Anda di halaman 1dari 21

PRESENTASI KASUS

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)











Oleh :
Boy Sandy Sunardhi (030.09.048)
Cynthia Ayu Permatasari (030.09.056)
Neneng Maya (030.09.169)
Tara Wandhita Usman (030.09.250)




Pembimbing

dr. Lies Luthariana Sp.PD


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
SMF PENYAKIT DALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
2 AGUSTUS 2013


PENDAHULUAN

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalahkesehatan global pada
dekade terakhir dengan meningkatnya kasus DBD di dunia. World Health
Organization (WHO) melaporkan lebih dari 2,5 miliar orang dari dua perlima
populasi dunia saat ini berisiko terinfeksi virus dengue.
DBD banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh
dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD
setiap tahunnya. Sementara itu, sejak tahun 1968 sampai dengan tahun 2009,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara
dengan kasus tertinggi DBD di Asia Tenggara. Penyakit DBD tetap menjadi salah
satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia.
Penyebab dari Dengue adalah virus dengue, bagian dari kelompok Flavivirus.
Ada empat tipe virus dengue yang dikenal, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4.
Meskipun keempat tipe memiliki antigen tertentu, antibodi yang melawan masing-
masing antigen tersebut hanya dapat menetralisir tipe antigen yang sama.
Pada tahun 2009 provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat
tertinggi kejadian DBD (313 kasus per 100.000 penduduk), sedangkan provinsi NTT
dengan tingkat kejadian DBD terendah (8 kasus per 100.000 penduduk). Ada 11
(33%) provinsi, termasuk di daerah berisiko tinggi (AI> 55 kasus per 100.000
penduduk), dalam lima tahun terakhir (2005-2009) lima provinsi dengan IR
tertinggi. Jakarta dan Propinsi Kalimantan Timur selalu telah di lima provinsi dengan
IR tertinggi. Hal ini terjadi karena pengaruh dari kepadatan penduduk, mobilitas
penduduk yang tinggi dan fasilitas transportasi yang lebih baik dari daerah lain,
sehingga penyebaran virus menjadi lebih mudah dan lebih luas.



FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI


KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN TRISAKTI
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA


Nama Mahasiswa : Boy Sandy Sunardhi
Cynthia Ayu Permatasari
Neneng Maya
Tara Wandhita Usman
Dokter Pembimbing : dr. Lies Luthariana Sp.PD
Tanda Tangan :


IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Nn. A Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 19 tahun, 2 hari Agama : Islam
Status perkawinan : Belum Menikah Tanggal masuk RS :2507 2013
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Sukapura, Jakarta Utara

ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 26 Juli 2011 Jam : 07:15 WIB

Keluhan utama :
Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang :
3 hari SMRS, Os mengeluh demam tinggi, naik menjelang malam hari dan
turun menjelang pagi hari, demam naik perlahan-lahan, disertai dengan keringat, tidak
ada mengigil. Os merasa lemas sejak demam, lemas akan berkurang bila Os
beristirahat. Os mengatakan tidak ada batuk dan pilek. Os juga mengeluh sakit kepala.

Os merasakan nyeri pada sendi, badan terasa pegal, terutama saat demamnya naik dan
berkurang saat demamnya turun. Os merasa mual tetapi tidak ada muntah. BAK dab
BAB normal tidak ada keluhan. BAK + 4x/hari, berwarna kuning jernih, tidak ada
busa, tidak ada darah, tidak ada pasir, volume + 1/2 gelas aqua/sekali BAK. BAB
sekali sehari dengan konsistensi padat, berwarna kuning kecoklatan, tidak disertai
darah dan lendir. Os hanya minum obat penurun panas namun demam hanya turun
selama beberapa jam, lalu kemudian demam naik lagi.
3 hari SMRS Os juga mulai merasakan nyeri pada ulu hati, tidak menjalar, dan
seperti ditusuk. Karena keluhan ini, menyababkan Os kehilangan nafsu untuk makan.
Os juga mengeluh saat mulai sakit, bila menggosok gigi, gusinya mudah berdarah.
Beberapa jam SMRS, Os merasa demam tinggi tidak ada perbaikan dan karena
takut makin parah, Os memutuskan untuk datang ke IGD RSUD Koja.
2 hari perawatan di RS, Os mendapat obat-obatan sehingga keluhan demam
mulai berkurang, nyeri ulu hati mulai berkurang, badan masih terasa lemah, dan
masih mengeluh kepala terasa berat.
Os tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti kencing manis (tidak
banyak makan, banyak minum, dan banyak berkemih), tidak ada riwayat darah tinggi,
tidak ada riwayat alergi terhadap obat maupun makanan. Tidak ada riwayat
berpergian ke luar kota atau luar pulau. Os mengatakan tidak suka jajan sembarangan.

Penyakit Dahulu
(-) Cacar (-) Malaria (-) Batu ginjal/Sal.kemih
(-) Cacar Air (-) Disentri (-) Burut (Hemia)
(-) Difteri (-) Hepatitis (-) Penyakit Prostat
(-) Batuk Rejan (-) Tifus Abdominalis (-) Wasir
(-) Campak (-) Skrofula (-) Diabetes
(-) Influenza (-) Sifilis (-) Alergi
(-) Tonsilitis (-) Gonore (-) Tumor
(-) Khorea (-) Hipertensi (-) Penyakit Pembuluh
(-) Demam Rematik Akut (-) Ulkus Ventrikuli (-) Pendarahan Otak
(-) Pneumonia (-) Ulkus Duodeni (-) Psikosis
(-) Pleuritis (-) Gastritis (-) Neurosis
(-) Tuberkulosis (-) Batu Empedu lain-lain : (-) Operasi
(-) Kecelakaan

Riwayat Keluarga
Hubungan Umur (Tahun) Jenis Kelamin Keadaan
Kesehatan
Penyebab
Meninggal
Kakek (ayah) Tidak tahu Laki-laki Tidak tahu Tidak tahu
Nenek (ayah) Tidak tahu Perempuan Tidak tahu Tidak tahu
Kakek (ibu) Tidak tahu Laki-laki Tidak tahu Tidak tahu
Nenek (ibu) Tidak tahu Perempuan Tidak tahu Tidak tahu
Ayah 67 Laki-laki Meninggal Tidak tahu
Ibu 50 Perempuan Meninggal Tidak tahu
Saudara
(Kakak ke-1) 31
Laki-laki Sehat -
Saudara
(Kakak ke-2) 24
Perempuan Sehat -

Adakah Kerabat yang Menderita ?



ANAMNESIS SISTEM
Catatan keluhan tambahan positif disamping judul-judul yang bersangkutan

Kulit
(-) Bisul (-) Rambut (-) Keringat Malam (-) Ptechie
(-) Kuku (-) Kuning/Ikterus (-) Sianosis
Penyakit Ya Tidak Hubungan
Alergi Tidak ada
Asma Tidak ada
Tuberkulosis Tidak ada
Hipertensi Tidak ada
Diabetes Tidak ada
Kejang Demam Tidak ada
Epilepsy Tidak ada

Kepala
(-) Trauma (+) Sakit Kepala
(-) Sinkop (-) Nyeri pada Sinus
Mata
(-) Nyeri (-) Radang
(-) Sekret (-) Gangguan Penglihatan
(-) Kuning/Ikterus (-) Ketajaman Penglihatan menurun
Telinga
(-) Nyeri (-) Tinitus
(-) Sekret (-) Gangguan Pendengaran
(-) Kehilangan Pendengaran
Hidung
(-) Trauma (-) Gejala Penyumbatan
(-) Nyeri (-) Gangguan Penciuman
(-) Sekret (-) Pilek
(-) Epistaksis
Mulut
(-) Bibir kering (-) Lidah kotor
(+) Gangguan pengecapan (+) Gusi berdarah
(-) Selaput (-) Stomatitis
Tenggorokan
(-) Nyeri Tenggorokan (-) Perubahan Suara
Leher
(-) Benjolan (-) Nyeri Leher
Dada ( Jantung / Paru paru )
(-) Nyeri dada (-) Sesak Napas
(-) Berdebar (-) Batuk Darah
(-) Ortopnoe (-) Batuk
Abdomen ( Lambung Usus )
(-) Rasa Kembung (-) Perut Membesar
(+) Mual (-) Wasir
(-) Muntah (-) Mencret
(-) Muntah Darah (-) Tinja Darah

(-) Sukar Menelan (-) Tinja Berwarna Dempul
(+) Nyeri Ulu Hati (-) Tinja Berwarna Ter
(-) Benjolan
Saluran Kemih / Alat Kelamin
(-) Disuria (-) Kencing Nanah
(-) Stranguri (-) Kolik
(-) Poliuria (-) Oliguria
(-) Polakisuria (-) Anuria
(-) Hematuria (-) Retensi Urin
(-) Kencing Batu (-) Kencing Menetes
(-) Ngompol (-) Penyakit Prostat
Katamenia
(-) Leukore (-) Pendarahan
(-) lain lain
Haid
(-) Haid terakhir (-) Jumlah dan lamanya (-) Menarche
(-) Teratur/tidak (-) Nyeri (-) Gejala Kilmakterium
(-) Gangguan haid (-) Pasca menopause
Saraf dan Otot
(-) Anestesi (-) Sukar Mengingat
(-) Parestesi (-) Ataksia
(-) Otot Lemah (-) Hipo / Hiper-esthesi
(-) Kejang (-) Pingsan
(-) Afasia (-) Kedutan (tick)
(-) Amnesia (-) Pusing (Vertigo)
(-) Gangguan bicara (Disartri)
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri (-) Sianosis
Berat Badan :
Berat badan sekarang : 58 kg




PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Tinggi Badan : 157 cm
Berat Badan : 58 kg
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 64x/menit
Suhu : 36,7 C
Pernapasan : 20x/menit, torako abdominal
Keadaan gizi : IMT: 23,57 (Gizi cukup)
Kesadaran : compos mentis
Sianosis : tidak ada
Udema umum : tidak ada
Umur menurut taksiran pemeriksa : sesuai umur

Aspek Kejiwaan
Tingkah Laku : wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hiperaktif
Alam Perasaan : biasa/sedih/gembira/cemas/takut/marah
Proses Pikir : wajar/cepat/gangguan waham/fobia/obsesi

Kulit
Warna : sawo matang
Effloresensi : tidak ada
Jaringan Parut : tidak ada
Pigmentasi : tidak ada
Pertumbuhan rambut : distribusi merata
Lembab/Kering : lembab
Suhu Raba : sub-febris
Pembuluh darah : tidak tampak pelebaran
Turgor : turgor kulit baik
Ikterus : tidak ada
Oedem : tidak ada
Ptekie : tidak ada



Kelenjar Getah Bening
Submandibula : tidak membesar Leher : tidak membesar
Supraklavikula : tidak membesar Ketiak : tidak membesar
Lipat paha : tidak membesar

Kepala
Ekspresi wajah : normal dan wajar
Simetri muka : simetris
Rambut : hitam, distribusi merata

Mata
Exophthalamus : tidak ada
Enopthalamus : tidak ada
Kelopak : tidak ptosis, tidak udem, tidak ada bekas luka
Lensa : jernih
Konjungtiva : tidak anemis
Visus : tidak dilakukan pemeriksaan
Sklera : tidak ikterik

Telinga
Tuli : tidak ada
Lubang : liang telinga lapang, serumen +
Penyumbatan : tidak ada
Serumen : ada, pada liang telinga
Pendarahan : tidak ada
Cairan : tidak ada

Mulut
Bibir : tidak cyanosis, tampak kering
Tonsil : T1-T1, tenang
Langit-langit : tidak ada celah
Bau pernapasan : tidak berbau khas
Gigi geligi : tidak ada caries
Trismus : tidak ada

Faring : tidak hiperemis
Selaput lendir : kemerahan, basah
Lidah : tidak ada deviasi, tidak kotor

Leher
Tekanan Vena Jugularis (JVP) : 5 2 cm H
2
O
Kelenjar Tiroid : tidak membesar
Kelenjar Limfe : tidak membesar

Dada
Bentuk : normal
Buah dada : normal, simetris

Paru Paru Depan Belakang
Inspeksi
Kiri : bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, sela iga tidak
membesar, jenis pernapasan torakoabdominal.
Kanan : bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, sela iga tidak
membesar, jenis pernapasan torakoabdominal.
Palpasi
Kiri : sela iga tidak melebar, taktil fremitus normal, gerakan dada simetris
Kanan : sela iga tidak melebar, taktil fremitus normal, gerakan dada simetris
Perkusi
Kiri : sonor di seluruh lapang paru
Kanan : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi
Kiri : bunyi paru vesikuler, tidak terdengar ronkhi dan wheezing
Kanan : bunyi paru vesikuler, tidak terdengar ronkhi dan wheezing


Jantung
Inspeksi : bentuk thorax normal, tidak pectus excavatum, tidak pectus
carinatum, tidak barrel chest, ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : sela iga tidak melebar, ictus cordis tidak teraba

Perkusi :
Batas kanan : pada intercostal 3 parasternal kanan
Batas kiri : pada intercostal 4 axilaris anterior kiri
Batas atas : pada intercostal 2 parasternalis kiri
Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, tidak terdengar murmur dan gallop

Perut
Inspeksi : tidak membuncit, tidak ada bekas operasi, tidak ada penonjolan massa
Palpasi
Dinding perut : supel, tidak ada distensi, nyeri tekan
epigastrium, nyeri lepas tidak ada.
Hati : tidak teraba, nyeri tekan tidak ada
Limpa : tidak teraba, nyeri tekan tidak ada
Ginjal : tidak teraba, nyeri costovertebrae angle tidak
ada, ballotement tidak ada
Kandung empedu : murphy sign negatif

Perkusi : timpani, batas paru-hati sela iga 5, peranjakan hati 2
jari, shifting dullnes negatif
Auskultasi : bising usus 5x/menit
Refleks dinding perut : positif normal

Alat Kelamin (atas indikasi)
Tidak diperiksa

Anggota Gerak
Lengan Kanan Kiri
Otot
Tonus : normotonus normotonus
Massa : tidak ada tidak ada
Sendi : tidak nyeri tidak nyeri
Gerakan : aktif aktif
Kekuatan : +5 +5
Oedem : tidak ada tidak ada

Lain-lain :
Petechie : tidak ada tidak ada

Tungkai dan Kaki Kanan Kiri
Luka : tidak ada tidak ada
Varises : tidak ada tidak ada
Otot : normotrofi normotrofi
Tonus : normotonus normotonus
Massa : tidak ada tidak ada
Sendi : tidak nyeri tidak nyeri
Gerakan : aktif aktif
Kekuatan : +5 +5
Oedem : tidak ada tidak ada
Lain-lain :
Petechie : tidak ada tidak ada



LABORATORIUM & PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA

Tanggal 25 Juli 2013 jam 06:14
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit
Kimia Fungsi
Ginjal
Creatinin
Ureum

13,7
2.100
39
64.000


0.7
17

12,0 - 16,0
4.100 10.900
36 - 46
140.000 - 440.000


0,4 - 0,7
17 43

g/dl
/l
%
/l


mg/dl
mg/dl




Tanggal 26 Juli 2013 jam 07:22
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit

13,8
2.200
37
53.000

12,0 - 16,0
4.100 10.900
36 - 46
140.000 - 440.000

g/dl
/l
%
/l


Tanggal 27 Juli 2013 jam 07: 42
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit

13,4
2.100
38
50.000

12,0 - 16,0
4.100 10.900
36 - 46
140.000 - 440.000

g/dl
/l
%
/l

Tanggal 28 Juli 2013 jam 06:17
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit

10,0
3.000
31
81.000

12,0 - 16,0
4.100 10.900
36 - 46
140.000 - 440.000

g/dl
/l
%
/l

Tanggal 29 Juli 2013 jam 06.22
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit

13,6
4.300
40
151.000

12,0 - 16,0
4.100 10.900
36 - 46
140.000 - 440.000

g/dl
/l
%
/l


RESUME
Pasien perempuan berumur 19 tahun datang ke IGD RSUD Koja dengan
demam tinggi sejak 4 hari SMRS, mual, nyeri ulu hati, sakit kepala berdenyut, badan
terasa lemas, nyeri sendi, dan gusi mudah berdarah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri tekan epigastrium dan uji rumple leede (+). Keadaan umum tampak
sakit sedang, kesadaran compos mentis, TD: 120/80 RR: 20x/menit T 36,7C HR 64
x/menit. Hasil pemeriksaan penunjang: (26 Juni 2013 jam 18:25) Hb : 14 g/dl, Ht : 35
%, Leukosit : 2.200 / l, Trombosit : 53.000 / l ; (27 Juni 2013 jam 07: 42) Hb: 14,2
g/dl, Ht : 38 %, Leukosit : 2.100 / l, Trombosit : 50.000 / l; (28 Juni 2013 pukul
06.17) Hb: 10,0 g/dl, Ht: 31%, Leukosit: 3.000 / l, Trombosit: 81.000 / l; dan (29
Juni 2013 pukul 06.22) Hb: 13,6 g/dl, Ht: 40%, Leukosit: 4.200 / l, Trombosit:
151.000 / l.


DIAGNOSIS KERJA:
1. Dengue Fever with Warning Signs / Demam berdarah dengue derajat I I
Dasar diagnosis :
Demam akut 5 hari, disertai gejala tidak spesifik seperti sakit kepala,
menggigil, mual, nafsu makan menurun. Terdapat nyeri tekan epigastrium dan
nyeri sendi serta ada manifestasi perdarahan spontan gusi berdarah, Pada uji
Rumple leede hasilnya positif. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan
Leukosit: 2.100/l (Leukopenia), Trombosit: 64.000/l (Trombositopenia).
2. Dispepsia
Dasar diagnosis :
Adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
adanya nyeri tekan epigastrium.


DIAGNOSIS BANDING:
Diagnosis banding untuk Dengue Fever with Warning Signs / Demam berdarah
dengue derajat II
I. Dengue Fever / Demam dengue
Dasar yang mendukung:

Demam akut disertai sakit kepala, nyeri sendi, mual. Terdapat nyeri tekan
epigastrium pada pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan
leukopenia.
Dasar yang tidak mendukung:
Pada pemeriksaan fisik terdapat tanda perdarahan seperti gusi berdarah, uji
Rumple Leed (+), dan terdapat ptechiae. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan trombositopenia.

II. Demam tifoid
Dasar yang mendukung:
Demam naik turun, terutama meningkat saat malam hari, sakit kepala, adanya
nyeri pada ulu hati, nafsu makan menurun, nyeri sendi.
Dasar yang tidak mendukung:
Demam tidak disertai dengan mengigau, Lidah kotor tidak ada, bradikardi
relatif tidak ada. Os mengaku tidak suka jajan makan sembarangan.
Hepatomegali dan splenomegali tidak ada. Pemeriksaan serologi untuk tifoid
belum dilakukan.

III. Malaria
Dasar yang mendukung: demam, berkeringat, nyeri kepala.
Dasar yang tidak mendukung: demam tidak bersifat periodik, demam tanpa
disertai menggigil, dimana trias malaria tidak lengkap, tidak ada riwayat pergi
ke luar kota, tidak ada splenomegali, tidak ada ikterus dan tidak ada anemia.

IV. Chikungunya
Dasar yang mendukung:
Demam disertai sakit kepala, mual, nyeri sendi, nafsu makan menurun. Pada
pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan ulu hati.
Dasar yang tidak mendukung:
Nyeri sendi tidak terus menerus, tidak ada riwayat pergi ke tempat endemis,
pada pasien terdapat tanda perdarahan. Pemeriksaan serologi untuk
chikungunya belum dilakukan.



Diagnosis banding untuk suspek dyspepsia:
I. Gastritis
Dasar yang mendukung : berupa keluhan nyeri ulu hati dan mual.
Dasar yang tidak mendukung : tidak adanya muntah, rasa kembung
dan perasaan cepat kenyang.
II. Tukak Peptik
Dasar yang mendukung : berupa keluhan nyeri ulu hati dan mual.
Dasar yang tidak mendukung : tidak ada rasa seperti terbakar setelah
makan, rasa nyeri ulu hati yang dirasa tidak pernah membuat pasien
terbangun dari tidurnya, tidak ditemukan adanya hematesis ataupun
melena.
III. Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD)
Dasar yang mendukung:
Rasa tidak enak diepigastrium dan terdapat mual
Dasar yang tidak mendukung
Tidak terdapat heartburn, odinofaghia (rasa sakit dalam menelan
makanan),nyeri dada non kardiak,suara serak,laryngitis.
IV. Irritable Bowl Sindrom (IBS)
Dasar Yang mendukung:
Nyeri perut yang dirasakan pasien,pada pemeriksaan fisik didapatkan
nyeri diepigastrium
Dasar yang tidak mendukung:
BAB sekali sehari dengan konsistensi padat, berwarna kuning
kecoklatan, tidak disertai darah dan lendir.


ANJURAN PEMERIKSAAN
1. Monitor hematologi (Hb, Ht, leukosit, dan trombosit) tiap 24 jam untuk memantau
nilai trombosit, hematokrit, dan tanda kebocoran plasma.
2. Lakukan pemeriksaan serologi dengue (IgM dan IgG) untuk memastikan
penegakan diagnostik demam berdarah dengue.
3. Lakukan pemeriksaan serologi tifoid untuk menyingkirkan diagnosis banding
demam tifoid.

4. Lakukan pemeriksaan mikroskopik morfologi darah tepi dengan preparat darah
tebal dan tipis untuk menyingkirkan diagnosis malaria.
5. Lakukan pemeriksaan radiologi foto toraks untuk melihat ada atau tidaknya
komplikasi efusi pleura


TATALAKSANA
Non medikamentosa: Bed rest
IVFD RA : Gelofusine (30 tetes/menit)
3 : 2
pemberian yang cairan adekuat
Rumus pemberian cairan: 1500 + {20 x ( BB 20 ) }
= 1500 + {20 x (58 20)}
= 1500 + 600
= 2100 ml

Medika mentosa: Paracetamol 2 x 500 mg po
Pumpitor 2x50 mg iv

PENCEGAHAN
Primer :
- Memberantas tempat nyamuk bertelur , dengan cara menabur larvasida dan
memelihara ikan pemakan jentik di tempat tempat penyimpanan air.
- Mengubur barang-barang yang dapat menampung air.
- Menguras bak penampungan air.
- Penggunaan repellant dan kelambu untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.
- Melakukan fogging secara rutin

Sekunder:
- Observasi tanda tanda vital, serta monitor hematologi dalam 24 jam
- Melakukan terapi suportif seperti pemberian yang cairan adekuat, karena tidak
ada terapi definitif untuk demam dengue.
Rumus pemberian cairan: 1500 + {20 x ( BB 20 ) }

= 1500 + {20 x (58 20)}
= 1500 + 600
= 2100 ml
- Pantau pendarahan spontan pada gusi dan epistaxis

Tersier:
- Pemantauan kondisi pasien setiap 3 jam (hematokrit, ferkuensi nadi, tekanan
darah, dan produksi urin).
- Pemberian heparin apabila didapatkan DIC (Disseminated Intravascular
Coagulation).
- Observasi untuk mencegah pendarahan masif pada saluran cerna
(hematemesis melena)
- Monitor keadaan umum agar tidak shock
- Pemasangan kateter untuk memantau kecukupan cairan.

PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : bonam


FOLLOW UP

(Tanggal 26 Juli 2013 jam 07.15 WIB)
S: masih demam pada sore dan mejelang malam, tidak menggigil, nyeri ulu hati
bertambah, mual ada, muntah tidak ada. Kepala masih terasa berat. Nafsu makan
makin berkurang.
O: Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis. TD 110/80 mmHg,
Nadi 72 x/menit, T C 36,4
o
C, RR 18 x/menit.
Abdomen: supel, datar, nyeri tekan epigastrium, bising usus terdengar normal,
hepar dan lien tidak teraba membesar.
Tanggal 26 Juli 2013 jam 07:22
Pemeriksaan Hasil
Hematologi
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit

13,8
2.200
37
53.000
A : a. Dengue fever with warning sign / Demam berdarah dengue derajat II,
hari ke 6 perawatan hari ke 2 dengan perburukan klinis, trombosit makin
menurun.
b. Dyspepsia
Dasar: mual tetap dan nyeri ulu hati bertambah.
P : IVFD RA : Gelofusine (30 tetes/menit)
3 : 2
Paracetamol 2 x 500 mg po
Pumpitor 2x50 mg iv
H2TL / 24 jam

(Tanggal 27 Juli 2013 jam 07:30 WIB)
S : masih demam pada sore dan mejelang malam, tidak menggigil, nyeri ulu hati
berkurang, mual berkurang, muntah tidak ada. Kepala masih terasa berat. Nafsu
makan membaik.

O : Keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis. TD 110/70
mmHg, Nadi 68 x/menit, T
o
C 36,7
o
C, RR 20 x/menit.
Abdomen: supel, datar, nyeri tekan tidak ada. Bising usus terdengar normal, hepar
dan lien tidak teraba membesar.
Hasil lab tanggal 27 Juli 2013 jam 07: 42
Pemeriksaan Hasil
Hematologi
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit

13,4
2.100
38
50.000
A: 1. Dengue fever with warning sign / Demam berdarah dengue derajat 2 hari ke 7
perawatan hari ke 3 dengan penurunan trombosit.
Dasar: Trombosit: 50.000/ l
2. Dyspepsia
Dasar: mual dan nyeri ulu hati masih dirasakan.
P : IVFD RA : Gelofusine (30 tetes/menit)
3 : 2
Paracetamol 2 x 500 mg
Pumpitor 2x50 mg iv
H2TL / 24 jam

(Tanggal 29 Juli 2013 jam 07:30 WIB)
S: : tidak demam dan tidak menggigil, nyeri ulu hati berkurang, mual berkurang,
muntah tidak ada. Kepala masih terasa sedikit berat.
O: Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis, TD:110/80, Nadi
72 x/menit, RR 20 x/menit, T
o
C 36
o
C.
Hasil Lab tanggal 28 Juli 2013
Hematologi
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit
Hasil
10,0
3.000
31
81.000

A: 1. Dengue fever with warning sign //Demam berdarah dengue derajat 2, hari ke
10, perawatan hari ke 5 teratasi dengan peningkatan perbaikan klinis dan
peningkatan trombosit.
Dasar: keluhan tidak ada, trombosit 81.000 / l
2. Dyspepsia
Dasar : keluhan mual dan nyeri ulu hati sudah berkurang, menandakan adanya
perbaikan.
P: IVFD RA : Gelofusine (30 tetes/menit)
3 : 2
Paracetamol 2 x 500 mg
Pumpitor 2x50 mg iv
H2TL / 24 jam

(Tanggal 30 Juli 2013 jam 13:10 WIB)
S: sudah tidak ada keluhan
O: Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis, TD:110/70, Nadi
80 x/menit, RR 20 x/menit, T
o
C 36.1
o
C.
Hasil Lab tanggal 29 Juli 2013
Hematologi
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit
Hasil
13,6
4200
40
151.000
A: Dengue fever with warning sign //Demam berdarah dengue derajat 2, hari ke 11,
perawatan hari ke 6 teratasi dengan peningkatan perbaikan klinis dan peningkatan
trombosit.
Dasar: keluhan tidak ada, trombosit 151.000 / l
P: Boleh pulang
Istirahat cukup

Anda mungkin juga menyukai