TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM, Menimbang : a. bahwa Sumber Daya Kelautan dan Perikanan merupakan anugerah Allah yang Maha Kuasa, yang mempunyai fungsi dan peranan penting bagi kehidupan manusia dan pembangunan daerah; b. bahwa melalui pemanfaatan secara biaksana, bertanggungawab, adil, partisipatif dan berkelanutan sumber daya. Kelautan dan Perikanan dapat digunakan untuk mewuudkan keseahteraan rakyat yang sebesar! besarnya percepatan pembangunan daerah, dan kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya; c. bahwa peraturan perundang!undangan yang mengatur mengenai sumber daya kelautan dan perikanan yang sudah ada tidak lagi sesuai dengan iwa dan semangat "t"n"mi khusus dan keistimewaan Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam; d. bahwa atas dasar hal!hal yang disebutkan di atas, dipandang perlu untuk menetapkan Pengel"laan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dalam suatu %anun Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam; Mengingat : &. 'ndang!'ndang $"m"r () *ahun &+,- tentang Pembentukan Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Pr"pinsi Sumatera. 'tara /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &+,- $"m"r -), *ambahan 0embaran $egara &&234; (. 'ndang!undang $"m"r + *ahun &+5, *entang Perikanan /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &+5, $"m"r )-, *ambahan 0embaran $egara. $"m"r 3(++4; 3. 'ndang!undang $"m"r , *ahun &++2 *entang K"nser#asi Sumber Daya. Alam 6ayati dan 7k"sistemnya /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &++2 $"m"r )+, *ambahan 0embaran $egara $"m"r 3)&+4; ). 'ndang!undang $"m"r (& *ahun &++( *entang Pelayaran /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &++( $"m"r +5, *ambahan 0embaran $egara $"m"r 3)+)4; ,. 'ndang!undang $"m"r - *ahun &++- Perairan .nd"nesia /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &++- $"m"r 83, *ambahan 0embaran $egara 3-)84; -. 'ndang!undang $"m"r (3 *ahun &++8 *entang Pengel"laan 0ingkungan 6idup /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &++8 $"m"r -5, *ambahan 0embaran $egara $"m"r 3,354; 8. 'ndang!undang $"m"r (( *ahun &+++ *entang Pemerintahan Daerah /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &+++ $"m"r -2, *ambahan 0embaran $egara $"m"r 353+4; 5. 'ndang!undang $"m"r (, *ahun &+++ *entang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &+++ $"m"r 8(, *ambahan 0embaran $egara $"m"r 35)54; +. 'ndang!undang $"m"r )) *ahun &+++ *entang Penyelenggaraan Keistimewaan Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &+++ $"m"r 8(, *ambahan 0embaran $egara $"m"r 35+34; &2. 'ndang!undang $"m"r &5 *ahun (22& *entang 9t"n"mi Khusus :agi Pr"#insi Daerah .stimewa Aceh sebagai Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun (22& $"m"r &&), *ambahan 0embaran $egara $"m"r )&3)4; &&. Peraturan Pemerintah $"m"r &+ *ahun &+++ *entang Pengendalian Pencemaran dan;atau Perusakan 0aut /0embaran $egara *ahun &+++ $"m"r 3(, *ambahan 0embaran $egara $"m"r 3&, &-4; &(. Peraturan Pemerintah $"m"r (8 *ahun &+++ *entang Analisis Mengenai Dampak 0ingkungan /0embaran $egara *ahun &+++ $"m"r ,+, *ambahan 0embaran. $egara $"m"r 35354; &3. Peraturan Pemerintah $"m"r (, *ahun (222 *entang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Pr"pinsi sebagai Daerah 9t"n"m /0embaran $egara *ahun (222 $"m"r ,), *ambahan 0embaran $egara $"m"r 3+,(4; &). Keputusan Presiden $"m"r )) *ahun &+++ *entang *eknik Penyusunan peraturan Perundang!undangan dan :entuk 1ancangan 'ndang!undang, 1ancangan Peraturan Pemerintah, dan 1ancangan Keputusan Presiden /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &+++ $"m"r 824; &,. Peraturan Daerah Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh $"m"r ( *ahun &++2 *entang Pembinaan dan Pengembangan Adat .stiadat, Kebiasaan! kebiasaan Masyarakat :eserta 0embaga Adat di Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh /0embaran Daerah Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh *ahun &++& $"m"r &34; &-. Peraturan Daerah Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh $"m"r &) *ahun (22& *entang Susunan 9rganisasi dan *ata Kera Dinas Kelautan dan Perikanan Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam /0embaran Daerah Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh *ahun (22& $"m"r )34. Dengan persetuuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM M7M'*'SKA$ : Menetapkan : %A$'$ P19<.$S. $A$==197 A>76 DA1'SSA0AM *7$*A$= P7$=7090AA$ S'M:71 DA?A K70A'*A$ DA$ P71.KA$A$. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam %anun ini, yang dimaksud dengan: &. Pemerintah Pusat, selanutnya disebut pemerintah adalah perangkat $egara Kesatuan 1epublik .nd"nesia yang terdiri atas Presiden beserta para Menteri. (. Pr"pinsi adalah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam. 3. Pemerintah Pr"#insi adalah =ubernur beserta Perangkat Daerah 9t"n"m yang lain sebagai :adan 7ksekutif Pr"#insi $anggr"e Darussalam. ). Dewan Perwakilan 1akyat Daerah adalah Dewan Perwakilan 1akyat Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam. ,. %anun Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam adalah Peraturan Daerah sebagai pelaksanaan 'ndang!'ndang di @ilayah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dalam rangka 9t"n"mi khusus. -. Kelautan adalah wilayah usaha untuk memanfaatkan sumberdaya kelautan. 8. Sumber daya kelautan adalah segala unsur kelautan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, mencakup sumber daya energi kelautan, sumber daya hayati kelautan, sumber daya n"nhayati lainnya. 5. Aasa!asa lingkungan kelautan adalah sesuatu yang dihasilkan dan;atau dapat dimanfaatkan di wilayah laut yang meliputi antara lain, transp"rtasi laut, industri maritim, wisata bahari dan mete"r"l"gi maritim. +. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengel"laan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan laut maupun darat. &2. Sumber daya ikan adalah sembedaya hayati perairan mencakup segala enis hewan dan tumbuhan perairan serta makhluk hidup lainnya. &&. Penangkapan ikan adalah kegiatan yang bertuuan untuk memper"leh ikan di perairan yang tidak! dalam keadaan dibudidayakan dengan alat dan cara yang tidak merusak ek"sistem. &(. Kapal penangkap ikan adalah setiap kapal, t"ngkang, perahu atau kendaraan air lainnya yang dipakai untuk penangkapan ikan atau kegiatan yang terkait yang dilengkapi dengan peralatan, tempat penyimpanan dan muatan serta persediaan bahan bakar di atas kapal. &3. 'saha perikanan adalah semua usaha per"rangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan ikan, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan untuk tuuan k"mersial. &). Perusahaan perikanan adalah perusahaan yang melakukan usaha perikanan dan dilakukan "leh warga negara 1epublik .nd"nesia atau badan hukum .nd"nesia. &,. 'saha penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memper"leh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau tekn"l"gi tertentu untuk tuuan k"mersial. &-. 'saha pembudidayaan ikan adalah kegiatan memelihara, membesarkan dan;atau membiakkan ikan dan memanen hasilnya dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkannya untuk tuuan k"mersial. &8. Periinan usaha perikanan adalah enis!enis periinan yang harus dimiliki "leh per"rangan;badan hukum untuk dapat melakukan kegiatan penangkapan ikan, pengangkutan ikan,pembudidayaan ikan, peng"lahan ikan, dan perdagangan ikan. &5. Perainan pemanfaatan sumber daya dan asa lingkungan kelautan adalah enis!enis periinan yang harus dimiliki "leh per"rangan;badan hukum untuk dapat melakukan pemanfaatan sumber daya dan asa lingkungan kelautan. &+. Pelabuhan perikanan adalah prasarana perikanan, tempat pelayanan umum bagi masyarakat nelayan dan usaha perikanan, sebagai pusat pembinaan dan peningkatan kegiatan ek"n"mi perikanan, untuk digunakan sebagai pangkalan "perasi"nal, tempat berlabuh, bertambat, mendaratkan hasil penangkapan, peng"lahan distribusi dan pemasaran hasil perikanan. (2. Aumlah yang b"leh ditangkap adalah "ptimum umlah ikan dar i masing! masing enis atau kel"mp"kkel"mp"k enis yang b"leh ditangkap setiap tahun, atau selama masa lainnya yang mungkin ditentukan, untuk kegiatan penangkapan ikan. (&. Aumlah usaha penangkapan .kan adalah umlah "ptimum kapal penangkapan ikan beserta tipe, ukuran dan kekuatan mesinnya, alat tangkap serta met"denya yang diiBinkan untuk ber"perasi menangkap enis!enis ikan atau kel"mp"k!kel"mp"k enis ikan tertentu di perairan. ((. $elayan adalah "rang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. (3. Pembudidaya ikan adalah "rang yang mata pencahariannya melakukan kegiatan budidaya ikan, baik di perairan tawar, payau maupun di perairan pantai. (). $elayan tradisi"nal adalah nelayan yang menggantungkan seluruh hidupnya dari kegiatan penangkapan ikan, dilakukan secara turun temurun dengan menggunakan alat tangkap yang sederhana. (,. Pengel"laan perikanan adalah suatu pr"ses yang terintegrasi mulai dari pengumpulan inf"rmasi, analisis, perencanaan, k"nsultasi, pengambilan keputusan, al"kasi sumber dan impelementasinya /dengan enfor cement ika diperlukan4, dalam upaya menamin kelangsungan pr"dukti#itas serta pencapaian tuuan pengel"laan. (-. Pemanfaatan sumber daya ikan adalah kegiatan penangkapan ikan dan;atau pembudidayaan ikan. BAB II YURISDIKSI PERAIRAN LAUT Pasal 2 /&4 Perairan laut terit"rial yang terdapat dalam wilayah administratif Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam seauh &( mil laut yang diukur dari garis pangkal ke arah laut lepas. /(4 Pengel"laan wilayah perairan laut terit"rial sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 ditetapkan menadi kewenangan Pemerintah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan Pemerintah Kabupaten;K"ta berdasarkan undang! undang yang berlaku. Pasal 3 /&4 @ewenang Pemerintah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dalam pengel"laan wilayah laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal ( adalah atas wilayah laut dalam arak ) /empat4 mil laut sampai &( mil laut yang diukur dari garis pangkal ke arah laut lepas. /(4 @ewenang Pemerintah kabupaten;K"ta dalam pengel"laan wilayah laut sebagaimana disebutkan dalam Pasal ( adalah atas wilayah laut dalam arak 2 /n"l4 sampai ) /empat4 mil laut yang diukur dari garis pangkal. Pasal Kewenangan Pemerintah Pr"#insi dan Pemerintah Kabupaten ;K"ta dalam pengel"laan wilayah laut Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dalam arak batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal ( meliputi: a. ekspl"rasi, ekspl"itasi, k"nser#asi, dan manaemen sumber daya kelautan dan perikanan di wilayahnya; b. penyusunan dan penetapan rencana tata ruang; c. penegakan hukum daerah dalam bidang pengel"laan sumberdaya Kelautan dan perikanan; d. pelakukan kerasama interregi"nal dalam pengel"laan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan asa lingkungan; e. pemberikan iBin usaha perikanan dan Surat iBin berlayar yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan asa lingkungan kelautan; f. pengutipan retribusi badan usaha, kel"mp"k atau masyarakat, atau indi#idu yang memanfaatkan sumberdaya laut dan asa lingkungan laut; Pasal ! Penetapan batas wilayah perairan laut yang menadi yurisdiksi Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dengan Pr"pinsi Sumatera 'tara diatur lebih lanut dengan Keputusan :ersama =ubernur dengan =ubernur Pr"#insi Sumatra 'tara. Pasal 6 Penetapan batas wilayah perairan Kabupaten;K"ta dalam Pr"#insi diatur lebih lanut dengan Keputusan =ubernur berdasarkan pada hasil kesepakatan antara :upati;@alik"ta. BAB III PENATAAN RUANG LAUT Pasal " /&4 Pemerintah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam berwenang melakukan penyusunan dan penetapan tata ruang perairan laut Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam. /(4 Penyusunan dan penetapan tata ruang perairan laut Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dilakukan berdasarkan peraturan perundang!undangan yang berlaku. /34 Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 dan /(4 ditetapkan dengan %anun. BAB IV PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN Pasal # /&4 Pemanfaatan sumber daya kelautan yang terdapat di wilayah perairan laut yurisdiksi Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam "leh setiap "rang, kel"mp"k "rang, atau badan usaha berdasarkan iBin yang dikeluarkan "leh Pemerintah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam. /(4 Mekanisme dan tata cara pemanfaatan sumber daya dan asa!asa lingkungan kelautan sebagaimana dimaksudkan dalam ayat /&4 diatur lebih lanut dengan Keputusan =ubernur. /34 Setiap "rang atau bada hukum yang melakukan usahanya dengan memanfaatkan sumberdaya dan asa kelautan di dalam wilayah yurisdiksi Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam al:an dikenakan retribusi dan;atau pungutan. /)4 Pungutan sebagaimana dimaksud dalam ayat /34 diatur melalui keputusan =ubernur. BAB V PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN Pasal $ /&4 Dalam pengel"laan di bidang Perikanan, Pemerintah Pr"#insi mengeluarkan ketentuan yang mengatur tentang: a. alat!alat penangkap ikan; b. persyaratan, teknis perikanan yang harus dipenuhi "leh kapal penangkap ikan dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang!undangan yang berlaku mengenai keselamatan pelayaran; c. umlah, enis serta ukuran ikan yang tidak b"leh ditangkap; d. daerah, alur dan waktu musim penangkapan; e. pencegahan pencemaran dan kerusakan, rehabilitasi dan peningkatan sumber daya ikan serta lingkungannya; f. penebaran ikan enis baru; g. pembudidayaan ikan dan perlindungannya; h. pencegahan dan pemberantasan hama serta penyakit ikan; i. hal!hal lain yang dianggap perlu untuk mencapai tuuan pengel"laan sumber daya ikan. /(4 'saha perikanan di wilayah perairan laut yurisdiksi Pemerintah Pr"#insi hanya b"leh dilakukan "leh warga $egara 1epublik .nd"nesia atau badan hukum .nd"nesia yang berkedudukan di wilayah Pr"#insi. Pasal 10 /&4 Setiap "rang atau sekel"mp"k "rang atau badan hukum yang melakukan usaha perikanan diwaibka.n memiliki iBin usaha perikanan. /(4 $elayan tradisi"nal dan pembudidaya ikan berskala kecil atau per"rangan lainnya yang sifat usahanya merupakan mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari!hari tidak dikenakan kewaiban memiliki iBin usaha perikanan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4. /34 Pelaksanaan ketentuan per"lehan iBin usaha perikanan diatur dalam %anun Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam tentang .Bin 'saha Perikanan. Pasal 11 /&4 Dalam pengel"laan, sumber daya perikanan Pemerintah Pr"#insi mengakui keberadaan lembaga Panglima 0a"t dan hukum adat la"t yang telah ada dan eksis dalam kehidupan masyarakat, nelayan di Pr"#insi. /(4 Sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 di atas dilaksanakan dengan memberdayakan peran, fungsi dan kewenangannya dalam k"munitas masyarakat nelayan. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN Pasal 12 /&4 Pembinaan sumber daya kelautan dan perikanan dalam wilayah laut yurisdiksi Pr"#insi dituukan kepada tercapainya manfaat yang sebesar! besarnya bagi masyarakat , terutama masyarakat nelayan Pr"#insi, dan akselerasi pembangunan daerah Pr"#insi. /(4 'ntuk mencapai tuuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4, Pemerintah Pr"#insi melaksanakan pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan dengan melestarikan sumber daya kelautan dan sumber daya kelautan dan perikanan bagi keseahteraan dan kemakmuran rakyat .nd"nesia di Pr"#insi. Pasal 13 Pemerintah Pr"#insi menyelenggarakan pembinaan sistem inf"rmasi dan menyelenggarakan d"kumentasi mengenai data sumber daya kelautan dan perikanan guna menunang pengel"laan dan pemanfaatannya. Pasal 1 /&4 Pemerintah Pr"#insi membina dan mengembangkan penelitian dan kegiatan ilmiah lainnya di bidang kelautan dan perikanan. /(4 Dalam menyelenggarakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4, Pemerintah Pr"#insi dapat melakukan kera sama dengan perguruan tinggi, lembaga swasta nasi"nal, internasi"nal atau lembaga asing serta sesuai ketentuan peraturan perundang!undangan yang berlaku. Pasal 1! Pemerintah Pr"#insi menyelenggarakan pendidikan, latihan, penyuluhan dan :imbingan dalam bidang kelautan dan perikanan dengan melibatkan pihak!pihak yang berkepentingan terhadap pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan. Pasal 16 Pemerintah Pr"#insi mend"r"ng, menggerakkan, membantu, memberdayakan dan melindungi usaha perikanan tradisi"nal dan melindungi pembudidaya ikan berskala keci l, terutama melalui k"perasi, lembaga adat , dan bentuk pemberdayaan ek"n"mi dan nelayan lainnya. Pasal 1" /&4 Pemerintah Pr"#insi membangun dan membina prasarana perikanan. /(4 Pemerintah Pr"#insi membina dan memberikan akses terciptanya kelancaran tata niaga perikanan serta meningkatkan kualitas hasil kelautan dan perikanan. /34 Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 dan /(4 ditetapkan dengan Surat Keputusan =ubernur. BAB VII KONSERVASI SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Pasal 1# /&4 Setiap "rang atau sekel"mp"k "rang dan;atau badan usaha yang melakukan usaha dan;atau kegiatan ekspl"rasi dan ekspl"itasi sumber daya kelautan dan perikanan waib memperhatikan wilayah k"nser#asi yang telah ditetapkan. /(4 @ilayah k"nser#asi sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 ditetapkan atas. dasar rencana tata ruang laut dan k"ndisi p"tensi kelautan dan perikanan. /34 Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /(4 ditetapkan dengan Keputusan =ubernur. Pasal 1$ /&4 Penyelenggaraan k"nser#asi sumber daya kelautan dan perikanan melibatkan pula partisipasi aktif masyarakat nelayan dan pihak terkait lainnya. /(4 K"nser#asi dan rehabilitasi sumber daya kelautan dan perikanan beserta ek"sistemnya dilandaskan pada prinsip perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara serasi, seimbang dan berkelanutan. /34 'ntuk kepentingan menunang k"nser#asi dan rehabilitasi sumber daya kelautan dan perikanan beserta ek"sistemnya, Pemerintah Pr"#insi dapat menyediakan dana untuk kepentingan k"nser#asi dan rehabilitasi. /)4 Pelaksanaan dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /34 ditetapkan dengan Keputusan =ubernur. Pasal 20 /&4 Setiap "rang atau bahan hukum dilarang melakukan kegiatan penangkapan dan pembudidayaan ikan dengan menggunakan alat atau bahan yang dapat membahayakan kelestarian lingkungan, sumber daya perikanan dan sumberdaya kelautan. /(4 Kegiatan penangkapan dan pembudidayaan ikan dengan menggunakan bahan dan;atau alat sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 untuk kepentingan ilmiah dan kepentingan tertentu lainnya diatur dengan Keputusan =ubernur. Pasal 21 /&4 Setiap "rang atau badan hukum dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan kerusakan sumber daya kelautan, sumber daya ikan dan;atau lingkungannya. /(4 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 tidak berlaku sepanang mengenai perbuatan yang dilakukan untuk kepentingan kegiatan penelitian ilmiah yang diatur dengan peraturan perundangan!undangan yang berlaku. Pasal 22 /&4 'ntuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan atau pelestarian alam perairan, Pemerintah Pr"#insi menetapkan enis ikan tertentu yang dilindungi dan;atau l"kasi perairan tertentu sebagai suaka perikanan berdasarkan ciri khas enis ikan atau keadaan alam perairan termaksud. /(4 Dalam pengaturan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4, Pemerintah Pr"#insi dapat menetapkan pembatasan terhadap kegiatan penangkapan atau pembudidayaan ikan dan kegiatan lainnya di l"kasi tersebut. BAB VIII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 23 /&4 Pemerintah Pr"#insi berkewaiban melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah Pr"#insi. /(4 'ntuk menamin terselenggaranya Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 di atas, Pemerintah Pr"#insi dapat membentuk *im Pengawasan dan Pengendalian dengan melibatkan partisipasi masyarakat. /34 Pembentukan *im Pengawas dan Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam. ayat /(4 ditetapkan dengan Surat Keputusan =ubernur. BAB I% KETENTUAN &IDANA Pasal 2 /&4 Setiap "rang, kel"mp"k "rang, dan pemilik badan hukum yang karena kelalaiannya melanggar ketentuan %anun ini diancam dengan pidana kurungan sesuai dengan ketentuan 'ndang!undang. /(4 *indak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 adalah pelanggaran. /34 Akibat kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 yang menimbulkan kerugian dalam kehidupan masyarakat waib memberikan k"mpensasi. BAB % PENYIDIKAN Pasal 2! /&4 Peabat Aparatur Penegak 6ukum yang berwenang melaksanakan penyidikan terhadap pelanggaran tindak, pidana sebagaimana dimaksud dalam %anun ini dilakukan "leh Perwira *entara $asi"nal .nd"nesia Angkatan 0aut /*$.!A04 yang ditunuk "leh Panglima *$. dan Peabat Penyidik Pegawai $egeri Sipil /PP$S4 pada bidang perikanan di @ilayah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam sesuai dengan peraturan perundang!undangan yang berlaku. /(4 Dalam melaksanakan tugas penyidikan, "leh Para Peabat Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini berwenang : a. menerima lap"ran atau pengaduan dari sese"rang tentang adanya tindak pidana; b. melakukan penyidikan ditempat keadian dan melakukan pemeriksaan. c. menyuruh berhenti sese"rang tersangka dan memeriksa pengenal diri tersangka; d. melakukan pernyataan benda atau Surat; e. mengambil sidik ari dan mem"tret sese"rang; f. mendatangkan saksi ahli yang diperlukan dalam hubungan dengan pemeriksaan; g. menghentikan penyidikan setelah mendapat petunuk dari penyidik umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanutnya melalui Peabat Penyidik Pegawai $egeri Sipil /PP$S4 memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya; h. mengadakan tindakan menurut hukum yang dapat mempertanggung awabkan. BAB %I KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 /&4 Pada saat berlakunya %anun ini, maka segala ketentuan yang ada masih berlaku sepanang tidak bertentangan dengan %anun ini. /(4 6al!hal yang belum diatur dalam %anun ini sepanang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanut dengan Keputusan =ubernur Pasal 2" %anun ini berlaku seak tanggal diundangkan. Agar setiap "rang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan %anun ini dengan penempatannya dalam 0embaran Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam Disahkan di :anda Aceh pada tanggal &) 9kt"ber (22( 8 SyaCban &)(3 =':71$'1 P19<.$S. $A$==197 A>76DA1'SSA0AM ABDULLAH PUTEH Diundangkan di :anda Aceh pada tanggal &, 9kt"ber (22( 5 SyaCban &)(3 S7K17*A1.S DA71A6 P19<.$S. $A$==197 A>76 DA1'SSA0AM THANTHAWI ISHAK 07M:A1A$ DA71A6 P19<.$S. $A$==197 A>76 DA1'SSA0AM *A6'$ (22( $9M91 ,+ S71. 7 $9M91 5 PEN'ELASAN QANUN PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN I( UMUM :erlakunya 'ndang!undang $"m"r (( *ahun &+++ *entang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah $"m"r (, *ahun (222 *entang Kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Kabupaten;K"ta, :erta 'ndang!undang $"m"r &5 *ahun (22& *entang 9t"n"mi Khusus bagi Daerah .stimewa Aceh sebagai Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan 'ndang!undang $"m"r )) *ahun (222 *entang Pelaksanaan Keistimewaan Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh, maka Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan Pemerintah Sag"e;:anda dalam Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam diberikan "t"ritas /kewenangan4 untuk mengatur dan menyelenggarakan urusan di bidang kelautan dan perikanan dalam arak &( mil laut yang diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan;atau ke arah perairan. kepulauan. Kewenangan Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam untuk mengatur dan menyelenggarakan urusan di bidang kelautan dan perikanan adalah pada wilayah perairan laut dalam arak ) /empat4 sampai &( mil laut, sedangkan Pemerintah Daerah Sag"e;:anda berwenang mengatur dan menyelenggarakan urusan di bidang kelautan dan perikanan dalam arak sampai ) /empat4 mil laut yang diukur dari pantai. Penyerahan "t"ritas /kewenangan4 di bidang kelautan dan perikanan kepada Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan Pemerintah Daerah Sag"e;:anda haruslah dipahami bukan sebagai penyerahan kepemilikan wilayah perairan laut, melainkan penyerahan "t"ritas pengel"laan semata dalam kerangka "t"n"mi daerah. 9leh karma itu, pembagian wilayah kewenangan Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan Pemerintah Daerah Sag"e;:anda atas wilayah perairan taut dalam arak &( mil laut yang diukur dari pantai tidak dipahami sebagai pembagian kepemilikan atas wilayah perairan laut dalam arak yang telah disebutkan di atas, melainkan hanya pembagian "t"ritas dalam pengel"laan urusan di bidang kelautan dan perikanan. Pasal 33 ayat /34 ''D &+), menentukan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai "leh negara dan dipergunakan untuk sebesar!besarnya kemakmuran rakyat. Ketentuan ini merupakan landasan k"nstitusi"nal dan sekaligus arah bagi pengaturan berbagai hal yang berkaitan dengan sumber daya kelautan dan perikanan. :erdasarkan ketentuan Pasal 33 ayat /34 ''D &+), tersebut secara tegas diinginkan bahwa pelaksanaan penguasaan negara atas sumber daya kelautan dan perikanan diarahkan pada tercapainya manfaat sebesarbesarnya bagi kemakmuran rakyat. Dalam k"nteks "t"n"mi daerah di bidang kelautan dan perikanan Pemerintah Daerah yang diserahi kewenangan melakukan pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah perairan laut yurisdiksinya, menempatkan kemakmuran rakyat sebagai arah dan tuuan yang hendak dicapai, terutama kemakmuran masyarakat nelayan di daerahnya. Dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan tersebut harus mampu diwuudkan keadilan dan pemerataan, termasuk memperbaiki kehidupan nelayan tradisi"nal /kecil4 dan petani ikan kecil serta pemauan desa!desa pantai. Dari sisi pembangunan daerah, penyerahan "t"ritas di bidang kelautan dan perikanan itu dimaksudkan agar pembangunan daerah dapat dilaksanakan dalam waktu relatif cepat. Akselerasi pembangunan daerah dalam waktu relatif cepat berarti keseahteraan rakyat yang diamanatkan dalam. Pasal 33 ayat /34 ''D &+), terwuud pula dalam realitas. *uuan pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan adalah uga dalam rangka mewuudkan keseahteraan rakyat, khususnya nelayan dan petani ikan beserta keluarganya, yang uga merupakan tuuan dari pembangunan daerah. Dalam pencapaian tuuan tersebut, pengel"laan sumber daya kelautan dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip!prinsip sebagai berikut: &. Pemanfaatan secara "ptimal sumber daya dan asa lingkungan kelautan, dan perikanan dan menamin pengembangan ek"l"ginya secara berkelanutan; (. Melakukan k"nser#asi sumber daya dan asa lingkungan kelautan dan perikanan untuk kepentingan generasi sekarang dan masa depan; 3. Menggunakan Dpendekatan hati!hatiD (precautionary upprouches) dalam manaemen dan pengembangan sumber daya dan asa lingkungan kelautan, dan perikanan; ). Perlu menaga ek"sistem secara ek"sistem secara keseluruhan, termasuk enis ikan yang tidak ditargetkan untuk diekspl"itasi; ,. Perlu melestarikan keanekaragaman kehidupan laut; -. Perlu mempergunakan sumber daya dan asa lingkungan kelautan dan perikanan untuk mencapai pertumbuhan ek"n"mi, pengembangan sumber daya manusia, penciptaan lapangan kera dan keseimbangan ek"l"gi yang mantap yang sesuai dengan "bektif pembangunan daerah; 8. Menempatkan lembaga adat laut dan masyarakat secara luas dalam pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan; 5. Memberikan pri"ritas bagi pelaku l"kal dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. Pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan di Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dilakukan "leh Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan Pemerintah Sag"e;:anda bekera sama dengan lembaga adat laut dan masyarakat. Penempatan peinerintali bersama lembaga adat laut dan masyarakat dalam pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan mempertegas dan memperelas arah pengel"laan yang akan dilakukan, yakni pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan yang berbasis pada masyarakat (community based management) sebagaimana diintr"duksikan "leh 'ndang!undang $"m"r (( *ahun & EC++ di bidang "t"n"mi kelautan dan perikanan. 1uang lingkup pengel"laan yang diatur dalam %anun ini mencakup pengel"laan sumber daya kelautan, asa!asa lingkungan kelautan, dan perikanan /baik perikanan laut maupun perikanan darat4, dan daerah pesisir pantai. 9leh karma itu, "byek pengaturan %anun ini meliputi s"mber daya kelautan, asa!asa lingkungan kelautan, dan perikanan /baik perikanan laut maupun perikanan darat4 daerah pesisir pantai. :erdasarkan 'ndang!undang $"m"r &5 *ahun (22& tentang 9t"n"mi Khusus Pr"#insi Daerah .stimewa Aceh sebagai Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam yang berkedudukan sebagai lex specialis derogat legi generalis atas '' $". ((;&+++, dan karateristik sumber daya kelautan dan perikanan, maka Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam memiliki "t"ritas sentral dalam pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah perai ran laut yur i sdiksinya, dengan tetap mempertimbangkan "t"rita,,,, Pemerintah Daerah Sag"e;:anda. Alas dasar itu, kewenangan untuk melakukan pemungutan retribusi dan;atau pungutan dalam perikanan tangkap dan pemanfaatan sumber daya dan asa!asa lingkungan kelautan menadi kewenangan Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam, yang hasilnya dilakukan pembagian dengan Pemerintah Daerah Sag"e;:anda atas dasar perimbangan --,8 persen berbanding 33,3 persen. Dalam kaftan ini pula, Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam harus dilibatkan dalam pelaksanaan kewenangan Pemerintah Pusat di bidang pemanfaatan s"mber daya kelautan dan perikanan yang terdapat di wilayah perairan laut F"na 7k"n"mi 7kslusif /F774 dalam wilayah administratif Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam yang diperkirakan seluas kira!kira (35.528 kil"meter persegi. II( PASAL DEMI PASAL Pasal . .stilah yang dirumuskan dalam pasal ini dimaksudkan untuk keseragaman pengertian yang terkandung dalam %anun ini atau peraturan perundangundangan lainnya. Angka & >ukup elas. Angka ( >ukup elas. Angka 3 >ukup elas. Angka ) >ukup elas. Angka , >ukup elas. Angka - >ukup elas. Angka 8 >ukup elas. Angka 5 >ukup elas. Angka + >ukup elas. Angka &2 >ukup elas. Angka && >ukup elas. Angka &( >ukup elas. Angka &3 >ukup elas. Angka &) >ukup elas. Angka &, >ukup elas. Angka &- >ukup elas. Angka &8 >ukup elas. Angka &5 >ukup elas. Angka &+ >ukup elas. Angka (2 >ukup elas. Angka (& >ukup elas. Angka (( >ukup elas. Angka (3 >ukup elas. Angka () >ukup elas. Angka (, >ukup elas. Angka (- >ukup elas. Pasal ( Ayat /&4 >ukup elas. Ayat /(4 'ndang!undang yang dimaksudkan adalah undang!undang $"m"r (( *ahun &+++ *entang Pemerintahan Daerah dan 'ndang!undang $"m"r &5 *ahun (22& *entang 9t"n"mi bagi Khusus Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh sebagai Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam. Pasal 3 >ukup elas. Pasal ) 6uruf a 7kspl"rasi adalah kegiatan atau usaha penyelidikan dan;atau penelitian terhadap sumber daya alam di wilayah laut dalam upaya memahami p"tensinya untuk keperluan ilmiah dan perencanaan pemanfaatan; 7kspl"itasi adalah kegiatan atau usaha pemanfaatan sumber daya alam laut sesuai daya dukung dan daya serap lingkungannya; K"nser#asi adalah kegiatan yang mencakup perlindungan sistem ek"l"gis, pelestarian dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanutan; Manaemen sumber daya laut adalah upaya k"ntr"l dari pemerintah daerah terhadap sumber daya laut dalam yurisdiksinya guna mencapai tuuan yang ditetapkan. 6uruf b >ukup elas. 6uruf c kegiatan pelaksanaan peraturan hukum daerah, baik peraturan hukum yang mengatur secara langsung maupun tidak langsung mengenai kelautan dan perikanan secara k"ngkrit dalam kehidupan masyarakat sehari!hari. Dalam pengertian penegakan hukum daerah ini termasuk pembentukan *im Penegak hukum Daerah. 6uruf d >ukup elas. 6uruf e >ukup elas. 6uruf f >ukup elas. Pasal , >ukup elas. Pasal - >ukup elas. Pasal 8 >ukup elas. Pasal 5 >ukup elas. Pasal + Ayat /&4 huruf a Alat penangkap ikan yang digunakan adalah alat penangkap ikan yang ramah lingkungan. huruf b >ukup elas. huruf c Dalam rangka membina kelestarian sumber daya ikan diatur tentang umlah yang b"leh ditangkap dan enis serta ukuran yang tidak b"leh ditangkap. Penetapan umlah yang b"leh ditangkap dan enis serta ukuran yang tidak b"leh ditangkap ditetapkan =ubernur dengan berk"nsultasi dengan Pemerintah Pusat. huruf d >ukup elas. huruf e >ukup elas. huruf f >ukup elas. huruf g >ukup elas. 6uruf i >ukup elas. Ayat /(4 >ukup elas. Pasal &2 >ukup elas: Pasal && >ukup elas. Pasal &( Ayat /&4 perencanaan strategis adalah penetapan #isi, misi, tuuan, sasaran, dan kebiakan berkenaan dengan pembangunan sumber daya kelautan dan perikanan dalam wilayah laut yurisdiksi Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam. Perencanaan B"nasi adalah perencanaan pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan pada B"na yang telah ditetapkan dalam tata ruang wilayah laut. Ayat /(4 >ukup elas. Pasal &3 >ukup elas. Pasal &) >ukup elas. Pasal &, >ukup elas. Pasal &- >ukup elas. Pasal &8 >ukup elas. Pasal &5 Ayat /&4 F"na pr"teksi adalah wilayah perairan laut yang telah ditetapkan menadi kawasan k"nser#asi laut atau yang diusulkan menadi kawasan k"nser#asi. Ayat /(4 F"na ekspl"itasi adalah wilayah perairan laut yang ditetapkan sebagai wilayah pemanfaatan sumber daya dan asa lingkungan kelautan serta sumber daya ik"n yang pemanfaatannya berdasarkan prinsip!prinsip k"nser#asi. Ayat /34 F"na tertentu adalah wilayah perairan laut Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam yang ditetapkan untuk kepentingan tertentu, seperti pangkalan armada militer. Pasal &+ >ukup elas. Pasal (2 Ayat /&4 Penggunaan bahan peledak, bahan beracun, aliran listrik dan lainlain tidak saa mematikan ikan, tetapi dapat pula mengakibatkan kerusakan pada lingkungan dan merugikan nelayan dan petani ikan. Apabila teradi kerusakan sebagai akibat digunakannya bahan dan alat termaksud, maka pengendalian ke dalam keadaan seperti semula akan membutuhkan waktu yang sangat lama, atau bahkan mungkin mengakibatkan kepunahan. 9leh karenanya, penggunaan bahan!bahan tersebut harus dilarang. Ayat /(4 . Dalam rangka pelaksanaan penelitian ilmiah atau kepentingan teknik lainnya, seperti untuk mengetahui sampai seauh mana akibat yang ditimbulkan "leh suatu bahan peledak;beracun dan penggunaan alat lainnya, perlu dilakukan perc"baan!perc"baan untuk memper"leh data tentang akibat!akibatnya. Di samping itu mungkin untuk keperluan teknik lainnya diperlukan pula penggunaan bahan peledak dan bahan!bahan lainnya untukmemper"leh data kedalaman air, misalnya. 'ntuk kepentingankepentingan yang sedemikian rupa perlu diatur dengan surat Keputusan =ubernur. Pasal (& Ayat /&4 Pasal ini tidak mengurangi kemungkinan dilakukannya kegiatankegiatan lain di wilayah perikanan, Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam sepanang kegiatan!kegiatan tersebut telah disertai langkah!langkah pencegahan pencemaran dan kerusakan sumber daya ikan dan lingkungannya sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Ayat /(4 >ukup elas. Pasal (( Ayat /&4 Aenis!enis ikan tertentu pada suatu saat mungkin sudah harus dianggap langka. 'ntuk itu demi kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan serta pelestariannya perlu diadakan perlindungan kepada enis!enis tersebut dari kegiatan penangkapan. Di samping itu, perlu ditempuh berbagai langkah baik "leh Pemerintah sendiri atau pun dengan mend"r"ng masyarakat untuk ikut seria membudidayakan enis tersebut dalam rangka meningkatkan p"pulasinya. Demikian pula halnya daerah!daerah perairan tertentu mungkin memiliki sifat!sifat. khas dan sangat indah. Keadaan alam yang demikian perlu ditetapkan sebagai suaka perikanan demi kepentingan!kepentingan daerah, dan nasi"nal. *erhadap suaka perikanan yang demikian perlu dihindarkan dari kegiatan yang mungkin dapat merusak keindahannya. Ayat /(4 >ukup elas. Pasal (3 >ukup elas. Pasal () >ukup elas. Pasal (, >ukup elas. Pasal (- >ukup elas. Pasal (8 >ukup elas. *AM:A6A$ 07M:A1A$ DA71A6 P19<.$S. $A$==197A>7. . DA1'SSA0AM $9M91 &2