Anda di halaman 1dari 11

KOHORT

1. Pengaruh Bblr (Berat Badan Lahir Rendah) Dan Pemberian Asi Eksklusif
Terhadap Perubahan Status Stunting Pada Balita Di Kota Dan Kabupaten
Tangerang Provinsi Banten
a. Latar Belakang Masalah

b. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh BBLR dan pemberian ASI eksklusif terhadap perubahan status
stunting pada balita dikota dan di kabupaten Tangerang Provinsi Banten?
c. Design Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik noneksperimental yang merupakan follow
up survey dengan rancangan kohort retrospektif (non concurrent cohort).
d. Kerangka Konsep

e. Variabel Penelitian
Variabel bebas : BBLR dan pemberian ASI eksklusif
Variabel terikat : Perubahan status stunting pada balita

f. Populasi dan Sampel
Sampel : 644 balita dari 20 desa di Kota dan Kabupaten Tangerang
Populasi : 1235 populasi balita yang telah diukur berat dan panjang badannya







2. Hubungan Perawatan Infus Dengan Terjadinya Flebitis Pada Pasien Yang
Terpasang Infus Di Puskesmas Krian Sidoarjo
a. Latar Belakang Masalah


b. Rumusan Masalah
Apa hubungan perawatan infus dengan terjadinya flebitis pada pasien yang terpasang
infus di Puskesmas krian Sidoarjo ?
c. Kerangka Konsep

d. Design Penelitian
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional
yaitu mengkaji hubungan antar variabel dengan pendekatan Kohort.
e. Sampel
Populasinya seluruh pasien di puskesmas krian Sidoarjo selama bulan Mei-Juni
2011.
Sampel yang digunakan seluruh Pasien Yang Terpasang Infus Selama Bulan Mei-
Juni 2011 di Puskesmas Krian Sidoarjo

f. Variabel Penelitian
Variabel bebas : perawatan infus
Variabel tergantung : terjadinya flebitis pada pasien yang terpasang infus




3. Kehamilan Usia Remaja Prakondisi Dampak Status Gizi Terhadap Berat Lahir
Bayi Di Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu
a. Latar Belakang


b. Rumusan Masalah
Apa pengaruh status gizi pada remaja yang mengalami kehamilan pada usia kurang
dari 20 tahun terhadap berat lahir bayi di wilayah kerja Puskesmas Watas Marga
Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu ?
c. Kerangka Konsep

d. Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan cohort retrospektif study
e. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh remaja hamil usia < 20 tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Watas Marga Kabupaten Rejang Lebong.
Sampel penelitian sebanyak 93 remaja hamil di Kabupaten Rejang Lebong kurun
waktu 2011- Juli 2013 dengan kriteria inklusi memiliki data lengkap meliputi
ukuran lingkar lengan atas (LILA), Kadar Hemoglobin (HB), Tinggi badan, berat
badan trimester I dan berat badan saat menjelang persalinan, dan data riwayat
kelahiran diperoleh dari buku register puskesmas dan buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) atau Kartu Menuju Sehat (KMS) remaja hamil.

f. Variabel Penelitian
Variabel penelitian :
Variabel bebas : kehamilan usia remaja dan status gizi
Variabel tergantung : berat lahir bayi


4. Hubungan Antara Fungsi Ginjal Dan Kadar Albumin Terhadap Lama Penurunan
Berat Badan Pada Anak Dengan Sindrom Nefrotik
a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara fungsi ginjal dan kadar albumin terhadap lama
penurunan berat badan pada anak dengan sindrom nefrotik serangan pertama?
c. Kerangka Konsep

d. Desain penelitian
Desain penelitian adalah kohort retrospektif
e. Sampel
Pemilihan subyek penelitian menggunakan consecutive sampling. Kriteria
inklusinya adalah subyek yang menderita sindrom nefrotik serangan pertama,
memiliki gejala edema, dan sedangkan jika subyek menderita sindrom nefrotik
resisrten steroid maka subyek dieksklusi.
Data merupakan data sekunder yang diperoleh dari catatan medik rawat inap anak
penderita sindrom nefrotik serangan pertama yang berobat ke RSUP Dr.Kariadi
Semarang.

f. Variabel Penelitian
Variabel bebas : fungsi ginjal dan kadar albumin.
Variabel tergantung : lama penurunan berat badan






5. Hubungan Obesitas Sentral Terhadap Kejadian Andropause Di Rsud Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto
a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah
Apa hubungan obesitas sentral dengan andropause di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekajo Purwokerto?

c. Kerangka Konsep

d. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan
cohort retrospective
e. Populasi dan Sampel
Penelitian dilakukan terhadap populasi pria sehat yang sedang berkunjung di RSUD
Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang memenuhi criteria inklusi dan criteria
eksklusi. Kriteria inklusi untuk kelompok terpapar adalah usia 40 tahun, nilai
kuesioner AMS 27, sudah atau pernah menikah dan tidak sedang berobat atau
dirawat di rumah sakit. Kriteria inklusi untuk kelompok tidak terpapar adalah usia
40 tahun, nilai kuesioner AMS 26, sudah atau pernah menikah dan tidak sedang
berobat atau dirawat di rumah sakit. Sedangkan criteria eksklusi adalah mempunyai
riwayat penyakit DM, infertile (tumor/kanker testis, tumor/kanker otak, trauma akut
testis, klinifelters syndrome, undensensus testikulorum, kriptorkidismus dan
pseudohermaprodit). Jumlah sampel penelitian adalah 60 orang yang terbagi menjadi
30 orang untuk andropause dan 30 orang untuk tidak andropause dengan teknik
pengambilan sampel penelitian ialah dengan consecutive sampling.

f. Variabel Penelitian
Variabel bebas : andropause
Variabel tergantung : obesitas sentral
6. Konsentrasi Mangan Dalam Udara Ambient Dan Kejadian Iritasi Saluran
Pernafasan (Studi Kohort Prospektif Pada Anak-Anak Usia 6 Sampai 12 Tahun Di
Desa Satar Punda, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur Tahun
2011)
a. Latar Belakang Masalah
Polusi udara berperan terhadap kesakitan dan kepmatian akibat gangguan saluran
pernafasan. Iritasi saluran pernafasan diduga sebagai salah satu efek pencemaran udara
pada kesehatan
b. Rumusan Masalah
Bagaimana efek pajanan debu mangan dalam udara ambient terhadap kejadian iritasi
saluran pernapasan pada anak-anak berusia 6-12 tahun?
c. Kerangka Konsep

d. Design Penelitian
Observasional studi korort prospektif
e. Sampel Penelitian
106 anak
f. Variabel Penelitian
Varabel indevenden : Mangan dalam udara ambient
Varabel devenden : kejadian iritasi saluran nafas pada anak-anak










7. Kadar Laktat Darah Sebagai Faktor Risiko Mortalitas Pada Sepsis Neonatorum
a. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan laktat darah sebagai faktor resiko mortalitas pada sepsis
neonatorum ?
b. Kerangka Konsep

c. Design Penelitian
Observasional studi kohort prospektif
d. Populasi dan Sampel


e. Variabel Penelitian














8. Kebisingan Memengaruhi Tekanan Darah Pekerja Pt. Pln (Persero) Sektor Barito
Pltd Trisakti, Banjaramasin
a. Latar Belakang Masalah
intensitas kebisingan yang melebihi nilai ambang batas (NAB) merupakan masalah
yang perlu dicegah, karena dapat berakibat buruk bagi kesehatan dan keselamatan
kerja, salah satunya terhadap tekanan darah.
b. Rumusan Masalah
Bagaimana mengetahui hubungan tingkat kebisingan dan tekanan darah pekerja PT.
PLN ?

c. Kerangka Konsep
d. Design Penelitian
Observasional pendekatan kohort prospektif
e. Sampel Penelitian
15 responden
f. Variabel Penelitian












9. Hubungan Antara Kepatuhan Ante Natal Care Dengan Pemilihan Penolong
Persalinan
a. Latar Belakang Masalah
Walaupun cakupan ANC cenderung tinggi, ibu hamil tidak akan selalu melahirkan di
pelayanan kesehatan. Kecamatan Jati Sampurna, di mana sebagian besar wanita hamil
lebih suka melahirkan bayi mereka di kota Bekasi dan sekitar 14,30% melahirkan
oleh dukun,
b. Rumusan Masalah
Menganalisis data kohort ibu untuk membuktikan hubungan antara kepatuhan ANC
dengan pemilihan penolong persalinan di wilayah tersebut, yang terdiri dari
kepatuhan ANC, umur, paritas, jarak kelahiran, riwayat kehamilan, dengan pemilihan
penolong persalinan
c. Design Penelitian
observasional pendekatan kohort prospektif
d. Populasi dan Sampel
372 subyek yang terdiri dari: 186 subyek dalam kelompok terpapar, dan 186 subyek
dalam kelompok tidak terpapar
e. Variabel Penelitian
Variabel dependen adalah pemilihan penolong persalinan, yang terdiri dari tenaga
kesehatan (nakes) dan dukun (non nakes).
Variabel independen utama adalah kepatuhan melakukan ANC, yang terdiri dari
patuh adalah ibu hamil yang melakukan ANC<4 kali, sedangkan yang tidak patuh
ANC<4 kali. Sedangkan variabel independen lainnya meliputi : umur, paritas,
jarak kehamilan, riwayat kehamil






10. HUBUNGAN KADAR MALONDIALDEHID PLASMA DENGAN KELUARAN
KLINIS STROKE ISKEMIK AKUT
a. Latar Belakang Masalah
Metabolisme asam arakhidonat oleh enzim siklooksigenase dan lipooksigenase yang
terjadi 6 48 jam awitan stroke merupakan sumber utama radikal bebas yang timbul
lambat. Radikal bebas bereaksi dengan polyunsaturated fatty acid di otak melalui
reaksi peroksidasi lipid dengan produk akhir utama MDA. Aktifitas stres oksidatif
kembali ke tingkat normal pada hari ke-5 awitan stroke dengan pemeriksaan SOD
serial. Kadar MDA plasma diharapkan berhubungan dengan keluaran klinis penderita
stroke iskemik akut saat masuk dan hari ke-5
b. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan kadar MDA plasma dendan keluaran klinis penderita stroke
iskemik akut
c. Design Penelitian
observasional dengan pendekatan kohort

d. Populasi dan Sampel
43 asien
e. Variabel Penelitian
Variabel bebas : kadar plasma MDA darah tepi
Variabel terikat : skor NIHSS dengan pembagian :
o Defisit neurologis ringan (skor NIHSS < 5)
o Devisit neurologis sedang berat (skor NIHSS > 5)
Variabel pengganggu : umur, dislipidemi, perokok, penyakit jantung, DM dan
asupan vitamin E dan C sebelum dan setelah stroke.

Anda mungkin juga menyukai