Anda di halaman 1dari 255

NAPZA / NARKOBA

ASPEK SOSIAL, EKONOMI &


DAMPAK KESEHATAN (HIV)

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NARKOBA BAGI DOKTER DAN NAKES
PUSKESMAS OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL
HOTEL GRASIA SEMARANG, 16 JUNI 2009
Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc
NARA SUMBER BNN
KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG
ROTARY CLLUB SEMARANG YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA
NAPZA / NARKOBA
ASPEK SOSIAL, EKONOMI &
DAMPAK KESEHATAN (HIV)

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NARKOBA BAGI PEMUDA
OLEH DINAS SOSIAL PROVONSI JAWA TENGAH.
DI SEMARANG, 1 JULI 2009
Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc
KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG / NARA SUMBER MEDIS NARKOBA -
ROTARY CLLUB SEMARANG YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA
NAPZA / NARKOBA
ASPEK SOSIAL, EKONOMI &
DAMPAK KESEHATAN (HIV)

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NARKOBA BAGI PRAJURIT
BANTENG RAIDERS
DI SEMARANG, 12 MEI 2010
Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc
KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG / BADAN NARKOTIKA
KOTA SEMARANG - YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA
NAPZA / NARKOBA
ASPEK SOSIAL, EKONOMI &
DAMPAK KESEHATAN (HIV)

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NARKOBA BAGI PRAJURIT
KODIM 0733 BS SEMARANG
DI SEMARANG, 31 MEI 2010
Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc
KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG / BADAN NARKOTIKA
KOTA SEMARANG - YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA
NAPZA / NARKOBA
ASPEK SOSIAL, EKONOMI &
DAMPAK KESEHATAN (HIV)

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NARKOBA BAGI PEMUDA
REJOLEKSONO SEMARANG TIMUR.
Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc
KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG / BADAN NARKOTIKA
KOTA SEMARANG - YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA
NAPZA / NARKOBA
ASPEK SOSIAL, EKONOMI &
DAMPAK KESEHATAN (HIV)

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN WIRAUSAHA
PEMUDA KORBAN NARKOBA
Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc
KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG / BADAN NARKOTIKA
KOTA SEMARANG - YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA
NAPZA / NARKOBA
ASPEK SOSIAL, EKONOMI &
DAMPAK KESEHATAN (HIV)

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN KEPEMIMPINAN PEMUDA
KECAMATAN NGALIYAN. 7 OKTOBER 2011
Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc
YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA
NAPZA / NARKOBA
ASPEK SOSIAL, EKONOMI &
DAMPAK KESEHATAN (HIV)

DISAMPAIKAN PADA SEMINAR PENCEGAHAN NARKOBA BAGI
PRAJURIT KKAVALERI TANK 2 AMBARAWA, 2 JULI 2012
Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc
KESBANGLINMAS KAB SEMARANG, BADAN NARKOTIKA KAB
SEMARANG - AKPER PEMPROV. PASCA SARJANA UNDIP
NAPZA / NARKOBA
ASPEK SOSIAL, EKONOMI &
DAMPAK KESEHATAN (HIV)

DISAMPAIKAN PADA SEMINAR PENCEGAHAN NARKOBA BAGI
ANGGOTA KSR UNIT DN PMR WIRA
PMI KOTA SEMARANG.

OLEH:
DR. Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc
PENGURUS PMI SEMARANG. RELAWAN HIV/AIDS-NAPZA
INDONESIA. DOSEN UNDIP-PASCA SARJANA/DINKESPROV.JTG
Dr. Budi Laksono, MHSc
Dokter undip/Semarang,
Master kesehatan reproduksi QUT/Brisbane
Promovendus Doktoral Ilmu Kedokteran - Pasca Sarjana Undip.
Formal: Dinkesprop Jateng. Pengajar program S2 pasca sarjana Undip.
SOSIAL AKTIVITAS:
pembina /pendiri Yayasan Wahana Bakti Sejahtera Semarang.
Relawan / pengurus PMI Kota Semarang
Anggota Komite Kesehatan Kota Semarang
Presiden rotary Club Semarang.
Sekretaris Perhimpunan Donor Darah Jateng
PENGHARGAAN:
Dokter teladan jateng 1996
Dokter berprestasi IDI 1997
Pendonor darah 50 kali PMI
BNN Award, Pengabdi korban Napza
Walikota Semarang, Dokter peduli kemasyarakatan 2007 dan 2009
Alamat : Jl.Untung Surapati 445 Smg
Telp/ fax: 7612 156, Mobile : 024-7035 0605./ 0878 324 79990
Istri : Dra. Sri Peni Hernawati
Anak : Abi, Dini, Dhatu, Alvan

NAPZA
DEFINISI
SEJARAH PENGGUNAANNYA
PENGGOLONGAN
ASPEK HUKUM NAPZA
PENGGUNAAN DAN EFEK NAPZA
DAMPAK SOSIAL
DAMPAK EKONOMI KELUARGA DAN
BANGSA
DAMPAK KESEHATAN
KOMPLIKASI KESEHATAN
NAPZA SBG PENULAR HIV/AIDS
REMAJA DAN NAPZA
CIRI AWAL PENGGUNAAN NARKOBA
PERANAN KELUARGA DALAM
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PENGGUNAAN
MANAJEMEN KASUS KORBAN NAPZA
KEGIATAN AKSI KORBAN NAPZA DI
SEMARANG
NAPZA: Narkotika, Alkohol,
Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya.
Narkoba: narkotika dan obat
berbahaya.
Pengertian makin sempit karena
penyalahgunaan makin meluas
zatnya.
Obat nyamuk bakar, lem dll.
bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh
manusia, berakibat mempengaruhi tubuh,
terutama susunan saraf pusat sehingga
menyebabkan perubahan aktivitas mental,
emosional & perilaku pada pengguna dan
menyebabkan ketergantungan pd zat tsb
Narkotika.
(Zat/obat yang berasal dari
tanaman/bukan baik sintesis maupun
semisintesis yg dapat menyebabkan
penurunan/perubahan
kesadaran,hilangnya
rasa,mengurangi sampai
menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan)

1. Golongan I ( sering
disalahgunakan )
Heroin
Kokain
Ganja
2. Golongan II
Morfin
Petidin
3. Golongan III
Kodein
UU No.22 tahun 1997
Semula digunakan sbg obat, penyedap makanan,
ritual agama. aceh, amerika selatan, india
Thn 2700 SM, china dan Mesir menggunakan
untuk obat.
1680 Thomas sydenham mencampur candu dalam
minuman
1805 di extrak menjadi bubuk morfin
1850 dipakai meluas di tentara untuk pengurang
sakit korban perang sipil dan kemerdekaan
amerika.
1874 dimurnikan lagi disebut heroin diduga tidak
adiktif tetapi sama saja.
1923. UU pertama Amerika melarang narkoba.
Di Indonesia
Thn 679 Sriwijaya membuat UU tentang madat.
DI Indonesia tercatat thn 1969 kasus kecanduan
pertama di rawat di sanatorium Bogor.
Survey depkes 1999 menunjukkan bahwa 135.000
orang terjerat kasus napza. Diperkirakan 1,35 juta
lainnya terkena.
Tiap 12 jam seorang meninggal krn OD di jakarta
Baru 1200 orang tertangani.
2006 : BNN : 3,2 juta orang Indonesia pernah
memakai narkoba

PSIKOTROPIK (Zat berpengaruh pd otak)
Stimulan ( Amphetamine : extasi, shabu,
cocain)
Depresan (diazepam, luminal)
Halusinogen ( LSD).
NARKOTIK (opium, morfin, heroin
/putaw, ganja).
ZAT BERBAHAYA (alkohol, nikotin,
inhalasia, zat designer)

Pengklasifikasian Zat Psikoaktif
Stimulans (perangsang)

Depressant (depresan)

Hallucinogen (Halosinogen)
Stimulants (Perangsang)
meningkatkan kegiatan pada sistem
saraf pusat dan otonom
mempercepat proses mental, membuat
kita lebih awas dan bersemangat
Mengurangi kantuk dan kerut wajah
karena kelelahan
Mengurangi makan dan tidur (insomnia)
Mempercepat detak jantung dan
pernapasan
Mengerutkan pembuluh darah,
meningkatkan tekanan darah,
membesarkan pupil mata
contoh: kafein, nikotin, amfetamin dan
kokain
Depresasants (Depresan)
menurunkan kegiatan
pada sistem saraf pusat
membuat pemakaian
lebih rileks dan kurang
sadar terhadap
sekelilingnya
contoh: analgesik,
alkohol, benzodiazepin,
heroin, morfin, dan
metadon
Hallucinogens (Halusinogen)
mengubah persepsi dan
pandangan kita terhadap
waktu dan tempat
membuat pemakainya
melihat atau mendengar
sesuatu yang sebenarnya
tidak ada, atau melihat atau
mendengar sesuai dengan
persepsi yang berbeda
termasuk dalam kelompok
ini: LSD, jamur ajaib,
meskalin, datura dan ganja
UPPERS
Uppers adalah stimulant system pusat
syaraf.

Ini semua membuat pengguna menjadi lebih
waspada, sadar, aktif, gelisah, dan kurang istirahat;
stimulasi yang lebih dari normal dialami.
Klasifikasi Umum
Uppers
Stimulant Alamiah Contohnya: daun koka,
daun tembakau, daun khat, biji kopi.

Stimulant Olahan Contohnya: kokain,
nikotin, kafein

Stimulan Sintetis Contohnya: amphetamine,
pil diet, dan lainnya yang serupa.
Contoh Drugs J enis UPPERS
DOWNERS
Downers adalah depresant system pusat
syaraf.

Depressant mempunyai efek menekan rata-rata
fungsi dari system syaraf pusat,relaksasi otot,
mengantuk, dan bahkan koma (bila digunakan
berlebihan).
Contoh Drugs J enis DOWNERS
ALL AROUNDERS
All Arounders (psychedelics) dapat bertindak
sebagai stimulant atau depressant, tetapi pada umumnya
mereka mengganggu pandangan tentang dunia, dan
menciptakan sebuah dunia dimana logika diletakkan
dibelakang untuk mengintensifkan sensasi.

Effek Umum All Arounders
Efek fisik kebanyakan zat halusinogen
menstimulasi system syaraf symphatetic.
Kekacauan atau gangguan dari pusat penglihatan dan pendengaran
dapat menyebabkan efek yang berkisar dari lampu-lampu yang
berkelap-kelip sampai tembok yang meleleh

Efek emosional Zat zat psychedelic memiliki
efek yang sangat kuat pada mood seseorang dengan cara
mempengaruhi pusat emosional (system limbic).
Efek yang ditimbulkan berupa ilusi, delusi dan halusinasi
Klasifikasi Umum All
Arounders
Dengan LSD dan zat-zat psychedelic, ilusi
dan delusi adalah pengalaman yang
pertama atau kerap terjadi.

Halusinasi terjadi jika menggunakan
mescaline dan PCP.
Perasaan senang
Ramah
Berperilaku diluar karakter
Berperilaku lucu
= Mariyuana /
Cannabis

Daun Ganja
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Daun Ganja (Bunga)
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Daun Ganja
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Alat Hisap Ganja (Pipa)
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Komposisi spesifik :
1. MDMA (3,4-methylenedioxymethamphetamine)= Ecstasy
2. MDEA (3,4-methylenedioxyethamphetamine)= Eve
3. 2 CB (4-bromo-2,5-methoxyphenylethylamine)
4. Bromo-DMA (4-bromo-2,5-dimethoxyamphetamine)
= Bromo STP = DOB

Nama populer umum (street name) :
DOB : Golden eagle, LSD 25, Tile, 100X, Bromo STP
MDA : Harmony, Love drug, Speed for lovers
MDMA : Adam, Ecstasy, Essence
2 CB : Eve, Spectrum

Range of toxicity untuk MDMA : 50 - 150 mg
Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI
Sediaan Amphetamin
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Sedian Ekstasi
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Deksamphetamin Sulfat
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Methylamphetamine
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Suatu derivat morfin dengan kekuatan 3 - 5 kali morfin
Dalam waktu 5 menit setelah suntikan dirubah
menjadi morfin
Dalam waktu 40 menit konsentrasinya (morfin)
melebihi heroin
Heroin mudah masuk ke cerebral / serebri = otak
mudah intoksikasi
( diacetyl morphine )
Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI
PUTAUW
Alat Hisap Opiat (Pipa Rokok)
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Morfin
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Heroin
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
= Coke
Charlie
Snow
Euphoria = perasaan senang yang berlebihan
Stress / gelisah hilang
Aktif / atraktif
Membangkitkan gairah
Alat Hisap Ganja (Pipa)
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Alat Hisap Cocaine (Pipa)
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Bubuk cocaine
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Daun Cocaine
Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)
Pneumonia
HCV / HIV
PEMAKAI SEHAT
Kelompok risiko tinggi
Emergensi
KERACUNAN KRONIS ALKOHOL : BUTA, HEPATITIS,
UBAH MENTAL SOSIAL PERILAKU TIDAK SEHAT.
PEMAKAI YG MASIH SEHAT
Kelompok risiko tinggi
KEMATIAN AKUT
ALKOHOL

DAYA KERJA
NEUROTRANSMITER
JARINGAN OTAK
(squele)
EFEK TARGET SLRH
TUBUH.
EFEK ADAPTAS I
EFEK ADIKSI
EFEK PUTUS OBAT


Mekanisme Kerja Opiat di Otak pada Pengguna
Nalokson
Endorphin
(endogen morfin)
1 2
Reseptor
Opiat
Morfin
Mekanisme Kerja Endorphin di Otak
dalam keadaan Normal
Endorphin
(endogen morfin)
1 2
Reseptor
Opiat
MEKANISME KERJA
Norepineprin

Ectasy pelepasan biogenik amin Dopamin

Seretonin
Dopamin

Aktv gerak stereotip

Disko terus gedeg terus


Eforia
gembira luar biasa
Seretonin

gangguan presepsi

timbul ilusi

Ilusi suara ilusi warna


tripping segalanya tampak indah
Norepineprin

Pemecahan pemecahan
glikogen trigliserida

Glukosa darah asam lemak darah

sumber energi tdk mudah lelah
Norepineprin Seretonin

menghambat merangsang
Pusat lapar pusat kenyang

Tidak merasa lapar kenyang terus

nafsu makan

terapi kegemukan
Bahaya ecstacy

Pelepasan N.E


Voso kons kontraksi jantung disko terus


Tek darah frek denyut jantung


Stroke aritmia
E S PASCA MINUM

1. Kehabisan energi kelelahan hebat
2. Release (pelepasan) amina biogenik
biasa dipacu
tidak minum tidak release


konsentrasi amina biogenik
di sinaps SSP rendah

tidak bisa mikir koplo depresi
tidak bisa konstr
3. Mimpi menyeramkan
EFEK TERHADAP TUBUH
INHIBISI NAFSU MAKAN
HILANG RASA LEMAH
HALUSINASI
ILUSI
PERUBAHAN PERSEPSI
WAHAM
PSIKOTIK/NEUROTIK

ALKOHOL
Alkohol berasal dari fermentasi buah-buahan
dan sayuran, beberapa orang mengusahakan
untuk membuat minuman beralkohol dan
mencoba merasakannya, mereka belajar
untuk terus mengembangkannya.
Efek Alkohol
Merasa senang, enak dan santai
Hilang rasa malu
Memiliki rasa percaya diri
Pusing dan kehilangan keseimbangan
Berbicara tidak jelas
Bingung
Marah
Muntah
Teler
Berhenti bernafas
Mabuk (pusing, mual, gemetar dsb)
Efek Jangka Panjang
Ketergantungan
Pola makan yang tidak teratur
Peradangan serta pendarahan pada usus serta mag
Penurunan sistem kekebalan tubuh sering terkena infeksi
Gangguan penyakit kulit kemerahan, berkeringat, membiru
Kerusakan otak hilang daya ingat, bingung, halusinasi
Hati pembengkakan dan peradangan keras (hepatitis), cirrhosis,
kanker hati
Sistem syaraf hilangnya sensasi, tangan dan kaki gemetar
Jantung tekanan darah tinggi, denyut nadi tidak beraturan,
pembesaran jantung
Pankreas peradangan, nyeri
Paru-paru lebih mudah terkena infeksi
Masalah seksualitas
GANJ A
Tanaman Mariyuana/Cannabis /Hemp Plant adalah
narkotika yang berasal dari bunga bagian atas, biji,
atau getah dari tanaman

Menghasilkan serabut yang biasanya untuk
membuat tali, kertas, biji-bijian yang bisa dimakan,
minyak, dan pengobatan
Efek Ganja
Santai dan tertawa-tawa
Lebih inspiratif, percaya diri dan nafsu makan
bertambah
Hilang ingatan untuk sementara
Distorsi terhadap persepsi waktu dan ruang
Dehidrasi
Detak jantung sangat cepat
Cemas dan panik
Paranoid
Dalam 20 menit menghisap, mariyuana dapat memberikan (tergantung
pada kekuatannya) efek sadatin merasa sedikit kebingungan dan
pemisahan secara mental dari lingkungan (dj vu) padahal
sebenarnya tidak. Hal ini juga menyebabkan pemisahan, luapan
perasaan, perasaan mengantuk, dan sulit berkonsentrasi.

Varietas yang lebih kuat dari mariyuana dapat menyebabkan atau
memberikan pukulan, stimulasi dengan penurunan kewaspadaan,
mengalami distorsi, dan persepsi tentang waktu, warna, dan suara.

Pada dosis yang sangat tinggi dapat memberikan sensasi dari bergerak
dengan satu kaki dan delusi visual.
Efek Yang Ditimbulkan
Pengaruh Jangka Panjang
Ketergantungan
Hilang ingatan untuk sementara
Sulit melakukan seleksi dan pemusatan perhatian
Peningkatan resiko terhadap komplikasi
pernapasan
Penurunan sistem kekebalan tubuh
Gairah seksual rendah
Sulit tidur
Motivasi berubah-ubah
Masalah keuangan, sosial, hukum, karir dan studi

Pills (Barbiturate)
Barbituric acid pertama kali
disintesiskan pada tahun 1868
Secara kimia dimodifikasi untuk
memasuki system syaraf pusat, dan
kemudian menjadi psychoactive
Efek
Bereaksi dengan lambat, bertahan hingga 12
sampai 24 jam dan paling sering digunakan
sebagai obat penenang harian atau untuk
mengontrol serangan epilepsy
Efek
Barbiturate yang bereaksi dengan amat singkat
seperti pentothal, digunakan paling sering untuk
mematikan rasa/pembiusan, dapat menyebabkan
ketidaksadaran dengan cepat. Potensi yang
sangat tinggi dari barbiturate ini dapat
menyebabkan mereka menjadi sangat berbahaya
bila disalahgunakan
Ekstasi
nama kimia:
3,4 methylenedioxymethamphetamine atau
disingkat
MDMA
Ekstasi
Diklasifikasikan sebagai hallucinogen
amphetamine atau amfetamin yang dapat
menimbulkan efek halusinasi
Bereaksi dari 4 sampai 6 jam
Dapat ditelan atau disuntikkan, seperti halnya
amphetamine walaupun biasanya dijual
didalam bentuk kapsul dan tablet
Efek Amfetamin
Rasa senang
Mual dan cemas
Peningkatan rasa percaya diri (rasa hebat)
Lebih mudah bersosialisasi
Pupil mata membesar
Hilang nafsu makan
Berkeringat
Peningkatan tekanan darah dan denyut nadi
Rahang mengatup dan gigi geraham mengunyah
Sakit kepala, gemetar, gelisah dan kulit pucat
Nafas tidak beraturan dan detak jantung yang sangat cepat dan tidak
beraturan
Diare
Efek Jangka Panjang
Terjadinya toleransi tubuh
Ketergantungan
Kekurangan gizi
Lemah
Depresi
Penurunan daya tahan terhadap infeksi
Speed psychosis (halusinasi, paranoid dan
perilaku kekerasan tak terkendali)
Efek Heroin
Rasa senang
Hilangnya rasa sakit
Mual dan muntah
Ngantuk dan pusing
Pupil mata mengecil
Nafas pendek
Tekanan darah dan denyut nadi turun drastis
Tidak sadarkan diri
Overdosis
Kematian

Pengaruh Jangka Panjang
Ketergantungan
Gejala putus heroin / Craving (gelisah, keram pada perut/
kaki, muntah-muntah, merinding dsb)
Sembelit
Menstruasi tidak teratur
Infertilitas pada perempuan dan kehilangan gairah seksual
pada laki-laki
Infeksi HIV dan virus lain lewat darah (karena berbagi
jarum suntik)
Kekurangan gizi
Rentan terhadap masalah hukum, keuangan dan sosial
Efek inhalan/ solvent
Lebih berani
Pusing
Gembira
Ngantuk
Gejala seperti flu (bersin, batuk, mata merah, pilek dsb)
Sakit diare
Sakit kepala
Hidung berdarah dan perih disekitar mulut dan hidung
Gelisah
Kehilangan keseimbangan
Distorsi penglihatan
Kehilangan kesadaran
Pengaruh Jangka Panjang
Gemetar
Kehilangan berat badan
Lelah
Kerusakan otak dan organ penting lainnya
Iritasi dan depresi
Koma
Kejang
PENJUAL

PEMBOHONG

PENCURI

KRIMINAL

MORAL
DEKADENSI

PELACURAN

AKIBAT EKONOMI
BNN MENCATAT
LEBIH DARI 11,3
TRILYUN
(11.366.000.000
RUPIAH)
DLM KELUARGA ?
STUDI TENTANG BIAYA EKONOMI & SOSIAL AKIBAT
PENYALAHGUNAAN NARKOBA PD 10 KOTA BESAR DI INDONESIA
(HSL LIT BNN & PUSLITKES-UI, 2004)
11,366,030
314,141 410,949
263,696
1396827
4,364,855
372557
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
Biaya
pembelian
narkoba
Biaya
penanganan
overdosis
Biaya
Rehabilitasi
Biaya
pengobatan
sendiri
Loss earning
productivity
Premature
death
Biaya
pengobatan
terkait penyakit
tertentu
Biaya Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba.
untuk Pembelian/Konsumsi Narkoba (Rp 11,3 Triliun)
(dalam jutaan rupiah)
AKIBAT PENDIDIKAN
SULIT BELAJAR
MALAS BLJR
PRESTASI
JATUH
KELUAR
SURAM
KISAH SEJOLI CH
DAN AY


PN
1%
WS
8%
WPS
7%
NON-JOB
27%
PS
31%
NAPI
11%
PROF
1%
PELAJAR
14%
DAMPAK KESEHATAN
TRAUMA
LUKA, ABSES.
INFEKSI
HIV /AIDS, HEPATITIS, INFEKSI UMUM
INFEKSI KRN HUB UNGAN SEX BEBAS
GGN METABOLISME
OVER DOSIS, GAGAL JANTUNG, PARU
GGN FUNGSI OTAK,
KANKER, IMPOTENSI, JANTUNG DLL
ROKOK, ALKOHOL
KEMATIAN

Gambaran NAPZA di RSCM
41998 : 62 kasus overdosis
41999 : 203 kasus overdosis
= Overdosis putaw (opiat) 166 (82%)
= Overdosis shabu-shabu (amfetamin)
37 (18%)
= Laki-laki 172. Perempuan 31
= Meninggal 11 orang
Dari catatan medik Unit Gawat Darurat
(Dr. Nanang Sukmana,dkk)
RS. IM = 743 (dari 1997 - 1999)
RS. AG = 1120 (Oktober 1997 - 1999)
RS.MMA = 251 (selama 1 tahun)
RS. TH = 286 (Jan.1999 - Des.1999)
Pengguna NAPZA
yang dirawat
di berbagai RS. Swasta
O P I A T , S E D A T I V E, O R
E T H A N O L I N T O X I C A T I O N
Koma
Depresi pernapasan
MIOSIS
Hipotensi
Bradikardi
Hipotermi
Edema pulmoner
Bising usus menurun
Hiporefleksi
Kejang (kasus berat)

_Narkotik
_Barbituirat
_Benzodiazepin
_Meprobamat
_Etanol
_Klonidin
Opiat : morpin, pethidin, heroin, dan kodein
Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI
Jenis obat opium, dosis fatal, dan dosis pengobatan
Jenis Obat


Kodein
Dextrometorphan
Heroin
Loperamid (imodium)
Meperidin (petidin)
Morpin
Naloxone (Narcan, Nokoba)*)
Opium
(Papaver somniferum)
Pentazocaine (Talwin)
Dosis fatal Dosis pengobatan
(grm) (mg)

0,8 60
0,5 60-120/day
0,2 4
0,5
1 100
0,2 10

0,3
0,3











*) Antagonis narkotika. Dosis s/d 5 mg tidak menyebabkan kematian.
Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI



Status
Imunologi
Putus Obat
Overdosis
Adiksi
HIV
Pneumonia
drug abuse
Endokarditis
Infektif
Kel. hematologi
HCV
Infeksi : Kulit
SSP
Kehamilan
Kognitif
Dispepsia
Emboli paru Miopati
HIV
12 (75%) dari 16 orang ( IGD RSCM ) tahun 1999
19 orang dari POKDISUS tahun 2000
11 (45,8%) dari 24 orang
(RS. Sulianti Saroso Jakarta)
2150 Kasus HIV AIDS di Indonesia (23
Propinsi) 258 telah meninggal (YPI)

HIV / AIDS
Cara penularan yang penting saat ini di Indonesia,
yaitu di kalangan pecandu narkotika karena
kebiasaan memakai jarum suntik bersama
dan jarum yang tidak steril
HCV
57,7% dari 898 orang (data Dr. Nanang. S )
RS. Swasta (Sep 1997-Mei 1999)
Sekarang 80 %
15 (78,9%) dari 19 orang (IGD RSCM)
tahun 1999
Hepatitis C ditularkan terutama melalui darah dan produk darah
Penularan melalui ibu hamil dapat terjadi 5% kecuali pada keadaan ibu
yang mempunyai jumlah virus dalam darah (viral load) yang tinggi
Peningkatan Hepatitis C seiring dengan penggunaan narkoba
dengan suntikan
Pengobatan Hepatitis C dengan pemberian interveron dan ribavirin
selama 6-8 bulan

Hepatitis C
Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI
Upaya - Upaya Pada Penderita Hepatitis C
Cukup istirahat
Hindari konsumsi alkohol, narkoba
Hindari pemakaian obat-obat yang tidak diperlukan (obat pusing, dll)
Makan makanan yang bergizi
Konsultasi rutin dengan dokter

Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI
Terjadinya :
a. Aspirasi
b. Multiple, Cavitary lung lesion
associated with pulmonary
emboli
c. Community acquired
bronchopneumonia
d. Pulmonary abcesses
e. TBC
Pneumonia Drug Abuse
(Infeksi Paru oleh karena Opiat)
Pneumonia
Drug
Abuse
Cardiovascular infection
Berhubungan dengan IDU
Bakteri berasal dari kulit & pelarut
Staphylococcus aureus (50 %)
Streptococcus
Enterococcus
Pseudomonas
Klebsiella
Serratia
Candida
Cellulitis abscesses
Skin ulcers
Septic thrombophlebitis
Necrotizing fascitis & myositis
Skin
Infection
OHematologi :
Trombositopenia
( Yang berfluktuasi )

OThrombosis
ACA
1. CVD
2. DVT
OProtozoa
Adverse effect of Mood-Altering on pregnancy and the newborn
Drug


Amphetamines
Barbiturates
Sedative
Tranquilizers

Spontaneous
Abortion





Premature
Delivery

+



+
Perinatal
Mortability

+



+
Neonatal
Withdrawal


+


+
Fetal Distress



+


+
Congenital
Abnormality






+
+ + + + + + Heroin

NARKOBA DAN HIV/AIDS
MENJADI PENULAR HIV/AIDS UTAMA
IDU
Klien, aids,
datang dengan
naas makin
sesak.
Tampak adanya
efusi bilateral.
Ciri khas SK dan
TB.
Biosi bisa
memastikan
Klien, aids,makin sesak.
6 mg sbelumnya
selesaikan program
penucitis carinii dan
menderita SK kulit.
Pd carina lesi kemerahan,
khas pada SK.
Sesak karena inflitrat dan
desakan tumornya
MULUT LIDAH
Sarkoma kaposii lidah.
Tampak menyebar.
Tak usah diterapi
khusus bila hanya
lidah krn radiologi tak
sesuai. Sistemik tak
bagus. Pada SK tubuh,
kemoterapi umum
mengurangi
penampakannya.
OTAK
Klien aids. Mengalami
kemunduran intelektual,
perubahan perilaku dan
hilang ingatan jangka
pendek. Gambaran CT
scan 9 bulan lalu dan
sekarang.
Jaingan otak lesi progresif
shg ventrikel mbesar.
Ensefalopathy hiv.
arv

ESOFAGUS


GENITAL



Indonesia
80 000 120.000
Joint United Nation Programme on HIV/AIDS
UNAIDS
UNICEF UNDP UNFPA UNDCP
UNESCO WHO WORLD BANK
Worl Health
Organization
Adults and children estimated to be living
with HIV/AIDS as of end 2005
Western Europe
540 000
North Africa
& Middle East
400 000
Sub-Saharan
Africa
25.3 million
Eastern Europe
& Central Asia
700 000
South
& South-East Asia
5.8 million
Australia
& New Zealand
15 000
North America
920 000
Caribbean
390 000
Latin America
1.4 million
Total: 53.6 million
East Asia & Pacific
640 000
Kematian hiv global dari 1990 -
2007
1990 : 200 2000 : 1.600
1991 : 300 2001 : 1.700
1992 : 400 2002 : 1.900
1993 : 500 2003 : 2.100
1994 : 700 2004 : 2.200
1995 : 750 2005 : 2.200
1996 : 800 2006 : 2.100
1997 : 1000 2007 : 2.000 (Dlm ribuan)
1998 : 1.200
1999 : 1.400 TOTAL : 23.000.000

Global summary of the AIDS epidemic, December
2007

Total 33 million [30 36
million] Adults 30.8 million [28.2 34.0
million] Women 15.5 million [14.2 16.9
million] Children under 15
years 2.0 million [1.9 2.3
million]
Total 2.7 million [2.2 3.2
million]
Adults 2.3 million [1.9 2.8
million]
Children under 15 years 370 000 [330 000 410
000]
Total 2.0 million [1.8 2.3
million]
Adults 1.8 million [1.6 2.1
million]
Children under 15 years 270 000 [250 000 290
000]
Number of people
living with HIV in
2007
People newly
infected
with HIV in 2007
AIDS deaths
in 2007
Global estimates for adults and children, 2007
People living with HIV 33 million [30 36 million]
New HIV infections in 2007 2.7 million [2.2 3.2
million]
Deaths due to AIDS in 2007 2.0 million [1.8 2.3
million]
CUMMULATIVE CASE 56 MILLION
TOTAL DEATH 23 MILLION.
Changes in population structure: Ghana and
Lesotho
2.12
1950 2007
Ghana
1950 2007
Lesotho
10 5 0 5 10 10 5 0 5 10
Percentage Percentage
A
g
e

Male Female Male Female
100+
80
60
40
20
0
A
g
e

10 5 0 5 10 10 5 0 5 10
Percentage Percentage
Male Female Male Female
100+
80
60
40
20
0
Source: Population Division of the Department of Economic and Social Affairs of the United Nations Secretariat, World Population Prospects:
The 2006 Revision, http://esa.un.org/unpp
JATENG
DNG ESTIMASI WHO, MAKA JATENG BISA
SEKITAR 16.000 ORANG HIV
SEROSURVEY 1993 - 2003: 191 HIV/AIDS, 2005:
407
PREVALENSI REAKTIF PMI : 830/BLN
TOTAL PREVALENSI REAKTIF : 1,1 1,4%o
SEMARANG: 4000 AN HIV/AIDS, (PREDIKSI
STATISTIK EPIDEMIOLOGI DARI ESTIMASI WHO).
SEROSURVEY: PERCENTASI PSK HIV ?
DOMINAN WANITA, DILAPANGAN: LAKI
1 WANITA PSK : 4 - 9 LAKI LAKI.
Jarum Suntik bersama-sama .
Odha IDU yang ngeseks?
Putaw Suntik 6 tahun
AIDS Std 3
TBC dan Paru2 Basah
Hepatitis
Jamur Mulut
Jantung
Foto ini tanggal 13 Agustus 2004
Meninggal 15 agustus 2004
KORBAN PENGGUNA NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
LIDAH MEMUTIH
Odha IDU Hamil?
ODHA IDU Hamil 7 Bulan
Gambar diambil 22 Juli 2004
Meninggal 27 Juli 2004

1 PSK HI V MAMPU
MENULARKAN 5 Or
X 25HrX12Bln = 1500
ORANG PERTAHUN.
Estimasi HIV di Semarang
(IJIN TAYANG DINKES KOTA SMG)
0
200
400
600
800
1,000
1,200
Estimasi penderita HIV Kota Semarang
Tahun 2003
(1.789 orang)
Series1
1,106 369 191 28 26 22 19 11 11 6 0 0
IDU
Pasang
an IDU
Pelangg
an
Gay NAPI Waria
Pasang
an
WPS
Pasang
an
Pelangg
an
Anak
jalanan
PPS
Pemeriksaan Pertama HIV di
PMI Kota Semarang
Jmlh Pemeriksaan Hasil % ase
2001 32.987 20 0,06
2002 37.643 21 0,06
2003 43.321 58 0,13
S/d Sept
2004
38972 44 0,001
Prevalensi HIV di kalangan IDU
di beberapa Tempat






























57
17
53
93
48
76,2
24,5
6,4
7,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
YAKEBA (BALI) YAYASAN KITA
(Bogor)
LP Krobogan Bali Kampung Bali RSKO Kios Atma Jaya LP Cipinang LP Pondok
Bambu
Rutan Salemba
Perilaku seks?
54.8
15.7
25.7
20.5
3.8
53.3
3.8
2.4
4.8
0.5
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
Pernah
berhubungan
seks
Seks dengan
isteri
Seks dengan
pacar
Seks dengan
WPS
Seks anal
dengan
pria/waria
Seks dengan
lebih dari satu
pasangan; pada
seksual aktif
P
e
r
s
e
n
Selalu pakai kondom
Tidak pakai kondom
Kaitan IDUs dengan HIV/AIDS
Anak
PHS LAIN KRN FREE SEX DAN
EKSES NARKOBA

GO (kencing nanah)
GO (kencing nanah)
IMS Umum
Klamidia
IMS Umum
Herpes
Sifilis (raja singa)
Sifilis (raja singa)
IMS Umum
J engger Ayam
IMS Umum
HI V/AI DS
IMS Umum
ASPEK
HUKUM
NAPZA



A. GRAFIK KASUS TP NARKOBA 5 THN TERAKHIR (2001-2005)
+ Pengungkapan kasus per-tahun-nya meningkat rata-rata 36,8%.
+ Setelah BKNN diubah menjadi BNN yg lebih bersifat operasional
(2002) dgn dukungan masyarakat serta gencarnya aktivitas yg
dilakukan POLRI, jumlah kasus yg dapat diungkap meningkat 17,8%
(8.409 kss) pd th. 2004 & 72,6% (14.514 kss) pd th. 2005.
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
2001 2002 2003 2004 2005
Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif
B. GRAFIK USIA TERSANGKA 5 THN TERAKHIR (2001- 2005)
+ Jumlah tersangka tindak kejahatan narkoba meningkat
dari 3.617 orang (2001) menjadi 14.514 orang (2005) atau
meningkat rata-rata 36,9% per tahun
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
2001 2002 2003 2004 2005
Umur 8 - 15 Umur 16 - 19 Umur 21 - 24 Umur 25 - 29 Umur > 30
Sejak thn 2001-2005, Barang sitaan Psikotropika jenis ATS, antara
lain : Ekstasi (864.681 tbl) & Shabu (327.036,12 gr)
C.2. GRAFIK BB PSIKOTROPIKA YG DISITA 5 THN TERAKHIR (2001-2005)
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
2001 2002 2003 2004 2005
Ecstasy (tbl) Shabu (gr) Psikotropika lain (tbl)
Responden (pelajar & Mhsiswa) penyalahguna narkoba dalam 1 thn terakhir
terdeteksi sebesar 3,9% atau 4 dr 100 orang responden adalah penyalahguna
narkoba (dari 13.710 responden terdapat 535 sebagai penyalahguna narkoba) .
94.2
0.9
3
1.9
penyalahguna tetap
penyalahguna baru dalam
setahun terakhir
Berhenti sejak setahun yang
lalu
Tidak pernah
5,8%
3,9%
PREVALENSI PENYALAHGUNA NARKOBA DI INDONESIA
(HSL LIT BNN & PUSLIT PRANATA UI THN 2003)
STUDI TENTANG BIAYA EKONOMI & SOSIAL AKIBAT
PENYALAHGUNAAN NARKOBA PD 10 KOTA BESAR DI INDONESIA
(HSL LIT BNN & PUSLITKES-UI, 2004)
Jml Penduduk Jml Penyalahguna
Prevalensi Jumlah Penyalahguna Narkoba
Catatan : Estimasi UNODC prevalensi Lahgun Narkoba di Indonesia 1%
1,5% (3,2 jt)
98,5%
TERORISM
ARM SMUGGLING
WOMEN AND CHILD TRAFFICKING
SEA PIRACY
CYBER CRIME
INTERNATIONAL ECONOMIC
CRIME
MONEY LAUNDERING
DRUG
ANG KIEM SOEI
al. TOMMY WIJAYA
Ditangkap 6 April 2002
PABRIK ECSTASY
HEROIN DISISIPKAN DALAM BUKU TEBAL
NARKOBA DISAMARKAN DALAM BUAH KELAPA
NARKOBA DISAMARKAN DALAM KARPET
HEROIN DISISIPKAN DALAM HAK SEPATU
HEROIN DITEMPEL DALAM TUBUH
(Body Wrapping)
BODY WRAPPING
DITELAN KEDALAM LAMBUNG/SWALLEN

PENYEBAB PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
Rasa ingin tahu/ penasaran
Agar diterima/ dihargai
Tidak bisa menolak
Mudah mendapatkan narkoba
Cara berpikir yang salah
Pelarian dari masalah dan rasa bosan
Trend/ gaya hidup
Agar dianggap dewasa dan hebat

DETERMINAN
PERGAULAN
DEKADENSI
KELUARGA
ROKOK
EKONOMI EKSTRIM
PENCEGAHAN
KURANGI FAKTOR DETERMINAN
ROKOK DAN OBAT IDENTIK DNG :
IMPOTENSI DAN KETIDAK SEHATAN
TAK TOLERAN, TAK HARGAI DIRI APALAGI ORANG
LAIN
MIKIRIN DIRI SENDIRI, TAK URUS ORANG LAIN
TIDAK JANTAN SAMA SEKALI, PSIKOLOGIS
DEPENDENT /`LEMAH, PENGKHAYAL
MADESU, KEBODOHAN KENYATAAN MASA DEPAN
DEMAND REDUCTION
PENYULUHAN / LESSON LEARN KASUS
SUPPLY REDUCTION
TUGAS POLISI, JAKSA DAN HAKIM
HARM REDUCTION
TUGAS KITA SEMUA, DOKTER, ANDA SEMUA
ASPEK PSIKOSOSIAL
PENYALAHGUNAAN NAPZA
Zat tertentu mempunyai gejala khas,
secara umum terdapat gejala-gejala berikut :
Pola tidur berubah
Prestasi menurun
Napsu makan berkurang
Menghindar
Berlama-lama dalam kamar
Sikap lebih kasar
Bekas suntikan pada lengan/kaki
Lekas tersinggung atau marah
Uang/barang sering hilang
Curiga
Mabuk
MENJADI ORTU PANUTAN
ORTU MENJADI TEMAN DISKUSI
ORTU MENJADI TEMPAT BERTANYA
MAMPU MEMBUAT ATURAN SECARA
KONSITEN, KONTINYU, DAN KONSEKUEN
MAMPU MENGEMBANGKAN TRADISI
KELUARGA DAN NILAI2 AGAMA
ORTU BERPERAN SBG PEMBIMBING ANAK
MENGGALI POTENSI ANAK UNTUK
DIKEMBANGKAN MELL BERBAGAI KEGIATAN
ORTU PERLU MENGONTROL KEGIATAN ANAK
ORTU PERLU MENGENAL TEMAN-TEMAN ANAK
ORTU PERLU MENUMBUHKAN KESADARAN
ANAK : MISAL TTG NAPZA, NILAI AGAMA,
DIRINYA
MELIBATKAN ANAK UNTUK MEWUJUDKAN
CITA-CITA KELUARGA


Tahap Penggunaan Narkoba
USER = Pemakai
ditandai dengan pemakaian sekali-sekali, coba-coba, tanpa masalah berarti.
Semua aspek kehidupan normal-normal saja.

ABUSER = Penyalahguna
ditandai dengan pemakaian agak bermasalah, menggunakan cukup rutin.
Sebagian aspek kehidupan mulai/amat terganggu.

ADDICT = Pecandu
ditandai dengan pemakaian bermasalah, menggunakan sangat rutin
hingga setiap hari. Segala aspek kehidupan rusak. Seolah mereka
hidup untuk pakaw dan pakaw untuk hidup.
Motivasi yang ada yang dapat mendorong orang
untuk menggunakan obat obatan untuk pertama
kalinya :

Rasa ingin diterima oleh kelompok
Pernyataan atas keinginan untuk
mendapat perhatian lebih (baik dengan
target yang jelas maupun tidak)
Rasa ingin tahu
Tuntutan pekerjaan

Beberapa faktor yang memicu seseorang
untuk menggunakan Narkoba lagi:
Rasa ingin merasakan kenikmatan / efeknya
kembali
Rasa ingin tetap diterima dalam kelompok dan
tidak ingin kehilangan kelompok yang telah
menjadi identitasnya
Rasa ingin tahu (terpengaruh oleh mitos yang
ada)
Tuntutan lingkungan
Mempunyai tujuan tertentu
senang-senang
senang-senang
tetapi
masalah
mulai muncul
hanya ada
masalah
saja
Kapan Bermasalah?
1. Bila penggunaan berulang, yang berakibat
pada kegagalan memenuhi tanggung jawab
di tempat kerja, sekolah atau rumah.
2. Penggunaan berulang bahkan dalam situasi-
situasi yang berbahaya secara fisik.
3. Penggunaannya berakibat pada masalah
berulang terkait hukum.
4. Terus menggunakan narkoba meskipun
banyak permasalahan sosial atau
interpersonal yang timbul sebagai dampak
langsung pemakaiannya.
Bayang-bayang Gelap
Dunia Adiksi Telur Adiksi:
Drugs, Sex, Money, Violence,
Crime , Virus
Jadi inilah paket kehidupan
seorang penyalahguna dan
pecandu narkoba !!
Si Telur Masalah
NAZA
SEKS, IMS
UANG
KRIMINALITAS
KEKERASAN
HIV / AIDS / HCV

Telur Masalah & Dunia Adiksi

Narkoba
Bersifat adiktif
Mengganggu pemikiran nalar
Budaya kontra, menggambarkan
kebebasan
Menciptakan dunia menarik dalam
alam pikiran
Membuat orang merasa nyaman
dengan diri sendiri
Jenis drugs tertentu akan menarik
orang-orang tertentu.

Seks

Sex, Drugs & Rock n Roll: budaya yang menarik
kaum khusus ini yang terutama adalah kaum muda
Kehidupan diwarnai promiskuitas seks,
perdagangan seks dan masalah yang terkait seks
lainnya (aborsi, kawin kecelakaan, infeksi menular
seksual)
Money (uang)
Untuk menggunakan drugs dan hal-hal yang
menyenangkan seperti melakukan perilaku seks
bebas, sudah tentu dibutuhkan uang untuk dapat
merealisasikan hal tersebut. Dan uangpun bisa
membuat orang teradiksi dan mempunyai masalah
dalam kehidupannya
Violence (kekerasan)
Akibat penggunaan drugs, pecandu
seringkali melakukan tindakan kekerasan
untuk mendapatkan apa yang di
inginkannya
Crime (kejahatan)
Karena kesulitan untuk mencari uang
dengan cara yang legal, untuk menutupi
kebutuhan pemakaian drugs, pecandu
cenderung berani melakukan tindakan
kriminalitas. Seperti mencuri, merampok
dan lain sebagainya
Kriminal
Adalah suatu perubahan yang negatif yang
melanggar hukum.
Bagi pecandu Kriminal disebut juga perang
kompleks (complex war) di dalam diri
sendiri, perang dalam diri kita antara
kebutuhan dan hati nurani
Virus
HIV/AIDS dan Hepatitis C
Pemakaian kian beresiko dengan semakin
lamanya pemakaian toleransi menyuntik
(khususnya heroin).
Penggunaan suntikan bersama
Seks tanpa pemikiran panjang di bawah
pengaruh narkoba sering terjadi
Penggunaan kondom rendah
Mereka yang Paling Beresiko
Pengguna
Narkoba
Jarum Suntik
Penjaja Seks
RESIKO LANGSUNG
Pasangan Pengguna
Jarum Suntik
Pasangan
Penjaja Seks
Bayi
RESIKO TDK LANGSUNG
Mengapa Penularan Tinggi?
Apakah Teknik Menyuntik Anda Aman?
Ya= 50
38%
Tidak= 81
62%
Peralatan
suntik
meliputi:
jarum suntik,
semprit,
sendok,
saringan,
air,
gelas,
torniket
dan
permukaan
meja
Asumsi waktu kita pertama kali
menggunakan drugs
Daya penolakan menurun (dan
sedikit demi sedikit mulai ada
perubahan)
Pola tingkah laku menjadi tidak
baik/tidak bermoral (akan terus dan
terus)
Merupakan yang akhirnya menjadi
suatu kriminal
Menjadi suatu kejahatan yang hebat
/ besar
Kehidupan Pecandu Sebelum
Sesudah
&
Cara Berpikir Pecandu
Kehidupan Pecandu
Menggantungkan dirinya pada obat -obatan, baik
itu dengan ketergantungan secara fisologis
ataupun tidak
Dalam kehidupan aktif seorang pecandu,
pertumbuhan mereka secara mental, emosional
dan spiritual terhambat pada umur pertama kali
mereka menggunakan obat-obatan. Seringkali kita
melihat seorang pecandu, bahkan dalam keadaan
bersih sekalipun, bertingkah laku tidak seperti
umur yang seharusnya


Beberapa Tanda Di Sekolah
Nilai sekolah menurun
Motivasi sekolah menurun, malas sekolah, malas buat PR
Sering membolos
Sering keluar kelas dan tidak kembali ke sekolah
Mengantuk, sering bosan dan tidak memperhatikan guru
Sering dipanggil karena tidak disiplin
Meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan
ekstrakurikuler dan olahraga yang dulu digemarinya).
Mengeluh karena menganggap orang rumah tidak memberikan
dirinya kebebasan, atau menganggap orang rumah terlalu
menegakkan kedisiplinan.


Tanda Di Rumah
Barang-barang berharga miliknya atau milik keluarga yang dipinjamnya
(mis. kamera, dll.) hilang. Seringkali tidak dilaporkan sampai ditanyakan.
Atau dilaporkan dipinjam teman, atau dicuri orang

Sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, dan ini
sering tidak diketahui. Hilangnya uang orang di rumah sehingga
pembantu atau orang lain di rumah segera dicurigai.

Sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai
alasan (pandai-pandailah mengecek apakah uang yang dimintanya untuk
bayar ini dan itu di sekolah, betul-betul diminta oleh sekolah dan betul-
betul dibayarkan.)

Sering bercerita kepada keluarga yang mau mendengarkan dan mereka
yang bersimpati akan jadi korban atau tempat pinjam uang (nenek dan
kakek harus hati-hati!)

Tanda Di Rumah
Waktunya di rumah banyak dihabiskan di WC
Selalu meminta kebebasan lebih
Jarang mau makan bersama keluarga, lebih memilih makan di kamar
atau setelah orang lain selesai
Malas makan, sering makan sembarangan
Sering menginap di rumah teman
Malas mengurus diri (tidak mau membereskan tempat tidur, malas
mandi, sering tidur, malas menggosok gigi, kamar berantakan, malas
membantu.
Mungkin sering batuk-batuk atau pilek yang berkepanjangan
Sering berkelahi, luka-luka akibat berkelahi, terlibat kecelakaan mobil,
dll.
Tak mau peduli kebutuhan keluarganya
Sering pusing.
Sering tersinggung dan mudah marah
Menarik diri dan sering di kamar, dan mengunci kamar

Cara Berpikir Pecandu
Menginginkan apa yang diinginkan dan selalu harus di
penuhi
Cara berpikir yang instan, Tidak peduli dengan orang
sekitarnya, dan masih banyak lainnya
Pikiran pecandu pada waktu masih aktif juga dipenuhi
dengan khayalan-khayalan yang dia pikir akan terwujud
dengan tidak mengerjakan apa-apa untuk mencapai yang
dia inginkan

Pola pokir pecandu
Pecandu (aktif) hanya memikirkan bagaimana
dia harus memakai dan terpenuhi kebutuhan
obat-obatannya (drugs), dan kebanyakan
dari pecandu (aktif) mengalami yang
dinamakan Frozen Feeling atau tidak dapat
merasakan apa yang sedang dirasakanya

Cara-cara sebagai berikut akan membina para
pecandu utk pulih dan menjalani hidup yg lebih
baik:
Mengikuti program pemulihan / rehabilitasi
Bagi pecandu yg sudah pulih, selalu berhubungan dgn
komunitasnya walaupun sudah berada di masyarakat.
Menjalankan prinsip-prinsip spiritual (Kejujuran,
Keterbukaan pikiran dan Kesediaan)
Keinginan kuat utk tidak memakai drugs kembali dan taat
beragama
Mengikuti norma-norma dan aturan yg ada di masyarakat
Aktif dalam kegiatan Narcotics Anonymous di manapun
(meeting, seminar, convention)

Ganja, shabu dan ecstasy tidak
menyebabkan ketagihan
Semua jenis narkoba menyebabkan
ketergantungan secara fisik dan psikologis
Pakai sesekali tidak akan
menyebabkan ketagihan
Dari sekali akan timbul dua kali, tiga kali
dan seterusnya
Sekali kita tahu enaknya, kita tidak akan
perduli tentang efek negatifnya

Mencoba-coba tidaklah berbahaya
Semua jenis narkoba mengganggu jantung,
liver, ginjal, paru-paru, otak dll
Merokok saja berbahaya, apalagi narkoba
Narkoba yang beredar sangat berbahaya
karena telah dicampur bermacam-macam
zat; obat nyamuk, racun tikus dsb

Tidak semua jenis narkoba
berbahaya/ aman untuk dikonsumsi
Narkoba menyebabkan kerusakan fisik bagi
penggunanya dan psikologis bagi pengguna
dan orang disekitarnya
Tidak ada cara yang aman untuk
mengkonsumsi narkoba
Semua narkoba berbahaya!
Narkoba membantu menikmati hidup
Seorang pecandu tidak dapat berfungsi dan
hidup normal dalam kehidupan sosial
Narkoba akan mengacaukan perasaan,
pikiran dan tindakan si pecandu dan orang
disekitarnya
Narkoba membantu menghilangkan
masalah
Narkoba membantu melupakan masalah
untuk sesaat
Narkoba menambah masalah
Orang disekitar pecandu banyak mendapat
masalah dari tingkah laku pecandu
Mengkonsumsi narkoba dapat membawa si
pecandu kepada penjara, rumah sakit,
rehabilitasi narkoba dan kematian
Narkoba membuat saya menjadi
jagoan
Orang yang melihat orang mabuk,
menganggap bahwa hal itu konyol
Orang mabuk tidak menjadi jagoan, hanya
merasa seperti jagoan. Sekali pukul akan
jatuh!
Narkoba membuat tidak bisa
mengendalikan perbuatan, tidak bisa
mengkordinasi gerakan dan tidak bisa fokus
Efek napza
PSIKIATRIS
PERSEPSI DAN PERILAKU PATOLOGIS
ADISKI CHEMICAL DAN PSIKOLOGIS
(STATE DEPENDENT LEARNING)
FISIK
KOMPLIKASI FISIK
SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI

TATA LAKSANA KASUS NAPZA
HOLISTIK
MENGELOLA KLIEN SEBAGAI MANUSIA
SEUTUHNYA DAN MENGOBATI DENGAN
SEMUA ASPEK YANG BERPOTENSI DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN LATAR BELAKANG
SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA KLIEN/
KELUARGANYA.
PELAYANAN RASIONAL YANG BISA
DIPERTANGGUNG JAWABKAN YANG
BERTUJUAN SEBESARNYA BAGI
KESEMBUHAN KLIEN.
COBA COBA/
MUSIMAN
PENGGUNA SEHAT
- ADIKSI
ringan
- HIV 1 - 2
- HpV ringan
PENGGUNA SAKIT
- SAKAW
- Pneumonia
- Hp Berat
- HIV 3-4
- dual diagnosis
PENGGUNA
KRIMINAL
R
E
H
A
B
I
L
I
T
A
S
I
H
O
S
P
I
T
A
L
I
T

I
H
O
M
E

C
A
R
E


F
A
M
I
L
Y

R
E
H
A
B
I
L
I
T
A
SI
Pokdisus,
dokter
internis,
Neurolog,
Psikiatris,
psikolog,
konselor,
L

S

M


P

E

D

U

L

I
Kelompok : Pengguna sakit


Pengguna sehat


Risiko Tinggi

HIV
HCV
Pneumonia,dll
Adiksi
Craving
Putus obat / withdrawal
Kultural
Persepsi Bahaya Narkotika
Knowledge
Attitude
Motivation
Supportive
Relationship
Informasi Obat
Psikiatri
Psikiater
Psikolog
Guru (BP)
Orang tua (POMG)
OSIS
Continue/pengendali program
Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI
HIV
HCV
Pneumonia drug abuse
Infected Carditis
Kelainan neurologi
Kelainan Psikiatri
(withdrawal / putus obat)
Pokdisus AIDS
Interna
Paru
Interna
Neurologi
Psikiatri
Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI
Medical Oriented
Religi Oriented
Traditional Oriented
Menyatukan dalam pengawasan
Pengontrol Program

Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI
TANTANGAN DI DEPAN
FATWA MA YANG MENYARANKAN BAGI
PENGGUNA UNTUK DI REHAB WAJIB.
BELUM DISERTAI DENGAN ATURAN
PEMBIAYAAN
BELUM DISERTAI DNG KESIAPAN PANTI
MASIH ADANYA DISPARITAS MEDIS DAN NON
MEDIS DALAM PENGELOLAAN NAPZA
PERIJINAN PANTI YG SULIT.
PROSES PENYEMBUHAN YG BELUM DIPAHAMI
SAMA OLEH PENGOBAT NON MEDIS.
TIDAK ADANYA PROGRAM EMPOWERING ILMU
PADA PENGOBAT PANTI TRADISIONAL.

BUDI HUSADA
HARM REDUCTI ON
BHARED - YWBS
VISI. MISI DAN AKSI
VISI: MENJADI SAHABAT BAGI SEMUA MENCEGAH
HIV / AIDS TRTM KARENA NARKOBA.
MISI :
MENCARI & MEMBINA KORBAN NARKOBA AGAR
BERPERILAKU LEBIH SEHAT
MENGAYOMI KORBAN NARKOBA DARI STIGMA
MASYARAKAT
MELAYANI MASYARAKAT UNTUK MEMAHAMI DAN
BERSIKAP SEHAT THD HIV/AIDS
MOTO : CALL ME OR LET CALL YOU. COME TO ME OR
LET ME COME TO YOU. FREE FOR YOU. NO TIP, NO
THANKS.

AKSI
12 PROGRAM GENERIK HARM
REDUCTION DIADOPSI DENGAN
BIJAK DAN BERWAWASAN BUDAYA
LOKAL.
PROMOSI
SISTEM : ADVOKASI, NEGOSIASI,
KOMUNIKASI.
PENYULUHAN : KELOMPOK, RISTI
(LAPAS), UMUM
ADVOKASI DAN INFORMASI
PENYULUHAN
PREVENSI:
PENDAMPINGAN
VCT
PERUBAHAN PERILAKU (HEALTHIER
BEHAVIOUR CHANGE)
BLEACHING
NEP DNG PENGAWASAN DOKTER
KONDOM
VCT, OUT REACH, PEER EDUC
KURATIF
ARV
PENGOBATAN INFEKSI SPESIFIK
PENGOBATAN DASAR
OVER DOSIS TREATMENT
DETOKSIKASI
RUJUKAN DAN AFTER CARE
HOSPITAL
PELAYANAN MEDIS
REHABILITATIF
LAPAS EMPOWERMENT
PENDAMPINGAN DAN PENYULUHAN
NAPI
VOCASIONAL NAPI
KETRAMPILAN, KEWIRAUSAHAAN,
INKUBATORING
PAGUYUBAN MANTAN WARGA BINAAN
COMMUNITY BASED CARE
NARKOBA
PANTI OSC HOLISTIK (MEDIS DAN
SUPRANATURAL)

KEGIATAN DLM POTO
H
TERIMA KASIH

KLINIK VCT
KONSELING
CURHAT
PROBLEM
Jl. R. Patah 275
7077 - 9010
7024 - 5413

Pengertian Adiksi
ADI KSI = KETERGANTUNGAN
Adiksi adalah suatu penyakit yang menyerang:
Fisik : Sakaw
Mental : Instan
Emosional : Frozen Feeling
Spiritual : Tidak Punya Semangat Hidup
Disertai dengan Obsesive Kompulsive
PENGERTI AN
Sakaw : efek gejala putus obat
Krakaw : rasa sakit secara mental dan
emotional, stress, penderitaan, lapar, dan
membutuhkan/merindukan yg timbul dalam
pikiran seorang pecandu ketika harus
menghadapi sakaw.

SAKAW
Sakaw timbul pada waktu seorang pecandu
belum memakai obat-obatannya, selama
beberapa jam (kadang berhari-hari) tidak bisa
mendapatkan obat mereka atau mulai
berusaha utk menyudahi pengunaan zat kimia
mereka.

Hal yang ditimbulkan saat sakaw:
Rasa sakit nyeri dan kram otot yg berlebihan
Sakit terasa seperti tertusuk-tusuk tetapi di dalam tulang
(sumsum)
Kombinasi antara panas/dingin pada badan mereka
Badan gemetar dan pandangan mata yg kosong
Mudah terserang penyakit dan pusing
Muntah-muntah dan sakit perut (diare)
Hidung dan mata yg terus-menerus berair
Mulut menguap-nguap
Sering terasa lelah dan badan merinding
Ingin mengakhiri hidup karena sakaw yg kronik karena
ketidakberdayaan mereka dan daya tahan tubuh yg menurun
drastis.
Tidak bisa berpikir atau fokus dalam hal apapun, apa yg mereka
dengar dan apa yg mereka lihat biasanya sewaktu sakaw mereka
tidak akan ingat.
Rasa bingung, khawatir dan gelisah, rasa membenci diri sendiri
dan merasa tidak berguna, ditambah rasa frustrasi.
Emosi yg tidak terkontrol apabila mereka dihadapkan pada
realita, biasanya ditanyakan oleh keluarga yg saat itu antara
tega/tdk tega melihat anaknya sakaw.
Hal yang mempengaruhi saat
sakaw:
KRAKAW
Krakaw/sugesti pada suatu zat/obat seringkali timbul tenggelam
dalam pikiran pecandu pada saat:
Emptyness and Lonelyness (kekosongan dan kesepian) frozen
feeling karena drugs yang digunakan

Problems (masalah-masalah) dahulu junkie menghadapi
masalah dengan drugs, setelah recovery mereka dituntut untuk
menghadapi masalah/realita dengan sadar

Anda mungkin juga menyukai