Anda di halaman 1dari 6

33

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian, jumlah jentik nyamuk Culex quinquefasciatus yang
di makan oleh ikan Sepat (Trichogaster trichopterus) dan ikan Guppy (Poecilia
reticulata) dapat di hitung dengan cara menghitung jumlah larva Culex
quinquefasciatus yang di makan dalam masing masing toples yang hasilnya di
sajikan dalam tabel berikut :
Tabel 1.1 Jumlah larva nyamuk yang di makan setiap jenis ikan percobaan pada
hari pertama.
Nomor Jenis Evaluasi Jumlah Rata-
Ikan 06.00 11.30 12.00 17.00 18.00 06.00 rata
1 Sepat (A
1
) 293 240 300 833 278
2 Sepat (A
2
) 295 296 300 889 297
3 Guppy (B
1
) 89 80 58 227 76
4 Guppy (B
2
) 79 88 39 206 69
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa larva nyamuk Culex
quinquefasciatus yang di makan ikan Sepat yang pertama (A
1
)

pada hari pertama
rata rata sebanyak 278 larva dengan persentasi 92,6%nlarva termakan,
sedangkan untuk Ikan Sepat yang kedua (A
2
) rata rata sebanyak 297 larva
dengan persentasi 99% larva termakan dalam 24 jam. Larva Culex
34

quinquefasciatus yang di makan oleh ikan Guppy yang pertama (B
1
) pada hari
partama rata - rata sebanyak 76 larva dengan persentasi 25,3% larva yang
termakan dan ikan Guppy yang kedua (B
2
) rata - rata sebanyak 69 larva dengan
persentasi 23% larva termakan dalam 24 jam dan dari masing masing toples
yang berisi 300 ekor larva.
Tabel 1.2 Jumlah larva nyamuk yang di makan setiap jenis ikan percobaan pada
hari kedua
Nomor Jenis Evaluasi Jumlah Rata-
Ikan 06.00 11.30 12.00 17.00 18.00 06.00 rata
1 Sepat (A
1
) 270 288 300 858 286
2 Sepat (A
2
) 280 294 300 874 291
3 Guppy (B
1
) 18 45 88 151 50
4 Guppy (B
2
) 11 32 87 206 43
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa larva nyamuk Culex
quinquefasciatus yang di makan ikan Sepat yang pertama (A
1
)

pada hari kedua
rata rata sebanyak 286 larva dengan persentasi 95% larva yang di makan
sedangkan untuk Ikan Sepat yang kedua (A
2
) rata rata sebanyak 291 larva
dengan persentasi 97% larva di makan dalam 24 jam. Larva Culex
quinquefasciatus yang di makan oleh ikan Guppy yang pertama (B
1
) pada hari
kedua rata - rata sebanyak 50 larva dengan persentasi 16% larva yang di makan
dan ikan Guppy yang kedua (B
2
) rata - rata sebanyak 43 larva dengan persentasi
14,3% larva yang di makan dalam 24 jam dan dari masing masing toples yang
berisi 300 ekor larva.
35

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan t-test di peroleh p value = 0.009
berarti H
0
di tolak, ada perbedaan antara ikan sepat (Trichogaster trichopterus)
dengan ikan guppy (Poecilia reticulata) sebagai predator larva Culex
quinquefasciatus karena p value < 0.05.
4.2 Hasil Pembahasan
Dari hasil penelitian, memang terdapat perbedaan antara ikan sepat
(Trichogaster trichopterus) dengan ikan guppy (Poecilia reticulata) sebagai
predator larva Culex quinquefasciatus. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan yang
terlampir, ternyata nilai p value = 0.009 yang artinya p value < 0.05 pada tingkat
kepercayaan 95% yang berarti H
0
di tolak dan H
a
di terima karena ada perbedaan.
Secara garis besar, sifat ikan sepat dan ikan guppy tidak jauh berbeda. Hal
ini dapat di lihat dari kesukaan memakan jentik nyamuk maupun memilih habitat
hidup, serta sama sama dapat hidup pada kondisi air yang bervariasi. Namun
demikan, perbedaan yang sangat mencolok dari kedua ikan tersebut adalah bentuk
tubuh. Bentuk tubuh ikan sepat pipih sedangkan ikan guppy memiliki bentuk
tubuh yang memanjang dan ramping, ikan guppy awalnya aktif dalam memangsa
jentik nyamuk namun setelah beberapa lama menjadi diam, mungkin hal ini
terjadi karena ikan guppy sudah dalam kondisi kenyang, sehingga malas untuk
mengejar jentik nyamuk, terbukti dengan semakin menurunnya jumlah larva yang
di makan ikan guppy pada tiap evaluasi. Dari hasil penelitian yang di lakukan
Salim Usman dan Soemarlan yang melakukan pengamatan mengenai ikan ikan
36

pemakan jentik nyamuk di mana ikan sepat memakan larva Culex fatigans paling
banyak di antara spesies ikan lain termasuk ikan guppy.
26

Dari hasil penelitian ini ikan Sepat memakan lebih banyak larva Culex
quinquefasciatus di bandingkan dengan ikan Guppy. Hal ini kemungkinan di
sebabkan oleh perbedaan besar tubuh kedua ikan tersebut, karena semakin besar
ikan tersebut maka kebutuhan akan makanan semakin tinggi pula.
27

Sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Effi Damayanti dan Amrul
Munif yang menjelaskan bahwa ikan sepat biru ukuran 4 cm yang di beri larva
Anopheles instar II dan IV menunjukkan angka koefisien serangan yang lebih
besar di bandingkan dengan ikan sepat biru yang berukuran 2 cm dan 3 cm,
karena ikan sepat biru ukuran 4 cm dapat menguasai mangsanya dengan cepat.
28

Dari hasil pengamatan penelitian, ikan sepat terlihat tenang dalam mencari
larva sebagai makanannya, namun ketika larva mendekat ke bagian ventral ikan,
ikan sepat akan bergerak cepat dalam memangsa larva tersebut, berbeda dengan
ikan guppy yang selalu bergerak di permukaan mengelilingi toples namun bukan
untuk memangsa larva sehingga jentik yang di makannya lebih sedikit, dan ketika
larva ada di ventral ikan Guppy, ikan guppy sangat jarang untuk memangsanya.
Lalu ukuran mulut ikan Sepat yang lebih besar memudahkan ikan sepat
dalam memangsa Larva Culex quinquefasciatus dengan sangat cepat di
bandingkan dengan ikan Guppy yang mulutnya lebih kecil.

37

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
1. Dari hasil penelitian jumlah larva Culex quinquefasciatus yang mampu di
makan ikan Sepat (Trichogaster trichopterus) selama 2 hari penelitian rata
ratanya adalah 288.
2. Dari hasil penelitian jumlah larva Culex quinquefasciatus yang mampu di
makan ikan Guppy (Poecilia reticulata) selama 2 hari penelitian rata
ratanya adalah 66.
3. Dari Hasil penelitian yang di lakukan ternyata ada perbedaan antara ikan
Sepat (Trichogaster trichopterus) dengan ikan Guppy (Poecilia reticulata)
sebagai predator larva Culex quinquefasciatus di mana ikan Sepat
(Trichogaster trichopterus) lebih banyak memakan larva Culex
quinquefasciatus di bandingkan dengan ikan Guppy (Poecilia reticulata)
dengan p value = 0.01 dengan tingkat kepercayaan 95%, jadi ikan Sepat
(Trichogaster trichopterus) lebih baik menjadi predator larva Culex
quinquefasciatus.

5.2 Saran
Ikan Sepat (Trichogaster trichopterus) ini lebih baik dari ikan
Guppy (Poecilia reticulata) dan sangat efektif dalam membunuh larva
Culex quinquefasqiatus yang dalam kehidupan sehari hari berperan
38

sebagai vektor dari penyakit Filariasis. Untuk masyarakat di sarankan
memelihara ikan sepat di tempat penampungan air, juga membiarkan ikan
Sepat untuk hidup di got sekitar perumahan agar berkembang biak dan
maanfaatnya perkembangan larva Culex quinquefasciatus pun menjadi
berkurang. Untuk peneliti selanjutnya di sarankan untuk menggunakan
ikan dari spesies lain yang ukurannya sama dengan ikan Sepat seperti
menggunakan ikan Nila muda, ikan hias Maanvis, dan ikan pemangsa
larva nyamuk jenis lain yang mungkin lebih efektif, juga menggunakan
larva nyamuk dari genus lain seperti Anopheles (sebagai vektor malaria)
dan Aedes (sebagai vektor demam berdarah dengue dan chikungunya).

Anda mungkin juga menyukai