Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PASIEN MENINGGAL UNTUK PEMBELAJARAN CO-ASS BEDAH

Koass jaga : Gusman L Sitanggang


M Abdurahman

I. Identitas pasien
Nama : an. nurhadi
Umur : 4 tahun
Alamat : kampong kaserangan, iruas
!uangan : "ahlia
No. !M : #$%$&4
'anggal masuk : ()*%+*(+%%
Meninggal : #+*%+*(+%%
II. Anamnesis
Keluhan Utama : ,erut kembung
Keluhan 'ambahan :

!i-a.at ,en.akit Sekarang:
,asien datang ke !SU" Serang diantar oleh keluarga dengan keluhan tidak bisa
kentut sejak 4 hari SM!S dengan disertai kembung dan muntah / muntah lalu pada (
hari SM!S, pasien sempat 0A0 tetapi menret, keluhan 0AK disangkal
!i-a.at ,en.akit "ahulu:
'idak ada
!i-a.at ,en.akit Keluarga:
'idak ada
III. Pemei!saan "isis
Keadaan Umum : 'ampak Kesakitan
Kesadaran : 1ompos Mentis
'anda 2ital : * Nadi : %+( '" : *
%
* ,erna3asan : (445mnt Suhu: #&
Status Generalis
Kepala : normoephal
Mata : 1A *5*, S6 *5*, !1757
'8' : t.a.k
Leher :,embesaran KG0 sulit dinilai
'horak : SS"
,ulmo :-hee9ing *5*, rhonki *5*, :esiular 757
1or : S%S( reguler, murmur ;*<, gallop ;*<
Abdomen : 0U 7
=kstremitas : akral hangat
Status Lokalis a5r abdomen :
6 : tampak embung, hiperemis ;*<
A : bu 7
,r : hipertimpani
, : N.eri tekan ;7<, -arm ;7<
!' : s3ingter ani baik, ampula reti baik, muosa liin, nt * , darah *,
3eses *
I#. Pemei!saan La$%at%i&m '
8b : %4.> g5dl Leukosit : %>.(++5ul G"S : %+&
8t : 4(? 'rombosit : 4(+.+++5ul
#. Dia(n%sis Ke)a '
Suspet obstruksi usus total
#I. Teapi '
* 62@" !L %4 tpm
* ,uasa
* Ngt
(
* 1e3ota4ime ( A &++ Mg

"OLLO*-UP
+B.(B
+B.#+
,asien apneu , nadi tidak teraba , akral dingin ,
pupil midriasis
,asien meninggal
Pem$a+asan
Cbstruksi Usus
Cbstruksi usus dapat dide3inisikan sebagai gangguan ;apapun pen.ebabn.a< aliran
normal isi usus sepanjang saluran usus. Cbstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial
atau total. Cbstruksi usus biasan.a mengenai kolon sebagai akibat karsinoma dan
perkembangann.a lambat. Sebagian dasar dari obstruksi justru mengenai usus
halus.Cbstruksi total usus halus merupakan keadaan ga-at .ang memerlukan diagnosis
dini dan tindakan pembedahan darurat bila penderita ingin tetap hidup.
Cbstruksi usus merupakan pen.umbatan intestinal mekanik .ang terjadi karena adan.a
da.a mekanik .ang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga men.ebabkan
pen.empitan5pen.umbatan lumen usus.
=tiologi
%. ,erlengketan :
#
Lengkung usus menjadi melekat pada area .ang sembuh seara lambat atau pasda
jaringan parut setelah pembedahan abdomen
(. 6ntusepsi :
Salah satu bagian dari usus men.usup kedalam bagian lain .ang ada diba-ahn.a akibat
pen.empitan lumen usus. Segmen usus tertarik kedalam segmen berikutn.a oleh gerakan
peristaltik .ang memperlakukan segmen itu seperti usus. ,aling sering terjadi pada
anaka*anak dimana kelenjar lim3e mendorong dinding ileum kedalam dan terpijat
disepanjang bagian usus tersebut ;ileoaeal< le-at oeum kedalam usus besar ;olon<
dan bahkan sampai sejauh retum dan anus.
#. 2ol:ulus :
Usus besar .ang mempun.ai mesoolon dapat terpuntir sendiri dengan demikian
menimbulkan pen.umbatan dengan menutupn.a gelungan usus .ang terjadi amat
distensi. Keadaan ini dapat juga terjadi pada usus halus .ang terputar pada
mesentriumn.a
4. 8ernia :
,rotrusi usus melalui area .ang lemah dalam usus atau dinding dan otot abdomen
B. 'umor :
'umor .ang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau tumor diluar usus
men.ebabkan tekanan pada dinding usus.
@ator ,redisposisi
4
,en.akit ini merupakan pen.akit ba-aan .ang disebabakan dis3ungsi umum kelenjar
eksokrin panreas. Keadaan ini men.ebabakan berkurangn.a en9im panreas .ang
mengalir ke lumen usus halus sehingga issi usus halus menjadi kental dan men.umbat
lumen usus. Gambaran radiologist .ang ditemukan ialah pelebaran usus dan tampak
ba.angan udra .ang granular diantara mekonium .ang kental tersebut.
Gejala
Gejala klinis .ang ditimbulkan oleh gangguan pasase usus tergantung oleh # 3aktor,
.aitu :
%. letak obtruksi
gejala muntah makin menonjol bila letak obstruksi makin kearah oral, sedangkan
kembung han.a terbatas pada epigastrium. 0ila letak obtruksi lebih ke arah anal,
gambaran kembung .ang lebigh jelas dan dapat meliputi seluruh perut, sedangkan
muntah baru timbul kemudian.
(. Laman.a obtruksi
,ada ba.i baru lahir udara menapai kolon setelah %( jam.
#. Cbtruksi total atau parsial
,ada obstruksi tinggi baik parsial maupun total, gejal muntah akan sangat menolok.
,ada obtruksi parsial rendah di dapatkan gejala kembung, tetapi muntah sangat jarang.
,ada ba.i harus dipikirkan terdapat obstruksi usus bila terdapat trias .ang terdiri darai
gangguan pasase mekonium, muntah ;terutama muntah ber-arna hijau<, perut kembung.
B
Muntah akan men.ebablan penderita kehilangan air dan elektrolit dan mula*mula akan
men.ebabkan alkalosis hipokloremik dan hipokalemia. Muntah .ang tidask mendapat
pera-atan seharisn.a akan dapat menimbulkan aspirasi. ,erut .ang kembung akan
men.ebabakan transudasi intra*intestinal sehingga kehilangan air terjadi lebih ban.ak
lagi dan timbul hipoproteinenia. "esakan perut .ang kembung akan men.ebabkan
gangguan pernapasan, sehingga timbul hipoksemia dan sianosis.
,ato3isiologi
,eristi-a pato3isiologik .ang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa
memandang apakah obtruksi tersebut diakibatkan oleh pen.ebab mekanik atau
3ungsional. ,erbedaan utaman.a pada obstruksi paralitik dimana peristaltik dihambat dari
permulaan, sedangkan pada obstruksi mekanis peristaltik mula*mula diperkuat, kemudian
intermitten, dan akhirn.a hilang.
Lumen usus .ang tersumbat seara progresi3 akan teregang oleh airan dana gas ;&+ ?
dari gas .ang ditelan< akibat peningkatan tekanan intra lumen, .ang menurunkan
pengaliran air dan natrium dari lumen usus ke darah. Cleh karena sekitar > liter airan
disekresi kedalam saluran erna setiap hari, tidak adan.a absorbsi dapat mengakibatkan
penimbunan intra lumen .ang epat. Muntah dan pen.edotan usus setelah pengobatan
dimulai merupakan sumber kehilangan utama airan dan elektrolit. ,engaruh atas
kehilangan airan dan elektrolit adalah peniutan ruang airan ekstra sel .ang
mengakibatkan hemokonsentrasi, hipo:olemia, insu3isiensi ginjal, s.ok*hipotensi,
pengurangan urah jantung, penurunan per3usi jaringan, asidosis metabolik dan kematian
bila tidak dikoreksi.
,eregangan usus .ang terus menerus men.ebabkan lingkaran setan penurunan absorbsi
airan dan peningkatan sekresi airan kedalam usus. =3ek lokal peregangan usus adalah
iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorbsi
toksin*toksin5bakteri kedalam rongga peritonium dan sirkulasi sistemik. ,engaruh
$
sistemik dari distensi .ang menolok adalah ele:asi dia3ragma dengan akibat terbatasn.a
:entilasi dan berikutn.a timbul atelektasis. Aliran balik :ena melalui :ena ka:a in3erior
juga dapat terganggu. Segera setelah terjadin.a gangguan aliran balik :ena .ang n.ata,
usus menjadi sangat terbendung, dan darah mulai men.usup kedalam lumen usus. "arah
.ang hilang dapat menapai kadar .ang ukup berarti bila segmen usus .ang terlibat
ukup panjang.
Klasi3ikasi
%. Cbstruksi Usus 8alus
Gejala a-al biasan.a berupa n.eri abdomen bagian tengah seperti kram .ang enderung
bertambah berat sejalan dengan beratn.a obstruksi dan bersi3at hilang timbul. ,asien
dapat mengeluarkan darah dan mukus, tetapi bukan materi 3ekal dan tidak terdapat 3latus.
,ada obstruksi komplet, gelombang peristaltik pada a-aln.a menjadi sangat keras dan
akhirn.a berbalik arah dan isi usus terdorong kedepan mulut. Apabila obstruksi terjadi
pada ileum maka muntah 3ekal dapat terjadi. Semakin keba-ah obstruksi di area
gastriuntestinal.ang terjadi, semakin jelas adaan.a distensi abdomen. Dika berlaanjut
terus dan tidak diatasi maka akan terjadi s.ok hipo:olemia akibat dehidrasi dan
kehilangan :olume plasma.
(. Cbstruksi Usus 0esar
N.eri perut .ang bersi3at kolik dalam kualitas .ang sama dengan obstruksi pada usus
halus tetapi intensitasn.a jauh lebih rendah. Muntah munul terakhir terutama bila katup
ileosekal kompeten. ,ada pasien dengan obstruksi disigmoid dan retum, konstipasi dapat
menjadi gejala satu*satun.a selama beberapa hari. Akhirn.a abdomen menjadi sangat
distensi, loop dari usus besar menjadi dapat dilihat dari luar melalui dinding abdomen,
dan pasien menderita kram akibat n.eri abdomen ba-ah.
&
,emeriksaan Laboratorium
%. Cbstruksi Usus 8alus :
"iagnosa didasarkan pada gejala .ang digambarkan diatas serta pemeriksaan sinar*A.
Sinar*A terhadap abdomen akan menunjukkan kuantitas dari gas atau airan dalam usus.
,emeriksaan laboratorium ;misaln.a pemeriksaan elektrolit dan jumlah darah lengkap<
akan menunjukkan gambaran dehidrasi dan kehilangan :olume plasma dan kemungkinan
in3eksi
(. Cbstruksi Usus 0esar :
"iagnosa didasarkan pada pemeriksaan simtoma*tologi dan sinar*A. Sinar*A abdomen
;datar dan tinggi< akan menunjukkan distensi abdomen. ,emeriksaan barium
dikontraindikasikan.
Komplikasi
%. ,eritonitis septiemia
(. S.ok hipo3olemia
#. ,er3orasi usus
,enatalaksanaan
A. Medis
>
"asar pengobatan obstruksi usus adalah koreksi keseimbangan airan dan elektrolit,
menghilangkan peregangan dan muntah dengan intubasi dan kompresi, memperbaiki
peritonitis dan s.ok bila ada, serta menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki
kelangsungan dan 3ungsi usus kembali normal.
%.Cbstruksi Usus 8alus
"ekompresi pada usus melalui selang usus halus atau nasogastrik bermam3aat dalam
ma.oritas kasus obstruksi usus halus.Apabila usus tersumbat seara lengkap, maka
strangulasi .ang terjadi memerlukan tindakan pembedahan, sebelum pembedahan, terapi
intra :ena diperlukan untuk mengganti kehilangan airan dan elektrolit ;natrium, klorida
dan kalium<.
'indakan pembedahan terhadap obstruksi usus halus tergantung pen.ebab obstruksi.
,en.ebab paling umum dari obstruksi seperti hernia dan perlengketan. 'indakan
pembedahann.a adalah herniotomi.
(.Cbstruksi Usus 0esar
Apabila obstruksi relati3 tinggi dalam kolon, kolonoskopi dapat dilakukan untuk
membuka lilitan dan dekompresi usus. Sekostomi, pembukaan seara bedah .ang dibuat
pasa sekum, dapat dilakukan pada pasien .ang berisiko buruk terhadap pembedahan dan
sangat memerlukan pengangkatan obstruksi. 'indakan lain .ang biasa dilakukan adalah
reseksi bedah utntuk mengangkat lesi pen.ebab obstruksi. Kolostomi sementara dan
permanen mungkin diperlukan
'indakan .ang dapat dilakukan antara lain :
%. Anak di puasakan
(. ,emberian airan dan elektrolit .ang sesuai seara parenteral
)
#. ,engosongan lambunmg dan usus dengan ara menghisapn.a terus menerus
4. Anak ditidurkan dengan posisi setengah duduk dengan kepala mirng atau lebih rendah
sesuai letak obstruksi.
Kesimpulan
Menurut kami pen.ebab kematian dari penderita disebabkan karena kehilangan air dan
elektrolit dan mula*mula akan men.ebabkan alkalosis hipokloremik dan hipokalemia.
Muntah .ang tidak mendapat pera-atan seharisn.a akan dapat menimbulkan aspirasi.
,erut .ang kembung akan men.ebabakan transudasi intra*intestinal sehingga kehilangan
air terjadi lebih ban.ak lagi dan timbul hipoproteinenia. "esakan perut .ang kembung
akan men.ebabkan gangguan pernapasan, sehingga timbul hipoksemia dan sianosis dan
kematian
DA"TAR PUSTAKA
%. Anonim. (+%+. Cbstruksi usus. "ikutip dari
http:55 www.l lmubedah.blogspot.com/2010/06/obstruksi-usus.html pada #+
oktober (+%%
(. Dong, Eim de, dan Sjamsuhida.at. (++4. 0uku ajar ilmu bedah ed (. Dakarta :
=G1.(+%%
.
%+

Anda mungkin juga menyukai