Anda di halaman 1dari 45

Petunjuk Pelaksanaan

KEGIATAN FEATI TAHUN 2012


DI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA













PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN dan PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2012


Kata Pengantar

Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) atau
Farmer Empowerment through Agricultural Technology and Information (FEATI), merupakan
program yang dikelola oleh Kementerian Pertanian dengan berbantuan dari Bank Dunia.
Program ini dirancang untuk mendukung penyelenggaraan sistem penyuluhan pertanian
sebagai implementasi dari Undang Undang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dengan tujuan: (1) memperkuat
penyuluhan yang berorientasi kebutuhan petani; (2) memperkuat kelembagaan penyuluhan
dan kapasitas SDM; (3) memperkuat pengkajian dan diseminasi teknologi; (4)
pengembangan sistem informasi IPTEK dan; (5) dukungan untuk kebijakan penyuluhan dan
manajemen.
Program P3TIP/FEATI memprioritaskan pengembangan kapasitas sumberdaya manusia dan
pemberdayaan petani melalui perbaikan sistem informasi, peningkatan kapasitas organisasi
petani berorientasi agribisnis, dan pengembangan teknologi sebagai upaya meningkatkan
daya saing produksi hasil pertanian. Strategi ini menjadi bagian dari Renstra Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian dari tahun 2010 2014,
yang menekankan pentingnya diversifikasi untuk meningkatkan efisiensi, kesejahteraan
petani, serta daya saing hasil pertanian dalam era globalisasi.
Pelaksanaan kegiatan P3TIP/FEATI telah terukur untuk setiap komponen sesuai dengan yang
dicantumkan dalam Project Appraisal Document (PAD) maupun Project Management
Manual (PMM). Diterbitkannya Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan FEATI tahun 2012
diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelola Program Pemberdayaan Petani melalui
Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) di provinsi dan kabupaten/kota, agar dapat
menyelenggarakan kegiatan dengan lebih produktif, efektif dan efisien.




Jakarta, Februari 2012
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian,


Dr. Ir. Momon Rusmono, MS.
NIP. 19610524 198603 1 003


























KEGIATAN PROVINSI
1. APRESIASI IMPLEMENTASI PENINGKATAN SKALA FMA
Tujuan pelaksanaan kegiatan FMA adalah untuk meningkatkan kemampuan petani
dalam agribisnis sehingga pelaku utama mampu melaksanakan agribisnisnya mulai dari
hulu sampai ke hilir dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pelaku
utama.
Pelaksanaan kegiatan FMA sudah memasuki tahun ke empat, dimana dari hasil evaluasi
kinerja dan hasil supervisi bank dunia, pelaksanaan kegiatan FMA sudah berjalan dengan
baik walaupun ada beberapa pelaksanaan yang masih perlu diperbaiki. Salah satu
rekomendasi hasil supervisi Bank Dunia adalah pemberian kesempatan bagi organisasi
petani baik yang tumbuh dari hasil kegiatan pembelajaran FMA maupun organisasi
petani yang telah ada di tingkat kabupaten maupun provinsi untuk mengelola
pembelajaran pengembangan agribisnis.
Dalam pelaksanaan peningkatan skala FMA dengan bentuk FMA kabupaten/provinsi,
diperlukan adanya pemahaman dan kesamaan persepsi tentang pelaksanaan dan
pengelolaan FMA kabupaten/provinsi. Untuk itu diperlukan lokakarya Implementasi
Peningkatan Skala FMA yang bertujuan agar FMA Kabupaten/provinsi dapat
dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan tujuannya yaitu mengembangkan agribisnis
yang dikelola oleh organisasi petani yang kuat dan mandiri.
A. Tujuan
Meningkatkan kemampuan Koordinator Penyuluh BP3K, Tim Pengembangan Organisasi
Petani (TPOP), external service provider dalam memfasilitasi peningkatan skala FMA
dalam kegiatan FMA Kabupaten/provinsi.
B. Penerima Manfaat
Penerimaan manfaat kegiatan ini adalah Koordinator Penyuluh BP3K, Tim
Pengembangan Organisasi Petani (TPOP), external service provider di lokasi FMA
Kabupaten
C. Metode Pelaksanaan
Metoda yang digunakan dalam kegiatan Lokakarya Implementasi Peningkatan Skala
FMA ini adalah Pemaparan Singkat, Diskusi, Curah Pendapat, FGD
D. Komponen Anggaran
1. Bahan dan ATK
2. Dokumentasi
3. Pengadaan, Fotocopy, dll
4. Honor Penyelenggara
5. Honor Narasumber
6. Penyusunan Laporan
7. Akomodasi dan Konsumsi Peserta Kabupaten
8. Akomodasi dan Konsumsi Peserta Provinsi
9. Bantuan Transport Penyelenggara
10. Bantuan Transport Provinsi
11. Bantuan Transport Kabupaten

1 | P a g e

E. Monitoring dan Evaluasi
1. Identifikasi organisasi petani yang siap untuk melaksanakan FMA Kabupaten
2. Rencana Tindak Lanjut pendampingan
3. Evaluasi lapangan implementasi RTL
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Apresiasi Implementasi Scaling Up FMA Berorientasi Agribisnis dijadwalkan
pada bulan Maret s.d. Juni 2012.
Matrik pelaksanaan Apresiasi Implementasi Peningkatan Skala FMA

No
.
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
1. Pertemuan
persiapan
1. Tersusunnya TOR
2. Tersusunnya
Materi
3. Tersebarnya
Undangan/Pema
nggilan
Peserta/Fasilitato
r
1. Pembuatan TOR
2. Penyusunan Materi,
3. Penyebaran
Undangan/Pemanggil
an
Peserta/Fasilitator)
PPMU
2. Identifikasi
organisasi
petani
Data organisasi
petani baik yang
berasal dari
pembelajaran FMA
dan organisasi petani
yang telah ada yang
siap untuk
melaksanakan FMA
Kabupaten
1. Himpun data
organisasi petani
yang telah
mengembangkan
agribisnis
2. Identifikasi data
external service
provider
1. PPMU
2. DPIU
3. Pelaksanaan
apresiasi
1. Rancangan
pelaksanaan FMA
Kabupaten
2. Rancangan
fasilitasi/
pendampingan
FMA Kabupaten
1. Pemaparan/
presentasi
2. Diskusi
3. Perumusan hasil
1. Pedoman
FMA
Kabupaten/
provinsi
2. Instrumen
pendampinga
n
1. PPMU
2. DPIU
3. Koordinator
BPP
4. TPL
Praktisi/Ahli
Agribisnis
4. Pelaporan
kegiatan
Laporan
penyelenggaraan
kegiatan
PPMU


2 | P a g e

Uraian Materi :
Materi Tujuan Topik Bahasan Metode
Pengembangan
Agribisnis dalam
FMA
Peserta mampu
menjelaskan
pengertian, prinsip,
tujuan tahapan
pengembangan
agribisnis dalam FMA
1. Pengertian, tujuan dan prinsip
agribisnis
2. Pengertian, prinsip dan tujuan
FMA
3. Tujuan FMA
4. Indikator/hal-hal yang akan
dicapai melalui FMA
- paparan singkat
- diskusi
- simulasi

Pelaksanaan FMA
Kabupaten/provinsi
Peserta mengetahui
tahapan pelaksanaan
FMA
kabupaten/provinsi
1. Identifikasi potensi
pengembangan agribisnis dalam
FMA
2. Value chain analysis
3. Tahapan FMA Kabupaten/provinsi
- Curah pendapat
- Diskusi
Peningkatan
Kualitas organisasi
petani berorientasi
agribisnis
peserta mampu
mengetahui proses
pengembangan
organisasi petani
berorientasi agribisnis

1. Persyaratan peningkatan kualitas
organisasi petani menjadi
kelembagaan usahatani
2. Tahapan Peningkatan Kualitas
organisasi petani
3. Identifikasi dan analisis
kelembagaan usahatani
4. Pengembangan jejaring dan
kemitraan usaha
- paparan
- diskusi
- Simulasi
Bermain peran
Penyusunan
proposal FMA
kabupaten/provinsi
Peserta mampu
memfasilitasi
penyusunan proposal
FMA
kabupaten/provinsi
1. Tahapan penyusunan proposal
FMA
2. Administrasi dan keuangan
FMA
3. Alur pengusulan proposal FMA
- Curah pendapat
- Diskusi
- Tugas mandiri
RTL Peserta mampu
menyusun Rancangan
fasilitasi pelaksanaan
FMA
kabupaten/provinsi
Instrumen RTL - diskusi

Keterangan:
Materi apresiasi dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pengembangan
agribisnis dan pelaksanaan di lapangan.



3 | P a g e

2. REVIEW AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM
Pelaksanaan P3TIP/FEATI dimulai pada tahujn 2007, sekarang telah memasuki tahun
terakhir, dimana selama kegiatan berjalan berusaha melampaui kemajuan target
indikator seperti 1) peserta organisasi petani yang berpartisipasi mampu meningkatkan
pendapatannya; 2) petani yang ada telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan petani sendiri/FMA; 3) petani yang berpartisipasi telah merasa puas dengan
layanan jasa penyuluhan yang ada; 4) petani yang ada mampu meningkatkan
produktivitas mereka melalui penerapan teknologi yang tersedia BPTP; dan 5) petani
telah memperoleh jasa layanan informasi melalui e-Petani dan penyediaan pengetahuan
dan layanan jasa informasi.
Untuk mengukur sampai sejauh mana pencapaian program sesuai dengan indicator yang
telah ditentukan maka dilaksanakan kegiatan Review Akhir Pelaksanaan
Program.Kegiatan ini dimaksud untuk mengetahui gambaran mengenai hambatan dan
kendala serta capaian pelaksanaan program guna memberikan rekomendasi dan solusi
bagi keberlanjutan setelah akhir program .
A. Tujuan
Mengetahui capaian pelaksanaan program serta perkembangan keberlanjutan program
B. Penerima Manfaat
Pemerintah Daerah dan Pengelola FEATI
C. Metode
Metode yang dilaksanakan yaitu penelaahan laporan-laporan pelaksanaan program,
pemaparan, diskusi dan penyusunan laporan
D. Komponen Anggaran
1. Bahan dan ATK
2. Dokumentasi
3. Penggadaan, Foto copy dll
4. Penyusunan laporan
5. Akomodasi dan Konsumsi Peserta Kabupaten
6. Akomodasi dan Konsumsi Peserta Provinsi
7. Perjalanan Narasumber Pusat
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Identifikasi permasalahan
2. Laporan Review Akhir Tahun
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Review Akhir Pelaksanaan Program dijadwalkan pada bulan Oktober-November
2012

4 | P a g e

Matrik pelaksanaan Kegiatan Review Akhir Pelaksanaan Program

No
Tahapan
kegiatan
Output Langkah-langkah Kegiatan Materi
Pelaku/
Pelaksana
1. Pertemuan
persiapan
Rancangan review
akhir pelaksanaan
program
1. Pembuatan TOR
2. Penyusunan Materi
3. Penyusunan rancangan
review akhir
pelaksanaan program

1. Laporan tahunan
2. Laporan MTR
3. Laporan
supervisi bank
Dunia
4. Laporan
pendukung
lainnya
PPMU
2. Pelaksanaan
Review
Akhir
Pelaksanaan
Program
Persentase
pencapaian untuk
setiap kegiatan
fisik dari setiap
komponen dan
komponen.
Persentase
penggunaan
anggaran (Loan,
APBN, APBD 1 dan
APBD 2) untuk
setiap kegiatan
dari setiap
komponen dan
komponen.
Upaya-upaya yang
telah dilakukan
untuk mengatasi
permasalahan
Pembelajaran dari
pelaksanaan
FEATI
1. Identifikasi
pencapaian indikator
kunci per komponen
dan per kategori
2. Identifikasi
pencapaian /realisasi
anggaran baik loan,
APBN dan APBD
3. Masalah yang
dihadapi dalam upaya
pencapaian kegiatan,
pengadaan barang
dan jasa, serta
pengeluaran dan
penggunaan anggaran
4. Analisis hasil
pencapaian program
5. Penyususnan draft
analisis review akhir
program

1. Laporan tahunan
2. Laporan MTR
3. Laporan
supervisi bank
Dunia
4. Laporan
pendukung
lainnya
1. Kepala
Bapeluh
2. Bidang-
bidang
lingkup
sekretariat
Bakorluh
3. PPMU
4. DPIU
2. Diskusi
pembahasa
n Review
Akhir
Program
Dokumen/
laporan Analisis
pencapaian
program
1. Pemaparan hasil
review
2. Diskusi dan
pembahasan

Draft Review akhir
Program
1. Kepala
sekretariat
bakorluh
2. Bidang-
bidang
lingkup
bakorluh
PPMU
3. Pelaporan
kegiatan
Laporan
penyelenggaraan
kegiatan
PPMU


5 | P a g e

3. PENILAIAN UP-FMA BERPRESTASI
Kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh Petani (Farmers Managed Extension
Activities/FMA) adalah proses perubahan perilaku, pola pikir, dan sikap petani dari
petani subsisten tradisional menjadi petani modern berwawasan agribisnis melalui
pembelajaran yang berkelanjutan dilaksanakan dengan pendekatan belajar sambil
berusaha (learning by doing).
Untuk mengelola FMA di setiap desa, dibentuk unit yang akan mengelola kegiatan
penyuluhan desa yang pengurusnya (Unit Pengelola FMA) dipilih secara demokratis oleh
rembugtani desa. Adapun tugas pengurus UP FMA adalah mengkoordinasikan dan
mengadministrasikan pelaksanaan kegiatan, menjamin transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan dana FMA desa, menjamin keberlanjutan dan penyebarluasan FMA dan
memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan FMA desa.
Dalam rangka memotivasi dan meningkatkan kinerja dari para pengurus Unit Pengelola
FMA dalam pelaksanaan FMA, akan diberikan penghargaan kepada pengurus UP FMA
dan Penyuluh Swadaya. Pengurus UP-FMA dan Penyuluh Swadaya yang terpilih akan
diusulkan ke tim Penilai Pusat untuk selanjutnya masuk kedalam nominasi tingkat
Nasional.
A. Tujuan
Meningkatkan peran, kinerja dan motivasi pengurus UP FMA dan Penyuluh Swadaya
dalam mengelola pelaksanaan kegiatan FMA
B. Penerima Manfaat
Pengurus Unit Pengelola FMA dan Penyuluh Swadaya
C. Metode
Metode yang dilaksanakan yaitu penilaian secara berjenjang dari tingkat kecamatan
hingga provinsi, kunjungan lapangan untuk klarifikasi pemenang, diskusi dan penetapan
pemenang.
D. Komponen Anggaran
1. Bahan dan ATK
2. Dokumentasi
3. Penggadaan, Fotocopy dll
4. Konsumsi
5. Perjalanan Penilaian UP FMA Berprestasi
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Identifikasi calon FMA berperestasi
2. Profil dan hasil penilaian
3. Laporan
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Penilaian UP-FMA Berprestasi dijadwalkan pada bulan Mei s.d.Juli 2012
6 | P a g e

Matrik pelaksanaan Penilaian UP-FMA Berprestasi

No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
1. Membentuk
Panitia Kerja
1. TOR
2. SK Tim Penilai
3. Data FMA
Berprestasi
tingkat
Kabupaten
1. Penyusunan TOR
2. Penyusunan/pembu
atan SK Tim Penilai
FMA Berprestasi
yang ditandatangai
oleh pimpinan Unit
Kerja
3. Rekapitulasi data
FMA Berprestasi
tingkat Kabupaten
PPMU
2. Menilai kinerja
UP-FMA dan
Penyuluh
Swadaya terpilih
Meningkatnya
peran, kinerja dan
motivasi para
pengurus Unit
Pengelola FMA
dan Penyuluh
Swadaya dalam
mengelola
pelaksanaan
kegiatan FMA
penilaian UP FMA
Berprestasi
1. Pedoman
Penilaian FMA
Berprestasi
2. Instrumen
Penilaian FMA
Berprestasi
1. PPMU
Tim Penilai
FMA
Berprestasi
3. Menetapkan dan
mengirimkan
calon penerima
penghargaan ke
CPMU
Peringkat I, II, dan
III Tingkat Provinsi
Menetapkan Peringkat
I, II, dan III Tingkat
Provinsi untuk
diusulkan ke Pusat
1. PPMU
Tim Penilai
FMA
Berprestasi
4. Pelaporan Laporan
penyelenggaraan
kegiatan



7 | P a g e

4. PEMBINAAN KEUANGAN, MONITORING DAN EVALUASI UP-FMA
Kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh petani di desa diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani beseta keluarganya. Oleh karena itu, dilakukan
pengawasan, pengevaluasian dan pembinaan dari Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Staf
P3TIP/FEATI Kabupaten ke desa/kecamatan lokasi P3TIP/FEATI untuk melihat sejauhmana
kemajuan pelaksanaan kegiatan FMA Desa.
A. Tujuan
1. Terlaksananya bimbingan kepada pengelola FEATI Kabupaten, TPL dan UP-FMA
dalam penyelenggaraan FMA.
2. Terlaksananya monitoring dan evaluasi penyelenggaraan FMA di kec dan desa
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini yaitu pengelola P3TIP/FEATI di Kabupaten
C. Metode Pelaksanaan
Fasilitasi/supervisi/pembinaan ke kabupaten dan desa, diskusi
D. Komponen Anggaran
1. Perjalanan Pembinaan keuangan
2. Perjalanan Monev
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Rekapitulasi Form Monev
2. Laporan
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Pembinaan, monitoring dan evaluasi UP-FMA dijadwalkan pada bulan Januari
s.d. Desember 2012

Matrik pelaksanaan Kegiatan Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi UP-FMA
No
Tahapan
kegiatan
Output Langkah-langkah Kegiatan Materi
Pelaku/
Pelaksana

Pertemuan
persiapan
Rencana
kegiatan
Pembinaan,
monitoring
dan evaluasi
UP-FMA
1. Penyusunan TOR
2. Penyusunan/pembuatan
SK Tim yang
ditandatangai oleh
pimpinan Unit Kerja
3. Rekapitulasi data
Kabupaten
1. Data
perkembangan
FMA per
kabupaten
2. Permasalahan
pelaksanaan FMA
PPMU

Penyiapaan
materi
bimbingan dan
instrumen
monev
1. Materi
pendampin
gan
2. Instrumen
monev
1. Penyusunan materi
pendampingan
2. Instrumen monev

1. Instrumen
pendampingan
2. Form monev

PPMU

Pelaksanaan
bimbingan dan
pengumpulan
Data
permasalahan
dan
1. Kunjungan ke
Kabupaten
2. Identifikasi dan
1. Pedoman FMA
2. Pedoman Scaling
Up
1. PPMU
2. DPIU
8 | P a g e

data pemecahan
(problem
solving)
inventarisasi
pelaksanaan kegiatan
FEATI
3. Inventarisasi masalah
dalam pelaksanaan
FMA
4. Identifikasi dan
inventarisasi masalah
dalam fasilitasi TPL
dalam fasilitasi FMA
5. Identifikasi dan
inventarisasi
pemanfaatan
fasilitasi/fungsi BPP
(fisik dan prasarana)
6. Identifikasi masalah
dalam penyusunan
proposal FMA
7. Perbaikan proposal
FMA
3. Pedoman Tim
Verifikasi
4. Form Monev

3. TPL

Pelaporan
kegiatan
Laporan
Kegiatan
Penyusunan Laporan
Kegiatan Pendampingan
dan Monev
PPMU


9 | P a g e








KEGIATAN KABUPATEN
10 | P a g e

1. FASILITASI FMA OLEH TIM PENYULUH LAPANGAN (TPL) DAN TIM PENGEMBANGAN
ORGANISASI PETANI (TPOP)
Fasilitasi FMA oleh Tim penyuluh lapangan (TPL) merupakan kegiatan untuk mendukung
kegiatan FMA desa, dalam fasilitasinya TPL membantu penyuluh swadaya memandu
pelaksanaan kajian agribisnis, menyusun rencana usaha berkelompok, menyusun programa
penyuluhan desa, dan kegiatan pembelajaran FMA.
Selain itu TPL juga menilai kemampuan kinerja Unit Pengelola FMA dalam pelaksanaan kegiatan
FMA yang sdah atau sedang berjalan terutama yang berkaitan dengan penggunaan dan usulan
dana tahap selanjutnya. Disamping pembinaan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan
kelompok pembelajaran FMA menjadi kelompoktani yang kuat dan mandiri untuk meningkatkan
pendapatan petani dan keluarganya.
Fasilitasi FMA oleh Tim Pengembangan Organisasi Petani (TPOP) merupakan kegiatan untuk
mendukung kegiatan FMA Kabupaten, dalam menyiapkan organisasi petani menjadi
kelembagaan usahatani yang siap untuk melaksanakan FMA Kabupaten (lihat pedoman
pengembangan organisasi petani menjadi kelembagaan usahatani yang akan diterbitkan).
A. Tujuan
Meningkatkan kualitas fasilitasi FMA Desa dan kabupaten
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah petani peserta kelompok pembelajaran FMA yang
ada di desa dan organisasi petani di tingkat kabupaten
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu: anjang sana, penyiapan bahan untuk membantu penyuluh
swadaya dalam memfasilitasi pembelajaran FMA, pendampingan penumbuhan dan
pengembangan organisasi petani di tingkat kabupaten
D. Komponen Anggaran
1. Bantuan transport TPL dan Koordinator BPP
2. Bantuan transport TPOP
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Rekapitulasi kebutuhan fasilitasi kelompok pembelajaran FMA desa dan kabupaten
2. Review rencana kerja penyuluh yang telah disusun
3. Rencana kerja pendampingan
4. Laporan perkembangan FMA hasil fasilitasi
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Fasilitasi FMA oleh Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Tim Pengembangan Organisasi
Petani (TPOP) dijadwalkan dilaksanakan pada bulan Januari Desember 2012.

11 | P a g e

Matriks pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi FMA oleh Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Tim
Pengembangan Organisasi Petani (TPOP)
No
Tahapan
kegiatan
Output Langkah-langkah Kegiatan Materi
Pelaku/
Pelaksana
1. Penyusunan
rencana
fasilitasi
Rencana kerja
fasilitasi TPL
dan TPOP
1. Identifikasi kebutuhan
fasilitasi kelompok
pembelajaran FMA
dan organisasi petani
2. Review rencana kerja
a. Rencana kerja
penyuluh yang
telah disusun
untuk fasilitasi
FMA desa
b. Rencana kerja
TPOP untuk
kegiatan FMA
kabupaten
3. Penyusunan rencana
kerja pendampingan
FMA Desa dan FMA
kabupaten
1. Laporan
kegiatan
FMA
2. Rencana
kerja TPL
dan TPOP
1. Penyuluh
pendamping
2. TPOP
2. Pelaksanaan
fasilitasi
Meningkatnya
kualitas
pelaksanaan
FMA Desa dan
kabupaten
1. Kunjungan lapangan
2. Pengawalan dan
pendampingan
Bahan
fasilitasi
sesuai dengan
topik
pembelajaran
1. Penyuluh
pendamping
2. TPOP
3. Penyusunan
laporan fasilitasi
Laporan
pelaksanaan
fasilitasi
Penyuluh
pendamping

12 | P a g e

2. APRESIASI METODOLOGI PENYULUHAN PARTISIPATIF DAN FASILITASI FMA BAGI TPL DAN
KOORDINATOR BPP
Untuk mendukung pelaksanan kegiatan penyuluhan dalam bentuk kegiatan pembelajaran petani
di desa, P3TIP menyediakan dana yang akan dikelola oleh organisasi petani di tingkat desa atau
yang disebut dengan dana hibah FMA yang pelaksanaannya dimulai pada Tahun anggaran 2008.
Pengelolaan kegiatan dana hibah FMA dilakukan oleh UP-FMA dan dalam proses
pembelajarannya difasilitasi oleh penyuluh swadaya.
Setelah melaksanakan 4 kali putaran kegiatan FMA maka diperlukan adanya penambahan dan
peningkatan pengetahuan serta kemampuan para penyuluh pendamping yang tergabung dalam
Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Koordinator Penyuluh FMA dalam memfasilitasi FMA yang
berorientasi agribisnis termasuk persiapan FMA kabupaten yang memerlukan kemampuan dan
keterampilan dalam memfasilitasi pengembangan kemitraan dan pengorganisasian petani dalam
skala yang lebih besar lagi.
A. Tujuan
Meningkatkan kualitas pendampingan dan pembinaan TPL dan koordinator BPP dalam
pembelajaran FMA berorientasi agribisnis
B. Penerima Manfaat
Penyuluh pendamping yang tergabung dalam Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Koordinator
BPP
C. Metode Pelaksanaan
1. Pemaparan
2. Diskusi kelompok dan pleno
3. Tugas mandiri
D. Komponen Anggaran
1. Bahan dan Alat Tulis Kantor
2. Dokumentasi, Sertifikat, Fotocopy/Penggandaan
3. Honor Panitia
4. Honor Narasumber
5. Akomodasi dan konsumsi
6. Penyusunan Laporan
7. Bantuan Transport Peserta
8. Bantuan Transport Penyelenggara
9. Bantuan Transport Fasilitator
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Rancangan perbaikan kualitas pelaksanaan FMA
2. Dampak hasil pembelajaran FMA
3. Laporan pelaksanaan
4. Evaluasi pelaksanaan
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Apresiasi Metodologi Penyuluhan Partisipatif dan Fasilitasi FMA bagi TPL dan
Koordinator BPP dijadwalkan dilaksanakan pada bulan April Juni 2012

13 | P a g e

Matrik pelaksanaan Kegiatan Apresiasi Metodologi Penyuluhan Partisipatif dan Fasilitasi FMA bagi
TPL dan Koordinator BPP
No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
1. Pertemuan
persiapan
1. Tersusunnya TOR
2. Tersusunnya Materi
3. Tersebarnya
Undangan/Pemang
gilan
Peserta/Fasilitator
1. Pembuatan TOR
2. Penyusunan Materi
3. Penyebaran
Undangan
4. Pemanggilan
Peserta/Fasilitator

DPIU
2. Pelaksanaan
kegiatan
Meningkatnya
pengetahuan dan
pemahaman peserta
untuk meningkatkan
kualitas pendampingan
FMA
1. Pemaparan/presenta
si
2. Diskusi
3. Perumusan hasil
1. Identifikasi
masalah
pelaksanaan
FMA
2. Petunjuk
pelaksanaan
FMA

3. Penyusunan
rencana
kegiatan
fasilitasi
Rancangan perbaikan
kualitas fasilitasi/
pendampingan FMA
Diskusi kelompok dan
pleno

Instrumen RTL
5. Pelaporan
kegiatan
Laporan pelaksanaan 1. Rekapitulasi risalah
hasil apresiasi
2. Penyusunan laporan
DPIU


Uraian Materi :
Materi Tujuan Topik Bahasan Metode
Identifikasi
permasalahan
pelaksanaan FMA
Peserta mengetahui
aspek-aspek yang
menjadi permasalahan
dalam pelaksanaan FMA
1. Prinsip pelaksanaan FMA
2. Tujuan FMA
3. Indikator kunci yang akan
dicapai melalui FMA
4. Keragaan pelaksaaan FMA
Desa
5. Identifikasi masalah
pengembangan usaha
pasca pembelajaran FMA
- Curah pendapat
- Diskusi
Pelaksanaan FMA
Desa dan
kabupaten
Peserta mengetahui
proses dan tahapan
pelaksanaan FMA desa
dan kabupaten
6. Persyaratan pelaksanaan
FMA Desa Tahun 2012
7. Tahapan pelaksanaan FMA
Desa
8. Persyaratan pelaksana dan
pengelola FMA kabupaten
9. Tahapan pelaksanaan FMA
kabupaten
- Pemaparan
- Curah pendapat
- Diskusi
14 | P a g e

Materi Tujuan Topik Bahasan Metode
Peningkatan
Kualitas kelompok
pembelajaran FMA
peserta mampu
mengetahui
pengembangan
organisasi petani dari
kelompok pembelajaran
FMA
1. Identifikasi kelompok
pembelajaran FMA yang
telah mengembangkan
kegiatan agribisnis
berkelompok
2. Prinsip-prinsip
pengembangan organisasi
petani berorientasi
agribisnis/kelembagaan
usahatani
3. Jenis dan bentuk
organisasi petani
berorientasi
agribisnis/kelembagaan
usahatani
4. Tahapan pengembangan
organisasi petani
berorientasi
agribisnis/kelembagaan
usahatani
5. Pengembangan jejaring
kelompok pembelajaran
FMA
6. Identifikasi dan analisis
mitra usaha
7. Pengembangan
Kemitraan agribisnis
- pemaparan
- diskusi
- Simulasi
- Bermain peran
Peningkatan
kapasitas fasilitasi/
pendampingan
FMA
Peserta mampu
meningkatkan
kemampuannya sebagai
fasilitator/pendamping
pelaksanaan FMA
1. Tugas dan peran pengelola
FMA Desa dan Kabupaten
2. Tugas dan peran penyuluh
pendamping
3. Teknik fasilitasi
- Curah pendapat
- Diskusi
- Tugas mandiri
- Bermain peran

RTL Peserta mampu
menyusun Rancangan
perbaikan kualitas
pendampingan/fasilitasi
pelaksanaan FMA
Instrumen RTL - diskusi

Keterangan:
Materi apresiasi dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pelaksanaan FMA di
lapangan.


15 | P a g e

3. PENYUSUNAN PROPOSAL FMA BERORIENTASI AGRIBISNIS
- Salah satu metoda pengembangan kapasitas pelaku utama dilakukan melalui pelaksanaan
kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh pelaku utama itu sendiri (Farmers Managed Extension
Activities/FMA). FMA dirancang sebagai wahana pembelajaran bagi petani dalam
pengembangan agribisnis di perdesaan dengan skala usaha ekonomi yang lebih
menguntungkan melalui peningkatan kapasitas pelaku utama dalam memenuhi spesifikasi
produk/komoditi unggulan daerah sesuai permintaan pasar. Metode ini menitikberatkan pada
pengembangan kapasitas manajerial, kepemimpinan dan kewirausahaan pelaku utama dalam
melaksanakan pembelajaran agribisnis berbasis inovasi teknologi.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan penyuluhan baik di tingkat di desa, kabupaten maupun
provinsi, P3TIP menyediakan dana yang akan dikelola oleh organisasi petani di setiap tingkatan
tersebut. Agar kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh petani dapat dilaksanakan dengan baik,
maka UP-FMA dan organisasi petani di tingkat kabupaten di lokasi P3TIP harus menyusun
proposal yang memuat usulan kegiatan serta pembiayaan yang telah di sepakati oleh
anggotanya secara partisipatif. Secara rinci proses penyusunan proposal FMA Desa dan
kabupaten rujuk Pedoman FMA Desa dan Kabupaten.
A. Tujuan
Terselenggaranya proses pembelajaran agribisnis bagi petani dengan menggunakan dana
hibah FMA
B. Penerima Manfaat
Peneriman manfaat adalah petani yang tergabung dalam kelompok pembelajaran FMA yang
ada di desa dan organisasi petani di tingkat kabupaten di lokasi FEATI
C. Metode
Metode pelaksanaan penyusunan proposal FMA yaitu; identifikasi dan kajian agribisnis
perdesaan, diskusi, curah pendapat dan penyusunan proposal
D. Komponen Anggaran
1. Bahan dan ATK
2. Penggandaan, fotocopy
3. Konsumsi pertemuan
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Ringkasan Proposal FMA
2. Jadwal Palang pelaksanaan kegiatan FMA
3. Pelaporan kegiatan
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan penyusunan proposal FMA Berorientasi Agribisnis dijadwalkan dilaksanakan pada
bulan Februari Juni 2012

16 | P a g e

Matrik pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Proposal FMA Desa
No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
1. Persiapan Penetapan topik
pembelajaran FMA
1. Pelaksanaan rembug
tani desa
2. Pelaksanaan Kajian
Agribisnis
(Identifikasi
Komoditas/
Produk Unggulan
3. Penyusunan Rencana
Usaha Bersama
(RUB) berdasarkan
kompilasi,
identifikasi
komoditas
4. Analisa Usaha
5. Penyusunan/revisi
Programa desa
6. Penetapan topik
pembelajaran yang
dapat diusulkan
untuk dibiayai dari
dana hibah FMA
1. Pedoman FMA
2. Petlap Kajian
Agribisnis
Perdesaan
3. Petlap RUB
1. UP-FMA
2. TPL

2. Penyusunan
proposal
Proposal FMA 1. Menelaah dan
menyusun prioritas
kegiatan penyuluhan
yang tercantum
dalam programa
desa untuk
diusulkan
pembiayaannya dari
dana FMA
2. Menyusun proposal
dan pembiayaan
untuk setiap
kegiatan yang akan
dibiayai dari dana
FMA oleh poktan
yang usulannya
disetujui
3. Penilaian kelayakan
proposal FMA oleh
Rembugtani desa
sebelum
disampaikan ke
kabupaten
1. UP-FMA
2. TPL


17 | P a g e

No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
3. Pengajuan
proposal ke
kabupaten
Proposal FMA yang
telah diverifikasi
1. Ketua UP-FMA
mengajukan
proposal ke
kabupaten
2. Asisten teknis
memeriksa
kelengkapan
administrasi
proposal
3. Tim verifikasi
memeriksa
kelayakan proposal
4. Rekomendasi dari
komisi penyuluhan
kabupaten untuk
dibiayai dari dana
hibah FMA


Kelengkapan
proposal :
1. Jadwal palang
per tahapan
kegiatan
2. Pedoman/
petunjuk
pelaksanaan
kegiatan
3. Rincian
perhitungan
biaya
pembelajaran/
RAB (lihat
pedoman FMA
untuk
komposisi biaya
kegiatan
pembelajaran)
4. Rencana Usaha
Berkelompok
(Business plan)
5. Rumusan Kajian
Agribisnis
Perdesaan
6. Kontrak belajar
peserta
pembelajaran
1. DPIU
2. Tim
Verifikasi
4. Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan
pembelajaran FMA
Sesuia dengan topik
pembelajaran
Peserta
pembelajaran
5. Laporan UP-FMA


Matrik pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Proposal FMA Kabupaten
No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
1. Persiapan Daftar organisasi
petani yang siap
untuk
melaksanakan FMA
Kabupaten
1. Identifkasi
organisasi petani
pengelola FMA
Kabupaten Oleh
TPOP
2. Fasilitasi tata cara
pengelolaan dana
hibah FMA
1. Pedoman
pengembanga
n organisasi
petani
2. Pedoman
FMA
TPOP

18 | P a g e

No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
Penetapan topik
pembelajaran FMA
1. Identifikasi
Kebutuhan
Pembelajaran
2. seleksi topik
pembelajaran yang
diusulkan oleh
Organisasi Petani
oleh Forum
Organisasi Petani
3. penetapan
organisasi petani
yang layak sebagai
calon pelaksana
FMA Kabupaten
oleh Forum
Organisasi Petani
4. Penyusunan/revisi
Programa kabupaten
Pedoman FMA

1. Forum
Organisasi
Petani
2. DPIU

2. Penyusunan
proposal
Proposal FMA 1. Menelaah dan
menyusun prioritas
kegiatan penyuluhan
berdasarkan topik
pembelajaran yang
disepakati dalam
Forum Organisasi
petani untuk
diusulkan
pembiayaannya dari
dana FMA
2. Penyusunan
kelayakan dan
analisis usaha
Komoditas/Produk
Unggulan
3. Menyusun proposal
dan pembiayaan
untuk setiap
kegiatan yang akan
dibiayai dari dana
FMA
4. Pembahasan
proposal FMA oleh
organisasi petani
sebelum
disampaikan ke
kabupaten
Pedoman FMA

Organisasi
petani
19 | P a g e

3. Pengajuan
proposal ke
kabupaten
Proposal FMA
yang telah
diverifikasi
5. Ketua organisasi
petani
mengajukan
proposal ke
kabupaten
6. Asisten teknis
memeriksa
kelengkapan
administrasi
proposal
7. Tim verifikasi
memeriksa
kelayakan
proposal
8. Rekomendasi dari
komisi penyuluhan
kabupaten untuk
dibiayai dari dana
hibah FMA


Kelengkapan
proposal :
1. Jadwal palang
per tahapan
kegiata
2. Pedoman/
petunjuk
pelaksanaan
kegiatan
3. Rincian
perhitungan
biaya
pembelajaran
/RAB (lihat
pedoman
FMA untuk
komposisi
biaya kegiatan
pembelajaran)
4. Kelayakan dan
analisis usaha
Komoditas/
Produk
Unggulan
5. Kontrak
belajar
peserta
pembelajaran
1. DPIU
2. Tim
Verifikasi
4. Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan
FMA Kabupaten
Sesuia dengan
topik
pembelajaran
Peserta
pembelajaran
5. Laporan Organisasi
petani

Keterangan :
Rincian tahapan kegiatan penyusunan proposal FMA Desa dan Kabupaten agar merujuk pada
Pedoman FMA yang diterbitkan oleh CPMU
20 | P a g e

4. PENILAIAN PROPOSAL FMA OLEH TIM VERIFIKASI KABUPATEN
Salah satu prinsip pembelajaran FMA adalah belajar berdasar pengalaman, dengan akses
informasi dan teknologi sesuai kegiatan usaha masingmasing UP-FMA dan organisasi petani
tingkat kabuapten sebagai pelaksana FMA kabupaten. Hasil pembelajaran tersebut akan
memunculkan suatu proses pengembangan agribisnis berskala ekonomi dengan berbasis inovasi
teknologi. Untuk menghasilkan inovasi agar pengembangan usaha tersebut dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien, perlu dilakukan penilaian proposal FMA oleh tim verifikasi agar
kegiatan yang diinginkan dapat terlaksana dengan baik.
A. Tujuan
Menilai proposal FMA yang diajukan oleh UP-FMA dan organisasi petani tingkat kabupaten
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah petani yang ada di desa
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu penilaian tertulis, diskusi, peninjauan lapangan
D. Komponen Anggaran
1. Honor Tim Verfikasi
2. Bantuan Transport Tim Verifikasi ke lapangan
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Rencana/Jadwal Palang kegiatan verifikasi proposal FMA
2. Rekapitulasi Proposal FMA yang sudah diverifikasi (lampirkan lembar penilaian proposal
FMA)
3. Laporan pelaksanaan
4. Evaluasi pelaksanaan
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Penilaian Proposal FMA oleh Tim Verifikasi Kabupaten dijadwalkan dilaksanakan pada
bulan Mei s.d. Juli 2012
Matrik pelaksanaan Kegiatan Penilaian Proposal FMA oleh Tim Verifikasi Kabupaten
No Tahapan
kegiatan
Output Langkah-langkah
Kegiatan
Materi Pelaku/
Pelaksana

1. Pertemuan
persiapan
Rencana
kegiatan
verifikasi
proposal FMA
1. Tersusunnya TOR
2. Tersusunnya
rancangan metode
penilaian proposal
1. Pembuatan
TOR
2. Penyusunan
rancangan
metode
penilaian
proposal FMA
1. DPIU
2. Tim
verifikasi
proposal
FMA
No Tahapan
kegiatan
Output Langkah-langkah
Kegiatan
Materi Pelaku/
Pelaksana

3. Pelaksanaan
penilaian
Proposal FMA
siap untuk
difasilitasi
dengan dana
1. Penilaian tertulis
2. Kunjungan lapangan
3. Diskusi
1. Pedoman
penilaian
proposal FMA
2. Lembar
1. DPIU
2. Tim verifikasi
proposal
21 | P a g e

hibah FMA 4. Penetapan proposal
yang layak untuk
dibiayai oleh dana
hibah FMA
5. Pengajuan proposal
untuk
direkomendasikan
komisi penyuluhan
6. Rapat pengesahan
rekomendasi proposal
FMA
7. Pengajuan proposal ke
PPK
penilaian
proposal FMA
FMA
3. Komisi
penyuluhan
kabupaten
4. Pelaporan
kegiatan
Laporan
pelaksanaan
Pertemuan penyusunan
laporan
DPIU

Keterangan:
Tahapan pelaksanaan verifikasi proposal FMA agar merujuk pada Pedoman Verifikasi FMA yang telah
diterbitkan oleh CPMU.

22 | P a g e
5. BANTUAN SOSIAL BAGI UP-FMA
Dalam rangka mendukung pelaksanan kegiatan penyuluhan di desa dan kabupaten, P3TIP
menyediakan dana yang akan dikelola oleh UP-FMA dan organisasi petani di tingkat kabupaten.
Untuk memperoleh dana tersebut organisasi petani di lokasi P3TIP harus menyusun proposal
yang memuat usulan kegiatan serta pembiayaan yang telah di sepakati oleh anggotanya secara
partisipatif. Setelah proses penyusunan proposal dilakukan dan disetujui untuk dibiayai dari
dana hibah FMA, maka kelompok pembelajaran dapat memanfaatkan dana tersebut untuk
kegiatan pembelajaran sesuai dengan topik yang telah ditetapkan.
A. Tujuan
Meningkatkan kualitas pembelajaran agribisnis bagi petani peserta FMA di desa baik peserta
FMA Desa maupun FMA kabupaten
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah petani yang ada di desa peserta FMA Desa maupun
FMA kabupaten
C. Metode
Metode yang digunakan Sekolah lapangan, studi Petani, Magang dll sesuai dengan yang
disepakati dan dituangkan dalam proposal FMA (lihat Pedoman FMA).
D. Komponen Anggaran
Bantuan Sosial FMA Desa dan FMA Kabupaten
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Laporan pelaksanaan
2. Evaluasi pelaksanaan
3. Dampak hasil pembelajaran
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bantuan Sosial bagi UP-FMA dijadwalkan dilaksanakan pada bulan Mei Nopember
2012
Matrik pelaksanaan Kegiatan Bantuan Sosial bagi UP-FMA
No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi Pelaku/ Pelaksana
1. Persiapan
Pembelajaran
Terfasilitasinya
persiapan
kegiatan
pembelajaran
FMA Desa dan
kabupaten
1. Konfirmasi peserta
pembelajaran
2. Pengiriman
undangan peserta
3. Penyiapan alat dan
bahan pembelajaran
4. Penyiapan lokasi
pembelajaran
UP- FMA
Desa/organisasi
petani tingkat
kabupaten
2. Pelaksanaan
Pembelajaran
Terlaksananya
kegiatan
pembelajaran
sesuai dengan
topik yang
ditentukan
Tahapan kegiatan
disesuaikan dengan
metode pembelajaran
yang ditentukan dalam
proposal
Materi
disesuaikan
dengan topik
pembelajaran
yang ditentukan
dalam proposal
Kelompok
pembelajaran
FMA
Desa/organisasi
petani tingkat
kabupaten
23 | P a g e

No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi Pelaku/ Pelaksana
3. Evaluasi Hasil
Pembelajaran
Data dan
Informasi hasil
pembelajaran
FMA
1. Identifikasi dan
analisis hasil
pembelajaran
2. Penyusunan
evaluasi hasil
pembelajaran
UP-FMA
Desa/organisasi
petani tingkat
kabupaten
4. Pelaporan Laporan
pelaksanaan
pembelajaran
FMA
1. Rekapitulasi risalah
hasil pembelajaran
2. Penyusunan laporan
hasil pembelajaran
UP-FMA
Desa/organisasi
petani tingkat
kabupaten


24 | P a g e

6. FASILITASI BAGI KELOMPOK PEMBELAJARAN FMA BERPRESTASI DALAM KEMITRAAN USAHA,
PERMODALAN DAN ASPEK HUKUM

Untuk mendukung pelaksanan kegiatan penyuluhan dalam bentuk kegiatan pembelajaran petani
di desa, P3TIP menyediakan dana yang akan dikelola oleh organisasi petani di tingkat Desa atau
yang disebut dengan dana hibah FMA yang pelaksanaannya dimulai pada Tahun anggaran 2008.
Pelaksanaan kegiatan FMA desa di beberapa kabupaten telah menunjukkan keberlanjutan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta pengembangan agribisnisnya. Bagi kelompok-
kelompok pembelajaran yang telah mengembangkan kegiatan usahanya dan membentuk
kelembagaan usaha, perlu diberikan apresiasi melalui pendukungan dalam menghubungkan
dengan mitra usaha, lembaga permodalan maupun dalam memperoleh kepastian hukum dalam
ramhka membentuk organisasi petani.
Kegiatan fasilitasi diberikan dalam bentuk pendampingan dalam menghubungkan dengan mitra
usaha hingga diperolehnya kesepakatan kemitraan yang sejajar dan saling menguntungkan,
fasilitasi dalam menghubungkan dengan lembaga permodalan dan penjaminan (avalist)
pembiayaan dan fasilitasi dalam memperoleh kepastian hukum bagi organisasi petani sesuai
dengan perundangan yang berlaku.
A. Tujuan
Memotivasi kelompok pembelajaran FMA yang berhasil dalam mengembangkan
kelembagaannya, kemitraan usaha, permodalan termasuk dukungan dalam aspek legal formal
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah petani yang ada di desa
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu kunjungan ke kelompok pembelajaran, anjangsana, diskusi
kelompok, fasilitasi mendampingi kelompok pembelajaran FMA dengan pihak terkait.
D. Komponen Anggaran
1. Bahan dan ATK
2. Penggandaan, Fotocopy dan lain-lain
3. Dokumentasi, rapat-rapat dan pengiriman surat
4. Bantuan Transport Identifikasi dan Fasilitasi
5. Bantuan fasilitasi kemitraan, permodalan dan aspek hukum
6. Penyusunan Laporan
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Daftar kebutuhan kelompok pembelajaran FMA telah menunjukkan keberlanjutan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta pengembangan agribisnisnya (scaling up)
(kemitraan usaha, dukungan permodalan dan pembentukan badan hukum)
2. Rencana kerja fasilitasi
3. Laporan pelaksanaan
4. Evaluasi pelaksanaan


25 | P a g e

F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Fasilitasi bagi Kelompok Pembelajaran FMA Berprestasi dalam Kemitraan Usaha,
Permodalan dan Aspek Hukum dijadwalkan dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2012.
Matrik pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi bagi Kelompok Pembelajaran FMA Berprestasi dalam
Kemitraan Usaha, Permodalan dan Aspek Hukum
No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
1.
Pertemuan
persiapan
Rencana kerja
fasilitasi
1. Identifikasi kebutuhan
kelompok pembelajaran
FMA telah menunjukkan
keberlanjutan dan
meningkatkan kualitas
pembelajaran serta
pengembangan
agribisnisnya (scaling up).
2. Review rencana kerja
fasilitasi yang telah
disusun
3. Penyusunan rencana
kerja
pendampingan/fasilitasi
1. Laporan kegiatan
FMA
2. Rencana kerja
fasilitasi
DPIU
2.
Fasilitasi dan
pembinaan
Meningkatnya
kualitas
pengembangan
usaha kelompok
pembelajaran
FMA melalui
pendukungan
dalam
menghubungkan
dengan mitra
usaha, lembaga
permodalan
maupun dalam
memperoleh
kepastian
hukum

1. Kunjungan lapangan
2. Pengawalan dan
pendampingan

Bahan fasilitasi sesuai
dengan kebutuhan
kelompok
pembelajaran FMA
DPIU
4.
Penyelesaian
administrasi
kemitraan
usaha,
dukungan
permodalan
dan
pembentuka
n badan
hukum bagi
kelompok
pembelajaran
FMA
berprestasi
dokumen
kemitraan
usaha,
dukungan
permodalan dan
pembentukan
badan hukum
1. Pengawalan dan
pendampingan
2. Penyelesaian administrasi
kemitraan usaha,
dukungan permodalan
dan pembentukan badan
hukum bagi kelompok
pembelajaran FMA
berprestasi

1. DPIU
2. Kelomp
ok
pembela
jaran
FMA
3. Lembaga
/instansi
terkait

26 | P a g e

7. ASISTENSI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN FORMAL EKONOMI (KOPERASI DAN BUMP)
TINGKAT KABUPATEN

Peningkatan dari FMA Desa menjadi FMA Kabupaten dimaksudkan untuk: 1) meningkatkan
posisi tawar petani dan organisasi petani melalui peningkatan kapasitas mereka dalam bermitra
sejajar dengan pelaku usaha , dan 2) menciptakan agribisnis dengan skala usaha yang lebih
menguntungkan.
Persyaratan untuk bisa melaksanakan FMA Kabupaten yaitu adanya organisasi formal baru yang
berorientasi usaha atau agribisnis. Sehubungan dengan hal tersebut FEATI memberikan
pendukungan bagi organisasi petani yang akan membentuk kelembagaan usaha baik berbentuk
koperasi maupun badan usaha melalui asistensi pengembangan kelembagaan usaha formal.
Kegiatan asistensi diberikan dalam bentuk pendampingan dalam menyusun kelengkapan
sebagai persyaratan pembentukan kelembagaan usaha seperti penyusunan AD/ART, pembuatan
naskah pendirian kelembagaan usaha (koperasi atau badan usaha) serta fasilitasi untuk
berinteraksi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan pengembangan
kelembagaan usaha sesuai dengan perundangan yang berlaku.
A. Tujuan
Memfasilitasi organisasi petani untuk mengembangkan kelembagaannya menjadi kelembagaan
usaha yang formal
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah organisasi petani di kabupaten
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu kunjungan ke organisasi petani, anjangsana, diskusi kelompok,
asistensi dengan mendampingi organisasi petani dengan pihak terkait.
D. Komponen Anggaran
1. Bahan dan ATK
2. Penggandaan, Fotocopy dan lain-lain
3. Dokumentasi, rapat-rapat dan pengiriman surat
4. Bantuan Transport asistensi dan evaluasi
5. Bantuan honor penyelesaian badan hukum
6. Penyusunan Laporan
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Daftar organisasi petani yang membutuhkan asistensi untuk mengemnbangkan kelembagaan
usaha formal (koperasi atau badan usaha lainnya).
2. Rencana kerja asistensi
3. Laporan pelaksanaan
4. Evaluasi pelaksanaan
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Fasilitasi bagi Kelompok Pembelajaran FMA Berprestasi dalam Kemitraan Usaha,
Permodalan dan Aspek Hukum dijadwalkan dilaksanakan pada bulan Mei Juli 2012.
Matrik pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi bagi Kelompok Pembelajaran FMA Berprestasi dalam
Kemitraan Usaha, Permodalan dan Aspek Hukum
No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
1.
Pertemuan
Rencana kerja 1. Identifikasi kebutuhan 1. Laporan kegiatan DPIU
27 | P a g e

persiapan fasilitasi organisasi petani yang
membutuhkan asistensi
dalam mengembangkan
kelembagaan usaha
2. Review rencana kerja
asistensi yang telah
disusun
3. Penyusunan rencana
kerja
pendampingan/fasilitasi
FMA
2. Rencana kerja
asistensi
2.
Fasilitasi dan
pembinaan
Meningkatnya
kualitas
pengembangan
usaha organisasi
petani sebagai
kelembagaan
usaha formal

1. Kunjungan lapangan
2. Pengawalan dan
pendampingan

Bahan asistensi
sesuai dengan
kebutuhan
organisasi petani
1. DPIU
2. external
service
provider
3. lembaga
instansi
terkait
dengan
pengembang
an
kelembagaan
usaha
4.
Penyelesaian
administrasi
sebagai
kelembagaan
usaha formal
dokumen
pembentukan
badan hukum
sebagai
kelembagaan
usaha
3. Pengawalan dan
pendampingan
4. Penyelesaian administrasi
pembentukan badan
hukum bagi organisasi
petani

1. DPIU
2. external
service
provider
3. lembaga
instansi
terkait
dengan
pengembang
an
kelembagaan
usaha

28 | P a g e

8. PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI UP-FMA
Kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh petani di desa diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani beseta keluarganya. Oleh karena itu, dilakukan
pengawasan, pengevaluasian dan pembinaan dari Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Staf
P3TIP/FEATI Kabupaten ke desa/kecamatan lokasi P3TIP/FEATI untuk melihat sejauhmana
kemajuan pelaksanaan kegiatan FMA Desa.
A. Tujuan
Membina pengelola FEATI (bendahara, Petugas Pengadaan dan Petugas Teknis) dalam
melaksanakan tugasnya di lapangan agar sesuai dengan prosedur.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah petani yang ada di desa
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu kunjungan lapangan, pendampingan/pengawalan
D. Komponen Anggaran
1. Perjalanan Pembinaan
2. Perjalanan Monev
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Rancangan metode pembinaan, monitoring dan evaluasi UP-FMA
2. Identifikasi dan inventarisasi keragaan pelaksanaan FMA
3. Penyusunan instrumen monev
4. Penyusunan materi pembinaan
5. Penyusunan analisis pelaksanaan FMA
6. Penyusunan rekomendasi perbaikan pendampingan dan pelaksanaan FMA
7. Penyampaian hasil analisis ke kecamatan dan desa
8. Laporan pelaksanaan
9. Evaluasi pelaksanaan
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Pembinaan, Monitoring Dan Evaluasi UP-FMA dijadwalkan dilaksanakan pada bulan
April November 2012
Matrik pelaksanaan Kegiatan Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi UP-FMA

No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
keterangan
1. Pertemuan
persiapan
Rencana
kegiatan
pembinaan,
monitoring
dan evaluasi
UP-FMA
1. Tersusunnya
TOR
2. Tersusunnya
rancangan
pembinaan,
monitoring dan
evaluasi UP-
FMA
1. Pembuatan
TOR
2. Penyusunan
rancangan
metode
pembinaan,
monitoring
dan evaluasi
UP-FMA
DPIU


2. Penyiapan
materi
bimbingan dan
instrumen
Materi
bimbingan dan
instrumen
pembinaan,
1. Identifikasi dan
inventarisasi
keragaan
pelaksanaan
1. Indikator
pelaksanaan
FMA
2. Pedoman
DPIU


29 | P a g e

monev monitoring
dan evaluasi
UP-FMA
FMA
2. Penyusunan
instrumen
monev
3. Penyusunan
materi
pembinaan
FMA
3. Laporan FMA
3. Pelaksanaan
bimbingan dan
pengumpulan
data

Meningkatnya
kinerja
pelaksanaan
FMA
1. Kunjungan
lapangan
2. Pengawalan dan
pendampingan
3. Diskusi
Perbaikan kinerja
pelaksanaan
FMA
DPIU


5. Penyampaian
hasil monev ke
kecamatan dan
desa
Meningkatnya
kinerja
pendampingan
FMA
1. Penyusunan
analisis
pelaksanaan
FMA
2. Diskusi hasil
analisis
3. Penyusunan
rekomendasi
perbaikan
pendampingan
dan
pelaksanaan
FMA
4. Penyampaian
hasil analisis ke
kecamatan dan
desa
DPIU
6. Pelaporan
kegiatan
Laporan
pelaksanaan
Pertemuan
penyusunan
laporan
DPIU

30 | P a g e

9. PERTEMUAN PENGURUS UP-FMA, TIM PENYULUH LAPANGAN (TPL) DAN KOORDINATOR BPP
Dalam rangka meningkatkan kualitas fasilitasi FMA tahun 2012 diperlukan kesatuan
pemahaman, perencanaan, langkah- langkah fasilitasi serta evaluasi hasil fasilitasi dan upaya
perbaikan sehingga bersama antara Tim Penyuluha Lapangan (TPL), Pengurus FMA dan Penyuluh
Swadaya se Kabupaten.
TPL diharapkan mampu meningkatkan kemampuan teknik kepemanduan bagi Penyuluh
Swadaya, demikian pula Pengurus FMA diharapkan mampu menyelenggarakan kegiatan sesuai
hasil perencanaan/ proposal pembelajaran FMA. Kesepakatan kesepakatan langkah kegiatan
tersebut sangat diperlukan karena FMA merupakan inti dari Program P3TIP.
A. Tujuan
Mengevaluasi pelaksanaan FMA
B. Penerima Manfaat
Pengurus FMA, TPL dan Koordinator BPP
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu kunjungan lapangan, pertemuan, diskusi,
pendampingan/pengawalan
D. Komponen Anggaran
1. Konsumsi Pengurus FMA
2. Konsumsi TPL dan Koordinator BPP
3. Bantuan transport Petani ke BPP
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Rancangan metode pembinaan
2. Inventarisasi keragaan pelaksanaan FMA
3. Laporan pelaksanaan
4. Evaluasi pelaksanaan
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Pertemuan Pengurus UP-FMA, Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Koordinator BPP
dijadwalkan dilaksanakan pada bulan Mei Oktober 2012
Matrik pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Pengurus UP-FMA, Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan
Koordinator BPP
No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
Keterang
an
1. Pertemuan
persiapan
Rencana
kegiatan
pertemuan
1. Tersusunnya
TOR
2. Tersusunnya
rancangan
pembinaan
1. Pembuatan TOR
2. Penyusunan
rancangan
metode
pembinaan
DPIU


2. Pertemuan
Pengurus UP-
FMA, Tim
Penyuluh
Lapangan
(TPL) dan
Koordinator
BPP
Perbaikan
kualitas
pelaksanaan
FMA
1. Identifikasi
dan
inventarisasi
keragaan
pelaksanaan
FMA
2. Diskusi
3. Penyusunan
1. Indikator
pelaksanaan
FMA
2. Pedoman FMA
3. Laporan FMA
DPIU


31 | P a g e

perbaikan
pelaksanaan
FMA
3. Tindak lanjut
hasil
pertemuan
Meningkatnya
kinerja
pelaksanaan
FMA
1. Pengawalan
dan
pendampingan
2. Perbaikan
kinerja
pelaksanaan
FMA
DPIU


4. Pelaporan
kegiatan
Laporan
pelaksanaan
Pertemuan
penyusunan
laporan
DPIU


32 | P a g e

10. APRESIASI PENINGKATAN KAPASITAS PENYULUH DI BPP
Penyelenggaraan penyuluhan pertanian kedepan mengutamakan partisipasi aktif para petani
mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring hingga evaluasi yang sepenuhnya di
landasi oleh kepentingan petani. Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan petani yang
beragam, maka penyelenggaraan penyuluhan pertanian perlu disesuaikan dengan potensi,
kondisi dan peluang yang ada di masing-masing wilayah (spesifik lokasi).
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, untuk memberikan pelayanan penyuluhan terbaik
kepada petani dan dalam rangka mengikuti kemajuan teknologi yang diperlukan, maka untuk itu
para penyuluh pendamping yang tergabung dalam Tim Penyuluh Lapangan (TPL) perlu untuk
ditingkatkan kompetensinya melalui serangkaian kegiatan yang berbasiskan pada metode dan
proses pembelajaran bagi para penyuluh secara langsung di lapangan.
11. Kegiatan awal dari Apresiasi Peningkatan Kapasitas Penyuluh Di BPP adalah melakukan
lokakarya perencanaan yang dilakukan di BPP atau kecamatan yang bertujuan untuk
menetapkan metode dan instrumen yang akan dilakukan dalam pelaksanaan apresiasi tersebut.
Hasil lokakarya berupa prioritas masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan FMA yang akan
menjadi topik apresiasi. Setelah kegiatan tersebut dilaksanakan, maka Tim Penyuluh lapangan
melakukan identifikasi secara langsung dengan menggunakan metode diskusi kelompok
terarah/Focus Group Discussion (FGD). Hal ini dimaksudkan agar TPL mampu melakukan proses
identifikasi secara lebih tajam dan mendalam.
Topik terpilih selanjutnya, yang menyangkut pengembangan agribisnis berbasis inovasi teknologi
spesifik lokalita, akan diimplementasikan dalam bentuk rencana aksi dengan memanfaatkan
areal BPP sebagai lokasi percontohan dimana para penyuluh dapat melakukan proses
pembelajaran melalui pengamatan secara langsung.
Setelah kegiatan implementasi ini selesai dilaksanakan, maka dilakukan lokakarya evaluasi
sekaligus hari Temu Lapangan yang dimaksudkan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan
penyebaran atau diseminasi hasil apresiasi.
A. Tujuan
Meningkatkan kemampuan TPL dalam pengembangan dan aplikasi inovasi teknologi spesifik
lokalita dan agribisnis kepada petani
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah penyuluh pendamping yang tergabung dalam Tim
Penyuluh Lapangan (TPL)
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu lokakarya, identifikasi lapangan, diskusi kelompok, aplikasi
teknologi spesifik lokalita di lahan percontohan BPP, fasilitasi pembelajaran dan pengamatan
langsung
D. Komponen Anggaran
1. Bahan dan ATK
2. Konsumsi Lokakarya Perencanaan
3. Konsumsi Lokakarya Evaluasi
4. Implementasi Rencana Aksi Percontohan BPP
5. Bantuan transport Lokakarya Perencanaan
6. Bantuan transport Lokakarya Evaluasi
7. Bantuan transport Identifikasi Masalah
33 | P a g e

E. Monitoring dan Evaluasi
1. Instrumen identifikasi masalah dan potensi pengembangan agribisnis
2. Instrumen identifikasi diskrepansi fasilitasi penyuluh
3. Instrumen pengamatan
4. Hasil pengamatan aplikasi teknologi spesifik lokalita
5. Instrumen RTLfasilitasi penyuluh
6. Laporan pelaksanaan
7. Evaluasi pelaksanaan
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Kaji Tindak Pengembangan Dan Aplikasi Teknologi Spesifik Lokalita Bagi Tim Penyuluh
Lapangan (TPL) dijadwalkan dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2012
Matrik pelaksanaan Kegiatan Kaji Tindak Pengembangan Dan Aplikasi Teknologi Spesifik Lokalita
Bagi Tim Penyuluh Lapangan (TPL)
No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
ket
1. Pertemuan
persiapan
Lokakarya
perencanaan
apresiasi
Terinformasikann
ya rencana
kegiatan
apresiasi
termasuk
penjelasan tujuan
dan langkah-
langkah
pelaksanaannya
1. Penjelasan
pelaksanaan
2. Penjelasan
tahapan dan
output setiap
langkah dalam
apresiasi;
3. diskusi tentang:
- Identifikasi
masalah/kebut
uhan dan
potensi
pengembangan
agribisnis
kelompok
pembelajaran
FMA;
- Identifikasi
senjang
kemampuan
kerja
(diskrepansi)
penyuluh
pertanian
dalam
memfasilitasi
pengembangan
agribisnis
kelompok
pembelajaran
FMA;
4. Mengadaptasi
dan menyusun
instrumen
identifikasi
permasalahan
1. Pedoman
apresiasi
peningkatan
kapasitas
TPL di BPP
2. Instrumen
identifikasi
masalah dan
potensi
pengemban
gan
agribisnis
3. Instrumen
identifikasi
diskrepansi
fasilitasi
penyuluh

1. DPIU
2. Koord.
penyuluh
3. penyuluh

34 | P a g e

dan potensi
dalam
pengembangan
agribisnis pada
kelompok
pembelajaran
FMA serta
Identifikasi
senjang
kemampuan
kerja
(diskrepansi)
penyuluh
pertanian
dalam
memfasilitasi
pengembangan
agribisnis
kelompok
pembelajaran
FMA;
5. Menyusun dan
menyepakati
perencanaan
pelaksanaan
identifikasi.

Identifikasi
Masalah
Pengembangan
Agribisnis di
lokasi FMA

Daftar masalah
dan potensi
pengembangan
agribisnis di
lokasi FMA
1. Pertemuan
dengan
pengurus UP-
FMA dan
kelompok
pembelajaran
FMA
2. Melakukan
wawancara dan
diskusi
kelompok
terarah (focus
group
discussion)
dengan UP-
FMA dan
kelompok
pembelajaran
FMA
3. Merumuskan
secara
partisipatif
masalah yang
dihadapi oleh
kelompok
pembelajaran
dalam
mengembangka
1. Pedoman
apresiasi
peningkatan
kapasitas
TPL di BPP
2. Instrumen
identifikasi
masalah dan
potensi
pengemban
gan
agribisnis

1. Penyuluh
2. Kelompok
pembelajaran
FMA

35 | P a g e

n agribisnis
Lokakarya
perencanaan
Terumuskannya
rencana apresiasi
teknologi spesifik
lokalita dan
pengembangan
agribisnis
1. Penjelasan
tujuan dan
output
lokakarya
perencanaan;
2. Pemaparan
hasil identifikasi
masalah/
kebutuhan dan
potensi
pengembangan
agribisnis
kelompok
pembelajaran
FMA;
3. Diskusi
pemeringkatan
masalah dan
potensi
pengembangan
agribisnis
kelompok
pembelajaran
FMA
4. Inventarisasi
tingkat
kemampuan
penyuluh
dalam
memfasilitasi
kelompok
pembelajaran
FMA
5. Penyepakatan
pembagian
tugas dan
penyelesaian
proposal kaji
tindak
1. Pedoman
apresiasi
peningkatan
kapasitas
TPL di BPP
2. Instrumen
identifikasi
masalah dan
potensi
pengemban
gan
agribisnis
3. Instrumen
identifikasi
diskrepansi
fasilitasi
penyuluh

1. DPIU
2. BPTP
3. Praktisi/
external
service
provider
4. Koord.
penyuluh
5. penyuluh

Aplikasi
teknologi
spesifik lokalita
di areal
percontohan
Terselenggaranya
percontohan
pengembangan
agribisnis
berbasis inovasi
teknologi spesifik
lokalita di lokasi
BPP
1. Persiapan lahan
2. Pelaksanaan
aplikasi
3. Pengamatan
4. Hari temu
lapangan

Instrumen
pengamatan

1. Koord.
penyuluh
2. penyuluh

Lokakarya
evaluasi
Terumuskannya
evaluasi kegiatan
apresiasi
teknologi spesifik
lokalita dan
pengembangan
1. Penjelasan
tujuan dan
output
lokakarya
evaluasi
1. Pedoman
apresiasi
peningkatan
kapasitas
TPL di BPP
2. Hasil
1. DPIU
2. BPTP
3. Praktisi/
external
service
provider

36 | P a g e

agribisnis apresiasi
2. Pemaparan
hasil
3. Diskusi peluang
pengembangan
agribisnis
kelompok
pembelajaran
FMA dengan
memanfaatkan
teknologi hasil
kaji tindak
4. Perumusan
rencana
peningkatan
kemampuan
penyuluh
dalam
memfasilitasi
kelompok
pembelajaran
FMA
pengamatan
aplikasi
teknologi
spesifik
lokalita
3. Instrumen
RTLfasilitasi
penyuluh

4. Koord.
penyuluh
5. penyuluh
Pelaporan
kegiatan
Laporan
pelaksanaan
1. Rekapitulasi
risalah hasil
pertemuan
2. Penyusunan
laporan
DPIU







37 | P a g e

12. PAMERAN PERTANIAN

Pameran merupakan usaha untuk memperhatikan atau mempertunjukan model, contoh,
barang, peta, grafik, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu.
Suatu pameran melingkupi tiga tahap usaha komunikasi yaitu menarik perhatian, mengguggah
hati dan membangkitkan keinginan serta bila memungkin tahap menyakinkan diharapkan dapat
juga tercapai.
Pameran pertanian merupakan ajang penyebaran informasi, transaksi bisnis, pembelajaran, atas
berbagai kegiatan UP-FMA se kabupaten.
A. Tujuan
Mempromosikan kegiatan dan hasil pembelajaran petani peserta pembelajaran FMA kepada
masyarakat di kabupaten
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah petani yang ada di desa
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu pemasangan display, pameran hasil karya pembelajaran FMA
D. Komponen Anggaran
1. Pameran Pertanian
E. Monitoring dan Evaluasi
1. Laporan pelaksanaan
2. Evaluasi pelaksanaan
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Pameran Pertanian dijadwalkan dilaksanakan pada bulan Juni - Oktober 2012
Matrik pelaksanaan Kegiatan Pameran Pertanian
No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-
langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
keteran
gan
1. Pertemuan
persiapan
Rencana kegiatan
pameran
1. Tersusunnya
TOR
2. Tersusunnya
Materi dan
desain awal
pameran

1. Pembuatan
TOR
2. Penyusuna
n Materi
Dan desain
awal
pameran
DPIU
2. Pelaksanaan
kegiatan
Terkomunikasikannya
hasil kegiatan FEATI
kepada masyarakat
luas
1. Pembuatan
desain
2. penyiapan
dan
pembelian
bahan
3. penataan
1. DPIU
2. Kelompok
pembelajaran
FMA

4. Pelaporan
kegiatan
Laporan pelaksanaan
Pertemuan
penyusunan
laporan
DPIU

38 | P a g e


13. REVIEW AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM
P3TIP/FEATI bertujuan untuk mengembangkan layanan jasa penyuluhan pertanian yang
didasarkan atas kebutuhan permintaan yang berorientasi pada kebutuhan petani dan tuntutan
pasar dengan dilandasi atas semangat kerjasama kemitraan antar petani dalam suatu kelompok,
dengan berbagai elemen lain seperti kemitraan antara kelompok, dinas-dinas terkait dan
pelibatan sektor swasta utamanya pengusaha agribisnis pada berbagai jenjang tingkatan mulai
dari petani itu sendiri, desa, kabupaten, provinsi dan nasional.
Pelaksanaan P3TIP/FEATI yang dimulai pada tahun 2007, sekarang telah memasuki tahun
terakhir, dimana selama kegiatan berjalan berusaha melampaui kemajuan target indikator
seperti 1) peserta organisasi petani yang berpartisipasi mampu meningkatkan pendapatannya;
2) petani yang ada telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan petani
sendiri/FMA; 3) petani yang berpartisipasi telah merasa puas dengan layanan jasa penyuluhan
yang ada; 4) petani yang ada mampu meningkatkan produktivitas mereka melalui penerapan
teknologi yang tersedia BPTP; dan 5) petani telah memperoleh jasa layanan informasi melalui e-
Petani dan penyediaan pengetahuan dan layanan jasa informasi.
Kegiatan ini dimaksud untuk mengetahui gambaran mengenai hambatan dan kendala serta
capaian pelaksanaan program guna memberikan rekomendasi dan solusi bagi keberlanjutan
program ini.
G. Tujuan
Mengetahui capaian pelaksanaan program serta progres keberlanjutan program
H. Penerima Manfaat
Pemerintah Daerah dan Pengelola FEATI
I. Metode
Metode yang digunakan yaitu evaluasi lapangan, pertemuan, diskusi, penyusunan laporan
review
J. Komponen Anggaran
8. Bahan dan ATK
9. Penggadaan, Dokumentasi, Fotocopy dll
10. Konsumsi Peserta
11. Bantuan transport peserta
12. Perjalanan Narasumber Pusat
K. Monitoring dan Evaluasi
1. Rencana kegiatan Review Akhir Pelaksanaan Program
2. Data/informasi tentang capaian pelaksanaan program serta progres keberlanjutan program
3. Laporan pelaksanaan
4. Evaluasi pelaksanaan

39 | P a g e

L. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Review Akhir Pelaksanaan Program di lokasi FEATI dijadwalkan pada bulan September-
Desember 2012
Matrik pelaksanaan Kegiatan Review Akhir Pelaksanaan Program di lokasi FEATI

No Tahapan kegiatan Output
Langkah-
langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
ket
1. Pertemuan
persiapan
Rencana kegiatan
Review Akhir
Pelaksanaan
Program
1. Tersusunnya
TOR
2. Tersusunnya
rancangan
metode
review
3. Tersusunnya
instrument
review akhir
program
1. Pembuatan
TOR
2. Penyusunan
rancangan
metode review
DPIU


2. Pelaksanaan
Review Akhir
Pelaksanaan
Program
Data/informasi
tentang capaian
pelaksanaan
program serta
progres
keberlanjutan
program
1. Pengumpulan
data primer
2. Pengumpulan
data
sekunder
3. Analisis data
4. Diskusi hasil
analisis
5. Penyusunan
review akhir
progran
DPIU
3. Pelaporan kegiatan
Laporan
pelaksanaan
3. Rekapitulasi
risalah
review
4. Penyusunan
laporan
DPIU


40 | P a g e

14. PENILAIAN UP-FMA BERPRESTASI
Kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh Petani (Farmers Managed Extension Activities/FMA)
adalah proses perubahan perilaku, pola pikir, dan sikap petani dari petani subsisten tradisional
menjadi petani modern berwawasan agribisnis melalui pembelajaran yang berkelanjutan
dilaksanakan dengan pendekatan belajar sambil berusaha (learning by doing).
Melalui FMA, pelaku utama dan pelaku usaha ditingkatkan kemampuannya sebagai wirausaha
agribisnis dalam mengelola kegiatan penyuluhan/pembelajaran di desa untuk meningkatkan
pengembangan kapasitas manajerial, kepemimpinan, dan kewirausahaan pelaku utama dalam
rangka mewujudkan wirausahawan (enterpreneur) agribisnis yang handal.
Untuk mengelola FMA di setiap desa, dibentuk unit yang akan mengelola kegiatan penyuluhan
desa yang pengurusnya (Unit Pengelola FMA) dipilih secara demokratis oleh rembugtani desa.
Adapun tugas pengurus UP FMA adalah mengkoordinasikan dan mengadministrasikan
pelaksanaan kegiatan, menjamin transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana FMA desa,
menjamin keberlanjutan dan penyebarluasan FMA dan memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan FMA desa.
Dalam rangka memotivasi dan meningkatkan kinerja dari para pengurus Unit Pengelola FMA
dalam pelaksanaan FMA, akan diberikan penghargaan kepada pengurus UP FMA dan Penyuluh
Swadaya. Pengurus UP-FMA dan Penyuluh Swadaya yang terpilih akan diusulkan ke tim Penilai
Provinsi untuk selanjutnya masuk kedalam nominasi tingkat Provinsi.
E. Tujuan
Meningkatkan peran, kinerja dan motivasi pengurus UP FMA dan Penyuluh Swadaya dalam
mengelola pelaksanaan kegiatan FMA
F. Penerima Manfaat
Pengurus Unit Pengelola FMA dan Penyuluh Swadaya
G. Metode
Metode yang digunakan yaitu kunjungan lapangan, penilaian, diskusi.
H. Komponen Anggaran
1. Alat Tulis Kantor
2. Penggandaan/fotocopy, dokumentasi dll
3. Konsumsi bagi Tim Penilai
4. Bantuan transport bagi Tim Penilai
5. Pemberian penghargaan bagi bagi UP-FMA I, II dan III
I. Monitoring dan Evaluasi
1. Identifikasi calon FMA berperestasi
2. Profil dan hasil penilaian
3. Laporan
J. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Penilaian UP-FMA Berprestasi dijadwalkan pada bulan Mei - Juni 2012

41 | P a g e

Matrik pelaksanaan Kegiatan Penilaian UP-FMA Berprestasi

No
Tahapan
kegiatan
Output
Langkah-langkah
Kegiatan
Materi
Pelaku/
Pelaksana
ket
1. Persiapan
Rencana
kegiatan
penilaian UP-
FMA berprestasi
1. Tersusunnya
TOR
2. Tersusunnya
rancangan
metode
penilaian
3. Pembuatan SK
Tim Penilai
4. Coaching
petugas penilai
UP-FMA
berprestasi
1. Pembuatan
TOR
2. Instrument
penilaian UP-
FMA
berprestasi
DPIU


2. Menilai kinerja
UP-FMA dan
Penyuluh
Swadaya
terpilih
Daftar nominasi
UP-FMA
berprestasi
1. Penilaian kinerja
UP-FMA di
masing-masing
kecamatan
2. Kunjungan dan
penilaian
lapangan
3. Diskusi
penyusunan
nominasi
4. Penyusunan
daftar nominasi
DPIU dan
Tim penilai

3. Menetapkan
dan
mengirimkan
calon penerima
penghargaan
ke provinsi
Daftar UP-FMA
berprestasi
1. Diskusi
penetapan UP-
FMA berprestasi
2. Pembuatan
usulan UP-FMA
berprestasi
3. Pembuatan SK
UP-FMA
berprestasi
4. Pengiriman
usulan UP-FMA
berprestasi ke
provinsi
DPIU dan
Tim penilai

4. Pelaporan
Laporan
pelaksanaan
Penyusunan
laporan
DPIU

Anda mungkin juga menyukai