OLEH : Risda Nurfadila PEMBIMBING : dr.Umairah Assagaf PEMBIMBING BACA : dr. Hendra Yadi Identitas pasien Nama : Ny. A Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 24 tahun Alamat : Butta-Butta Caddi no.1 Nama RS/Ruangan : RS. Labuang Baji/BP2207 No rekam medik : 290363 Tanggal Pemeriksaan :5Maret 2014
Anamnesis Keluhan utama : Sesak napas Riwayat penyakit sekarang: Dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit disertai bunyi mengi. Terutama pada saat dingin dan terkena debu. Sesak tidak berkurang dengan perubahan posisi. Pasien biasa meminum obat salbutamol untuk mengurangi sesaknya. Namun sesaknya muncul kembali jika dingin. Pasien juga batuk saat serangan sesak,dengan lendir (+) berwarna putih, darah (-). Pasien masih dapat tidur dengan satu bantal. Nyeri dada (+) jika batuk. Tidak ada keluhan demam, tidak ada riwayat demam sebelumnya, dan tidak ada riwayat keringat malam. Tidak ada keluhan Mual,tidak ada keluhan muntah,dan tidak ada keluhan nyeri ulu hati. BAB : biasa/lancar, warna cokelat BAK : biasa/lancar, warna kuning Nafsu makan baik, tidak ada penurunan berat badan
Riwayat penyakit : hipertensi(-), penyakit jantung(-) dan diabetes mellitus(-). Riwayat batuk lama (-) Riwayat di rawat di rumah sakit sebelumnya (+) dengan diagnosis asma Riwayat Asma dalam keluarga(+) Ibu Riwayat alergi (+) :alergi dingin dan alergi debu
Pemeriksaan fisik Status Present Sakit sedang / Gizi Baik / Composmentis Tinggi Badan : 157 cm Berat badan : 48 kg IMT : 19,51 kg/m 2
Tanda vital Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 92 x/menit Pernapasan : 36 x/menit Suhu tubuh : 36,8 o C
Kepala Ekspresi : Biasa Simetris muka : simetris kiri = kanan Deformitas : (-) Rambut : Hitam lurus, alopesia (-)
Mata Eksoptalmus/Enoptalmus : (-) Gerakan : ke segala arah Tekanan bola mata : dalam batas normal Kelopak Mata : edema palpebra (-) Konjungtiva : anemis (-) Sklera : ikterus (-) Kornea : jernih, reflex (+) Pupil : bulat, isokor 2,5mm/2,5mm. reflex cahaya +/+
Telinga Pendengaran : dalam batas normal Tophi : (-) Nyeri tekan di prosesus mastoideus : (-)
Hidung Perdarahan : (-) Sekret : (-)
Mulut Bibir : pucat (-), kering (-) Lidah : kotor (-),tremor (-), hiperemis (-) Tonsil : T1 T1, hiperemis (-) Faring : hiperemis (-), Gigi geligi: caries (-) Gusi : perdarahan gusi (-), hipertrofi ginggiva (-) Leher Kelenjar getah bening: tidak ada pembesaran Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran DVS : R-2 cm H 2 O Pembuluh darah : tidak ada kelainan Kaku kuduk : (-) Tumor : (-)
Thoraks Inspeksi Bentuk : normochest, simetris kiri = kanan Pembuluh darah : tidak ada kelainan Buah dada : simetris kiri = kanan Sela iga : dalam batas normal Lain lain : (-) Palpasi Fremitus raba : vocal fremitus kiri=kanan, Nyeri tekan : (-) Perkusi : Paru kiri : sonor Paru kanan : sonor Batas paru-hepar : ICS VI dextra anterior, Batas paru belakang kanan : Vertebra thoracal IX dextra Batas paru belakang kiri : Vertebra thoracal X sinistra
Auskultasi : Bunyi pernapasan : bronkhial kiri = kanan Bunyi tambahan : Rh -/-, Wh +/+
Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Perkusi : Pekak batas atas jantung : ICS II sinistra batas kanan jantung : ICS III-IV linea parasternalis dextra batas kiri jantung : ICS V linea midclavicularis sinistra Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, bunyi tambahan (-)
Abdomen Inspeksi : datar, ikut gerak nafas Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal Palpasi : MT (-) NT (-), hepar / limpa tidak teraba Ginjal : tidak teraba Perkusi : Timpani (+)
Alat Kelamin Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus dan Rektum Tidak dilakukan pemeriksaan
Punggung
Palpasi : NT (-), MT (-) Nyeri ketok : (-) Auskultasi : BP : Vesikuler Bunyi tambahan : Rh -/- Wh +/+ Gerakan : dalam batas normal Lain lain : (-)
Ekstremitas Edema -/- Diagnosis sementara Asma Bronkhial Eksaserbasi Akut
PENATALAKSANAAN AWAL
O 2 3-4 liter/menit IVFD RL 28 tetes/menit Inj methylprednisolon 125 mg/12 jam/ intravenous Combivent nebulizer/8 jam
RENCANA PEMERIKSAAN Foto thorax Follow up Tanggal Perjalanan penyakit Instruksi dokter 5/3/2014
T: 110/70 N: 88 P: 26 S: 36,8 o C
S : Sesak napas (+)Demam (-) batuk (+) lendir (+) warna putih, darah (-) Nyeri dada (+) BAB : biasa BAK : kesan lancar, warna kuning O : SS/GC/CM Kepala: Anemis (-), Ikterus (-), sianosis () Leher: DVS R-2 cmH2O Thorax: BP : Vesikuler BT :Rh -/-, Wh +/+ Jantung: BJ I/II regular, bising(-) Abdomen Datar, ikut gerak napas Peristaltik (+) kesan normal Hepar & lien tidak teraba Ext: Edema -/- A : Asma Bronkhial Eksaserbasi Akut R/ O 2 3-4 liter/menit IVFD RL 28 tetes/menit Inj methylprednisolon 125 mg/12 jam/ intravenous Combivent nebulizer/8 jam Tanggal Perjalanan penyakit Instruksi dokter 6/3/2014
T : 110/70 N : 92 P : 24 S : 36,7 o C S : Sesak napas (+) sudah berkurang. Demam (-) batuk (+) lendir (+) warna putih, darah (-) Nyeri dada (+) BAB : biasa BAK : kesan lancar, warna kuning O : SS/GC/CM Kepala: Anemis (-), Ikterus (-), sianosis () Leher: DVS R-2 cmH2O Thorax: BP : Vesikuler BT :Rh -/-, Wh +/+ Jantung: BJ I/II regular, bising(-) Abdomen Datar, ikut gerak napas Peristaltik (+) kesan normal Hepar & lien tidak teraba Ext: Edema -/- A : Asma Bronkhial Eksaserbasi Akut R/ O 2 3-4 liter/menit IVFD RL 28 tetes/menit Inj methylprednisolon 125 mg/12 jam/ intravenous Combivent nebulizer/8 jam Tanggal Perjalanan penyakit Instruksi dokter 7/3/2014
T : 120/70 N : 88 P : 24 S : 36,0 o C
Sesak napas (+) sudah berkurang. Demam (-) batuk (+) lendir (+) warna putih, darah (-) BAB : biasa BAK : kesan lancar, warna O : SS/GK/CM Kepala: nemis (-), Ikterus (-), sianosis () Leher: DVS R-2 cmH2O Thorax: BP : Vesikuler BT :Rh -/-, Wh +/+ Jantung: BJ I/II regular, bising(-) Abdomen Datar, ikut gerak napas Peristaltik (+) kesan normal Hepar /Lien tidak teraba Ext: Edema -/- A : Asma Bronkhial Eksaserbasi Akut R/ O 2 3-4 liter/menit IVFD RL 28 tetes/menit Inj methylprednisolon 125 mg/12 jam/ intravenous Combivent nebulizer /8 jam Tanggal Perjalanan penyakit Instruksi dokter 8/3/2014
T : 120/80 N : 96 P : 24 S : 36,3 o C
Sesak napas (-) Demam (-) batuk (-) lendir (-) warna putih, darah (-) BAB : biasa BAK : kesan lancar, warna kuning O : SS/GC/CM Kepala: Anemis (-), Ikterus (-), sianosis () Leher: DVS R-2 cmH2O Thorax: BP : Vesikuler BT :Rh -/-, Wh -/- Jantung: BJ I/II regular, bising(-) Abdomen Datar, ikut gerak napas Peristaltik (+) kesan normal Hepar & lien tidak teraba Ext: Edema -/- A :Asma Bronkhial Eksaserbasi Akut R/ Aff infus Methylprednisolone 4 mg 2x1
Pemeriksaan laboratorium Darah rutin (28/2/2014) Hemoglobin : 13,9 g/dl Leukosit : 11,8 x 10 3 / mm 3
Prognosis Ad Functionam : Bonam Ad Sanationam : Bonam Ad Vitam : Bonam
Resume
Seorang wanita 24 tahun masuk dengan keluhan sesak napas yang dialami sekitar 2 hari SMRS disertai bunyi mengi. Terutama pada saat dingin dan terkena debu. Sesak tidak berkurang dengan perubahan posisi. Pasien biasa memakai inhaler untuk mengurangi sesaknya. Namun sesaknya muncul kembali jika dingin. Pasien juga batuk saat serangan sesak,dengan lendir berwarna putih. Leher terasa sangat gatal pada saat akan mengeluarkan lendir. Pasien masih dapat tidur dengan satu bantal. Nyeri dada (+) jika batuk.Tidak ada keluhan demam, tidak ada riwayat demam sebelumnya, dan tidak ada riwayat keringat malam.Tidak ada keluhan mual,tidak ada keluhan muntah,dan tidak ada keluhan nyeri ulu hati. Nafsu makan baik dan tidak ada penurunan berat badan. Riwayat asma (+) sejak 10 tahun yang lalu dengan pengobatan salbutamol 2 mg 3x1+ inhaler jika sedang sesak. BAB : biasa/lancar, warna cokelat, BAK : biasa/lancar, warna kuning Tidak ada riwayat hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes mellitus. Tidak ada riwayat batuk lama Riwayat di rawat di rumah sakit sebelumnya (+) dengan diagnosis asma Riwayat Asma dalam keluarga(+) Ibu Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien dalam sakit sedang, kesadaran kompos mentis, berat badan 48 kg, tekanan darah 110/70 mmHg Nadi 92 x/menit (regular, kuat angkat), Pernapasan 36x/menit, Suhu 36,8 C. Tidak Tampak konjunctiva ikterus, dan anemis pada pemeriksaan mata, pemeriksaan thoraks didapatkan auskultasi terdengar bunyi wheezing di kedua lapangan paru. Dari pemeriksaan abdomen, pada inspeksi tampak abdomen datar dan mengikuti gerak napas, perkusi didapatkan bunyi timpani dan pada auskultasi bunyi peristaltic dengan kesan normal. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang didapatkan di atas maka pasien didiagnosis asma bronkhial eksaserbasi akut.