Anda di halaman 1dari 13

By:

Eylisha Afthersia L.
Veronika P.L.L.
Pada saat akhir perang dunia ke -2, Negara
Jepang mengalami kekalahan dari Sekutu dan
sudah tidak bisa lagi menahan atau melawan
serangan dari Sekutu, oleh karena itu, Negara
Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk Negara
Indonesia, namun harus bersedia membantu
Negara Jepang dalam melawan Sekutu.
Tanggal 1 Maret 1945, Kumakici Harada
mengumumkan dibentuknya BPUPKI (DOKURITSU
ZYUNBI TYOSHAKAI). Pada tanggal 29 April 1945
anggota BPUPKI dipilih. Anggota BPUPKI
beranggotakan 63 orang, dengan ketua Dr. Rajiman
Wedyiningrat dan wakil ketua Icibangase dari Negara
Jepang dan sekretarisnya, R.P. Soeroso. Anggota
BPUPKI setelah itu ditambahkan 7 orang. Anggota
BPUPKI resmi diumukan pada tanggal 28 Mei 1945
dan upacaranya dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi
In di Pejambon Jakarta.
Sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dimulai pada tanggal 29 Mei 1945
sampai 1 Juni 1945. Dalam persidangan
BPUPKI mereka membahas tentang dasar-
dasar Negara agar bangsa Indonesia merdeka,
berbagai pendapat telah dikemukakan, salah
satunya yang menyampaikan pendapat itu
adalah Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo
dan Ir. Soekarno.
Prof. Moh. Yamin SH. (29 Mei 1945)

Secara Lisan :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Secara Tulisan :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerayatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusayawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia




Prof. Mr. Dr. Supomo SH. (31 Mei 1945)
1. Paham negara kesatuan
2. Perhubungan negara dengan agama
3. Sistem badan permusyawaratan
4. Sosialisasi negara
5. Hubungan antarbangsa
Ir. Sukarno ( 1 Juni 1945 )
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Keutuhan yang berkebudayaan

Kelima pendapat ini diberinya nama Pancasila,
maka tanggal 1 Juni 1945 ini diperingati sebagai hari
lahirnya pancasila.
Setelah berakhirnya sidang pertama BPUPKI, mereka
belum juga menetapkan dasar Negara Indonesia
merdeka, maka BPUPKI membentuk suatu panitia
yang disebut sebagai Panitia Sembilan yang
beranggotakan 9 orang yaitu; Ir. Sukarno (ketua),
Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul
Wachid Hasyim, Mr. Moh. Yamin, H. Agus Salim,
Ahmad Subarjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A. A.
Maramis. Pada akhirnya, panitia sembilan berhasil
merumuskan pancasila pada tanggal 22 Juni 1945
dan diberi nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta
oleh Prof. Moh. Yamin SH.
Pada tanggal 10-17 Juli 1945, BPUPKI melakukan sidang
keduanya untuk membahas rancangan UUD, maka
dibentuklah panitia perancang UUD yang diketuai oleh Ir.
Sukarno. Setelah hasilnya sudah disempurnakan, Ir.
Sukarno menyampaikan hasil rancangan UUD nya di
sidang BPUPKI pada tanggal 14 Juli 1945 yang berisikan 3
hal pokok yaitu, pernyataan Indonesia merdeka,
pembukaan undang-undang dasar, dan undang-undang
dasar (batang tubuh). Pada tanggal 15-16 Juli 1945
diadakan kembali sidang untuk menyusun undang-undang
dasar, kemudian pada tanggal 17 Juli 1945 dilaporkanlah
hasil kerja penyusunan undang-undang dasar dan akhirnya
laporan tersebut diterima sidang pleno BPUPKI.
Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI
dibubarkan oleh Jepang. Kemudian Jepang
membentuk PPKI (DOKURITSU ZYUNBI IINKAI)
oleh Jendral Terauchi untuk melanjutkan hasil
kerja BPUPKI. PPKI dibentuk dengan
beranggotakan 21 orang yang setelah itu
ditambahkan 6 orang anggota lagi dan diketuai
oleh Ir. Sukarno. Tugas PPKI pada awalnya
adalah untuk mempersiapkan kemerdekaan yang
telah dijanjikan Jepang pada tanggal 24 Agustus
1945.
Agar tidak terkesan bahwa PPKI adakah bentukan Jepang, maka Ir.
Sukarno menambahkan 6 anggota baru yang membuat PPKI
beranggotakan 27 orang. Sidang PPKI yang pertama diadakan pada
tanggal 18 Agustus 1945 yang membahas tentang penetapan konstitusi
Negara, yaitu presiden, wakil presiden dan lembaga-lembaga yang akan
membantu presiden.
Namun, sebelum sidang dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam
mengadakan pembahasan untuk mencari penyelesaian masalah kalimat
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya yang terdapat dalam Jakarta Charter. Hal ini dilakukan
untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Hasil Sidang Pertama PPKI:

1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945
2. Memilih presiden dan wakil presiden (Sukarno dan Moh. Hatta)
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan musyawarah
darurat.


1. Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 alinea. Pada Alenia
ke-4 UUD 1945 tercantum Pancasila sebagai dasar negara
yang berbunyi sebagai berikut:

Pancasila
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4
pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan
3. Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan
penjelasan pasal demi pasal.

Anda mungkin juga menyukai