Anda di halaman 1dari 9

10th December 2012

ANTIHIPERTENSI
Pendahuluan
Tekanan darah (TD) ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu curah jantung (cardiac output) dan
resistensi vaskular perifer (preipheral vascular resistance). Curah jantung merupakan hasil kali antara
frekuensi denyut jantung dengan isi sekuncup (stroke volume), sedangkan isi sekuncup ditentukan oleh aliran
balik vena (venous return) dan kekuatan kontraksi miokard. Resistensi perifer ditentukan oleh tonus otot polos
pembuluh darah, elastisitas dinding pembuluh darah dan viskositas darah.
Semua parameter di atas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sistem saraf simpatis dan
parasimpatis, sistem renin-angiotensin-aldosteron (SRAA) dan faktor lokal berupa bahan-bahan vasoaktif
yang diproduksi oleh sel endotel pembuluh darah.
Sistem saraf simpatis bersifat presif yaitu cenderung meningkatkan tekanan darah dengan
meningkatkan frekuensi denyut jantung, memperkuat kontraktilitas miokard, dan meningkatkan resistensi
pembuluh darah. Sistem parasimpatis bersifat depresif, yaitu menurunkan tekanan darah karena menurunkan
frekuensi denyut jantung. SRAA juga bersifat presif berdasarkan efek vasokontriksi angiotensin II dan
perangsangan aldosteron yang menyebabkan retensi air dan natrium di ginjal sehingga meningkatkan volume
darah. Selain itu terdapat sinergisme antara sistem simpatis dan SRAA yang saling memperkuat efek masing-
masing.
Obat-obat antihipertensi bekerja dengan berbagai mekanisme yang berbeda, namun akan berakhir pada
penurunan curah jantung, atau resistensi perifer, atau keduanya (Nafrialdi, 2009).
Interaksi Obat Antihipertensi
Interaksi Obat Antihipertensi | interaksi obat sains 2009 http://antihipertensi-sains09.blogspot.com/2012/12/interaksi-obat-antih...
1 of 9 9/12/2014 8:17 PM
Pengertian
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg
dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).
Klasifikasi Hipertensi
1. Berdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu :
Hipertensi primer (esensial) Adalah suatu peningkatan persisten tekanan arteri yang
dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik normal, Hipertensi ini tidak
diketahui penyebabnya dan mencakup + 90% dari kasus hipertensi (Wibowo, 1999).
Hipertensi sekunder Adalah hipertensi persisten akibat kelainan dasar kedua selain
hipertensi esensial. Hipertensi ini penyebabnya diketahui dan ini menyangkut + 10% dari
kasus-kasus hipertensi. (Sheps, 2005).
2. Berdasarkan bentuk hipertensi,yaitu hipertensi diastolic,campuran,dan sistolik.
Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan diastolik tanpa
diikuti peningkatan tekanan sistolik. Biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa
muda.
Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi) yaitu peningkatan tekanan darah
pada sistol dan diastol.
Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan sistolik
Interaksi Obat Antihipertensi | interaksi obat sains 2009 http://antihipertensi-sains09.blogspot.com/2012/12/interaksi-obat-antih...
2 of 9 9/12/2014 8:17 PM
tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik. Umumnya ditemukan pada usia lanjut.
(Gunawan, 2001)
Pembagian Obat-Obat Antihipertensi
Dikenal 5 kelompok obat lini pertama (first line drug) yang lazim digunakan untuk pengobatan awal
hipertensi, yaitu:
1) Diuretik
2) Penghambat Adrenergik
3) Vasodilator
4) Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE-inhibitor) ddan Antagonis Reseptor
Angiotensin II (Angiotensin Receptor Blocker, ARB)
5) Antagonis Kalsium
Mekanisme Kerja
1. Diuretik
Diuretik bekerja dengan mengurangi reabsorpsi NaCl di tempat-tempat yang berbeda di nefron,
sehingga meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan air. Diuretik dikelompokkan menjadi 3
golongan berdasarkan tempat kerjanya :
1. Diuretik tiazida
Mekanisme kerjanya : penghambatan reabsorpsi NaCl.
Contoh hidroklorotiazida, bendroflumetiazid, klortalidon, indapamid
2. Diuretik kuat
Mekanisme kerjanya : melalui penghambatan terhadap transport elektrolit Na, K danCl.
Contoh: Furosemid
3. Diuretik hemat kalium
Mekanisme kerjanya : penghambatan reabsorpsi Na dan sekresi K dengan jalan antagonisme
kompetitif (spironolakton) atau secara langsung (triamteren dan amilorid).
2. Penghambat Adrenergik
Adrenoseptor dari sistem saraf simpatik terdiri dari dua jenis utama, yaitu alpha dan beta.
a. Alfa Bloker (-Blocker)
Hanya alfa-bloker yang selektif menghambat reseptor 1 yang digunakan sebagai
antihipertensi.
Hambatan resseptor 1 menyebabkan vasodilatasi di arteriol dan venula sehingga
menurunkan resistensi perifer.
b. Beta Bloker
Berbagai mekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian -bloker dapat dikaitkan
dengan hambatan reseptor 1, antara lain:
Penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga
menurunkan curah jantung
Hambatan sekresi renin di sel-sel jukstaglomeruler ginjal dengan akibat penurunan
produksi angiotensinogen II
Efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis, perubahan pada
sensitivitas baroreseptor, perubahan aktivitas neuron adrenergik perifer dan
Interaksi Obat Antihipertensi | interaksi obat sains 2009 http://antihipertensi-sains09.blogspot.com/2012/12/interaksi-obat-antih...
3 of 9 9/12/2014 8:17 PM
peningkatan biosintesis prostasiklin.
3. Vasodilator
Vasodilator dapat bekerja dengan berbagai cara seperti merelaksasikan otot polos arteriol secara
langsung (hidralazin), membuka kanal kalium sensitif ATP (minoksidil dan diazoksid), dan
menjadi donor NO yang bekerja dengan mengaktifkan guanilat siklase dan meningkatkan konversi
GTP menjadi GMP-siklik pada otot polos pembuluh darah sehingga terjadi penurunan kalsium
intrasel yang berujung pada relaksasi arteriol dan venula ( Na-nitroprusid).
4. Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE-inhibitor) dan Antagonis Reseptor
Angiotensin II (Angiotensin Receptor Blocker, ARB)
Angiotensin Converting Enzyme (ACE) adalah suatu enzim yang bekerja mengubah
angiotensin I menjadi angiotensin II. Diketahui bahwa angiotensin II memiliki efek vasokontriksi
yang sangat kuat dan merangsang sekresi aldosteron pada korteks adrenal. Dengan demikian
ACE-inhibitor bekerja dengan cara menghambat enzim ACE sehingga angiotensin II tidak
terbentuk dan akan menurunkan tekanan darah.
Antagonis Reseptor Angiotensin II (ARB) bekerja dengan memblok resseptor AT1 yang
berfungsi untuk memperantai semua efek fisiologis Angiotensin II terutama yang berperan dalam
homeostasis kardiovaskular. Sehingga akibat dari penghambatan angiotensin maka tekanan darah
akan menurun.
5. Antagonis Kalsium
Antagonis Kalsium menghambat influks (pemasukan) kalsium pada sel otot polos pembuluh
darah dan miokard. Pada pembuluh darah, antagonis kalsium terutama menimbulkan relaksasi
arteriol sedangkan vena kurang dipengaruhi.
Interaksi Obat Antihipertensi | interaksi obat sains 2009 http://antihipertensi-sains09.blogspot.com/2012/12/interaksi-obat-antih...
4 of 9 9/12/2014 8:17 PM
Tabel Interaksi Obat
Obat A
Mekanisme Kerja
Obat A
Obat B
Mekanisme Kerja
Obat B
Interaksi Obat
Diuretik
Thiazide diuretics
Meningkatkan
ekskresi Na, Cl,
dan air melalui
penghambatan
transport ion Na
melalui epitel
tubuli ginjal.
Obat
Antihipertensi
dan diuretik
Sesuai dengan
mekanisme
antihipertensi dan
diuretik
Menimbulkan efek
aditif (efek samping
hipotensi ortostatik).
Hidroklortiazid Trimetoprim
Trimethoprim (TMP)
memblok produksi
asam tetrahydrofolic
dengan menghambat
enzim reduktase
Kadar natrium yang
sangat rendah terlihat
pada beberapa pasien
yang menggunakan
hidroklorotiazid dengan
Interaksi Obat Antihipertensi | interaksi obat sains 2009 http://antihipertensi-sains09.blogspot.com/2012/12/interaksi-obat-antih...
5 of 9 9/12/2014 8:17 PM
dihydrofolate.
amiloride atau
triamterene saat pasien
diberi trimetoprim atau
kotrimoksazol.
Trimethoprim dapat
menyebabkan
hiperkalemia dan ini
menyebabkan aditif
dengan diuretik hemat
kalium, termasuk
antagonis aldosteron.
Penghambat
Adrenergik
-blockers
-blockers
Adrenolitik
Sentral
Alpha blockers Menghambat
reseptor A1
sehingga
menyebabkan
vasodilatasi arteriol
dan venula
sehingga
menurunkan
resistensi perifer
ACE-inhibitors
Menghambat enzim
Angiotensin
Converting Enzyme
(ACE) sehingga
pembentukan
Angiotensin II yang
diindikasikan sebagai
vasokonstriktor kuat
terhambat
Peningkatan efek
hipotensif oleh ACEis.
Sinergis : Enalapril
(ACEis) + Bunazosin.
Potensiasi : Alfuzosin,
Prazosin, dan terazosin +
ACEis
Alpha blockers Beta Blockers
Menghalangi
norepinephrin dan
epinephrin (adrenalin)
dari pengikatan pada
reseptor-reseptor beta
pada saraf-saraf
Peningkatan efek
hipotensif (pada
umumnya potensiasi
karena terdapat beberapa
kasus dimana pasien
pingsan karena
penggunaan kombinasi
ini)
Beta Bloker
Menghalangi
norepinephrin dan
epinephrin
(adrenalin) dari
pengikatan pada
reseptor-reseptor
beta pada saraf-
saraf.
Calcium-channel
blockers;
Diltiazem
Mendepresi fungsi
nodus SA dan AV,
juga vasodilatasi arteri
dan arteriol koroner
serta perifer
Efek bradikardia dari
beta blockers dapat aditif
dengan keterlambatan
dalam konduksi melalui
node atrioventrikular
(AV node) disebabkan
oleh diltiazem. Hal ini
menguntungkan karena
meningkatkan efek
antianginal pada
kebanyakan pasien,
tetapi beberapa efek ini
dapat memperburuk
kelainan jantung.
Beta Bloker Fenitoin
Bekerja di korteks
motor dalam
menghambat
penyebaran aktivitas
kejang. Mungkin
bekerja dengan
mempromosikan
pengeluaran natrium
dari neuron, sehingga
menstabilkan ambang
terhadap
Adisi efek depresan
jantung
Interaksi Obat Antihipertensi | interaksi obat sains 2009 http://antihipertensi-sains09.blogspot.com/2012/12/interaksi-obat-antih...
6 of 9 9/12/2014 8:17 PM
hyperexcitability. Juga
menurunkan
post-tetanic
potentiation di
synapse.
Klonidin
Bekerja pada
reseptor A2 di SSP
dengan efek
penurunan
simpathetic outflow
ACE-inhibitor
Menghambat enzim
Angiotensin
Converting Enzyme
(ACE) sehingga
pembentukan
Angiotensin II yang
diindikasikan sebagai
vasokonstriktor kuat
terhambat
Potensiasi efek
hipotensif apabila
kombinasi ini digunakan
Klonidin
Antipsikotik;
Haloperidol
memblok reseptor D2
di mesolimbik,
mesokortikal,
nigostriatal dan
tuberoinfundibular
Efek samping hipotensi
dari penggunaan
antipsikotik dapat
menghasilkan adisi efek
hipotensif dengan
kombinasinya bersama
klonidin
Vasodilator
Diazoksid
membuka kanal
kalium sensitif ATP
(ATP-dependent
pottasium channel)
dengan akibat
terjadinya effluks
kalium dan
hiperpolarisasi
membran yang
diikuti oleh
relaksasi otot polos
pembuluh darah
dan vasodilatasi
Hidralazin
merelaksasi secara
langsung otot polos
arteriol
Bersifat adiksi dan dapat
menyebabkan hipotensi
akut pada beberapa
kasus.
Hidralazin
merelaksasi secara
langsung otot polos
arteriol
Beta Blocker
Menghalangi
norepinephrin dan
epinephrin (adrenalin)
dari pengikatan pada
reseptor-reseptor beta
pada saraf-saraf
Terjadinya peningkatan
level plasma dari beta
bloker (bersifat adiksi)
ACE-inhibitor dan
ARB
Kaptopril
Menghambat enzim
Angiotensin
Converting Enzyme
(ACE) sehingga
pembentukan
Angiotensin II yang
diindikasikan
sebagai
vasokonstriktor
kuat terhambat
Tiazida
Meningkatkan
ekskresi Na, Cl, dan
air melalui
penghambatan
transport ion Na
melalui epitel tubuli
ginjal.
Efek antihipertensif yang
aditif
Lisinopril Garlic capsule
Menurunkan tekanan
darah
efek antihipertensif yang
aditif bahkan mampun
menyebabkan pasien
kehilangan kesadaran.
Interaksi Obat Antihipertensi | interaksi obat sains 2009 http://antihipertensi-sains09.blogspot.com/2012/12/interaksi-obat-antih...
7 of 9 9/12/2014 8:17 PM
Antagonis Kalsium
felodipine
Mendepresi fungsi
nodus SA dan AV,
juga vasodilatasi
arteri dan arteriol
koroner serta
perifer
alcohol -
Kemungkinan Hipotensi
postural meningkat
dengan meningkatnya
efek antihipertensif. Efek
antihipertensif biasanya
bersifat aditif
Ca- Channel
blockers
Alpha blocker
Menghambat reseptor
A1 sehingga
menyebabkan
vasodilatasi arteriol
dan venula sehingga
menurunkan resistensi
perifer
Menurunkan tekanan
darah secara aditif
Sediaan di Pasaran
Diuretik
Aldactone, classic, dan vasodil.
Penghambat Adrenergik
B-Beta, bisovell, dan carbloxal.
Vasodilator
Brainact, Dizine, dan Ergotika.
Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE-inhibitor) ddan Antagonis Reseptor
Angiotensin II (Angiotensin Receptor Blocker, ARB)
Accupril, captensin, cardace, dan angioten
Antagonis Kalsium
Actapin, Amcor, dan Cardiover
Disusun Oleh
Angelina Rini Harlim (091501090)
Karina Geumala Putri (091501091)
Ovalina Silvia Br Ginting (091501091)
Yusna Satia Tambunan (0915011 )
Timotius Zendrato (0915011 )
Diposkan 10th December 2012 oleh karina geumala putri
0
Tambahkan komentar
Interaksi Obat Antihipertensi | interaksi obat sains 2009 http://antihipertensi-sains09.blogspot.com/2012/12/interaksi-obat-antih...
8 of 9 9/12/2014 8:17 PM
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Interaksi Obat Antihipertensi | interaksi obat sains 2009 http://antihipertensi-sains09.blogspot.com/2012/12/interaksi-obat-antih...
9 of 9 9/12/2014 8:17 PM

Anda mungkin juga menyukai