Anda di halaman 1dari 19

Kata Politik dalam Bahasa Arab berasal dari sasa-yasuusu yang berarti

mengemudi, mengendalikan dan mengatur. Jadi Kata tersebut telah


menjelma menjadi Siyasah yang berarti mengurus, mengatur kepentingan.

Politik dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siysah, artinya:
mengurusi urusan, melarang, memerintah (Kamus al-Muhth, dalam kata
kunci ssa). Nabi saw. menggungunakan istilah politik (siysah) dalam salah
satu hadisnya:



Bani Israil itu diurusi urusannya oleh para nabi (tassu hum al-anbiy).
Ketika seorang nabi wafat, nabi yang lain datang menggantinya. Tidak ada
nabi setelahku, namun akan ada banyak khalifah. (HR Muslim).







Obyek pembahasan Sistem Politik Islam

1.SiyasahDusturiyahatau dalam fiqih modern disebut
hukum Tata Negara.

2.SiyasahDauliyah atau biasa disebut Hukum
Internasional dalam Islam.

3.Siyasah Maaliyyahyaitu hukum yang mengatur tentang
pemasukan,pengelolaan,dan pengeluaran uang milik
Negara.

4. Siyasah Harbiah yaitu hukum yang mengatur tentang
peperangan.





Dalil-dalil Sistem Politik Islam
Konsep sistem politik islam yang diutamakan adalah
Musyawarah. Sebagaimana Allah berfirman:
......dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu...... (Qs. Al-Imron: 159)
......sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
musyawarah antara mereka..... (Qs. Asy-syura: 38)


Prinsip Dasar Sistem Politik Islam
(Asas-asas)

a) Prinsip Dasar dalam sistem politik islam sebenarnya
tidak hanya tertuju pada pemimpin saja. Namun
setiap umat juga harus mewujudkan Persatuan.
Allah swt berfirman:
Dan sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu,
agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka
bertaqwalah kepada-Ku. (Qs. Al-Mukminun: 52)


Allah SWT berfirman:
Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan
amanah kepada yang berhak menerimanya, dan
apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia
hendaknya kamu menetapkan dengan adil.............
(Qs. An-Nisa: 58)


Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang didalam dirinya
terdapat 4 hal maka ia munafik yang murni. Barangsiapa
yang ada didalam ddarinya terdapat salah satunya dari
padanya maka didalam dirinya terdapat pekerti munafik
sehingga ia meninggalkanya, yakni; apabila ia berkata maka
ia berdusta, apabila ia dipercaya, maka ia menghianati,
apabila ia berjanji selalu diingkari, dan apabila ia
bertengkar, maka (ia berbuat) keji. {HR. Bukhori, Muslim,
Abu Dawud, Turmudzi, dan Nasai}
Dalam sistem Pemerintahan atau sistem Politik Islam Kedaulatan &
Kekuasaan tertinggi ada di tangan Allah. Pemimpin dan Ummat
hakikatnya adalah satu dan tetap satu, yakni Hamba Allah. Sikap
seorang Hamba Allah adalah mengabdi kepada Allah. Sikap
pengabdian itulah menunjukkan bahwa antara Pemimpin dan Ummat
tak bedanya. Karena dimata Allah yang membedakan kita hanyalah
Ketaqwaan kepada-Nya. Sikap yang paling mendasar adalah saling
melayani antara satu dengan yang lain. Perilaku Ummat kepada
Pemimipin adalah patuh terhadapnya, & perilaku pemimpin kepada
ummat adalah melayani & mengayomi ummat. Kemudian Perilaku
Pemimpin dan Ummat adalah Taat dan Patuh Kepada Allah Taala.
Firman Allah:
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah & Taatila Rosul
(Muhammad), dan Pemegang Kekuasaan diantara kamu
(Qs. An-Nisa:59)

Musyawarah : Asas musyawarah yang paling utama adalah berkenaan
dengan pemilihan kepala negara dan orang-orang yang akan menjabat tugas-tugas
utama dalam pentadbiran ummah. Asas musyawarah yang kedua adalah berkenaan
dengan penentuan jalan dan cara pelaksanaan undang-undang yang telah
dimaktubkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Asas musyawarah yang seterusnya
ialah berkenaan dengan jalan-jalan bagi menetukan perkara-perkara baru yang
timbul di kalangan ummah melalui proses ijtihad.

Keadilan : Prinsip ini adalah berkaitan dengan keadilan sosial yang dijamin oleh
sistem sosial dan sistem ekonomi Islam. Dalam pelaksanaannya yang luas, prinsip
keadilan yang terkandung dalam sistem politik Islam meliputi dan merangkumi
segala jenis perhubungan yang berlaku dalam kehidupan manusia, termasuk
keadilan di antara rakyat dan pemerintah,kewajiban berlaku adil dan menjauhi
perbuatan zalim adalah di antara asas utama dalam sistem sosial Islam, maka
menjadi peranan utama sistem politik Islam untuk memelihara asas tersebut.
Pemeliharaan terhadap keadilan merupakan prinsip nilai-nilai sosial yang utama
kerena dengannya dapat dikukuhkan kehidupan manusia dalam segala aspeknya.


Kebebasan : Kebebasan yang dipelihara oleh sistem politik Islam ialah
kebebasan yang merujuk kepada makruf dan kebajikan. Menegakkan
prinsip kebebasan yang sebenarnya adalah tujuan terpenting bagi sistem
politik dan pemerintahan Islam serta menjadi asas-asas utama bagi
undang-undang perlembagaan negara Islam.

Persamaan : Persamaan di sini terdiri dari pada persamaan dalam
mendapatkan dan menuntut hak, persamaan dalam memikul
tanggungjawab yang ditetapkan oleh undang-undang perlembagaan dan
persamaan berada di bawah kuasa undang-undang.

Hak menghisab pemerintah : Hak rakyat untuk menghisab pihak
pemerintah dan hak mendapat penjelasan terhadap tindak tanduknya.
Prinsip ini berdasarkan kepada kewajiban pihak pemerintah untuk
melakukan musyawarah dalam hal-hal yang berkaitan dengan urusan
negara dan ummah. Hak rakyat untuk disyurakan adalah kewajiban setiap
anggota dalam masyarakat untuk menegakkan kebenaran dan
menghapuskan kemungkaran. Dalam pengertian yang luas, ini juga berarti
bahwa rakyat berhak untuk mengawasi dan menghisab tindak tanduk dan
keputusan-keputusan pihak pemerintah.






KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM POLITIK ISLAM

Umat Islam menyatukan antara ideal-ideal absolut dan realitas nisbi. Ideal-
ideal ini diabstraksikan dalam ajaran-ajaran dan doktrin-doktrin syariah.
Realitas merupakan kejadian-kejadian material dan situasional yang
melingkupi kehidupan manusia


Contohnya di indonesia : perumusan pancasila,pembuatan uud 1945 dll.




Agama
Hukum
Negara
Hukum
Negara
KONSEP AGAMA KONSEP PEMISAHAN
AGAMA
1. Menegakkan agama dan merealisasikan
perhambaan kepada Allah Tuhan semesta alam
2. Menegakkan keadilan
3. Memperbaiki keadaan manusia

Beberapa Tokoh Politik Islam
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Prestasi Abu Bakar Pada Masa Pemerintahannya dalam jangka waktu
dua tahun tiga bulan bangsa-bangsa yang memberontak itu dapat kembali
tenang dan menjadi bangsa bersatu yang kuat, disegani dan berwibawa, yang
akhirnya malah dapat menerobos dua imperium besar yang ketika itu
menguasai dunia dan menentukan arah kebudayaannya. Kedaulatan ini pula
yang kemudian mengemban peradaban di dunia selama berabad-abad
sesudahnya.
2. Salahuddin Ayyubi
seorang jendral dan pejuang
muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak
saat ini). Ia mendirikan Dinast Ayyubiyyah
di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak,
Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Salahuddin
terkenal di dunia Muslim dan Kristen
karena kepemimpinan, kekuatan militer,
dan sifatnya yang ksatria dan pengampun
pada saat ia berperang melawan tentara
salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga
adalah seorang ulama. Ia memberikan
catatan kaki dan berbagai macam
penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud.
3. ir.Soekarno

Dr.(HC) Ir. Soekarno
1
(ER , EYD: Sukarno, nama lahir : Koesno Sosrodihardjo) (lahir
di Surabaya

, Jawa Timur , 6 juni 1901 meninggal di Jakarta , 21 Juni 1970 pada umur 69
tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 19451966 Ia
memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan
Belanda.Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan
konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila.
Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta)
yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial,
yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat -
menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan
negara dan institusi kepresidenan.
[
Supersemar menjadi dasar Letnan
Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia. (PKI) dan
mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.

Setelah pertanggung
jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang
umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai
presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan mengangkat Soeharto
sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.


SELESAI


Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai