Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia yang diberikan-Nya, Alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan
penulisan makalah yang berjudul : ANALISIS SWOT TERHADAP BANK
SYARIAH.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu, penulis menerima berbagai masukan baik itu berupa kritik
maupun saran yang membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.
Semoga Allah SWT Yang Maha Pemurah memberikan balasan sesuai
atas segala kebaikan yang diberikan & semoga selalu dalam perlindungan-Nya,
amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.







Bandung, 16 maret 2014

Penulis,


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan usaha bisnis berbasis syariah semakin berkembang pesat, mulai dari perbankan
syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, hingga koperasi berbasis syariah. Namun
perkembangan yang paling pesat terjadi pada perbankan syariah. Alasan utama masyarakat
beralih ke perbankan syariah adalah penghapusan adanya bunga dalam transaksi keuangan
dan sebagai gantinya menerapkan konsep bagi hasil yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
Persaingan perbankan syariah tidak hanya terjadi pada bank-bank lokal saja, bank-bank asing
pun telah mulai merambah pada konsep syariah. Oleh karena itu, bank-bank syariah lokal
harus lebih inovatif terhadap produk-produk yang mereka tawarkan kepada nasabah jika
ingin tetap bertahan di tengah munculnya para pesaing baru.
Untuk mengambil suatu kebijakan strategis bank syariah lokal perlu menganalisis
lingkungan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Hal tersebut
dilakukan untuk menentukan peluang maupun ancaman terhadap bank syariah lokal itu
sendiri. . Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mendiagnosis lingkungan dan
mengambil suatu kebijaksanaan strategis yang berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang
dimiliki oleh perusahaan.
Setelah mengamati masalah-masalah yang ada di atas serta didasari juga berbagai
pertimbangan maka dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil judul Analisis SWOT
pada Bank Syariah.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, teridentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apa saja kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri ?
2. Apa saja peluang dan ancaman yang ada pada Bank Syariah Mandiri. ?
3. Strategi apa yang harus diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri untuk mengatasi
kelemahan dan ancaman yang dimiliki agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor
lainnya?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui keunggulan serta kelemahan yang dimiliki oleh Bank Syariah
Mandiri.
2. Untuk mengetahui peluang dan ancaman yang ada pada Bank Syariah Mandiri.
3. Untuk mengetahui strategi apa yang harus diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri.
Untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang dimiliki agar tetap bisa bersaing
dengan kompetitor lainnya.

1.4 Manfaat Penulisan
Adapaun manfaat penulisan ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalam memahami strategi-
strategi yang dapat dilakukan suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuannya.
2.Bagi Perusahaan
Pihak manajemen dapat memanfaatkan hasil penulisan sebagai bahan masukan dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan, serta mendapatkan strategi yang cocok bagi kemajuan
perusahaan.
3.Bagi Investor
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam mengambil
keputusan untuk berinvestasi.
















BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Manajemen
Terdapat beberapa pengertian tentang manajemen, antara lain:
Menurut Encylopedia of The Social Science, manajemen adalah suatu proses dimana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan, dan diawasi.
Menurut Haiman, manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan
orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
Menurut Georgy R. Terry, manajemen adalah cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan
yang efektif dan efisien.
2.1.2 Pengertian Strategi
Menurut Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku Exploring Corporate Strategy),
Strategi adalah arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan
melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai
kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Pengertian strategi secara umum, strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver,
yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk
menjamin keberhasilan mencapai tujuan.
2.1.3 Pengertian Manajemen Strategik
Manajemen strategik memiliki beberapa pengertian, antara lain:
Menurut Hadari Nawawi (2005:148-149), pengertian manajemen strategik
ada 4 (empat), yaitu:
Manajemen Strategik adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat
oleh manajemen puncak dan dimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu
organiasasi, untuk mencapai tujuannya.
Manajemen Strategik adalah usaha manajerial menumbuhkembangkan kekuatan organisasi
untuk mengeksploitasi peluang yang muncul guna mencapai tujuannya yang telah
ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan.
Manajemen Strategik adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada
pengembangan strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut Perencanaan Strategik)
yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan
sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil),
agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha
menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional) yang berkualitas, dengan diarahkan pada
optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategik) dan berbagai sasaran (Tujuan
Operasional) organisasi.
2.1.4 Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang
spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-
perusahaan Fortune 500.
2.1.5 Tujuan Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat
sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan
optimal, efektif, dan efisien.
2.1.6 Penjabaran Analisis SWOT
S = Strength merupakan kondisi internal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai
objektif yang diinginkan
W = Weakness merupakan kondisi internal yang menghambat suatu organisasi untuk
mencapai objektif yang diinginkan
O = Opportunity merupakan kondisi eksternal yang menunjang suatu organisasi untuk
mencapai objektifnya
T = Threat merupakan kondisi eksternal yang menghambat suatu orgaisasi untuk mencapai
objektifnya
2.1.7 SWOT Matrix
SWOT Matrix menggambarkan berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh
perusahaan yang disarakan pda hasil analisis SWOT. Karenanya tidaklah mengherankan jika
kemudian ada 4 alternatif strategi yang tersedia yaitu strategi SO, WO, ST dan WT. Data dan
informasi yang digunakan oleh masing-masing strategi ini diperoleh dari matrix EFE dan
IFE. Oleh karena itu sebelum menghasilkan SWOT Matrix, pembuatan EFE (External Factor
Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation) tentu saja menjadi hal yang harus
didahulukan terlebih dahulu.
Strategi SO dalam SOWT Matrix ini adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan
memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimilikinya/Strength (S) untuk
memanfaatkan berbagai peluang/Opportunities (O) yang ada. Sedangkan WO strategi adalah
strategi yang digunakan perusahaan dengan seoptimal mungkin meminimalisir
kelemahan/Weakness (W) yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang/Opportunity (O).
Strategi ST adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau
mengoptimalkan kekuatan/Strength (S) untuk mengurangi berbagai ancaman/Threats (T)
yang mungkin melingkupi perusahaan. Dan yang terakhir, strategi WT adalah strategi yang
digunakan untuk mengurangi kelemahan/Weaknesses (W) dalam rangka meminimalisir
menghindari ancaman/Threats (T).
2.1.8 Penyusunan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT
Setelah kondisi-kondisi teridentifikasi, maka strategi dapat disusun berdasarkan analisis
SWOT:
1) Bagaimana menggunakan Strength?
2) Bagaimana memperbaiki Weakness?
3) Bagaimana mengeksploitasi setiap Opportunity?
4) Bagaimana melunakkan Threat?
Terancang suatu proses yang dapat dieksekusi secara optimal.
Jadi, antara kekuatan maupun kelemahan, peluang ataupun ancaman bila digunakan sudut
pandang yang berbeda dapat menjadi terbalik. Oleh karena itu, hal utama sebelum
menentukan SWOT adalah memahami tujuan (objektif) dari suatu organisasi itu sendiri
sehingga konteks SWOT pun tentu sesuai dengan pencapaian objektif SWOT.
Sebaiknya, alangkah bijaksana jika tidak mengeliminasi kandidat daftar SWOT terlalu
terburu-buru. Pentingnya masing-masing SWOT akan diungkapakan oleh nilai dari strategi
yang akan dikembangkan. Jadi, item SWOT yang tidak menghasilkan strategi tidaklah
penting. Analisis SWOT hanyalah salah satu metode untuk mengidentifikasi dan memiliki
kelemahan. Analisis SWOT juga terkadang menampilkan hasil daftar yang tanpa prioritas
yang jelas, sehingga dapat terjadi peluang kecil terlihat seperti ancaman besar









BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Perusahaan
3.1.1 Pendirian Perusahaan
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah
membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan
perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan
yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa
mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di
Indonesia. Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi
peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang
tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka
cabang khusus syariah.
PT Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan
Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari
krisis 1997 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai
pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.
Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, BankExim
dan Bapindo) ke dalam PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana
perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah)
diambil alih oleh PT Bank Mandiri (Persero).
PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan
rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT
Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah
Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah
berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999.
Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT
Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank
Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha
konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila
Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahaan
nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama
beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah
usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan Manajemen PT
Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT Bank
Mandiri (Persero). PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan
idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara
idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank
Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.
Misi
Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen
UMKM
Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat
Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
3.1.3 Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah Direksi, dan
Sususnan dewan komisaris, dewan pengawas syariah dan direksi adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama dan Independen : Achmad Marzuki
Komisaris : Abdillah
Komisaris : Lilis Kurniasih
Komisaris : Tardi
Komisaris : M. Haryoko
Ketua Dewan Pengawas Syariah : Prof. KH. Ali Yafie
Anggota Dewan Pengawas Syariah : Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA.
Anggota Dewan Pengawas Syariah : Dr. Muhammad Syafii Antonio, Mec
Direktur utama : Yuslam Fauzi
Direktur : Sugiharto
Direktur : Hanawijaya
Direktur : Srie Sulistyowati
Direktur : Amran Nasution
Direktur : Zainal Fanani
3.1.4 Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri
1. Pendanaan
Tabungan
- Tabungan Berencana BSM
- Tabungan Simpatik BSM
- Tabungan BSM
- Tabungan BSM Dollar
- Tabungan Mabrur BSM
- Tabungan Kurban BSM
- Tabungan BSM Investa Cendekia
Deposito
- Deposito BSM
- Deposito BSM Valas
Giro
- Giro BSM EURO
- Giro BSM
- Giro BSM Valas
- Giro BSM Singapore Dollar
Obligasi
- Obligasi BSM
2. Pembiayaan
- BSM Customer Network Financing
- Pembiayaan Resi Gudang
- PKPA
- Pembiayaan Edukasi BSM
- BSM Implan
- Pembiayaan Dana Berputar
- Pembiayaan Griya BSM
- Pembiayaan Griya BSM Optima
- Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi
- Pembiayaan Umroh
- Pembiayaan Griya BSM DP 0%
- Gadai Emas Syariah Mandiri
- Pembiayaan Mudharabah BSM
- Pembiayaan Musyarakah BSM
- Pembiayaan Murabahah BSM
- Pembiayaan Talangan Haji BSM
- Pembiayaan Dengan Agunan Investasi Terikat BSM
- Pembiayaan Kepada Pensiunan
- Pembiayaan Peralatan Kedokteran
- Pembiayaan Istishna BSM
- Qardh
- Ijarah Muntahiyah Bitamliik
- Hawalah
- Salam

3. Jasa
Jasa Produk
- BSM Card
- Sentra Bayar BSM
- BSM SMS Banking
- BSM Mobile Banking GPRS
- BSM Net Banking
- Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA)
- Jual Beli Valas BSM
- Bank Garansi BSM
- BSM Electronic Payroll
- SKBDN BSM (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)
- BSM Letter of Credit
- BSM SUHC (Saudi Umrah & Haj Card)
Jasa Operasional
- Transfer Lintas Negara BSM Western Union
- Kliring BSM
- Inkaso BSM
- BSM Intercity Clearing
- BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)
- Transfer Dalam Kota (LLG)
- Transfer Valas BSM
- Pajak Online BSM
- Pajak Import BSM
- Referensi Bank BSM
- BSM Standing Order
Jasa Investasi
- Reksadana








3.2 Analisis SWOT Matriks Bank Syariah Mandiri
SWOT MATRIKS : Bank Syariah Mandiri
Internal
eksternal
KEKUATAN (S)
v Adanya dewan pengawas
yang menjamin bahwa Bank
Syariah tidak melenceng dari
konsep ekonomi syariah.
v Adanya manajemen
perusahaan yang terpisah dari
dewan pengawas maka tidak
ada intervensi antara dewan
pengawas dengan manajemen
dan sebaliknya.
v Pegawai yang bekerja
adalah pegawai yang
profesional dan sepenuhnya
mengerti operasional
perbankan syariah.
v Adanya Pusat Pendidikan
dan Pelatihan BSM (Training
Centre BSM) mempermudah
merencanakan berbagai
program pendidikan dan
pelatihan perbankan syariah.
v Beroperasi atas dasar
prinsip syariah Islam
menetapkan budaya
perusahaan dalam lima pilar
yang disingkat SIFAT
v Tersebar di 24 provinsi di
tanah air.
v Produk dan jasa yang
ditawarkan sangat bervariasi.
v Nama syariah mandiri
sudah membentuk persepsi
yang masyarakat adalah bank
yang menganut prinsip
ekonomi syariah .
KELEMAHAN (W)
v Adanya direktur yang
memegang jabatan rangkap
yang berbeda bidangnya.
v Butuh penyesuaian dan
pelatihan bagi karyawan baru.
v Sulit mendapatkan SDM
yang berkompeten dibidang
ini.
v Belum meratanya
penyebaran kantor bank
syariah mandiri di seluruh
provinsi.
v Belum adanya pelayanan
produk (ATM) bersama.
v Image yang terbentuk
dimasyarakat adalah bank
yang diperuntukkan hanya
untuk orang Islam.
v Tidak adanya paten.

v Dengan dukungan modal
dari PT.Bank Mandiri
sehingga tidak mengalami
kesulitan dibidang
permodalan.
v Kinerja kuangan sudah
cukup baik.
PELUANG (O)
v Pertumbuhan yang sangat
pesat dengan pembangunan
bank syariah di daerah-daerah.


v Peluang yang besar untuk
penerapan teknologi-teknologi
baru dengan perkembangan
IT.
v Kebijakan Bank Indonesia
terbaru belum akan memicu
bank konvensional melepas
unit usaha syariah menjadi
bank umum syariah tersendiri.
v Masyarakat Indonesia yang
mayoritas beragama islam
merupakan pasar potensial
yang sangat besar.
v Tidak dikhususkan untuk
orang Islam.
v Masih sedikit pesaing.
Strategi SO:
v Menambah kantor cabang
mandiri syariah di povinsi-
provinsi yang berpotensial.
Mempertahankan dan
meningkatkan variasi produk
dengan penerapan teknologi-
teknologi terbaru.

v Memperkuat image di
masyarakat dengan
menekankan prinsip ekonomi
syariah.
v Meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah
dengan menyuguhkan
pelayanan yang profesional
oleh tenaga-tenaga yang
profesional pula
Strategi WO:
v Menjalin kerjasama dengan
bank-bank lain baik itu
konvensional maupun syariah
untuk pengembangan ATM
link.

v Melakukan sosialisasi di
berbagai media tentang
prinsip perbankan mandiri
syariah sehingga dapat
menarik nasabah sebanyak-
banyaknya tidak hanya
dikalangan umat islam saja.
v Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sumber daya
manusia yang berkompeten di
bidang ekonomi perbankan
syariah.
v Menigkatkan fasilitas-
fasilitas yang berbasis
teknologi sehingga dapat
memudahkan akses bagi
nasabah.
v Meningkatkan kualitas dan
frekuensi pelatihan BSM
(Training Centre BSM)
sehingga dapat memenuhi
kebutuhan SDM.






ANCAMAN (T)
v Pesaing mempunyai
teknologi yang lebih canggih
v Banyaknya produk yang
sejenis yang menawarkan
banyak keunggulan.
v Banyaknya pilihan produk
dari perbankan lain.
v Kekuatan nasabah untuk
memilih bank cukup tinggi.
v Pesaing dari dalam negeri
tidak hanya terdiri dari bank-
bank konvensional tapi juga
bank syariah yang lain.
Strategi ST:
v Pemanfaatan dan
pengalokasian modal dengan
tepat yang digunakan untuk
pengembangan teknologi
seoptimal mungkin.
v Mempertahankan ciri khas
produk dengan berbasis
ekonomi perbankan syariah.
v Mengembangkan variasi
produk dengan cara
benchmarking.
v Membentuk tim customer
Care untuk mengembangkan
performansi bank syariah.
v Mempertahankan
performansi keuangan untuk
dapat memenangkan
persaingan.
Strategi WT:
v Mengadakan Program-
program untuk meningkatkan
kompetensi karyawan syariah
mandiri dalam bidang IT
v Mempererat kerjasama
dengan penanam modal dan
bank-bank lain.
v Melakukan strategi promosi
yang lebih gencar disemua
media untuk meningkatkan
pangsa pasar














BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan ini adalah dengan melakukan analisis SWOT
yang mendiagnosa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Bank Syariah
Mandiri yang dapat menghasilkan berbagai strategi dari peluang dan ancaman yang timbul
dalam manajemen Bank Syariah Mandiri sehingga strategi tersebut dapat digunakan dalam
persaingan bisnis yang ada.
` 4.2 Saran
Adapun saran atau rekomendasi yang dapat penulis berikan terkait dengan pengembangan
studi manajemen strategik adalah diharapkan kita memahami lebih dalam tentang strategi
perusahaan yang ada dan bisa mengimplementasikan ke dunia bisnis. Dari kelemahan
perusahaan dapat ditemukan solusi berupa strategi strategi untuk dimasa yang akan datang.
Namun keberadaan makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi positif baik bagi
mahasiswa untuk lebih memahami materi mata kuliah manajemen strategik ini.
















DAFTAR PUSTAKA
elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/manajemen/Bab_1.pdf
http://paksisgendut.files.wordpress.com//manajemen-strategik-sebagai-paradigma-
baru.pdf
http://sujanuhm.wordpress.com/2010/02/11/analisis-swot-bank-syariah-mandiri/
http://www.syariahmandiri.co.id/
http://www.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai