Anda di halaman 1dari 24

I.

PENDAHULUAN
Kata herpes dapat diartikan sebagai merangkak atau maju perlahan (creep or
crawl) untuk menunjukkan pla pen!ebaran lesi kulit. In"eksi herpes simpleks
genitalis adalah suatu pen!akit in"eksi pada genital !ang disebabkan leh Herpes
simplek #irus (H$%)& !ang kejadiann!a meningkat selama dua dekade ini. Angka
kesakitan dengan kekambuhan !ang tinggi& kmplikasi serta penularann!a pada
ba!i baru lahir sering merupakan masalah.
'
Herpes genitalis adalah in"eksi pada genital dan sekitarn!a !ang disebabkan
leh H$% terutama tipe() (dapat pula leh tipe(') dengan gejala berupa #esikel
atau ersi atau ulkus dangkal& berkelmpk di atas dasar eritematsa& dan si"atn!a
kambuh. rekurens. $edangkan stmatitis herpetika adalah suatu pen!akit mulut
!ang disebabkan leh in"eksi H$% tipe '.*alaupun H$%(' hampir selalu
merupakan agen pen!ebab stmatitis herpetika& tetapi kadang(kadang H$%() juga
dapat pula men!ebabkan lesi(lesi ral dan hal ini dikaitkan dengan perilaku
seksual !ang berubah.
)
Diantara keduan!a herpes genitalis merupakan salah satu
pen!akit in"eksi menular seksual !ang sering menjadi masalah karena sukar
disembuhkan& sering rekuren& juga karena penularan pen!akit ini !ang dapat
terjadi pada penderita !ang tanpa gejala atau asimtmatis.
'
II. EPIDE+I,L,-I
Pen!akit ini tersebar ksmplit dan men!erang baik pria maupun *anita
dengan "rekuensi !ang tidak berbeda. In"eksi primer leh H$% tipe(' biasan!a
diulai pada usia anak(anak& sedangkan in"eksi H$% tipe() biasan!a terjadi pada
dekade II atau III& dan berhubungan dengan peningkatan akti"itas seksual&
terutama dengan status ssieknmi rendah. .uga pada glngan dengan risik
terin"eksi HI%. /etapi hal ini berbeda dengan kelmpk dengan ssieknmi
!ang lebih tinggi dengan insiden !ang lebih rendah.
'&0
Di Amerika $erikat in"eksi H$%(' diperleh leh anak usia dini& dan bukti
in"eksi serlgik dengan H$%(' mendekati 123 pada ppulasi de*asa umum.
1
Han!a sekitar 023 dari indi#idu(indi#idu mempun!ai gejala klinis !ang jelas. Di
Amerika $erikat& sekitar ' dari 4(5 rang de*asa ()'()53) mempun!ai serlgis
psiti" untuk H$%(). Untuk remaja di Amerika $erikat& studi telah menemukan
tingkat sampai dengan 46(503 untuk H$%(' dan ')('53 untuk H$%(). Lebih
dari setengah indi#idu serpsiti" tidak mengalami *abah klinis jelas& namun
rang(rang ini masih memiliki episde pelepasan #irus dan dapat menularkan
#irus.
4
Di dunia berkembang& H$%() menjadi pen!ebab umum untuk pen!akit ulkus
kelamin& terutama di negara(negara dengan pre#alensi tinggi in"eksi HI%. $tudi
internasinal menunjukkan pre#alensi pada rang kin"eksi dengan HI% !ang
hampir 623 untuk H$%(' dan sampai 773 untuk H$%().
4
Dari data klinik pen!akit mulut 8umah $akit -igi dan +ulut 9K-UI dan Unit
Pela!anan 9ungsinal -igi dan +ulut 8$:+ pada tahun )222()22' dijumpai )5
kasus stmatitis herpetika& 5 diantaran!a merupakan in"eksi primer dan sisan!a
in"eksi rekuren !ang terdiri dari ' herpes labialis rekuren dan '4 herpes intra ral
rekuren. Di subbagian P+$ pliklinik IP Kulit dan Kelamin 9KUI;8$:+ tahun
'667()222& prprsi kasus herpes genitalis berkisar antara 0&5(4&'3 dari seluruh
kasus baru P+$.
)
III. E/I,L,-I
H$% tipe I dan II merupakan #irus herpes hminis !ang merupakan #irus
DNA. Pembagian tipe I dan II berdasarkan karakteristik pertumbuhan pada media
kultur& antigenic marker& dan lkasi klinik (tempat predileksi).
4
Kedua(duan!a
baik H$% tipe(' dan tipe() berada atau berdiam diri dalam ganglin sara"sensrik
setelah terjadi suatu in"eksi primer. %irus ini tidak memprduksi prtein #irus
selama masa laten& sehingga tidak dapat terdeteksi leh mekanisme pertahanan
tubuh kita.
'
9aktr pen<etus !ang diper<a!a sebagai pen!ebab reakti#asi #irus ini misaln!a
panas badan& menstruasi& gangguan emsi& gangguan gastrintestinal tra<t&
paparan sinar matahari atau adan!a trauma lkal. 8adiasi ultra#ilet khususn!a
2
U%= sering menjadi pen!ebab tersering rekurensi H$% di mana tingkat
keparahann!a berhubungan dengan intensitas dari paparan sinar matahari.
'
I%. PA/,-ENE$I$
=ila seserang terpajan H$%& maka in"eksi dapat berbentuk episde I in"eksi
primer& episde I nn in"eksi primer& in"eksi rekurens& asimtmatik atau tidak
terjadi in"eksi sama sekali.
5
In"eksi terjadi melalui transmisi atau penularan H$%
melalui kntak erat dengan indi#idu !ang pada daerah permukaan kulit dan
muksan!a mengeluarkan #irus& dalam sekresi ral atau genital.
'
Pada episde I in"eksi primer& #irus !ang berasal dari luar masuk ke dalam
tubuh hspes. Kemudian terjadi penggabungan dengan DNA hspes di dalam
tubuh hspes tersebut dan mengadakan multiplikasi ; replikasi menghasilkan
ban!ak #irin sehingga sel(seln!a akan mati serta menimbulkan kelainan pada
kulit. Pada *aktu itu hspes sendiri belum ada antibd! spesi"ik& ini bisa
mengakibatkan timbuln!a lesi pada daerah !ang luas dengan gejala knstitusi
berat. $etelah menimbulkan pen!akit primer #irus& pada stmatitis herpetika #irus
akan menuju ganglin sara" trigeminal dan menetap di sana& sedangkan pada
herpes genitalis #irus akan memasuki ujung sara" sensri !ang mens!ara"i saluran
genital.
'&)&5
H$%(' di ganglia trigeminal mempengaruhi muka& muksa r"aringeal
dan kular& sedangkan H$%() memiliki reakti#asi !ang lebih e"isien dalam
ganglia lumbsakral !ang mempengaruhi pinggul& pantat& alat kelamin& dan
ekstremitas ba*ah.
4

Pada episde I nn primer& in"eksi sudah lama berangsung tetapi belum
menimbulkan gejala klinis& tubuh sudah membentuk >at anti sehingga pada *aktu
terjadin!a episde I ini kelainan !ang timbul tidak seberat episde I dengan
in"eksi primer.
5
=ila ada suatu *aktu ada "aktr pen<etus& #irus akan mengalami reakti#asi
dan multiplikasi kembali sehingga terjadilah in"eksi rekurens. Pada saat ini di
dalam tubuh hspes sudah ada antibdi spesi"ik sehingga kelainan !ang timbul
serta gejala knstitusin!a tidak seberat pada *aktu in"eksi primer. 9aktr pen<etus
antara lain adalah trauma& kitus !ang berlebihan& demam& gangguan pen<ernaan&
3
stress emsi& kelelahan& makanan merangsang& al<hl& bat(batan
(imunsupresi"& krtikstreid)& dan pada beberapa kasus sukar diketahui dengan
jelas pen!ebabn!a.
5
%. -E.ALA KLINI$
A. Herpes labialis (misaln!a& luka dingin& lepuh demam) paling sering dikaitkan dengan
in"eksi H$%('. Lesi ral disebabkan leh H$%() telah diidenti"ikasi& biasan!a
sekunder untuk menghubungi rgenital. In"eksi primer H$%(' seringkali terjadi pada
masa kanak(kanak dan biasan!a tanpa gejala.
4

I. In"eksi primer? -ejala herpes labialis mungkin termasuk demam prdrmal& diikuti
dengan sakit tenggrkan dan mulut dan lim"adenpati submandibular. Pada anak(
anak& gingi#stmatitis dan d!nphagia juga ditemukan. -ejala ekstraral berupa
#esikel berkelmpk pada bibir dan kulit di daerah sirkum ral. $etelah beberapa hari
lesi akan ditutupi krusta ber*arna kekuningan. Krusta berasal dari kagulasi serum
!ang keluar dari #esikel !ang pe<ah. %esikel !ang n!eri berkembang pada bibir&
gingi#a& langit(langit mulut& atau lidah dan sering dikaitkan dengan eritema dan
edema. Lesi membrk dan sembuh dalam )(0 minggu.
)&4&@


-ambar '. #esikel berkelmpk H$%('
7
$umber?
http?;;translate.ggle.<.id;translateAhlBidClangpairBenD
idCuBhttp?;;***.aad.rg;publi<;publi<atins;pamphlets;#iralEherpesEsimple
F.html
II. 8ekuren? Pen!akit ini tetap akti" selama beberapa *aktu. 8eakti#asi H$%(' di ganglia
sensris trigeminal men!ebabkan kambuh di *ajah dan muksa ral& bibir& dan
4
kular. -ejala didahului leh gejala prdrmal ringan berupa rasa lelah& malaise& n!eri
terbakar& gatal& atau paresthesia. $elanjutn!a mun<ul lesi #esikuler !ang akhirn!a
membrk atau membentuk kerak. Lesi !ang paling sering terjadi di perbatasan
#ermillin& dan gejala rekuren !ang tidak dibati berlangsung sekitar ' minggu. Lesi
eritema multi"rme berulang telah dikaitkan dengan kekambuhan rlabial H$%('.
$ebuah studi baru(baru ini melaprkan bah*a #irus H$%(' memiliki durasi rata(rata
41(@2 jam dari timbuln!a gejala herpes labialis. +ereka tidak mendeteksi #irus !ang
melebihi 6@ jam nset gejala.

-ambar ) . Herpes labialis dari bibir ba*ah. Perhatikan lepuh dalam kelmpk
ditandai dengan panah.
1
$umber? http?;;translate.ggle.<.id;translateA
hlBidClangpairBenDidCuBhttp?;;en.*ikipedia.rg;*iki;HerpesEsimpleF
=. Herpes -enital? H$%() diidenti"ikasi sebagai pen!ebab paling umum dari herpes
genitalis. Namun& H$%(' telah meningkat sebagai agen pen!ebab dalam seban!ak
023 kasus in"eksi herpes genital primer dengan adan!a kemungkinan hubungan
rgenital. In"eksi herpes genital berulang hampir se<ara eksklusi" disebabkan leh
H$%().
I. In"eksi primer? mempun!ai gejala klinis berupa?
'
'. N!eri
). Iritasi lesi genital !ang akan meningkat setelah hari ke @
sampai k 7 dari masa sakitn!a.
0. Pembesaran lim"ndi inguinal dan "emral se<ara
umum bersi"at nn"liktuasi serta n!eri pada perabaan.
Herpes genitalis primer terjadi dalam *aktu ) hari sampai )
minggu setelah terpapar #irus dan memiliki mani"estasi klinis !ang
paling parah. -ejala utama episde biasan!a berlangsung )(0
minggu.
5
Pada pria& men!akitkan& er!thematus& lesi #esikuler !ang
membrk paling sering terjadi pada penis& tetapi mereka juga
dapat terjadi pada anus dan perineum.
Pada *anita& herpes genitalis primer berbentuk sebagai #esikuler ;
lesi ulserasi pada ser#iks dan #esikel men!akitkan pada alat
kelamin eksternal bilateral. Dapat juga terjadi pada #agina&
perineum& pantat& dan& di kali& kaki dalam distribusi sara" sakral.
-ejala assiasi termasuk demam& malaise& edema& lim"adenpati
inguinal& disuria& dan <airan #agina atau penis.
Ganita juga memiliki radikulpati lumbsakral & dan seban!ak )53
dari *anita dengan in"eksi primer H$%() mungkin terkait
meningitis aseptik.
II. 8ekuren? $etelah in"eksi primer& #irus akan laten selama berbulan(bulan sampai
bertahun(tahun sampai terjadin!a kembali dipi<u. 8eakti#asi H$%() di ganglia
lumbsakral men!ebabkan kekambuhan di ba*ah pinggang. -ejala klinis berulang
lebih ringan dan sering didahului leh gejala prdrmal eperti rasa sakit& gatal&
kesemutan& terbakar& atau paresthesia.
-ambaran klinisn!a berupa?
'
1. %esikel ke<il(ke<il !ang multiple bergermbl pada satu
sisi mun<ul pada kulit !ang nrmal atau daerah kemerahan&
berisi <airan jernih kemudian akan tampak keruh dan purulen&
kering dan berkrusta men!embuh setelah 7('2 hati& lesi !ang
matang terdiri atas #esikel bergermbl dan atau pustule diatas
kulit !ang eritematsa dengan dasar edema. -ermblan
#esikel dan ersi ini biasan!a tampak pada #agina& re<tum
atau penis dan dapat mun<ul #esikel baru lagi pada hari ke(7(
'4. Lesi bisa bilateral dan sering meluas. -ejala sistemik !ang
mun<ul berupa panas dan "lu tetapi sering pada *anita gejala
!ang mennjl adalah n!eri pada #agina dan n!eri saat
ken<ing.
'
6

Gambar 3 . Karakteristik kelompok vesikel pada dasar eritematosa.
4
Sumber: http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en
id&u=http://emedicine.medscape.com/article/!!3"3#!$overvie%
). Adan!a krusta !ang kekuningan atau keemasan
mengindikasikan adan!a superin"eksi dengan bakteri
0. Pembesaran kelenjar reginal dengan n!eri sering
ditemukan
4. -ambaran eritema multi"rme sering bersamaan dengan
in"eksi HI% dan berespn dengan pemberian anti#irus sebagai
pr"ilaksis.
9aktr pen<etus kekambuhan !aitu?
'
'. Adan!a trauma minr
). In"eksi lain termasuk panas !ang bersi"at ringan atau
pasien tidak mengeluh panas
0. In"eksi saluran na"as atas
4. 8adiasi ultra#ilet
5. Neuralgia trigeminal
@. .uga pada kasus setelah perasi intra<ranial karena
pen!akit ini& perasi gigi& atau leh tindakan dermabrasi.
7. =ahkan kadang(kadang serang *anita mendapat
kekambuhan dari keadaan ini saat dirin!a menstruasi.
Lebih dari satu setengah indi#idu !ang serpsiti" H$%() tidak
mengalami gejala klinis jelas. Namun& rang(rang ini masih
memiliki episde pelepasan #irus dan dapat menularkan #irus
kepada pasangan seks mereka.
4
7
=an!ak rang !ang terin"eksi dengan H$%() tidak menunjukkan
gejala "isik !ang digambarkan sebagai asimptmatik atau memiliki
subklinis herpes.
1
/abel '. /abel $ubklinis Herpes
Kondisi &eskripsi 'lustrasi
Herpeti<
gingi#stmatitis
Herpeti< gingi#stmatitis sering terjadi saat
in"eksi herpes !ang pertama. Pen!akit ini lebih
parah dari herpes labialis. $ekitar 623 dari
ppulasi A$ terpengaruh dengan pen!akit ini.
Herpes labialis
In"eksi terjadi ketika #irus masuk akibat
kntak dengan muksa ral atau kulit
terkelupas.
Herpes genitalis
Ketika gejala& mani"estasi khas primer H$%('
atau H$%()& in"eksi genital berupa papula dan
#esikula pada permukaan luar dari alat kelamin
men!erupai luka dingin.
Herpeti< *hitl*
Herpes *hitl* adalah in"eksi men!akitkan
!ang biasan!a mempengaruhi jari atau jempl.
Kadang(kadang in"eksi terjadi pada jari kaki
atau pada kutikula kuku.
Herpes gladiatrum Indi#idu !ang berpartisipasi dalam lahraga
seperti gulat & rugb! & dan sepak bla kadang(
kadang mendapatkan kndisi !ang disebabkan
leh H$%(' dikenal sebagai gladiatrum
herpes & scrumpox,'s herpes pegulat, atau
herpes tikar, !ang tampak sebagai ulkus kulit
pada *ajah& telinga& dan leher . -ejala
termasuk demam& sakit kepala& sakit
tenggrkan dan kelenjar bengkak. Hal ini
8
terkadang mempengaruhi mata atau kelpak
mata.
Herpeti<
kerat<njun<ti#itis
In"eksi primer biasan!a mun<ul sebagai
pembengkakan pada knjungti#a dan kelpak
mata ( blephar<njun<ti#itis )& disertai gatal lesi
ke<il putih di permukaan krnea .
Herpes#iral ense"alitis
In"eksi herpes dari tak !ang diduga
disebabkan leh transmisi retrgrade #irus dari
sisi peri"er pada *ajah diakibatkan reakti#asi
H$%('& sepanjang sara" trigeminal aksn& ke
tak. H$% adalah pen!ebab paling umum dari
ense"alitis #irus. Ketika mengin"eksi tak&
#irus menunjukkan pre"erensi di lbus tempral
.
Herpes#iral meningitis
H$%() adalah pen!ebab paling umum
meningitis +llaret& sebuah jenis meningitis
#irus berulang.
Nenatal herpes
simpleF
In"eksi H$% nenatal adalah suatu kndisi
!ang jarang tetapi serius& biasan!a disebabkan
leh penularan H$% (tipe ' atau )) dari ibu ke
ba!i !ang baru lahir.
$elama
immunde"i<ien<!
Pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh
!ang lemah& herpes simpleks dapat
men!ebabkan lesi di kulit !ang tidak biasa.
$alah satu !ang paling men<lk adalah
mun<uln!a ersi linier bersih di lipatan kulit&
dengan gambaran seperti ptngan pisau.
Herpeti< s!<sis
Herpeti< s!<sis adalah in"eksi herpes
berulang atau primer terutama mempengaruhi
"likel rambut.
Eksim herpeti<um
In"eksi #irus herpes pada pasien dengan krnis
dermatitis atpik dapat mengakibatkan
pen!ebaran herpes simples seluruh *ila!ah
e<>ematus.
9
Herpes esphagitis
-ejala mungkin termasuk sakit menelan
(d!nphagia) dan kesulitan menelan (dis"agia).
Hal ini sering dikaitkan dengan "ungsi
kekebalan tubuh terganggu (misaln!a HI% ;
AID$ & imunsupresi dalam padat transplantasi
rgan ).
$umber? http?;;translate.ggle.<.id;translateAhlBidClangpairBenD
idCuBhttp?;;en.*ikipedia.rg;*iki;HerpesEsimpleF
Herpes genitalis pada kehamilan
=ila pada kehamilan timbul herpes genitalis& perlu mendapatkan perhatian
!ang serius& karena melalui plasenta #irus dapat sampai ke sirkulasi "etal serta
dapat menimbulkan kerusakan atau kematian pada janin. In"eksi nenatal
mempun!ai angka mrtalitas @23& separuh dari !ang hidup menderita <a<at
neurlgis atau kelainan pada mata.
0&5
Penularan pada ba!i dapat juga terjadi bila janin !ang lahir kntak dengan
#irus pada ibu !ang terin"eksi #irus akti" dari jalan lahirn!a dan ini merupakan
penularan pada nenatal !ang paling sering terjadi. +eskipun demikian kejadian
herpes nenatal ke<il sekali !aitu ' ? )5 222 kelahiran. =eberapa keadaan !ang
mempengaruhi terjadin!a herpes nenatal adalah ban!ak sedikitn!a #irus& kulit
ketuban masih utuh atau tidak& ada atau tidakn!a lesi herpes genital& dan ada atau
tidakn!a antibdi #irus herpes simpleks. Pada ibu hamil dengan in"eksi primer dan
belum terbentuk antibdi maka penularan dapat terjadi sampai 52 3 sedangkan
pada in"eksi rekuren han!a )&5 H 5 3.
6&'2
Kelainan !ang timbul pada ba!i dapat berupa ense"alitis& mikrse"ali&
hidrse"ali& kridretinitis& keratknjungti#itis& atau hepatitisI di samping itu
dapat juga timbul lesi pada kulit. =ila transmisi terjadi pada trimester I <enderung
terjadi abrtusI sedangkan bila pada trimester II terjadi prematuritas. $elain itu
dapat terjadi transmisi pada saat intrapartum atau pas<a partum.
0&5
10
In"eksi H$% pada pasien imunkmprmis
-ejala in"eksi H$% pada pasien imunkmprmais sangat parah dengan
ulserasi hebat di seluruh muksa mulut& r"aring dan esphagus. Lesi(lesi ini
sangat sakit dapat terjadi superin"eksi leh bakteri dan jamur. In"eksi rekuren
dapat menimbulkan kematian. Jang termasuk pasien imunkmprmais !aitu
pasien transplantasi rgan& keganasan hematlgi !ang menjalani kemterapi&
AID$& malnutrisi berat dan luka bakar !ang luas.
)
Pada herpes genitalis& kelainan !ang ditemukan <ukup prgresi" berupa ulkus
!ang dalam di daerah angenital& lesi lebih luas dibandingkan keadaan biasan!a.
Pada keadaan imunkmprmais !ang tidak berat didapatkan keluhan rekurensi
!ang lebih sering dengan pen!embuhan !ang lama.
5&''
%I. PE+E8IK$AAN PENUN.AN-
Dalam menegakkan diagnsis& bila gejala khas tidak dijumpai maka dapat
dilakukan pemeriksaan labratrium berupa?
'. Pemeriksaan sitlgi
Langkah(langkahn!a sebagai berikut? pada #esikel !ang besar&
spe<imen dapat diambil dengan <ara membuka #esikel dan melakukan aspirasi
<airann!a dengan jarum suntik.& sedangkan pada #esikel !ang ke<il atau lesi
!ang terbuka& eksudat diambil dengan menggunakan s*ab kapas. Pada *anita
dengan lesi H$% pada #agina (dan juga *anita hamil)& dianjurkan untuk
mengambil spe<imen dari daerah ser#iksI karena H$% lebih sering
mengin"eksi epitel skuamsa dibandingkan epitel klumnar& maka spe<imen
sebaikn!a diambil dari ) tempat !aitu di daerah eksser#iks dan endser#iks.
5
$ediaan kemudian diletakkan pada ka<a bjek dan di*arnai
dengan pe*arnaan -iemsa& GrightKs atau Papani<lau kemudian dilihat
dengan mikrskp langsung. Hasil psiti" bila dijumpai sel(sel raksasa berinti
ban!ak& dan degenerasi baln pada nu<leus. Pemeriksaan ini tidak dapat
11
membedakan pen!akit dari herpes >ster karena juga memberikan gambaran
sel !ang sama.
)
). Islasi #irus
%irus diislasi dari lesi dan diidenti"ikasi setelah dilakukan
kultur jaringan. Pemeriksaan ini merupakan metde terbaik dengan spesi"isitas
dan sensiti"itas '223.
)
$el kultur jaringan harus disiapkan menjadi mnla!er
pada tabug kultur& kemudian dilakukan prses kultur #irus. $elama 7 hari&
tabung kultur dibser#asi setiap harin!a untuk melihat e"ek sitpatik (:PE).
%irus lain bisa memperlihatkan :PE !ang mirip dengan H$%& leh karena itu
perlu dilakukan uji kn"irmasi dengan <ara? (i) uji neutralisasi menggunakan
antiserum !ang spesi"ik& (ii) uji immunlgi seperti immun"luresens& (iii)
hibridasi asam nukleat.
5
0. /iter antibdi (uji serlgi)
Pemeriksaan titer antibd! tidak dilakukan untuk menunjang
diagnsis karena pemeriksaan ini baru dapat digunakan setelah in"eksi selesai.
$erum pada masa pen!embuhan dapat memastikan diagnsis in"eksi primer
dengan menunjukkan paling sedikit kenaikan 4 kali lipat titer antibdi.
Apabila titer sama pada masa akut dan pen!embuhan hal ini menunjukkan
bah*a in"eksi adalah rekuren.
)&')
4. Deteksi antigen #irus
/es untuk mendeteksi antigen H$% dilakukan se<ara
imunllgik memakai antibd! pliklnal atau mn<lnal& misaln!a teknik
pemeriksaan dengan imun"luresensi& imunperksidase dan ELI$A. Deteksi
antigen se<ara langsung dari spe<imen sangat ptensial& <epat dan dapat
merupakan deteksi paling a*al pada in"eksi H$%.
5
Deteksi antigen #irus dengan metde imun"luresen
memberikan hasil paling <epat tetapi kurang sensiti#e dibandingkan kultur.
)
Pemeriksaan <ara ELI$A merupakan pemeriksaan untuk menemukan antigen
namun dapat pula dipakai untuk mendeteksi antibd! terhadap H$% dalam
12
serum penderita. Keuntungan tes ELI$A !aitu hasiln!a <epat diba<a dan tidak
memerlukan tenaga terlatih& sedangkan kekurangann!a !aitu sensiti#itas dapat
berkurang jika spe<imen tidak segera diperiksa.
5

%II. DIA-N,$I$
+un<uln!a H$% sering khas dan pengujian tidak diperlukan untuk
mengkn"irmasi diagnsis.
'0
$e<ara klinis bila didapatkan lesi !ang khas maka
dapat di<urigai in"eksi #irus herpes simpleks& tetapi diagnsis !ang paling baik
adalah ditemukann!a #irus dalam kultur jaringan.
7
,r"a<ial herpes primer mudah diidenti"ikasi dengan pemeriksaan klinis dari
rang(rang !ang tidak memiliki ri*a!at sebelumn!a& lesi dan kntak dengan
indi#idu in"eksi H$%('. /ampilan dan distribusi luka pada indi#idu(indi#idu
biasan!a mun<ul sebagai bulat& multiple& ulkus ral dangkal& disertai dengan akut
gingi#itis.
@
Herpes genital dapat lebih sulit didiagnsis dibandingkan herpes ral& sampai
rang !ang terin"eksi H$%()( paling tidak menunjukkan gejala klasik.
@
Diagnsis
ditegakkan bila ditemukan kelmpk #esikel multiple berukuran sama& timbuln!a
lama dan si"atn!a sama dan n!eri.
'
%III. DIA-N,$I$ =ANDIN-
Herpes simpleks di daerah sekitar mulut dan hidung harus dibedakan dengan
impetig #esik bulsa.
0
-inggi#stmatitis herpetika primer di diagnsa
banding dengan a<ute ul<erati#e gingi#itis (ANU-) dan eritema multi"rme di
rngga mulut. Herpes intra ral rekuren di diagnse banding dengan stmatitis
a"tsa rekuren ($A8).
)
Pada daerah genital harus dibedakan dengan ulkus durum& ulkus mle dan
ulkus mikstum& sindrm =eh<et& maupun ulkus !ang mendahului pen!akit
lim"granulma #enereum.
'&0
13
/abel). perbandingan diagnsis banding H$%('
0
Diagnsis =anding Predileksi -ambaran klinis
H$%(' di seluruh muksa mulut lesi ditutupi krusta
kekuningan
ANU- -ingi#a
Eritema multi"rme muksa tidak berkeratin lesi ditutupi krusta
kemerahan
$A8 muksa tidak berkeratin papul !ang berubah jadi
ulkus
-ambar 4. Herpes -enitalis
'4
$umber? Atlas Pen!akit kulit dan kelamin. Edisi ke4
/abel 0. Perbandingan diagnsis banding H$%()
0
Diagnsis banding $i"ilis primer Ulkus mle H$%()
Etilgi /repnema
pallidum
$treptba<illus
du<re!
(Haemphilus
%irus herpes
simpleks
14
du<re!i)
Predileksi -enitalia eksterna
(pada pria sering
pada sulkus
krnarius& *anita
di labia minr dan
ma!r).
Daerah ekstra
genital seperti
lidah& tnsil& anus.
Pria?Permukaan
muksa preputium&
sulkus krnarius&
"renulum penis&
batang penis. Dapat
juga di dalam uretra&
skrtum& perineum&
anus.
Ganita? labia&
klitris& "ur<hette&
#estibule& anus& dan
ser#iks.
Ekstragenital? lidah&
jari tangan& bibir&
pa!udara&
umbili<us&
knjungti#a.
Pria? glans penis&
batang penis&
kanalis uretra& dan
regin perianal.
Ganita? labia&
bagian dalam paha&
muksa ser#iks&
dan regin perianal.
-ambaran klinis Ulkus durum
(dia*ali dengan
papul lentikular
ersi ulkus)?
ulkus bulat&
slitar!& dasarn!a
ialah jaringan
granulasi ber*arna
merah dan bersih&
diatasn!a tampak
serum& dinding
tidak bergaung&
kulit sekitarn!a
tidak menunjukkan
Papul #esik(
pustul ulkus?
ke<il& lunak pada
perabaan& indurasi
(()& pinggir tidak
rata& sering
bergaung&
dikelilingi hal
eritematsa& tertutup
jaringan nekrtik&
dasar berupa
jaringan granulasi
!ang mudah
berdarah& perabaan
%esikel
berkelmpk di
atas kulit sembab
dan eritematsa
serpurulen
krusta dan
ulserasi dangkal
(biasan!a sembuh
tanpa sikatriks)&
indurasi (()&
pustule& ersi&
eritema& edema&
eksudat dan
lim"denpati
15
tanda radang akut&
teraba indurasi.
n!eri. inguinal !ang
sangat n!eri.
IL. PENA/ALAK$ANAAN
HE8PE$ $I+PLEK$ %I8U$ /IPE '
Pre#enti" ; pen<egahan?
'. +enggunakan krim tabir sur!a untuk mengurangi pajanan sinar matahari (masih
<ntr#ersial).
). Pada pasien imunkmprmais dilakukan pr"ilaksis dengan aikl#ir untuk men<egah
reakti#asi H$%.
Prinsip penatalaksanaan in"eksi H$% ' adalah mendukung pembentukan antibdi
!ang memadai. Prses ini dapat dilihat dari perjalanan pen!akit di mana pada
minggu ketiga semua gejala akan hilang karena pasien telah mempun!ai imunitas
!ang memadai.
Pengbatan H$% dengan menggunakan bahan asikl#ir dapat menghambat
replikasi DNA di dalam sel !ang terin"eksi H$%.
/erapi tpikal? Pada herpes labialis rekuren dapat digunakan& dengan krim
Asikl#ir sedini mungkin& 5 kali sehari.
/erapi sistemik? $ebaikn!a digunakan sedini mungkin pada *atu masih terbentuk
#esikel(#esikel !ang baru& dengan dsis Asikl#ir )22mg& 5 kali sehari selama 5
hari untuk de*asa dan anak(anak kurang dari ) tahun diberikan dsis
setengahn!a.
HE8PE$ $I+PLEK$ /IPE )
/indakan pr"ilaksis?
5
16
a. Penderita diberi penerangan tentang si"at pen!akit !ang dapat menular
terutama bila sedang terkena serangan& karena itu sebaikn!a melaksanakan
abstinensia.
b. Prteksi indi#idual. Digunakan dua ma<am alat perintang& !aitu busa
spermisidal dan kndm. Kmbinasi tersebut diikuti dengan pen<u<ian alat
kelamin memakai air dan sabun pas<a kitus& dapat men<egah transmisi
herpes genitalis hamper '223.
<. +enghindari "aktr("aktr pen<etus.
d. Knsultasi psikiatrik dapat membantu karena "aktr psikis mempun!ai
peranan untuk timbuln!a serangan.
e. =ila memungkinkan& pemeriksaan terhadap pasangan seksualn!a.
)
Pengbatan nn(spesi"ik?
5
a. 8asa n!eri dan gejala lain ber#ariasi& sehingga pemberian analgetika& anti
piretik dan antipruritus disesuaikan dengan kebutuhan indi#idual
b. Mat(>at pengering !ang bersi"at antisepti<& seperti jdium p#dium se<ara
tpi<al mengeringkan lesi& men<egah in"eksi sekunder dan memper<epat
*aktu pen!embuhan.
<. Antibitik atau ktrimksasl dapat diberikan untuk men<egah in"eksi
sekunder.
Pengbatan spesi"ik?
a. Lesi inisial;episde pertama
)
Pengbatan dini untuk mengurangi gejala sistemik dan me<egah perluasan
lkal ke saluran genital atas.
Pengbatan berupa? anti#irus (dapat dipilih salah satu)?
Asikl#ir 5 F )22 mg; hari& per ral& selama 7('2 hari atau
17
Asikl#ir 0 F 422 mg; hari& per ral& selama 7('2 hari
=ila ada kmplikasi berat dapat diberikan asikl#ir intr#ena 0 F 5
mg;kg==;hari selama 7('2 hari
%alasikl#ir ) F 522 H '222 mg;hari& per ral& selama 7('2 hari atau
9amsikl#ir 0 F )52 mg;hari& per ral& selama 7('2 hari
b. Lesi rekurens
/erapi harus sudah dimulai pada gejala pertama rekurensi. Pengbatan?
)
Lesi ringan? simtmatik atau dapat juga dineri asikl#ir krim
Lesi berat?
Asikl#ir 5 F )22 mg;hari& per ral selama 5 hari atau
Asikl#ir ) F 422 mg;hari& per ral selama 5 hari& atau
%alasikl#ir ) F 522 mg;hari& per ral selama 5 hari atau
9amsikl#ir ) F ')5()52 mg;hari& per ral& selama 5 hari
8ekurensi lebih dari 1 kali ; tahun? diberi terapi supresi" selama minimal '
tahun dengan bat
Asikl#ir 0(4 F )22 mg;hari per ral
Asikl#ir ) F 422 mg;hari& per ral& atau
%alasikl#ir ' F 522 mg;hari per ral atau
9amsikl#ir ) F )52 mg;hari& per ral
Penatalaksanaan *anita hamil dengan herpes genitalis
Kehamilan trimester pertama dan kedua
'
18
Penderita !ang terkena in"eksi herpes genitalis pada masa ini dibati dengan
asikl#ir intra#ena atau per ral sekurang(kurangn!a 7 hari tergantung pada
beratn!a pen!akit.
Kehamilan 02(04 minggu?
'
'. Ditentukan dahulu apakah benar si ibu menderita in"eksi primer
2. Apabila psiti" segera berikan terapi asikl#ir i# atau p tergantung
pada berat ringann!a pen!akit atau gejala atau mulai memberikan asikl#ir
untuk supresi terus(menerus sampai masa persalinan untuk menekan
pelepasan #irus.
'
Pada episde a*al dengan gejala berat diberikan asikl#ir
ral 5 F )22 mg;hari selama 7('2 hari.
5
0. 8en<ana selanjutn!a tergantung pada timbul atau tidakn!a lesi pada
saat persalinan. Apabila lesi timbul pada saat persalinan maka segera lakukan
seksi sesaria dan pemberian asikl#ir untuk melakukan supresi terhadap
lesi.
4. Apabila lesi tidak timbul pada *aktu persalinan maka persalinan dapat
berlangsung per#aginam dengan pemberian asikl#ir sebagai terapi supresi
pada ibu.
5. Dilakukan pemeriksaan kultur #irus terhadap ibu dan ba!i dalam *aktu
')()4 jam dan ba!i dibser#asi.
@. =ila timbul gejal perlu segera diberikan terapi asikl#ir.
Kehamilan di atas 04 minggu?
'
'. Pemberian terapi asikl#ir i# atau p tergantung pada beratn!a
pen!akit dan ren<anakan untuk melakukan seksi sesaria untuk mengurangi
resik transmisi #irus pada ba!i.
19
). =ila memungkinkan lakukan pemeriksaan kultur dari ba!i dalam *aktu
')()4 jam.
0. =erikan terapi asikl#ir pada ba!i atau ba!i dibser#asi dan mulai
pemberian terapi asikl#ir bila timbul gejala.
4. Apabila dalam persiapan seksi sesaria terjadi persalinan spntan per
#aginam buat kultur dari ba!i dalam *aktu ')()4 jam dan pertimbangkan
untuk memulai terapi asikl#ir& se<ara i# kepada ba!i selama 5(7 hari dengan
dsis 0 F '2 mg;kg==;hari.
'&5
5. Apabila hasil kultur negati#e& pemebrian asikl#ir dihentikan
@. Ibu dengan in"eksi primer dalam persalinan diberikan asikl#ir i# untuk
mengbati gejalan!a meskipun belum diketahui apakah akan mempengaruhi
transmisi pada nenates.
Ganita hamil !ang menderita herpes genitalis primer dalam @ minggu terakhir
masa kehamilann!a dianjurkan untuk dilakukan seksi sesarea sebelum atau
dalam 4 jam sesudah pe<ahn!a ketuban& leh karena kntak !ang lama dengan
se<ret !ang in"eksius& s<ara relati#e dapat meningkatkan resik penularan.
5
Penatalaksanaan herpes genitalis pada immun<mprmised
Pengbatan sistemik !aitu?
Asikl#ir ral& 5 F )22 H 422 mg;hari selama 5('2 hari.
Jang beresik tinggi untuk menjadi diseminata atau !ang tidak dapat
menerima pengbatan ral& diberikan asikl#ir i# 0 F 5 mg;kg==;hari selama
7('4 hari.
=ila terdapat bukti in"eksi sitemik& diberikan asikl#ir i# 0 F '2
mg;kg==;hari selama paling sedikit '2 hari.
=ila sering rekurensi& pengbatan supresi" paling sedikit harus ) F 422
mg;hari hingga keadaan imunkmprmisn!a hilang (jika mungkin).
20
Untuk penderita HI% simptmatik atau AID$& diberikan asikl#ir ral
4(5 F 422 mg;hari hingga lesi sembuh& setelah itu dilanjutkan terapi supresi".
L. K,+PLIKA$I
1. =ila in"eksi primer men!ebar luas& dapat men!ebabkan? meningitis&
ense"alitis& herpeti< hepatitis& pneumnia atau keadaan berbaha!a.
'
2. +asa kehamilan? abrtus& ba!i lahir dengan mal"rmasi <ngenital&
hepatitis& ense"alitis& keratknjungti#itis& erupsi kulit berupa #esikel
herpeti"rmis atau lahir mati.
'&5
3. ,rang tua terjadi hepatitis& meningitis& ense"alitis& eritema eksudati#um
multi"rme& depresi& dan ketakutan akibat salah penangan pada penderita.
'&5
LI. P8,-N,$I$
$elama pen<egahan rekuren masih merupakan prblem& hal tersebut se<ara
psiklgik akan memberatkan penderita. Pengbatan se<ara dini dan tepat
memberi prgnsis !ang lebih baik& !akni masa pen!akit berlangsung lebih
singkat dan rekurens lebih jarang.
0
Pada rang dengan gangguan imunitas& misaln!a pada pen!akit(pen!akit
dengan tumr di s!stem retikulendtelial& pengbatan dengan imunsupresen
!ang lama atau "isik !ang sangat lemah& men!ebabkan in"eksi ini dapat men!ebar
ke alat(alat dalam dan dapat "atal. Prgnsis akan lebih baik seiring dengan
meningkatn!a usia seperti pada rang de*asa.
0
LII. KE$I+PULAN
Hepes simplek adalah in"eksi akut !ang disebabkan leh #irus herpes simpleks
(#irus herpes dminis) tipe I atau tipe II. In"eksi dapat berlangsung baik primer
maupun rekuren. Pen!akit ini tersebar ksmplit dan men!erang baik pria
maupun *anita dengan "rekuensi !ang tidak berbeda.
21
-ejala klinis H$%(' !aitu gingi#stmatitis dan d!nphagia disertai gejala
ekstraral berupa #esikel berkelmpk pada bibir dan kulit di daerah sirkum ral
!ang setelah beberapa hari lesi akan ditutupi krusta ber*arna kekuningan. Pada
H$%() ditandai dengan #esikel berkelmpk di atas kulit sembab dan eritematsa
menjadi serpurulen dan krusta serata ulserasi dangkal (biasan!a sembuh tanpa
sikatriks)& tidak ada indurasi& bisa terdapat pustule& ersi& eritema& edema& eksudat
dan lim"denpati inguinal !ang sangat n!eri.
Pen!akit dapat ditegakkan se<ara anamnesa dan pemeriksaan klinik dengan
gejala H$% !ang sering khas dan pengujian tidak diperlukan untuk
mengkn"irmasi diagnsis.

$e<ara klinis bila didapatkan lesi !ang khas maka
dapat di<urigai in"eksi #irus herpes simpleks& tetapi diagnsis !ang paling baik
adalah ditemukann!a #irus dalam kultur jaringan. /erapi terutama dengan
menggunakan bahan asikl#ir !ang dapat menghambat replikasi DNA di dalam
sel !ang terin"eksi H$%.
&()*(+ ,-S*(K(
'. +ustiastutik D. =uku Ajar In"eksi +enular $eksual. Airlangga Uni#ersit! Press&
$uraba!a& )221?'46('57.
22
). /jknegr A& Utama H. In"eksi %irus Herpes. 9akultas Kedkteran Uni#ersitas
Indnesia& .akarta& )22)? @5(70& 74(11.
0. Djuanda A. Ilmu Pen!akit Kulit Dan Kelamin. Edisi Keempat. 9akultas Kedkteran
Uni#ersitas Indnesia& .akarta& )225? 076(01'.
4. -isella /. Herpes $impleF. A#ailable at? http?;;translate.ggle.<.id;translateA
hlBidClangpairBenDidCuBhttp?;;emedi<ine.meds<ape.<m;arti<le;''0)05'(#er#ie*.
A<<essed n N#ember 4& )2'2.
5. Utama H. In"eksi +enular $eksual. 9akultas Kedkteran Uni#ersitas Indnesia&
.akarta& )227? '2(''& 41(50& ')5('06.
@. Ann!mus. Herpes $impleks. A#ailable at? http?;;translate.ggle.<.id;translateA
hlBidClangpairBenD
idCuBhttp?;;***.aad.rg;publi<;publi<atins;pamphlets;#iralEherpesEsimpleF.html
A<<sessed n N#ember 4& )2'2.
7. $dikin. Herpes $impleks H Apa Itu Herpes $impleks. A#ailable at?
http?;;***.umm.edu;patiented;arti<les;*hatEs!mptmsE"EherpesEsimpleFE#irusE22
225)E).htm A<<sessed n N#ember 4& )2'2.
1. Ann!mus. Herpes $impleks. A#ailable at? http?;;translate.ggle.<.id;translateA
hlBidClangpairBenDidCuBhttp?;;en.*ikipedia.rg;*iki;HerpesEsimpleF. A<<sessed n
N#ember 4& )2'2.
6. Ann!mus. Herpes $impleks. A#ailable at? http?;;***.en"rmasi.<m;)226;2);herpes(
simpleks.html A<<sessed n N#ember 4& )2'2.
'2. Ann!mus. Herpes $impleks. A#ailable at? http?;;batprplis.<m;herpes(simplek.
A<<sessed n N#ember 4& )2'2.
''. Ann!mus. Herpes simpleks. A#ailable at? http?;;spiritia.r.id;li;ba<ali.phpAlinB5'6.
A<<sessed n N#ember 4& )2'2.
'). Uji ser Ghitle! 8.. Herpes simpleF #irus in"e<tins. In? -ldman L& Ausiell D&
eds. Cecil Medicine . )0 ed. Philadelphia& Pa? $aunders Else#ier. )227? <hap 067.
'0. Ann!mus. Herpes $impleks. A#ailable at? http?;;translate.ggle.<.id;translateA
hlBidClangpairBenD
23
idCuBhttp?;;***.aad.rg;publi<;publi<atins;pamphlets;#iralEherpesEsimpleF.html A<<essed
n N#ember 4& )2'2
'4. =arakbah& .& Phan $$& $ukant H& dkk. Atlas Pen!akit kulit dan kelamin. Edisi ke4.
$uraba!a? Airlangga Uni#ersit! PressI )221?)'0.
24

Anda mungkin juga menyukai