Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

BBLR
Disusun Oleh :
Akh. Makhali
A01101574
DIII KEPERAA!AN
"EKOLAH !IN##I ILMU KE"EHA!AN MUHAMMADI$AH #OMBON#
%014
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PEN#ER!IAN
a. Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan
pencernaan, dan gangguan kesadaran (Ngastiyah, 2005).
b. Typhoid adalah penyakit infeksi yang biasanya mengenai saluran pencernaan
dengan gejala demam yang lebih dari tujuh hari, gangguan pada saluran cerna
atau gangguan kesadaran (ansjoer !, 2000).
c. Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran
cerna dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu dan terdapat
gangguan kesadaran ("uriadi, 200#).
$ari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bah%a typhoid adalah
penyakit infeksi yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala
demam yang lebih dari tujuh hari, dan bisa mengakibatkan gangguan
kesadaran.
B. E!IOLO#I
a. &enyebab typhoid adalah kuman salmonella typosa dan salmonella paratyphi
!, ', dan ( memasuki saluran pencernaan (Noer, #))*).
b. &enyebab typhoid adalah kuman salmonella typosa, yang merupakan basil
gram negatif bergerak dengan rambut getar dan tidak berspora. +uman
mempunyai , macam -
#. !ntigen . (.gne /ouch) "omaus (terdiri dari rantai kompleks lipopoli
sakarida).
2. !ntigen / (/ouch) terdapat pola flagella.
,. !ntigen 0i (+apsul) merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan
melindungi . antigen terhadap fagositosis (/asan, #))#).
+uman salmonella typosa dapat tumbuh di semua media p/ 1,2 dan suhu
,1
o
( dan mati pada suhu 52,2
o
(.
&. PA!O'I"IOLO#I
+uman salmonella typhosa masuk kedalam saluran cerna, bersama makanan
dan minuman, sabagian besar akan mati oleh asam lambung /(3 dan sebagian
ada yang lolos (hidup), kemudian kuman masuk kedalam usus (plag payer) dan
mengeluarkan endotoksin sehingga menyebabkan bakterimia primer dan
mengakibatkan perdangan setempat, kemudian kuman melalui pembuluh darah
limfe akan menuju ke organ 45" terutama pada organ hati dan limfe.
$i organ 45" ini sebagian kuman akan difagosif dan sebagian yang tidak
difagosif akan berkembang biak dan akan masuk pembuluh darah sehingga
menyebar ke organ lain, terutama usus halus sehingga menyebabkan peradangan
yang mengakibatkan malabsorbsi nutrien dan hiperperistaltik usus sehingga
terjadi diare. &ada hipotalamus akan menekan termoregulasi yang mengakibatkan
demam remiten dan terjadi hipermetabolisme tubuh akibatnya tubuh menjadi
mudah lelah.
"elain itu endotoksin yang masuk kepembuluh darah kapiler menyebabkan
roseola pada kulit dan lidah hiperemi. &ada hati dan limpa akan terjadi
hepatospleno megali. +onstipasi bisa terjadi menyebabkan komplikasi intestinal
(perdarahan usus, perfarasi, peritonitis) dan ekstra intestinal (pnemonia,
meningitis, kolesistitis, neuropsikratrik).
D. PA!HA$ KEPERAA!AN
"almonella typhosa
"aluran pencernaan
6sus halus
asuk ke
peredaran darah
&embesaran dan
nyeri tekan epigaster
/ati dan limpa +uman mengeluarkan
endotoksin
asuk kembali ke peredaran
darah dan menyebar ke seluruh
tubuh terutama kel.limfoid usus
halus
Tukak lonjong pada
mukosa di atas plak peyeri
7angguan saluran
pencernaan
ual, muntah
&erubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
4esiko
+ekurangan
8olume cairan
7angguan rasa
nyaman (nyeri)
empengaruhi pusat
termoregulasi dalam
hipotalamus
/ipertermi
E. Dia(n)sa Ke*e+a,a-an
#) &erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b9d arbsorpsi nutrisi
2) /ipertermi b9d efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada
hipotalamus
,) 4esiko tinggi kurang 8olume cairan b9d kehilangan cairan sekunder
terhadap diare
2) :ntoleransi akti8itas b9d peningkatan kebutuhan metabolisme sekunder
terhadap infeksi akut
'. In-e+.ensi
#. &erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b9d arbsorpsi nutrisi
Tujuan-
+ebutuhan nutrisi terpenuhi
:nter8ensi-
a. $orong tirah baring
4asional-
enurunkan kebutuhan metabolic untuk meningkatkan penurunan kalori dan
simpanan energi
b. !njurkan istirahat sebelum makan
4asional-
enenangkan peristaltic dan meningkatkan energi makan
c. 'erikan kebersihan oral
4asional -
ulut bersih dapat meningkatkan nafsu makan
d. "ediakan makanan dalam 8entilasi yang baik, lingkungan
menyenangkan
4asional-
3ingkungan menyenangkan menurunkan stress dan konduktif untuk makan
e. ;elaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
4asional-
Nutrisi yang adekuat akan membantu proses
f. +olaborasi pemberian nutrisi, terapi :0 sesuai indikasi
4asional-
&rogram ini mengistirahatkan saluran gastrointestinal, sementara memberikan
nutrisi penting.
2. /ipertermi b9d efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada
hipotalamus
Tujuan-
endemonstrasikan suhu dalam batas normal
:nter8ensi-
a. &antau suhu klien
4asional-
"uhu ,<0 ( sampai 2#,#0 ( menunjukkan proses peningkatan infeksius akut
b. pantau suhu lingkungan, batasi atau tambahkan linen tempat tidur
sesuai dengan indikasi
4asional-
"uhu ruangan atau jumlah selimut harus dirubah, mempertahankan suhu
mendekati normal
c. 'erikan kompres mandi hangat
4asional -
$apat membantu mengurangi demam
d. +olaborasi pemberian antipiretik
4asional-
6ntuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya hipotalamus
,. 4esiko tinggi kurang 8olume cairan b9d kehilangan cairan sekunder
terhadap diare
Tujuan-
empertahankan 8olume cairan adekuat dengan membran mukosa, turgor
kulit baik, kapiler baik, tanda 8ital stabil, keseimbangan dan kebutuhan urin
normal
:nter8ensi-
a. !%asi masukan dan keluaran perkiraan kehilangan cairan yang tidak
terlihat
4asional-
emberikan informasi tentang keseimbangan cairan dan elektrolit penyakit
usus yang merupakan pedoman untuk penggantian cairan
b. .bser8asi kulit kering berlebihan dan membran mukosa turgor kulit
dan pengisian kapiler
4asional-
enunjukkan kehilangan cairan berlebih atau dehidrasi
c. +aji tanda 8ital
4asional -
$engan menunjukkan respon terhadap efek kehilangan cairan
d. &ertahankan pembatasan peroral, tirah baring
4asional-
+alau diistirahkan utnuk penyembuhan dan untuk penurunan kehilangan
cairan usus
e. +olaborasi utnuk pemberian cairan parenteral
4asional-
empertahankan istirahat usus akan memerlukan cairan untuk
mempertahankan kehilangan
2. :ntoleransi akti8itas b9d peningkatan kebutuhan metabolisme sekunder
terhadap infeksi akut
Tujuan-
elaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi akti8itas
:nter8ensi-
a. Tingkatkan tirah baring dan berikan lingkungan tenang dan batasi
pengunjung
4asional-
enyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan
b. 6bah posisi dengan sering, berikan pera%atan kulit yang baik
4asional-
eningkatkan fungsi pernafasan dan meminimalkan tekanan pada area
tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan jaringan
c. Tingkatkan aktifitas sesuai toleransi
4asional -
Tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan karena keterbatasan
aktifitas yang menganggu periode istirahat
d. 'erikan aktifitas hiburan yang tepat (nonton T0, radio)
4asional-
eningkatkan relaksasi dan hambatan energi
#. Mani/es-asi Klinis
#. Demam. 'iasanya berlangsung , minggu, bersifat febris remiten, dan
suhu tidak tinggi sekali. "elama minggu pertama, suhu tubuh berangsur=
angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat
lagi pada sore dan malam hari. $alam minggu kedua, pasien terus berada
dalam keadaan demam. &ada minggu ketiga, suhu berangsur=angsur turun
dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
2. Gangguan pada saluran pencernaan. &ada mulut nafas berbau tidak sedap,
bibir kering dan pecah=pecah, lidah kotor, perut kembung, hati dan limpa
membesar disertai nyeri pada perabaan, dapat disertai konstipasi atau diare.
,. Gangguan kesadaran. 6mumnya kesadaran pasien menurun %alaupun tidak
dalam yaitu apatis sampai somnolen, jarang terjadi sopor, koma atau gelisah
(kecuali penyakitnya berat). &ada punggung dan anggota gerak dapat
ditemukan roseola (bintik=bintik kemerahan).
H. PEMERIK"AAN DIA#NO"!IK
#. &emeriksaan yang berguna untuk menyokong diagnosis
a. &emeriksaan darah tepi
Terdapat gambaran leukopeni, limfositosis relatif dan aneosinofilia pada
permulaan sakit. ungkin terdapat anemia dan trombositopenia ringan.
b. &emeriksaan sumsum tulang
Terdapat gambaran sumsum tulang berupa hiperaktif (retikuloendotelial
system) 45" dengan adanya sel makrofag, sedangkan sistem eritropoesis,
granolupoesis dan trombopoesis berkurang.
2. &emeriksaan laboratorium untuk membuat diagnosis
a. 'iakan empedu
'asil salmonella typosa dapat ditemukan dalam darah penderita biasanya
dalam minggu pertama sakit. "elanjutnya lebih sering ditemukan dalam
urin dan feses dan mungkin akan tetap positif untuk %aktu yang lama.
;ika pada pemeriksaan selama dua kali berturut=turut tidak didapatkan
basil salmonella typosa pada urin dan tinja, maka pasien dinyatakan betul=
betul sembuh.
b. &emeriksaan %idal
&ada permulaan terjadi penyakit, %idal akan positif dan dalam
perkembangan selanjutnya, misal # > 2 minggu kemudian akan semakin
meningkat meski demam typhoid telah diobati.
I. PENA!ALAK"ANAAN
a. :solasi penderita dan desinfeksi pakaian dan ekskreta
b. &era%atan yang baik untuk menghindari komplikasi
c. :stirahat selama demam sampai dengan 2 minggu
d. $iet makanan harus mengandung cukup cairan dan tinggi protein
e. .bat +loramfenikol
DA'!AR PU"!AKA
'ehirman, 4ichard 5. #))2. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 12. ;akarta - 57(.
'et?, (ecily 3. 2000. Buku Saku Keperawatan Pediatrik Edisi 3. ;akarta - 57(.
/idayat, !?i? !limul. 200*. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. ;akarta - "alemba
edika.
ansjoer, !rif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. ;akarta - edia !esculapius.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. ;akarta - 57(.
"uriadi dan @ulaini, 4ita. 200#. Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi 1. ;akarta -
&T Aajar :ntan &ratama.

Anda mungkin juga menyukai