Anda di halaman 1dari 9

OLEH : Miftia yunanda putri

Sindrom Nefrotik adalah Status klinis yang ditandai dengan peningkatan


permeabilitas membran glomerulus terhadap protein, yang
mengakibatkan kehilangan protein urinaris yang massif (Donna L.
Wong, 2004).
Sindrom nefrotik (SN) merupakan sekumpulan gejala yang terdiri dari
proteinuria massif (lebih dari 50 mg/kgBB/24 jam), hipoalbuminemia
(kurang dari 2,5 gram/100 ml) yang disertai atau tidak disertai dengan
edema dan hiperkolesterolemia. (Rauf, 2002).
Sindrom nefrotik adalah penyakit dengan gejala edema, proteinuria,
hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia kadang-kadang terdapat
hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal. (Ngastiyah, 1997).

Protenuria
Hipoalbuminemia
Hiperlipidemia
Edema
Hiperkoagulabilitas

1. Oedem umum ( anasarka ), terutama jelas pada muka
dan jaringan periorbital.
2. Proteinuria dan albuminemia.
3. Hipoproteinemi dan albuminemia.
4. Hiperlipidemi khususnya hipercholedterolemi.
5. Lipid uria.
6. Mual, anoreksia, diare.
7. Anemia, pasien mengalami edema paru.
Infeksi sekunder mungkin karena kadar imunoglobulin yang rendah
akibat Hipoalbuminemi
Shock : terjadi terutama pada hipoalbuminemia berat (< 1
gram/100ml) yang menyebabkan hipovolemia berat sehingga
menyebabkan shock.
Trombosis vaskuler : mungkin akibat gangguan sistem koagulasi
sehingga terjadi peninggian fibrinogen plasma.
Komplikasi yang bisa timbul adalah malnutrisi atau kegagalan ginjal.
Pengobatan
1. Diperlukan tirah baring selama masa edema parah. Juga dianjurkan untuk
mempertahankan tirah baring selama diuresis jika terdapat kehilangan berat
badan yang cepat.
2. Diit. Pada beberapa unit masukan cairan dikurangi menjadi 900 sampai 1200
ml/ hari dan masukan natrium dibatasi menjadi 2 gram/ hari.
3. Perawatan kulit.
4. Perawatan mata. Tidak jarang mata anak tertutup akibat edema kelopak mata
dan untuk mencegah alis mata yang melekat, mereka harus diswab dengan air
hangat.
5. Kemoterapi

Perawatan

1. Penatalaksanaan krisis hipovolemik.
2. Pencegahan infeksi.
3. Perawatan spesifik meliputi: mempertahankan
grafik cairan yang tepat, penimbnagan harian,
pencatatan tekanan darah dan pencegahan
dekubitus.
4. Dukungan bagi orang tua dan anak.
Laboratorium
Urine
Volume biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (fase oliguria). Warna urine
kotor, sediment kecoklatan menunjukkan adanya darah, hemoglobin,
mioglobin, porfirin.
Darah
Hemoglobin menurun karena adanya anemia. Hematokrit menurun. Natrium
biasanya meningkat tetapi dapat bervariasi. Kalium meningkat sehubungan
dengan retensi seiring dengan perpindahan seluler (asidosis) atau pengeluaran
jaringan (hemolisis sel darah merah). Klorida, fsfat dan magnesium meningkat.
Albumin <>
Biosi ginjal dilakukan untuk memperkuat diagnosa.

Anda mungkin juga menyukai