Anda di halaman 1dari 6

Jika boleh saya tidak mahu menyatakan bab mengenai hakikat dalam komentar saya

diweblog ini, tapi bila komentar mereka yang terlalu dangkal dan tidak beriman cuba
mendustai ayat Allah akibat kejahilan mereka mengenai nama dan sifat Allah maka mahu
tidak mahu saya terpaksa menyingkap sedikit rahsia Nama Allah untuk mempertahankan
kesucian ayat Allah dan mereka yang memujiNya dari kejahatan mereka yang bersifat keji
dan sombong.
Perlu diingatkan selain kita mempercayai kitab al Quran serta Rasulullah saw kita juga
wajib percaya kepada kitab Allah yang lain seperti Zabur, taurat dan Injil seta Rasulullah
yang terdahulu darinya kerana itu adalah tuntutan kepada rukun iman yang perlu
dihayati, untuk melayakkan kita menjadi orang yang beriman.
Perlu saya tegaskan Ayat Kaf 40 di atas bukan ayat al Quran dan hadis Nabi saw.
Bagaimana pun kita tidak pantas mencerca pengamal ayat diatas semata mata kerana ia
bukan ayat al Quran.
Wajiblah difahami walau pun ayat Kaf 40 di atas bukan ayat al Quran sekali pun tapi
ianya maseh mempunyai huruf kalimah Allah yang mampu kita fahami jika kita beriman
dengan setiap ayat ayat suci dari kitab Allah.
Masalahnya mereka yang mendustai ayat Kaf 40 di atas macam hebat sangat mengenai
ilmu al Quran, tapi huruf Alifnya pun tidak mereka kenali apa tah lagi ayat dan
kalimahNya. komentar mereka yang mendustai ayat Kaf 40 diatas adalah sekadar
menunjukan kejahilan serta sejauh mana mereka mengimani ayat ayat suci Allah. Jika
sedemikian perlukah mereka menuduh orang lain yang memuji ayat ayat Allah khurafat
dan sebagainya serta semudah itu pula menghukum dan mendusta Ayat Allah. Siapakah
yang syirik sebenarnya ?.
Perlu kita ketahui Allah swt juga telah menurunkan 100 kitab kepada para Nabi-NabiNya
sebelum diturunkan al Quran, kemudian ditambah lagi 4 kitab iaitu taurat, Zabur, Injil
dan al Quran sehingga keseluruhan jumlah kitab yang telah diturunkan-Nya adalah 104
buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu pula rahasianya adalah terhimpun didalam al
Quranul karim, dan rahasia al Quranul karim itu pula rahasianya adalah terkandung
didalam kalimah Allah.
Nama Allah itu tidak akan lenyap, sebab Nama Allah itu akan menjadikan Zikir bagi
sekalian para Malaikat, Zikir sekalian ungas, Zikir sekalian haiwan yang melata, Zikir
sekalian tumbuh-tumbuhan dan Zikir dari unsur alam yang 4 (tanah, air, angin dan api)
serta zikir sekalian makhluk yang mendiami pada 7 lapis langit dan 7 lapis bumi, juga
zikir makhluk yang berdiam diantara langit dan bumi. (rujuk al-Quran, Surah At-thalaq,
ayat 1).
Ada pun zikir para sekalian makhluk Allah swt yang disebutkan di atas tidaklah sama
loghatnya, dan tidak sama pula bunyi dan bacaannya. Tidak sedikit para akhli Sufi dan
para wali-wali Allah yang telah mendengar akan bunyi zikir para makhluk itu, sungguh
sangat beraneka ragam bunyinya.
Makna kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun hurufnya digugurkan
satu persatu nilai maksudnya tidak akan pernah berkurangan, bahkan akan mengandung
makna dan arti yang bertambah mendalam, dan mengandung rahsia penting bagi
kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh Allah Swt dalam bentuk
yang paling sempurna.
Allah itu jika jika ejaan hurufnya diArabkan maka Ia akan mempunyai huruf huruf dasar
Alif, Lam diawal, Lam diakhir dan Ha. Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya
maka gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya dari kalimahnya.
Gugurkan huruf kalimah allah yang pertama, yaitu huruf Alif ( ), maka akan tersisa 3
huruf saja dan bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan berbunyi Lillah, artinya bagi Allah,
dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala makhluk.
Gugurkan pula lagi huruf kedua pada kalimah Allah, yaitu huruf Lam awal ( ), maka
akan tersisa 2 huruf saja dan bunyinya tidak lillah lagi tetapi akan berbunyi Lahu.
Lahu Mafissamawati wal Ardi, artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh
lapis langit dan tujuh lapis bumi.
Seterusnya gugurkan huruf ketiga pada kalimah Alah, yaitu huruf Lam akhir ( ), maka
akan tersisa 1 huruf saja dan bunyinya tidak lahu lagi tetapi Hu.
Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.
Kalimah HU ringkasnya dari kalimah HUWA, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya
Zat, misalnya :
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah. Yang
dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.
Bagi ahli sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini adalah berisi
amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada
berbatas dan keatas tiada terhingga.
Perhatikan pula beberapa pengguguran pengguguran huruf perkataan kalimah Allah
seperti dibawah ini :
Perlulah diketahui jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam ( ) pertama dan
Lam ( ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal
dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).
Kalimah ini AH tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi
dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.
Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri 2 huruf, artinya dalam bahasa
disebutkan intaha (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari Allah
tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada kesudahannya, akan tetapi
kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang
dimaksudkan. (jika tidak faham bertanya kepada yang arif)
Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya pada kalimah Allah, yaitu huruf ALIF dan
gugurkan huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa 2 buah huruf ditengahnya
yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah). Qaidah para
sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada
Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi
dan Isbat itu.
Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua
huruf, yaitu huruf Alif dan huruf Lam yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu
dinamai Alif Lam Latif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah, maksudnya
Marifat yang semarifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan
NAKIRAH, kalimah Allah adalah Marifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang
pertama pada awal kalimah ALLAH.
Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka
tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif (Alif
tunggal yang berdiri sendirinya).
Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan,
maka akan berbunyi : A.I.U dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada Zat Allah,
begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan Ada Zat Allah dan jika semua bunyi itu
(A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah, berarti segala bunyi/suara didalam alam, baik itu yang
terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun
yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.
Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu
berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal)
dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.
Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat
28 huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji
itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.
Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.
Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu
maka yang ada hanya satu saja yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta
isinya.
Al-Quran yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fatihah, dan
Suratul Fatihah itu akan terhimpun pada Basmallah, dan Basmallah itupun akan
terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya (Nuktah). Jika
kita tilik dengan teliti maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak
padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia banyak.
Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah empat huruf
yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga
huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf Alif.
Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita
untuk mentauhidkan Asma Allah, Afal Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.
Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya, maka yang akan tinggal adalah kosong.
LA SAUTUN WALA HARFUN, artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam
Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.
Tarku Mayiwallah (meninggalkan selain Allah) Zat Allah saja yang ada.
La Maujuda Illallah (tidak ada yang ada hanya Allah).
Sembilan kali sudah kita menggugurkan kalimah Allah, seandainya maseh juga belum
dapat difahami maka tanyakanlah kepada yang arif sebelum kita melemparkan berbagai
tuduhan, jika kita tak berilmu janganlah berlagak sombong, kerana kita mengenali
siapakan makhluk Allah yang bersifat sombong itu di muka bumi ini.
Salam hormat
Bagi Allah itu akan memperkenankan setiap apa yg kamu pinta cuma apa yg kamu pinta itu
kadangkala tidak seperti apa yg kamu hajatkan. Seperti kamu berdoa meminta kaya pada harta tetapi
kamu tetap fakir padahal apa yg kamu pinta itu Allah gantikan dgn perkara yg lain seperti kesihatan
dan keselamatan. Kerana itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah lebih mengetahui apa yg terbit
dalam hati kamu samada yg buruk atau yg baik. Kamu boleh amalkan apa sahaja perkara diatas muka
bumi ini kerana itu adalah hak kamu menuntut keatasnya. Tetapi bagi mereka yg telah baqa rohnya
kpd Allah tidaklah dia menuntut sesuatu selain drp Allah. Tidak ada kehendak baginya atas
syahwatnya. Tidak ada baginya memandang kpd manusia selain kasih ia kpd sekelian makhluk. Tidak
ujud baginya sifat menilai makhluk untuk membatilkan hak sesuatu keatas makhluk. Tidak ia
membenarkan dirinya atas syahwatnya kerana dia telah memandang dan tenggelam kpd sifat jamal,
kamal, jalal dan adzim Tuhannya dgn musyahadah yg sempurna dan tidak pula ia meminta kasyafnya
melainkan apa yg dikehendaki oleh Tuhannya.
Kami tidak meminta kalian menilai kami kerana kami tlh beristirehat dari kebimbangan dunia.
Jauhkan sangka2 kalian terhadap sesuatu yg kamu sangka baik bagi kamu pada hal kamu tidak tahu
dimana kebaikan itu. Melainkan kamu telah benar2 mengenali Tuhan kamu. Atau kamu telah berkata
kami telah kenal akan tuhan kami padahal sebenarnya tidak yg sedemikian. Kamu adalah pendusta
pada ayat2 Tuhan dengan kamu berkata ya Allah aku telah mengenal hakikat engkau pada hal kamu
hanya mengetahui amat sedikit drp ilmu2 Allah. Kemudian kamu terjemahkan akal2 kamu dalam
bentuk ilmu ketuhanan yg melampaui batas. Seolah2 kamu berkata kamu telah mengenal afallullah,
asmalullah, sifatullah dan zatullah. Sesungguhnya itu adalah istidraj yg amat nyata kerana org2 yg
telah wasil tidak memperlihatkan ilmunya melainkan dgn mengajak manusia kpd mencintai Tuhan
dan Rasulnya. Mempersiapkan dirinya kpd tugas kekhalifahannya yg mewarisi nabi2 dan hakehat ulul
adzmi dan risalahnya. Mengajak manusia beramal soleh dan mempersembahkan amal kpd tuhannya.
Tiada salahnya bagi kamu mengamalkan mentera atau jampi dan apa saja tetapi setiap yg awal ada
akhirnya. Setiap yg terbentuk ada pasangannya. Syurga neraka, terang gelap, bijak bodoh, baik buruk.
Dan setiap sesuatu ada janji Allah. Allah makbulkan permintaan kamu atas apa yg kamu pinta. Tetapi
barang yg menuntut kelebihan pada dunia akan meninggalkan akhirat dibelakang dan apakah kamu
telah melaksanakan akhirat seperti ahli2 zikir yg hakiki, yg benar kesufian mereka sedangkan mereka
tidak mengetahui iman mereka dan mereka sgt takut berkata kami adalah org2 yg beriman. Mereka
hanya milik Allah sahaja dan merantau jiwa mereka ke alam kehambaan yg sempurna. Mereka tidak
beramal kerana sesuatu kerana bagi mereka itu adalah syirik yg memisahkan drp tuhan mereka. Dan
Allah menegaskan mereka yg berkehendakan dunia pasti dpt dunia dan tidak mendapat akhirat dan
bagi mereka yg berkehendakan akhirat akan dapat kedua2nya dunia dan akhirat. Mereka memiliki yg
maha kaya, yg maha berkuasa, yg maha besar iaitu Tuhannya.
Apa pun ilmu dan mentera yg kamu amalkan kerana terdorong oleh niat akan sesuatu pasti Allah
kabulkan tetapi barang yg sedemikian adalah pemberian dari sifat kemurkaannya. Adil lah dgn
sifatnya yg maha pemberi. Apakah dgn murkanya Allah itu Dia meredhai kamu? Dan apakah maksud
kamu memohon keredhaanNya? Setulin2nya sifat hamba itu dia memandang
Allah dimana sahaja dia berada, dia memandang Allah itu terlebih dekat dari urat lehernya, sentiasa
berubudiyah, mengasihi tuhannya kerana dia sebagai hamba, memandang zat Allah yg meliputi
sekelian makhluk. Adakah kamu telah benar2 bermusyahadah dgn roh kamu? Atau kamu hanya ada
ilmu untuk bercerita sahaja.
Ilmu yg bakal kalian cuba amalkan ini adakah akan membawa kamu kpd jalan keimanan dan menjadi
hamba yg sempurna seperti yg dituntut Allah? Kalau ada yg beramal selain drp berkehendakan atas
syahwatnya atas fadilat2, atau yg beramal dgn tidak mendokong diri dgn rasa taqwa atau tidak
membawa kpd bertaubat kpd Allah atau ingin menunujukkan kelebihan, atau memang selalu
meninggalkan solat, puasa, zakat dan sebagainya pasti runtuh lah akhlak kalian dan runtuhlah agama.
Yg dapat hanyalah fadilat yg kalian pinta dan apakah tuhan merestui amalan kalian? Tidakkah kamu
terfikir bahawa sesuatu yg tercedera itu akan menghalang kamu drp mendekati Allah. Pasti kalian
terfikir bahawa ilmu bila menjadi adalah atas izin allah. Ya benar tetapi tidak kah kalian terfikir pada
yg sama Allah dan malaikat melaknat kamu dgn sifat2 tercela dalam hati kalian.
Serendah2 iman itu adalah org mukmin yg menyerah diri kpd Allah dgn ikhlas. Tidak ada sesuatu
selain maksudnya kpd Allah. Jadi mereka tidak hairan dgn ilmu2 dunia yg kalau tidak menghampirkan
dirinya kpd Allah. Cahaya zikir yg terang dilihatnya lebih baik drp ilmu yg boleh istidraj (tercedera)
iman mereka. Hanya mereka yg gelap hatinya sahaja yg suka kpd hal ehwal dunia dan ilmu luarbiasa
yg bakal menjadi penghalang untuk mereka istiqamah membuat ibadat dan kekal ubudiyah.. Biar
seluas lautan pun kamu bercerita ilmu tentang hal ketuhanan dan rahsia2nya pastinya tidak sama
seperti org2 yg telah merasai maujudnya Allah dan mereka2 ini tidak pernah berbohong dan bercerita
kpd umum kerana pastinya akan menjadi fitnah. Oleh itu mereka sgt menyimpan rahsia kerana dalam
rahsia itu ada hakekat iman dan islam. Sehingga dtg seruan pd mereka untuk melaksanakan tugas
mentarbiyahkan dan membawa risalah nabi.
Mereka diberi ilmu oleh Allah dgn senjata2 kekhalifahan untuk mengajar manusia dgn hak tentang hal
ehwal langit dan bumi yg tujuh lapis dan kursi, arasy, nur muhammad, bukit qaf, tangga mikraj dan
loh mahfudz dgn roh mereka meliputi ke setiap alam sehingga lah ke alam malakut, jabarut dan alam
lahud. Kerana disitu lah tempat untuk mengajar manusia kembali kpd tuhannya dan bertauhid
kpdNya yg menjadikan sekelian makhluk. Kembali menjadi hamba Allah yg sebenar2nya dituntut.

Anda mungkin juga menyukai