ANAESTHETIC MANAGEMENT OF

OBESE PARTURIENT
SHYNTHIA
11.2013.269
Obesitas dapat menjadi masalah. Populasi
dari orang obesitas dan juga pasien hamil
yang mengalami obesitas meningkat di
dunia. Penelitian terakhir Confiential
Enquiry Into Maternal and Child Health
(CEMACH) 2002-2005 melaporkan
obesitas sebagai faktor resiko mayor yang
berkaitan dengan mortalitas maternal.
OBESITAS
Obesitas dapat didefinisikan sebagai metabolic
disorder secara primer dipicu dan didukung dari
kelebihan konsumsi susbtrat kalori.

2 type obesitas :
Android obesity
Gynecoid obesity
Klasifikasi Obesitas
PATHOPISIOLOGICAL CHANGES IN
OBESE PREGNANT PATIENT

Airway

KETERBATASAN MEMBUKA
MULUT DAN PERGERAKAN
LEHER
JARINGAN LEMAK
MALLAMPATI HIGH GRADE
Respiratory System

PERTUMBUHAN
UTERUS
EFEK PROGESTERON
- BERKURANGNYA
FUNCTIONAL RESIDUAL
CAPACITY (FRC)
- RESISTENSI JALAN NAPAS
EFEK RELAKSASI PADA
OTOT HALUS
OBESITAS
KONSUMSI O
2
PRODUKSI CO
2
OBESITY
HYPOVENTILATION
SYNDROME
PENINGKATAN
CARDIAC OUTPUT
Cardiovascular
- Cardiac Output meningkat
- Pada saat kelahiran kontraksi uterus
meningkatkan cardiac output 10-15%
- Tiap 100 g dari lemak meningkatkan
cardiac output 3050 ml/min
- Obese pregnant partus sangat beresiko
tinggi mengalami supine hypotension
syndrome (SHS)
Gastrointestinal
- Obesitas menurunkan lower oesophageal
dimana sudah menurun pada kehamilan
sehingga meningkatkan resiko dari
aspirasi lambung
- Obesitas -> diabetes -> pengosongan
lambung menurun -> aspirasi -> gagal
intubasi
Farmakokinetik dan Farmakodinamik
Obesitas meningkatkan lemak, persentase
dari jaringan lemak lebih mempengaruhi
volum distribusi dari obat anestesi
Obat tiopental dan prpofol diberikan
sesuai dengan berat badan
Dosis opioid berdasarkan total berat
badan, namun pemakaian harus hti-hati
karena sensitifitas tinggi pada pasien
obese karena efek depresan
Anastesi Inhalasi seperti desfluran dan
iisofluraan yang mempunyai kadar lemak
rendah, memungkinkan untuk modifikasi
cepat.
Dosis obat bergantung pada volume
distribusi dan clearance maintenance
Pada kehamilan distribusi meningkat,
clearence ginjal meningkat

Konsekuensi Obesitas bagi Maternal dan
Anak
Maternal
Perpanjangan waktu incision, perdarahan
bisa sampai 1000 ml, infeksi dan
perdarahan
Infant
Macrosomic foetus
Anaesthetic management
Airway
Mallampati clasification, ekstensi kepala,
jarak tiromental, dan mulut terbuka

Breathing
Sleep apneu. BMI >35 , gejala sleep apneu
saat tidur harus di monitor oleh
Poltsomnography


Obesitas dan oprasi caesar diidentifikasi
sebagai penyebab kematian maternal.
Pasien lebih banyak meninggal akibat
anestesi umum karena masalah pada
manajemen jalan nafas, termasuk
aspirasi, kegagalan intubasi, ventilator
yang tidak adekuat, dan gagal nafas
Teknik Regional Anestesi pada Sectio
Caesar
Epidural Anestesi
Epidural anestesi dapat dilakukan untuk
operasi caesar dan juga dapat
menghilangkan rasa sakit.
Namun pada 25% orang bisa menjadi tidak
adekuat karena kesulitan pada blocking
sacral roots, yang menghasilkan nyeri
viseral yang distimulasi oleh kandung
kemih
Spinal Anestesi
Spinal anestesi adalah indikasi pada wanita
obese, jika airway baik.

Jika spinal anestesi tidak dapat dilakukan
maka dilakukan anestesi umum
Kombinasi Spinal dan Epidural
Teknik ini sangat baik untuk analgesia dan
re-operatif anestesi.
Munculnya cairan cererospinal secara tidak
langsung menyatakan penempatan jarum
yang benar
Jika gagal maka dilakukan general anestesi
Anestesi Umum
Penilaian terhadap jalan nafas, persiapan anestesi
umum dan intubasi juga laringoskop harus
disediakan sbelum pembiusan
Antibiotik profilaksis harus diberikan sebelum
anestesi
Preoksinegasi yang adekuat harus diperhatikan

Antibiotik profilaksis harus diberikan karena
tingginya angka kejadian infeks

Kesimpulan
Obesitas pada kehamilan merupakan
faktor kematian mayor. Dikarenakan
teganggunya fungsi dari jalan nafas,
respirasi, jantung, gastrointestinal dan
lain-lain.
Ibu hamil yang obesitas tidak hanya
membahayakan dirinya namun
membahayakan fetus, karena fetus bisa
mengalami makrosomia dan still birth