Anda di halaman 1dari 5

"Laksmindra Fitria"

now this is my one and only blog! :)


11 JAN 2012
Leave a Comment
Pengantar Ilmu Fisiologi Olahraga
Fisiologi Olahraga atau Ilmu Faal Olahraga merupakan suatu proses perpaduan antara ilmu
dasar kehidupan manusia dengan bentuk terapannya dalam apa yang dikenal sebagai
olahraga.
PENDAHULUAN
(http://laksmindrafitria.files.wordpress.com/2012/01/human_body_systems.jpg)Ilmu dasar
kehidupan manusia yang dimaksud di sini adalah Fisiologi atau Ilmu Faal, yaitu cabang Biologi
yang mempelajari fungsi kerja alat-alat tubuh dalam kondisi normal dan proses-proses yang
dilakukan oleh tubuh dalam upaya mempertahankan kondisi internal tubuh yang dinamis namun
tetap dalam kisaran normal (homeostasis). Ilustrasi di samping menunjukkan sistem-sistem organ
di dalam tubuh manusia.
Sementara itu, yang dimaksud dengan olahraga adalah salah satu perwujudan dari kegiatan
fisik manusia yang oleh umum dikenal sebagai kerja. Jadi, olahraga dalam hal ini tidak
hanya kegiatan yang khusus untuk tujuan ber-olahraga, seperti atletik (lari, lempar, lompat, dan
tolak), senam, olahraga permainan, olahraga beladiri, latihan beban, dll. akan tetapi merupakan
aktivitas fisik yang sering dilakukan sehari-hari, misalnya: berjalan, berlari, mendaki, mengangkat,
dll. Pada kerja itu, adanya keseimbangan di dalam maupun di antara segi-segi biologi, kimia,
fisika, dan mental/psikis, merupakan prasyarat yang tidak boleh ditawar-tawar lagi, sehingga
dituntut adanya pengetahuan yang sepadan untuk hal-hal tersebut.
Kesemuanya itu bertujuan untuk dapat memberikan pegangan dan acuan yang tepat dan terarah
dalam upaya mendapatkan kondisi sehat yang dikenal sebagai keadaan yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi keadaan dan keberadaan fisik tubuh sebagai tempat
bersemayamnya jiwa, seperti yang diungkapkan oleh pepatah bahwa di dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang sehat pula atau Mens Sana in Corpore Sano.
SEHAT DAN KESEHATAN
Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan.
Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekerja, dan berpikir, akan
berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunya kesehatan kita. Demikianlah, memang kita
harus senantiasa mensyukuri nikmat sehat karunia Allah ini dengan memelihara dan bahkan
membina dan meningkatkannya melalui berbagai upaya, di antaranya, yang terpenting,
termurah, dan fisiologis, adalah melalui olahraga.
Bahasan mengenai kesehatan adalah bahasan tentang segala permasalahan mengenai faktor
manusia yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas sehat
seseorang. Kesehatan merupakan dasar yang sangat diperlukan bagi keberhasilan
melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu perlu ada pembinaan dan pemeliharaan kesehatan,
baik meliputi pembinaan dan pemeliharaan kesehatan jasmani, rohani, maupun mental yang
merupakan sehat paripurna sesuai dengan konsep sehat menurut WHO.
Sehat adalah sejahtera jasmani, rohani, dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, ataupun
kelemahan.
WHO
DERAJAT SEHAT
Keadaan sehat sebagaimana yang dikemukakan di atas adalah keadaan sehat yang paripurna dan
sempurna, yaitu sehat yang ideal dan diidam-idamkan. Akan tetapi, adakah orang yang
memiliki keadaan sehat yang demikian? Keadaan sehat yang demikian itu agaknya sulit
dijumpai karena manusia dalam perjalanan hidupnya, sejak kehidupan dalam rahim hingga usia
lanjut, senantiasa dihadapkan pada berbagai macam ancaman bahaya, baik yang bersifat biologis,
kimia, fisika, maupun mental.
Akibat adanya ancaman bahaya tersebut, maka manusia dapat menderita berbagai macam
penyakit, cacat, maupun kelemahan yang dapat mengenai jasmani, rohani, maupun sosial, baik
secara tersendiri maupun bersama-sama, dengan tingkat/derajat yang berbeda-beda, dari mulai
yang ringan hingga berat. Oleh karena itu, agaknya jarang atau bahkan mungkin tidak ada
manusia yang dapat memenuhi batasan sehat menurut WHO yang merupakan sehat paripurna
dan sempurna tersebut.
Kutub lain dari sehat adalah sakit. Seberapa sakitnya? Ringan? Parah? Sakit memiliki tingkatan,
sehingga sesungguhnya sehat pun bertingkat-tingkat. Oleh karena itu, adalah lebih masuk akal
untuk menyebut sehat dalam pengertian derajat sehat. Dengan istilah ini yang dilihat adalah:
seberapa banyak ke-sehat-an seseorang, sehingga dengan demikian maka sesungguhnya
semua orang memiliki derajat sehat tertentu. Demikianlah maka derajat sehat adalah sehat
paripurna/sempurna dikurangi oleh tingkat/derajat sakitnya.
Derajat Sehat = Sehat Paripurna/Sempurna Derajat Sakit
Namun demikian, pengertian derajat sehat yang bersumber pada batasan sehat menurut WHO
belumlah memberikan gambaran yang jelas mengenai bagaimana hubungan sebab-akibatnya
dengan olahraga, dan khususnya bagaimana mekanismenya sehingga olahraga dapat
menyehatkan dan meningkatkan kebugaran jasmani. Untuk itulah diperlukan tinjauan mengenai
sehat dari sudut Ilmu Faal.
Definisi sehat menurut Ilmu Faal terbatas pada aspek biologis atau jasmaniah, yaitu: normalnya
proses-proses fisiologi, normalnya fungsi alat-alat tubuh, normalnya fungsi tubuh secara
keseluruhan (holistik).
Oleh karena fungsi alat-alat tubuh manusia dalam hidupnya selalu dalam keadaan silih berganti
antara istirahat dan bergerak, maka derajat sehat yang dikembangkan dan dibahas dalam Ilmu
Faal Olahraga dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam:
Sehat statis, yaitu normalnya fungsi-fungsi alat-alat tubuh pada saat istirahat/pasif. Terdapat
tingkatan dalam hal normalnya fungsi-fungsi alat-alat tubuh, sehingga terdapat istilah derajat
sehat statis.
Sehat dinamis, yaitu normalnya fungsi-fungsi alat-alat tubuh pada saat bergerak/aktif, yaitu
saat kerja atau berolahraga. Dalam hal ini pun terdapat tingkatan, tergantung pada
ringan/beratnya kerja atau olahraga yang dilakukan, sehingga terdapat istilah derajat sehat
dinamis.
Sehat dinamis inilah yang sangat perlu dibina, dipelihara, dan ditingkatkan terus menerus.
Orang yang sehat dinamis pasti sehat statis, tetapi orang yang sehat statis belum tentu sehat
dinamis.
Olahraga kesehatan pada hakikatnya meningkatkan derajat sehat dinamis yang merupakan
wujud dari kebugaran jasmani. Dengan berolahraga sesungguhnya adalah melatih alat-alat tubuh
agar tetap dapat berfungsi normal pada waktu bekerja/berolahraga, yang tentunya juga akan
normal pada kondisi istirahat.
Dengan tercapainya kesehatan statis dan kesehatan dinamis, maka tercapailah kualitas sehat yang
diperlukan untuk berbagai tingkatan produktivitas manusia, berkisar dari keadaan santai (olah
raga untuk kesehatan) hingga ke keadaan pencapaian prestasi tertinggi, yaitu dalam ajang
olahraga prestasi.
KEBUGARAN
Selanjutnya, inheren dengan pengertian sehat, terdapat apa yang dikenal sebagai kebugaran
jasmani (physical fitness), yaitu derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan fisik
dasar untuk dapat melaksanakan tugasnya. Untuk keberhasilan pelaksanaan tugas tersebut perlu
adanya kesesuaian antara syarat yang harus dipenuhi, yaitu yang bersifat anatomis (anatomical
fitness) dan fisiologis (physiological fitness), terhadap macam dan intensitas tugas fisik yang
harus dilaksanakan.
Kebugaran jasmani menggambarkan kerja sama dan interaksi antara alat-alat pelaksana gerak
dan alat-alat kelangsungan gerak yang terwujud dalam kelenturan (flexibility), kekuatan (power
atau strength), dan daya tahan otot (stamina atau endurance), serta koordinasi otot dalam
rangka ketahanan fisik secara fungsional. Kesemuanya ini memerlukan energi biologis yang
dibentuk dan disalurkan secara aerob dan anaerob, yang sudah barang tentu menuntut
pengenalan dan pengetahuan yang sepadan pula.
Selanjutnya perlu dipahami mengenai bagaimana hubungan antara kebugaran dan kesehatan dan
bagaimana olahraga dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran. Untuk mengetahui
tingkat kebugaran jasmani ini perlu diadakan tes kebugaran jasmani, baik secara anatomis
mapupun fisiologis.
Banyak orang yang menyangka dirinya sakit, padahal sebenarnya mereka sehat, tubuh mereka baik-
baik saja, hanya tidak bugar.
Pembahasan mengenai kebugaran ini akan dilanjutkan secara lebih detil pada kesempatan yang
lain
PEMBINAAN KESEHATAN
Usaha pembinaan kesehatan pada dasarnya hanya terdiri dari 2 (dua) bidang garapan saja, yaitu:
Pembinaan kesehatan yang ditujukan kepada faktor manusia. Tujuan usaha ini adalah
meningkatkan derajat sehat dan produktivitas manusia sebagai tenaga kerja/olahragawan.
Pembinaan di sini meliputi usaha-usaha:
pencegahan (preventif intrinsik), termasuk di dalamnya usaha peningkatan (promotif)
penyembuhan (kuratif), termasuk di dalamnya usaha pemulihan (rehabilitasi)
Pembinaan kesehatan yang ditujukan kepada faktor lingkungan. Umumnya termasuk
sebagian dari usaha preventif yang bersifat ekstrinsik. Tujuan usaha ini adalah menciptakan
lingkungan hidup/kerja yang sehat dan menyehatkan.
Dapat dirangkum bahwa tujuan dari semua usaha pembinaan kesehatan ini adalah menciptakan
manusia yang bukan saja sehat, namun juga produktif, yaitu dapat menjamin kehidupannya
sendiri, keluarganya, masyarakatnya, bangsa, serta negaranya, dan bukannya menjadi beban
tanggungan bagi mereka.
Dengan adanya Ilmu Fisiologi Olahraga ini diharapkan bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan wawasan, baik secara ilmiah maupun dalam hal penerapan dan teknisnya. Di
samping itu juga bermanfaat dalam hal pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga pada
khususnya, dan kesehatan serta kebugaran jasmani pada umumnya. Serta dapat
menyumbangkan sesuatu demi tercapainya manusia Indonesia seutuhnya, dalam artian fisik,
mental, dan spiritual (sesuai dengan pernyataan yang dituliskan oleh WHO mengenai sehat dan
kesehatan) untuk mendukung pembangunan Nusa dan Bangsa di masa-masa yang akan datang.
Seperti dinyatakan oleh WHO bahwa selain kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan sosial juga
penting. Baca tentang Kesehatan Rohani atau Kesehatan Jiwa
(http://laksmindrafitria.wordpress.com/2011/12/21/kesehatan-jiwa/).
Inspirasi:
Prof. H. Soedjatmo Soemowerdojo (Alm.)* dan Prof. Drs. dr. H.Y.S. Santosa Giriwijoyo** dalam buku
Ilmu Faal Olahraga, Fungsi Tubuh Mansuai pada Olahraga telah mengalami penambahan dan
pengembangan materi.
* Guru Besar tetap pada Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran dan Dosen/ Guru Besar tidak
tetap dalam Ilmu Faal dan Ilmu Faal Olahraga pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia.
** Dokter, Ahli Ilmu Faal dan Ilmu Faal Olahraga, Guru Besar (Em.) dalam Ilmu Faal dan Ilmu
Faal Olahraga pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan
Indonesia.
You May Like
1.
Posted in Fisiologi Hewan Lanjut, Healthy & Beauty Life and tagged derajat sehat, ergosistema, exercise
physiology, fisiologi olahraga, fitness, ilmu faal olahraga, kebugaran, kesehatan, olahraga, olahraga
kesehatan, olahraga prestasi, pembinaan kesehatan, sehat dinamis, sehat statis, sport physiology
Older Entry (http://laksmindrafitria.wordpress.com/2012/01/10/tidak-suka-oatmeal-muesli-aja/)
Newer Entry (http://laksmindrafitria.wordpress.com/2012/01/11/kalender-akademik-ugm-
20112012/)
Create a free website or blog at WordPress.com. The Bold Life Theme.
Follow
Follow "Laksmindra Fitria"
Powered by WordPress.com
About these ads (http://en.wordpress.com/about-
these-ads/)

Anda mungkin juga menyukai