Anda di halaman 1dari 17

1.

PENGANTAR

Logic atau logika menurut bahasa adalah sesuatu yang dapat diterima oleh
akal. Namun logic yang dimaksudkan disini adalah logic yang lazim digunakan
dalam dunia keteknikan.
Selanjutnya logic tersebut dapat diimplementasikan dalam bentuk simbol yang
dikenal dengan simbol gerbang logic (logic gate). Simbol-simbol tersebut tidak
menjelaskan bagaimana bentuk alat itu, melainkan hanya menyatakan fungsinya
Sequence menurut pengertiannya adalah urut-urutan, dalam hal ini urut-urutan
menjalankan atau memberhentikan suatu peralatan pada suatu proses di dalam
power plant/industri.
Menjalankan (start-up) maupun memberhentikan (shut-down) suatu peralatan
yang diatur sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap peralatan telah disesuaikan
dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.
Pengendalian sejumlah peralatan tersebut pada berbagai macam proses dapat
dikenal melalui sistem logic dan sekuensial yang mengendalikan urutan saat start-
up maupun saat shut-down, dan sekaligus di dalam sistem tersebut juga
mengandung fungsi pengamanan saat sedang operasi.
Didalam ruang lingkup instalasi peralatan-peralatan power plant dikenal dua
istilah diagram atau gambar rangkaian operasional melalui:
1. Logic diagram
2. Schematic diagram
Logic diagram menyajikan detail yang secara skematis memperlihatkan semua
instrumen perlatan yang akan mempengarui berlangsungnya pengaturan yang
bersifat sekuensial yaitu peralatan-peralatan yang berpengaruh dalam
berlangsungnya pengaturan seperti switch, timer dan memory yang mempunyai
keluaran sebagai pengemudi/ menjalankan Pompa, katup, kompresor dan
sebagainya
Schematic diagram dibuat untuk memperlihatkan semua peralatan listrik yang
digunakan yang meliputi schematic control diagram seperti phenumatic dan
hydraulik dan electrical schematic diagram yang memperlihatkan semua peralatan
listrik yang digunakan, hal ini akan membantu untuk dapat mengerti operasional
sistem peralatan maupun proses tersebut dengan cepat, sehingga memudahkan
dalam hal mencari gangguan dan pemeriksaan. Schematic diagram ini ada yang
diperuntukan pada schematic control diagram, yang menerangkan dan
menjelaskan fungsi dari bermacam-macam komponen kontrol.
2
Oleh karenanya uraian yang akan disajikan dalam kursus ini menitik beratkan
pada pemahaman terhadap rangkaian operasi suatu peralatan melalui rangkaian
Logic dan Sekuensialnya berupa contoh-contoh kecil untuk memahami schematik
dan logic diagram yang lebih kompleks yang ada di tiap-tiap power plant.
Kompleksitas diagram instalasi macam-macam peralatan dapat diminimais
dengan mempelajari isi buku-buku petunjuk yang merujuk kepada peralatan yang
dimaksud dan uraian dari semua instalasinya dan ini pasti ada karena semua
vendor yang terkait pastilah menyediakan buku-buku tersebut sebagai pegangan
untuk operator, engineer dan yang terlibat dalam lingkup pemeliharaan dan
pengembangan suatu power plant.

2. GERBANG LOGIKA
Adalah merupakan komponen dari rangkaian logic berdasarkan rangkaian logic ini
akan terbentuk suatu fungsi fungsi logic yang diaplikasikan pada suatu sistem
peralatan.

RANGKAIAN LOGIKA
Rangkaian Logika secara umum dinamai juga rangkaian pintu (gate circuit) yang
terdiri dari gerbang-gerbang logic, didalam gatecircuit kita tidak perlu mengetahui
bagaimana pengawatan dalamannya, sudah tersedia dalam bentuk I.C
(Integrated circuit) yang perlu diketahui hanyalah bagaimana sinyal-sinyal
masukan pada suatu gatecircuit akan mengeluarkan sinyal keluaran, dimana
sinyal keluaran hubungannya dengan sinyal masukan mempunyai keterkaitan
yang logis dan masuk akal.
Rangkaian logika diterapkan pada piranti-piranti digit dan komputer guna
mengotomatikkan proses-proses industri ataupun pekerjaan pengotomatisan
suatu sistem peralatan

KOMPONEN DASAR LOGIC GATE
Ada tiga komponen dasar suatu GERBANG LOGIKA, yaitu:
AND GATE
OR GATE
NOT GATE

3


AND GATE




OR GATE





NOT GATE



Tiga komponen dasar pada gambar diatas terlihat suatu black-box dimana F=
sinyal keluaran dari suatu fungsi sinyal-sinyal masukan (A dan B), sedangkan
pada NOT GATE hanya ada satu masukan.
Rangkaian logika bekerja dengan sistem bilangan biner yaitu bilangan basis dua
dengan demikian hanya dikenal bilangan 0 dan 1, bilangan 0 dan bilangan 1
hanya dapat di Interpretasikan dengan dua keadaan misal pada suatu saklar
cuma dikenal membuka (=1) atau menutup (=0) yang merupakan variabelnya,
atau dalam suatu sistem tegangan logic circuit hanya dikenal dengan Low dan
High dimana tegangan 5V=high dan Low = 0V.
Pada tiga komponen dasar masing-masing gate mempunyai suatu hubungan
yang logis antara sinyal keluaran (F) dan sinyal-sinyal masukan yang dapat
dijelaskan sebagai berikut,
AND GATE, Keluaran akan F=1, Jika semua sinyal masukan adalah 1
F
F
F
4
OR GATE, Keluaran akan F=0, Jika semua sinyal masukan adalah 0
NOT GATE, Keluaran akan merupakan kebalikan dari masukannya

3. FUNGSI-FUNGSI DIGITAL LOGIC
Kita dapat membangun tiga komponen dasar fungsi-fungsi logika dengan
rangkaian sederhana berupa rangkaian lampu yang dibangun dari kontak kontak
normally open (NO) dan normally closed (NC) dari suatu kontaktor magnet lalu
disambungkan dengan L1 dan L2, untuk dapat menggambarkan dengan jelas
logika antara sinyal keluaran dan hubungannya dengan sinyal-sinyal masukan

3.1 FUNGSI AND




Pada gambar tampak dengan jelas bawa keluaran fungsi AND akan sama
dengan satu jika semua sinyal masukan A=1 dan B=1 artinya lampu akan
menyala apabila kontaktor A dan kontaktor B secara simultan dienerjais sehingga
lampu menyala karena dialiri arus dari L1 ke L2 apabila salah satu kontak
normally open (NO) yang terhubung seri dari kontaktor (A atau B) tidak
dienerjais lampu akan padam.
Dari keterangan tadi dapat dipersingkat penjelasannya dengan membuat sutu
Tabel Benaran. Suatu Tabel Benaran dibuat dengan mengisi baris dan kolom
dengan bilangan basis dua yaitu 0 dan 1, angka 0 = melambangkan dari situasi
tidak enerjais sedangkan angka 1= melambangkan situsi enerjais sehingga
dengan Tabel Benaran logika dari sutu gerban logic dapat di persingkat
penjelasannya.

3.2 FUNGSI OR
Untuk fungsi OR dapat di ilustrasikan seperti gambar dibawah ini



5
Fungsi OR dengan ilustrasi gambar diatas nampak jelas bahwa lampu akan
padam jika kedua kontak normally open (NO) yang dihubungkan parallel dari
kontaktor (A dan B) dalam keadaan tidak didienerjais. Sebaliknya jika salah satu
kontaktor A atau kontaktor B enerjais maka akan ada aliran arus dari L1 ke L2
sehingga lampu akan menyala. Dari kedua gambar tadi dapat disimpulkan bahwa,
Logic dengan fungsi AND adalah mempunyai ciri-ciri dua atau lebih peralatan
yang terhubung seri, dengan notasi F=A.B identik dengan perkalian. Sedangkan
Logic dengan fungsi OR mempunyai cir-cirii dua atau lebih perlatan yang
terhubung parallel, dengan notasi F=A+B identik dengan penjumlahan.

3.3 FUNGSI NOT
Suatu Logic NOT atau logic Inversi dapat dibentuk dengan menggunakan kontak
Normally Closed (NC) sebagai pengganti kontak Normally Open (NO) yang
terhubung pada L1 dan L2 dari suatu rangkaian lampu seperti diatas , sebagai
ilustrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini,



Pada gambar ternyata bahwa apabila kontaktor A tidak dienerjais maka lampu
akan nyala sebaliknya apabila kontaktor A dienerjais maka lampu akan padam.
Dengan bantuan Tabel benaran pada gambar dapat mempersingkat penjelasan
dari suatu Logic NOT
Kita dapat juga mengilustrasikan suatu keluaran fungsi invers yang ditimbulkan
dari kontak normaly open (A) dengan bantuan relay kontrol (CR=control relay)





3.4. LOGIKA KOMBINASI
Ketiga komponen dasar seperti yang dijelaskan diatas dapat dikombinasikan
sehingga membentuk gerbang yang lain sebagai contoh kombinasi antara AND
GATE dan NOT GATE dihubungkan secara seri akan membentuk gerbang yang
6
disebut NAND, Pada gambar tampak jelas bahwa fungsi NAND adalah Inversi
dari keluaran Fungsi AND


Sedangkan Gerbang OR yang terhubung seri dengan gerbang NOT akan
membentuk Gerbang NOR Pada gambar nampak jelas bahwa fungsi NOR adalah
Inversi dari keluaran Fungsi OR



3.5. Gerbang OR KHUSUS
Gerbang OR Khusus yang disebut juga EX-OR adalah suatu susunan gerbang
yang keluarannya akan F=1, hanya apabila banyaknya logic state =1 yang ada di
jalur masukan berjumlah ganjil.
Notasi Fungsi EXOR,
Fungsi logic Ex-OR Dapat dibangun dari kombinasi fungsi-fungsi logic dengan
kontak-kontak grup yang tersusun secara seri dan paralel seperti pada gambar.
Contoh gambar dibawah ini juga dijelaskan bagaimana fungsi EX-OR dibangun
dari kombinasi gerbang AND, OR dan NOT







Pada gambar diatas jelas bawa satu grup kontak antara NO dan NC dari
Kontaktor A dan kontaktor B dihubungkan paralel sedangkan NO kontaktor A
dihubungkan secara seri dengan NC kontaktor B. Perhatikan juga Tabel benaran
dari Fungsi EX-OR yang terlihat bahwa jika jumlah 1 pada jalur input ganjil maka
output akan menjadi 1.
A
B
F
A
B
FF

A
B
F
=
A
B
F
A
B
F
A
B
F
=

F=A + B F=A + B

F = (A.B)

A
B
F
A
B
FF

A
B
F
=
A
B
F
=

F = (A+B)

7
4. ALJABAR BOOLE
Aljabar boole merupakan aljabar saklar sebab Aljabar boole diterapkan terutama
dalam rangkaian yang menerapkan saklar, Aljabar boole diperlukan jika hendak
merancang suatu sistem logic yang lebih besar atau jika hendak membangun
subsistem dari sistem yang sudah ada dalam hal pengembangan suatu power
plant.
Kaidah-kaidah dalam Aljabar boole ada yang menyerupai aljabar biasa ada juga
yang tidak, seperti yang dicontohkan pada identitas-identitas dibawah ini:






Penulisan A dan B seperti A.B kita sebut sebagai Pekalian logika, sebab perkalian
ini menyerupai perkalian didalam aljaba biasa. Demikian juga dengan penulisan A
atau B sebagai A+B disebut penjumlahan logika, sebab menyerupai penulisan
A+B didalam aljabar biasa
Kita dapat membuktikan bentuk baku atau rumusan tetap dari kaidah-kaidah
diatas (1 s.d 9) dengan bantuan fungsi dari masing-masing tiga komponen dasar
gerbang logika dan karena A adalah bilangan biner maka nilai A akan bervariasi
antara 0 dan 1 asumsikan jika A=0 dan Jika A= 1, yang penjabarannya sebagai
berikut;
Lambang dari kaidah (1) artinya membalik logic masukan sebanyak dua kali
sehingga terjadi bahwa sinyal masukan sama dengan sinyal keluaran, dapat di
buktikan dengan melihat tabel benarannya.




Kesimpulan dari gambar diatas adalah A = F2
Untuk kaidah 2 s.d 5 behubungan dengan perkalian logika, sehingga pembuktian
harus memakai fungsi AND lalu berikan nilai A=0 selanjutnya A=1
A F1 F2
0 1 0
1 0 1
A F1 F2

A .A = A
A .1 = A
A .0 = 0
A .A = 0
A = A (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A + A = A
A + 0 = A
A + 1 = 1
A + A = 1
(6)
(7)
(8)
(9)
(1)

8



Terbukti bahwa A.A = A, urutan sinyal input diikuti oleh sinyal output ... kaidah (2)
Fungsi AND gate dengan dua jalur masukan salah satu masukannya diberi sinyal
konstan (K)=1, apa yang terjadi pada jalur output jika sinyal masukan pada saat
A=0 selanjutnya A=1



Dari Tabel benaran terlihat bahwa F=A, artinya jika salah satu dari dua masukan
AND GATE diberi Sinyal tetap dimana sinyal itu = high atau sinyal (1) maka sinyal
output akan mengikuti sinyal input sesuai dengan kaidah (3) yaitu A.1 = A
Fungsi AND gate dengan dua jalur masukan salah satu masukannya diberi sinyal
konstan (K)=0, apa yang terjadi pada jalur output jika sinyal masukan pada saat
A=0 selanjutnya A=1



Dari Tabel benaran terlihat bahwa F=0, artinya jika salah satu dari dua masukan
AND GATE diberi Sinyal tetap dimana sinyal itu = low atau sinyal (0) maka sinyal
output = 0, tidak perduli sinyal apa yang ada di masukan yang lain atau sinyal
masukan diblok.
Fungsi AND gate dengan dua jalur masukan dimana kedua sinyal masukan saling
berkomplemen artinya jika A=0 maka B=1 demikian sebaliknya



Dari Tabel benaran terlihat bahwa F=0, karna kedua masukan saling
berkomplenen maka salah satu jalur input mengandung sinyal 0 yang mana pada
fungsi AND jika salah satu input mempunyai nilai 0 maka output pastinya
mengeluarkan sinyal 0
A A F
0 0 0
1 1 1
A K F
0 0 0
1 0 0
A K F
0 1 0
1 1 1
A B F
1 0 0
0 1 0
A
A
F=.

A
F=.

A
F=.
1

A
F=.
0

A
F=.
B

9
Untuk kaidah 6 s.d 9 behubungan dengan penjumlahan logika, sehingga
pembuktian harus memakai fungsi OR lalu berikan nilai A=0 selanjutnya A=1




Dari Tabel benaran terlihat bahwa, A+A=A ...................kaidah(6)
Fungsi OR gate dengan dua jalur masukan salah satu masukannya diberi sinyal
konstan (K)=0, apa yang terjadi pada jalur output jika sinyal masukan pada saat
A=0 selanjutnya A=1




Dari Tabel benaran terlihat bahwa, A+0=A ...................kaidah(7)
Kesimpulan: Jika salah satu dari dua masukan masukan FUNGSI OR bernilai =0,
maka sinyal keluaran akan sama dengan sinyal masukan artinya meloloskan
sinyal input
Fungsi OR gate dengan dua jalur masukan salah satu masukannya diberi sinyal
konstan (K)=1, apa yang terjadi pada jalur output jika sinyal masukan pada saat
A=0 selanjutnya A=1




Kesimpulan: Jika salah satu dari dua masukan masukan FUNGSI OR bernilai =1,
maka sinyal keluaran akan sama dengan sinyal 1, artinya sinyal keluaran akan
memblok sinyal input
Dari Tabel benaran terlihat bahwa, A +1=1 ...................kaidah(8)
Fungsi OR gate dengan dua jalur masukan dimana kedua sinyal masukan saling
berkomplemen artinya jika A=0 maka B=1 demikian sebaliknya
A A F
0 0 0
1 1 1
A K F
0 0 0
1 0 1
A K F
0 1 1
1 1 1
A
F=.

1
A
F=.

0
A
F=.

10



Dari Tabel benaran terlihat bahwa F=1, karna kedua masukan saling
berkomplenen maka salah satu jalur input mengandung sinyal 0 yang mana pada
fungsi OR jika salah satu input mempunyai nilai 1 maka output pastinya
mengeluarkan sinyal 1

5. KAIDAH-KAIDAH BOOLE LAINNYA
de Morgan salah satu penemu rumus matematika diskrit untuk aplikasinya pada
rangkaian logika, namun disini akan dibahas aplikasi kaidah-kaidah Aljabar Boole
yang lain yang salah satunya dijelaskan oleh de Morgan










5.1 HUKUM-HUKUM DISTRIBUTIF
Kaidah (10) dapat dibuktikan dengan menggambarkan logic diagram dari ke dua
persamaan tersebut

A B F
1 0 1
0 1 1
B
A
F=.

A (B+C) = (A B) + (A C)
A +(B.C) = (A+B) (A+C)
(10)
(11)
A + A B = A
A (A + B) = A
kaidah-kaidah distributif
A (A+C) = A C
A + (A C) = A+C
sifat-sifat absorpsi logika
A B = A + B
A + B = A B
Kaidah-kaidah de Morgan
sifat-sifat absorpsi
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

11
Isilah tabel benaran pada ke dua fungsi diatas sehingga dapt dilihat dengan jelas
bahwa
A.(B+C) = A.B + A.C



Kaidah (11) dapat dibuktikan dengan menggambarkan logic diagram dari ke dua
persamaan tersebut
Isilah tabel benaran pada ke dua fungsi diatas sehingga dapt dilihat dengan jelas
bahwa
A+(B.C) = A+B . A+C








A B C B+C A.(B+C) A.B A.C A.B+A.C
0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0
0 1 0 1 0 0
0 1 1 1 0 0
1 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 1
1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1
A B C B.C A+(B.C) A+B A+C A+B.A+C
0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1
0 1 0 0 1 0
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1
1 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1
F = A + (B C)
A
B
C
F = (A+B) (A+C)
A
B
F
=
C

12
5.2 SIFAT-SIFAT ABSORPSI
Kaidah (12) dapat dibuktikan dengan menggambarkan logic diagram dari ke dua
persamaan tersebut





Dari Tabel Benaran fungsi terlihat jelas bahwa urutan bit-bit A adalah sama
dengan urutan bit-bit pada kolom A+A.B sehingga dapat disimpulkan bahwa:
A+(A.B) = A.
Sebenarnya fungsi pada Paragraf 6.2 dapat juga dibuktikan dengan cara-cara
seperti pada paragraf 6.1.bahwa A+(A.B) = (A+A).(A+B). Silahkan anda mencoba
sendiri dengan membuat logic diagramnya.
Kaidah (13) dapat dibuktikan dengan menggambarkan logic diagram dari ke dua
persamaan tersebut





Dari Tabel Benaran fungsi (F) diatas terlihat jelas bahwa urutan bit-bit A adalah
sama dengan urutan bit pada kolom A.A+B sehingga dapat disimpulkan bahwa:
A.(A+B) = A. Sebenarnya fungsi pada Paragraf 6.2 dapat juga dibuktikan dengan
cara-cara seperti pada paragraf 6.1.bahwa A.(A+B) = (A.A)+(A.B). Silahkan anda
mencoba sendiri dengan membuat logic diagramnya

5.3 SIFAT-SIFAT ABSORPSI LOGIKA
Kaidah (14) dapat dibuktikan dengan kaidah (5) bahwa Perkalian antrara A dan
Komplemen A = 0
A B A.B A+A.B
0 0 0 0
0 1 0 0
1 0 0 1
1 1 1 1
A B A+B A.(A+.B)
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 1
1 1 1 1
F = A + (A B)
A
B
F

F = A (A+B)
A
B
F

A (A + C) = A C

A (A + C) = A A + A C

A (A + C) = A C

13
Kaidah (15) dapat dibuktikan dengan kaidah (5) bahwa Penjumlahan antrara A
dan Komplemen A =1



5.4 HUKUM DeMORGAN
HUKUM DeMORGAN KE-1
Menurut DeMorgan jika keluaran fungsi OR di Invers, maka hasilnya akan sama
dengan keluaran fungsi AND dimana semua sinyal masukan fungsi AND
masing-masing di Invers





HUKUM DeMORGAN KE-2
Menurut DeMorgan jika keluaran fungsi AND di Invers, maka hasilnya akan
sama dengan keluaran fungsi OR dimana semua sinyal masukan fungsi OR
masing-masing di Invers





6. KONVERSI TABEL BENARAN KEDALAM EKSPRESI BOOLE
Jika ingin merancang rangkaian logika akan sangat membantu apabila terlebih
dulu disusun Tabel Benaran yang kemudian berdasarkan Tabel Benaran itu
dibangun rangkaian logika. Dikenal dua persamaan Aljabar Boole pada teknik
perancangan ini yaitu,

A + (A C) = A C

A + (A C) = (A + A) (A + C)
A + (A C) = A C

A + B = A B

Kaidah 17
=

A B = A + B

Kaidah 16
=

14
6.1. Sum of Product
Sum of product atau Minterm disingkat SOP yaitu penjumlahan dari hasil kali,
artinya susunlah bit-bit keluaran dari Tabel Benaran yang bernilai nilai satu, yaitu
F=1 asumsikan keluaran F=1 dari suatu fungsi AND kemudian amati bit-bit
masukan pada baris F=1 seandainya ada sinyal masukan yang mempunyai
bit=0 maka jalur masukan itu harus diberi tanda inversi. Setelah dikumpulkan
sinyal-sinyal keluran yang bernilai satu lalu jumlahkan.
Dibawah ini diberikan contoh design dari tungku pembakaran sampah,

Katup sampah masuk di kontrol oleh rangkain logic dengan persaratan sebagai
berikut, katup akan menutup jikalau lebih dari satu sensor bahan bakar failure
artinya katup akan membuka kalau burner yang menyala paling sedikit dua buah.
Dari sekuensial penyalaan burner dan buka tutup katup sampah masuk harus di
buat dulu Tabel Benarannya seperti diekspresikan dibawah ini,







15
Dari Tabel benaran itu tampak ada empat keluaran yang outputnya=1, seperti
yang dijelaskan dibawa ini. Contoh untuk baris ke-4 A=0, supaya F=1 maka A
dinvers karna keluaran fungsi AND adalah semua sinyal input harus sama dengan
satu








Sesuai dengan metode Sum of Product dari diatas dihasilkan persamaan
output. sehingga bisa dibangun rangkaian logika dengan gate circuit seperti :









atau dapat juga dibangun dengan Control Relay dengan lampu sebagai indikasi
output




16












Sehingga Rangkaian logic
untuk gate circuitnya
menjadi,




17


Gambar tsb dapat direpresentasikan kedalam bentuk gambar Control Relay yang
lebih sederhana juga


Nama lain dari Sum of Product adalah Maxterm disingkat POS, adalah kebalikan
dari Minterm. Pada cara ini di kumpulkan keluaran F=0, asumsikan keluaran itu
dari suatu fungsi OR, kalau ada bit sinyal masukan =1 maka masukan itu diberi
tanda Invers, kemudian semua keluaran tadi di AND-kan
F = (A+B+C) . (A+B+C) . (A+B+C) . (A+B+C)





A B C

Anda mungkin juga menyukai