Anda di halaman 1dari 11

HIPOPARATIROID

Oleh : Miftia Yunanda Putri


HIPOPARATIROID
Definisi ; Sekresi kelenjar paratiroid menurun
sehingga terjadi hipokalsemi & peningkatan pospor
dlm darah

Etiologi:
-Herediter /neonatal hipoparatiroid: tjd pd ibu
hipoparatiroid

-Simple Idiopatik Hipoparatiroidisme : akibat reaksi
auto imun , destruksi kelenjar paratiroid olh daya
imunitas sendiri

- Pasca Paratiroidektomi : Tjd sebagai komplikasi
tindakan Tiroidektomi, scr sengaja kelenj.paratiroid
terrangkat.
Patofisiologi:


Parathormon yg tdk adekuat


Reabsorpsi Ca di Intestin Mnrun & Ca tulang Mnrn


Hipocalsemi(kadar Pospat Mngkat dlm serum)

dampak
Hipocalsemia
&Hiperpospatemia



Sensivitas neuromuskuler meningkat



Akibatnya
-Tetani ( gerakan tonik klonik pd ektremitas)
- Stridor laringeal( spasme laring)
- Ritme jantung ireguler
Hipokalsemi&Hiperpospatemi




Dampak :
-Tulang tumbuh tdk optimal(tulang pendek2 terlihat
pd carpal &metacarpal
-Bentuk abnormal
-Kuku mudah patah
-Rambut tipis,mudah patah,jarang
Askep pada Hi[poparatiroid

A.Pengkajian keperawatan
Mencakup

1. Riwayat penyakit
- sdh semenjak kapan menderita penyakit

- Apakah ada anggota keluarga yg menderita penakit
yg sama

- Apakah pernah mengalami tindakan operasi(
pengangkatan tiroid)

-Apakah ada riwayat penyinaran leher
2. Keluhan utama

- kelainan bentuk tulang

-perdarahan yg sulit berhenti

-kejang, kesemutan, dan lemah

3. Pemeriksaan Fisik mencakup
- kelainan bentuk tulang

-tetani

- Rambut jarang, tipis
- Pertumbuhan kuku buruk (deformitas &mudah patah)
- pernafasan berbunyi(stridor)
-Kulit kering dan kasar
4. Pemeriksaan Diagnostik

- pemeriksan Kadar Calsium serum

- pemeriksaan Radiologi

B. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko terjadi aspirasi sehub dgn spasme laring

2. Bersihan jalan nafas yg tdk efektif SD spasme
laring

3. Gangguan bodi image sd perubahan bentuk tubuh



C. intervensi keperawatan

1. Resiko terjadi aspirasi sehub dgn spasme laring
Tujuan : Tidak terjadi aspirasi selama periode
serangan

Intervensi :
- Bila perlu puasakan klien slm periode serangan

- Monitor tanda kekurangan O2 akibat spasme laring
yg berat

- Pertahankan pemberian Ca sesuai program

- Koilaborasi poemberian cairan perenteral


2. Bersihan jalan nafas yg tdk efektif SD spasme
laring
Tujuan : bersihan jalan nafas efektif

Intervensi :
- Kolaborasi pemberian obat anti spasmodik
- Berikan O2 sesuai program
- Istirahatkan Klien di tempat tidur
- Kolaborasi pemberian Ca intra vena
- Pertahankan pemberian diit tinggi Ca & rendah
pospat

Catatan :
- Pada hipokalsemi berat , kalsium klorida atau
kalsium glukonas diberikn dlm larutan glukosa 10 %
dan diberikan scr perlahan-lahan
- untuk dosis pemeliharaan diberikan Ca suplemen 0,5
sd 2 gram/hr
3. Gangguan bodi image sd perubahan bentuk tubuh

Tujuan ; gambaran diri Klien kembali positif

Intervensi :

- Beri dorongan pd klien agar mau mengungkapkan
perasan dan pikiranya thd perubahan bentuk
tubuhnya

- Bersama-sama kien gali potensi yg masih dapat
dikembangkan

-Memfasilitasi klien mengidentifikasi upaya untk
mengurangi persaan malu dgn lingkunganya

Anda mungkin juga menyukai