Anda di halaman 1dari 22

KOREKSI GEOMETRIK

Tujuan :
1. rektifikasi (pembetulan) atau restorasi
(pemulihan) citra agar kordinat citra sesuai
dengan kordinat geografi
2. registrasi (mencocokkan) posisi citra
dengan citra lain atau mentransformasikan
sistem kordinat citra multispektral atau
multitemporal
3. registrasi citra ke peta atau transformasi
sistem kordinat citra ke peta, yang menghasilkan
citra dengan sistem proyeksi ttt

SUMBER KESALAHAN
1. esalahan internal disebabkan oleh
konfigurasi sensor, yaitu :
a. pembelokan arah penyinaran
b. abrasi sub!sistem optik
c. sistem penyiaman (scanning
system) tidak linier

KESALAHAN AKIBAT PEMBELOKAN
ARAH PENYINARAN
"enyebabkan distorsi panoramik (look angle)
#
$istorsi panoramik terjadi saat cermin scan
melakukan scanning. %esarnya sudut
pengamatan satelit pada proses scanning
mengakibatkan perubahan luas cakupan obyek
#
&angat besar pengaruhnya pada sensor satelit
resolusi rendah ('())!)*+,,, -"&)
#
&atelit resolusi tinggi (.andsat "&&, T",&/(T,
0,&!1) bebas dari distorsi ini. (rbit tinggi,
medan pandang kecil hampir tidak terjadi
pergeseran letak oleh relief

Kesalahan akibat abrasi sub-siste !"tik
1
Terjadi karena kemiringan cermin penyiaman
(scan mirror), sehingga cakupan tidak tegak lurus
1
mengakibatkan perubahan skala ke arah ordinat
dan cakupan berbentuk agak miring
1
-ambar : 2akupan tidak tegak lurus akibat
kemiringan cermin
citra

Kesalahan akibat
s#annin$ s%ste ti&ak linier
arena kecepatan cermin berubah
mengakibatkan pergeseran lokasi setiap
pi3el

0&).)+)' 0&T0,').
#
a. perubahan ketinggian 4ahana
5 kecepatan
#
b. perubahan posisi 4ahana
terhadap obyek karena gerakan
berputar (roll), menggelinding
(pitch), berbelok (yo4),
mengakibatkan terjadinya distorsi
atau bising acak (random)
#
c. rotasi bumi
#
d. kelengkungan bumi

Kesalahan akibat "erubahan
ketin$$ian &an ke#e"atan 'ahana
#
4ahana menyebabkan perubahan cakupan dan
perubahan luas.
#
)pabila satelit bergerak dengan kecepatan yang
menyimpang dari kecepatan nominal, maka
daerah cakupan mengalami perubahan luas,
yang mengakibatkan perubahan skala pada
arah orbit sehingga cakupan citra berbentuk
empat persegi panjang lebih lebar atau lebih
sempit
#
etinggian orbit satelit yang tidak konstan
mengakibatkan terjadi perubahan skala pada
arah penyiaman sehingga cakupan berbentuk
trapesium

esalahan akibat perubahan posisi
4ahana
/erubahan ketinggian
/erubahan kecepatan satelit
ya4
pitch
roll

esalahan akibat gerak rotasi bumi
#
,otasi bumi gerakan putaran bumi saat
pengambilan data bumi berputar dari barat
ke timur, yang mengakibatkan obyek
permukaan bumi yang terekam miring ke
arah barat

esalahan akibat kelengkungan
bumi
#
mengakibatkan ukuran pi3el
yang direkam menjadi
berubah, karena terjadi sudut
pada arah perekaman (cross
track), yaitu antara pi3el yang
direkam di titik nadir dengan
pi3el pada saat sensor
scanner melakukan
penyiaman

"etode koreksi geometrik
#
esalahan sistematik :
1
kesalahan yang diperkirakan sebelumnya :
gerak rotasi bumi, kelengkungan permukaan
bumi
1
%esar kesalahan konstan
1
$ikoreksi dengan metode sistematik
#
"etode untuk menghilangkan mengurangi atau
mengeliminir kesalahan geometrik sistematik
dengan model matematik ttt sesuai kesalahannya

oreksi sistematik
2itra dijital
oordinat citra (u,6)
oordinat planimetris (3,y)
Transformasi pseudo )ffine
3 7 f (u,6)
y 7 f (u,6)
,esampling 5 interpolasi
$ata referensi
2itra terkoreksi

oreksi sistematik
#
%ersifat konstan
#
"enerapkan rumus yang diturunkan dari
model matematik atas sumber distorsi
atau menggunakan data referensi
geometrik yg diukur dari distorsi sensor,
misal geometri lensa kamera diberikan
dengan kalibrasi panjang fokus, koordinat
fiducial mark dapat digunakan persamaan
colinearitas
#
oreksi tangen scanner mekanis optis
dengan sistem koreksi

"etode non sistematik
#
oreksi distorsi acak
#
"enerapkan rumus polinomialdari sistem koordinat
geografis ke koordinat citra yg ditentukan dengan -2/
#
/roses koreksi dengan meletakkan sejumlah titik ikat
medan yg ditempatkan sesuai dengan koordinat citra
(lajur, baris) dan koordinat peta (lintang, bujur)
#
'ilai koordinat digunakan untuk analisis kuadrat terkecil
guna menentukan koefisien u 2 persamaan transformasi
yg menghubungkan koordinat citra dan koordinat
geografis
#
)kurasi tgt pada orde polinomial, jumlah dan distribusi
-2/

oreksi non sistematik
2itra dijital
oordinat citra (u,6)
oordinat planimetris (3,y)
Transformasi polinomial
3 7 f (u,6)
y 7 f (u,6)
,esampling dan interpolasi
2itra terkoreksi
Titik kontrol tanah

"etode kombinasi
#
"elakukan koreksi sistematik kemudian
kesalahan residu akan direduksi
menggnakan orde polinomial lebih rendah
atau psedo )ffin

2itra
dijital
oordinat citra (u,6)
oordinat planimetris (3,y)
Transformasi /seudo )ffine
3 7 f (u,6)
y 7 f (u,6)
,esampling dan interpolasi
2itra terkoreksi
$ata referensi
Titik kontrol tanah

/rosedur koreksi geometrik
#
"emilih metode, dilakukan setelah
mengetahui distorsi geometrik dan
tersedianya data referensi
#
/enentuan parameter, menggunakan
parameter kalibrasi atau titik kontrol tanah
#
2ek akurasi dilakukan dengan 6erifikasi
atau 6alidasi
#
8nterpolasi dan resampling untuk
mendapatkan citra geocoded yg akurat

/enentuan parameter
#
Transformasi +elmert 1 transformasi
koordinat 2 dimensi
#
Transformasi )ffine
#
Transformasi proyeksi

2ek akurasi
#
%iasanya disajikan oleh standar de6iasi
(rate mean s9uare: ,"&) per unit pi3el
pada citra
#
,umus :

,esampling 5 interpolasi
#
,esampling : proses transformasi citra
dengan cara memberikan nilai pi3el citra
terkoreksi.

"etode interpolasi
#
"etode tetangga terdekat merupakan
interpolasi orde nol
#
"etode interpolasi bilinier merupakan
interpolasi orde pertama
#
"etode kubik kon6olusi merupakan
interpolasi orde kedua

Anda mungkin juga menyukai