0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
85 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut merupakan presentasi kasus tentang Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) pada seorang pasien perempuan berumur 19 tahun. Pasien mengeluh demam tinggi selama 3 hari sebelum masuk rumah sakit beserta nyeri ulu hati dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah normal dan tidak ada gejala anemia.
Dokumen tersebut merupakan presentasi kasus tentang Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) pada seorang pasien perempuan berumur 19 tahun. Pasien mengeluh demam tinggi selama 3 hari sebelum masuk rumah sakit beserta nyeri ulu hati dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah normal dan tidak ada gejala anemia.
Dokumen tersebut merupakan presentasi kasus tentang Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) pada seorang pasien perempuan berumur 19 tahun. Pasien mengeluh demam tinggi selama 3 hari sebelum masuk rumah sakit beserta nyeri ulu hati dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah normal dan tidak ada gejala anemia.
Oleh : Boy Sandy Sunardhi (030.09.048) Cynthia Ayu Permatasari (030.09.056) Neneng Maya (030.09.169) Tara Wandhita Usman (030.09.250)
Pembimbing
dr. Lies Luthariana Sp.PD
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA SMF PENYAKIT DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2 AGUSTUS 2013
PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalahkesehatan global pada dekade terakhir dengan meningkatnya kasus DBD di dunia. World Health Organization (WHO) melaporkan lebih dari 2,5 miliar orang dari dua perlima populasi dunia saat ini berisiko terinfeksi virus dengue. DBD banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, sejak tahun 1968 sampai dengan tahun 2009, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus tertinggi DBD di Asia Tenggara. Penyakit DBD tetap menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Penyebab dari Dengue adalah virus dengue, bagian dari kelompok Flavivirus. Ada empat tipe virus dengue yang dikenal, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4. Meskipun keempat tipe memiliki antigen tertentu, antibodi yang melawan masing- masing antigen tersebut hanya dapat menetralisir tipe antigen yang sama. Pada tahun 2009 provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat tertinggi kejadian DBD (313 kasus per 100.000 penduduk), sedangkan provinsi NTT dengan tingkat kejadian DBD terendah (8 kasus per 100.000 penduduk). Ada 11 (33%) provinsi, termasuk di daerah berisiko tinggi (AI> 55 kasus per 100.000 penduduk), dalam lima tahun terakhir (2005-2009) lima provinsi dengan IR tertinggi. Jakarta dan Propinsi Kalimantan Timur selalu telah di lima provinsi dengan IR tertinggi. Hal ini terjadi karena pengaruh dari kepadatan penduduk, mobilitas penduduk yang tinggi dan fasilitas transportasi yang lebih baik dari daerah lain, sehingga penyebaran virus menjadi lebih mudah dan lebih luas.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN TRISAKTI SMF ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
Nama Mahasiswa : Boy Sandy Sunardhi Cynthia Ayu Permatasari Neneng Maya Tara Wandhita Usman Dokter Pembimbing : dr. Lies Luthariana Sp.PD Tanda Tangan :
IDENTITAS PASIEN Nama lengkap : Nn. A Jenis kelamin : Perempuan Umur : 19 tahun, 2 hari Agama : Islam Status perkawinan : Belum Menikah Tanggal masuk RS :2507 2013 Pekerjaan : Pelajar Alamat : Sukapura, Jakarta Utara
ANAMNESIS Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 26 Juli 2011 Jam : 07:15 WIB
Keluhan utama : Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang : 3 hari SMRS, Os mengeluh demam tinggi, naik menjelang malam hari dan turun menjelang pagi hari, demam naik perlahan-lahan, disertai dengan keringat, tidak ada mengigil. Os merasa lemas sejak demam, lemas akan berkurang bila Os beristirahat. Os mengatakan tidak ada batuk dan pilek. Os juga mengeluh sakit kepala.
Os merasakan nyeri pada sendi, badan terasa pegal, terutama saat demamnya naik dan berkurang saat demamnya turun. Os merasa mual tetapi tidak ada muntah. BAK dab BAB normal tidak ada keluhan. BAK + 4x/hari, berwarna kuning jernih, tidak ada busa, tidak ada darah, tidak ada pasir, volume + 1/2 gelas aqua/sekali BAK. BAB sekali sehari dengan konsistensi padat, berwarna kuning kecoklatan, tidak disertai darah dan lendir. Os hanya minum obat penurun panas namun demam hanya turun selama beberapa jam, lalu kemudian demam naik lagi. 3 hari SMRS Os juga mulai merasakan nyeri pada ulu hati, tidak menjalar, dan seperti ditusuk. Karena keluhan ini, menyababkan Os kehilangan nafsu untuk makan. Os juga mengeluh saat mulai sakit, bila menggosok gigi, gusinya mudah berdarah. Beberapa jam SMRS, Os merasa demam tinggi tidak ada perbaikan dan karena takut makin parah, Os memutuskan untuk datang ke IGD RSUD Koja. 2 hari perawatan di RS, Os mendapat obat-obatan sehingga keluhan demam mulai berkurang, nyeri ulu hati mulai berkurang, badan masih terasa lemah, dan masih mengeluh kepala terasa berat. Os tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti kencing manis (tidak banyak makan, banyak minum, dan banyak berkemih), tidak ada riwayat darah tinggi, tidak ada riwayat alergi terhadap obat maupun makanan. Tidak ada riwayat berpergian ke luar kota atau luar pulau. Os mengatakan tidak suka jajan sembarangan.
Riwayat Keluarga Hubungan Umur (Tahun) Jenis Kelamin Keadaan Kesehatan Penyebab Meninggal Kakek (ayah) Tidak tahu Laki-laki Tidak tahu Tidak tahu Nenek (ayah) Tidak tahu Perempuan Tidak tahu Tidak tahu Kakek (ibu) Tidak tahu Laki-laki Tidak tahu Tidak tahu Nenek (ibu) Tidak tahu Perempuan Tidak tahu Tidak tahu Ayah 67 Laki-laki Meninggal Tidak tahu Ibu 50 Perempuan Meninggal Tidak tahu Saudara (Kakak ke-1) 31 Laki-laki Sehat - Saudara (Kakak ke-2) 24 Perempuan Sehat -
Adakah Kerabat yang Menderita ?
ANAMNESIS SISTEM Catatan keluhan tambahan positif disamping judul-judul yang bersangkutan
Kulit (-) Bisul (-) Rambut (-) Keringat Malam (-) Ptechie (-) Kuku (-) Kuning/Ikterus (-) Sianosis Penyakit Ya Tidak Hubungan Alergi Tidak ada Asma Tidak ada Tuberkulosis Tidak ada Hipertensi Tidak ada Diabetes Tidak ada Kejang Demam Tidak ada Epilepsy Tidak ada
(-) Sukar Menelan (-) Tinja Berwarna Dempul (+) Nyeri Ulu Hati (-) Tinja Berwarna Ter (-) Benjolan Saluran Kemih / Alat Kelamin (-) Disuria (-) Kencing Nanah (-) Stranguri (-) Kolik (-) Poliuria (-) Oliguria (-) Polakisuria (-) Anuria (-) Hematuria (-) Retensi Urin (-) Kencing Batu (-) Kencing Menetes (-) Ngompol (-) Penyakit Prostat Katamenia (-) Leukore (-) Pendarahan (-) lain lain Haid (-) Haid terakhir (-) Jumlah dan lamanya (-) Menarche (-) Teratur/tidak (-) Nyeri (-) Gejala Kilmakterium (-) Gangguan haid (-) Pasca menopause Saraf dan Otot (-) Anestesi (-) Sukar Mengingat (-) Parestesi (-) Ataksia (-) Otot Lemah (-) Hipo / Hiper-esthesi (-) Kejang (-) Pingsan (-) Afasia (-) Kedutan (tick) (-) Amnesia (-) Pusing (Vertigo) (-) Gangguan bicara (Disartri) Ekstremitas (-) Bengkak (-) Deformitas (-) Nyeri (-) Sianosis Berat Badan : Berat badan sekarang : 58 kg
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Umum Tinggi Badan : 157 cm Berat Badan : 58 kg Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 64x/menit Suhu : 36,7 C Pernapasan : 20x/menit, torako abdominal Keadaan gizi : IMT: 23,57 (Gizi cukup) Kesadaran : compos mentis Sianosis : tidak ada Udema umum : tidak ada Umur menurut taksiran pemeriksa : sesuai umur
Aspek Kejiwaan Tingkah Laku : wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hiperaktif Alam Perasaan : biasa/sedih/gembira/cemas/takut/marah Proses Pikir : wajar/cepat/gangguan waham/fobia/obsesi
Kulit Warna : sawo matang Effloresensi : tidak ada Jaringan Parut : tidak ada Pigmentasi : tidak ada Pertumbuhan rambut : distribusi merata Lembab/Kering : lembab Suhu Raba : sub-febris Pembuluh darah : tidak tampak pelebaran Turgor : turgor kulit baik Ikterus : tidak ada Oedem : tidak ada Ptekie : tidak ada
Kelenjar Getah Bening Submandibula : tidak membesar Leher : tidak membesar Supraklavikula : tidak membesar Ketiak : tidak membesar Lipat paha : tidak membesar
Kepala Ekspresi wajah : normal dan wajar Simetri muka : simetris Rambut : hitam, distribusi merata
Mata Exophthalamus : tidak ada Enopthalamus : tidak ada Kelopak : tidak ptosis, tidak udem, tidak ada bekas luka Lensa : jernih Konjungtiva : tidak anemis Visus : tidak dilakukan pemeriksaan Sklera : tidak ikterik
Telinga Tuli : tidak ada Lubang : liang telinga lapang, serumen + Penyumbatan : tidak ada Serumen : ada, pada liang telinga Pendarahan : tidak ada Cairan : tidak ada
Mulut Bibir : tidak cyanosis, tampak kering Tonsil : T1-T1, tenang Langit-langit : tidak ada celah Bau pernapasan : tidak berbau khas Gigi geligi : tidak ada caries Trismus : tidak ada
Faring : tidak hiperemis Selaput lendir : kemerahan, basah Lidah : tidak ada deviasi, tidak kotor
Leher Tekanan Vena Jugularis (JVP) : 5 2 cm H 2 O Kelenjar Tiroid : tidak membesar Kelenjar Limfe : tidak membesar
Dada Bentuk : normal Buah dada : normal, simetris
Paru Paru Depan Belakang Inspeksi Kiri : bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, sela iga tidak membesar, jenis pernapasan torakoabdominal. Kanan : bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, sela iga tidak membesar, jenis pernapasan torakoabdominal. Palpasi Kiri : sela iga tidak melebar, taktil fremitus normal, gerakan dada simetris Kanan : sela iga tidak melebar, taktil fremitus normal, gerakan dada simetris Perkusi Kiri : sonor di seluruh lapang paru Kanan : sonor di seluruh lapang paru Auskultasi Kiri : bunyi paru vesikuler, tidak terdengar ronkhi dan wheezing Kanan : bunyi paru vesikuler, tidak terdengar ronkhi dan wheezing
Jantung Inspeksi : bentuk thorax normal, tidak pectus excavatum, tidak pectus carinatum, tidak barrel chest, ictus cordis tidak terlihat Palpasi : sela iga tidak melebar, ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas kanan : pada intercostal 3 parasternal kanan Batas kiri : pada intercostal 4 axilaris anterior kiri Batas atas : pada intercostal 2 parasternalis kiri Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, tidak terdengar murmur dan gallop
Perut Inspeksi : tidak membuncit, tidak ada bekas operasi, tidak ada penonjolan massa Palpasi Dinding perut : supel, tidak ada distensi, nyeri tekan epigastrium, nyeri lepas tidak ada. Hati : tidak teraba, nyeri tekan tidak ada Limpa : tidak teraba, nyeri tekan tidak ada Ginjal : tidak teraba, nyeri costovertebrae angle tidak ada, ballotement tidak ada Kandung empedu : murphy sign negatif
Perkusi : timpani, batas paru-hati sela iga 5, peranjakan hati 2 jari, shifting dullnes negatif Auskultasi : bising usus 5x/menit Refleks dinding perut : positif normal
Alat Kelamin (atas indikasi) Tidak diperiksa
Anggota Gerak Lengan Kanan Kiri Otot Tonus : normotonus normotonus Massa : tidak ada tidak ada Sendi : tidak nyeri tidak nyeri Gerakan : aktif aktif Kekuatan : +5 +5 Oedem : tidak ada tidak ada
Lain-lain : Petechie : tidak ada tidak ada
Tungkai dan Kaki Kanan Kiri Luka : tidak ada tidak ada Varises : tidak ada tidak ada Otot : normotrofi normotrofi Tonus : normotonus normotonus Massa : tidak ada tidak ada Sendi : tidak nyeri tidak nyeri Gerakan : aktif aktif Kekuatan : +5 +5 Oedem : tidak ada tidak ada Lain-lain : Petechie : tidak ada tidak ada
LABORATORIUM & PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA
Tanggal 25 Juli 2013 jam 06:14 Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Hematologi Hb Leukosit Ht Trombosit Kimia Fungsi Ginjal Creatinin Ureum
RESUME Pasien perempuan berumur 19 tahun datang ke IGD RSUD Koja dengan demam tinggi sejak 4 hari SMRS, mual, nyeri ulu hati, sakit kepala berdenyut, badan terasa lemas, nyeri sendi, dan gusi mudah berdarah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan epigastrium dan uji rumple leede (+). Keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, TD: 120/80 RR: 20x/menit T 36,7C HR 64 x/menit. Hasil pemeriksaan penunjang: (26 Juni 2013 jam 18:25) Hb : 14 g/dl, Ht : 35 %, Leukosit : 2.200 / l, Trombosit : 53.000 / l ; (27 Juni 2013 jam 07: 42) Hb: 14,2 g/dl, Ht : 38 %, Leukosit : 2.100 / l, Trombosit : 50.000 / l; (28 Juni 2013 pukul 06.17) Hb: 10,0 g/dl, Ht: 31%, Leukosit: 3.000 / l, Trombosit: 81.000 / l; dan (29 Juni 2013 pukul 06.22) Hb: 13,6 g/dl, Ht: 40%, Leukosit: 4.200 / l, Trombosit: 151.000 / l.
DIAGNOSIS KERJA: 1. Dengue Fever with Warning Signs / Demam berdarah dengue derajat I I Dasar diagnosis : Demam akut 5 hari, disertai gejala tidak spesifik seperti sakit kepala, menggigil, mual, nafsu makan menurun. Terdapat nyeri tekan epigastrium dan nyeri sendi serta ada manifestasi perdarahan spontan gusi berdarah, Pada uji Rumple leede hasilnya positif. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan Leukosit: 2.100/l (Leukopenia), Trombosit: 64.000/l (Trombositopenia). 2. Dispepsia Dasar diagnosis : Adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya nyeri tekan epigastrium.
DIAGNOSIS BANDING: Diagnosis banding untuk Dengue Fever with Warning Signs / Demam berdarah dengue derajat II I. Dengue Fever / Demam dengue Dasar yang mendukung:
Demam akut disertai sakit kepala, nyeri sendi, mual. Terdapat nyeri tekan epigastrium pada pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan leukopenia. Dasar yang tidak mendukung: Pada pemeriksaan fisik terdapat tanda perdarahan seperti gusi berdarah, uji Rumple Leed (+), dan terdapat ptechiae. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan trombositopenia.
II. Demam tifoid Dasar yang mendukung: Demam naik turun, terutama meningkat saat malam hari, sakit kepala, adanya nyeri pada ulu hati, nafsu makan menurun, nyeri sendi. Dasar yang tidak mendukung: Demam tidak disertai dengan mengigau, Lidah kotor tidak ada, bradikardi relatif tidak ada. Os mengaku tidak suka jajan makan sembarangan. Hepatomegali dan splenomegali tidak ada. Pemeriksaan serologi untuk tifoid belum dilakukan.
III. Malaria Dasar yang mendukung: demam, berkeringat, nyeri kepala. Dasar yang tidak mendukung: demam tidak bersifat periodik, demam tanpa disertai menggigil, dimana trias malaria tidak lengkap, tidak ada riwayat pergi ke luar kota, tidak ada splenomegali, tidak ada ikterus dan tidak ada anemia.
IV. Chikungunya Dasar yang mendukung: Demam disertai sakit kepala, mual, nyeri sendi, nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan ulu hati. Dasar yang tidak mendukung: Nyeri sendi tidak terus menerus, tidak ada riwayat pergi ke tempat endemis, pada pasien terdapat tanda perdarahan. Pemeriksaan serologi untuk chikungunya belum dilakukan.
Diagnosis banding untuk suspek dyspepsia: I. Gastritis Dasar yang mendukung : berupa keluhan nyeri ulu hati dan mual. Dasar yang tidak mendukung : tidak adanya muntah, rasa kembung dan perasaan cepat kenyang. II. Tukak Peptik Dasar yang mendukung : berupa keluhan nyeri ulu hati dan mual. Dasar yang tidak mendukung : tidak ada rasa seperti terbakar setelah makan, rasa nyeri ulu hati yang dirasa tidak pernah membuat pasien terbangun dari tidurnya, tidak ditemukan adanya hematesis ataupun melena. III. Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) Dasar yang mendukung: Rasa tidak enak diepigastrium dan terdapat mual Dasar yang tidak mendukung Tidak terdapat heartburn, odinofaghia (rasa sakit dalam menelan makanan),nyeri dada non kardiak,suara serak,laryngitis. IV. Irritable Bowl Sindrom (IBS) Dasar Yang mendukung: Nyeri perut yang dirasakan pasien,pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri diepigastrium Dasar yang tidak mendukung: BAB sekali sehari dengan konsistensi padat, berwarna kuning kecoklatan, tidak disertai darah dan lendir.
ANJURAN PEMERIKSAAN 1. Monitor hematologi (Hb, Ht, leukosit, dan trombosit) tiap 24 jam untuk memantau nilai trombosit, hematokrit, dan tanda kebocoran plasma. 2. Lakukan pemeriksaan serologi dengue (IgM dan IgG) untuk memastikan penegakan diagnostik demam berdarah dengue. 3. Lakukan pemeriksaan serologi tifoid untuk menyingkirkan diagnosis banding demam tifoid.
4. Lakukan pemeriksaan mikroskopik morfologi darah tepi dengan preparat darah tebal dan tipis untuk menyingkirkan diagnosis malaria. 5. Lakukan pemeriksaan radiologi foto toraks untuk melihat ada atau tidaknya komplikasi efusi pleura
TATALAKSANA Non medikamentosa: Bed rest IVFD RA : Gelofusine (30 tetes/menit) 3 : 2 pemberian yang cairan adekuat Rumus pemberian cairan: 1500 + {20 x ( BB 20 ) } = 1500 + {20 x (58 20)} = 1500 + 600 = 2100 ml
Medika mentosa: Paracetamol 2 x 500 mg po Pumpitor 2x50 mg iv
PENCEGAHAN Primer : - Memberantas tempat nyamuk bertelur , dengan cara menabur larvasida dan memelihara ikan pemakan jentik di tempat tempat penyimpanan air. - Mengubur barang-barang yang dapat menampung air. - Menguras bak penampungan air. - Penggunaan repellant dan kelambu untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. - Melakukan fogging secara rutin
Sekunder: - Observasi tanda tanda vital, serta monitor hematologi dalam 24 jam - Melakukan terapi suportif seperti pemberian yang cairan adekuat, karena tidak ada terapi definitif untuk demam dengue. Rumus pemberian cairan: 1500 + {20 x ( BB 20 ) }
= 1500 + {20 x (58 20)} = 1500 + 600 = 2100 ml - Pantau pendarahan spontan pada gusi dan epistaxis
Tersier: - Pemantauan kondisi pasien setiap 3 jam (hematokrit, ferkuensi nadi, tekanan darah, dan produksi urin). - Pemberian heparin apabila didapatkan DIC (Disseminated Intravascular Coagulation). - Observasi untuk mencegah pendarahan masif pada saluran cerna (hematemesis melena) - Monitor keadaan umum agar tidak shock - Pemasangan kateter untuk memantau kecukupan cairan.
PROGNOSIS Ad vitam : bonam Ad functionam : bonam Ad sanationam : bonam
FOLLOW UP
(Tanggal 26 Juli 2013 jam 07.15 WIB) S: masih demam pada sore dan mejelang malam, tidak menggigil, nyeri ulu hati bertambah, mual ada, muntah tidak ada. Kepala masih terasa berat. Nafsu makan makin berkurang. O: Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis. TD 110/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, T C 36,4 o C, RR 18 x/menit. Abdomen: supel, datar, nyeri tekan epigastrium, bising usus terdengar normal, hepar dan lien tidak teraba membesar. Tanggal 26 Juli 2013 jam 07:22 Pemeriksaan Hasil Hematologi Hb Leukosit Ht Trombosit
13,8 2.200 37 53.000 A : a. Dengue fever with warning sign / Demam berdarah dengue derajat II, hari ke 6 perawatan hari ke 2 dengan perburukan klinis, trombosit makin menurun. b. Dyspepsia Dasar: mual tetap dan nyeri ulu hati bertambah. P : IVFD RA : Gelofusine (30 tetes/menit) 3 : 2 Paracetamol 2 x 500 mg po Pumpitor 2x50 mg iv H2TL / 24 jam
(Tanggal 27 Juli 2013 jam 07:30 WIB) S : masih demam pada sore dan mejelang malam, tidak menggigil, nyeri ulu hati berkurang, mual berkurang, muntah tidak ada. Kepala masih terasa berat. Nafsu makan membaik.
O : Keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis. TD 110/70 mmHg, Nadi 68 x/menit, T o C 36,7 o C, RR 20 x/menit. Abdomen: supel, datar, nyeri tekan tidak ada. Bising usus terdengar normal, hepar dan lien tidak teraba membesar. Hasil lab tanggal 27 Juli 2013 jam 07: 42 Pemeriksaan Hasil Hematologi Hb Leukosit Ht Trombosit
13,4 2.100 38 50.000 A: 1. Dengue fever with warning sign / Demam berdarah dengue derajat 2 hari ke 7 perawatan hari ke 3 dengan penurunan trombosit. Dasar: Trombosit: 50.000/ l 2. Dyspepsia Dasar: mual dan nyeri ulu hati masih dirasakan. P : IVFD RA : Gelofusine (30 tetes/menit) 3 : 2 Paracetamol 2 x 500 mg Pumpitor 2x50 mg iv H2TL / 24 jam
(Tanggal 29 Juli 2013 jam 07:30 WIB) S: : tidak demam dan tidak menggigil, nyeri ulu hati berkurang, mual berkurang, muntah tidak ada. Kepala masih terasa sedikit berat. O: Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis, TD:110/80, Nadi 72 x/menit, RR 20 x/menit, T o C 36 o C. Hasil Lab tanggal 28 Juli 2013 Hematologi Hb Leukosit Ht Trombosit Hasil 10,0 3.000 31 81.000
A: 1. Dengue fever with warning sign //Demam berdarah dengue derajat 2, hari ke 10, perawatan hari ke 5 teratasi dengan peningkatan perbaikan klinis dan peningkatan trombosit. Dasar: keluhan tidak ada, trombosit 81.000 / l 2. Dyspepsia Dasar : keluhan mual dan nyeri ulu hati sudah berkurang, menandakan adanya perbaikan. P: IVFD RA : Gelofusine (30 tetes/menit) 3 : 2 Paracetamol 2 x 500 mg Pumpitor 2x50 mg iv H2TL / 24 jam
(Tanggal 30 Juli 2013 jam 13:10 WIB) S: sudah tidak ada keluhan O: Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis, TD:110/70, Nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit, T o C 36.1 o C. Hasil Lab tanggal 29 Juli 2013 Hematologi Hb Leukosit Ht Trombosit Hasil 13,6 4200 40 151.000 A: Dengue fever with warning sign //Demam berdarah dengue derajat 2, hari ke 11, perawatan hari ke 6 teratasi dengan peningkatan perbaikan klinis dan peningkatan trombosit. Dasar: keluhan tidak ada, trombosit 151.000 / l P: Boleh pulang Istirahat cukup