Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengenalan terhadap zat merupakan hal yang sangat penting dan suatu
keharusan bagi siapa saja yang berada dalam lingkungan zat (terutama di
laboratorium atau gudang kimia) atau yang akan mengemas, menggunakan, atau
memperlakukan zat itu dalam pekerjaan tertentu. Bahan (material) yakni zat yang
menjadi komponen dari suatu proses atau pembentukan barang atau produk.
Pereaksi (Reagent), yakni zat yang berperan dalam suatu reaksi kimia atau
diterapkan untuk tujuan analisis kimia (Mulyono, 2009).
ebagai stok larutan basa en!er dibuat dari padatan basa (ke!uali "#
$
%#
ber&asa !air). i&at larutan ini umumnya mudah menyerap gas '%
2
(dari udara),
larutan basa en!er yang dibuat untuk stok ( "atrium hidroksida )M*)". "a%#
9+, (butiran atau serpihan, zat ini sangat higroskopis-sangat mudah menyerap
air) ditimbang teknis bersama gelas kimia dengan !epat, dituangi akuades bebas
'%
2
dan aduk hingga melarut, pindahkan ke dalam botol plastik bertutup, lakukan
pembilasan, en!erkan larutan sampai .olum tertentu, tutup rapat (Mulyono, 2009).
/adiasi elektromagnetik, yang mana sinar ultra.iolet dan sinar tampak
merupakan salah satunya, dapat dianggap sebagai energi yang merambat dalam
bentuk gelombang. Beberapa istilah dan hubungan digunakan untuk
menggambarkan gelombang ini. Panjang gelombang merupakan jarak linier dari
suatu titik pada satu gelombang ke titik yang bersebelahan pada gelombang yang
berdekatan. 0imensi panjang gelombang adalah panjang (1) yang dapat
dinyatakan dalam !entimeter (!m) atau yang lebih umum adalah dalam unit 2 unit
berikut( 3angstrom* 3 nanometer* 3 mikrometer. 4rekuensi merupakan banyaknya
gelombang yang mele5ati suatu titik tertentu dalam satuan 5aktu. inar
ultra.iolet mempunyai panjang gelombang antara 200 2 $00 nm, sementara sinar
tampak mempunyai panjang gelombang $00 6+0 nm (/ohman, 2006).
inar ultra.iolet dan sinar tampak memberikan energi yang !ukup untuk
terjadinya transisi elektronik. 0engan demikian, spektra ultra.iolet dan spektra
tampak dikatakan spektra elektronik (/ohman, 2006).
1.2 Tujuan Percobaan
3
7 8ntuk mengetahui pereaksi yang dibutuhkan untuk pengujian in.itro
sul&adiazin dan &urosemid.
7 8ntuk mengetahui pembuatan dan pengukuran kur.a kalibrasi uji in.itro
ul&adiazin dalam medium lambung buatan p# 3,2.
7 8ntuk mengetahui pembuatan dan pengukuran kur.a kalibrasi uji in.itro
4urosemid dalam medium 0apar Phospat p# 6,$.
1.3 Manfaat Percobaan.
7 0apat mengetahui !ara pembuatan pereaksi yang digunakan dalam uji
in.itro ul&adiazin.
7 0apat mengetahui !ara pembuatan pereaksi yang digunakan dalam uji
in.itro 4urosemid.
7 0apat mengetahui !ara pembuatan dan pengukuran kur.a kalibrasi
ul&adiazin.
7 0apat mengetahui !ara pembuatan dan pengukuran kur.a kalibrasi
4urosemid.
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
2.1 Pereak#$ %&eagen'
2
Pereaksi disingkat P adalah suatu zat digunakan sebagai pereaksi atau
sebagai unsur pokok dari larutan. 1arutan pereaksi disingkat 1P adalah larutan
dari pereaksi dalam pelarut dan kadar tertentu yang sesuai untuk penggunaan
tertentu. 9ir jika dalam uji untuk pereaksi atau dalam petunjuk pembuatan larutan
uji dan sebagainya digunakan air tanpa kuali&ikasi khusus selalu menggunakan 9ir
Murni seperti yang tertera pada monogra&i 4armakope :ndonesia :; (0epkes /:,
399+).
2.1.1 A$r beba# karbon ($ok#$(a
9ir bebas karbon dioksida adalah air murni yang telah dididihkan kuat 2
kuat selama + menit atau lebih dan didiamkan sampai dingin dan tidak boleh
menyerap karbon dioksida dari udara. 9ir a5audara adalah air murni yang sudah
dikurangi udara terlarut dengan !ara yang sesuai seperti dididihkan kuat 2 kuat
selama + menit dan didinginkan atau dengan menggunakan penggetar ultrasonik
(0epkes /:, 399+).
2.1.2 )a$ran la*bung buatan
'airan lambung buatan 1P, larutkn 2,0 g natrium klorida P dan ),2 g
pepsin P dalam 6,0 ml asam klorida P dan air se!ukupnya hinggal 3000 ml.
1arutan mempunyai p# lebih kurang 3,2 (0epkes /:, 399+).
2.1.3 Natr$u* klor$(a
"atrium klorida mempunyai BM +<,$$, murni pereaksi. Pemerian ( hablur
bentuk kubus, tidak ber5arna atau serbuk hablur putih* rasa asin. =elarutan(
mudah larut dalam air, sedikit lebih mudah larut dalam air mendidih, larut dalam
gliserin, sukar larut dalam etanol (0epkes /:, 399+).
2.1.+ Natr$u* ,$(rok#$(a
"atrium hidroksida 1P, larutkan $,0 g natrium hidroksida P dalam air
hingga 300 ml. Mempunyai BM $0,00. Pemerian( putih atau praktis putih, massa
melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. =eras, rapuh dan
menunjukkan pe!ahan hablur. Bila dibiarkan di udara, akan !epat menyerap
karbon dioksida dan lembab. =elarutan( mudah larut dalam air dan etanol
(0epkes /:, 399+).
2.1.- Larutan bufer
)
1arutan bu&er merupakan sistem larutan yang dapat mempertahankan p#
lingkungannya dari pengaruh seperti oleh penambahan sedikit asam-basa kuat,
atau oleh pengen!eran. istem bu&er terdiri atas dua komponen, yakni (3)
komponen pelarut (umumnya air), dan (2) komponen zat terlarutnya. =omponen
terakhir ini dapat berupa(
a. 9sam lemah dan garam kuatnya,
b. Basa lemah dan garam kuatnya,
!. epasang asam7basa konyugat, atau
d. epasang pemberi 2 penerima proton (Mulyono, 2009).
=apasitas suatu bu&er merupakan ukuran kemampuan bu&er itu untuk
mempertahan p# lingkungannya terutama dari pengaruh7luar oleh penambahan
ion #
>
(asam) atau ion %#
7
(basa). ?ang paling menentukan kemampuan bu&er
ialah kuantitas atau konsentrasi masing 2 masing !ampurannya (misalnya
asam-basa7lemah dan garam kuatnya* atau asam dan basa konyugatnya). Makin
tinggi konsentrasi zat 2 zat ini, makin tinggi pula kapasitas bu&er untuk
mempertahankan p#7nya terhadap pengaruh dari luar (Mulyono, 2009).
Pemahaman si&at sistem bu&er yang didukung dengan perhitungan (analisis
sederhana) dapat membantu di dalam meran!ang pembuatan bu&er dengan
ketepatan seperti yang diinginkan keuntungan lain, ketepatan sistem bu&er dapat
menghindarkan pemborosan pemakain zat-pereaksi di samping mengurangi akibat
negati& lain seperti kepekatan larutan karena dapat menurunkan bahkan
mematikan keakti&an sistem hidup (Mulyono, 2009).
2.2 !ulfa($a.$n
ul&adiazin mengandung tidak kurang dari 9<,0 , dan tidak lebih dari
302,0, '
30,
#
30
"
$
%
2
, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian(
erbuk, putih sampai kuning* tidak berbau atau hampir tidak berbau* stabil
diudara tetapi pada pemaparan terhadap !ahaya perlahan 2 lahan menjadi hitam.
=elarutan( Praktis tidak larut dalam air* mudah larut dalam asam mineral en!er,
dalam larutan kalium hidroksida, dalam larutan natrium hidroksida dan dalam
aluminium hidroksida* agak sukar larut dalam etanol dan dalam aseton* sukar
larut dalam serum manusia pada suhu )6@ (0epkes /:, 399+).
$
ul&adiazin dapat juga ditentukan dengan menggunakan spektro&otometri
ultra.iolet dalam larutan asam (#'1 0,3 ") spektrumnya pada panjang
gelombang 23+ nm dan 2$2 nm, pada larutan basa ("a%# 0,3 ") spektrumnya
pada 2$2 nm dan 2+$ nm, dan dalam pelarut metanol spektrum maksimumnya
pada 260 nm (0epkes /:, 3969).
ul&adiazin, diabsorpsi dengan baik setelah pemberian se!ar oral.
ul&onamid dahulu digunakan untuk mengobati in&eksi saluran kemih AsederhanaB
tetapi banyak strain Escherichia coli yang resisten dan saat ini banyak tersedia
obat yang kurang toksik. ul&adiazin dalam kombinasi pirimetamin digunakan
pada in&eksi Toxoplasma gondii ("eal, 200C).
9bsorbsi di usus terjadi !epat, kadar maksimal dalam darah ter!apai dalam
5aktu )7C jam sesudah pemberian dosis tunggal. =ira2kira 3+7$0, dari obat yang
diberikan diekskresi dalam bentuk asetil yang lebih mudah untk diekskresikan.
#ampir 60 , obat ini mengalami reabsorpsi di tubuli ginjal dan pemberian alkali
memperbesar bersihan ginjal dengan mengurangi reabsorpsi tubuli. =arena
beberapa sul&a sukar larut dalam urin yang asam, maka sering timbul kristaluria
dan komplikasi ginjal lainnya. 8ntuk men!egah ini pasien dianjurkan minum
banyak air agar produksi urin tidak kurang dari 3200 m1-hari atau diberikan
sediaan alkalis seperti "a7bikarbonat untuk menaikkan p# urin (etiabudy, 200<).
D&ek samping paling sering adalah reaksi alergi dan meliputi ruam kulit
(morbili&ormis atau urtikaria), kadang 2 kadang disertai demam. ?ang lebih jarang
terjadi adalah reaksi yang lebih serius, misalnya sindrom te.en7Eohnson yang
merupakan bentuk eritema multi&orme dengan tingkat mortalitas yang tinggi
("eal, 200C).
0eri.at pirimidin ini, bersama sul&ametaksazol dan sul&a&urazol memiliki
kegiatan atas dasar mg yang terkuat dari semua sul&a. /eabsorpsinya dari usus
agak lambat, sehingga sebagian obat bisa men!apai usus besar. %leh karena itu,
sul&adiazin berkhasiat terhadap disentri basiler, bahkan lebih e&ekti& dibandingkan
dengan kloram&enikol dan tetrasiklin. 0osis( permulaan 27 $ g, kemudian $7C dd
3g ( Fjay, 2002).
2.3 /uro#e*$(a
+
4urosemida mengandung tidak kurang dari 9<,0, dan tidak lebih dari
303,0, '
32
#
33
':"
2
%
)
, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian(
serbuk hablur, putih sampai hampir kuning* tidak berbau. =elarutan( paraktis tidak
larut dalam air* mudah larut dalam aseton, dalam dimetil&ormamida dan dalam
larutan alkali hidroksida* larut dalam metanol* agak sukar larut dalam etanol*
sukar larut dalam eter* sangat sukar larut dalam kloro&orm (0epkes /:, 399+).
pektrum serapan ultra.iolet larutan (3 dalam 32+.000) dalam natrium
hidroksida 0,02 " menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang
gelombang yang sama seperti pada 4urosemida BP4:* daya serap masing 2
masing dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan, pada panjang gelombang
serapan maksimum lebih kurang 263 nm, berbeda tidak lebih dari ),0, (0epkes
/:, 399+).
;olume !airan dan komposisi elektrolit yang abnormal merupakan hal
yang umum dan penting. %bat yang dapat menghambat &ungsi transport dari
tubuli ginjal merupakan pengobatan yang biasa dilakukan (:.es,2006).
0iuretik kuat (High-ceiling diuretics) men!akup sekelompok diuretik yang
e&eknya sangat kuat dibandingkan dengan diuretik lain. Fempat kerja utamanya
dibagian epitel tebal ansa henle bagian asenden, karena itu kelompok ini disebut
juga loop diuretics. Fermasuk dalam kelompok ini adalah &urosemid, torsemid,
asam etakrinat, dan bumetanid. 4urosemid atau asam $7klorpo7"7&ur&uril7+7
sul&amoil antranilat masih tergolong deri.at sul&onamid. %bat ini merupakan salah
satu obat standar untuk pengobatan gagal jantung dan edema paru ("a&rialdi,
200<).
2.+ !0ektrofoto*etr$ Ultra1$olet 2 3$#$ble %U343$#'
0alam analisis spektro&otometri digunakan suatu sumber radiasi yang
menjorok ke dalam daerah ultra.iolet spektrum itu. 0ari spektrum ini, dipilih
panjang 2 panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 3 nm. Proses
ini memerlukan penggunaan instrumen yang lebih rumit dan karenanya lebih
mahal. :nstrumen yang dimaksud ini adalah spektro&otometer dan seperti tersirat
dalam nama ini, instrumen ini sebenarnya terdiri dari dua instrumen dalam satu
kotak sebuah spektrometer dan sebuah &otometer (Basset, 399$).
C
Bila !ahaya (monokromatik maupun !ampuran) jatuh pada suatu medium
homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam
medium itu dan sisanya diteruskan. Eika intensitas sinar masuk dinyatakan oleh :
o
,
:
a
intensitas sinar terserap, :
t
intensitas sinar diteruskan, :
r
intensitas sinar
dipantulkan. #ukum lambert, hukum ini menyatakan bah5a bila !ahaya
monokromatik mele5ati medium tembus !ahaya, laju berkurangnya intensitas
oleh bertambahnya ketebalan, berbanding lurus dengan intensitas !ahaya. :ni
setara dengan menyatakan bah5a intensitas !ahaya yang dipan!arkan berkurang
se!ara eksponansial dengan bertambahnya ketebalan medium yang menyerap.
9tau dengan menyatakan bah5a lapisan manapun dari medium itu yang tebalnya
sama akan menyerap !ahaya masuk kepadanya dengan &raksi yang sama (Basset,
399$).
#ukum beer, sejauh ini telah dibahas absorpsi !ahaya dan transmisi !ahaya
untuk !ahaya monokromatik sebagai &ungsi ketebalan lapisan penyerap saja.
Fetapi dalam analisis kuantitati& orang terutama berurusan dengan larutan. Beer
mengkaji e&ek konsentrasi penyusun yang ber5arna dalam larutan, terhadap
transmisi maupun absorpsi !ahaya. 0ijumpainya hubungan yang sama antara
transmisi dan konsentrasi seperti yang ditemukan lambert antara tansmisi dan
ketebalan lapisan, yakni intensitas berkas !ahaya monomakromatik berkurang
se!ara eksponansial dengan bertambahnya konsentrasi zat penyerap se!ara linier
(Basset, 399$).
Pengukuran absorpsi dari radiasi ultra.iolet dan .isibel dengan larutan
yang disediakan merupakan satu dari yang paling luas digunakan sebagai metode
analisis kuantitati& dalam analisis laboratorium. 0asar pengukurannya adalah
sebagai berikut(
a. Generasi penyerapan sampel yang sesuai dalam larutan dalam jumlah
kuantitati& dimana berhubungan dengan jumlah analit yang akan diperiksa.
b. eleksi panjang gelombang yang sesuai dimana memberikan pengukuran
yang tepat dalam mengabsorpsi sampel.
!. Penetapan rasio intensitas radiasi yang mele5ati sebuah batang tipis dari
penyerap larutan (biasanya digunakan sel sampel atau ku.et panjang
gelombang), berkaitan dengan intensitas radiasi beam yang sama ketika
6
mele5ati ku.et terdiri dari pelarut atau larutan yang sesuai (0enney,
3993).
emua molekul mempunyai energi yang dapat digambarkan menjadi
beberapa &enomena. (3) molekul se!ara keseluruhan dapat bergerak yang kejadian
ini disebut dengan translasi* energi yang berhubungan dengan translasi disebut
dengan energi translasional, D
trans
* (2) bagian molekul (atom atau sekelompok
atom) dapat bergerak berkenaan satu sama lain. Gerakan ini disebut dengan
.ibrasi dan energinya dinamakan dengan energi .ibrasional, D
.ibr
* ()) molekul
dapat berotasi pada sumbunya dan rotasi ini dikarakterisasi dengan energi
rotasional, D
rot
* ($) disamping bentuk gerakan 2 gerakan tersebut, suatu molekul
memiliki kon&igurasi elektronik dan energinya (energi elektronik, D
elek
) tergantung
pada keadaan elektronik molekul (/ohman, 2006).
Eika suatu molekul bergerak dari suatu tingkat energi ke tingkat energi
yang lebih rendah maka beberapa energi akan dilepaskan. Dnergi ini dapat hilang
sebagai radiasi dan dapat dikatakan telah terjadi emisi radiasi. Eika suatu molekul
dikenai suatu radiasi elektromagnetik pada &rekuensi yang sesuai sehingga energi
molekul tersebut ditingkatkan ke le.el yang lebih tinggi, maka terjadi peristi5a
penyerapan (absorpsi) energi oleh molekul. upaya terjadi absorpsi, perbedaan
energi antara dua tingkat energi harus setara dengan energi &oton yang diserap
(/ohman, 2006).
=eadaan energi yang paling rendah disebut dengan keadaan dasar (ground
state). Fransisi 2 transisi elektronik akan meningkatkan energi molekuler dari
keadaan dasar ke satu atau lebih tingkat energi tereksitasi. Penyerapan (absorpsi)
sinar 8; dan sinar tampak pada umumnya dihasilkan oleh eksitasi elektron 2
elektron ikatan, akibatnya panjang gelombang pita yang mengabsorbsi dapat
dihubungkan dengan ikatan yang mungkin ada dalam suatu molekul. 9da tiga
ma!am proses penyerapan energi ultra.iolet dan sinar tampak, yaitu(
1. Penyerapan oleh transisi elektron ikatan dan elektron anti ikatan (elektron
sigma, H* elektron phi, I* dan elektron yang tidak berikatan atau non -
bonding elektron, n).
2. Penyerapan oleh transisi elektron d dan & dari molekul kompleks.
3. Penyerapan oleh perpindahan muatan.
<
0ata spektra 8;7;is se!ara tersendiri tidak dapat digunakan untuk identi&ikasi
kualitati& obat atau metabolitnya. 0alam aspek kuantitati&, suatu berkas radiasi
dikenakan pada !uplikan (larutan sampel) dan intensitas sinar radiasi yang
diteruskan diukur besarnya (/ohman, 2006).
BAB III
MET5D5L56I PENELITIAN
9
3.1 Alat
9lat 2 alat gelas (timbangan analitik, labu tentukur 3000 ml, labu
tentukur 300 ml, labu tentukur 30 ml, gelas ukur 3000 ml, gelas ukur 30 ml,
beaker glass 2+0 ml, teko pemanas, maat pipet 30 ml, maat pipet + ml, gelas
arloji, botol timbang), derigen + 1, batang pengaduk, spatula, perkamen, serbet,
tisu lensa dan tisu halus.
3.2 Ba,an
9Juadest bebas '%
2
, natrium klorida, natrium hidroksida, pepsin, kalium
dihidrogen&os&at, asam klorida pekat, sul&adiazin dan &urosemid.
3.3 He7an Percobaan
4
3.+ Pro#e(ur
3.+.1 Pe*buatan Pereak#$ $n 1$tro #ulfa($a.$n (an furo#e*$(
3.+.1.1 Pe*buatan akua(e# beba# )52 %18L'
0ididihkan 30 liter aJuades sampai mendidih, setelah mendidih dibuka
tutup 5adah selama + menit sambil tetap dipanaskan, setelah 30 menit
5adah ditutup dan dimasukkan kedalam derigen sambil didinginkan.
3.+.1.2 Pe*buatan Na5H 1 N %1L'
0ilarutkan $$,033 gram "a%# dalam air bebas '%
2
hingga 3000 ml.
3.+.1.3 Pe*buatan Na5H 892 N %19-L'
0ilarutkan $$,00++ gram "a%# dalam air bebas '%
2
hingga 3,+ liter.
3.+.1.+ Pe*buatan ca$ran la*bung buatan %H)l' %-L'
0ilarutkan 30 gram natrium klorida dan 3C gram pepsin dalam )+ ml
asam klorida dan air se!ukupnya hingga + liter.
3.+.1.- Pe*buatan Na)l 89:;%3L'
0ilarutkan 26 gram "a'l dalam ) liter air bebas '%
2.
3.+.1.< Pe*buatan (a0ar fo#fat 0H =9+ %-L'
0itimbang kalium dihidrogen &os&at sebanyak )$,02 gram, dilarutkan
dalam "a%# 0,2 " sedikit demi sedikit hingga 0,66+. 0i!ukupkan
dengan air bebas '%
2
hingga + liter.
30
3.+.2 Pe*buatan kur1a kal$bra#$ In Vitro
3.+.2.1 Pe*buatan kur1a ab#or0#$ (an kur1a kal$bra#$ !ulfa($a.$n (ala*
*e($u* la*bung buatan 0H 192
0itimbang seksama 2+0 mg sul&adiazin, dilarutkan dengan medium dan
dien!erkan sampai 3000 ml ('K 2+0 m!g-ml). 0ipipet $ ml dari larutan
1:B : ('K 2+0 m!g-ml), dien!erkan sampai 300 ml ('K 30 ppm).
=emudian dipipet $ * + * C * 6 * < dan 9 ml dari larutan ('K 30 ppm) ,
dien!erkan sampai 30 ml dengan konsentrasi pengukuran $ * + * C * 6 *
< * 9 dan 30 m!g-ml. 0iukur absorbansi dengan spektro&otometer.
3.+.2.2 "ur1a kal$bra#$ untuk furo#e*$(a (ala* (a0ar 0,o#0at 0H =9+
0itimbang seksama +0 mg 4urosemid yang dikeringkan pada suhu 30$L
' selama ) jam, dilarutkan dengan medium dan dien!erkan sampai 300
ml ('K +00 m!g-ml). 0ipipet 2 ml dari larutan 1:B : ('K +00 m!g-ml),
dien!erkan sampai 300ml ('K 30 ppm). =emudian dipipet $* +* C* 6* <*
dan 9 ml dari larutan ('K 30 ppm), dien!erkan sampai 30 ml dengan
konsentrasi pengukuran $* +* C* 6* <* 9 dan 30 m!g-ml. 0iukur
absorbansi dengan spektro&otometer.
BAB I3
HA!IL DAN PEMBAHA!AN
+.1 Ha#$l
33
Fabel 3. 0ata =ur.a =alibrasi :n.itro ul&adiazin dalam medium lambung
buatan p# 3,2
No "on#entra#$ %)' Ab#orban#$
3 0 0,000
2 $ 0,9)C
) + 0,9<9
$ C 0,0$9
+ 6 0,336
C < 3,33<
6 9 3,2+0
< 30 3,2$<
Fabel 2. Pembuatan =ur.a absorpsi dan kur.a kalibrasi 4urosemid dalam
medium 0apar Phospat p# 6,$.
No "on#entra#$ %)' Ab#orban#$
3 0 0,000
2 $ 0,$36
) + 0,$6)
$ C 0,C0+
+ 6 0,C3C
C < 0,639
6 9 0,6$6
< 30 0,699
Fabel ). Perhitungan persamaan garis regresi sul&adiazin(
No
"on#entra#$
%>'
Ab#orban#$
%?'
>? >
2
?
2
3. 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
2. $,000 0,9)C 0,)6$$ 3C 0,<6C0
). +,000 0,9<9 $,9$+ 2+ 0,96<3
$. C,000 0,0$9 C,29$ )C 3,300$
+. 6,000 0,336 6,<39 $9 3,2$6C
C. <,000 3,33< 9,$2$ C$ 3,)<6C
6. 9,000 3,2+0 33,2+ <3 3,+C2+
<. 30,000 3,2$< 32,$< 300 3.++6+
MN
O
$9
C,32+
6,6C6
0,9609
++,9+C )63 <,6099
32
Fabel $. Perhitungan persamaan garis regresi &urosemid(
No
"on#entra#$
%>'
Ab#orban#$
%?'
>
2
?
2
>?
3 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
2 $,000 0,$36 3C 0,36)< 3,CC<
) +,000 0,$6) 2+ 0,22)6 2,)C+
$ C,000 0,C0+ )C 0,)CC0 ),C)
+ 6,000 0,C3C $9 0,)69$ $,)32
C <,000 0,639 C$ 0,+3C9 +,6+2
6 9,000 0,6$6 <3 0,++<0 C,62)
< 30,000 0,699 300 0,C)<$ 6,99
MN
N
$9
C,32+
$,)6C
0,+$6
)63 2,<+C2 )2,$$
+.2 Pe*ba,a#an
Pada per!obaan ini dilakukan pembuatan pereaksi "a%# 3", "a%# 0,2",
"a'l 0,9,, aJuadest bebas '%
2
, !airan lambung buatan dan larutan dapar &os&at
p# 6,$. 0imana pereaksi7pereaksi ini dibuat untuk pengujian in.itro sul&adiazin
dan &urosemid. elain pembuatan pereaksi dilakukan juga pembuatan kur.a
absorpsi dan kur.a kalibrasi sul&adiazin dalam medium lambung buatan p# 3,2
dan pembuatan kur.a absorpsi dan kur.a kalibrasi &urosemid dalam medium
dapar &os&at p# 6,$.
Penentuan konsentrasi kerja pembuatan kur.a absorpsi dan kur.a kalibrasi
pada sul&adiazin dan &urosemid menggunakan alat spektro&otometer 8;-;:
(Panjang gelombang( 200 nm 2 $00 nm). Panjang gelombang untuk sul&adiazin
dalam medium lambung buatan p# 3,2 (absorbansi 0,2 2 0,C) dalam suasana asam
adalah 2$2 nm ( K +<6a) diperoleh r
2
K 0,<$<2. 0imana regresi yang diperoleh
sangat buruk, hal ini dapat disebabkan karena adanya pengaruh dari penambahan
pepsin dalam pembuatan !airan lambung buatan, sehingga dapat mengganggu
proses pemba!aan serapan. Panjang gelombang untuk &urosemid dalam dapar
phospat p# 6,$ (absorbansi 0,2 2 0,C) dalam suasana alkali adalah 263 nm ( K
+<0a) diperoleh r
2
K 0,9C<C. /egresi yang diperoleh juga tidak terlalu bagus, hal
3)
ini kemungkinan dapat disebabkan pemipetan dan pengen!eran yang kurang
kuantitati&.
0ibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis dengan berbagai
konsentrasi. Masing7masing absorbansi larutan dengan berbagai konsentrasi
diukur, kemudian dibuat kur.a yang merupakan hubungan antara absorbansi
dengan konsentrasi. Bila hukum 1ambert7beer terpenuhi maka kur.a baku berupa
garis lurus. Penyimpangan dari garis lurus biasanya disebabkan oleh kekuatan ion
yang tinggi, perubahan suhu dan reaksi ikutan yang terjadi (/ohman, 2006).
/adiasi yang diserap oleh !uplikan ditentukan dengan membandingkan
intensitas sinar yang diteruskan dengan jumlah &oton yang melalui satu satuan
luas penampang perdetik. erapan dapat terjadi jika &oton-radiasi yang mengenai
!uplikan memiliki energi yang sama dengan energi yang dibutuhkan untuk
menyebabkan terjadinya perubahan tenaga. =ekuatan radiasi juga mengalami
penurunan dengan adanya penghamburan !ahaya (/ohman, 2006).
+.3 Per,$tungan
+.3.1 Per,$tungan 0e*buatan 0ereak#$ #ulfa($a.$n (an furo#e*$(
+.3.1.1 Pe*buatan Na5H 1 N %1 l$ter'
"a%# 3" $0,03 g "a%# dalam 3000 ml aJuadest
"a%#K $0,03g O 3 K $0,03 g
0ilebihkan 30, K
300
30
O $0,03 g K $,003 g
Maka "a%# yang ditimbang K $0,03 g > $,003 g
K $$,033 g
9Juadest bebas '%
2
ad 3 liter.
+.3.1.2 Pe*buatan Na5H 892 N %19- l$ter'



gram K 32 g
3$
0ilebihkan 30, K
300
30
O 32 g K 3,2 g
Maka "a%# yang ditimbang K 32 g > 3,2 g
K 3),2 g
9Juadest bebas '%
2
ad 3,+ liter.
+.3.1.3 Pe*buatan ca$ran la*bung buatan %- l$ter'
"a'1 K 2 g O + K 30 g
#'l (p) K 6 ml O + K )+ ml
Pepsin K ),2 O + K 3C g
9Juadest K 3000ml O + K +000 ml
+.3.1.+ Pe*buatan Na)L 89:; % 3 l$ter'
"a'l 0,9 , K O )000 ml
K 26 gram
9Juadest bebas '%
2
ad ) liter.
+.3.1.- Pe*buatan (a0ar fo#fat 0H =9+ %- l$ter'
=alium 0ihidrogen &os&at K+0 O
200
+000
K 32+0 ml


gram K )$,02 gram
"a%# 0,2 " K )9,3 O
200
+00
K 966,+ ml
9Juadest bebas '%
2
ad + liter.
+.3.2 Per,$tungan kon#entra#$ !ulfa($a.$n
1:B :
ml
mcg
ml
mcg
ml
mg
2+0
300
000 . 2+0
300
2+0
= =

1:B : ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

$ ml . 2+0
m!g
-
ml
K 300 ml . '
2
3+

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
300
2+0 $


'
2
K 30 ppm
;olume $ ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

$ ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 $

'
2
K $ ppm
;olume + ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

+ ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 +

'
2
K + ppm
;olume C ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

C ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 C

'
2
K C ppm
;olume 6 ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

6 ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 6

'
2
K 6 ppm
;olume < ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

< ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 <

'
2
K < ppm
3C
;olume 9 ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

9 ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 9

'
2
K 9 ppm
;olume 30 ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

30 ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 30

'
2
K 30 ppm
+.3.3 Per,$tungan kon#entra#$ /uro#e*$(
1:B :
ml
mcg
ml
mcg
ml
mg
+00
300
000 . +0
300
+0
= =

1:B : ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

2 ml . +00
m!g
-
ml
K 300 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
300
2+0 $


'
2
K 30 ppm
;olume $ ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

$ ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 $

'
2
K $ ppm
;olume + ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

+ ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 +

'
2
K + ppm
;olume C ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

C ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2
36

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 C

'
2
K C ppm
;olume 6 ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

6 ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 6

'
2
K 6 ppm
;olume < ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

< ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 <

'
2
K < ppm
;olume 9 ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

9 ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 9

'
2
K 9 ppm
;olume 30 ml ;
3
. '
3
K ;
2 .
'
2

30 ml . 30
m!g
-
ml
K 30 ml . '
2

'
2
K
ml
ml
mcg
mlx
30
30 30

'
2
K 30 ppm
+.3.+ Per,$tungan kur1a kal$bra#$
+.3.+.1 "ur1a #ulfa($a.$n (ala* *e($u* a#a* la*bung buatan 0H 192
? K aO > b

=
n x X
n Y X XY
a
- ) (
- ) . (
2 2
3<
K
< - ) $+ ( )++
< - ) +<) , 2 . $+ ( ++< , 20
2

K
33<) , 0
<6+ , 60
)<) , <
=
b K ? 2 a N
K0,9609 7 0,9609. (C,32+)
K0,2$C)
) - ) ( )( - ) ( (
- ) . (
2 2 2 2
n Y Y n X X
n Y X XY
r


=
0,9230
) < - ) $9 ( )63 (
< - ) 6C6 , 6 . $9 ( 9+C , ++
2
=

= r
+.3.+.1 "ur1a furo#e*$( (ala* *e($u* (a0ar P,o#0at 0H =9+
? K aO > b

=
n x X
n Y X XY
a
- ) (
- ) . (
2 2
K
< - ) $9 ( )63
< - ) )6C , $ . $9 ( $$ , )2
2

K
069+ , 0
<6+ , 60
C)6 , +
=
b K ? 2 a N
K 0,+$6 7 0,069+. (C,32+)
K 0,+$6 2 0,$<C
K 0,0C3
) - ) ( )( - ) ( (
- ) . (
2 2 2 2
n Y Y n X X
n Y X XY
r


=
39
) < - ) )6C , $ ( <+C2 , 2 ( ) < - ) $9 ( )63 (
< - ) )6C , $ . $9 ( $$ , )2
2 2

= r
) )9)C , 2 <+C2 , 2 ( ) 32+ , )00 )63 (
<0) , 2C $$ , )2

= r
9<$C , 0
6<C6 , )2
C)6 , +
= = r
BAB 3
"E!IMPULAN DAN !A&AN
-.1 "e#$*0ulan
7 Pereaksi yang dibutuhkan untuk pengujian in.itro ul&adiazin dan
&urosemid adalah dengan membuat aJuadest bebas '%
2
, "a%# 3 ",
"a%# 0,02 ", 'airan 1ambung Buatan, "a'l 0,9, dan dapar phospat
dengan p# 6,$.
7 Pembuatan kur.a absorpsi dengan menggunakan 2+0 mg sul&adiazin
dalam 3000 ml medium lambung buatan p# 3,2 ('K 2+0 m!g-ml). 0ipipet
$ ml dari larutan 1:B : ('K 2+0 m!g-ml), dien!erkan sampai 300 ml ('K
30 ppm). =emudian dipipet $ * + * C * 6 * < dan 9 ml dari larutan ('K 30
ppm), dien!erkan sampai 30 ml dengan konsentrasi pengukuran $ * + * C *
6 * < * 9 dan 30 m!g-ml. 0iukur absorbansi dengan spektro&otometer.
0iperoleh absorbansi berturut 2 turut( 0,9)C* 0,9<9* 3,0$9* 3,336* 3,36<*
3,2+0 dan 3,2$<. Persamaan regresi r
2
K 0,<$<2 dan r K 0,9230.
7 Pembuatan kur.a absorpsi dengan menggunakan +0 mg &urosemid yang
telah dikeringkan pada suhu 30$L' selama ) jam dalam 300 ml medium
dapar phospat p# 6,$ ('K +00 m!g-ml). 0ipipet 2 ml dari larutan 1:B :
('K +00 m!g-ml), dien!erkan sampai 300ml ('K 30 ppm). =emudian
20
dipipet $* +* C* 6* <* dan 9 ml dari larutan ('K 30 ppm), dien!erkan sampai
30 ml dengan konsentrasi pengukuran $* +* C* 6* <* 9 dan 30 m!g-ml.
0iukur absorbansi dengan spektro&otometer. 0iperoleh absorbansi
berturut7turut( 0,$36* 0,$6)* 0,C0+* 0,C3C* 0,639* 0,6$6* 0,699. Persamaan
regresi r
2
K 0,9C9$ dan r K 0,9<$C.
-.2 !aran
7 0isarankan pada per!obaan selanjutnya agar digunakan obat diuretik
lainnya selain &urosemid sebagai perbandingan, !ontohnya spironolakton.
7 0isarankan pada per!obaan selanjutnya agar digunakan sediaan kombinasi
seperti trisul&a sebagai pembanding dengan dosis tunggal (sul&adiazin).
DA/TA& PU!TA"A
Basset, E, dkk. (399$). uku !"ar #ogel $imia !nalisis $uantitati% !norganik.
Eakarta( Penerbit Buku =edokteran DG'. #al <09, <32, <3).
0enney, /.' and /oy in!lair. (3993). #isible and &ltra'iolet (pectroscop).
ingapore( Permission o& the 'ontroller o& #er MajestyPs tationery
%&&i!e. Page 36.
0epartemen =esehatan /epublik :ndonesia. (399+). *armakope +ndonesia, Ddisi
=eempat. Eakarta( 0epartemen =esehatan /epublik :ndonesia. #al +<$,
+<9, 6C+, 3339, 33$), 33<), 33<$
:.es, #. D. (2006). -iuretic !gents in ABasi! 9nd 'lini!al Pharma!ology Fenth
Ddition by Bertram G.=atzungB. 8nited tates( Fhe M!Gra57#ill. Page
2)C.
Mulyono. (2009). .embuat Reagen $imia di /aboratorium. Eakarta( Bumi
9ksara. #al 20, )6, )9, 3C$, 3CC, 3C9.
"a&rialdi. (200<). -iuretik -an !ntidiuretik dalam A 4armakologi 0an Ferapi
Ddisi + oleh ulistia Gan Guna5anB. Eakarta( 0epartemen 4armakologi
0an Ferapeutik 4akultas =edokteran 8ni.ersitas :ndonesia. #al )<9.
"eal, M.E. (200C). !t a 0lance *armakologi .edis, Ddisi =elima. Eakarta(
Penerbit Drlangga. #al <3.
23
/ohman, 9 dan :bnu Gholib Gandjar. (2006). $imia *armasi !nalisis.
?ogyakarta( Pustaka Pelajar. #al 220, 222, 22$, 22C, 22<, 229, 2$0, 2+C.
etiabudy, /. (200<). 1engantar !ntimikroba dalam A 4armakologi 0an Ferapi,
Ddisi + oleh ulistia Gan Guna5anB. Eakarta( 0epartemen 4armakologi
0an Ferapeutik 4akultas =edokteran 8ni.ersitas :ndonesia. #al C02
Fjay, F.# dan =irana /ahardja. (20022. 3bat 4 3bat 1enting, Ddisi =elima.
Eakarta( PF DleO Media komputindo. #al 3)C.
22

Anda mungkin juga menyukai