Anda di halaman 1dari 10

Tatalaksana Servisitis GO

Servisitis Akut
Memberikan antibiotik dosis tepat seperti doxycicline, azithromycin, erithromisin dan
menjaga kebersihan daerah kemaluan
Servisitis ronik
!engobatan terhadap in"eksi ini dimulai dengan pemeriksaan setelah #$ hari persalinan
atau sebelum hubungan seks dimulai% !ada mulut rahim luka lokal disembuhkan dengan cairan
albutil tingtura dan cairan nitrasargenti tingtura, dibakar dengan pisau listrik, termokaumeter,
mendinginkannya &kryosurgery'% !enyembuhan servisitis menahun sangat penting karena dapat
menghindari keganasan dan merupakan pintu masuk in"eksi kealat kelamin bagian atas% (amun
servisitis kronika pengobatannya lebih baik dilakukan dengan jalan kauterisasi radial dengan
termokauter atau dengan krioterapi% Sesudah kauterisasi terjadi nekrosis% )aringan yang
meradang terlepas dalam kira*kira $ minggu dan diganti lambat laun oleh jaringan yang sehat%
)ika radang menahun mencapai endoserviks jauh kedalam kanalis crevikalis, perlu dilakukan
konisasi dengan mengangkat sebagian besar mukosa endocerviks% )ika sobekan dan in"eksi
sangat luas, maka dilakukan amputasi serviks%
KOMPLIKASI
+artolinitis, yaitu membengkaknya kelenjar +artholin sehingga penderita sukar jalan
karena nyeri%
omplikasi dapat ke atas menyebabkan kemandulan, bila ke rongga perut menyebabkan
radang di perut dan usus%
Selain itu baik pada ,anita atau pria dapat terjadi in"eksi sistemik &seluruh tubuh' ke
sendi, jantung, selaput otak dan lain*lain%
!ada ibu hamil, bila tidak diobati, saat melahirkan mata bayi dapat terin"eksi, bila tidak
cepat ditangani dapat menyebabkan kebutaan
-n"eksi kadang menyebar melalui aliran darah ke . atau beberapa sendi, dimana sendi
menjadi bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas%
-n"eksi melalui aliran darah juga bisa menyebabkan timbulnya bintik*bintik merah berisi
nanah di kulit, demam, rasa tidak enak badan atau nyeri di beberapa sendi yang berpindah
dari satu sendi ke sendi lainnya &sindroma artritis-dermatitis'%
+isa terjadi in"eksi jantung &endokarditis'% -n"eksi pembungkus hati &perihepatitis' bisa
menyebabkan nyeri yang menyerupai kelainan kandung empedu%
omplikasi yang terjadi bisa diatasi dan jarang berakibat "atal, tetapi masa penyembuhan
untuk artritis atau endokarditis berlangsung lambat%%
Terapi Antibiotika
!enisilin !rokain / #,0 juta -1 -M &skin test dulu', $ hari berturut turut, atau
anamisin / $ gram -M dosis tunggal
Amoksisilin atau Ampisilin / 2,3 gram oral dosis tunggal &lebih poten bila ditambahkan
!robenesid . gram'
Tetrasiklin cap/ # 4 355 mg selama 3 hari, atau
dosis a,al .%355 mg, dilanjutkan # 4 355 mg selama # hari
otrimoksasol tablet #05 / . 4 # tablet selama 3 hari
+ila ada komplikasi / Amoksisilin atau Ampisilin / 2,3 gram oral dosis tunggal diteruskan
# 4 355 mg selama .5 hari% !engamatan dan pemberian ulang dilakukan pada hari ke 2, 6
dan .#, sesudah itu setiap bulan selama 2 bulan%
7e"triakson intramuskuler &melalui otot' suntikan tunggal
!emberian antibiotik per-oral &melalui mulut' selama . minggu &biasanya diberikan
doksisiklin'%
Terapi sebaiknya diberikan juga kepada patner sex penderita &suami' secara bersamaan%
Selama masa terapi sebaiknya kegiatan sex dihentikan%
!engobatan secara cepat pada gonore sangat penting untuk mengurangi transmisi% 8aktor*
"aktor yang mempengaruhi keputusan terapi meliputi/ Antimikroba
kerentanan98armakokinetik karakteristik, eberhasilan dalam kompleks : rumit in"eksi,
;i"erensial keberhasilan di lokasi anatomi berbagai in"eksi, Toksisitas, enyamanan
pemberian dan +iaya
Terapi empirik a,al terdiri dari generasi ketiga se"alosporin, seperti ce"triaxone% 7;7
merekomendasikan bah,a semua pasien dengan in"eksi gonorrheal juga dira,at karena
diduga koin"eksi dengan trachomatis 7%!erkembangan resistensi terhadap antibiotik
beberapa memiliki pilihan pengobatan terbatas% kuinolon*tahan ( gonorrhoeae mungkin
timbul dari mutasi pada gyrA &resistensi menengah' atau gyrA dan !arc &resistensi'
Terapi medis memerlukan antibiotik dengan e"ikasi terhadap ( gonorrhoeae% ;alam
,aktu terakhir ini, pengobatan pilihan adalah obat oral selama .5 hari atau suntikan,
namun pasien cenderung kurang patuh pada obat karena berbagai alasan, dan
ketersediaan obat yang lebih baru telah memungkinkan di*kantor, satu* dosis, pengobatan
oral untuk memastikan kepatuhan%Setelah mendapat spesimen untuk diagnosis, banyak
praktisi dugaan mengobati pasien berdasarkan ri,ayat dan pemeriksaan, karena risiko
miskin tindak lanjut, komplikasi, dan penyakit terus menyebar ke mitra lainnya% Selain
itu, karena gonore sering didiagnosis secara bersamaan dengan klamidia, banyak praktisi
mengobati pasien untuk kedua penyakit ketika mera,at untuk salah satu setelah masa
baru lahir%-n"eksi diseminata atau rumit &misalnya, endokarditis, meningitis'
membutuhkan lebih lama, terapi ra,at inap% )ika se"alosporin adalah bukan pilihan bagi
gonore disebarluaskan atau penyakit radang panggul &!-;', "luoro<uinolones dapat
dipertimbangkan jika data lokal menunjukkan kerentanan antimikroba% 1ntuk kasus ini,
konsultasi penyakit menular sangat penting%( gonorrhoeae di Amerika Serikat tidak
cukup rentan terhadap penisilin, tetrasiklin, eritromisin dan untuk antimikroba ini untuk
direkomendasikan%
Ceftriaxone (Rocephin' 7e"triaxone merupakan obat pilihan dalam mengobati gonore
karena pencapaian tinggi, tingkat bakterisida berkelanjutan dalam darah% (amun, ada
kekha,atiran lebih mengembangkan resistensi obat dengan "ormulasi oral tertentu%
!ertimbangan negati" termasuk biaya obat mungkin lebih tinggi, ketidaknyamanan karena
injeksi, dan biaya tambahan akibat pemberian injeksi% 7e"triaxone mengikat terhadap
penisilin*mengikat protein, pertumbuhan sel dinding menghambat bakteri%7e"triaxone
sering digunakan sebagai terapi lini pertama untuk in"eksi gonokokal diseminata &;G-',
penyakit ra,at jalan radang panggul &!-;', dan in"eksi "aring%
Cefixime (SupraX) 7e"ixime, sebuah se"alosporin, menghambat sintesis dinding sel
bakteri dengan mengikat . atau beberapa penisilin*mengikat protein% -ni adalah obat
sekunder pilihan karena tingkat obat yang tidak tinggi, atau sebagai dipertahankan,
seperti yang terlihat dengan dosis $35*mg ce"triaxone% !engembangan resistensi
emungkinan lain tentang tren% )ika ce"triaxone bukanlah pilihan, se"iksim dapat
dipertimbangkan karena pemberian oral, dosis tunggal pengobatan, dan biaya mungkin
lebih rendah dibandingkan dengan obat parenteral%Setelah masa ketidaktersediaan,
ce"ixime oral sekarang tersedia lagi di Amerika Serikat, dalam tablet dan suspensi, untuk
pengobatan gonore urogenital atau rektal tanpa komplikasi
ox!c!c"ine (#ibram!cin$ A%oxa$ or!x) ;oksisiklin menghambat sintesis protein
dan, dengan demikian, pertumbuhan bakteri dengan mengikat 25S dan kemungkinan 35S
subunit ribosom bakteri yang rentan%
A&itromi'in ((ithromax$ (max) Azitromisin digunakan untuk mengobati ringan hingga
sedang in"eksi mikroba% Agen ini menghambat pertumbuhan bakteri, kemungkinan
dengan menghalangi disosiasi asam pengalihan peptidil ribonukleat &t=(A' dari ribosom,
menyebabkan =(A*dependent sintesis protein untuk menangkap%-n"ormasi dari negara
7;7 bah,a azitromisin $g secara lisan e"ekti" terhadap in"eksi gonokokal tanpa
komplikasi, tapi mahal, menyebabkan iritasi G-, dan tidak direkomendasikan untuk
pengobatan gonore%
Amok'i'i"in (Moxata)) Amoksisilin mengganggu sintesis dinding sel mucopeptides
selama multiplikasi akti", sehingga aktivitas bakterisidal terhadap bakteri rentan%>ihat
in"ormasi obat penuh!erak nitrat !erak nitrat menghambat pertumbuhan bakteri gram
positi" dan gram negati"% ?"ek kuman dari agen ini disebabkan pengendapan protein
bakteri dengan ion perak dibebaskan%
)ika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dira,at di rumah
sakit dan mendapatkan antibiotik intravena &melalui pembuluh darah, in"us'
Penata"ak'anaan
Pre*entif
!encegahan ini juga bisa dengan berbagai cara sepeti memakai alat pelindung, pemakaian obat
atau cara pro"ilaksis atau melakukan pemeriksaan secara dini%
Alat pelindung
Memakai alat pelindung terhadap kemungkinan tertularnya !@S dapat dilakukan dengan
menggunakan kondom% ondom cukup e"ekti" mencegah terjadinya penularan !@S termasuk
A-;S%
!emakaian obat atau cara pro"ilaksis
!emakaian antiseptik cair untuk membersihkan vagina pada hubungan yang dicurigai
menularkan penyakit kelamin relative tidak ada jika tidak disertai dengan pengobatan terhadap
microorganism penyebab penyakitnya% !emakaian obat antibiotik dengan dosis pro"ilaksis atau
dosis yang tidak tepat juga merugikan karena selain kuman tidak terbunuh juga terdapat
kemungkinan kebal terhadap obat jenis tersebut% !emakaian obat yang mengandung estriol baik
krem maupun obat minum berman"aat pada pasien menaupose dengan gejala yang berat%
!emeriksaan secara dini
anker serviks dapat dicegah secara dini dengan melakukan !ap smear secara berkala% ;engan
pemeriksaan !ap smear dapat diamati adanya perubahan sel*sel normal menjadi kanker yang
terjadi berangsur*angsur, bukan secara mendadak% anker leher rahim memberikan gejala
keputihan berupa sekret encer, ber,arna merah muda, coklat mengandung darah atau hitam serta
berbau busuk%
Selain itu, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan daerah intim sebagai tindakan mencegah
berulangnya keputihan yaitu dengan/
.%
!ola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup, hindari rokok
dan alkohol serta hindari stres berkepanjangan%
$%
Setia kepada pasangan%
2%
Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak
lembab misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat,
hindari pemakaian celana terlalu ketat% +iasakan untuk mengganti pembalut, pantyliner
pada ,aktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak%
#%
+iasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan ke
belakang%
3%
!enggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan
"lora normal vagina% )ika perlu, lakukan konsultasi medis dahulu sebelum menggunakan
cairan pembersih vagina%
A%
@indari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pe,angi pada daerah vagina
karena dapat menyebabkan iritasi%
6%
@indari pemakaian barang*barang yang memudahkan penularan seperti meminjam
perlengkapan mandi dsb% Sedapat mungkin tidak duduk di atas kloset di B7 umum atau
biasakan mengelap dudukan kloset sebelum menggunakannya%

Kuratif
8isiologis/ Tidak ada pengobatan khusus, penderita diberi penerangan untuk
menghilangkan kecemasannya%
!atologis/ Terapi "luor albus harus disesuaikan dengan etiologinya%
Pro)no'i'
!rognosis "lour albus baik karena in"eksinya dapat disembuhkan ,alaupun dapat timbul
kembali pada $5*25C ,anita ,alaupun tidak menunjukkan gejala% !engobatan ulang
dengan antibiotik yang sama dapat dipakai%
;ilaporkan terjadi perbaikan spontan pada lebih dari .:2 kasus% ;engan pengobatan yang
tepat dapat memberi angka kesembuhan yang tinggi &0#*DAC'%
Tatalaksana kandidiasis vulvovaginal
M?;-AS-
TO!-A>
+erikan anti*"ungal dalam bentuk krim atau supositoria &butoconazole clotrimazole
miconazole nystatin terconazole dan tioconazole'
Terapi diberikan selama 2 E 6 hari
Obat diberikan di vulva untuk mengatasi pruritus
!erlu diketahui bah,a obat anti "ungal topikal yang mineral-oil base dapat merusak latex
kondom pria dan ,anita% Sarankan pasien agar menggunakan metode alternati" untuk mencegah
transmisi @-F * kehamilan atau tidak melakukan sanggama pada masa pengobatan% ondom
non*latex &plastik atau polietilen' atau kondom ,anita &poliuretan' dapat dignuakan pada masa
terapi%
M+IKASI ORAL
8luconazole .35 mg !O, dosis tunggal &perhatikan GTreatment notes,G diba,ah'
-traconazole $55 mg !O +-; untuk . hari, atau $55 mg !O satu kali sehari selama 2*6
hari &perhatikan GTreatment notes,G diba,ah'
I,-+KSI +,.A, KOMPLIKASI
Kan%i%ia'i' beru"an) %an berat
+atasan in"eksi yang disebut sebagai kandidiasis berulang atau berat adalah bila terjaid serngan
lebih dari # kali dalam satu tahun% !ertimbangkan pemberian terapi /
Terapi topikal seperti diatas selama 6 E .# hari
8luconazole .35 mg p%o setiap 2 hari &2 dosis' &perhatikan Treatment notes,G diba,ah'
1ntuk kasus berat yang seringkali berulang, diperlukan pencegahan sekunder
&"luconazole .35 mg tiap minggu atau clotrimaxole supositoria vaginal 355 mg tiap
minggu'
;A8TA= !1STAA
8elman HM, !hilm% Sexually Transmitted ;iseases, 7hurchil >ivingstone, .D0A%
@olmes , Mardh !A, Sparling !8, Biesner !)% Sexually Transmitted ;iseases, Mc Gra, @ill,
8irst ?dition, .D0D, .2. E .A5%
ing A, (icol 7, Feneral ;iseases 2 rd ed% The ?nglish >anguage +ook Society +aillere Tindal,
.D05, .6$ E $35%
Standarisasi ;iagnostik dan !enatalaksanaan +eberapa !enyakit Menular Seksual &!MS', 81-,
.DD5, .26 E .#A%
Thin (%=% >ecture (otes on Sexually Transmitted ;iseases +lack,ell Scienti"ic !ublications,
.D0$, .5$ E ..0%
Amiruddin, ;% 8luor Albus in !enyakit Menular Seksual% $552%>iS / )ogjakarta
Anderson, )=% Genital Tract -n"ections in ,omen% Med 7lin (orth Am,.DD3I6DI.$6.*D0
Anindita, Biki% Santi Martini% $55A% 8aktor =esiko ejadian andidiasis vaginalis pada
akseptor +% 8akultas esehatan Masyarakat% 1(A-=% Surabaya%
Asbil % ;etection o" (eisseria gonorrhoeae and 7lamidya trachomatis 7olonitation o" the
Gravid cerviks% Am ) Obstet Gynecol $555I$I2#5*A%
Aulia A% eputihan Suatu eluhan !asien dalam !raktek Sehari*hari% $55.% +agian @istologi
8akultas edokteran 1niversitas -ndonesiaI )akarta%
7handran, >% 7ervicitis% eMedicine )ournal $55$I2&#'%
;onders GG% !athogenesis o" Abnormal Fagina +acterial 8lora% Am ) Obsted Gynecol
.DDDI#I06$*#

@erman, M)% Firus pada !enyakit @ubungan Sexual% Maj edok -ndon .DDDI#DI#36*A6
@utabarat, @% =adang dan +eberapa !enyakit lain pada Alat*Alat Genital Banita% .DDD% )akarta
)arvis G%)% The management o" gynaecological in"ections in Obstetric and Gynaecology A
7ritical Approach to the 7linical !roblems% .DD#% Ox"ord 1niversity !ress / Ox"ord
oneman, ?B% -ntroduction to microbiology% ) 7lin Microbiol .DD$I#I05*0
Manoe, -%% M%S% M, =au", S, 1smany,@% !edoman ;iagnosis dan Terapi Obstetri dan
Ginekologi% .DDD% +agian:SM8 Obstetri dn Ginekologi 8akultas edokteran 1(@AS =S1! dr%
Bahidin Sudirohusodo / 1jung pandang
Mansjoer A, Triyanti , Savitri, =, Bardhani,B%-, Setio,ulan, B% eputihan -n% apita Selekta
edokteran% ?disi ke*2% $55.% Media Aesculapius / )akarta
=amayanti% !ola Mikroorganisme 8luor albus !atologis yang disebabkan oleh -n"eksi pada
!enderita =a,at )alan di linik% $55#% Tesis:8 1(;-!ISemarang%
Sch,abe, =)% Asymptomatic bacterial Faginosis% $555IAI.A#2*#6
Sianturi, M@=% eputihan Suatu enyataan dibalik Suatu emelut% +agian Obstetri Ginekologi
81-, .DDAI )akarta
Biggins, =% Test to identi"y sialides activity in Faginal S,ab "rom Bomen ,ith +acterial
Faginosis% $555I20&0'I25AD*06

Anda mungkin juga menyukai