Anda di halaman 1dari 52

Scenario B blok 19

Seorang laki-laki usia 9 tahun dibawa ibunya berobat ke poliklinik. Keluhan kedua mata sering
merah berulang dan terasa gatal. Keluhan terutama dirasakan bila pasien sering bermain bola
pada siang hari.
Riwayat keluarga: ayah pasien menderita penyakit asma.
Pemeriksaan otalmologi:
!"#S: $%$
&'"#S: 1()$ mm*g
Palpebra "#S: Blearospasme
Kon+ungt,a tarsal superior "#S: -iantpapil ./0) kon+ungti,a tarsal inerioe "#S: tenang
Kon+ungi,a bulbi "#S: 'n+eksi kon+ungti,a ./0
Kornea "#S: *orner &rantas dots ./0 di limbus) iniltrate punctata .-0) shield ulcer .-0
B1#) iris) pupil) lensa "#S: #alam batas normal
Segmenposterir "#S: #alam batas normal
Klarikasi istilah
2sma: peradangan kronis yang umum ter+adi pada saluran naas yang ditandai dengan ge+ala
yang ber,ariasi dan berulang) penyumbatan saluran naas yang bersiat reersible dan spasme
bronkus.
!ods: !isus "kuli #e3tra Sinistra.
&iods: &ekanan 'ntra "kuler #e3tra Sinistra.
Palpbra "ds: lipatan tipis kulit) otot) dan +aringan ibrosa yang berungsi melindungi struktur
+aringan mata.
Bleospasme: tindakan meme+amkan mata dengan kuat yang tidak disadari yang dapat
berlangsung dalam beberapa detik sampai beberapa +am) kedipan kelopak mata yang keras dan
hilang waktu tidur.
Kon+ungti,a &arsal Superior "ds: selaput lendir tarsus dibelakang kelopak mata atas
Giant Papil: seperti kerikil) membentuk polygonal yang biasanya tampak pada bagian tarsus
posterior.
Kon+ungti,a &arsal 'nerior "ds: selaput lendir tarsus dibelakang kelopak mata bawah
Kon+ungti,a Bulbi "ds: merupakan membrane yang menutupi sklera
'n+eksikon+ungti,a: keadaan dimana ter+adi pelebaran arteri kon+ungti,a posterior) dengan
gambaran klinis pembuluh darah berkelok) kon+ungti,a merah dari bulbi menu+u kornea dan ikut
bergerak +ika kon+ungti,a bulbi digerakkan.
Horner Transtas Dots ./0 di 4imbus: degenerasi epitel yang ter+adi akibat adanya iniltrasi sel
radang di subepitel yang mengalami degenerasi musinosa) sehingga terbentuk bintik-bintik putih
di limbus.
Infiltrate Punctate: penimbunan larutan secara langsung ke dalam +aringan yang menyerupai titik
.
Shield Ulcer: disontinuitas permukaan kornea akibat kematian +aringan.
'dentiikasi masalah
Seorang laki-laki usia 9 tahun dibawa ibunya berobat ke poliklinik. Keluhan kedua mata sering
merah berulang dan terasa gatal. Keluhan terutama dirasakan bila pasien sering bermain bola
pada siang hari.
Riwayat keluarga: ayah pasien menderita penyakit asma.
Pemeriksaan otalmologi
!"#S: $%$
&'"#S: 1()$ mm*g
Palpebra "#S: Blearospasme
Kon+ungt,a tarsal superior "#S: -iantpapil ./0) kon+ungti,a tarsal inerioe "#S: tenang
Kon+ungi,a bulbi "#S: 'n+eksi kon+ungti,a ./0
Kornea "#S: *orner &rantas dots ./0 di limbus) iniltrate punctata .-0) shield ulcer .-0
B1#) iris) pupil) lensa "#S: #alam batas normal
Segmenposterir "#S: #alam batas normal
2nalisis masalah
Seorang laki-laki usia 9 tahun dibawa ibunya berobat ke poliklinik. Keluhan kedua mata sering
merah berulang dan terasa gatal. Keluhan terutama dirasakan bila pasien sering bermain bola
pada siang hari.
Riwayat keluarga: ayah pasien menderita penyakit asma.
Apa hubungan umur dan jenis kelamin dengan keluhan yang dialami 15) 11) 16
"rang berusia muda umumnya terkena. !ernal keratocon+ungti,itis umumnya dimulai sebelum
pubertas) dan biasanya menghilang saat usia 67 tahun. Pasien umumnya memiliki riwayat alergi
terhadap serbuk sari) atau bentuk alergi lainnya seperti dermatitis atopik) rhinitis alergika) atau
asthma.
Etiologi dari keluhan utama (mata merah berulang dan terasa gatal) 1)17) 15
Pembagian kon+ungti,itis berdasarkan penyebabnya :
- Kon+ungti,itis akut bacterial) mis: kon+ungti,itis blenore) kon+ungti,itis gonore) -
kon+ungti,itis diteri) kon+ungti,itis olikuler) kon+ungti,itis katarak.
- Kon+ungti,itis akut ,iral) mis: keratokon+ungti,itis epidemik) demam aringokon+ungti,a)
keratokon+ungti,itis herpetic.
- Kon+ungti,itis akut +amur
- Kon+ungti,itis akut alergik
- Kon+ungti,itis kronis) mis: trakoma.
Personal hygiene dan kesehatan lingkungan yang kurang) alergi) nutrisi kurang ,itamin 2) iritati
.bahan kimia) suhu) listrik) radiasi ultra,iolet0) +uga merupakan etiologi dari kon+ungti,itis. .
1). Konjungtivitis Bakteri
&erutama disebabkan oleh Staphylococcus aureus) Streptococcus pneumoniae) *aemophilus
inluen8ae) dan 1ora3ella catarrhalis. Kon+ungti,itis bakteri sangat menular) menyebar melalui
kontak langsung dengan pasien dan sekresinya atau dengan ob+ek yang terkontaminasi.
2). Konjungtivitis bakteri hiperakut
9eisseria gonnorrhoeae dapat menyebabkan kon+ungti,itis bakteri hiperakut yang berat dan
mengancam penglihatan) perlu ru+ukan ke otalmologis segera.
3). Konjungtivitis iral
:enis kon+ungti,itis ini adalah akibat ineksi human adeno,irus . yang paling sering adalah
keratokon+ungti,itis epidermika 0 atau dari penyakit ,irus sistemik seperti mumps dan
mononukleosis. Biasanya disertai dengan pembentukan olikel sehingga disebut +uga
kon+ungti,itis olikularis. 1ata yang lain biasanya tertular dalam 6;-;< +am.
!). Konjungtivitis Alergi
'neksi ini bersiat musiman dan berhubungan dengan sensiti,itas terhadap serbuk) protein
hewani) bulu) makanan atau 8at-8at tertentu) gigitan serangga dan%atau obat . atropin dan
antibiotik golongan 1ycin0. 'neksi ini ter+adi setelah terpapar 8at kimia seperti hair spray) tata
rias) asap rokok. 2sma) demam kering dan ek8ema +uga berhubungan dengan kon+ungti,itis
alergi. #isebabkan oleh alergen yang terdapat di udara) yang menyebabkan degranulasi sel mast
dan pelepasan histamin.. Pasien dengan kon+ungti,itis alergi sering memiliki riwayat atopi) alergi
musiman) atau alergi spesiik .misal terhadap kucing0
"). Konjungtivitis blenore#
kon+ungti,itis purulen . bernanah pada bayi dan kon+ungti,itis gonore 0. Blenore
neonatorum merupakan kon+ungti,itis yang terdapat pada bayi yang baru lahir.
$ato%isiologi dari keluhan utama (mata merah berulang dan terasa gatal) 6)9)1
&atal
Kon+ungti,itis alergika disebabkan oleh respon imun tipe 1 terhadap alergen. 2lergen terikat
dengan sel mast dan reaksi silang terhadap 'g= ter+adi) menyebabkan degranulasi dari sel mast
dan permulaan dari reaksi bertingkat dari peradangan. *al ini menyebabkan pelepasan histamin
dari sel mast) +uga mediator lain termasuk triptase) kimase) heparin) kondroitin sulat)
prostaglandin) tromboksan) dan leukotrien. histamin dan bradikinin dengan segera menstimulasi
nosiseptor) menyebabkan rasa gatal) peningkatan permeabilitas ,askuler) ,asodilatasi)
kemerahan) dan in+eksi kon+ungti,a.
Kon+ungti,a selalu berhubungan dengan dunia luar sehingga kemungkinan terineksi dengan
mikroorganisme sangat besar. 2pabila ada mikroorganisme yang dapat menembus pertahanan
kon+ungti,a berupa tear ilm yang +uga berungsi untuk mmelarutkan kotoran-kotoran dan
bahan-bahan toksik melalui meatus nasi inerior maka dapat ter+adi kon+ungti,itas.
Kon+ungti,itis merupakan penyakit mata eksternal yang diderita oleh masyarakat) ada yang
bersiat akut atau kronis. -e+ala yang muncul tergantung dari actor penyebab kon+ungti,itis dan
actor berat ringannya penyakit yang diderita oleh pasien. Pada kon+ungti,itis yang akut dan
ringan akan sembuh sendiri dalam waktu 6 minggu tanpa pengobatan. 9amun ada +uga yang
berlan+ut men+adi kronis) dan bila tidak mendapat penanganan yang adekuat akan menimbulkan
kerusakan pada kornea mata atau komplikasi lain yang siatnya local atau sistemik.
Kon+ungti,a karena lokasinya terpapar pada banyak mikroorganisme dan actor lingkungan lain
yang mengganggu. Beberapa mekanisme melindungi permukaan mata dari substansi luar. Pada
ilm air mata) unsure berairnya mengencerkan materi ineksi) mucus menangkap debris dan ker+a
memompa dari pelpebra secara tetap menghanyutkan air mata ke duktus air mata dan air mata
mengandung substansi antimikroba termasul liso8im. 2danya agen perusak) menyebabkan
cedera pada epitel kon+ungti,a yang diikuti edema epitel) kematian sel dan eksoliasi) hipertroi
epitel atau granuloma. 1ungkin pula terdapat edema pada stroma kon+ungti,a .kemosis0 dan
hipertroi lapis limoid stroma .pembentukan olikel0. Sel-sel radang bermigrasi dari stroma
kon+ungti,a melalui epitel kepermukaan. Sel-sel kemudian bergabung dengan ibrin dan mucus
dari sel goblet) membentuk eksudat kon+ungti,a yang menyebabkan perlengketan tepian
palpebra saat bangun tidur.
2danya peradangan pada kon+ungti,a ini menyebabkan dilatasi pembuluh-pembuluh kon+ungti,a
posterior) menyebabkan hoperemi yang tampak paling nyata pada orniks dan mengurang kearah
limbus. Pada hiperemi kon+ungti,a ini biasanya didapatkan pembengkakan dan hipertroi papilla
yang sering disertai sensasi benda asing dan sensasi tergores) panas) atau gatal. Sensai ini
merangsang sekresi air mata. &ransudasi ringan +uga timbul dari pembuluh darah yang
hyperemia dan menambah +umlah air mata. :ika klien mengeluh sakit pada iris atau badan siliare
berarti kornea terkena.
Karena Kon+ungti,a selalu berhubungan dengan dunia luar kemungkinan kon+ungti,a terineksi
dengan mikroorganisme sangat besar. Pertahanan kon+ungti,a terutama oleh karena adanya tear
ilm) pada permukaan kon+ungti,a yang berungsi melarutkan kotoran dan bahan-bahan yang
toksik kemudian mengalirkan melalui saluran lakrimalis ke meatus nasi inerior. &ear ilm
mengandung beta lysine) lyso8yne) 'g 2) 'g - yang berungsi menghambat pertumbuhan
kuman. 2pabila ada kuman pathogen yang dapat menembus pertahanan tersebut sehingga ter+adi
ineksi kon+ungti,a yang disebut kon+ungti,itis.
'engapa keluhan bertambah berat ketika bermain bola pada siang hari 5)<)6
Keluhan bertambah berat ketika bermain bola pada siang hari karena) aktor penyebab
kon+ungti,itas ,ernalis selain aktor alergi terdapat aktor isik yaitu terpapar sinar matahari yang
terik yang menyebabkan keluhan anak pada kasus ini semakin berat.
Bagaimana hubungan keluhan utama dengan ri(ayat keluarga (ayah pasien menderita
asma) ;) 5)>
Kon+ungti,itis ,ernal ter+adi pada orang yang memiliki riwayat keluarga alergi) seperti rhinitis
alergi) asma) dan eksim. *al ini paling sering ter+adi pada laki-laki muda) dan paling sering
ter+adi selama musim semi dan musim panas. Pada kasus diatas diketahui bahwa ayah pasien
menderita asma. Riwayat keluarga dalam kasus ini men+adi salah satu aktor pencetus ter+adinya
kon+ungti,itis ,ernalis karena) merupakan salah satu etilogi ter+adinya kon+ungti,itis ,ernalis
pada pasien tersebut yang menyebabkan adanya keluhan mata merah dan gatal yang berulang.
)enis*jenis mata merah () $);
- Perdarahan Subkon+ungti,a
#isebabkan oleh rupturnya pembuluh darah kecil yang menghubungkan
pisklera dan kon+ungti,a. 1ata terlihat merah karena darah masuk ke
dalam +arak yang ada tersebut. ?mumnya tanda terpenting dari
gangguan ini adalah adanya gangguan perdarahan. -angguan ini tidak
mempengaruhi kemampuan ,isual) tidak ada nyeri) serta tidak
memerlukan penanganan. @ang perlu dilakukan adalah e,aluasi terhadap aktor yang
berperan pada gangguan ini.
- Blearitis
#isebabkan oleh peradangan pada bagian kelopak mata. &erlihat berminyak dan ada luka-
luka yang membentuk bisul melekat pada bagian alis mata. 1ata terlihat
kemerah-merahan pada bagian sklera%bagian putih mata .sklera terlihat
berwarna pink0. Penanganan dilakukan dengan kompres air hangat)
men+aga kelopak mata untuk tetap higienis) dan antibiotika topikal seperti
eritromisin. ?ntuk mengatasi ge+alanya dipakai 9S2'# .9on Steroidal
2nti 'nlammatory #rugs0. :ika blearitis semakin parah atau ter+adi
blearitis kronis diberikan antibiotika sistemik .biasanya tetrasiklin0.
- Kon+ungti,itis
#isebabkan oleh pembuluh darah kon+ungti,a superisial yang mengalami dilatasi sehingga
ter+adi hiperemia .kemerahan0 dan edema pada kon+ungti,a. 'ni
merupakan gangguan yang paling sering menyebabkan kemerahan
pada mata. 9yerinya terasa ringan dan keta+aman penglihatan hanya
sedikit berkurang. Penyebabnya dapat berupa ,irus) bakteri) dan
+amur. -angguan ini dapat menyebabkan mata berair) terasa seperti
ada benda asing dalam mata) dan otoobia .silau0. Biasanya
penanganan dilakukan dengan pemberian antibiotika topikal okular spektrum luas) seperti
sulasetamid 17A) polymi3in-bacitracin-neomycin) atau kombinasi dari trimetoprim-
polimiksin.
- Kon+ungti,itis 2lergi
#isebabkan oleh alergi pada bagian kon+ungti,a. Kondisi ini secara ekstrim sering ter+adi dan
sering tertukar diagnosisnya dengan kon+ungti,itis ineksius.Penanganannya dilakukan
dengan kompres dingin) ,asokonstriksi topikal) antihistamin) dan mast-cell stabili8ers seperti
cromolyn sodium. -lukokortikoid topikal +uga bisa digunakan) tetapi pada pemakaian +angka
pan+ang dapat menyebabkan komplikasi seperti glaukoma) katarak) dan ineksi sekunder.
9S2'# topikal seperti ketorolac tromethamine adalah alternati yang lebih baik
dibandingkan glukokortikoid topikal.
- Keratitis .Radang kornea0
#isebabkan oleh beberapa aktor) yaitu: mata kering) pemakaian obat topikal) ,iral
con+uncti,itis) terpapar sinar ultra,iolet) penggunaan contact lenses) blepharitis) dan
abnormalitas kelopak mata. Paling sering adalah penggunaan lensa kontak dalam ineksi
kornea. Penanganan paling baik adalah dengan antibiotika topikal. $. ?,eitis 2nterior
#isebabkan oleh peradangan sel di aBueous humor atau pengendapan di sepan+ang endotel
kornea. Biasanya dialami oleh orang muda atau pada usia pertengahan. -e+alanya adalah
nyeri) otoobia) dan pandangan yang kurang +elas. -angguan ini dapat menyebabkan
glaukoma) abnormalitas pupil) katarak) dan disungsi makular. Penanganannya menggunakan
glukokortikoid topikal.
- -laukoma 2kut Sudut &ertutup
#isebabkan oleh peningkatan dimensi anterior-posterior dari
crystalline lens yang bisa mendorong iris di depannya. Pada
gangguan ini didapati pupil tidak bereaksi dengan cahaya) iris
terlihat kurang ta+am) dan pandangan kabur karena adanya
edema. -e+ala klasik yang sering terlihat adalah adanya
halo%cincin di sekitar cahaya. -angguan ini +arang ter+adi
sehingga sering salah diagnosis. Penanganannya adalah dengan aseta8olamid oral atau
intra,ena) beta bloker topikal) prostaglandin) ala-6-adrenergik agonis) dan pilokarpin untuk
merangsang miosis. :ika gagal) dapat digunakan laser untuk membuat lubang di iris perier.
Semua gangguan mata di atas merupakan gangguan mata merah yang paling sering ter+adi.
Kita dapat melihat bahwa antara satu gangguan dengan gangguan mata lainnya memiliki cara
penanganan yang berbeda-beda. :adi) +ika ter+adi mata merah sebaiknya periksakan mata
2nda terlebih dahulu kepada dokter mata.
$emeriksaan o%talmologi+
!"#S: $%$
&'"#S: 1()$ mm*g
Palpebra "#S: Blearospasme
Kon+ungt,a tarsal superior "#S: -iantpapil ./0) kon+ungti,a tarsal inerioe "#S: tenang
Kon+ungi,a bulbi "#S: 'n+eksi kon+ungti,a ./0
Kornea "#S: *orner &rantas dots ./0 di limbus) iniltrate punctata .-0) shield ulcer .-0
B1#) iris) pupil) lensa "#S: #alam batas normal
Segmen posterior "#S: #alam batas normal
,nterpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan o%talmologi
- -./ "#0#1
!"#S $ % $ 9ormal
- 2,-./ <)9)17
9ormal: 1(-67 mm*g
'nterpretasi: 9ormal
1ekanisme abnormal:-
- $alpebra -./ 11)16)15
Blearospasme
Blearospasme adalah penutupan kedua kelopak mata diluar kontrol karena kontraksi otot
Kondisi ini dapat disebabkan oleh iritasi mata) obat-obatan tertentu dan gangguan otak.
9amun) ketika semua penyebab tersebut tidak ada) kondisi ini disebut blearospasme
esensial. Blearospasme paling sering mempengaruhi wanita diatas usia (7 dan ter+adinya
mungkin dimulai dengan peningkatan rekuensi kedipan mata) khususnya +ika terpapar
cahaya atau stres. 4ama kelamaan kondisi berkembang men+adi spasme atau gerakan
kedipan mata diluar kontrol.Calaupun kondisi ini dikaitkan dengan disungsi otak)
penyebab pastinya tidak diketahui. &ingkat keparahan berkisar dari tahap ringan yaitu
hanya sebagai peningkatan +umlah kedipan mata kadang disertai dengan spasme kelopak
mata) hingga tahap parah yang mengganggu akti,itas dimana penderita men+adi tidak
dapat membaca) menonton tele,isi) tidak dapat beker+a) menghindari kontak dengan
orang lain dan men+adi depresi.
- Konjungtiva tarsal superior -./ 1)6)5
Kon+ungti,a tarsal superior : Giant papil (+)
'nterpretasi : &idak normal) telah ter+adi pembesaran papil
Konjunti!a tarsal inferioe "DS: tenan
'nterpretasi : 9ormal
'ekanisme &iant $apil
Pada ase ,askuler dan seluler dini akan di ikuti dengan deposisi kolagen) peningkatan
,askularisasi yang lebih mencolok) serta reduksi sel radang secara keseluruhan. #eposisi
kolagen dan substansi dasar maupun seluler mengakibatkan terbentuknya deposit stone
yang terlihat secara nyata pada pemeriksaan klinis. *iperplasi +aringan ikat meluas keatas
membentuk giant pupil bertangkai dengan dasar perlekatan yang luas. Kolagen maupun
pembuluh darah akan mengalami hialinisasi. =piteliumnya berprolierasi men+adi ( D 17
lapis sel epitel yang edematous dan tidak beraturan. Sering dengan bertambah besarnya
pupil ) lapisan epitel akan mengalami atroi di apek sampai hanya tinggal satu lapis sel
yang kemudian akan mengalami keratinisasi. Serbukan sel) serta prolierasi dan
akumulasi serabut kolagen dan ibrosa tersebut memberika gambaran penebalan
menon+ol dari permukaan kon+ungti,a tarsalis yang di namakan cobble stones
- Konjungtiva bulbi -./ ;)()$
Pemeriksaan *asil interpretasi mekanisme
Kon+ungti,a
bulbi "#S
'n+eksi
kon+ungti,al
&er+adi pelebaran
pembuluh darah
arteri kon+ungti,a
posterior
'n+eksi kon+ungti,al
ter+adi akibat pengaruh
mekanis alergi ataupun
adanya ineksi pada
+aringan
- Kornea -./ >)<)9
Kornea "#S: Horner Trantas dots ./0 2bnormal
Bintik-bintik &ranta adalah bintik-bintik putih yang terlihat di limbus pada beberapa
pasien dengan ase akti keratokon+ungti,itis ,ernal. #itemukan banyak eosinoil dan
granula eosinoilik bebas di dalam bintik &ranta dan sediaan hapus eksudat kon+ungti,a
yang terpulas -iemsa.
- B'.# iris# pupil# lensa -./ 17)11)16
9ormal: #alam batas normal
'nterpretasi: 9ormal
1ekanisme: -
- /egmen posterior -./ 15)1)6
9ormal
3ara pemeriksaan+
- -./ $)5);
Pemeriksaan ,isus merupakan pemeriksaan ungsi mata.-angguan penglihatan memerlukan
pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan mata yang mengakibatkan turunnya
,isus.!isus perlu dicatat pada setiap mata yang memberikan keluhan mata.
Pemeriksaan ,isus dapat dilakukan dengan menggunakan "ptotype Snellen) kartu Eincin
4andolt) kartu u+i =) dan kartu u+i Sheridan atau -ardiner.
Eara pemeriksaan ,isus:
- Pasien duduk di kamar yang terang
- Pasien duduk menghadap kartu Snellen dengan +arak $ meter
- #ilakukan satu mata terlebih dahulu) dahulukan mata kanan) diikuti oleh mata kiri. Satu
mata ditutup dengan penutup.
- Pasien diminta untuk membaca huru pada kartu snellen sampai baris terkecil yang masih
bisa dilihat oleh pasien.
- Pada mata tersebut dipasang pinhole
- Pasien diminta membaca kembali kartu Snellen) +ika pasien mampu melihat baris yang
paling kecil) maka pin hole / terdapat kelainan reraksi belum dikoreksi penuh
- Koreksi dengan lensa negati,e atau positi. 4ensa negati,e terkecil dipasang pada
tempatnya dan bila ta+am penglihatan men+adi lebih baik ditambah kekuatannya perlahan-
lahan hingga dapat dibaca pada huru pada baris terbawah sampai terbaca baris $%$
- 4akukan dengan mata kiri +uga.
Eara memeriksa ,isus ada beberapa tahap:
- 1enggunakan FchartF GH yaitu membaca FchartF dari +arak yang ditentukan) biasanya (
atau $ meter. #igunakan +arak sepan+ang itu karena pada +arak tersebut mata normal akan
relaksasi dan tidak berakomodasi.
- Kartu yang digunakan ada beberapa macam
1. Snellen chart GH kartu bertuliskan beberapa huru dengan ukuran yang berbeda GH
untuk pasien yang bisa membaca.
6. = chart GH kartu yang bertuliskan huru = semua) tapi arah kakinya berbeda-beda.
5. Eincin 4andolt GH Kartu dengan tulisan berbentuk huru FcF) tapi dengan arah cincin
yang berbeda-beda.
Eara memeriksa :
1. Kartu diletakkan pada +arak ( atau $ meter dari pasien dengan posisi lebih tinggi atau
se+a+ar dengan mata pasien.
6. Bila +arak ( meter) maka ,isus normal akan bernilai (%( artinya mata normal dapat
melihat pada +arak ( meter) pasien +uga dapat melihat pada +arak ( meter. Bila ber+arak $
m) berarti ,isus normalnya $%$. Satuan selain meter ada kaki G 67%67) ada +uga log
.logaritma0.
5. Pastikan cahaya harus cukup
;. Bila ingin memeriksa ,isus mata kanan) maka mata kiri harus ditutup dan pasien diminta
membaca kartu.
Eara menilai ,isus dari hasil membaca kartu :
1. Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan ,isus (%( atau $%$) maka tidak usah
membaca pada baris berikutnya GH ,isus normal
6. Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas ,isus normal) cek pada
1 baris tersebut
5. Bila cuma tidak bisa membaca 1 huru) berarti ,isusnya terletak pada baris tersebut
dengan alse 1.
;. Bila tidak dapat membaca 6) berarti ,isusnya terletak pada baris tersebut dengan alse 6.
(. Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah +umlah huru yang ada) berarti ,isusnya
berada di baris tepat di atas baris yang tidak dapat dibaca.
$. Bila tidak dapat membaca satu baris) berarti ,isusnya terdapat pada baris di atasnya.
>. Bila terdapat penurunan ,isus) maka cek dengan menggunakan pinhole .alat untuk
memokuskan titik pada penglihatan pasien0
<. Bila ,isus tetap berkurang GH berarti bukan kelainan reraksi
9. Bila ,isus men+adi lebih baik dari sebelumnya GH berarti merupakan kelainan reraksi.
Eontoh: membaca Snelleen chart
Snelleen chart yang yang digunakan dalam ukuran kaki G normalnya 67%67.
1isal) pasien dapat membaca semua huru pada baris ke <. Berarti ,isusnya normal
1. Bila hanya membaca huru =) #) I) E pada baris ke $ GH ,isusnya 67%57 dengan alse 6.
2rtinya) orang normal dapat membaca pada +arak 57 kaki sedangkan pasien hanya dapat
membacanya pada +arak 67 kaki.
6. Bila pasien membaca huru J) P pada baris ke $ GH ,isusnya 67%;7
5. Bila tidak dapat membaca huru pada baris ke $) cek baris ke ( dengan ketentuan seperti
di atas.
Eara pemeriksaan berlaku untuk = chart dan cincin 4andolt.
1. Bila tidak bisa membaca kartu) maka dilakukan penghitungan +ari.
Penghitungan +ari di mulai pada +arak tepat di depan Snellen Ehart GH ( atau $ m
#apat menghitung +ari pada +arak $ m GH ,isusnya $%$7
6. Bila tidak dapat menghitung +ari pada +arak $ m) mka ma+u 1 m dan lakukan
penghitungan +ari. Bila pasien dapat membaca) ,isusnya (%$7. Begitu seterusnya) bila
tidak dapat menghitung +ari ( m) di ma+ukan +adi ; m) 5 m) sampai 1 m di depan pasien.
5. Bila tidak bisa menghitung +ari pada +arak tertentu) maka dilakukan pemeriksaan
penglihatan dengan lambaian tangan. 4ambaian tangan dilakukan tepat 1 m di depan
pasien. #apat berupa lambaian ke kiri dan kanan) atau atas bawah. Bila pasien dapat
menyebutkan arah lambaian) berarti ,isusnya 1%577
;. Bila tidak bisa melihat lambaian tangan) maka dilakukan penyinaran) dapat menggunakan
Fpen lightF
(. Bila dapat melihat sinar) berarti ,isusnya 1%K. &entukan arah proyeksi :
$. Bila pasien dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang)berarti ,isusnya 1%K
dengan proyeksi baik.
Proyeksi sinar ini di cek dari ; arah. *al tersebut untuk mengetahui apakah tangkapan
retina masih bagus pada ; sisinya) temporal) nasal) superior) dan inerior.
>. Bila tak dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang) berarti ,isusnya 1%K
dengan proyeksi salah.
<. Bila tidak dapat melihat cahaya) maka dikatakan ,isusnya G 7
- 2-./
&onometri adalah cara pengukuran tekanan cairan intraokular dengan memakai alat-alat yang
terkalibrasi. &ekanan normal berkisar dari 17 sampai 61 mm*g. Pada tonometri aplanasi)
tekanan intraokular ditentukan oleh gaya yang diperlukan untuk meratakan kornea dengan
beban standar yang telah ditetapkan sebelumnya. -aya yang diperlukan meningkat seiring
dengan peningkatan tekanan intraokular.
&onometer Schiot8) yang sekarang +arang digunakan) mengukur besarnya indentasi kornea
yang dihasilkan oleh beban yang telah ditentukan. #engan makin meningkatnya tekanan
intraokular) makin sedikit indentasi kornea yang ter+adi. Karena kedua cara ini menggunakan
alat yang menempel pada kornea pasien) diperlukan anestesi lokal dan u+ung alat harus
didisineksi sebelum dipakai. Saat melakukan tonometri dengan teknik apa pun) pemeriksa
harus berhati-hati agar tidak menekan bola mata dan menyebabkan tekanannya meningkat.
&onometer non-kontak .hembusan udara0 tidak seteliti tonometer aplanasi. #ihembuskan
sedikit udara pada kornea. ?dara yang terpantul dari permukaan kornea mengenai membran
penerima tekanan pada alat ini. 1etode ini tidak memerlukan anestesi karena tidak ada
bagian alat yang mengenai mata. :adi) dapat dipakai dengan mudah oleh teknisi) dan berguna
dalam program penyaringan.
9ormal 17-61
- $alpebra -./ <)16)15
pake alat slitlamp.
- Konjungtiva tarsal superior -./ 9)17)11
Pasien disuruh membuka matanya dan sebaiknya melihat kebawah lalu mata dinaikkan
ke bagian atas atau superior.
- Konjungtva bulbi -./ 17)>)<
Slitlamp adalah sebuah mikroskop binokular yang terpasang pada me+a dengan sumber
cahaya khusus yang dapat diatur. Seberkas cahaya celah pi+ar yang lurus di+atuhkan pada
bola mata dan menyinari potongan sagital optik mata. Sudut penyinaran dapat diubahL
demikian +uga lebar) pan+ang) dan intensitas berkas cahaya. Pembesaran +uga dapat
disesuaikan) biasanya pembesaran 17 M sampai 1$ M0. karena slitlamp adalah sebuah
mikroskop binokular) pandangannya adalah NstereoskopikO) atau tiga dimensi. Selama
pemeriksaan) pasien didudukan dan kepalanya ditopang dengan penun+ang dagu yang
dapat diatur dan penahan dahi. #engan memakai slitlamp) belahan anterior bola mata
.segmen anterior0 dapat diamati. #etil-detil tepi palpebral dan bulu mata) permukaan
kon+ungti,a palpebral dan bulbaris) lapisan air mata dan kornea) iris) dan aBueous dapat
diteliti. 1elalui pupil yang dilebarkan) lensa kristalina dan bagian anterior ,itreus dapat
pula diamati.
Pembalikan Palpebra
=,ersi .pembalikan0 palpebral untuk memeriksa permukaan bawah palpebral superior
dapat dilakukan bersama slitlamp atau tanpa bantuan alat ini. Pemeriksaan ini harus
selalu dilakukan bila diduga ada benda asing. Sebuah lempeng tulang rawan yang agak
kaku) disebut tarsus) membentuk kontur dan bentuk palpebral. #i palpebral superior) tepi
superior tarsus terletak di sentral) sekitar <-9 mm di atas bulu mata.permukaan bawah
palpebral ditutupi oleh kon+ungti,a palpebral tarsalis.
Setelah diberi anestesi lokal) pasien duduk di depan) slitlamp dan diminta melihat
kebawah. Pemeriksa dengan hati-hati memegang bulu mata atas dengan +ari telun+uk dan
+empol sementara tangan yang lain meletakkan tangkai aplikator tepat di atas tepi
superior tarsus. Palpebral dibalik dengan sedikit menekan aplikator ke bawah) serentak
dengan pengangkatan tepian bulu mata. Pasien tetap melihat kebawah) dan bulu mata
ditahan dengan menekannya pada kulit di atas tepian orbitasuperior saat aplikator ditarik
kembali. Kon+ungti,a tarsal kemudian diamati dengan pembesaran. ?ntuk
mengembalikannya) tepian palpebral dengan lembut diusap kebawah sementara pasien
melihat ke atas.
Pemeriksaan mata awal termasuk pengukuran keta+aman ,isus) pemeriksaan eksternal
dan slit-lamp biomikroskopi.Pemeriksaan eksternal harus mencakup elemen berikut ini:
- 4imadenopati regional) terutama sekali preaurikuler
- Kulit: tanda-tanda rosacea) eksema) seborrhea
- Kelainan kelopak mata dan adneksa: pembengkakan) perubahan warna) malposisi)
kelemahan) ulserasi) nodul) ekimosis) keganasan
- Kon+ungti,a: bentuk in+eksi) perdarahan subkon+ungti,a) kemosis) perubahan sikatrikal)
simblepharon) massa) secret
- Slit-lamp biomikroskopi harus mencakup pemeriksaan yang hati-hati terhadap:
(
- 1argo palpebra: inlamasi) ulserasi) sekret) nodul atau ,esikel) nodul atau ,esikel) sisa
kulit berwarna darah) keratinisasi
- Bulu mata: kerontokan bulu mata) kerak kulit) ketombe) telur kutu dan kutu
- Punctum lacrimal dan canaliculi: penon+olan) secret
- Kon+ungti,a tarsal dan orniks
- 2danya papila) olikel dan ukurannya
- Perubahan sikatrikal) termasuk penon+olan ke dalam dan simblepharon
- 1embran dan psudomembran
- ?lserasi
- Perdarahan
- Benda asing
- 1assa
- Kelemahan palpebra
- Kon+ungti,a bulbar%limbus: olikel) edema) nodul) kemosis) kelemahan) papila) ulserasi)
luka) likten) perdarahan) benda asing) keratinisasi
- Kornea
- #eek epithelial
- Keratopati punctata dan keratitis dendritik
- Iilamen
- ?lserasi
- 'niltrasi) termasuk iniltrat subepitelial dan likten
- !askularisasi
- Keratik presipitat
- Bilik mata depan: rekasi inlamasi) sinekia) deek transiluminasi
- Eorak pewarnaan: kon+ungti,a dan kornea
- Kornea-./ 11)()$
- B'.# iris# pupil# lensa -./ 16)5);
- /egmen posterior -./ 15)1)6
Pake unduskopi
4ipotesis+
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dengan keluhan utama mata merah berulang dan terasa
gatal terutama pada siang hari diduga menderita kon+ungti,itis ,ernalis.
2emplate
How to diagnose 1)6)5
horner trantas dots )in+eksi kon+ungti,a)giant papil
#iagnosis kon+ungti,itis ,ernalis ditegakan berdasarkan :
- -e+ala klinis
Keluhan utama adalah gatal yang menetap) disertai oleh ge+ala otoobia) berair dan rasa
menggan+al pada kedua mata. 2danya gambaran spesiik pada kon+ungi,itis ini disebabkan oleh
hiperplasi +aringan kon+ungti,a di daerah tarsal) daerah limbus atau keduanya. Selan+utnya
gambaran yang tampak akan sesuai dengan perkembangan penyakit yang memiliki bentuk yaitu
palpebral ataupun bentuk limbal.
Bentuk palpebral hamper terbatas pada kon+ungti,a tarsalis superior dan terdapat cobble stone.
'ni banyak ter+adi pada anak yang lebih besar. Eobble stone ini dapat demikian berat sehingga
timbul pseudoptosis.
Bentuk limbal disertai hipertroi limbus yang dapat disertai bintik- bintik yang sedikit menon+ol
keputihan dikenal sebagai *orner- &rantas dotPs. 'ni banyak ter+adi pada anak- anak yang lebih
kecil. Penebalan kon+ungti,a palpebra superior akan menghasilkan pseudomembran yang pekat
dan lengket) yang mungkin bias dilepaskan tanpa timbul perdarahan.
=ksudat kon+ungti,a sangat spesiik) berwarna putih susu kental) lengket) elastic dan ibrinous.
Peningkatan sekresi mucus yang kental dan adanya peningkatan +umlah asam hyaluronat)
mengakibatkan eksudat men+adi lengket. *al ini memberikan keluhan adanya sensasi seperti ada
tali atau cacing pada matanya.
- Pemeriksaan 4aboratorium:
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berupa kerokan kon+ungti,a untk mempela+ari
gambaran sitologi. *asil pemeriksaan menun+ukkan banyak eosinoil dan granula- granula bebas
eosinoilik. #i samping itu) terdapat basoil dan granula basoilik bebas.
Eara mendiagnosis pada pasien ini
Anamnesis
9ama : M
?mur : 9 tahun
:enis Kelamin : 4aki-laki
Keluhan utama : 1ata sering merah berulang dan terasa gatal
Keluhan tambahan : Keluhan bertambah parah saat bermain bola pada
siang hari.
Riwayat keluarga : 2yah pasien menderita asma
Riwayat Penyakit Sebelumnya : &idak 2da
Riwayat Pengobatan : &idak 2da
$emeriksaan -%talmologi
!"#S: $%$
&'"#S: 1()$ mm*g
Palpebra "#S: Blearospasme
Kon+ungt,a tarsal superior "#S: -iantpapil ./0) kon+ungti,a tarsal inerioe "#S: tenang
Kon+ungi,a bulbi "#S:'n+eksi kon+ungti,a ./0
Kornea "#S: *orner &rantas dots ./0 di limbus) iniltrate punctata .-0) shield ulcer .-0
B1#) iris) pupil) lensa "#S: #alam batas normal
Segmenposterir "#S: #alambatas normal
.iagnosis konjungtivitis vernalis ditegakan berdasarkan +
2namnesis
1ata merah gatal
Silau berulang dan menahun
Semakin parah di musim panas% terpapar sinar matahari
1engenai pasien laki-laki umur 5-6( tahun
2lergi terhadap tepung sari rumput-rumputan
Pemeriksaan "talmologi ditemukan :
&erdapat papil besar pada kon+ungti,a dengan permukaan rata di kon+ungti,a tarsal)dengan rasa
gatal berat
Sekret gelatin yang berisi eosinoil atau granula eosinoil
Pada kornea terdapat keratitis
9eo,askularisasi
&ukak 'ndolen
..
Kon+ungti,itis Keratitis ?,eitis 2nterior -laukoma
Kongesti
2kut
!isus 9ormal &ergntung letak
iniltrat
1enurun perlahan)
tergantung letak
radang
1enurun
mendadak
hiperemi Kon+ungti,a perikornea siliar 1i3 in+eksi
=piora)
otoobia
- / / -
sekret Banyak - - -
palpebra 9ormal 9ormal 9ormal =dema
kornea :ernih Bercak iniltrat -umpalan sel radang =dema)
suram.tidak
bening0) halo
./0
E"2 Eukup cukup Sel radang ./0 dangkal
*.2Buous 9ormal 9ormal Sel radang ./0) lare
./0) tyandl edek ./0
kental
'ris 9ormal 9ormal Kadang edema Kripta
menghilang
karena
edema
Pupil 9ormal 9ormal miosis 1id
midriasis
lensa 9ormal 9ormal Sel radang menempel keruh
5. >)<)9
Keratokon+ungti,itis ,ernal akibat alergi
Epidemiologi
Penyakit yang +uga dikenal sebabgai NEatarrh musim semiO dan Nkon+ungti,itis musimanO atau
kon+ungti,itis musim kemarauO ini adalah penyakit alergi bilateral yang +arangL biasanya mulai
pada tahun-tahun prapubertas dan berlangsung selama (-17 tahun. Pennyakit ini lebih banyak
pada anak laki-laki dibandingkan perempuan. 2llergen spesiiknya sulit dilacak) tetapi pasien
keratokon+ungti,itis ,ernal biasanya menampilkan maniestasi alergi lainnya) yang diketahui
berhubungan dengan sensiti,itas terhadap tepung sari rumput. Penyakit ini lebih +arang di daerah
beriklim sedang daripada di daerah hangat) dan hampir tidak ada di daerah dingin. Penyakit ini
hampir selalu lebih parah selama musim semi) musim panas) dan musim gugur daripada selama
musim dingin. Paling banyakk ditemukan di 2rika sub-Sahara dan &imur &engah.
Kon+ungti,itis ,ernalis dikenal +uga sebagai N kon+ungti,itis musimaO atau kon+ungti,itis musim
kemarauO.@ang merupakan penyakit bilateral yang +arang yang disebabkan oleh alergi) biasanya
berlangsung dalam tahun-tahun prapubertas dan berlangsung (-17 tahun.Penyakit ini lebih banya
ter+adi pada anak laki-laki daripada anak peremuan.Penyakit ini perlu mendapatkan penekanan
khusu. *al ini karena penyakit ini sering kambuh dan menyerang anak-anak ) dengan demikian
memerlukan pengobatan +angka pan+ang dengan obat yang aman.
Penyebaran kon+ungti,itis ,ernal merata di dunia) terdapat sekitar 7)1A hingga 7)(A pasien
dengan masalah tersebut. Penyakit ini lebih sering ter+adi pada iklim panas disbanding iklim
dingin.Penyakit ini tergolong penyakit pada anak) +arang ter+adi pada pasien dibawah 5 tahun
atau di atas 6( tahun. #ari 1777 kasus yang tercatat di literature) >(7 kasus ter+adi pada pasien
denga usia ( hingga 67 tahun.
?mumnya terdapat riwayat keluarga yang bersiat alergi atopic .turunan0.Berdasarkan penelitian
didaptkan bahwa $AA penderita kon+ungti,itis ,ernal memiliki satu atau lebih sanak keluarga
yang memiliki penyakit turunan. .misalnya asma0. Penyakit-penyakit turunan ini umumnya
ditemuka pada pasien itu sendiri.Kurun waktu kon+ungti,itis ,ernal berkisar ; sampai 17
tahun.2lergen sulit dilacak) namun pasien kon+ungti,itis ,ernalis kadang-kadang menampakkan
maniestasi alergi lainnya yang berhubungan denga sensit,itas tepung sari rumput.
Etiologi
Kon+ungti,itis ,ernal ter+adi akibat alergi dan cenderung kambuh pada musim panas.
Kon+ungti,itis ,ernal sering ter+adi pada anak-anak) biasanya dimulai sebelummasa pubertas dan
berhenti sebelum usia 67.
Kon+ungti,itis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat bersiat ineksius seperti:
Bakteri) Klamidia) !irus) :amur) Parasit .oleh bahan iritati GH kimia) suhu) radiasi0 maupun
imunologi .pada reaksi alergi0.
Kebanyakan kon+ungti,itis bersiat bilateral. Bila hanya unilateral) penyebabnya adalah toksik
atau kimia. "rganisme penyebab tersering adalah stailokokus) streptokokus) pneumokokus) dan
hemoilius. 2danya ineksi atau ,irus. :uga dapat disebabkan oleh butir-butir debu dan serbuk
sari) kontak langsung dengan kosmetika yang mengandung klorin) atau benda asing yang masuk
kedalam mata.
10 Kon+ungti,itis Bakteri
&erutama disebabkan oleh Staphylococcus aureus) Streptococcus pneumoniae) *aemophilus
inluen8ae) dan 1ora3ella catarrhalis. Kon+ungti,itis bakteri sangat menular) menyebar melalui
kontak langsung dengan pasien dan sekresinya atau dengan ob+ek yang terkontaminasi.
60 Kon+ungti,itis Bakteri *iperakut
9eisseria gonnorrhoeae dapat menyebabkan kon+ungti,itis bakteri hiperakut yang berat dan
mengancam penglihatan) perlu ru+ukan ke otalmologis segera.
50 Kon+ungti,itis !iral
:enis kon+ungti,itis ini adalah akibat ineksi human adeno,irus . yang paling sering adalah
keratokon+ungti,itis epidermika 0 atau dari penyakit ,irus sistemik seperti mumps dan
mononukleosis. Biasanya disertai dengan pembentukan olikel sehingga disebut +uga
kon+ungti,itis olikularis. 1ata yang lain biasanya tertular dalam 6;-;< +am.
;0 Kon+ungti,itis 2lergi
'neksi ini bersiat musiman dan berhubungan dengan sensiti,itas terhadap serbuk) protein
hewani) bulu) makanan atau 8at-8at tertentu) gigitan serangga dan%atau obat . atropin dan
antibiotik golongan 1ycin0. 'neksi ini ter+adi setelah terpapar 8at kimia seperti hair spray) tata
rias) asap rokok. 2sma) demam kering dan ek8ema +uga berhubungan dengan kon+ungti,itis
alergi. #isebabkan oleh alergen yang terdapat di udara) yang menyebabkan degranulasi sel mast
dan pelepasan histamin.. Pasien dengan kon+ungti,itis alergi sering memiliki riwayat atopi) alergi
musiman) atau alergi spesiik .misal terhadap kucing0.
(0 Kon+ungti,itis blenore) kon+ungti,itis purulen
. bernanah pada bayi dan kon+ungti,itis gonore 0.
Blenore neonatorum merupakan kon+ungti,itis yang terdapat pada bayi yang baru lahir.
Penyebab otalmia neonatorum adalah
-onococ
Ehlamydia . inklusion blenore 0
Staphylococus
1asa inkubasi ber,ariasi antara 5 D $ hari
-onore : 1 D 5 hari
Ehlamydia : ( D 16 hari
$atogenesis
Kon+ungti,itis alergika disebabkan oleh respon imun tipe 1 terhadap alergen. 2lergen terikat
dengan sel mast dan reaksi silang terhadap 'g= ter+adi) menyebabkan degranulasi dari sel mast
dan permulaan dari reaksi bertingkat dari peradangan. *al ini menyebabkan pelepasan histamin
dari sel mast) +uga mediator lain termasuk triptase) kimase) heparin) kondroitin sulat)
prostaglandin) tromboksan) dan leukotrien. histamin dan bradikinin dengan segera menstimulasi
nosiseptor) menyebabkan rasa gatal) peningkatan permeabilitas ,askuler) ,asodilatasi)
kemerahan) dan in+eksi kon+ungti,a.!ernal kon+ungti,itis sering disertai dengan riwayat asma)
eksema dan rinitis alergi musiman.Pasien dengan keratokon+ungti,itis ,ernal sering
mengeluhkan mata sangat gatal dengan kotoran mata yang berserat) kon+ungti,a tampak putih
susu dan banyak papila halus di kon+ungti,a tarsalis inerior.
6aktor resiko
2danya riwayat atopic
Euaca
#ebu
2ata laksana
?mumnya kebanyakan kon+ungti,itis alergi awalnya diperlakukan seperti ringan sampai ada
kegagalan terapi dan menyebabkan kenaikan men+adi tingkat sedang. Penyakit ringan sampai
sedang biasanya mempunyai kon+ungti,a yang bengkak dengan reaks ikon+ungti,a papiler yang
ringan dengan sedikit secret mukoid.Kasus yang lebih berat mempunyai giant papilla pada
kon+ungti,a palpebranya) olikel limbal) dan perisai .steril0 ulkus kornea.
&erapi 1edik
#alam hal ini) terlebih dahulu perlu di+elaskan kepada pasien dan orang tua pasien tentang siat
kronis serta sel limiting dari penyakit ini. Selain itu perlu +uga di+elaskan mengenai keuntungan
dan kemungkinan komplikasi yang dapat timbul dari pengobatan yang ada) terutama dalam
pemakaian steroid. Salah satu actor pertimbangan yang penting dalam mengambil langkah
untuk memberikan obat- obatan adalah eksudat yang kental dan lengket pada kon+ungti,itis
,ernalis ini) karena merupakan indicator yang sensiti,e dari akti,itas penyakit) yang pada
gilirannya akan memainkan peran penting dalam timbulnya ge+ala.
?ntuk menghilangkan sekresi mucus) dapat digunakan irigasi saline steril dan mukolitik seperti
asetil sistein 17A - 67A tetes mata. #osisnya tergantung pada kuantitas eksudat serta beratnya
ge+ala. #alam hal ini) larutan 17A lebih dapat ditoleransi daripada larutan 17A. 4arutan alkaline
seperti sodium karbonat monohidrat dapat membantu melarutkan atau mengencerkan musin)
sekalipun tidak eekti sepenuhnya.
Satu- satunya terapi yang dipandang paling eekti untuk pengobatan kon+ungti,itis ,ernalis ini
adalah kortikosteroid) baik topical maupun sistemik. 9amun untuk pemakaian dalam dosis besar
harus diperhitungkan kemungkinan timbulnya resiko yang tidak diharapkan.
?ntuk Kon+ungti,itis ,ernal yang berat) bias diberikan steroid topical prednisolone osat 1A) $-
< kali sehari selama satu minggu. Kemudian dilan+utkan dengan reduksi dosis sampai dosis
terendah yang dibutuhkan oleh pasien tersebut. Pada kasus yang lebih parah) bias +uga digunakan
steroid sistemik seperti prednisolon asetet) prednisolone osat atau deksametason osat 6- 5
tablet ; kali sehari selama 1-6 minggu. Satu hal yang perlu diingat dalam kaitan dengan
pemakaian preparat steroid adalah gnakan dosis serendah mungkin dan sesingkat mungkin.
2ntihistamin) baik local maupun sistemik dapat dipertimbangkan sebagai plihan lain karena
kemampuannya untuk mengurangi rasa gatal yang dialami pasien. 2pabila dikombinasi dengan
,asokonstriktor) dapat memberikan control yang memadai pada kasus yang ringan atau
memungkinkan reduksi dosis. Bahkan menangguhkan pemberian kortikosteroid topical. Satu hal
yang tidak disukai dari pemakaian antihistamin adalah eek samping yang menimbulkan kantuk.
Pada anak- anak) hal ini dapat +uga mengganggu akti,itas sehari- hari.
=medastine adalah antihistamin paling poten yang tersedia di pasaran dengan kemampuan
mencegah sekresi sitokin. Sementara olopatadine merupakan antihistamin yang berungsi
sebagai inhibitor degranulasi sel mast kon+ungti,a.
Sodium kromolin ;A terbukti bermanaat karena kemampuannya sebaga pengganti steroid bila
pasien sudah dapat dikontrol. 'ni +uga berarti dapat membantu mengurangi kebutuhan akan
pemakaian steroid. Sodium kromolin berperan sebagai stabilisator sel masi) mencegah
terlepasnya beberapa mediator yang dihasilkan pada reaksi alergi tipe ') namun tidak mampu
menghambat pengikatan 'g= terhadap sel maupun interaksi sel 'g= dengan antigen spesiik. &itik
tangkapnya) diduga sodium kromolin memblok kanal kalsium pada membrane sel serta
menghambat pelepasan histamine dari sel mast dengan cara mengatur osorilasi.
4odoksamid 7)1A bermanaat mengurangi iniltrate radang terutama eosinoil dalam
kon+ungti,a. 4e,okabastin tetes mata merupakan suatu antihistamin yang spesiik terhadap
kon+ungti,itis ,ernalis) dimana symptom kon+ungti,itis ,ernalis hilang dalam 1; hari.
- &erapi pembedahan
Berbagai terapi pembedahan) krioterapi dan diatermi pada papil raksasa kon+ungti,a tarsal kini
sudah ditinggalkan mengingat banyaknya eek samping dan terbukti tidak eekti) karena dalam
waktu dekat akan tumbuh lagi. 2pabila segala bentuk pengobatan telah dicoba dan tidak
memuaskan) maka metode dengan tandur alih membrane mukosa pada kasus kon+ungti,itis
,ernalis tipe palpebra yang parah perlu dipertimbangkan. 2khirnya perlu dipetekankan bahwa
kon+ungti,itis ,ernalis biasanya berlangsung selama ;- $ tahun dan bisa sembuh sendiri apabila
anak sudah dewasa.
. #'=& K"9:?9-&'!'&'S
&u+uan #iet:
1encegah ter+adinya penyakit mata akibat ineksi) komplikasi Q deisiensi 8at gi8i .#irculus
!itiosus)
1encegah kerusakan mata berlan+ut
1emperbaiki kerusakan sel syara mata
Syarat #iet:
Konsumsi energi Q 8at gi8i seimbang
Protein cukup .17 D 1( A energi total
Protein Q Jink .Jn0 berungsi mempengaruhi absorpsi) transport Q penimbunan ,itamin 2 ke
hati Q mobilisasi ,itamin 2 dari hati.
1edia perambatan impuls syara mata .rhodopsin
Konsumsi ,itamin 2 sesuai kebutuhan 1677D;777 '?%hari .1 '? G 7)5 Rg retinol0: Berungsi
untuk $%od& reulatorsO Q berhubungan erat dengan proses-proses metabolisme untuk ungsi
penglihatan .pigmen rhodopsin G retinal Q protein opsin
2ntioksidan) pertumbuhan sel epitel) stimulasi pembentukan sel 9K) sel &) limosit)
meningkatkan indra kepekaan pencium Q perasa Suplementasi ,itamin 2 per oral 677.777 '.?
dalam bentuk oil emulsion 6 kali setahun pada Balita
1engendalikan glukosa darah untuk penderita #1 .diet #10
1engendalikan tekanan darah untuk penderita hipertensi .rendah garam) rendah lemak
+enuh%kolesterol0
Sumber antioksidan lain : ,itamin E) ,itamin = dan karotenoid
Senyawa karotenoid .lutein) 8ea3hantin) asta3hantin0 mampu melindungi mata dari kerusakan
oksidati .radikal bebas0 dan radiasi sinar ?!
Eontoh : sayuran hi+au tua dan buah warna merah%kuning

Komplikasi
Penyakit radang mata yang tidak segera ditangani%diobati bisa menyebabkan kerusakan pada
mata%gangguan pada mata dan menimbulkan komplikasi. Beberapa komplikasi dari
kon+ungti,itis yangtidak tertangani diantaranya:
- glaukoma
- katarak
- ablasi retina
- komplikasi pada kon+ungti,itis kataral teronik merupakan segala penyulit dari blearitis
seperti ekstropin) trikiasis
- komplikasi pada kon+ungti,itis purulenta seringnya berupa ulkus kornea
- komplikasi pada kon+ungti,itis membranasea dan pseudomembranaseaadalah bila sembuh
akan meninggalkan +aringan perut yang tebal di korneayang dapat mengganggu
penglihatan) lama- kelamaan orang bisa men+adibuta
- komplikasi kon+ungti,itis ,ernal adalah pembentukan +aringan sikratik dapat mengganggu
penglihatan
$rognosis
Bonam
$reventi% dan edukasi
Pre,enti
- Pemakaian mesin pendingin ruangan berilter
- 1enghindari daerah berangin kencang yang biasanya +uga membawa serbuksari
-1enggunakan kacamata berpenutup total untuk mengurangi kontak dengan allergen di udara
terbuka. Pemakaian lensa kontak dihindari karena dapat membantu resistensi allergen.
- Kompres dingin di daerah mata
-Pengganti air mata .artiicial0. Selain bermanaat untuk cuci mata +uga berungsi protekti
karena membantu menghalau allergen.
- 1emindahkan pasien ke daerah beriklim dingin yang sering +uga disebut climato-therapy. Eara
ini memang kurang praktis) mengingat tingginya biaya yang dibtuhkan. 9amun) eekti,itasnya
yang cukup dramatis patut diperhitungkan sebagai alternati,e bila keadaan memungkinkan
- 1enghindari tindakan menggosok- gosok mata dengan tangan atau +ari tangan) karena telah
terbukti dapat merangsang pembebasan mekanis dari mediator- mediator sel mast.
K#?
Kon+ungti,itis ;2
2ingkat kemampuan ! + 'endiagnosis# melakukan penatalaksanaan se7ara mandiri dan
tuntas.
4ulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit
tersebut secara mandiri dan tutntas. ;2 kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter.
8earning ,ssue

A9A2-', .A9 6,/,-8-&, 'A2A
1ata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. @ang dilakukan mata yang paling
sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.
1ata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian ,isual.
-rgan luar
Bulu mata berungsi menyaring cahaya yang akan diterima.
2lis mata berungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
Kelopak mata . Palebra0 berungsi untuk menutupi dan melindungi mata.
-rgan dalam +
Bagian-bagian pada organ mata beker+asama mengantarkan cahaya dari sumbernya menu+u ke
otak untuk dapat dicerna oleh sistem sara manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
Kornea
1erupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
Sklera
1erupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. &ebalnya rata- rata 1 milimeter tetapi pada
irensi otot) menebal men+adi 5 milimeter.
Pupil dan iris
#ari kornea) cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke
bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar +ika kondisi ruangan yang gelap) dan
akan menyempit +ika kondisi ruangan terang. 4ebar pupil dipengaruhi oleh iris di
sekelilingnya.'ris berungsi sebagai diaragma. 'ris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna
pada mata.
4ensa mata
4ensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Iungsi lensa mata
adalah mengatur okus cahaya) sehingga cahaya +atuh tepat pada bintik kuning retina. ?ntuk
melihat ob+ek yang +auh .cahaya datang dari +auh0) lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk
melihat ob+ek yang dekat .cahaya datang dari dekat0) lensa mata akan menebal.
Retina atau Selaput :ala
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya) khususnya bagian retina yang
disebut bintik kuning. Setelah retina) cahaya diteruskan ke sara optik.
Sara optik
Sara yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina) untuk menu+u ke otak.

$alpebra
Palpebra melindungi mata dari cedera dan cahaya yang berlebihan.
&dd : Palpebra superior dan inerior
Permukaan suericial ditutupi oleh kulit dan permukaan dalam diliputi oleh membran mukosa S
con+uncti,a.
Eon+uncti,a membentuk ruang potensial yaitu saccus con+uncti,alis.
sudut lateral issura palpebra lebih ta+am dari medial.
Sudut medial dan bola mata dipisahkan oleh rongga sempit .lacus lacrimalis0 dan terdapat
ton+olan kecil . caruncula lacrimalis0
8A$,/A9 B-8A 'A2A
1ata tertanam pada adiposum orbitae) terdapat 5 lapisan :
2unika %ibrosa +
Bagian posterior yang opak
Sclera
Bagian anterior yang transparan
Eornea
2unika as7ulosa $igmentosa +
Ehoroidea
Eorpus Eilliary
'ris dan pupil
&unika 9er,osa : Retina
-tot*otot penggantung bola mata

askularisasi bola mata

2da 6 sistem ,askularisasi bola mata :
Sistem arteri siliar) terdiri dari :
2rteri siliaris anterior .90
2rteri siliaris posterior bre,is .>0
2rteri siliaris longus .;0
Sistem arteri Sentralis
Retina .160
$ersara%an
Sara yang bertangung +awab terhadap mata manusia adalah sara optikus .9er,us ''0. Bagian
mata yang mengandung sara optikus adalah retina. Sara optikus adalah kumpulan +utaan serat
sara yang membawa pesan ,isual dari retina ke otak.
Sedangkan sara yang menggerakkan otot bola mata adalah sara okulomotoris .9er,us '''0)
sara ini bertanggung+awab terhadap pergerakan bola mata) membuka kelopak mata) dan
mengatur konstraksi pupil mata.
Sara lainnya yang mempengaruhi ungsi mata adalah sara lakrimalis yang merangsang dalam
pembentukan air mata oleh kelen+ar air mata. Kelen+ar 4akrimalis terletak di puncak tepi luar
dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan air mata yang encer.
/istem 7airan mata : ,ntraokular
1ata diisi dengan cairan intraokuolar) yang mempertahankan tekanan yang cukup pada bola
mata untuk men+aga distensinya. Eairan ini dibagi dua : *umor aBueous .anterior lensa0) *umor
,itreus .posterior lensa Q retina0.
*umor aBueous berperan sebagai pembawa 8at makanan dan oksigen untuk organ di dalam mata
yang tidak berpembuluh darah yaitu lensa dan kornea) disamping itu +uga berguna untuk
mengangkut 8at buangan hasil metabolisme pada kedua organ tersebut. 2danya cairan tersebut
akan mempertahankan bentuk mata dan menimbulkan tekanan dalam bola mata%tekanan intra
okuler.
/irkulasi A;ueous 4umor
'ekanisme $em%okus
Sebagian besar kekuatan berokus mata adalah karena reraksi cahaya oleh kornea. Reraksi
cahaya oleh lensa mata sangat pentingL kur,atura lensa dapat berubah sehingga cahaya selalu
terokus pada retina. 4ensa adalah transparan dan berwarna kuning pucat. 4ensa ini
dipertahankan datar oleh tegangan normal dari bola mata) dan di pertahankan oleh ligamentum
suspensori. Bentuk lensa diubah-ubah oleh otot siliaris) yang berada di dalam korpus siliaris. Bila
lensa dikontraksi) otot siliaris menarik korpus siliaris ke depan) mengendurkan tegangan pada
lensa dan memungkinkannya menon+ol. Eahaya dari ob+ek dekat kemudian dapat diokuskan
pada retina. "tot siliaris rileks bila mata harus memokuskan cahaya dari ob+ek +auh pada retina.
"tot siliaris dipersarai oleh serat-serat sara parasimpatis dari sara okulamotor. 'ris adalah
tameng otot polos yang berlubang pada pupil. ?kuran pupil berubah-ubah sesuai dengan
perubahan kondisi cahaya) berdilatasi pada gelap dan berkontraksi pada cahaya terang sehingga
mencegah stimulasi berlebihan terhadap retina. ?kuran pupil diatur oleh kontraksi serat-serat
otot dilator radialis dan konstriktor sirkularis di iris. Serat-serat ini dipersarai oleh sara
parasimpatis dari sara kranial ketiga.
Akomodasi 'ata
2komodasi mata berarti memokuskan bayangan) sedangkan kemampuan pemokusan ob+ek
pada +arak yang berbeda disebut daya akomodasi. 2komodasi bertu+uan agar bayangan yang
ter+adi +atuh tepat pada bintik kuning. 2pabila melihat ob+ek yang letaknya +auh) lensa mata
men+adi lebih pipih) tetapi +ika melihat ob+ek yan gdekat) lensa mata men+adi lebih cembung.
Pengaturan kecembungan lensa ini diatur oleh otot-otot) lensa yang melingkat .otot siliaris0. Saat
melihat ob+ek yang +auh otot lensa berelaksasi) sedangkan saat melihat ob+ek yang dekat otot
lensa berkontraksi.
-ambar 1. 2natomi 1ata
A. Konjungtiva
Permukaan dalam kelopak mata disebut kon+ungti,a palpebra) merupakan lapisan mukosa.
Bagian yang membelok dan kemudian melekat pada bola mata disebut kon+ungti,a bulbi. Pada
kon+ungti,a ini banyak sekali kelen+ar-kelen+ar lime dan pembuluh darah.
B. /klera
Sklera merupakan selaput +aringan ikat yang kuat dan berada pada lapisan terluar mata yang
berwarna putih. Sebagian besar sklera dibangun oleh +aringan ibrosa yang elastis. Bagian depan
sklera tertutup oleh kantong kon+ungti,a.
3. -tot*otot
"tot-otot yang melekat pada mata :
a0. 1uskulus le,ator palpebralis superior inerior.
b0. 1uskulus orbikularis okuli otot lingkar mata.
c0. 1uskulus rektus okuli inerior .otot disekitar mata0
d0. 1uskulus rektus okuli medial .otot disekitar mata0
e0. 1uskulus obliBues okuli inerior
0. 1uskulus obliBues okuli superior.
..Kornea
Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya) melalui kornea kita dapat melihat membran
pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sklera) terdiri dari ( lapisan epitel kornea) 6
lamina elastika anterior .bowmen) 5 substansi propia) ; lamina elastika posterior) dan (
endotelium. Kornea tidak mengandung pembuluh darah peralihan) antara kornea ke sklera
disebut selero corneal junction. Kornea +uga merupakan +alan masuk cahaya pada mata dengan
menempatkannya pada retina.
E. Koroid
Koroid adalah lapisan yang dibangun oleh +aringan ikat yang memiliki banyak pembuluh darah
dan se+umlah sel pigmen. 4etaknya disebelah dalam sklera. #ibagian depan mata) lapisan koroid
memisahkan diri dari sklera membentuk iris yang tengahnya berlubang.
6. ,ris($upil)
'ris merupakan diaragma yang terletak diantara kornea dan mata. Pada iris terdapat dua
perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan radial. Ketika mata berakomodasi untuk melihat
benda yang dekat atau cahaya yang terang otot sirkuler berakomodasi sehingga pupil mengecil)
begitu pula sebaiknya.
&. 8ensa
4ensa berada tepat dibelakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk lensa dapat
berubah-ubah) diatur oleh otot siliaris ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut
ruang ,iretus) berisi cairan yang lebih kental.humor ,iterus0) yang bersama dengan humor
akueus berperandalam memelihara bentuk bola mata.
4. <etina
Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat sensiti terhadap cahaya.
Pada retina terdapat reseptor.otoreseptor0. Iotoreseptor berhubungan dengan badan sel-sel sara
yang serabutnya membentuk urat sara optik yang meman+ang sampai ke otot. Bagian lapisan
retina yang dilewati berkas urat sara yang menu+u ke otot tidak memiliki reseptor dan tidak peka
terhadap sinar. 2pabila sinar mencapai bagian ini kita tidak dapat mengenali cahaya. "leh karena
itu) daerah ini disebut bintik buta. Pada bagian retina) terdapat sel batang ber+umlah sekitar 16(
+uta buah dalam setiap mata. Sel batang sangat peka terhadap intensitas cahaya rendah) tetapi
tidak mampu membedakan warna. "leh karena itu kita mampu melihat dimalam hari tetapi yang
terlihat hanya warna hitam dan putih sa+a. Bayangan yang dihasilkan dari sel ini tidak ta+am. Sel
kerucut +umlahnya sekitar ( +uta pada setiap mata. Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas
cahaya tinggi sehingga berperan untuk penglihatan siang hari dan untuk membedakan warna.
,. itreous 4umor(4umor Bening)
Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa 8at transparan seperti +eli.agar-
agar0 yang +ernih. Jat ini mengisi pada mata dan membuat bola mata membulat.
). A;ueous 4umor(4umor Berair)
2Buaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea. Strukturnya sama dengan cairan sel)
mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan diusi gas dengan udara luar melalui
kornea.
K. Alis 'ata(/upersilium)
2lis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata.
8. Bulu mata
Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi kelopak mata.
'. Kelopak mata(palpebra)
Kelopak mata merupakan 6 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di depan bulbus
okuli.
2.2. 6isiologi ,ndra $englihatan $ada 'anusia
-ambar 6. Iisiologi 1ata
A. Konjungtiva
Kon+ungti,a berungsi melindungi kornea dari gesekan.
B. /klera
Skelera berungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan men+adi tempat melakatnya
otot mata.
3. -tot*otot
"tot-otot yang melekat pada mata :
a0. 1uskulus orbikularis okuli otot lingkar mata) ungsinya untuk menutup mata.
b0. 1uskulus orbikularis okuli otot lingkar mata) ungsinya untuk menutup mata.
c0. 1uskulus rektus okuli inerior.otot disekitar mata0) ungsinya untuk menutup
mata.
d0. 1uskulus rektus okuli medial.otot disekitar mata0) ungsinya menggerakkan
mata dalam.bola mata0.
e0. 1uskulus obliBues okuli inerior) ungsinya menggerakkan bola mata ke
bawah dan kedalam.
0. 1uskulus obliBues okuli superior) ungsinya memutar mata ke atas ke bawah
dan keluar.
.. Kornea
Kornea berungsi menerima cahaya yang masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas
cahaya sedemikian rupa sehingga dapat diokuskan.memungkinkan lewatnya cahaya dan
mereraksi cahaya0.
E. Koroid
Koroid berungsi penyuplai retina.mengandung pembuluh darah0 dan melindungi releksi cahaya
dalam mata.
6. Badan /iliaris
Badan siliaris berungsi menyokong lensa) mengandung otot yang memungkinkan lensa berubah
bentuk) dan mensekresikan aBueous humor.humor berair0.
&. ,ris($upil)
'ris.pupil0 berungsi mengendalikan ukuran pupil) sedangkan pigmenya mengurangi lewatnya
cahaya.
4. 8ensa
4ensa berungsi memokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa.
,. <etina
Retina berungsi untuk menerima cahaya) mengubahnya men+adi impuls sara dan
menghantarkan impuls ke sara optik.''0. Pada bagian retina) terdapat sel batang ber+umlah
sekitar 16( +uta buah dalam setiap mata. Sel batang) sangat peka terhadap intensitas cahaya
rendah) tetapi tidak mampu membedakan warna. "leh karena itu) kita mampu melihat dimalam
hari tetapi yang terlihat hanya warna hitam dan putih sa+a. Bayangan yang dihasilkan dari sel ini
tidak ta+am. Selain sel batang terdapat +uga sel kerucut.sel konus0 ber+umlah sekitar ( +uta pada
bagian
mata. Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk
penglihatan siang hari dan untuk membedakan warna.
). itreous 4umor(4umor Bening)
!itreous humor.humor bening0 berungsi menyokong lensa dan menolong dalam men+aga
bentuk bola mata.
K. A;ueous 4umor(4umor Berair)
2Bueous humor.humor berair0 berungsi men+aga bentuk kantong depan bola mata.
8. Alis 'ata(/upersilium)
2lis mata berungsi mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.
'. Bulu 'ata
Bulu mata berungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing.
9. Kelopak 'ata($alpebra)
Kelopak mata berungsi pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada mata.menutup
dan membuka mata0
'ekanisme $embentukan Bayangan
Potensial aksi dalam ner,us optikus bayangan ob+ek di dalam lingkungan diokuskan dalam
retina. Sinar yang membentuk retina membentuk potensial
dalam bayangan kerucut impuls yang ada dalam retina) dihantarkan ke dalam korteks serebri
pada tempat menghasilkan sensasi bayangan. Penentuan +arak suatu benda : ukuran relati)
paralaks yang bergerak) dan stereopsis.
8intasan $englihatan
Setelah impuls meninggalkan retina) impuls ini ber+alan ke belakang melalui ner,us optikus.
Pada persilangan optikus) serabut menyilang ke sisi lain bersatu dengan serabut yang berasal dari
retina. "tak menggunakan ,isual sebagai inormasi untuk dikirim ke korteks serebri dan ,isual
pada bagian korteks ,isual ini membentuk gambar tiga dimensi.
Korteks ,isual primer. -ambar yang ada pada retina ditraktus optikus disampaikan secara tepat
ke korteks +ika seseorang kehilangan lapang pandang sebagian besar dapat dilacak lokasi
kerusakan di otak yang bertanggung +awab atas lapangan pandang.
&angguan dan Kelainan /erta 2eknologi $engobatan yang Berkaita dengan /istem
$engindraan pada 'anusia.
Struktur maupuan ungsi sistem pengindraan manusia dapat mengalami gangguan atau kelainan.
Kelainan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal.
1acam-macam kelainan pada mata) antara lain:
10. *ipermotropia.rabun dekat0
Penyebab : lensa mata tidak dapat mencembung atau bola mata terlalu pendek
sehingga bayangan benda +atuh di belakang retina.
&eknologi : ditolong dengan lensa cembung.kon,ergen%positi0.
60. 1iopia.rabun +auh0
Penyebab : lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu pan+ang
sehingga bayangan benda +atuh di depan retina.
&eknologi : ditolong dengan lensa cekung.di,ergen%negati0.
50. Presbiopia
Penyebab : elastisitas lensa mata berkurang karena usia tua.
&eknologi : ditolong dengan lensa rangkap.dua macam lensa0.
;0. 2stigmatisme
Penyebab : permukaan lensa mata tidak sama sehingga okusnya tidak sama)
dan bayangan benda yang terbentuk tidak sama.
&eknologi : ditolong dengan lensa silindris.silinder0
(0. Katarak
Penyebab : lensa mata buram) tidak elastis akibat pengapuran) sehingga daya
akomodasi berkurang.
&eknologi : operasi.
$0. -laukoma
Penyebab : adanya penambahan tekanan dalam mata) karena cairan dalam
bilik anterior mata.aBueous humor0 belum sempat disalurkan
keluar sehingga tegangan yang ditimbulkan dapat menyebabkan
tekanan pada sara optikL lama-kelamaan akan menyebabkan
hilangnya daya penglihatan.
&eknologi : obat-obatan) operasi dengan menggunakan laser.
Konjungtivitis
1eru+uk pada peradangan selaput mata .conjuncti!a0 .lapisan terluar mata dan permukaan
bagian dalam kelopak mata. Konjunti!itis adalah suatu peradangan atau ineksi selaput
transparan yang berada di permukaan dalam kelopak mata dan yang mengelilingi bola mata
bagian luar. Bila pembuluh darah halus yang berada dalam 'onjuncti!a meradang) maka
pembuluh darah ini akan nampak. 'tulah sebabnya mengapa bola mata yang berwarna putih
menun+ukkan warna merah .mata merah0. 1eskipun mata merah ini mengalami iritasi) hal ini
+arang mempengaruhi penglihatan. Pengobatan yang diberikan dapat menghilangkan rasa tidak
nyaman pada mata merah ini. "leh karena mata merah ini dapat menular kepada mata orang lain)
maka diagnosis dini dan pengobatan dapat mengurangi penyebaran mata merah. 1ata merah
dapat disebabkan oleh adanya ineksi dengan ,irus) bakteri) 8at kimia) benda asing atau reaksi
alergi. "rang yang memakai lensa kontak harus berhenti memakainya segera setelah
menun+ukkan ge+ala awal mata merah ini.
Kon+ungti,itis -onokokal
Bayi baru lahir bisa mendapatkan ineksi gonokokus pada kon+ungti,a dari ibunya ketika
melewati +alan lahir. Karena itu setiap bayi baru lahir mendapatkan tetes mata .biasanya perak
nitrat) po,idin iodin0 atau salep antibiotik .misalnya eritromisin0 untuk membunuh bakteri yang
bisa menyebabkan kon+ungti,itis gonokokal.
"rang dewasa bisa mendapatkan kon+ungti,itis gonokokal melalui hubungan seksual .misalnya
+ika sperma yang terineksi masuk ke dalam mata0. Biasanya kon+ungti,itis hanya menyerang
satu mata.
#alam waktu 16-;< +am setelah ineksi mulai) mata men+adi merah dan nyeri. :ika tidak diobati
bisa terbentuk ulkus kornea) abses) perorasi mata bahkan kebutaan. ?ntuk mengatasi
kon+ungti,itis gonokokal bisa diberikan tablet) suntikan maupun tetes mata yang mengandung
antibiotik.
Kon+ungti,itis !ernalis
Kon+ungti,itis ,ernalis adalah salah satu bentuk dari kon+ungti,itis yang disebabkan oleh aktor
alergi) disamping +uga dipengaruhi oleh aktor) yakniL iklim) usia) dan +enis kelamin.penyakit ini
biasanya mengenai pasien muda antara 5-6( tahun. Pada laki-laki biasanya dimulai pada usia
dibawah 17 tahun. Pada umumnya penderita kon+ungti,itis ,ernalis mengeluh gatal) mata merah)
dan mengeluarkan sekret atau kotoran. Kon+ungti,itis karena ,irus atau alergi mengeluarkan
kotoran yang +ernih.
1asa 'nkubasi
Caktu terekspos sampai kena penyakit 1-5 hari.
-e+ala
1ata terasa kasar dan gatal) merah dan mungkin berair. Kelopak mata mungkin menempel
sewaktu bangun tidur. Kon+ungti,a yang mengalami iritasi akan tampak merah dan
mengeluarkan kotoran. Kon+ungti,itis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan
berwarna putih. Kon+ungti,itis karena ,irus atau alergi mengeluarkan kotoran yang +ernih.
Kelopak mata bisa membengkak dan sangat gatal) terutama pada kon+ungti,itis karena alergi.
-e+ala lainnya adalah: - mata berair - mata terasa nyeri - mata terasa gatal - pandangan kabur -
peka terhadap cahaya - terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari.
1ata merah memperlihatkan adanya:
Kemerahan pada satu mata atau kedua mataL
Rasa gatal pada satu mata atau kedua mataL
Rasa menggan+al pada satu mata atau kedua mataL
Pengeluaran kotoran mata dari satu mata atau kedua mata yang dapat membentuk kerak pada
malam hari sehingga pada pagi pagi hari kelopak mata tidak dapat dibukaL
Pengeluaran air mataL
Rele3 pupil .anak mata0 masih normalL
Keta+aman penglihatan masih normal.

1ata merah harus segera diobati. 1ata merah dapat menular kepada orang lain selama 6 minggu
setelah dimulai adanya ge+ala-ge+ala. #iagnosis dini dan pengobatan secepatnya dapat
melindungi penularan terhadap orang lain.
Pencegahan
Kon+ungti,itis mudah menular) karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan
obat) penderita harus mencuci tangannya dengan bersih.
?sahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.
:angan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.
-unakan lensa kontak sesuai dengan petun+uk dari dokter dan pabrik pembuatnya.
Pengobatan
2pabila penyebab dari penyakit mata merah .kon+ungti,itis0 adalah bakteri) biasanya sang dokter
akan memberikan obat antibiotik seperti obat tetes mata untuk penderita anak-anak maupun
dewasa. &etapi +ika penderitanya masih bayi) maka biasanya dokter akan memberikan salep
untuk mengatasi penyakit mata merah .kon+ungti,itis0 tersebut. Sedangkan +ika ,irus sebagai
penyebab timbulnya mata merah .kon+ungti,itis0) maka penyakit ini tidak bisa disembuhkan
dengan antibiotik) bahkan belum ada obat penyembuhnya. Biasanya dokter hanya memberikan
tetes mata penyegar) penderita biasanya akan mengalami ineksi sekitar kurang lebih satu hingga
dua minggu) kemudian berangsur D angsur sembuh dengan sendirinya.
2n+uran yang mesti dilakukan sebelum berobat ke dokter:
Stop menggunakan lensa kontakL
Euci tangan sesering mungkin untuk mengurangi kemungkinan penularan kepada orang lainL
:angan memin+amkan handuk kepada orang lain.
$engobatan Konjungtivitis irus
&idak ada obat khusus untuk mengatasi keadaan ini. Penyakit ini sering dimulai dari satu mata
dan menyebar ke mata yang lain dalam beberapa hari. Penyakit ini dapat sembuh dengan
sendirinya secara berangsur-angsur. Pemberian obat anti ,irus mungkin diberikan oleh dokter
bila ternyata diketahui penyakit ini disebabkan oleh Herpes (oster !irus.
$engobatan Konjungtivitis Bakteri
Bila penyakit ini disebabkan oleh bakteri) maka dokter akan memberikan pengobatan tetes mata
yang mengandung antibiotika. 'neksi akan sembuh dalam beberapa hari. Salep mata antibiotika
biasanya diberikan untuk penderita anak-anak. Pemberian Salep mata lebih mudah diberikan
kepada anak-anak dari pada pemberian tetes mata. 1eskipun demikian) pemberian salep mata
akan membuat penglihatan kabur selama 67 menit setelah diberikan.
$engobatan Konjungtivitis =at Kimia
Keadaan ini diatasi dengan pencucian pada larutan larutan riner la'tat atau cairan Gara)
fisiolois .9aEl 7)<A0. 4uka karena 8at kimia) terutama akibat bahan *l'ali+ merupakan keadaan
gawat darurat karena dapat menimbulkan kecacatan mata dan kerusakan di dalam bola mata.
Penderita dengan kon+ungti,itis 8at kimia ini tidak boleh menyentuh mata yang sakit karena
dikhawatirkan dapat menyebar ke mata yang lainnya.
$engobatan Konjungtivitis Alergi
Pada keadaan ini) dapat diberikan bermacam obat untuk mengatasi keadaan alergi penderita)
termasuk pemberian obat seperti tablet *nti Hista)in) obat untuk mengatasi kedaan peradangan
seperti Deconestan) obat steroid dan tetes mata yang mengandung anti peradangan. Penyakit
dapat diredakan dengan menghindari penyebab keadaan alergi) bila memungkinkan dan
diketahui penyebabnya.
?ntuk mengurangi ge+ala kon+ungti,itis) ada beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah)
seperti:
Berikan kompres kepada mata dengan menggunakan kain bersih yang telah dibasahi dengan air
bersih. Bila terdapat mata merah pada satu mata) +angan pergunakan kain itu untuk mengompres
mata yang lainnya. *al ini perlu dilakukan untuk mengurangi resiko penyebaran mata merah.
Eobalah obat tetes mata. "bat tetes mata yang di+ual di toko armasi .yang disebut tetes mata
buatan0 dapat mengurangi ge+ala mata merah. Beberapa tetes mata mengandung 2nti histamin
atau 8at lain yang dapat membantu keadaan kon+ungti,itis akibat alergi.
*entikan penggunaan lensa kontak. Bila menggunakan lensa kontak) maka berhentilah dahulu
memakainya sebelum mata terasa nyaman kembali. Caktu yang diperlukan untuk melepas lensa
konak ini tergantung dari penyebab kon+ungti,itis yang diderita.

?ntuk menghindari penyebaran kon+ungti,itis) perlu dilakukan tindakan seperti:
:angan menyentuh mata dengan tanganL
Euci tangan seserring mungkinL
-unakan handuk dan kain pembersih muka yang bersih setiap hariL
:angan memin+amkan handuk atau kain pembersih mukaL
-antilah sarung bantal lebih seringL
:angan menggunakan kosmetik untuk mata) misalnya )ascaraL
:angan memin+amkan kosmetik untuk mata atau peralatan mata pribadi kepada orang lain.

Pencegahan kon+ungti,itis pada bayi baru lahir +uga perlu dilakukan. 1ata bayi yang baru lahir
sangat peka terhadap bakteri yang secara normal berada di dalam +alan lahir 'bu. Bakteri ini tidak
menyebabkan gangguan kepada 'bu. Pada keadaan yang +arang ter+adi) bakteri ini dapat
menyebabkan kon+ungti,itis yang disebut sebagai "phthal)ia neonatoru)) yang membutuhkan
pengobatan dengan segera. "leh karena itu) segera setelah dilahirkan) mata bayi diberikan salep
mata 2ntibiotika untuk mencegah ineksi mata.
P=9@=B2B
Penyebab mata merah adalah:
- !irus)
- Bakteri)
- 2lergi)
- Jat Kimia)
- Benda asing)
Saluran air mata yang tersumbat .pada bayi baru lahir0.

Kon+ungti,itis yang disebabkan oleh ,irus dan bakteri dapat menyerang satu atau dua mata
sekaligus. Kon+ungti,itis ,irus biasanya menghasilkan kotoran mata yang berbentuk cair.
Kon+ungti,itis bakteri sering menghasilkan kotoran mata yang lebih kental dan berwarna kuning
kehi+auan.
Kedua +enis kon+ungti,itis ini dapat ter+adi bersamaan dengan lu atau dengan ge+ala saluran
pennaasan) seperti nyeri tenggorokan. Kedua kon+ungti,itis ini sangat menular. Penyakit ini
menyebar secara langsung atau tidak langsung setelah bersentuhan dengan kotoran mata
penderita. Penyakit ini dapat menyerang segala usia) baik anak-anak maupun dewasa. 9amun
kon+ungti,itis bakteri lebih sering ter+adi pada penderita anak-anak.
Kon+unti,itis yang disebabkan oleh alergi dapat mengenai kedua mata sebagai respon adanya
reaksi alergi terhadap serbuk sari bunga. Sebagai respon terhadap benda penyebab alergi
.aleren0) tubuh akan membentuk 8at kekebalan .anti%odi0 yang disebut sebagai I)unolo%ulin
, (I,). Jat kekebalan ini akan merangsang sel yang ada dalam selaput lendir mata dan saluran
naas untuk melepaskan 8at penyebab peradangan termasuk 8at Hista)in.
Bila terdapat keadaan kon+ungti,itis alergi) maka akan timbul ge+ala rasa gatal) pengeluaran air
mata) mata yang meradang) bersin dan hidung berlendir pada penderita. Pada umumnya)
kon+ungti,itis alergi dapat diatasi dengan pemberian obat tetes mata yang mengandung obat anti
alergi.
Bagi kon+ungti,itis akibat iritasi) biasanya disebabkan oleh 8at kimia atau benda asing .debu) dan
lain-lain0. ?saha untuk membersihkan benda asing atau 8at kimia ini menyebabkan mata men+adi
merah dan mengalami iritasi. Keadaan ini memberikan ge+ala pengeluaran air mata) yang
biasanya akan berhenti dengan sendirinya dalam waktu 1 hari.
Iaktor-aktor resiko ter+adinya kon+ungti,itis) antara lain:
Bersentuhan dengan benda yang menyebabkan alergiL
Bersentuhan dengan penderita kon+ungti,itis ,irus dan bakteriL
1engunakan lensa kontak) sehingga mata dapat memberikan reaksi peradangan mata.
12&2 1=R2*
1ata merah bisa berasal dari banyak sebab dan masing-masing aktor penyebab tersebut
memiliki cara penyembuhan yang berbeda. Selain itu) kita +uga perlu tahu bahwa setiap obat
tetes mata memiliki kandungan 8at-8at yang berbeda sehingga perlu sekali untuk membaca
kandungan apa yang terdapat dalam obat tetes mata tersebut. Baiklah) saat ini kita akan
membahas beberapa gangguan mata yang menyebabkan mata merah.
Perdarahan Subkon+ungti,a #isebabkan oleh rupturnya pembuluh darah kecil yang
menghubungkan +arak antara episklera dan kon+ungti,a. 1ata terlihat
merah karena darah masuk ke dalam +arak yang ada tersebut. ?mumnya
tanda terpenting dari gangguan ini adalah adanya gangguan perdarahan.
-angguan ini tidak mempengaruhi kemampuan ,isual) tidak ada nyeri)
serta tidak memerlukan penanganan. @ang perlu dilakukan adalah e,aluasi
terhadap aktor yang berperan pada gangguan ini.
Blearitis
#isebabkan oleh peradangan pada bagian kelopak mata. &erlihat berminyak dan ada luka-luka
yang membentuk bisul melekat pada bagian alis mata. 1ata terlihat
kemerah-merahan pada bagian sklera%bagian putih mata .sklera terlihat
berwarna pink0. Penanganan dilakukan dengan kompres air hangat)
men+aga kelopak mata untuk tetap higienis) dan antibiotika topikal
seperti eritromisin. ?ntuk mengatasi ge+alanya dipakai 9S2'# .9on
Steroidal 2nti 'nlammatory #rugs0. :ika blearitis semakin parah atau
ter+adi blearitis kronis diberikan antibiotika sistemik .biasanya tetrasiklin0.
Kon+ungti,itis
#isebabkan oleh pembuluh darah kon+ungti,a superisial yang mengalami dilatasi sehingga
ter+adi hiperemia .kemerahan0 dan edema pada kon+ungti,a. 'ni
merupakan gangguan yang paling sering menyebabkan kemerahan pada
mata. 9yerinya terasa ringan dan keta+aman penglihatan hanya sedikit
berkurang. Penyebabnya dapat berupa ,irus) bakteri) dan +amur.
-angguan ini dapat menyebabkan mata berair) terasa seperti ada benda
asing dalam mata) dan otoobia .silau0. Biasanya penanganan dilakukan
dengan pemberian antibiotika topikal okular spektrum luas) seperti sulasetamid 17A)
polymi3in-bacitracin-neomycin) atau kombinasi dari trimetoprim-polimiksin.
Kon+ungti,itis 2lergi
#isebabkan oleh alergi pada bagian kon+ungti,a. Kondisi ini secara ekstrim sering
ter+adi dan sering tertukar diagnosisnya dengan kon+ungti,itis ineksius
Penanganannya dilakukan dengan kompres dingin) ,asokonstriksi topikal)
antihistamin) dan mast-cell stabili8ers seperti cromolyn sodium. -lukokortikoid topi
kal +uga bisa digunakan) tetapi pada pemakaian +angka pan+ang dapat menyebabkan
komplikasi seperti glaukoma) katarak) dan ineksi sekunder. 9S2'# topikal seperti
ketorolac tromethamine adalah alternati yang lebih baik dibandingkan glukokortikoid
topikal.
Keratitis .Radang kornea0
#isebabkan oleh beberapa aktor) yaitu: mata kering)
pemakaian obat topikal) ,iral con+uncti,itis) terpapar sinar ultra,iolet) penggunaan contact
lenses) blepharitis) dan abnormalitas kelopak mata. Paling sering adalah penggunaan lensa
kontak dalam ineksi kornea. Penanganan paling baik adalah dengan antibiotika topikal. $.
?,eitis 2nterior #isebabkan oleh peradangan sel di aBueous humor atau pengendapan di
sepan+ang endotel kornea. Biasanya dialami oleh orang muda atau pada usia pertengahan.
-e+alanya adalah nyeri) otoobia) dan pandangan yang kurang +elas. -angguan ini dapat
menyebabkan glaukoma) abnormalitas pupil) katarak) dan disungsi makular. Penanganannya
menggunakan glukokortikoid topikal.
-laukoma 2kut Sudut &ertutup
#isebabkan oleh peningkatan dimensi anterior-posterior dari
crystalline lens yang bisa mendorong iris di depannya. Pada
gangguan ini didapati pupil tidak bereaksi dengan cahaya) iris
terlihat kurang ta+am) dan pandangan kabur karena adanya
edema. -e+ala klasik yang sering terlihat adalah adanya
halo%cincin di sekitar cahaya. -angguan ini +arang ter+adi
sehingga sering salah diagnosis. Penanganannya adalah dengan
aseta8olamid oral atau intra,ena) beta bloker topikal)
prostaglandin) ala-6-adrenergik agonis) dan pilokarpin untuk merangsang miosis. :ika gagal)
dapat digunakan laser untuk membuat lubang di iris perier. Semua gangguan mata di atas
merupakan gangguan mata merah yang paling sering ter+adi. Kita dapat melihat bahwa antara
satu gangguan dengan gangguan mata lainnya memiliki cara penanganan yang berbeda-beda.
:adi) +ika ter+adi mata merah sebaiknya periksakan mata 2nda terlebih dahulu kepada dokter
mata.
#atar Pustaka
'lyas S. 'lmu Penyakit 1ata) Balai Penerbit IK?') :akarta) 6779. h:1-16.
Rad+iman &) dkk. 'lmu Penyakit 1ata) Penerbit 2irlangga) Surabaya) 19<;. h:1-<.
Richards 2) -u8man-Eottrill :2 .1ay 67170. TEon+uncti,itisT. Pediatr -e! 31 .(0: 19$D67<.
2nthony S. Iauci) et al. 677(. *arrisonPs Principle o 'nternal 1edicine 1$st =dition. 9ew @ork:
1c-raw-*ill Eompanies. &he Red =ye. 6777.
Sumber: 1ans+oer) 2ri dkk.) 6771) Kapita Sele'ta Kedo'teran ,disi . /ilid I) 1edica
2esculapius IK?') :akarta.)
Pro.dr.*.Sidarta 'lyas) S. .67170. I01U P,23*KIT 1*T* ,disi Ketia. :akarta: Balai Penerbit
IK?'.

Anda mungkin juga menyukai