Anda di halaman 1dari 12

Sistem Informasi Geografi (Geographic Information System)

Menurut Wolfgang Kainz (1995) SIG adalah Sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk Input,
menyimpan, analisis/manipulasi dan display data spasial, untuk pemecahan problema terkait kebumian.
De Mers (1998) : alat untuk memproses data hingga menghasilkan rumusan guna pengelolaan muka
bumi
Menurut Phil Parent (1988) : Kunci GIS adalah analisis data untuk menghasilkan informasi baru
Pengertian komponen SIG
Ada beragam definisi dari para pakar mengenai SIG tersebut, intinya SIG adalah sebuah sistem untuk
pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan (display) data yang terkait dengan
permukaan bumi.
Sistem tersebut untuk dapat beroperasi membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) juga manusia yang mengoperasikannya (brainware).
Secara rinci SIG tersebut dapat
beroperasi membutuhkan komponen-komponen sebagai berikut :
Orang : yang menjalankan sistem
Aplikasi : prosedur-prosedur yang digunakan untuk
mengolah data
Data : informasi yang dibutuhkan dan diolah dalam aplikasi
Software : perangkat lunak SIG
Hardware : perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem
(John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003)
Gambar Komponen-komponen GIS

Orang yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan bahkan
memperoleh Manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG ini ada beragam,
misalnya operator,analis, programmer, database administrator bahkan stakeholder.
Aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data
menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay,
buffer, jointable dan sebagainya.
Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.
Data grafis/spasial ini merupakan data yang merupakan representasi fenomena permukaan
bumi yang memiliki referensi (koodinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan
sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut.
Sedangkan data atribut misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.
Kumpulan data-data dalam jumlah besar dapat disusun menjadi sebuah basisdata. Jadi dalam
SIG juga dikenal adanya basisdata yang lazim disebut sebagai basisdata spasial
(spatialdatabase).
Perangkat lunak SIG adalah program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan
Pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial. Ada pun merk
perangkat lunak ini cukup beragam, misalnya Arc/Info, ArcView, ArcGIS, Map Info, TNT Mips
(MacOS, Windows, Unix, Linux tersedia), GRASS, bahkan ada Knoppix GIS dan masih banyak lagi.
Perangkat keras ini berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian
perangkat lunak yang dipergunakan. Dalam perangkat keras ini juga termasuk didalamnya
scanner, digitizer,GPS, printer dan plotter.
KOMPONEN SIG



KOMPONEN SIG

SUMBERDAYA MANUSIA :
TEKNISI (D3 PJ dan SIG)
ANALIS (S1 Kebumian)
MANAJER (S1 Manajemen, S2/S3)
Aplikasi-Aplikasi yang dapat ditangani oleh SIG sangat banyak, antara lain:
1. Aplikasi SIG dibidang sumber daya alam (inventarisasi, management dan kesesuaian lahan
untuk pertanian, perkebuanan, kehutananm perencanaan tataguna lahan, analisis daerah rawan
bencana alam dan sebagainya)
2. Aplikasi SIG dibidang perencanaan (perencanaan pemukiman transmigrasi, perencanaan
tataruang wilayah, perencanaan kota, perencanaanlokasi dan relokasi industri dan sebagainya)
3. Aplikasi SIG dibidang kependudukan (penyusunan data pokok, penyediaan informasi
kependudukan dan sosial ekonomi)
4. Aplikasi SIG dibidang lingkungan berikut pemantauannya (pencemaran sungai, pencemaran
laut, pencemaran danau, evaluasi pengendapan Lumpur baik di sungai, danau atau pantai,
pemodelan pencemaran udara, limbah berbahaya dan sebagainya)
5. Aplikasi SIG dibidang Utility (inventarisasi dan manajement informasi jaringan pipa air minum,
system infromasi pelanggan air minum, perencanaan perluasan pipa air minim, demikian juga
untuk listrik, gas dan fasilitas umum lainnya)
6. Aplikasi SIG dibidang pertahanan (manajemen pertanahan, system informasi pertanahan dan
lain sebagainya)
7. Aplikasi SIG dibidang pariwisata (inventarisasi daerah wisata, analisis potensi untuk
pariwisata)
8. Aplikasi SIG dibidang ekonomi, bisnis dan marketing (penentuan lokasi-lokasi bisnis yang
prospektif untuk bank, pasar swalayan/supermarket, mesin ATM, kantor cabang, outlet , gudang
dan sebagainya)
9.Aplikasi SIG dibidang telekomunikasi (inventarisasi jaringan telekomunikasi, system informasi
pelanggan, perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan komunikasi, inventarisasi jaringan
pelanggan tv kabel dan sebagainya)

10.Aplikasi SIG dibidang transportasi dan perhubungan (inventarisasi jaringan transportasi, analisis
kesesuaian dan penentuan rute-rute alternative transportasi, analisis rawan kemacetan dan bahaya
kecelakaan, alternative rute jalan tersingkat untuk berbagai kebutuhan dan sebagainya)
Ada beberapa alasan yang menyebabkan aplikasi- aplikasi SIG menjadi menarik untuk digunakan
diberbagai disiplin ilmu, antara lain:
1. SIG dapat digunakan sebagai alat Bantu (baik sebagai tools maupun sebagai alat tutorials) utama
yang interaktif, menarik dan menantang dalam usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian,
pembelajaran dan pendidikan.
2. SIG mengunakan data spasial maupun data atribut secara terintegrasi sehingga sistemnya dapat
menjawab pertanyaan spasial maupun non spasial dan memiliki kemampuan analisis spasial maupun
non spasial.
3. SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan data-datanya (basisdata)
sehingga memiliki kemampuan-kemampuan untuk merubah presentasi dalam berbagai bentuk.
4. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsure-unsur yang terdapat dipermukaan bumi ke
dalam beberapa layer atau data spasial. Dengan layare ini permukaan bumi dapat direkonstruksi
kembali atau dimodelkan dalam bentuk nyata dengan menggunakan data ketinggian berikut layer
thematic yang diperlukan.
5. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan data spasial berikut atribut-
atributnya. Seperti modifikasi warna, bentuk dan ukuran symbol yang diperlukan untuk
mempresentasikan unsure-unsur permukaan bumudapat dilakukan dengan mudah.
JENIS DATA GEOGRAFIS
A. . Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi
(lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk di antaranya informasi datum dan
proyeksi.
B. . Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi memiliki beberapa
keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya: jenis vegetasi, populasi, luasan, kode
pos, dan sebagainya.
C. Informasi Lokasi
Informasi lokasi atau geometri milik suatu objek spasial dapat dimasukkan ke dalam beberapa
bentuk seperti berikut :
Sistem Informasi Geografis
a. Titik (dimensi nol - point)
Titik adalah representasi grafis atau geometri yang paling sederhana bagi objek spasial.
Representasi ini tidak memiliki dimensi, tetapi dapat diidentifikasikan di atas peta dan
dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.
Perlu dipahami juga bahwa skala peta akan menentukan apakah suatu objek akan
ditampilkan sebagai titik atau polygon. Pada peta skala besar, unsur-unsur bangunan
akan ditampilkan sebagai polygon, sedangkan pada skala kecil akan ditampilkan sebagai
unsur-unsur titik.
Format titik : koordinat tunggal, tanpa panjang, tanpa luasan.
Contoh : lokasi kecelakaan, letak pohon

b. Garis (satu dimensi line atau polyline)
Garis adalah bentuk geometri linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan
digunakan untuk merepresentasikan objek-objek yang berdimensi satu. Batas-batas objek
geometri polygon juga merupakan garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik, jaringan
komunikasi, pipa air minum, saluran buangan, dan utility lainnya dapat direpresentasikan
sebagai objek dengan bentuk geometri garis. Hal ini akan bergantung pada skala peta yang
menjadi sumbernya atau skala representasi akhirnya.
Format : Koordinat titik awal dan akhir, mempunyai panjang tanpa luasan.
Contoh : jalan, sungai, utility


c. Polygon (dua dimensi area)
Geometri polygon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi. Unsurunsur
spasial seperti danau, batas propinsi, batas kota, batas persil tanah milik adalah
beberapa contoh tipe entitas dunia nyata yang pada umumnya direpresentasikan
sebagai objek-objek dengan geometri polygon. Meskipun demikian, representasi ini
masih akan bergantung pada skala petanya atau sajian akhirnya.
Format : Koordinat dengan titik awal dan akhir sama, mempunyai panjang dan luasan.
Contoh : Tanah persil, bangunan

d. Permukaan (3D)
Setiap fenomena terkait fisik (spasial) memiliki lokasi di dalam ruang. Akibatnya, model
data yang lengkap juga harus mencakup dimensi penting yang ketiga (ruang 3 dimensi).
Hal ini tentu saja juga berlaku bagi permukaan tanah, menara, sumur, bangunan, batasbatas
alamat, bencana (gempa, tsunami, kebakaran), dan lain sebagainya.
Format : Area dengan koordinat vertikal, Area dengan ketinggian
Contoh : Peta slope, bangunan bertingkat.

Informasi Atribut
Data Deskriptif merupakan uraian atau atribut data spasial (anotasi, tabel, hasil pengukuran,
kategori obyek, penjelasan hasil analisis / prediksi dll). Data non-spasial dapat dimasukkan ke
dalam beberapa bentuk sebagai berikut :
a. Format tabel
Kata-kata, kode alfanumerik, angka-angka. Contoh : hasil proses, indikasi, atribut.
b. Format laporan
Teks, deskripsi. Contoh : perencanaan, laporan proyek, pembahasan.
c. Format pengukuran
Angka-angka, hasil. Contoh : jarak, inventarisasi, luas
d. Format grafik anotasi
Kata-kata, angka-angka, symbol. Contoh : nama objek, legend, grafik/peta.
Contoh:
Data Objek Permukiman di Pondok Indah
Format Data Spasial
Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data
yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan
dalam dua format, yaitu :
a. Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis,
area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir di titik yang sama), titik
dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis)
RASTER dan VEKTOR GIS
Koordinat











RASTER dan VEKTOR GIS
Unit Administrasi





(10,10)
(11,12)
(17,15)
(18,17)
(20,19)
(15,16)
(11,16)
(10,19)
KABUPATEN X
KEC. 1
KEC. 2
KEC. 3
KABUPATEN Y

Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan
fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang
membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. Contoh
penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur.
Kelemahan data vektor yang utama dalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi
perubahan gradual.
b. Data Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem
penginderaan jauh. Pada data raster, objek geografis direpresentasikan sebagai struktur
sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual)
tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan
kata lain resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya dari permukaan bumi yang
diwakili oleh setiap pixel pada citra
GRID

Anda mungkin juga menyukai