Anda di halaman 1dari 16

Macam-macam antibiotika , dosis dan mekanisme kerjanya (bagian 2)

21
Antimikroba yang Menghambat Sintesis Protein Mikroba
Obat yang termasuk dalam golongan ini adalah golongan aminoglikosid, makrolid,
linkomisin, tetrasiklin dan kloramfenikol. Untuk kehidupannya, sel mikroba perlu
mensintesis berbagai protein. Sintesis protein berlangsung di ribosom, dengan bantuan
mRA dan tRA. Pada bakteri, ribosom terdiri atas atas dua subunit, yang berdasarkan
konstanta sedimentasi dinyatakan sebagai ribosom !"S dan #"S. untuk berfungsi pada
sintesis protein, kedua komponen ini akan bersatu pada pangkal rantai mRA men$adi
ribosom %"S.
1. Aminoglikosid
Aminoglikosid adalah suatu golongan antibioti& bakterisid yang asalnya didapat dari
berbagai spe&ies Streptomy&es dan memiliki sifat'sifat kimia(i antimikroba,
farmakologis, dan toksik yang karakteristik.
)olongan ini meliputi Streptomy&in, neomy&in, kanamy&in, amika&in, gentamy&in,
tobramy&in, sisomy&in, netilmy&in, dsb
A. Sifat *imia(i dan +isik
Aminoglikosid mempunyai &in&in ,e-ose yaitu streptidine .pada streptomy&in/,atau 2'
deo-ystreptamine .pada aminoglikosid lain/, dimana berbagai gula amino dikaitkan oleh
ikatan glikosid. Agen'agen ini larut air, stabil dalam larutan dan lebih aktif pada p, alkali
dibandingkan p, asam.
0. Mekanisme *er$a
Aminoglikosida merupakan penghambat sintesis protein irre1ersible, namun mekanisme
pasti bakteriosidnya tidak $elas. 0egitu memasuki sel, ia akan mengikat protein subunit'
!"S yang spesifik .untuk streptomy&in S12/.
Aminoglikosid menghambat sintesis protein dengan ! &ara2
1. Agen'agen ini mengganggu kompleks a(al pembentukan peptide
2. Agen'agen ini menginduksi salah ba&a mRA, yang mengakibatkan penggabungan
asam amino yang salah ke dalam peptide, sehingga menyebabkan suatu keadaan
nonfungsi atau toksik protein
!. Agen'agen ini menyebabkan ter$adinya peme&ahan polisom men$adi monosom non'
fungsional.
3. Mekanisme Resistensi
4elah ditentukan ! mekanisme prinsip yaitu
1/ Mikroorganisme memproduksi suatu en5im transferase atau en5im'en5im yang
menyebabkan inakti1itas aminoglikosid, melalui adenilasi, asetilasi, atau fosforilasi
2/ Menghalangi masuknya aminoglikosida ke dalam sel
!/ Protein reseptor sub unit ribosom !"S kemungkinan hilang atau berubah sebagai akibat
dari mutasi.
6. +armakokinetika
Aminoglikosid diabsorbsi sangat buruk pada saluran gastrointestinal yang utuh. Setelah
suntikan intramus&ular, aminoglikosid diabsorbsi dengan baik dan men&apai konsentrasi
pun&ak dalam darah antara !"'7" menit. Aminoglikosid biasanya diberikan se&ara
intra1ena !"'8" menit. Se&ara tradisional aminoglikosid diberikan dalam 2 atau ! dosis
terbagi perhari bagi pasien'pasien dengan fungsi gin$al normal.
Aminoglikosid merupakan senya(a yang sangat polar dan tidak dapat langsung
memasuki sel. Sebagian besar aminoglikosid tidak dapat masuk ke mata dan SSP.
Aminoglikosid dibersihkan di gin$al, dan ekskresinya berbanding langsung dengan
klirens kreatinin. 9aktu paruh normal dalam serum adalah 2'! $am, namun meningkat
dalam 2:':; $am pada pasien dengan kerusakan fungsi gin$al yang signifikan.
Aminoglikosid hanya mengalami klirens se&ara sebagian dan tidak beraturan melalui
hemodialisis .misalnya :"'8"< untuk gentami&yn/, dan lebih efektif $ika klirens melalui
dialysis peritoneal.
Penyesuaian dosis harus dilakukan untuk menghindari akumulasi obat dan toksisitas pada
pasien'pasien dengan insufisiensi fungsi gin$al. 0isa $adi dosis obat dibiarkan konstan
dan inter1al antar dosis dinaikkan, atau inter1al dibiarkan konstan sementara dosisnya
dikurangi. 0erbagai monogram dan formula telah dikembangkan untuk menghubungkan
kadar serum kreatinin dalam dengan penyesuaian pada regimen pengobatan.
6osis harian Aminoglikosid dihitung dengan &ara mengalikan dosi harian maksimum
dengan rasio perbandingan klirens kreatinin yang diperkirakan terhadap klirens normal
yaitu 12" mg=min, yang merupakan nilai tipikal untuk pria de(asa normal dengan bobot
%" kg. Untuk (anita berusia 8" tahun dengan bobot 8" kg dan serum kreatinin ! mg=d>,
dosis tepat untuk gentami&yn adalah sekitar #" mg=hari.
4erdapat 1ariasi indi1idual yang patut dipertimbangkan dalam kadar serum
Aminoglikosid diantara pasien'pasien dengan nilai klirens kreatinin yang diperkirakan
sama. Oleh sebab itu, adalah (a$ib untuk mengukur kadar serum obat untuk menghindari
toksisitas berat khususnya apabila dosis tinggi diberikan selama lebih dari beberapa hari
atau $ika fungsi gin$al berubah dengan &epat. Untuk regimen tradisional dengan
pemberian dosis dua atau tiga kali sehari, konsentrasi serum pun&ak harus ditentukan dari
sampel darah yang diambil sekitar !"'8" menit setelah pemberian satu dosis dan
konsentrasi trough dari sampel yang diambil sebelum pemberian dosi berikutnya.
?. ?fek'efek yang 4idak 6iinginkan
Semua Aminoglikosid bersafat ototoksik dan nefrotoksik. Ototoksisitas dan
nefrotoksisitas &enderung ditemukan saat terapi dilan$utkan hingga lebih dari # hari, pada
dosis yang lebih tinggi, pada
orang'orang lan$ut usia dan dalam kondisi insufisiensi fungsi gin$al. Penggunaan bersama
diureti& loop .misalnya furosemid/ atau agen antimikroba nefrotoksik lain .missal
1anomi&yn atau amphoteri&yn/ dapat meningkatkan nefrotoksisitas dan sedapat mungkin
dihindarkan.
+. Penggunaan *linis
Aminoglikosid paling sering digunakan mela(an bakteri enteri& gram'negatif, khusunya
ketika isolatnya resisten obat dan ketika di&urigai sepsis. hampir selalu digunakan dalam
kombinasi dengan antibioti& beta'laktam dalam upaya untuk memperluas &akupan
meliputi patogen'patogen gram positif yang potensial dan untuk mendapatkan
keuntungan sinergisme kedua klas obat ini. Pemilihan aminoglikosid dan dosisnya
sebaiknya tergantung pada infeksi yang sedang dihadapi dan kerentanan dari isolate
tersebut.
2. Makrolid
Ma&rolide merupakan suatu kelompok senya(a yang berhubungan erat, dengan &iri suatu
&in&in lakton .biasanya terdiri dari 1: atau 18 atom/ di mana terkait gula'gula deoksi.
Obat prototipnya adalah ?ritromy&in, yang terdiri dari dua belahan gula yang terkait pada
&in&in lakton 1:'atom, diambil dari Streptomy&es erytheus pada tahun 17#2.
3lartromy&in dan artitromy&in merupakan turunan semisintesis eritromy&in.
A.?ritromi&yn
*imia
Struktur umum dari ertromy&in ditun$ukkan diatas &in&in makrolida dan gula'gula
desosamin dan kladinose. Obat ini sulit larut dalam air .",1</ namun dapat langsung
larut pada 5at'5at pelarut organik. >arutan ini &ukup satabil pada suhu :o3, namun dapat
kehilangan akti1itas dengan &epat pada suhu 2"o3 dan pada suhu asam. ?rtromy&in
biasanya tersedia dalam bentuk berbagai ester dan garam.
Akti1itas Antimikroba
?ritromy&in efektif terhadap organisme'oragnisme gram positif, terutama pneumokokkus,
sterptokokkus, dan &oryneba&teria, dalam konsentrasi plasma sebesar ","2 mg=m>. Selain
itu my&oplasma, legionella, 3hlamydia tra&homatis, 3 psitta&i, 3 pneumonia,
heli&oba&ter, listeria, dan my&oba&teria tertentu, $uga rentan terhadap ertromy&in.
6emikian pula organism'organisme gram negati1e, seperti spesies neisseria, 0ordetella
pertussis, 0atonella henselae, dan 0 @uintana .agen'agen penyebab pada penyakit
&ats&rat&h dan angiomatosis basiler/, beberapa spesies ri&kettise, 4ropenome pallidum,
serta spesies &ampyloba&ter. Sekalipun demikian, ,aemophilus influen5a agak kurang
rentan. ,ambatan sintesis protein ter$adi melalui ikatan ke RA ribosom #"S. Sintesis
protein terhambat karena reaksi'reaksi translokasi aminoasil dan hambatan pembentuk
a(al.
Resistensi
Resistensi terhadap ertromy&in biasanya dikode oleh plasmid. 4erdapat ! mekanisme
yang telah dikenal 2
1/ Penurunan permeabilitas membrane sel atau pengaliran keluar .efflu-/ yang aktif
2/ Produksi esterase .oleh enteroba&teria&eae/ yang menghidrolisi makrolida
!/ Modifikasi situs ikatan ribosom .disebut $uga preoteksi ribosom/ oleh mutasi
kromosom atau oleh metilase pengganti atau penginduksi makrolida.
+armakokinetika
?rtromy&in basa dihan&urkan oleh asam lambung dan harus diberikan dengan salut
enteri&. Stearat dan ester &ukup tahan pada keadaan asam dan diabsorbsi lebih baik.
)aram lauryl dan ester propionil ertromy&in merupakan preprata oral yang paling baik
diabsorbsi. 6osis oral sebesar 2 g=hari menghasilkan konsentrasi basa ertromy&in serum
dan konsentrasi ester sekitar 2 mg=m>. Akan tetapi, yang aktif se&ara mikrobiologis
adalah basanya, sementara konsentrasinya &enderung sama tanpa memperhitungkan
formulasi. 9aktu paruh serum adalah 1,# $am dalam kondisi normal dan # $am pada
pasien dengan anuria. Penyesuaian untuk gagal gin$al tidak diperlukan. ?rtromy&in tidak
dapat dibersihkan melalui dialysis. Aumlah besar dari dosis yang diberikan diekskresikan
dalam empedu dan hilang dalam fases, hanya #< yang diekskresikan dalam urine. Obat
yang telah diabsorbsi didistribusikan se&ara luas, ke&uali dalam otak dan &airan
serebrospinal. ?rtromy&in diangkut oleh leukosit polimorfonukleus dan makrofag. Oabt
ini melintasi sa(ar plasenta dan men&apai $anin.
Penggunaan *linis
?ritromy&in merupakan obat pilihan dalam2
a. Bnfeksi'infeksi &oryneba&terial .diphtheria, &oryneba&terial sepsis, erythasma/
b. Bnfeksi kuman 3hlamydia pada pernafasan, neonates, okuler, atau genital
&. Mengobati pneumonia dalam komunitas.
d. Sebagai penggenti untuk indi1idu yang alergi terhadap Penisiln, dalam infeksi yang
disebabkan oleh stapilokokkus, streptokokkus, dan pneumokokkus.
e. Sebagai profilaksis terhadap endokarditis dalam prosedur'prosedur dental pada
indi1idu penyakit $antung 1al1ular, sekalipun 3lindamy&in yang ditoleransi dengan baik
telah banyak menggantikannya.
?fek Samping
a. ?fek'efek gastrointestinal 2 Anoreksia, mual, muntah dan diare sesekali menyertai
pemberian oral. Bntoleransi ini disebabkan oleh stimulitas langsung pada motilitas usus.
b. 4oksisitas hati 2 dapat menimbulkan hepatitis kolestasis akut .demam, ikterus,
kerusakan fungsi hati/, kemungkinan sebagai reaksi hepersensiti1itas.
&. Bnteraksi'interaksi obat 2 menghambat en5im'en5im sitokrom P:#" dan meningkatkan
konsentarsi serum se$umlah obat, termasuk teofilin, antikoagulan oral, siklosporin, dan
metilprednisolon. Meningkatkan konsentrasi serum digo-in oral dengan $alan
meningkatkan bioa1ailabilitas.
0. 3laritromy&in
C *imia
3laritromy&in diturunkan dari eritromy&in dengan penambahnsatu kelompok methyl,
serta memiliki satbilitas asam dan absorbi oral yang lebih baik dibandingkan dengan
eritromy&in.
C Akti1itas Antimikroba
Mekanisme ker$a &laritromy&in sama dengan eritromy&in, ke&uali bah(a &laritromy&in
lebih aktif terhadap kompleks my&oba&terium a1ium. 3laritromy&in $uga mempunyai
akti1itas terhadap M leprae dan 4o-oplasma gondii. Streptokokkus dan stapilokokkus
yang resisten terhadap eritromy&in $uga resisten terhadap &laritromy&in.
C +armakokinetika
6osis #"" mg menghasilkan konsentrasi serum sebesar 2'! mg=m>. 9aktu paruh
&laritromy&in .8 $am/ yang lebih pan$ang dibandingkan dengan eritromy&in
memungkinkan pemberian dosis 2 kali sehari. 3laritromy&in dimetabolisme dalam hati.
Metabolit utamanya adalah 1:'hidroksi&laritromy&in, yang $uga mempunyai akti1itas
antibakteri. Sebagian dari obat aktif dan metabolit utama ini dieliminsai dalam urine, dan
pengurangan dosis dian$urkan bagi pasien'pasien dengan klirens kreatinin diba(ah !"
m>=menit.
C Penggunaan *linis
*euntungan &laritromy&in dibandingkan eritromy&in adalah lebih rendahnya frekuensi
intoleransi gastrointestinal dan lebih $arangnya frekuensi pemberian dosis.
3. A5itromy&in
C *imia
A5itromy&in merupakan senya(a dengan &in&in makrolida lakton 1#'atom yang
diturunkan dari eritromy&in dengan penambahan suatu nitrogen yang dimetilasi ke dalam
&in&in laktone eritromy&in.
C Akti1itas Antimikroba dan Penggunaan *linis
Spektrum akti1itas dan penggunaan klinis identik dengan &laritromy&in. A5itromy&in
aktif terhadap kompleks M a1ium dan 4 gondii. A5itromy&in sedikit kurang aktif
dibandingkan eritromy&in dan &laritromy&in terhadap satpilikokkus dan sterptokokkus,
namun sedikit lebih aktif terhadap , influen5ae. A5itromy&in sangat aktif terhadap
klamidia.
+armakokinetika
A5itromy&in berbeda dengan eritromy&in dan &laritromy&in terutama dalam sifat
farmakokinetika. Satu dosi A5itromy&in #"" mg dapat menghasilkan konsentrasi serum
yang lebih rendah, yaitu sekitar ",: Dg=m>. Akan tetapi A5itromy&in dapat melakukan
penetrasi kesebagian besar $aringan dapat melebihi konsentrasi serum sepuluh hingga
seratus kali lipat. Obat dirilis perlahan dalam $aringan'$aringan .(aktu paruh $aringan
adalah 2': hari/ untuk menghasilkan (aktu paruh eliminasi mendekati ! hari. Sifat'sifat
yang unik ini memungkinkan pemberian dosis sekali sehari dan pemendekan durasi
pengobatan dalam banyak kasus.
A5itromy&in diabsorbsi dengan &epat dan ditoleransi dengan baik se&ara oral. Obat ini
harus diberikan 1 $am sebelum makan atau 2 $am setelah makan. Antasida aluminium dan
magnesium tidak mengubah bioa1aibilitas, namun memperlama absorbsi dan dengan 1#
atom .bukan 1: atom/, maka A5itromy&in tidak menghentikan akti1itas en5im'en5im
sitokrom P:#", dan oleh karena itu tidak mempunyai interaksi obat seperti yang
ditimbulkan oleh eritromy&in dan &laritmy&in.
!. 4etrasiklin
Antibiotika golongan tetrasiklin yang pertama ditemukan adalah klortetrasiklin kemudian
ditemukan oksitetrasiklin. 4etrasiklin sendiri dibuat se&ara semisintetik dari
klortetrasiklin, tetapi $uga dapat diperoleh dari spe&ies Streptomy&es lain. 6emeklosiklin,
doksisiklin dan minosiklin $uga termasuk antibioti& golongan tetrasiklin.
a. Mekanisme ker$a
)olongan tetrasiklin menghambat sintesis protin bakteri pada ribosomnya. Paling sedikit
ter$adi 2 proses dalam masuknya antibiotik ke dalam ribosom bakteri gram negatifE
pertam yang disebut difusi pasif melalui kanal hidrofilik, kedua ialah sistem transport
aktif. Setelah masuk maka antibiotik berikatan dengan ribosom !"S dan menghalangi
masuknya tRA'asam amino pada lokasi asam amino.
b. ?fek Antimikroba
Pada umumnya spektrum golongan tetrasiklin sama .sebab mekanismenya sama/, namun
terdapt perbedaan kuantitatif dan akti1itas masing'masing dri1at terhadap kuman tertentu.
,anya mikroba yang &epat membelah yang dipengaruhi obat ini.
)olongan tetrasiklin termasuk antibiotik yang terutama bersifat bakteriostatik dan beker$a
dengan $alan menghambat sintesis protein kuman.
Spektrum antimikroba
4etrasiklin memperlihatkan spektrum antibakteri luas yang meliputi kuman gram'positif
dan negatif, aerobik dan anaerobik. Selain itu $uga aktif terhadap spiroket, mikoplasma,
riketsia, klamidia, legionela dan proto5oa tertentu.
Pada umunya tetrasiklin tidak digunakan untuk pengobatan infeksi oleh streptokokus
karena lebih efektif dengan penisilin ), eritromisin, sefalosporinE ke&uali doksisiklin
yang digunakan untuk pengobatn sinusitis pada orang de(asa yang disebabkan oleh Str.
pneumoniae dan Str.pyogenes. banyak strai S.aureus yang resisten terhadap tetrasiklin.
4etrasiklin dapat digunakan sebagai pengganti penisilin dalam pengobatan infeksi batang
gram'positif seperti 0.anthra&is, ?rysipel, Bothri- rhusiopathiae, 3lostridium tetani dan
>isteria mono&ytogenes.
*ebanyakan strain .gonorrhoeae sensitif terhadap tetrasiklin, tetapi .gonorrhoeae
penghasil penisilinase .PP)/ biasanya resisten terhadap tetrasiklin.
?fekti1itasnya tinggi terhadap infeksi batang gram'negatif seperti 0ru&ella, +ran&isella
tularensis, Pseudomonas mallei, Pseudomonas pseudomallei, Fibrio &holorae,
3ampyloba&ter fetus, ,aemophyllus du&reyi, dan 3alymmatoba&terium granulomatis,
Gersinia pestis, Pasteurella multo&ida, Spirillum minor, >eptotri&hia bu&&alis, 0ordetella
pertusis, A&inetoba&ter dan +usoba&terium. Strain tertentu ,.influen5a mungkin sensitif
tetapi ?.&oli, *lebsella, ?nteroba&ter, Proteus indol positif dan Pseudomonas umumnya
resisten.
4etrasiklin merupakan obat yang sangat efektif untuk infeksi My&oplasma pneumoniae,
Ureaplasma urealyti&um, 3hlamydia tra&homatis, 3hlamydia psitta&i dan berbagai
riketsia. Selain itu $uga aktif terhadap 0orrelia re&urrentis, 4reponema pertenue,
A&tinomy&es israelii. dalam kadar tinggi aktif menghambat ?ntamoeba histolyti&a.
Resistensi
0eberapa spesies kuman terutama streptokokus beta hemolotikus, ?.&oli, Pseudomonas
aeruginosa, Str.pneumoniae, .gonorrhoeae, 0a&teroides, Shigella, dan S.aureus makin
meningkatkan resistensinya terhadap tetrasiklin. Reistensi terhadap satu $enis tetrasiklin
biasanya disertai resistensi terhadap semua tetrasiklin lainnya, ke&uali minosiklin pada
resistensi S.aureus dan doksiiklin pada resistensi 0.fragilis.
&. +armakokinetik
Absorpsi
Sekitar !"';"< tetrasiklin diserap dalam salura &erna. 6oksisiklin dan minosiklin iserap
lebih dari 7"<. Absorpsi sebagian besar berlangsung di lambung dan usus halus. Adanya
makanan dalam lambung menghambat penyerapan, ke&uali minosiklin dan doksisiklin.
Absorpsi dihambat dalam dera$at tertentu oleh p, tinggi dan pembentukan kelat yaitu
kompleks tetrasiklin dengan suatu 5at lain yang sukar diserap seperti aluminium
hidroksid, garam kalsium dan magnesium yang biasanya terdapat dalam antasida, dan
$uga ferum. 4etrasiklin diberikan sebelum makan atau 2 $am sesudah makan.
6istribusi
6alam plasma semua $enis tetrasiklin terikat oleh protein plasma dalam $umlah yang
ber1ariasi. 6alam &airan &erebrospinal .3SS/ kadar golongan tetrasiklin hanya 1"'2"<
kadar dalam serum. Penetrasi ke 3SS ini tidak tergantung dari adanya meningitis.
Penetrasi ke &airan tubuh lain dan $aringan tubuh &ukup baik. Obat golongan ini ditimbun
di hati, limpa dan sumssum tulang serta di sentin dan email gigi yang belum bererupsi.
)olongan tetrasiklin menembus sa(ar uri dan terdapat dalam ASB dalam kadar yang
relatif tinggi. 6ibandingkan dengan tetrasiklin lainnya, doksisiklin dan minosiklin daya
penetrasinya ke $aringan lebih baik.
?kskresi
)olongan tetrasiklin diekskresi melalui urin dengan filtrasi glomerolus dan melalui
empedu. Pemberiaan per oral kira'kira 2"'##< golongan tetrasiklin diekskresi melalui
urin. )olongan tetrasiklin yang diekskresi oleh hati ke dalam empedu men&apai kadar 1"
kali kadar dalam serum. Sebagian besar obat yang diekskresi ke dalam lumen usus ini
mengalami sirkulasi enterohepatikE maka obat ini masih terdapat dalam darah untuk
(aktu lama setelah terapi dihentikan. 0ila ter$adi obstruksi pada saluran empedu atau
gangguan faal hati obat ini akan mengalami kumulasi dalam darah. Obat yang tidak
diserap diekskresi melalui tin$a.
d. ?fek samping
)angguan lambung. Penekanan epigastrik biasanya disebabkan iritasi ari mukosa
lambung dan sering kali ter$adi pada penderita yang tidak patuh yang diobati dengan obat
ini.
?fek terhadap kalsifikasi $aringan. 6eposit dalam tulang dan pada gigi timbul selama
kalsifikasi pada anak yang berkembang. ,al ini menyebabkan pe(arnaan dan hipoplasi
pada gigibdan menganggu pertumbuhan sementara.
,epatotoksisitas fatal. ?fek samping ini telah diketahui timbul bila obat ini diberikan
pada perempuan hamil dengan dosis tinggi terutama bila penderita tersebut $uga pernah
mengalami pielonefritis.
+ototoksisitas . +ototoksisitas, misalnya luka terbakar matahari yang berat ter$adi bila
pasien menelan tetrasiklin terpa$an oleh sinar matahari atau UF. 4oksisitas ini sering
di$umpai dengan pemberian tetrasiklin, doksisiklin dan deklosiklin.
)angguan keseimbangan. ?fek samping ini misalnya pusing, mual, muntah ter$adi bila
mendapat minosiklin yang menumpuk dalam endolimfe telinga dan mempengaruhi
fungsinya.
Pseudomotor serebri. ,ipertensi intrakranial benigna ditandai dengan sakit kepala dan
pandangn kabur yang dapat ter$adi pad orang de(asa. Meskipun penghentian meminum
obat membalikkan kondisi, namun tidak $elas apakah dapat ter$adi sekuela permanen.
Superinfeksi. Pertumbuhan berlebihan dari kandida .misalnya dalam 1agina/ atau
stafilokokus resisten .dalam usus/ dapat ter$adi.
e. Penggunaan klinik
Penyakit yang obat pilihannya golongan tetrasiklin adalah2
Riketsiosis. Perbaikan yangdramatik tampk setelah penggunaan obat golongan ini.
6emam mereda dalam 1'! hari dan ruam kulit hilang dalam # hari. Perbaikan klinis
tampak 2: $am setelah terapi.
Bnfeksi klamidia. >imfogranuloma 1enereum2 )olongan tetrasiklin merupakan obat
pilihan utama penyakit ini. 4erapi !': minggu dan 1'2 bulan untuk keadaan kronik.
Psitakosis2 pemberiaan golongan tetrasiklin selama beberapa hari mengatasi ge$ala klinis.
Bn&lusion &on$un&ti1itis2 pengobatannya dengan salep mata atau tetes mata yang
mengandung golongan tetrasiklin selama 2'! minggu.
4rakoma2 pengobatan dengan salep mata golongan tetrasiklin dikombinasikan dengan
doksisiklin oral selama :" hari.
Uretritis nonspesifik. Pengobatan dengan tetrasiklin oral : kali sehari #"" mg selama %
hari.
Bnfeksi My&oplasma pneumoniae. 6apat diatasi dengan obat golongan tetrasiklin.
9alaupun penyembuhan &epat di&apau, bakteri ini mungkin tetap ada dalam sputum
setelah obat dihentikan.
Bnfeksi basil
0ruselosis2 Pengobatan yang memuaskan didapat setelah ! minggu dengan golongan
tetrasiklin. Untuk kasus berat dikombinasi dengan streptomisin.
4ularemia2 4erapi dengan tetrasiklin &ukup baik meskipun streptomisin adalah obat pilah
utama penakit ini.
*olera2 tetrasiklin adalah antibiotik paling efektif untuk kasus i ni. 6apat mengurangi
kebutuhan &airan infus sebanyak #" <dari yang dibutuhkan.
Sampar2 stretomisin adalah pilihan utama untuk penyakit ini . namun bila streptomisin
tidak dapat digunakan maka dapat dipakai golongan tetrasiklin
Bnfeksi kokus. )olongan tetrasiklin tida lagi diindikasikan untuk infeksi staphyla&o&&us
maupun strepto&o&&us karena seing di$umpai resistensi. Adanya resistensi strain
Str.pneumoniaemembatasi penggunaannya untk penumonieae akibat kuman ini.
Bnfeksi 1enerik.
)onore2 penisilin merupakan obat pilihan utama namun bagi paseien yang alergi penisilin
dapat diberikan tetrasiklin oral : kali sehari #"" mg atau doksisiklin 2 kali sehari 1"" mg
selama % hari. 4etrasiklin mempunyai masking effe&t terhadap infeksi sifilis sehingga
menyulitkn diagnosis.
Sifilis2 tetrasiklin merupakan obat pilihan ke dua setelah penisilin untuk sifilis dengan
dosis : kali sehari #"" mg per oral selama 1# hari. Auga efektif untuk &han&roid dan
granuloma inguinal.
Akne 1ulgaris.
tetrasiklin dapat menghambat prouksi asam lemak dari sebum, dengan dosis 2 kali sehari
2#" mg selama 2'! minggu hingga beberapa bulan
Bnfeksi lain.
A&tinomy&osis2 )olongan tetrsiklin dapat digunakan $ik penisilin ) tidak dpat diberikan
pada pasien.
+rambusia2 respon penderita terhadapa golongan tetrasiklin berbeda'beda. Ada yang
hasilnya baik, dapula yang tidak memuaskan. Penisilin merupakan pilihan utama untuk
penyakit ini.
>eptospirosis2 (alaupun tetrasiklin dan penisilin ) sering digunakan untuk penyakit ini,
efekti1itasnya tidak terbukti se&ara mantap.
Bnfeksi saluran &erna2 tetrasiklin merupakan a$u1an yang bermanfaat pada amubiasis
intestinal akut, dan infeksi Plasmodium fal&iparum. Selain itu efektif untuk disentri oleh
strain shigella yang peka.
Penggunaan topikal
,anya dibatasi untuk infeksi mata sa$a. Salep mata golongan tetrasiklin efektif untuk
mengobati trakoma dan infeksi lain pada mata oleh gram'positif dan gram negatif yang
sensitif. Selain itu $uga untuk profilaksis oftalmianeonatorum pada neonatus.
Profilaksis pada penykit paru menahun
0anyak penelitian yang hasilnya kontro1ersial mengenai keamanan tetrasiklin #"" mg
sehari per oral pad pasien ini. 0ahaya potensial pemberiaan $angka lama ini ialah
timbulnya superinfeksi bakteri atau $amur yang sulit dikendalikan.
f. interaksi obat
0ila tetrasiklin diberikan dengan metoksifluoran maka dapat menyebabkan nefrotoksisk.
0ila dikombinasikan dengan penisilin maka akti1itas antimikrobanya dihambat. 0ila
tetrasiklin digunakan bersamaan dengan produk susu maka akan menurunkan
absorpsinya karena membentuk khelat tetrasiklin dengan ion kalsium yang tidak dapat
diabsorpsi.
:. *loramfenikol
*loramfenikol diisolasi pertama kali dari Streptomy&es 1ene5uelae. *arena daya anti
mikrobanya yang kuat, maka penggunaannya meluas hingga tahun 17#", dan diketahui
obat ini dapt menimbulkan anemia aplastik yang fatal. *arena toksisitasnya, penggunaan
obat ini dibatasi hanya untuk mengobati infeksi yang mengan&am kehidupan dan tidak
ada alternatif lain.
a. Mekanisme ker$a
kloramfenikol beker$a dengan mengikat sub unit #"S ribosom bakteri dan menghambat
sintesis protein kuman. Gang dihambat ialah en5im peptidil trasferase yang merupakan
katalisator untuk pembentukan ikatan'ikatan peptida pada proses sintesis protein kuman.
*arena kemiripan ribosom mitokondria mamalia dengan bakteri, sintesis protein pada
organela ini dihambat dengan kadar klorafenikol tinggi yang dapat menimbulkan
toksisitas sumsum tulang. ?fek toksiknya pada sel mamalia terutama terlihat pada sistem
hemopoetik dan diduga berhubungan dengan mekanisme ker$a obat ini.
b. Spektrum antibakteri
Spektrum antibakterinya meliputi 6.pneumoniae, Streptomy&es pyogenes,
Streptomy&es1iridans, eiserria, ,aemophilus, 0a&illus sp, >isteria, 0artonella, 0ru&ella,
P.multo&ida, 3.diphtheriae, 3hlamydia, My&oplasma, Ri&kettsia, 4reponema, dan
kebanyakan kuman anaerob.
0ebrapa strain 6.pneumoniae, ,.influen5ae dan .meningitidis brsifat resistenE S.aureus
umunya sensitif, sedang ?nteroba&teri&eae banyak yang telah resisten.
Obat ini $uga efektif terhadap kebanyakan strain ?.&oli, *.pneumoniae dan Pr.mirabilis .
*ebanyakan strain Serratia, Pro1iden&ia, dan Proteus rettgerii resisten, $uga kebanyakan
strain Pseudomonas aeruginosa danstrain tertentu Salmonella typhi.
&. +armakokinetik
Setelah pemberiaan oral, kloramfenikol diserap dengan &epat. *adar pun&k dalam darah
ter&apai dalam 2 $am. Untuk anak diberikan ester kloramfenikol palmitat atau stearat
yang tidak pahit. 0entuk ester ini akan terhidrolisis di usus dan membebaskan
kloramfenikol. Masa paruh eliminasi pada orang de(asa kurang lebih ! $am, pada bayi
umur kurang 2 minggu sekitar 2: $am. *ira'kira #"< kloramfenikol dalam darah terikat
dengan albumin. Obat ini diditribusikan se&ara baik ke berbagai $aringan tubuh, termasuk
otak, &airan &erebrospinal dan mata. 6alam hati kloramfenikol mengalami konyugasi
dengan asam glukoronat oleh en5im glukuronil transferase. 6alam (aktu 2: $am, ;"'7"<
kloramfenikol yang diberikan per oral telah diekskresi melalui urin, hany #'1"< dalam
bentuk aktif. Sisanya terdapat dalam bentuk glukuronat atau hidrolisat lain yang tidak
aktif. 0entuk aktif kloramfenikol diekskresi terutam melalui filtrat glomerulus sedangkan
metabolitnya dengan sekresi tubulus.
d. ?fek samping
Reaksi hematologik. 4erdapat dalam 2 bentuk. Pertama yaitu reaksi toksik dengan
manifestasi depresi sumsum tulang. *elainan darah yng terlihat yaitu anemia,
retikulositopenia, peningkatan serum ion dan iron binding &apa&ity serta 1akuolisasi seri
eritrosit bentuk muda. 0entuk kedua prognosinya sangat buruk karena anemia yang
timbul bersifat irre1ersibel. 0entuk yang hebat bermanifestasi sebagai anemia aplastik
dengan pansitopenia.
Reaksi alergi
*loramfenikol dapat menimbulkan kemerahan kulit, angioudem, urtikaria dan
anafilaksis. *elainan menyerupai reaksi ,er-heimer dapat ter$adi pada pengobatan
demam tifoid (alaupun $arang di$umpai.
Reaksi saluran &erna. 0ermanifestasi dalam bentuk mual, muntah, glositis, diare dan
enterokolitis.
)ray baby sindrom. ?fek ini ter$adi pada neonatus bila regimen dosis kloramfenikol tidak
disesuaikan se&ara akurat. eonatus memiliki kapasitas rendah dalam mengglukuronidasi
antibiotika dan fungsi gin$alnya belum sempurna sehingga kemampuannya untuk
mengekskresi obat menurun, yang menumpuk sampai tingkat yang mengganggu fungsi
ribosom mitokondria. ,al ini menyebabkan masuknya makanan terganggu, menekan
pernafasan, kardio1askular kolaps, sianosis .karena itu disebut Hgrey babyH/ dan
kematian.
Reaksi neurologik. 4erlihat dalam bentuk depresi, bingung, delirium, dan sakit kepala.
euritis perifer atau neuropati optik dapat $uga timbul terutama setelah pengobatan lama.
e. Penggunaan klinik
6emam tifoid. 9alaupun akhir'akhir ini sering dilaporkan adanya resistensi S.typhi
terhadap kloramfenikol, tapi masih tetap sebagai pilhan utama untuk penyakit ini. Untuk
pengobatannya, kloramfenikol diberikan : kali sehari #"" mg selama 2'! minggu. Untuk
anak #"'1"" mg=kg00 sehari selama 1" hari. 6apat pula digunakan tiamfenikol dengan
dosis #" mg=kg00 sehari pada minggu pertama dan diteruskan 1'2 minggu lagi dengan
dosis separuhya.
Meningitis purulenta. *loramfenikol efektif untuk penyakit yang disebabkan
,.influen5ae ini. Untuk terapi a(al pada anak, kloramfenikol diberikan bersama dengan
suntikan penisilin ).
Riketsiosis. 4etrasiklin merupakan obat pilihan pertama untuk penyakit ini. amun apabil
tetrasiklin tidak dapat diberikan, maka digunakan kloramfenikol dengan dosis a(al #"
mg=kg00 dilan$utkan dengan pemberian 1 g tiap ; $am. Untuk anak kloramfenikol
palmitat 1"" mg=kg00 sehari. 6ilan$utkan sampai ; $am bebas demam.
Bnfeksi lain. *lorafenikol memliki efkti1itas yang sama dengan tetrasiklin dalam
pengobatan lymphogranuloma 1enerum, psitt&osis, infeksi my&oplasma pneumoniae dan
P.pestis. namun untuk kasus ini sebaiknya digunakan tetrasiklin yang toksisitasnya relatif
rendah. *loramfenikol dapat digunakan untuk bruselosis dengan dosis ",%#'1 gram tiap 8
$am bila tetrasiklin tidak dapat diberikan. *loramfenikol dapat pula digunakan untuk
mengatasi infeksi kuman anaerobik yang berasal dari lumen usus.
f. Bnteraksi obat
*loramfenikol mampu menghambat fungsi penggabungan oksidase hepatik sehingga
dapat menghambat metabolisme obat seperti (arfarin, fenitoin, tolbutamid dan
klopropamid, sehingga meningkatkan konsentrasi dan efeknya.
#. *lindamisin
a. Mekanisme ker$a
Mekanisme ker$a klindamisin sama dengan eritromisin yaitu mengikat se&ara ire1ersibel
pada tempat sub unit #"S ribosom bakteri, sehingga menghambat langkah translokasi
sintesis protein.
b. Spektrum antibakteri
Spektrum antibakterinya menyeruapai linkomisisn hanya in 1itro klindamisin lebih aktif.
Obat ini aktif terhadap S.aureus, 6.pneumoniae, Str.pyogenes, Str.anaerobi&, Str.1iridans
dan A&tinomy&es israelli. Obat ini $uga aktif terhadap 0a&teroides fragilis dan kuman
anaerob lainnya.
&. +armakokinetik
*lindamisin diserap hampir lengkap pada pemberiaan oral. Adanya makanan dalam
lambung tidak banyak mempengaruhi absorpsi obat ini. *lindamisin palmitat yang
digunakan sebagai preparat oral pediiatrik, tidak aktif se&ara in 1itro. 4etapi setelah
mengalami hidrolisis akan dibebakan klindamisin yang aktif. *lindamisin didistribusi
dengan baik, ke berbagai &airan tubuh, $aringan dan tulang, ke&uali 3SS (alaupun
sedang ter$adi meningitis. 6apat menembus sa(ar uri dengan baik. *ira'kira 7"<
klindamisin dalam serum terikat dengan albumin. ,anya sekitar 1"< klindamisin
diekskresi dalam bentuk asal melalui urin. Se$umlah ke&il klindamisin ditemukan dalam
feses. Sebagian besar obat dimetabolisme men$adi 'demetilklindamisin dan klindamisin
sulfoksid untuk selan$utnya diekskresi melalui urin dan empedu.
d. ?fek samping
selain kulit kemerahan, efek samping yang paling serius yang dapat berakibat fatal yaitu
kolitis pseudomembranosa yang disebabkan pertumbuhan berlebihan 3lostridium
diffi&ile yang mengeloborasi toksin nekrotik. Reaksi lain yang $arang ter$adi ialah
sindrom ste1ens'$ohnson, peningkatan S)P4 dan S)O4 sementara, granulisitopenia,
trombositopenia dan reaksi anfilaksis. 4romboflebitis dapat ter$adi karena pemberian i1.
e. Penggunaan klinik
9alaupun beberapa infeksi kokus gram positif dapat diobati dengan klindamisin,
pengobatan ini harus dipertimbangkan baik'baik karena mungkin menimbulkan kolitis.
*lindamisin terutam bermanfaat untuk infeksi kuman anaerobik, terutama 0.fragilis.
untuk pengobatan abses paru, pemberiaan klindamisin ! kali 8"" mg se&ara i1 lebih
efektif daripada penisilin 1 $uta unit tiap : $am. Peranan obat ini untuk pneumonia
aspirasi, pneumonia pas&a obstruksi atau abses paru belum dipastikan, tetapi didapat
kesan bah(a klindamisin merupakan alternatif yang baik untuk penisilin.
Antagonis +olat
1. Sulfonamida
Semua sulfonamida yang digunakan dalam klinik adalah analog struktural p'
aminoben5oat .PA0A/ sintetik.
Sulfadia5in perak, suksinilsulfatia5ol, sulfasetamid, sulfadia5in, sulfametoksa5ol,
sulfasala5in, sulfisoksa5ol.
a. Mekanisme ker$a
C Men$adi impermeabel terhadap asam folat, banyak bakteri harus tergantung pada
kemampuannya untuk mensintesis asam folat dari PA0A, pteridin dan glutamat.
C Sebaliknya, manusia tidak dapat mensintesis asam folat dan folat didapat dari 1itamin
dan makanannya.
C *arena strukturnya mirip PA0A, sulfonamida berkompetisi dengan substrat ini untuk
sintetase en5im dihidropteroat.
C ,al ini menghilangkan kofaktor esensial sel terhadap purin, pirimidin dan sintesis asam
amino.
b. Spektrum 0akteri
C )olongan sulfa termasuk kotrimoksasol .sulfametoksasol plus trimetoprim/ bersifat
bakteriostatik.
C Obat'obat ini aktif terhadap enterobakteria, klamidia, pneumo&ytis dan nokardia.
&. Resistensi
Resistensi se&ara umum bersifat irre1ersibel dan mungkin disebabkan oleh tiga
kemungkinan.
1. Perubahan en5im 2 6ihidropteroat sintetasi bakteri dapat mengalami mutasi atau
ditransfer melalui plasmid yang menimbulkan penurunan afinitas sulfa.
2. Penueunan masukan 2 Permeabilitas terhadap sulfa mungkin menurun pada beberapa
starin yang resisten.
!. Meningkatnya sintesis PA0A
d. +armakokinetik
1. Pemberian2 *ebanaykan obat sulfa diabsorpsi se&ara baik setelah pemberian oral.
*arena resiko sensitasi sulfa biasanya tidak diberikan se&ara topikal.
2. 6istribusi2 )ol. Sulfa didistribusikan ke seluruh &airan tubuh dan penetrasinya baik ke
dalam &airan serebrospinal. Obat ini $uga dapat mele(ati sa(ar plasenta dan masuk ke
dalam ASB. Sulfa berikatan dengan albumin serum dalam sirkulasi.
!. Metabolisme2 Sulfa diasetilasi pada :, terutama di hati. Produknya tanpa akti1itas
antimikroba, tetapi masih bersifat potensial toksik pada P, netral atau asam yang
menyebabkan kristaluria dan karena itu, dapat menimbulkan kerusakan gin$al.
:. ?kskresi2 ?liminasi sulfa yaitu melalui filtrasi glomerulus.
e. ?fek Samping
C *ristaluria2 efrotoksisitas berkembang karena adanya kristaluria. ,idrasi dan
alkalinasi urin yang adekuat men&egah masalah tersebut dengan menurunkan konsentrasi
obat dan menimbulkan ionisasinya.
sulfisoksa5ol dan sulfametoksa5ol II larut pada p, urin dibandingkan sulfa yang lama
.mis2sulfadia5in/ shg JJI;# !,1 :"" on'gin$al
orflo-a&in !,#'# ;" 1,# :"" )i$al
Oflo-a&in #'% 7# 2,7 :"" )in$al
Sparflo-a&in 1; 72 #"< gin$al, #"< feses
4ro1aflo-a&in 11 ;; 2,2 2"" on'gin$al
2. Rifampi&in
Rifampisin adalah deri1ate semisintetik rifampisin 0 yaitu satu anggota kelompok
antibioti& makrosiklik yang disebut rifamisin. *elompok 5at ini dihasilkan oleh
Streptomy&es mediterranei. Obat ini merupakan 5(itter, larut dalam pelarut organi& dan
air yang p, nya asam.
a. Akti1itas antibakteri
Rifampisin menghambat pertumbuhan berbagal kuman gram'positif dan gram'negatif.
4erhadap kuman gram'positif ker$anya tidak sekuat penisilin ) tetapi sediklt lebih kuat
daripada eritromisin, linkomisin, sefalotin. 4erhadap kuman gram'negatif ker$anya lebih
lemah daripada tetrasiklin, kloramfenikol, kanamisin dan kolistin. Antibiotik Bni sangat
aktif terhadap meningitis E kadar hambat minimalnya berkisar ",1'",; Dg=ml. Obat ini
dapat menghambat pertumbuhan beberapa $enis 1irus.
Bn 1i1o, rifampisin meningkatkan akti1itas streptomisin dan isonia5id terhadap
M.tuber&olosis, tetapi tidak bersifat aditif terhadap etambutol.
b. +armakokinetik
C Pemberian rifampisin per oral menghasilkan kadar pun&ak dalam plasma 2': $amE dosis
tunggal sebesar 8"" mg menghasilkan kadar sekitar % Dg=ml.
C 4 K 2 1,# L # $am
C ?kskresi 2 empedu
C Pemberian PAS bersama rifampisin akan menghambat absorpsi rifampisin sehingga
kadarnya dalam darah tidak &ukup.
C Rifampisin merupakan pema&u metabolisme obat yang &ukup kuat, sehingga berbagai
obat hipoglikemik oral, kortikosteroid, dan kontrasepsi oral akan berkurang
efekti1itasnya bila diberikan bersama rifampisin.
C Mungkin dapat ter$adi kehamilan pada pemberian bersama kontrasepsi oral.
C Rifampisin mungkin menganggu metabolisme 1itamin 6 sehingga dapat menimbulkan
kelainan tulang berupa osteomalasia.
C 6isulfiram dan probenesid dapat menghambat ekskresi rifampisin melalui gin$al.
Rifampisin tampaknya meningkatkan hepatotokslsltas B, terutama pada asetilator
lambat
&. ?fek'efek yang tidak diinginkan
C penyakit kuning .ikterus/
C gangguan saluran &erna seperti mual, muntah, sakit ulu hati, ke$ang perut dan diare,
begitu pula ge$ala gangguan SSP dan reaksi hipersensitasi.
d. Sediaan
*apsul 1#" mg dan !"" mg
4ablet :#" mg dan 8"" mg
Suspensi yang mengandung 1"" mg=# ml rifampisin.
e. 6osis
6e(asa dengan berat badan kurang dari #" kg ialah :#" mg= hari dan untuk berat badan
lebih dari #" kg ialah 1""" mg=hari.
anak'anak 1"'2" mg=kg 00 per hari dan dengan dosis maksimum 8"" mg= hari.
Aika anda ingin mengetahui lebih lan$ut pengetahuan praktis tentang obat'obatan apotek
dan tips hidup sehat bahagia bisa klik disini
0ila ingin bela$ar bisnis online bisa kun$ungi (ebsite inginbahagia.&om banyak info
menarik dan rahasia seputar bisnis online.
6iposkan oleh 6idik sugiarto di 122!%
>abel2 pengetahuan tentang obat
Related Posts / Artikel Terkait :
pengeta!an tentang obat
9aah...ternyata 1iagra memi&u gangguan pendengaran ya...
A(as bahaya obat golongan steroid
4?4RASB*>B
Artikel 4entang 6isentri 2
4ips bila anak anda terkena 6BS?4RB
Ma&am Antibiotika 6an +ungsinya . 0agian 1 /
Pengetahuan 4entang Obat'obatan

Anda mungkin juga menyukai