Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN FISIK TORAKS

Tujuan Pembelajaran
Area Kompetensi :
1. Profesionalisme
2. Mawas diri dan belajar sepanjang hayat
3. Komunikasi efektif
. Penerapan dasar ilmu biomedik! klinik! perilaku
". Keterampilan klinis dasar
Tujuan Pembelajaran Umum
#etelah mengikuti latihan keterampilan komunikasi mahasiswa
mampu :
1. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
2. $erkomunikasi dengan pasien dan anggota keluarganya.
3. Menerapkan ilmu $iomedik! ilmu %umaniora! ilmu
Kedokteran Klinik! dan ilmu Kesehatan Masyarakat&
Kedokteran Pen'egahan & Kedokteran Komunitas yang
terkini untuk mengelola masalah kesehatan se'ara holistik
dan komprehensif.
. Melakukan prosedur diagnosis
Tujuan Pembelajaran Khusus :
#etelah mengikuti pelatihan keterampilan pemeriksaan fisik pada
sistem kardiorespirasi! mahasiswa mampu :
1. Melakukan pemeriksaan inspeksi dari depan! dan dari belakang
daerah thoraks.
2. Melakukan pemeriksaan palpasi
3. Melakukan pemeriksaan perkusi
. Melakukan auskultasi
". Melakukan pemeriksaan j(p
ANATOMI DAN FISIOLOGI TORAKS
Sistem Resirasi
)alam mendiskripsi hasil pemeriksaan toraks! anda perlu
dapat menghitung 'ostae beserta spatium intercostalis *#+,- dengan
benar. Angulus sternalis *Angulus Ludovici- adalah petunjuk yang
baik. .ntuk menemukannya! tentukanlah dahulu fossa
suprasternalis! kemudian gerakan jari anda ke bawah kurang lebih "
'm! untuk sampai pada tonjolan tulang hori/ontal yang
menghubungkan antara manubrium sterni dengan 'orpus sterni.
Kemudian gerakan jari anda ke lateral untuk menemukan 'ostae
kedua! dengan menggunakan dua jari anda dapat menyelusuri 'ostae
ke bawah se'ara miring kelateral.
Pada dinding posterior dada! (ertebra0(ertebra dipakai
sebagai titik pedoman! dimana 1, 2 yang menonjol dan #+, 2 yang
terletak tepat di bawah ujung skapula berfungsi sebagai pedoman.
Angulus inferior s'apulae biasanya terletak pada le(el yang sama
3
dengan prosesus spinosus dari (ertebrae. Pada waktu seseorang
menundukkan kepala! maka prosesus spinosus yang paling menonjol
adalah prosesus spinalis (ertebrae ser(ikalis ke02.
.ntuk menentukan
lokasi di seputar
lingkar dada! gunakan
rangkaian
garis0 garis (ertikal.
4inea midsternalis dan linea (ertebralis merupakan garis yang tepat!
garis lainnnya merupakan garis perkiraan. 4inea midkla(ikularis
berjalan (ertikal ke bawah dari titik tengah os kla(ikula. 4inea
aksilaris anterior dan posterior berjalan (ertikal ke bawah dari plika
aksilaris anterior dan posterior. 4inea midaksilaris berjalan ke bawah
dari apeks miring aksila.
Paru! Fisura "an L#bus
Pada waktu pemeriksaan toraks! ingatlah akan paru0paru beserta
lobus0lobusnya. Paru dan fisura serta lobusnya dapat digambarkan
se'ara imajiner pada dinding dada.
4okasi ini dapat di proyeksikan terletak pada antara lain :
1. Ape5 paru terletak kurang lebih 20 'm di atas sepertiga medial
'la(i'ula
2. $atas bawah paru menyilang 'ostae ke03 pada linea
mid'la(i'ula! dan menyilang 'ostae ke06 pada linea
midaksilaris
3. Pada dinding belakang! batas bawah adalah pada le(el prosesus
spinosis 17h 8. $atas ini dapat turun sampai ke 17h 8++ pada
inspirasi dalam.
. 7iap paru se'ara garis besar dibagi dua oleh fissure yang obli9
*fissure oblique- kira0kira sesuai dengan garis obli9 yang
ditarik pada prosesus spinosus 17h +++ ke iga ke 3 pada linea
midkal(ikularis. Paru kanan dibagi oleh fissure horizontal. )i
sebelah anterior! fisura ini berjalan dekat iga ke0 dan bertemu
dengan fisura obli9ue pada linea midaksilaris di dekat iga ke0".
)engan demikian paru kanan dibagi menjadi lobus superiror!
medius dan inferior. Paru kiri hanya memilki dua lobus yaitu
lobus superior dan inferior.
Tra$ea "an %r#n$us Utama
$unyi pernapasan di daerah trakea dan bronkus memiliki kualitas
yang berbeda dengan bunyi pernapasan pada parenkim paru. 7rakea
mengalami bufurkasio *ber'abang dua- menjadi dua buah bronkus
utama setinggi angulus sterni di sebelah anterior dan prosesus 17h
+1 di sebelah psoterior.
Pleura
Pleura merupakan membran serosa yang menutupi permukaan luar
tiap0tiap paru! yaitu pleura (iseralis dan juga melapisi permukaan
dalam rib cage! serta permukaan atas diafragma yaitu pleura
parietalis.
Pernaasan
Pernapasan sebagian besar merupakan gerakan otomatis
yang kendalinya berada di dalam batang otak *brainstem- dan
dieprantarai oleh otot0otot pernapasan. )iafragma merupakan otot
pernapasan yang utama. Ketika berkontraksi! diafragma bergerak
turun dan memperbesar rongga toraks. Pada saat yang sama
diafragma akan menekan isi abdomen dengan mendorong dinding
abdomen ke luar. :tot0otot pada rib cage dan leher
mengekspansikan toraks pada saat inspirasi.
Pada saat inspirasi tekanan intratorakal menurun sehingga
udara terisap masuk dan mengembangkan paru0paru. :ksigen
berdifusi ke dalam darah sedangkan karbon dioksida berdifusi dari
darah ke dalam al(eoli.
#etelah upaya inspirasi berhenti! fase ekspirasi dimulai.
)inding dada dan paru mengempis kembali! diafragma relaksasi
serta bergerak naik se'ara pasif! udara dalam paru mengalir ke luar!
dada serta abdomen kembali ke posisi istirahatnya.
#uara nafas berasal dari saluran nafas besar! yang melalui
paru diteruskan ke dinding dada! sehingga anda dapat mendengarkan
dengan stetoskop. ;aringan yang dilalui udara pernafasan! meredam
dan menyaring suara nafas ini. #ehingga yang anda dengar pada
waktu pemeriksaan auskultasi adalah suara lembut dengan frekuensi
rendah pada waktu inspirasi! dan akan melemah kemudian
menghilang pada awal ekspirasi. #uara seperti ini disebut suara
(esikuler. )engarkanlah suara ini pada dada anda atau teman anda di
daerah dada bagian bawah pada linea midaksilaris atau sedikit lebih
ke belakang. <alaupun suara ekspirasi terdengar pendek! pada
kenyataannya ekspirasi berlangsung lebih lama dari pada yang
terdengar.
Apabila anda mendengarkan suara nafas di dekat tra'hea
*misalnya di atas manubrium atau di antara s'apula- stetoskop anda
dekat dengan sumber bunyi pernafasan! sehingga peredamnya
sedikit. Akibatnya suara terdengar akan lebih keras dan bernada
lebih tinggi. Perbedaan suara ini akan lebih jelas pada waktu
ekspirasi. #uara ekspirasi dapat berlangsung sama lamanya dengan
suara inspirasi bahkan dapat lebih lama. #uara ini disebut suara
nafas bron'hial. Apabila suara ini terdengar di daerah terletak jauh
dari sumber nafas maka merupakan suatu kelainan. #ifat0sifat dari
kedua jenis suara pernafasan tersebut dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Perhatikan bahwa dalam menilai kualitas suara nafas! kita
harus memperhatikan durasi! nada! dan intensitasnya.
Sura na&as Durasi Na"a Intensitas L#$asi
1esikuler
+nsp =
eksp
>endah %alus
#ebagian
besar area
paru
$ronkial
?ksp =
insp
7inggi Keras
)i atas
manubrium
$ronko(esikuler
+nsp @
eksp
7inggi Keras
+,# +0++!
area
interskapula
7rakeal
+nsp @
eksp
7inggi
#angat
keras
)i atas
trakea
Sistem Kar"i#'as$ular
Pehamanan tentang anatomi dan fisiologi jantung merupakan syarat
penting dalam pemeriksaan kardio(askular. $elajarlah untuk
mem(isualisasikan struktur jantung di balik dinding dada ketika
anda memeriksa dada bagian anterior.
Ruan(! Katu "an Sir$ulasi jantun(
;antung bekerja sebagai sebuah pompa muskuler yang
menghasilkan berbagai tekanan ketika ruang jantung mengadakan
kontraksi dan relaksasi. #istol merupakan periode kontrkasi
(entrikel. Pada waktu (entrikel mulai berkontraksi! tekanan di
dalamnya dengan tiba0tiba meningkat melebihi tekanan atrial!
sehingga menyebabkan katup mitral tertutup. Katup mitral menutup
men'egah pengaliran balik *regurgitasi- darah ke dalam atrium kiri.
Penutup katup mitral ini yang meyebabkan suara jantung pertama
*#+-. Pada saat sistole katup aorta membuka sehingga terjadi ejeksi
darah dari (entrikel kiri ke dalam aorta.
)iastol merupakan periode relaksasi (entrikel. Pada waktu (entrikel
memompakan sebagaian besar darahnya! tekanan (entrikel menjadi
turun. Pada waktu tekanan (entrikel berada di bawah tekanan aorta!
katup aorta menutup yang men'egah pengaliran balik *regurgitasi-
darah dari aorta ke dalam (entrikel kiri. Menutupnya katup aorta ini
menyebabkan timbulnya suara jantung kedua *#2-. Katup mitral
akan membuka sehingga darah dapat mengalir dari atrium kiri ke
dalam (entrikel kiri yang berada dalam keadaan relaksasi.
%ubungan antara tekanan didalam ke03 ruangan tersebut
*atrium kiri! (entrikel kiri! dan aorta- bersama dengan posisi dan
gerakan dari katup0katup merupakan hal yang paling penting untuk
memahami suara jantung.
Periode berikutnya adalah pengisian darah mengalir dari
atrium ke (entrikel dengan 'epat pada waktu diastol awal dimana
darah mengalir dari atrium ke (entrikel.
%ubungan %asil Auskultasi pada )inding )ada
4okasi pada dinding dada yang menjadi tempat mendengar bunyi
jantung akan membantu mengenali katup atau ruang jantung yang
merupakan asal bunyi tersebut.
$iasanya bunyi yang berasal dari katup mitral terdengar paling jelas
pada apeks kordis. $unyi yang berasal dari katup trikuspid terdengar
paling jelas pada tepi kiri bawah sternum. $unyi yang berasal dari
katup pulmonal terdengar paling jelas pada #+, ke02 dan 3 kiri dekat
os sternum. #ementara itu bunyi yang berasal dari katup aorta dapat
didengar di daerah #+, ke02 kanan hingga apeks kordis.

Den)ut "an Te$anan *ena +u(ularis
7ekanan dalam (ena jugularis men'erminkan tekanan atrium kanan
dan merupakan indikator penting se'ara klinis mengenai fungsi
jantung serta hemodinamika jantung kanan.
?stimasi ;1P yang paling baik dapat diperoleh dari (ena jugularis
interna dan biasanya pada sisi kanan karena (ena jugularis interna
dekstra memiliki saluran anatomis langsung dengan atrium kanan.
PEMERIKSAAN DADA ,TORAKS-
7ujuan :
Mendapatkan kesan dari bentuk dan fungsi dada dan alat0alat dalam
yang ada di dalam dada dengan 'ara inspeksi! palpasi! perkusi dan
auskultasi.
Persiapan pemeriksaan :
1. $erikan penerangan kepada penderita apa yang akan anda
lakukan
2. Penderita diminta menanggalkan baju
3. Posisi penderita dapat duduk! berdiri atau berbaring sesuai
pemeriksaan yang akan dilakukan
. Pemeriksaan dilakukan didepan! samping atau belakang.
". Pemeriksaan meliputi:
)inding dada
Paru dan pernafasan
;antung
T#ra$s Anteri#r
Inse$si
1. Perhatikan bentuk dada *iga sternum! dan kolumna
(ertebralis-.
2. ,ari adanya de(iasi& kelainan bentuk dada.
3. Perhatikan gerakan napas :
Perhatikan ruang interkosta *#+,- men'embung!
men'ekung! atau adanya retraksi pada saat inspirasi
Arekuensi! irama! kedalaman dan upaya bernapas.
Kontraksi inspirasi sternomastoideus
)engarkan pernapasan pasien untuk mengetahui
frekuensi dan irama pernapasan! stridor dan mengi.
. ,ari adanya pulsasi iktus kordis! identifikasi lokasinya.
Palasi
Palpasi dada untuk mengetahui
1. Byeri tekan.
2. Pengakajian terhadap abnormalias yang dapat dilihat.
3. ?kspansi pernapasan.
. Aremitus tusaktil dan fremitus (okal.
". +dentifikasi iktus kordis! menentukan letak! diameter!
amplitudo! durasi dan thrill.
7ehnik Pemeriksaan
1. 4etakkan kedua telapak tangan pada bagian belakang dada
dan bandingkan pernafasan antara kanan dan kiri *fremitus
taktil-.
2. .kuran lingkar dada pada saat inspirasi kuat dan ekspirasi
kuat.
Per$usi
$ertujuan untuk
mendapatkan
informasi batas0batas!
ukuran! posisi dan
kualitas jaringan atau
alat *paru! jantung- yang
berada didalamnya.
)engan perkusi kita
dapat mengetahui
apakah organ yang kita perkusi berisi udara! 'airan! atau masa padat.
Paru ba(ian "ean
1. $andingkan kanan dan kiri.
2. Perkusi se'ara sistematis dari
atas ke bawah.
3. Perhatikan posisi jantung! dan
bandingkan hasil perkusinya.
. 7entukan garis tepi hati *li(er-.
Menentu$an batas aru hati
1. Penderita tetap berbaring! lakukan perkusi dari atas ke bawah
2. )i daerah yang merupakan batas paru dan hati! suara sonor
akan berubah menjadi redup & pekak
3. $erilah tanda batas tersebut! pada orang normal sehat batas
ini terletak antara 'ostae ke0" dan ke03
Per$usi "aerah jantun(
Pekak jantung sering menempati daerah yang luas. )engan
memulainya dari sisi sebelah kiri dada! lakukan perkusi mulai dari
bunyi sonor paru ke arah pekak jantung.
$atas0batas jantung
Pinggang jantung : #+, ke03 linea para sternalis sisnistra.
Apeks : #+, ke0" C 2 'm medial linea midkla(ikula sinistra.
$atas kanan : #+, ke0 linea para sternalis dekstra.
Aus$ultasi
Aus$ultasi "aerah aru
Auskultasi paru merupakan tehnik pemeriksaan paling penting
dalam menilai aliran udara melalui per'abangan trakeobronkial.
Auskultasi akan membantu menilai keadaan paru dan rongga pleura
di sekitar tempat auskultasi.
7ehnik pemeriksaan
1. Penderita diminta untuk menarik napas pelan0pelan dengan
mulut terbuka.
2. 4akukan auskultasi se'ara sistematis. )engarkanlah setiap
kali se'ara lengkap satu periode inspirasi dan ekspirasi.
3. $andingkan kanan dan kiri.
. Mulailah di daerah depan di atas kla(ikula.
". #etelah mendengarkan daerah ini! teruskan auskultasi ke sisi
dinding.
3. Perhatikanlah apabila ada perubahan suara! dan tentukan
se'ara pasti lokasinya.
2. ,atat suara0suara yang didapatkan pada waktu auskultasi.
6. Pemeriksaan
vocal fremitus
a. 4etakkan
stetoscope pada bagian dada depan.
b. Penderita diminta menarik nafas.
'. dengarkan gerakan nafas! bandingkan gerakan nafas
kanan dan kiri.
d. Penderita diminta untuk mengatakan angka 66 atau 22.
Aus$ultasi "aerah jantun(
1. Penderita dalam posisi berbaring dengan sudut 3DE.
2. Penderita diminta bernapas biasa dan suasana rireks
3. Pusatkan perhatian pertama pada suara dasar jantung baru
perhatikan adanya suara tambahan
. Mulailah auskultasi pada beberapa tempat :
a. )i daerah apeks *dengan bell stethoscope-
b. )i +,# 2 kiri ke arah sternum *dengan membran-
'. )i +,# dan " kiri ke arah sternum *dengan 'orong
stethoscope-
". Perhatikan irama dan frekwensi suara jantung
3. .sahakan mendapatkan kesan intensitas suara jantung
2. Fabungkan auskultasi dengan kualitas pulsasi *denyut nadi-
6. ,atat hasil auskultasi.
T#ra$s P#steri#r
Inse$si
1. Penderita diminta duduk tegak&berdiri.
2. Perhatikan letak dan bentuk s'apula
3. Perhatikan jalan dan bentuk kolumna (ertebralis *'atat
adanya kifosis! s'oliosis dan lordosis-
Palasi
Ketika melakukan palpasi dada! fokuskan perhatian terhadap nyeri
tekan! abnormalitas pada kulit! ekspansi respiratorius dan fremitus.
Kenali daerah0daerah yang nyeri saat ditekan.
7es ekspansi dada
1. 4etakkan ibu jari kedua tangan di sekitar ketinggian 'ostae 8
dengan jari0jari yang memegang se'ara longgar dinding dada
*rib cage- sebelah lateral dan sejajar dengan dinding
tersebut.
2. Minta pasien untuk menarik napas yang dalam.
3. Amati jarak antara kedua ibu jari tangan ketika kedua nya
bergerak saling menjauh pada saat inspirasi! dan rasakan
luasnya serta kesimetrisan rib cage pada saat dinding dada
mengembang dan berkontraksi.
7es fremitus taktil
Aremitus merupakan getaran atau (ibrasi yang ditransmisikan
melalui per'abangan bronkopulmonaris ke dinding dada dan dapat
dirasakan dengan palpasi ketika pasien berbi'ara.
.ntuk mendeteksi fremitus! gunakan permukaan (entral atau
permukaan ulnar tangan. Minta pasien untuk mengulang perkataan
tujuh0tujuh.
Per$usi
Perkusi dada menggunakan dinding dada serta jaringan di bawahnya
sebagai landasan ketukan agar menghasilkan bunyi yang dapat
didengar dan getaran yang dapat dirasakan.
Membandingkan antara dua daerah! gunakan tehnik perkusi yang
sama pada kedua daerah tersebut. 4akukan perkusi sebanyak dua
kali pada setiap lokasi.
Mengenali peranjakan *ekskursi- diafragma dengan menentukan
jarak antara ketinggian bunyi redup pada ekspirasi penuh dan
ketinggian bunyi redup pada inspirasi penuh! normalnya sekitar "
atau 3 'm.
7ehnik pemeriksaan
1. Mulailah lakukan perkusi dari atas ke bawah se'ara
sistematis
2. $andingkan kanan dan kiri *biasanya daerah perkusi paru
kanan lebih tinggi hilangnya dari daerah kiri! karena adanya
hati-
3. 7epi bawah paru umumnya didapatkan pada setinggi
prosesus 17h 8 atau 17h 8+
. 7entunya pula gerakan pernapasan
Aus$ultasi
7ehnik pemeriksaan
1. Penderita diminta untuk menarik napas pelan0pelan dengan
mulut terbuka.
2. 4akukan auskultasi se'ara sistematis. )engarkanlah setiap
kali se'ara lengkap satu periode inspirasi dan ekspirasi.
3. $andingkan kanan dan kiri.
. Perhatikanlah apabila ada perubahan suara! dan tentukan
se'ara pasti lokasinya.
". ,atat suara0suara yang didapatkan pada waktu auskultasi
G. Pemeriksaan vocal fremitus
a. 4etakkan stetos'ope pada bagian dada belakang.
b. Penderita diminta menarik nafas.
'. )engarkan suara nafas! bandingkan suara nafas kanan
dan kiri.
d. Penderita diminta untuk mengatakan angka 66 atau 22.
Tehni$ Pemeri$saan +*P
1. .payakan agar pasien merasa nyaman. 7inggikan sedikit
kepala pasien dengan menaruh bantal di bawahnya sehingga
otot0otot sternomastoideusnya rileks.
2. 7inggikan kepala ranjang hingga sudut 3DE. Miringkan
kepala pasien sedikit menjauhi sisi leher yang akan
diperiksa.
3. Periksa kedua sisi leher! kenali (ena jugularis eksterna pada
setiap sisi! kemudian temukan pulsasi (ena jugularis interna.
. Kenali titik pulsasi tertinggi pada (ena jugularis interna
kanan.
". $entangkan benda berbentuk persegi se'ara horisontal dari
titik ini dan kemudian letakkan sebuah penggaris se'ara
(ertikal pada angulus sterni sehingga terbentuk sudut GDE.
3. .kur jarak (ertikal dalam satuan sentimeter di atas angulus
sterni.
.asil emeri$saan )an( "ila#r$an
Sistem Resirasi :
+. +nspeksi
1. Membandingkan hemithora5 kanan0kiri
2. $entuk
3. Kelainan kulit
. Pelebaran pembuluh darah (ena
5. Penyempitan atau pelebaran sela iga *+,#-
++. Palpasi
1. Pembesaran KF$
2. 4etak tra'hea
3. Kelainan dinding dada
. Ferakan nafas
5. Aremitus
+++. Perkusi
1. #uara perkusi dan kelainan yang ditemukan
2. 4okasi batas paru0hati
3. 4okasi batas paru0belakang
IV. Auskultasi
1. $unyi nafas dasar
2. $unyi nafas tambahan
1. Pemeriksaan ;1P
Sistem Kar"i#'as$ular :
+. +npeksi
1. $entuk dada
2. Pulsasi pulsasi iktus kordis
++. Palpasi
1. 4okasi pu'tum maksimum iktus kordis
2. 1ibrasi *thrill-
+++. Perkusi
1. $atas jantung
IV. Auskultasi
1. $unyi jantung + dan ++ H irama dan frekwensi
Pela$sanaan Latihan:
Pertemuan I
1. $uatlah menjadi kelompok ke'il yang terdiri dari 3 orang
mahasiswa yang masing0masing berperan sebagai dokter!
pasien!dan obser(er.
2. $agi mahasiswa yang berperan sebagai dokter! lakukanlah
pemeriksaan fisik thorak kepada pasien dengan
menggunakan prosedur pemeriksaan seperti yang telah
disebutkan di atas.
3. Mahasiswa yang berperan sebagai pasien bersedia untuk
dilakukan pemeriksaan fisik thorak yang akan dilakukan oleh
mahasiswa yang berperan sebagai dokter.
. :bser(er mengamati prosedur pemeriksaan oleh dokter
berdasarkan daftar tilik yang telah disediakan.
". #etelah selesai lakukan refleksi dan pemberian feedba'k.
3. .langi kegiatan latihan tersebut dengan bertukar peran!
sehingga semua peran tersebut dilakukan oleh setiap
mahasiswa dalam kelompok ke'il.
2. 4akukan diskusi dengan instruktur mengenai hal0hal yang
kurang dimengerti dalam melakukan pemeriksaan fisik
thorak.
Pertemuan II
1. Mahasiswa berlatih melakukan pemeriksaan fisik thorak
kepada pasien simulasi.
2. 4akukan refleksi dan feedba'k setelah latihan.
3. #etiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk berlatih
melakukan pemeriksaan fisik thorak kepada pasien simulasi
. )iskusikan hasil latihan yang telah dilakukan bersama
instruktur.
Petunju$ Mela$u$an Re&le$si "an Pemberiaan Feedback
Kesadaran merupakan hal yang esensial dari setiap indi(idu yang
sedang menjalani proses belajar. .ntuk menimbulkan kesadaran
dalam belajar dapat melalui 2 'ara yaitu refleksi diri dan menerima
feedback dari pihak lain.
Menguatkan dan memberdayakan kemampuan yang dimiliki
merupakan dasar untuk mengembangkan diri. Mengoreksi
kekurangan yang ada dapat meningkatkan kinerja dan kompetensi
serta menghindarkan terulangnya kesalahan yang sama.
1. >efleksi )iri
- Mulailah melakukan refleksi dengan menyampaikan
hal yang sudah dilakukan dengan baik kemudian
dilanjutkan dengan menyampaikan kekurangan yang
ada dan kendala yang dihadapi.
- $uatlah ren'ana untuk mengatasi kendala yang
dihadapi sehingga kekurangan dapat diperbaiki.
- Kenali potensi yang dimiliki sebagai kekuatan untuk
meningkatkan kemampuan diri.
2. Constructive feedback
- Feedback diberikan se'ara deskriptif bukan untuk
menghakimi untuk itu gunakan kata kerja daripada
kata sifat.
- Feedbackbersifat spesifik dan fokus pada
kemampuan kinerja bukan pada aspek pribadi.
- Funakan sandwich methodyaitu sampaikanlah lebih
dulu mengenai hal0hal yang telah dilakukan dengan
baik! kemudian sampaikan kekurangan yang ada
dengan 'ara yang konstruktif dan berikan saran
untuk memperbaikinya dalam bentuk berbagi
pengalaman.
)aftar pustaka
$ates $! $i'kley 4#! %oekelman >A. A Guide to Phsical
!"amination and #istor $aking. %
th
ed. ;$. 4ippin'ott!
Philadelphia! 2DD6
$urnside ;<! M'Flynn 7;. Phsical &iagnosis ' ed 77 . ?F,!
;akarta! 1GG".
Konsil Kedokteran +ndonesia. (tandar kompetensi dokter.
;akarta: Konsil Kedokteran +ndonesiaH 2D12.
#wart/!Mark %. $e"tbook of Phsical &iagnosis. <$
#aunders ,ompany! Philadelphia! 1G6G
Fambar : ?lse(ier.#eidel et al : )osb*s Phsical
!"amination #andbook +th ed www.student'onsult.'om.
)iunduh D1&D2&1D.

Anda mungkin juga menyukai