Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bagian ini, dibahas mengenai kondisi pekerja pabrik yang bekerja di pabrik
tahu, apakah sesuai asupan gizinya dengan jenis pekerjaan yang dilakukan sehari hari di
pabrik.

4.1 Tenaga Kerja
a. Identitas
Nama : Tn. Herman
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 38 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pembuat tahu
Alamat : Jl. Puskesmas no. 54, Setu
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : SMA

b. Status Pekerjaan
Jenis Pekerjaan : Produksi tahu
Waktu Bekerja : 06.00-14.00 WIB
Gaji Perbulan : Rp 675.000
Hasil Kerja : Tahu
Jarak Rumah : 700 m

c. Status Kesehatan
Keadaan Umum : Tidak tampak sakit
Kesadaran : Komposmentis
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Frekuensi Nadi : 93 kali/menit
Frekuensi Nafas : 25 kali/menit
Suhu Raba : Afebris

d. Status Gizi
Antropometri
Berat Badan : 70 kg
Tinggi Badan : 166 cm
IMT : 27,3
Kesan :





e. Pemeriksaan Klinis
Rambut : warna ( hitam), distribusi (merata)
Wajah : bentuk simetris, mimik biasa
Mata : konjungtiva kiri dan kanan tidak anemis,
sklera kiri dan kanan tidak ikterik
Telinga : bentuk telinga kiri dan kanan normal,
sekret ( -/- ), serumen ( -/- )
Mulut : karies gigi ( - ), mukosa lembab,
arcus faring Simetris, tosil T1/T1
Lidah : letak di tengah, dalam batas normal
Gusi : tidak hiperemis, dalam batas normal
KLASIFIKASI INTERPRETASI
< 16,0 Severe thinness
16,00 16,99 Moderate thinness
17,00 18,49 Mild thinness
18,50 24,99 Normal
25,00 29,99 Grade 1 overweight
30,00 39,99 Grade 2 overweight
40,0 Grade 3 overweight
Hidung : septum deviasi ( -/- ), secret ( -/- )
Leher : KGB tidak teraba membesar
Dada : pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan
Paru-paru : sonor kiri-kanan, bunyi nafas dasar vesikuler
wheezing ( - ), ronkhi ( - )
Jantung : bunyi jantung I & II normal regular,
murmur ( - ), gallop ( - )
Perut : tampak datar, hepar-lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : edema ( -/- ) ( -/- ), CRT < 2 detik
Kulit : akral hangat
Kuku : sianosis ( -/- ) ( -/- )

f. Dietary Recall
1 hari yang lalu
Pagi (05.30) : Kopi dan gorengan
Siang (12.00) : Nasi + ikan + sayur sawi + kopi
Sore (18.00) : Nasi + ikan + sayur sawi + air putih
Malam (22.00) : Mie rebus + telur + air putih

2 hari yang lalu
Pagi (05.30) : Kopi dan gorengan
Siang (12.00) : Nasi + telur + sayur asem + kopi
Malam (20.00) : Nasi + telur + sayur asem + air putih

g. Pola Makan ( dalam 1 bulan)
Pagi (05.30)
Pekerja hanya mengonsumsi kue atau gorengan disertai kopi setiap pagi
hari.
Siang (12.00)
Pekerja rata rata mengonsumsi nasi + lauk pauk (ayam/telur/ikan/
tahu/tempe) + sayuran (sawi/sayur asem/kangkung/buncis).
Sore (19.00)
Pekerja biasanya mengonsumsi menu yang sama seperti yang dimakan
ketika siang hari di rumahnya.
Malam (22.00)
Pekerja biasanya makan malam dengan mie instant + telur. Namun,
intensitas makan malam hanya ketika pekerja merasa lapar.

h. Status Makanan

Tabel Makanan yang Dikonsumsi Tn. Herman (1)

















NO. FEXOMETER JENIS FREKUENSI
1. Makanan pokok
Nasi
Mie
2x sehari
1 x sehari
2. Lauk-pauk
Telur
Tempe/tahu
Ayam
Ikan
1x sehari
2x sehari
3x seminggu
5x seminggu
3. Sayur Mayur
Kangkung
Bayam
Sayur asem
Sawi
2-3 x minggu
2-3 x minggu
3-4 x minggu
3-4x seminggu
4. Buah-buahan Jeruk 2-3 x minggu
Tabel Makanan yang Dikonsumsi Tn. Herman (2)



i. Pengeluaran Keluarga
Pangan

Non Pangan
NO JENIS BIAYA PER BULAN
1. Sabun Mandi Rp. 10.000,00
WAKTU JENIS MAKANAN RINCIAN PROPORSI KKAL
Hari I
Pagi Gorengan
2 ptg tempe
1 ptg tahu
25 gr
50 gr
40 kkal
40 kkal
Siang Nasi + Telur + Sayuran
Nasi
1 btr telur ayam
Sayur asem
100 gr
60 gr
100 gr
175 kkal
95 kkal
50 kkal
Malam Nasi + Telur + Sayuran
Nasi
1 btr telur ayam
Sayur asem
100 gr
60 gr
100 gr
175 kkal
95 kkal
50 kkal
TOTAL 720 kkal
No. JENIS BIAYA PER BULAN
1. Beras Rp. 100.000,00
2. Lauk Pauk Rp. 80.000,00
3. Sayuran Rp. 20.000,00
4. Kopi, gula, teh, susu Rp. 60.000,00
JUMLAH Rp. 260.000,00
2. Pasta gigi Rp. 7.000,00
3. Shampoo Rp 15.000,00
4. Sabun cuci Rp. 12.000,00
5. Kebutuhan sekolah anak Rp. 50.000,00
6. Lain lain Rp. 100.000,00
JUMLAH Rp. 194.000,00

j. Kesehatan Kerja
Alat Perlindungan Diri: tidak ada
Faktor Resiko
Faktor Fisik : Pencahayaan : Kurang
Kebisingan : Cukup
Suhu Pabrik : Panas
Faktor kimia : Cairan : air panas, minyak panas
Faktor Fisiologis : Sikap atau cara kerja yang dilaksanakan mudah
melelahkan
Penyakit Akibat Kerja : Sejauh ini belum ada laporan penyakit akibat kerja.

4.2 Alternatif Pemecahan Masalah
Dari hasil IMT, Bapak Herman tergolong ke dalam Obesitas Grade I. Maka dari itu
Bapak Herman perlu diet seimbang agar BB kembali normal. BB yang ideal bagi
Bapak Herman sesuai TBnya adalah 59,4 kg.
Selain diet seimbang, Bapak Herman juga perlu mengurangi makanan yang diolah
secara digoreng dan yang mengandung garam berlebih karena tekanan darah
Bapak herman tinggi, yaitu 150/100 mmHg. Perlu dikonsultasikan ke dokter
untuk penanganan lebih lanjut.
Menu makanan sehari hari Bapak Herman tidak sesuai dengan gizi kerja.
Berdasarkan Prosiding WNPG VIII tahun 2004, Bapak Herman tergolong pada
factor aktivitas 1,58 dimana 75 % dari waktu yang digunakan untuk berdiri dan
25 % untuk kegiatan berpindah. Maka dari itu, idealnya dibutuhkan kalori yang
sesuai dengan usia dan jenis pekerjaannya, yaitu 2350 kalori (berdasarkan AKG
2004). Dengan kata lain, untuk bekerja selama 8 jam, diperlukan sekitar 940 Kkal.
Bahan makanan yang dianjurkan rinciannya :
No Jenis Makanan Jumlah (gr) Takaran
1. Nasi `100 gr 1 gelas
2 Ayam / ikan / telur / daging 40 gr 1 ptg sedang
3.
Tempe / tahu / kacang-
kacangan
40 gr 2 ptg sedang
4. Sayuran 100 gr 1 gelas
5. Buah - buahan 75 gr 1 ptg sedang
6. Minyak 20 gr 2 sdm
7. Gula 30 gr 3 sdm
8. Air Putih Minimal 480 ml Minimal 2 gelas

Sebaiknya gizi bagi pekerja diatur oleh pengelola sehingga kebutuhan kalori per 8 jam
terpenuhi sehingga pekerja juga maksimal dalam bekerja.
Kepada pengelola pabriknya sebaiknya menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) dan
dianjurkan kepada karyawannya untuk dipakai seperti apron, sarung tangan, masker,
penutup kepala, dan alas kaki khusus. Selain menjaga kebersihan dari produk itu
sendiri, juga mencegah timbulnya kontaminasi silang dari pekerja ke produk dan
sebaliknya.
Kepada pengelola dan seluruh karyawan harus senantiasa menciptakan kondisi pabrik
yang bersih, nyaman dan layak untuk digunakan sebagai tempat produksi tahu.

Anda mungkin juga menyukai