Anda di halaman 1dari 5

M A N E G R I K U B A N G P U T I H

K E C A M A T A N B A N U H A M P U

,
.
.
NAMA KELOMPOK
ANGGIA ANGRAINI
APRILIA KAYLA C.
NUR AFINA PUTRI
RAHMAYANTI
RAHMATUL KHAIRANI

TUGAS SKI
SEJARAH
DAKWAH
RASULLULLAH
Dakwah Rasulullah SAW periode
Madinah
Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk
beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam.
Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ini terjadi pada 12 Rabi`ul Awwal tahun pertama
Hijrah, yang bertepatan dengan 28 Juni 621 Masehi. Hijrah adalah sebuah peristiwa
pindahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah atas perintah Allah, untuk
memperluas wilayah penyebaran Islam dan demi kemajuan Islam itu sendiri.
SEJARAH
Rencana hijrah Rasulullah diawali karena adanya perjanjian antara Nabi Muhammad SAW
dengan orang-orang Yatsrib yaitu suku Aus dan Khazraj saat di Mekkah yang terdengar
sampai ke kaum Quraisy hingga Kaum Quraisy pun merencanakan untuk membunuh Nabi
Muhammad SAW. Pembunuhan itu direncanakan melibatkan semua suku. Setiap suku
diwakili oleh seorang pemudanya yang terkuat. Rencana pembunuhan itu terdengar oleh
Nabi SAW, sehingga ia merencanakan hijrah bersama sahabatnya, Abu Bakar. Abu Bakar
diminta mempersiapkan segala hal yang diperlukan dalam perjalanan, termasuk 2 ekor
unta. Sementara Ali bin Abi Thalib diminta untuk menggantikan Nabi SAW menempati
tempat tidurnya agar kaum Quraisy mengira bahwa Nabi SAW masih tidur.
Pada malam hari yang direncanakan, di tengah malam buta Nabi SAW keluar dari rumahnya
tanpa diketahui oleh para pengepung dari kalangan kaum Quraisy. Nabi SAW menemui Abu
Bakar yang telah siap menunggu. Mereka berdua keluar dari Mekah menuju sebuah Gua
Tsur, kira-kira 3 mil sebelah selatan Kota Mekah. Mereka bersembunyi di gua itu selama 3
hari 3 malam menunggu keadaan aman.
Pada malam ke-4, setelah usaha orang Quraisy mulai menurun karena mengira Nabi SAW
sudah sampai di Yatsrib, keluarlah Nabi SAW dan Abu Bakar dari persembunyiannya. Pada
waktu itu Abdullah bin Uraiqit yang diperintahkan oleh Abu Bakar pun tiba dengan
membawa 2 ekor unta yang memang telah dipersiapkan sebelumnya. Berangkatlah Nabi
SAW bersama Abu Bakar menuju Yatsrib menyusuri pantai Laut Merah, suatu jalan yang
tidak pernah ditempuh orang.
Setelah 7 hari perjalanan, Nabi SAW dan Abu Bakar tiba di Quba, sebuah desa yang jaraknya
5 km dari Yatsrib. Di desa ini mereka beristirahat selama beberapa hari. Mereka menginap
di rumah Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi SAW membangun sebuah masjid
yang kemudian terkenal sebagai Masjid Quba. Inilah masjid pertama yang dibangun Nabi
SAW sebagai pusat peribadatan.
Tak lama kemudian, Ali menggabungkan diri dengan Nabi SAW. Sementara itu penduduk
Yatsrib menunggu-nunggu kedatangannya. Menurut perhitungan mereka, berdasarkan
perhitungan yang lazim ditempuh orang, seharusnya Nabi SAW sudah tiba di Yatsrib. Oleh
sebab itu mereka pergi ke tempat-tempat yang tinggi, memandang ke arah Quba,
menantikan dan menyongsong kedatangan Nabi SAW dan rombongan.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Dengan perasaan bahagia, mereka mengelu-
elukan kedatangan Nabi SAW. Mereka berbaris di sepanjang jalan dan menyanyikan lagu
Thala' al-Badru, yang isinya:
Telah tiba bulan purnama, dari Saniyyah al-Wad'i (celah-celah bukit). Kami wajib
bersyukur, selama ada orang yang menyeru kepada Ilahi, Wahai orang yang diutus kepada
kami, engkau telah membawa sesuatu yang harus kami taati. Setiap orang ingin agar Nabi
SAW singgah dan menginap di rumahnya.
Tetapi Nabi SAW hanya berkata,
"Aku akan menginap dimana untaku berhenti. Biarkanlah dia berjalan sekehendak hatinya."

Ternyata unta itu berhenti di tanah milik dua anak yatim, yaitu Sahal dan Suhail, di depan
rumah milik Abu Ayyub al-Anshari. Dengan demikian Nabi SAW memilih rumah Abu Ayyub
sebagai tempat menginap sementara. Tujuh bulan lamanya Nabi SAW tinggal di rumah Abu
Ayyub, sementara kaum Muslimin bergotong-royong membangun rumah untuknya.
Sejak itu nama kota Yatsrib diubah menjadi Madnah an-Nab (kota nabi). Orang sering pula
menyebutnya Madnah al-Munawwarah (kota yang bercahaya), karena dari sanalah sinar
Islam memancar ke seluruh dunia. Dan pada saat itu rasulullah mulai mendakwahkan
ajaran islam di Madinah.
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
PERIODE MEKAH

1. Masyarakat Arab Jahiliah Periode Mekah

Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab jahiliah, atau
masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Kebodohan masyarakat Arab waktu itu, terdapat
dalam bidang agama, moral, dan hukum,
Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dan ajaran
agama Tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Ibrahim A.S. Mereka
umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja
itu mereka letakkan di Kabah (Baitullah = rumah Allah SWT) yang jumlahnya mencapai 300 lebih.
Di antara berhala-berhala yang termashyur bernama: Maabi, Hubal, Khuzaah, Lata, Uzza, dan
Manat.
Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab jahiliah yang menyembah malaikat dan bintang yang
dilakukan kaum Sabiin serta menyembah matahari, bulan, dan jin yang diperbuat oleh sebagian
masyarakat di luar kota Mekah. Dalam bidang moral, masyarakat Arab jahiliah telah menempuh
cara-cara yang sesat, seperti:
a. Bila terjadi peperangan antarkabilah, maka kabilah yang kalah perang akan dijadikan budak oleh
kabilah yang menang perang.
b. Menempatkan perempuan pada kedudukan rendah. Dalam masyarakat Arab jahiliah perempuan
tidak berhak mewarisi harta peninggalan suaminya, ayahnya, atau anggota keluarga yang lain.
Bahkan seorang wanita (istri) boleh diwarisi oleh anak tirinya atau anggota keluarga lain dan
suaminya yang telah mati.
c. Memiliki kebiasaan buruk, yakni berjudi dan meminum minuman keras. Kejahiliahan mereka
dalam bidang hukum antara lain anggapan mereka bahwa judi, bermabuk-mabukan, berzina,
mencuri, merampok, dan membunuh, bukan merupakan perbuatan yang salah.
Namun perlu diketahui bahwa tidak semua perilaku masyarakat Arab jahiliah itu buruk, tetapi ada
pula yang baiknya. Seperti: memiliki keberanian dan kepahlawanan, suka menghormati tamu,
murah hati, dan mempunyai harga diri. Juga dalam bidang perdagangan, ada sebagian masyarakat
Arab jahiliah yang sudah memiliki kemajuan. Misalnya, para pedagang dari kabilah Quraisy,
berdagang pada musim panas ke negeri Syam (sekarang Suriah, Libanon, Palestina, dan Yordania)
dan pada musim dingin ke Yaman (lihat Q.S. Quraisy, 106: 14). Mereka memperdagangkan bulu
domba, unta, kulit binatang, dan tali.
Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul

Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tidak membiarkan umat
manusia, khususnya masyarakat Arab berada dalam kebodohan sepanjang zaman. Lalu Dia
mengutus seorang nabi dan rasul yang terakhir yakni Nabi Muhammad SAW. Pengangkatan
Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum
hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40
tahun. Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah dan berada di
lerengnya (kira-kira berjarak 20 m dari puncaknya).
Muhammad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat
Jibril pada tanggal 17 Ramadan 610 M, untuk menyampaikan wahyu yang pertama yakni Al-Quran
Surah Al-Alaq, 96: 1-5 (coba kamu cari dan pelajari). Turunnya ayat Al-Quran pertama tersebut,
dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul A1-Quran.
Setibanya di rumah, Nabi Muhammad SAW menceritakan kepada istrinya, Khadijah, peristiwa yang
dialaminya. Sebenarnya Khadijah mempercayai segala apa yang diceritakan suaminya, tetapi ia
ingin mengetahui bagaimana pendapat Waraqah bin Naufal, saudara. Sepupunya terhadap
peristiwa yang dialami suaminya. Waraqah adalah seorang pemikir yang telah berusia lanjut,
beragama Nasrani, yang telah menyalin kitab Injil dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Arab.
Setelah Waraqah bin Naufal mengetahui semua peristiwa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW,
ia berkata, Itu adalah Namus (Jibril) yang pernah datang kepada Nabi Isa. Alangkah baiknya kalau
aku masih muda dan masih hidup sewaktu kamu diusir oleh kaummu. Nabi Muhammad SAW
berkata, Apakah kaumku akan mengusirku? Jawab Waraqah, Ya, tidak seorangpun datang
dengan membawa seperti apa yang kamu bawa (ajaran Islam), yang tidak dimusuhi. Jika sekiranya
aku masih hidup pada masa itu, tentu aku akan menolongmu dengan sekuat tenagaku. (H.R.
Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim).
Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) turun pula Surah Al-
Muddassir: 17, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan
ajaran Islam kepada umat manusia.
Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama 13 tahun
(610622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau, wahyu berupa A1-Quran
sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah
dinamakan Surah Makkiyyah.
Materi dakwah Rasulullah SAW di awal kenabiannya berupa ajaran Islam, yang terkandung dalam
89 Surah Makkiyyah dan hadis yakni wahyu Allah SAW yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, tetapi tidak tertulis dalam lembaran Al-Quran.
Ajaran Islam Periode Mekah

Ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah SAW di awal kenabiannya adalah
sebagai berikut :
1. Keesaan Allah SWT
Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa saja dan makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak
diperanakkan, serta tidak ada selain Allah SWT, yang menyamai-Nya (baca dan pelajari QS. A1-
Ikhls, 112: 1-4).
Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah SWT. Beribadah atau
menyembah kepada selain Allah SWT, termasuk ke dalam perilaku syirik, yang hukumnya haram,
dan merupakan dosa yang paling besar (lihat Q.S An-Nis, 4: 48).
2. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah akhir kehidupan, tetapi
merupakan awal dan kehidupan yang panjang, yakni kehidupan di alam kuhur dan di alam akhirat.
Manusia yang ketika di dunianya taat beribadah, giat beramal saleh, dan senantiasa berbudi pekerti
yang terpuji, tentu akan memperoleh balasan yang menyenangkan. Di alam kubur akan
memperoleh berbagai kenikmatan dan di alam akhirat akan ditempatkan di surga yang penuh
dengan hal-hal yang memuaskan. Tetapi manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah
SWT dan banyak berbuat jahat, tentu setelah matinya akan mendapat siksa kubur dan
dicampakkan ke dalam neraka yang penuh dengan berbagai macam siksaan. (Baca dan pelajari Q.S.
Al-Qariah, 101: 1-11!)
3. Kesucian jiwa
Islam menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha menyucikan jiwanya dan melarang
keras mengotorinya. Seseorang dianggap suci jiwanya apabila selama hayat di kandung badan
senantiasa beriman dan bertakwa atau meninggalkan segala perbuatan dosa, dan dianggap
mengotori jiwanya apabila durhaka pada Allah SWT dan banyak berbuat dosa.
Sungguh beruntung orang yang senantiasa memelihara kesucian jiwanya, dan alangkah ruginva
orang yang mengotori jiwanya (baca Q.S. Asy-Syams, 91: 9-10).
4. Persaudaraan dan Persatuan
Persaudaraan mempunyai hubungan yang erat dengan persatuan, bahkan persaudaraan landasan
bagi terwujudnya persatuan.
Islam mengajarkan bahwa sesama orang beriman adalah bersaudara. Mereka dituntut untuk saling
mencintai dan sayang-menyayangi, di bawah naungan rida Ilahi. Rasulullah SAW bersabda: Tidak
dianggap beriman seorang Muslim di antara kamu, sehingga ia mencintai saudaranya, seperti
rnencintai dirinya. (H.R. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasai).
Selain itu sesama umat Islam, hendaknya saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, jangan
sekali-kali tolong-menolong dalam dosa serta permusuhan. Jangan saling menganiaya dan jangan
pula membiarkan saudaranya yang teraniaya tanpa diberikan pertolongan. Sedangkan umat Islam
yang mampu disuruh untuk memberikan pertolongan kepada saudaranya yang duafa, yakni para
fakir miskin dan anak-anak yatim telantar (baca dan pelajari Q.S. Al-Mun, 107: 1-7).

Anda mungkin juga menyukai