Anda di halaman 1dari 20

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

NOMOR 16 TAHUN 2002


TENTANG
PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM,
Menimbang :
a. bahwa Sumber Daya Kelautan dan Perikanan merupakan anugerah Allah
yang Maha Kuasa, yang mempunyai fungsi dan peranan penting bagi
kehidupan manusia dan pembangunan daerah;
b. bahwa melalui pemanfaatan secara biaksana, bertanggungawab, adil,
partisipatif dan berkelanutan sumber daya. Kelautan dan Perikanan dapat
digunakan untuk mewuudkan keseahteraan rakyat yang sebesar!
besarnya percepatan pembangunan daerah, dan kelangsungan hidup
makhluk hidup lainnya;
c. bahwa peraturan perundang!undangan yang mengatur mengenai sumber
daya kelautan dan perikanan yang sudah ada tidak lagi sesuai dengan
iwa dan semangat "t"n"mi khusus dan keistimewaan Pr"#insi $anggr"e
Aceh Darussalam;
d. bahwa atas dasar hal!hal yang disebutkan di atas, dipandang perlu untuk
menetapkan Pengel"laan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dalam
suatu %anun Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam;
Mengingat :
&. 'ndang!'ndang $"m"r () *ahun &+,- tentang Pembentukan Pr"pinsi
Daerah .stimewa Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Pr"pinsi
Sumatera. 'tara /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &+,-
$"m"r -), *ambahan 0embaran $egara &&234;
(. 'ndang!undang $"m"r + *ahun &+5, *entang Perikanan /0embaran
$egara 1epublik .nd"nesia *ahun &+5, $"m"r )-, *ambahan 0embaran
$egara. $"m"r 3(++4;
3. 'ndang!undang $"m"r , *ahun &++2 *entang K"nser#asi Sumber Daya.
Alam 6ayati dan 7k"sistemnya /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia
*ahun &++2 $"m"r )+, *ambahan 0embaran $egara $"m"r 3)&+4;
). 'ndang!undang $"m"r (& *ahun &++( *entang Pelayaran /0embaran
$egara 1epublik .nd"nesia *ahun &++( $"m"r +5, *ambahan 0embaran
$egara $"m"r 3)+)4;
,. 'ndang!undang $"m"r - *ahun &++- Perairan .nd"nesia /0embaran
$egara 1epublik .nd"nesia *ahun &++- $"m"r 83, *ambahan 0embaran
$egara 3-)84;
-. 'ndang!undang $"m"r (3 *ahun &++8 *entang Pengel"laan 0ingkungan
6idup /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &++8 $"m"r -5,
*ambahan 0embaran $egara $"m"r 3,354;
8. 'ndang!undang $"m"r (( *ahun &+++ *entang Pemerintahan Daerah
/0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &+++ $"m"r -2, *ambahan
0embaran $egara $"m"r 353+4;
5. 'ndang!undang $"m"r (, *ahun &+++ *entang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah /0embaran $egara 1epublik
.nd"nesia *ahun &+++ $"m"r 8(, *ambahan 0embaran $egara $"m"r
35)54;
+. 'ndang!undang $"m"r )) *ahun &+++ *entang Penyelenggaraan
Keistimewaan Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh /0embaran $egara
1epublik .nd"nesia *ahun &+++ $"m"r 8(, *ambahan 0embaran $egara
$"m"r 35+34;
&2. 'ndang!undang $"m"r &5 *ahun (22& *entang 9t"n"mi Khusus :agi
Pr"#insi Daerah .stimewa Aceh sebagai Pr"#insi $anggr"e Aceh
Darussalam /0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun (22& $"m"r
&&), *ambahan 0embaran $egara $"m"r )&3)4;
&&. Peraturan Pemerintah $"m"r &+ *ahun &+++ *entang Pengendalian
Pencemaran dan;atau Perusakan 0aut /0embaran $egara *ahun &+++
$"m"r 3(, *ambahan 0embaran $egara $"m"r 3&, &-4;
&(. Peraturan Pemerintah $"m"r (8 *ahun &+++ *entang Analisis Mengenai
Dampak 0ingkungan /0embaran $egara *ahun &+++ $"m"r ,+,
*ambahan 0embaran. $egara $"m"r 35354;
&3. Peraturan Pemerintah $"m"r (, *ahun (222 *entang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Pr"pinsi sebagai Daerah 9t"n"m
/0embaran $egara *ahun (222 $"m"r ,), *ambahan 0embaran $egara
$"m"r 3+,(4;
&). Keputusan Presiden $"m"r )) *ahun &+++ *entang *eknik Penyusunan
peraturan Perundang!undangan dan :entuk 1ancangan 'ndang!undang,
1ancangan Peraturan Pemerintah, dan 1ancangan Keputusan Presiden
/0embaran $egara 1epublik .nd"nesia *ahun &+++ $"m"r 824;
&,. Peraturan Daerah Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh $"m"r ( *ahun &++2
*entang Pembinaan dan Pengembangan Adat .stiadat, Kebiasaan!
kebiasaan Masyarakat :eserta 0embaga Adat di Pr"pinsi Daerah
.stimewa Aceh /0embaran Daerah Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh *ahun
&++& $"m"r &34;
&-. Peraturan Daerah Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh $"m"r &) *ahun (22&
*entang Susunan 9rganisasi dan *ata Kera Dinas Kelautan dan
Perikanan Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam /0embaran Daerah
Pr"pinsi Daerah .stimewa Aceh *ahun (22& $"m"r )34.
Dengan persetuuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PROVINSI NANGGROE ACEH
DARUSSALAM
M7M'*'SKA$ :
Menetapkan : %A$'$ P19<.$S. $A$==197 A>76 DA1'SSA0AM
*7$*A$=
P7$=7090AA$ S'M:71 DA?A K70A'*A$ DA$ P71.KA$A$.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam %anun ini, yang dimaksud dengan:
&. Pemerintah Pusat, selanutnya disebut pemerintah adalah perangkat
$egara Kesatuan 1epublik .nd"nesia yang terdiri atas Presiden beserta
para Menteri.
(. Pr"pinsi adalah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam.
3. Pemerintah Pr"#insi adalah =ubernur beserta Perangkat Daerah 9t"n"m
yang lain sebagai :adan 7ksekutif Pr"#insi $anggr"e Darussalam.
). Dewan Perwakilan 1akyat Daerah adalah Dewan Perwakilan 1akyat
Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam.
,. %anun Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam adalah Peraturan Daerah
sebagai pelaksanaan 'ndang!'ndang di @ilayah Pr"#insi $anggr"e Aceh
Darussalam dalam rangka 9t"n"mi khusus.
-. Kelautan adalah wilayah usaha untuk memanfaatkan sumberdaya
kelautan.
8. Sumber daya kelautan adalah segala unsur kelautan yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, mencakup sumber daya energi
kelautan, sumber daya hayati kelautan, sumber daya n"nhayati lainnya.
5. Aasa!asa lingkungan kelautan adalah sesuatu yang dihasilkan dan;atau
dapat dimanfaatkan di wilayah laut yang meliputi antara lain, transp"rtasi
laut, industri maritim, wisata bahari dan mete"r"l"gi maritim.
+. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengel"laan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan laut maupun
darat.
&2. Sumber daya ikan adalah sembedaya hayati perairan mencakup segala
enis hewan dan tumbuhan perairan serta makhluk hidup lainnya.
&&. Penangkapan ikan adalah kegiatan yang bertuuan untuk memper"leh
ikan di perairan yang tidak! dalam keadaan dibudidayakan dengan alat
dan cara yang tidak merusak ek"sistem.
&(. Kapal penangkap ikan adalah setiap kapal, t"ngkang, perahu atau
kendaraan air lainnya yang dipakai untuk penangkapan ikan atau kegiatan
yang terkait yang dilengkapi dengan peralatan, tempat penyimpanan dan
muatan serta persediaan bahan bakar di atas kapal.
&3. 'saha perikanan adalah semua usaha per"rangan atau badan hukum
untuk menangkap atau membudidayakan ikan, menyimpan, mendinginkan
atau mengawetkan ikan untuk tuuan k"mersial.
&). Perusahaan perikanan adalah perusahaan yang melakukan usaha
perikanan dan dilakukan "leh warga negara 1epublik .nd"nesia atau
badan hukum .nd"nesia.
&,. 'saha penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memper"leh ikan di
perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau
tekn"l"gi tertentu untuk tuuan k"mersial.
&-. 'saha pembudidayaan ikan adalah kegiatan memelihara, membesarkan
dan;atau membiakkan ikan dan memanen hasilnya dengan alat atau cara
apapun, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau
mengawetkannya untuk tuuan k"mersial.
&8. Periinan usaha perikanan adalah enis!enis periinan yang harus dimiliki
"leh per"rangan;badan hukum untuk dapat melakukan kegiatan
penangkapan ikan, pengangkutan ikan,pembudidayaan ikan, peng"lahan
ikan, dan perdagangan ikan.
&5. Perainan pemanfaatan sumber daya dan asa lingkungan kelautan adalah
enis!enis periinan yang harus dimiliki "leh per"rangan;badan hukum
untuk dapat melakukan pemanfaatan sumber daya dan asa lingkungan
kelautan.
&+. Pelabuhan perikanan adalah prasarana perikanan, tempat pelayanan
umum bagi masyarakat nelayan dan usaha perikanan, sebagai pusat
pembinaan dan peningkatan kegiatan ek"n"mi perikanan, untuk
digunakan sebagai pangkalan "perasi"nal, tempat berlabuh, bertambat,
mendaratkan hasil penangkapan, peng"lahan distribusi dan pemasaran
hasil perikanan.
(2. Aumlah yang b"leh ditangkap adalah "ptimum umlah ikan dar i masing!
masing enis atau kel"mp"kkel"mp"k enis yang b"leh ditangkap setiap
tahun, atau selama masa lainnya yang mungkin ditentukan, untuk
kegiatan penangkapan ikan.
(&. Aumlah usaha penangkapan .kan adalah umlah "ptimum kapal
penangkapan ikan beserta tipe, ukuran dan kekuatan mesinnya, alat
tangkap serta met"denya yang diiBinkan untuk ber"perasi menangkap
enis!enis ikan atau kel"mp"k!kel"mp"k enis ikan tertentu di perairan.
((. $elayan adalah "rang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan.
(3. Pembudidaya ikan adalah "rang yang mata pencahariannya melakukan
kegiatan budidaya ikan, baik di perairan tawar, payau maupun di perairan
pantai.
(). $elayan tradisi"nal adalah nelayan yang menggantungkan seluruh
hidupnya dari kegiatan penangkapan ikan, dilakukan secara turun
temurun dengan menggunakan alat tangkap yang sederhana.
(,. Pengel"laan perikanan adalah suatu pr"ses yang terintegrasi mulai dari
pengumpulan inf"rmasi, analisis, perencanaan, k"nsultasi, pengambilan
keputusan, al"kasi sumber dan impelementasinya /dengan enfor cement
ika diperlukan4, dalam upaya menamin kelangsungan pr"dukti#itas serta
pencapaian tuuan pengel"laan.
(-. Pemanfaatan sumber daya ikan adalah kegiatan penangkapan ikan
dan;atau pembudidayaan ikan.
BAB II
YURISDIKSI PERAIRAN LAUT
Pasal 2
/&4 Perairan laut terit"rial yang terdapat dalam wilayah administratif Pr"#insi
$anggr"e Aceh Darussalam seauh &( mil laut yang diukur dari garis
pangkal ke arah laut lepas.
/(4 Pengel"laan wilayah perairan laut terit"rial sebagaimana dimaksud dalam
ayat /&4 ditetapkan menadi kewenangan Pemerintah Pr"#insi $anggr"e
Aceh Darussalam dan Pemerintah Kabupaten;K"ta berdasarkan undang!
undang yang berlaku.
Pasal 3
/&4 @ewenang Pemerintah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dalam
pengel"laan wilayah laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal ( adalah
atas wilayah laut dalam arak ) /empat4 mil laut sampai &( mil laut yang
diukur dari garis pangkal ke arah laut lepas.
/(4 @ewenang Pemerintah kabupaten;K"ta dalam pengel"laan wilayah laut
sebagaimana disebutkan dalam Pasal ( adalah atas wilayah laut dalam
arak 2 /n"l4 sampai ) /empat4 mil laut yang diukur dari garis pangkal.
Pasal
Kewenangan Pemerintah Pr"#insi dan Pemerintah Kabupaten ;K"ta
dalam pengel"laan wilayah laut Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dalam
arak batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal ( meliputi:
a. ekspl"rasi, ekspl"itasi, k"nser#asi, dan manaemen sumber daya
kelautan dan perikanan di wilayahnya;
b. penyusunan dan penetapan rencana tata ruang;
c. penegakan hukum daerah dalam bidang pengel"laan sumberdaya
Kelautan dan perikanan;
d. pelakukan kerasama interregi"nal dalam pengel"laan dan
pemanfaatan sumber daya kelautan dan asa lingkungan;
e. pemberikan iBin usaha perikanan dan Surat iBin berlayar yang
berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan asa
lingkungan kelautan;
f. pengutipan retribusi badan usaha, kel"mp"k atau masyarakat, atau
indi#idu yang memanfaatkan sumberdaya laut dan asa lingkungan
laut;
Pasal !
Penetapan batas wilayah perairan laut yang menadi yurisdiksi Pr"#insi
$anggr"e Aceh Darussalam dengan Pr"pinsi Sumatera 'tara diatur lebih lanut
dengan Keputusan :ersama =ubernur dengan =ubernur Pr"#insi Sumatra
'tara.
Pasal 6
Penetapan batas wilayah perairan Kabupaten;K"ta dalam Pr"#insi diatur
lebih lanut dengan Keputusan =ubernur berdasarkan pada hasil kesepakatan
antara :upati;@alik"ta.
BAB III
PENATAAN RUANG LAUT
Pasal "
/&4 Pemerintah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam berwenang melakukan
penyusunan dan penetapan tata ruang perairan laut Pr"#insi $anggr"e
Aceh Darussalam.
/(4 Penyusunan dan penetapan tata ruang perairan laut Pr"#insi $anggr"e
Aceh Darussalam dilakukan berdasarkan peraturan perundang!undangan
yang berlaku.
/34 Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 dan /(4
ditetapkan dengan %anun.
BAB IV
PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN
Pasal #
/&4 Pemanfaatan sumber daya kelautan yang terdapat di wilayah perairan laut
yurisdiksi Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam "leh setiap "rang,
kel"mp"k "rang, atau badan usaha berdasarkan iBin yang dikeluarkan
"leh Pemerintah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam.
/(4 Mekanisme dan tata cara pemanfaatan sumber daya dan asa!asa
lingkungan kelautan sebagaimana dimaksudkan dalam ayat /&4 diatur
lebih lanut dengan Keputusan =ubernur.
/34 Setiap "rang atau bada hukum yang melakukan usahanya dengan
memanfaatkan sumberdaya dan asa kelautan di dalam wilayah yurisdiksi
Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam al:an dikenakan retribusi dan;atau
pungutan.
/)4 Pungutan sebagaimana dimaksud dalam ayat /34 diatur melalui keputusan
=ubernur.
BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN
Pasal $
/&4 Dalam pengel"laan di bidang Perikanan, Pemerintah Pr"#insi
mengeluarkan ketentuan yang mengatur tentang:
a. alat!alat penangkap ikan;
b. persyaratan, teknis perikanan yang harus dipenuhi "leh kapal penangkap
ikan dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang!undangan
yang berlaku mengenai keselamatan pelayaran;
c. umlah, enis serta ukuran ikan yang tidak b"leh ditangkap;
d. daerah, alur dan waktu musim penangkapan;
e. pencegahan pencemaran dan kerusakan, rehabilitasi dan peningkatan
sumber daya ikan serta lingkungannya;
f. penebaran ikan enis baru;
g. pembudidayaan ikan dan perlindungannya;
h. pencegahan dan pemberantasan hama serta penyakit ikan;
i. hal!hal lain yang dianggap perlu untuk mencapai tuuan pengel"laan
sumber daya ikan.
/(4 'saha perikanan di wilayah perairan laut yurisdiksi Pemerintah Pr"#insi
hanya b"leh dilakukan "leh warga $egara 1epublik .nd"nesia atau badan
hukum .nd"nesia yang berkedudukan di wilayah Pr"#insi.
Pasal 10
/&4 Setiap "rang atau sekel"mp"k "rang atau badan hukum yang melakukan
usaha perikanan diwaibka.n memiliki iBin usaha perikanan.
/(4 $elayan tradisi"nal dan pembudidaya ikan berskala kecil atau per"rangan
lainnya yang sifat usahanya merupakan mata pencaharian untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari!hari tidak dikenakan kewaiban
memiliki iBin usaha perikanan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4.
/34 Pelaksanaan ketentuan per"lehan iBin usaha perikanan diatur dalam
%anun Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam tentang .Bin 'saha
Perikanan.
Pasal 11
/&4 Dalam pengel"laan, sumber daya perikanan Pemerintah Pr"#insi
mengakui keberadaan lembaga Panglima 0a"t dan hukum adat la"t yang telah
ada dan eksis dalam kehidupan masyarakat, nelayan di Pr"#insi.
/(4 Sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 di atas dilaksanakan dengan
memberdayakan peran, fungsi dan kewenangannya dalam k"munitas
masyarakat nelayan.
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
Pasal 12
/&4 Pembinaan sumber daya kelautan dan perikanan dalam wilayah laut
yurisdiksi Pr"#insi dituukan kepada tercapainya manfaat yang sebesar!
besarnya bagi masyarakat , terutama masyarakat nelayan Pr"#insi, dan
akselerasi pembangunan daerah Pr"#insi.
/(4 'ntuk mencapai tuuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4,
Pemerintah Pr"#insi melaksanakan pengel"laan sumber daya kelautan
dan perikanan dengan melestarikan sumber daya kelautan dan sumber
daya kelautan dan perikanan bagi keseahteraan dan kemakmuran rakyat
.nd"nesia di Pr"#insi.
Pasal 13
Pemerintah Pr"#insi menyelenggarakan pembinaan sistem inf"rmasi dan
menyelenggarakan d"kumentasi mengenai data sumber daya kelautan dan
perikanan guna menunang pengel"laan dan pemanfaatannya.
Pasal 1
/&4 Pemerintah Pr"#insi membina dan mengembangkan penelitian dan
kegiatan ilmiah lainnya di bidang kelautan dan perikanan.
/(4 Dalam menyelenggarakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat
/&4, Pemerintah Pr"#insi dapat melakukan kera sama dengan perguruan
tinggi, lembaga swasta nasi"nal, internasi"nal atau lembaga asing serta
sesuai ketentuan peraturan perundang!undangan yang berlaku.
Pasal 1!
Pemerintah Pr"#insi menyelenggarakan pendidikan, latihan, penyuluhan dan
:imbingan dalam bidang kelautan dan perikanan dengan melibatkan pihak!pihak
yang berkepentingan terhadap pengel"laan sumber daya kelautan dan
perikanan.
Pasal 16
Pemerintah Pr"#insi mend"r"ng, menggerakkan, membantu, memberdayakan
dan melindungi usaha perikanan tradisi"nal dan melindungi pembudidaya ikan
berskala keci l, terutama melalui k"perasi, lembaga adat , dan bentuk
pemberdayaan ek"n"mi dan nelayan lainnya.
Pasal 1"
/&4 Pemerintah Pr"#insi membangun dan membina prasarana perikanan.
/(4 Pemerintah Pr"#insi membina dan memberikan akses terciptanya
kelancaran tata niaga perikanan serta meningkatkan kualitas hasil
kelautan dan perikanan.
/34 Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 dan /(4 ditetapkan
dengan Surat Keputusan =ubernur.
BAB VII
KONSERVASI SUMBER DAYA KELAUTAN DAN
PERIKANAN
Pasal 1#
/&4 Setiap "rang atau sekel"mp"k "rang dan;atau badan usaha yang
melakukan usaha dan;atau kegiatan ekspl"rasi dan ekspl"itasi sumber
daya kelautan dan perikanan waib memperhatikan wilayah k"nser#asi
yang telah ditetapkan.
/(4 @ilayah k"nser#asi sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 ditetapkan
atas. dasar rencana tata ruang laut dan k"ndisi p"tensi kelautan dan
perikanan.
/34 Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /(4 ditetapkan
dengan Keputusan =ubernur.
Pasal 1$
/&4 Penyelenggaraan k"nser#asi sumber daya kelautan dan perikanan
melibatkan pula partisipasi aktif masyarakat nelayan dan pihak terkait
lainnya.
/(4 K"nser#asi dan rehabilitasi sumber daya kelautan dan perikanan beserta
ek"sistemnya dilandaskan pada prinsip perlindungan, pelestarian dan
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara serasi,
seimbang dan berkelanutan.
/34 'ntuk kepentingan menunang k"nser#asi dan rehabilitasi sumber daya
kelautan dan perikanan beserta ek"sistemnya, Pemerintah Pr"#insi dapat
menyediakan dana untuk kepentingan k"nser#asi dan rehabilitasi.
/)4 Pelaksanaan dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /34
ditetapkan dengan Keputusan =ubernur.
Pasal 20
/&4 Setiap "rang atau bahan hukum dilarang melakukan kegiatan
penangkapan dan pembudidayaan ikan dengan menggunakan alat atau
bahan yang dapat membahayakan kelestarian lingkungan, sumber daya
perikanan dan sumberdaya kelautan.
/(4 Kegiatan penangkapan dan pembudidayaan ikan dengan menggunakan
bahan dan;atau alat sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 untuk
kepentingan ilmiah dan kepentingan tertentu lainnya diatur dengan
Keputusan =ubernur.
Pasal 21
/&4 Setiap "rang atau badan hukum dilarang melakukan perbuatan yang
mengakibatkan pencemaran dan kerusakan sumber daya kelautan,
sumber daya ikan dan;atau lingkungannya.
/(4 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 tidak berlaku sepanang
mengenai perbuatan yang dilakukan untuk kepentingan kegiatan
penelitian ilmiah yang diatur dengan peraturan perundangan!undangan
yang berlaku.
Pasal 22
/&4 'ntuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan atau pelestarian alam
perairan, Pemerintah Pr"#insi menetapkan enis ikan tertentu yang
dilindungi dan;atau l"kasi perairan tertentu sebagai suaka perikanan
berdasarkan ciri khas enis ikan atau keadaan alam perairan termaksud.
/(4 Dalam pengaturan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4,
Pemerintah Pr"#insi dapat menetapkan pembatasan terhadap kegiatan
penangkapan atau pembudidayaan ikan dan kegiatan lainnya di l"kasi
tersebut.
BAB VIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 23
/&4 Pemerintah Pr"#insi berkewaiban melakukan pengawasan dan
pengendalian terhadap pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan
di wilayah Pr"#insi.
/(4 'ntuk menamin terselenggaranya Pengawasan dan Pengendalian
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam
ayat /&4 di atas, Pemerintah Pr"#insi dapat membentuk *im Pengawasan
dan Pengendalian dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
/34 Pembentukan *im Pengawas dan Pengendalian sebagaimana dimaksud
dalam. ayat /(4 ditetapkan dengan Surat Keputusan =ubernur.
BAB I%
KETENTUAN &IDANA
Pasal 2
/&4 Setiap "rang, kel"mp"k "rang, dan pemilik badan hukum yang karena
kelalaiannya melanggar ketentuan %anun ini diancam dengan pidana
kurungan sesuai dengan ketentuan 'ndang!undang.
/(4 *indak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 adalah
pelanggaran.
/34 Akibat kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat /&4 yang
menimbulkan kerugian dalam kehidupan masyarakat waib memberikan
k"mpensasi.
BAB %
PENYIDIKAN
Pasal 2!
/&4 Peabat Aparatur Penegak 6ukum yang berwenang melaksanakan
penyidikan terhadap pelanggaran tindak, pidana sebagaimana dimaksud
dalam %anun ini dilakukan "leh Perwira *entara $asi"nal .nd"nesia
Angkatan 0aut /*$.!A04 yang ditunuk "leh Panglima *$. dan Peabat
Penyidik Pegawai $egeri Sipil /PP$S4 pada bidang perikanan di @ilayah
Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam sesuai dengan peraturan
perundang!undangan yang berlaku.
/(4 Dalam melaksanakan tugas penyidikan, "leh Para Peabat Penyidik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini berwenang :
a. menerima lap"ran atau pengaduan dari sese"rang tentang adanya
tindak pidana;
b. melakukan penyidikan ditempat keadian dan melakukan
pemeriksaan.
c. menyuruh berhenti sese"rang tersangka dan memeriksa pengenal
diri tersangka;
d. melakukan pernyataan benda atau Surat;
e. mengambil sidik ari dan mem"tret sese"rang;
f. mendatangkan saksi ahli yang diperlukan dalam hubungan dengan
pemeriksaan;
g. menghentikan penyidikan setelah mendapat petunuk dari penyidik
umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut
bukan merupakan tindak pidana dan selanutnya melalui Peabat
Penyidik Pegawai $egeri Sipil /PP$S4 memberitahukan hal
tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya;
h. mengadakan tindakan menurut hukum yang dapat
mempertanggung awabkan.
BAB %I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
/&4 Pada saat berlakunya %anun ini, maka segala ketentuan yang ada masih
berlaku sepanang tidak bertentangan dengan %anun ini.
/(4 6al!hal yang belum diatur dalam %anun ini sepanang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanut dengan Keputusan =ubernur
Pasal 2"
%anun ini berlaku seak tanggal diundangkan. Agar setiap "rang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan %anun ini dengan penempatannya dalam
0embaran Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam
Disahkan di :anda Aceh
pada tanggal &) 9kt"ber (22(
8 SyaCban &)(3
=':71$'1
P19<.$S. $A$==197
A>76DA1'SSA0AM
ABDULLAH PUTEH
Diundangkan di :anda Aceh
pada tanggal &, 9kt"ber (22(
5 SyaCban &)(3
S7K17*A1.S DA71A6
P19<.$S. $A$==197 A>76 DA1'SSA0AM
THANTHAWI ISHAK
07M:A1A$ DA71A6 P19<.$S. $A$==197 A>76 DA1'SSA0AM *A6'$
(22( $9M91 ,+ S71. 7 $9M91 5
PEN'ELASAN
QANUN PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
NOMOR 16 TAHUN 2002
TENTANG
PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
I( UMUM
:erlakunya 'ndang!undang $"m"r (( *ahun &+++ *entang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah $"m"r (, *ahun (222 *entang Kewenangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Kabupaten;K"ta, :erta 'ndang!undang
$"m"r &5 *ahun (22& *entang 9t"n"mi Khusus bagi Daerah .stimewa Aceh
sebagai Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan 'ndang!undang $"m"r ))
*ahun (222 *entang Pelaksanaan Keistimewaan Pr"pinsi Daerah .stimewa
Aceh, maka Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan
Pemerintah Sag"e;:anda dalam Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam diberikan
"t"ritas /kewenangan4 untuk mengatur dan menyelenggarakan urusan di bidang
kelautan dan perikanan dalam arak &( mil laut yang diukur dari garis pantai ke
arah laut lepas dan;atau ke arah perairan. kepulauan. Kewenangan Pemerintah
Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam untuk mengatur dan
menyelenggarakan urusan di bidang kelautan dan perikanan adalah pada
wilayah perairan laut dalam arak ) /empat4 sampai
&( mil laut, sedangkan Pemerintah Daerah Sag"e;:anda berwenang mengatur
dan menyelenggarakan urusan di bidang kelautan dan perikanan dalam arak
sampai ) /empat4 mil laut yang diukur dari pantai.
Penyerahan "t"ritas /kewenangan4 di bidang kelautan dan perikanan
kepada Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan
Pemerintah Daerah Sag"e;:anda haruslah dipahami bukan sebagai penyerahan
kepemilikan wilayah perairan laut, melainkan penyerahan "t"ritas pengel"laan
semata dalam kerangka "t"n"mi daerah. 9leh karma itu, pembagian wilayah
kewenangan Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan
Pemerintah Daerah Sag"e;:anda atas wilayah perairan taut dalam arak &( mil
laut yang diukur dari pantai tidak dipahami sebagai pembagian kepemilikan atas
wilayah perairan laut dalam arak yang telah disebutkan di atas, melainkan hanya
pembagian "t"ritas dalam pengel"laan urusan di bidang kelautan dan perikanan.
Pasal 33 ayat /34 ''D &+), menentukan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai "leh negara dan dipergunakan untuk
sebesar!besarnya kemakmuran rakyat. Ketentuan ini merupakan landasan
k"nstitusi"nal dan sekaligus arah bagi pengaturan berbagai hal yang berkaitan
dengan sumber daya kelautan dan perikanan. :erdasarkan ketentuan Pasal 33
ayat /34 ''D &+), tersebut secara tegas diinginkan bahwa pelaksanaan
penguasaan negara atas sumber daya kelautan dan perikanan diarahkan pada
tercapainya manfaat sebesarbesarnya bagi kemakmuran rakyat. Dalam k"nteks
"t"n"mi daerah di bidang kelautan dan perikanan Pemerintah Daerah yang
diserahi kewenangan melakukan pengel"laan sumber daya kelautan dan
perikanan di wilayah perairan laut yurisdiksinya, menempatkan kemakmuran
rakyat sebagai arah dan tuuan yang hendak dicapai, terutama kemakmuran
masyarakat nelayan di daerahnya.
Dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan tersebut harus
mampu diwuudkan keadilan dan pemerataan, termasuk memperbaiki kehidupan
nelayan tradisi"nal /kecil4 dan petani ikan kecil serta pemauan desa!desa
pantai. Dari sisi pembangunan daerah, penyerahan "t"ritas di bidang kelautan
dan perikanan itu dimaksudkan agar pembangunan daerah dapat dilaksanakan
dalam waktu relatif cepat. Akselerasi pembangunan daerah dalam waktu relatif
cepat berarti keseahteraan rakyat yang diamanatkan dalam. Pasal 33 ayat /34
''D &+), terwuud pula dalam realitas. *uuan pengel"laan sumber daya
kelautan dan perikanan adalah uga dalam rangka mewuudkan keseahteraan
rakyat, khususnya nelayan dan petani ikan beserta keluarganya, yang uga
merupakan tuuan dari pembangunan daerah. Dalam pencapaian tuuan
tersebut, pengel"laan sumber daya kelautan dilaksanakan dengan
memperhatikan prinsip!prinsip sebagai berikut:
&. Pemanfaatan secara "ptimal sumber daya dan asa lingkungan kelautan,
dan perikanan dan menamin pengembangan ek"l"ginya secara
berkelanutan;
(. Melakukan k"nser#asi sumber daya dan asa lingkungan kelautan dan
perikanan untuk kepentingan generasi sekarang dan masa depan;
3. Menggunakan Dpendekatan hati!hatiD (precautionary upprouches) dalam
manaemen dan pengembangan sumber daya dan asa lingkungan
kelautan, dan perikanan;
). Perlu menaga ek"sistem secara ek"sistem secara keseluruhan, termasuk
enis ikan yang tidak ditargetkan untuk diekspl"itasi;
,. Perlu melestarikan keanekaragaman kehidupan laut;
-. Perlu mempergunakan sumber daya dan asa lingkungan kelautan dan
perikanan untuk mencapai pertumbuhan ek"n"mi, pengembangan
sumber daya manusia, penciptaan lapangan kera dan keseimbangan
ek"l"gi yang mantap yang sesuai dengan "bektif pembangunan daerah;
8. Menempatkan lembaga adat laut dan masyarakat secara luas dalam
pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan;
5. Memberikan pri"ritas bagi pelaku l"kal dalam pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan. Pengel"laan sumber daya kelautan dan
perikanan di Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dilakukan "leh
Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam dan Pemerintah
Sag"e;:anda bekera sama dengan lembaga adat laut dan masyarakat.
Penempatan peinerintali bersama lembaga adat laut dan masyarakat
dalam pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan mempertegas
dan memperelas arah pengel"laan yang akan dilakukan, yakni
pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan yang berbasis pada
masyarakat (community based management) sebagaimana
diintr"duksikan "leh 'ndang!undang $"m"r (( *ahun & EC++ di bidang
"t"n"mi kelautan dan perikanan. 1uang lingkup pengel"laan yang diatur
dalam %anun ini mencakup pengel"laan sumber daya kelautan, asa!asa
lingkungan kelautan, dan perikanan /baik perikanan laut maupun
perikanan darat4, dan daerah pesisir pantai. 9leh karma itu, "byek
pengaturan %anun ini meliputi s"mber daya kelautan, asa!asa
lingkungan kelautan, dan perikanan /baik perikanan laut maupun
perikanan darat4 daerah pesisir pantai. :erdasarkan 'ndang!undang
$"m"r &5 *ahun (22& tentang 9t"n"mi Khusus Pr"#insi Daerah .stimewa
Aceh sebagai Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam yang berkedudukan
sebagai lex specialis derogat legi generalis atas '' $". ((;&+++, dan
karateristik sumber daya kelautan dan perikanan, maka Pemerintah
Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam memiliki "t"ritas sentral
dalam pengel"laan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah perai
ran laut yur i sdiksinya, dengan tetap mempertimbangkan "t"rita,,,,
Pemerintah Daerah Sag"e;:anda. Alas dasar itu, kewenangan untuk
melakukan pemungutan retribusi dan;atau pungutan dalam perikanan
tangkap dan pemanfaatan sumber daya dan asa!asa lingkungan
kelautan menadi kewenangan Pemerintah Daerah Pr"#insi $anggr"e
Aceh Darussalam, yang hasilnya dilakukan pembagian dengan
Pemerintah Daerah Sag"e;:anda atas dasar perimbangan --,8 persen
berbanding 33,3 persen. Dalam kaftan ini pula, Pemerintah Daerah
Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam harus dilibatkan dalam pelaksanaan
kewenangan Pemerintah Pusat di bidang pemanfaatan s"mber daya
kelautan dan perikanan yang terdapat di wilayah perairan laut F"na
7k"n"mi 7kslusif /F774 dalam wilayah administratif Pr"#insi $anggr"e
Aceh Darussalam yang diperkirakan seluas kira!kira (35.528 kil"meter
persegi.
II( PASAL DEMI PASAL
Pasal .
.stilah yang dirumuskan dalam pasal ini dimaksudkan untuk keseragaman
pengertian yang terkandung dalam %anun ini atau peraturan
perundangundangan lainnya.
Angka &
>ukup elas.
Angka (
>ukup elas.
Angka 3
>ukup elas.
Angka )
>ukup elas.
Angka ,
>ukup elas.
Angka -
>ukup elas.
Angka 8
>ukup elas.
Angka 5
>ukup elas.
Angka +
>ukup elas.
Angka &2
>ukup elas.
Angka &&
>ukup elas.
Angka &(
>ukup elas.
Angka &3
>ukup elas.
Angka &)
>ukup elas.
Angka &,
>ukup elas.
Angka &-
>ukup elas.
Angka &8
>ukup elas.
Angka &5
>ukup elas.
Angka &+
>ukup elas.
Angka (2
>ukup elas.
Angka (&
>ukup elas.
Angka ((
>ukup elas.
Angka (3
>ukup elas.
Angka ()
>ukup elas.
Angka (,
>ukup elas.
Angka (-
>ukup elas.
Pasal (
Ayat /&4
>ukup elas.
Ayat /(4
'ndang!undang yang dimaksudkan adalah undang!undang $"m"r
(( *ahun &+++ *entang Pemerintahan Daerah dan 'ndang!undang
$"m"r &5 *ahun (22& *entang 9t"n"mi bagi Khusus Pr"pinsi Daerah
.stimewa Aceh sebagai Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam.
Pasal 3
>ukup elas.
Pasal )
6uruf a
7kspl"rasi adalah kegiatan atau usaha penyelidikan dan;atau
penelitian terhadap sumber daya alam di wilayah laut dalam upaya
memahami p"tensinya untuk keperluan ilmiah dan perencanaan
pemanfaatan; 7kspl"itasi adalah kegiatan atau usaha pemanfaatan
sumber daya alam laut sesuai daya dukung dan daya serap
lingkungannya; K"nser#asi adalah kegiatan yang mencakup
perlindungan sistem ek"l"gis, pelestarian dan pemanfaatan
sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanutan;
Manaemen sumber daya laut adalah upaya k"ntr"l dari pemerintah
daerah terhadap sumber daya laut dalam yurisdiksinya guna
mencapai tuuan yang ditetapkan.
6uruf b
>ukup elas.
6uruf c
kegiatan pelaksanaan peraturan hukum daerah, baik peraturan
hukum yang mengatur secara langsung maupun tidak langsung mengenai
kelautan dan perikanan secara k"ngkrit dalam kehidupan masyarakat
sehari!hari. Dalam pengertian penegakan hukum daerah ini termasuk
pembentukan *im Penegak hukum Daerah.
6uruf d
>ukup elas.
6uruf e
>ukup elas.
6uruf f
>ukup elas.
Pasal ,
>ukup elas.
Pasal -
>ukup elas.
Pasal 8
>ukup elas.
Pasal 5
>ukup elas.
Pasal +
Ayat /&4
huruf a
Alat penangkap ikan yang digunakan adalah alat penangkap
ikan yang ramah lingkungan.
huruf b
>ukup elas.
huruf c
Dalam rangka membina kelestarian sumber daya ikan diatur
tentang umlah yang b"leh ditangkap dan enis serta ukuran
yang tidak b"leh ditangkap. Penetapan umlah yang b"leh
ditangkap dan enis serta ukuran yang tidak b"leh ditangkap
ditetapkan =ubernur dengan berk"nsultasi dengan
Pemerintah Pusat.
huruf d
>ukup elas.
huruf e
>ukup elas.
huruf f
>ukup elas.
huruf g
>ukup elas.
6uruf i
>ukup elas.
Ayat /(4
>ukup elas.
Pasal &2
>ukup elas:
Pasal &&
>ukup elas.
Pasal &(
Ayat /&4
perencanaan strategis adalah penetapan #isi, misi, tuuan, sasaran,
dan kebiakan berkenaan dengan pembangunan sumber daya
kelautan dan perikanan dalam wilayah laut yurisdiksi Pemerintah
Daerah Pr"#insi $anggr"e Aceh Darussalam. Perencanaan B"nasi
adalah perencanaan pengel"laan sumber daya kelautan dan
perikanan pada B"na yang telah ditetapkan dalam tata ruang
wilayah laut.
Ayat /(4
>ukup elas.
Pasal &3
>ukup elas.
Pasal &)
>ukup elas.
Pasal &,
>ukup elas.
Pasal &-
>ukup elas.
Pasal &8
>ukup elas.
Pasal &5
Ayat /&4
F"na pr"teksi adalah wilayah perairan laut yang telah ditetapkan
menadi kawasan k"nser#asi laut atau yang diusulkan menadi
kawasan k"nser#asi.
Ayat /(4
F"na ekspl"itasi adalah wilayah perairan laut yang ditetapkan
sebagai wilayah pemanfaatan sumber daya dan asa lingkungan
kelautan serta sumber daya ik"n yang pemanfaatannya
berdasarkan prinsip!prinsip k"nser#asi.
Ayat /34
F"na tertentu adalah wilayah perairan laut Pr"#insi $anggr"e Aceh
Darussalam yang ditetapkan untuk kepentingan tertentu, seperti
pangkalan armada militer.
Pasal &+
>ukup elas.
Pasal (2
Ayat /&4
Penggunaan bahan peledak, bahan beracun, aliran listrik dan
lainlain tidak saa mematikan ikan, tetapi dapat pula mengakibatkan
kerusakan pada lingkungan dan merugikan nelayan dan petani
ikan. Apabila teradi kerusakan sebagai akibat digunakannya bahan
dan alat termaksud, maka pengendalian ke dalam keadaan seperti
semula akan membutuhkan waktu yang sangat lama, atau bahkan
mungkin mengakibatkan kepunahan. 9leh karenanya, penggunaan
bahan!bahan tersebut harus dilarang.
Ayat /(4 .
Dalam rangka pelaksanaan penelitian ilmiah atau kepentingan
teknik lainnya, seperti untuk mengetahui sampai seauh mana
akibat yang ditimbulkan "leh suatu bahan peledak;beracun dan
penggunaan alat lainnya, perlu dilakukan perc"baan!perc"baan
untuk memper"leh data tentang akibat!akibatnya. Di samping itu
mungkin untuk keperluan teknik lainnya diperlukan pula
penggunaan bahan peledak dan bahan!bahan lainnya
untukmemper"leh data kedalaman air, misalnya. 'ntuk
kepentingankepentingan yang sedemikian rupa perlu diatur dengan
surat Keputusan =ubernur.
Pasal (&
Ayat /&4
Pasal ini tidak mengurangi kemungkinan dilakukannya
kegiatankegiatan lain di wilayah perikanan, Pr"#insi $anggr"e
Aceh Darussalam sepanang kegiatan!kegiatan tersebut telah
disertai langkah!langkah pencegahan pencemaran dan kerusakan
sumber daya ikan dan lingkungannya sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
Ayat /(4
>ukup elas.
Pasal ((
Ayat /&4
Aenis!enis ikan tertentu pada suatu saat mungkin sudah harus
dianggap langka. 'ntuk itu demi kepentingan ilmu pengetahuan,
kebudayaan serta pelestariannya perlu diadakan perlindungan
kepada enis!enis tersebut dari kegiatan penangkapan. Di samping
itu, perlu ditempuh berbagai langkah baik "leh Pemerintah sendiri
atau pun dengan mend"r"ng masyarakat untuk ikut seria
membudidayakan enis tersebut dalam rangka meningkatkan
p"pulasinya. Demikian pula halnya daerah!daerah perairan tertentu
mungkin memiliki sifat!sifat. khas dan sangat indah. Keadaan alam
yang demikian perlu ditetapkan sebagai suaka perikanan demi
kepentingan!kepentingan daerah, dan nasi"nal. *erhadap suaka
perikanan yang demikian perlu dihindarkan dari kegiatan yang
mungkin dapat merusak keindahannya.
Ayat /(4
>ukup elas.
Pasal (3
>ukup elas.
Pasal ()
>ukup elas.
Pasal (,
>ukup elas.
Pasal (-
>ukup elas.
Pasal (8
>ukup elas.
*AM:A6A$ 07M:A1A$ DA71A6 P19<.$S. $A$==197A>7. .
DA1'SSA0AM
$9M91 &2

Anda mungkin juga menyukai