Disusun oleh: Nama : Naufal Nazhib NIM : 11.01.067 Kelas : TP Reguler A
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN 2014 ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan petunjuknya, serta berkat rahmat, nikmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah sebagai persyaratan nilai mata kuliah Pengetahuan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi mengenai ekologi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada narasumber, internet serta semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat pada waktunya dan sesuai dengan yang diharapkan. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi untuk kesempurnaan di dalam berbagai aspek dari makalah ini. Apabila terdapat kesalahan baik dari segi penyusunan maupun tata bahasa dalam makalah ini, penulis memohon maaf dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kita semua. Aamiin.
Balikpapan, 30 April 2014
Penulis 1
BAB I PENDAHULUAN
Manusia pada hakikatnya adalah murid-murid alam atau lingkungan, karena alam dan lingkungan mengajari mereka banyak hal. Kehidupan sebagai dinamika yang mengandung pergeseran dan perubahan secara terus-menerus. Oleh karena itu setiap manusia harus mampu menyesuaikan dirinya dengan alam dan lingkungannya, serta sesama makhluk hidup yang merupakan bagian dari alam. Dalam hal ini alam bagi manusia adalah segala-galanya, bukan hanya sebagai tempat lahir, hidup, berkembang, maupun mati. Akan tetapi juga mempunyai makna filosofis tersendiri. Alam adalah guru bagi makhluk yang hidup di dalamnya. Dia dapat mempelajari apa saja yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu lingkungan merupakan laboratorium alam yang sangat baik dan lengkap, namun belum banyak yang menyadari dan memanfaatkannya. Semakin hari, semakin dirasakan oleh manusia untuk harus mengenal lingkungannya, apalagi perkembangan IPTEK yang begitu pesat, pola penduduk dunia yang berubah, begitu pula berkembangnya kekuatan manusia yang mengubah lingkungan. Dengan merenungkan munculnya masalah-masalah pembangunan yang mengabaikan prinsip-prinsip ekologi yang mendapatkan keuntungan jangka pendek guna memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri yang semakin hari semakin banyak, telah menyebabkan peranan ekologi semakin menonjol.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Ekologi Dalam pandangan historis, ekologi tidak begitu jelas. Ini disebabkan karena perkembangannya yang berangsur-angsur. Catatan Hipocratus, Aristoteles, dan filosof lainnya, merupakan naskah kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah ekologi, meskipun tidak menggunakan nama ekologi. Baru pada abad ke-16 dan 17 ayang timbul dari natural history yang kemudian berkembang menjadi satu ilmu yang sistematik, analitik, dan obyektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan yaitu EKOLOGI. Nama tersebut baru dikemukakan oleh seorang ahli biologi Jerman yang bernama Earns Haeckel (1834-1919) pada tahun 1860. Sebelum itu, banyak orang besar dari kebangunan biologi abad ke-18 telah menyumbang kepada pokok persoalannya walaupun etiket ekologi tidak digunakan. Misalnya: Anton van Leeuwenhoek, yang lebih dikenal sebagai ahli mikroskop perintis dari awal tahun 1700 juga mempelopori pengkajian rantai-rantai makanan dan pengaturan populasi, dua bidang penting dalam ekologi mutakhir. Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan berkembang terus dengan cepat. Apalagi saat dunia sangat peka terhadap masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu manusia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasarinya dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
B. Pengertian Ekologi Ekologi berasal dari bahasa Yunani Oikos yang berarti rumah atau tempat hidup, danlogos yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan organismeorganisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mEngatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut. 3
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi didefinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal- balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi golongan-golongan organisme dan dengan proses- proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendevinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam. Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam. Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada manusia, sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup) dalam kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya gerakan kesadaran lingkungan di negara maju sejak tahun 1968 sedangkan di Indonesia sejak tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memberikan efek yang mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.
4
C. Hubungan Ekologi dengan Ilmu-ilmu lain Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi. Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang dimaksud. Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang khas. Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan. Agar mudah dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang dapat menerangkan setiap makhluk hidup dan lingkungan sangat diperlukan. Penyebaran, adaptasi dan aspek-aspek fungsi organisme dan komunitas banyak dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu tanah, geologi, dan fisika memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan. Jadi pengetahuan dan 5
biologi sangat diperlukan bagi seorang ahli ekologi untuk dapat mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia kehidupan.
D. Pembagian Ekologi Ekologi dapat dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Autekologi: membahas pengkajian individu organisme atau spesies. Sejarah-sejarah hidup dan perilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap lingkungan biasanya mendapatkan penekanan. Pembahasan melaiputi aspek siklus hidup,adaptasi,sifat parasitik,non-parasitik,dan lain-lain. 2. Sinekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Bila diadakan suatu studi mengenai hubungan suatu jenis pohon terhadap lingkungan, pengkajian itu akan bersifat autekologi. Apabila studi itu memperhatikan atau mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh, pendekatannya bersifat sinekologi. Pembagian ekologi seperti ini sangat berguna dalam penelitian. Seseorang yang akan melakukan penelitian dapat memusatkan diri pada proses-proses, tingkat-tingkat, lingkungan-lingkungan, organisme-organisme, atau masalah-masalah dan membuat sumbangan-sumbangan yang bernilai terhadap keseluruhan mengenai biologi lingkungan.
E. Ruang Lingkup Ekologi Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem, hingga biosfer. 1. Populasi Populasi adalah kelompok individu-individu yang memiliki kesamaan genetik,dan berada bersama-sama dalam tempat dan waktu yang sama. Secara umum, apabila kita bicara populasi,maka yang kita maksudkan adalah anggota-anggota dari spesies yang sama,yang satu sama lain berdekatan. Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam komunitasnya. 2. Komunitas Komunitas adalah kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat dan waktu tertentu. Tingkatannya tergantung pada skala yang kita tetapkan. Kita dapat 6
menggunakan komunitas untuk menunjukkan semua benda yang hidup di dalam suatu ekosistem ,atau kita dapat membatasi perhatian kita hanya pada komunitas burung,atau komunitas tanaman dan sebagainya. Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas. 3. Ekosistem Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk sistem ekologi atau tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer.. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam.
F. Aplikasi Ekologi Manusia sebagai satu bagian dari alam merupakan bagian utama dari lingkungan yang kompleks. Kegiatan-kegiatan seperti perkembangan penduduk, industri pembangunan jalanjalan dan hutan, pemakaian insektisida, penggunaan unsur-unsur radio aktif, pembuatan bandara, perumahan, dan sebagainya merupakan contoh yang dapat mempercepat proses perubahan lingkungan dari bumi ini. Manusia dengan kelebihannya yang mempunyai akal dan pikiran dalam kemajuan teknologi ini merasa makhluk yang paling berkuasa di alam ini. Penemuan-penemuan yang pada mulanya bertujuan untuk kesejahteraan manusia dapat menjadi bumerang terhadap hidupnya bila prinsip-prinsip ekologi diabaikan. Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami lingkungannya dan pandai mengatur sumber-sumber daya alam dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan demi pengamanan dan kelestarian. Seorang ahli ekologi harus dapat 7
melihat jauh ke depan, dalam jangka panjangan yang lebih bersifat pengamanan dan pemeliharaan untuk dapat hidup dengan baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Asas-asas ekologi dalam kenyataan dewasa ini banyak dipakai untuk menganalisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi makanan, penghijauan, erosi, banjir, pelestarian plasma nutfah, dan hewana-hewan langka, koleksi buah-buahan langka, pencemaran (polusi), dan lain sebagainya. Pada dasarnya masalah lingkungan itu timbul karena kegiatan manusia sendiri yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti prinsip-prinsip ekologi. Ada 14 asas dalam ekologi yang merupakan satu kesatuan antara yang satu dengan yang lain. Yaitu: 1. Energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan. 2. Semua proses pengubahan energi tidak cermat. 3. Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman adalah kategori sumber alam. 4. Mengenai kejenuhan dan ketidakjenuhan. 5. Peningkatan pengadaan suatu sumber alam mungkin dapat merangsang penggunaan sumber alam tersebut. 6. Keturunan (genotif) dengan daya pembiakan tertinggi akan sering dijumpai pada generasi berikutnya. 7. Keanekaragaman yang kekal lebih tinggi pada lingkungan yang stabil. 8. Tingkat makanan atau takson menjadi jenuh oleh keanekaragaman dengan kecepatan yang ditentukan oleh sifat mic, diferensiasi. 9. Keanekaragaman sebanding dengan biomassa/produktivitas. 10. Biomassa/produktivitas meningkat dalam lingkungan yang stabil. 11. Sistem yang mantab (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum dewasa. 12. Kesempurnaan adaptasi setiap habitat/sifat bergantung kepada kepentingan relatifnya dalam suatu lingkungan tertentu. 13. Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem mantap yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi lebih jauh lagi. 14. Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada pengaruh sejarah populasi itu sebelumnya.
8
G. Cabang Ilmu Ekologi Karena sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu yang lebih fokus, yaitu : Ekologi Tingkah Laku Ekologi Komunitas dan Sinekologi Ekologi Fisiologi Ekologi Ekosistem Ekologi Evolusi Ekologi Global Ekologi Manusia Ekologi Populasi Ekologi Akuatik Ekologi Api Ekologi Fungsional Ekologi Polinasi Ekologi Hutan Ekologi Laut Ekologi Laut Tropis Ekologi Pangan dan Gizi Ekologi Hutan Mangrove Ekologi Kesehatan Ekologi Antariksa Ekologi Pedesaan Ekologi Serangga Ekologi Habitat Ekologi Pelestarian Ekologi Hewan Ekologi Produksi Ekologi Purbakala Ekologi Sosial Ekologi Radiasi Ekologi Tumbuhan Penganggu Ekologi Lanskap Ekologi Molekuler Ekologi Robot Ekologi Industri 9
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. 2. Ekologi adalah bagian kecil dari biologi. Ilmu biologi murni dapat dibagi dua, yaitu pembagian berdasarkan lapisan vertikal dan pembagian berdasarkan taksonomi 3. Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat paling sederhana ke tingkat organisasi yang paling kompleks.Tingkatan organisme dalam ekologi adalah protoplasma, sel, jaringan, organ , sistem organ, organisme, populasi, komunitas, dan ekosistem. 4. Ekologi masa kini menjadi semakin luas cakupannya, namun ekologi dapat dikelompokkan berdasarkan bidang kajiannya, yaitu autekologi, sinekologi, berdasarkan habitatnya, dan berdasarkan taksonomi. 5. Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergantung pada organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya. 6. Ekologi memiliki 14 asas yang merupakan satu kesatuan antara asas yang satu dengan asas yang lain. 7. Ekologi memiliki beberapa cabang ilmu yang berjumlah 33.
B. Saran Dalam suatu kehidupan, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergatung pada organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya. 10
DAFTAR PUSTAKA
Djamal Irwan, Zoeraini. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. (Jakarta: Bumi Aksara. 2003 Cetakan ke-3). Heddy, Suwasono, dkk. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta: Rajawali. Jasin, Maskoeri. 2002. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Mc. Noughton, S.J., Larry L. Wolf. 1990. Ekologi Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University. P. Odum, Eugene. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University. Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Umm Press: Malang. Widyosiswoyo, Supartono. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia. Wikipedia. 2014. Ekologi. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi. Diakses pada 28 April 2014. Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi Umum. UGM Press: Jogjakarta.