0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
50 tayangan255 halaman
Dokumen tersebut merupakan materi presentasi yang disampaikan oleh Dr. Budi Laksono mengenai aspek sosial, ekonomi, dan dampak kesehatan napza (narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya), yang disampaikan dalam berbagai pelatihan dan seminar antara tahun 2009-2012."
Dokumen tersebut merupakan materi presentasi yang disampaikan oleh Dr. Budi Laksono mengenai aspek sosial, ekonomi, dan dampak kesehatan napza (narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya), yang disampaikan dalam berbagai pelatihan dan seminar antara tahun 2009-2012."
Dokumen tersebut merupakan materi presentasi yang disampaikan oleh Dr. Budi Laksono mengenai aspek sosial, ekonomi, dan dampak kesehatan napza (narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya), yang disampaikan dalam berbagai pelatihan dan seminar antara tahun 2009-2012."
DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NARKOBA BAGI DOKTER DAN NAKES PUSKESMAS OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL HOTEL GRASIA SEMARANG, 16 JUNI 2009 Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc NARA SUMBER BNN KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG ROTARY CLLUB SEMARANG YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA NAPZA / NARKOBA ASPEK SOSIAL, EKONOMI & DAMPAK KESEHATAN (HIV)
DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NARKOBA BAGI PEMUDA OLEH DINAS SOSIAL PROVONSI JAWA TENGAH. DI SEMARANG, 1 JULI 2009 Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG / NARA SUMBER MEDIS NARKOBA - ROTARY CLLUB SEMARANG YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA NAPZA / NARKOBA ASPEK SOSIAL, EKONOMI & DAMPAK KESEHATAN (HIV)
DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NARKOBA BAGI PRAJURIT BANTENG RAIDERS DI SEMARANG, 12 MEI 2010 Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG / BADAN NARKOTIKA KOTA SEMARANG - YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA NAPZA / NARKOBA ASPEK SOSIAL, EKONOMI & DAMPAK KESEHATAN (HIV)
DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NARKOBA BAGI PRAJURIT KODIM 0733 BS SEMARANG DI SEMARANG, 31 MEI 2010 Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG / BADAN NARKOTIKA KOTA SEMARANG - YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA NAPZA / NARKOBA ASPEK SOSIAL, EKONOMI & DAMPAK KESEHATAN (HIV)
DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NARKOBA BAGI PEMUDA REJOLEKSONO SEMARANG TIMUR. Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG / BADAN NARKOTIKA KOTA SEMARANG - YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA NAPZA / NARKOBA ASPEK SOSIAL, EKONOMI & DAMPAK KESEHATAN (HIV)
DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN WIRAUSAHA PEMUDA KORBAN NARKOBA Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc KOMITE KESEHATAN KOTA SEMARANG / BADAN NARKOTIKA KOTA SEMARANG - YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA NAPZA / NARKOBA ASPEK SOSIAL, EKONOMI & DAMPAK KESEHATAN (HIV)
DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN KEPEMIMPINAN PEMUDA KECAMATAN NGALIYAN. 7 OKTOBER 2011 Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc YAYASAN WAHANA BAKTI SEJAHTERA NAPZA / NARKOBA ASPEK SOSIAL, EKONOMI & DAMPAK KESEHATAN (HIV)
DISAMPAIKAN PADA SEMINAR PENCEGAHAN NARKOBA BAGI PRAJURIT KKAVALERI TANK 2 AMBARAWA, 2 JULI 2012 Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc KESBANGLINMAS KAB SEMARANG, BADAN NARKOTIKA KAB SEMARANG - AKPER PEMPROV. PASCA SARJANA UNDIP NAPZA / NARKOBA ASPEK SOSIAL, EKONOMI & DAMPAK KESEHATAN (HIV)
DISAMPAIKAN PADA SEMINAR PENCEGAHAN NARKOBA BAGI ANGGOTA KSR UNIT DN PMR WIRA PMI KOTA SEMARANG.
OLEH: DR. Dr. H. BUDI LAKSONO, MHSc PENGURUS PMI SEMARANG. RELAWAN HIV/AIDS-NAPZA INDONESIA. DOSEN UNDIP-PASCA SARJANA/DINKESPROV.JTG Dr. Budi Laksono, MHSc Dokter undip/Semarang, Master kesehatan reproduksi QUT/Brisbane Promovendus Doktoral Ilmu Kedokteran - Pasca Sarjana Undip. Formal: Dinkesprop Jateng. Pengajar program S2 pasca sarjana Undip. SOSIAL AKTIVITAS: pembina /pendiri Yayasan Wahana Bakti Sejahtera Semarang. Relawan / pengurus PMI Kota Semarang Anggota Komite Kesehatan Kota Semarang Presiden rotary Club Semarang. Sekretaris Perhimpunan Donor Darah Jateng PENGHARGAAN: Dokter teladan jateng 1996 Dokter berprestasi IDI 1997 Pendonor darah 50 kali PMI BNN Award, Pengabdi korban Napza Walikota Semarang, Dokter peduli kemasyarakatan 2007 dan 2009 Alamat : Jl.Untung Surapati 445 Smg Telp/ fax: 7612 156, Mobile : 024-7035 0605./ 0878 324 79990 Istri : Dra. Sri Peni Hernawati Anak : Abi, Dini, Dhatu, Alvan
NAPZA DEFINISI SEJARAH PENGGUNAANNYA PENGGOLONGAN ASPEK HUKUM NAPZA PENGGUNAAN DAN EFEK NAPZA DAMPAK SOSIAL DAMPAK EKONOMI KELUARGA DAN BANGSA DAMPAK KESEHATAN KOMPLIKASI KESEHATAN NAPZA SBG PENULAR HIV/AIDS REMAJA DAN NAPZA CIRI AWAL PENGGUNAAN NARKOBA PERANAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENGGUNAAN MANAJEMEN KASUS KORBAN NAPZA KEGIATAN AKSI KORBAN NAPZA DI SEMARANG NAPZA: Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Narkoba: narkotika dan obat berbahaya. Pengertian makin sempit karena penyalahgunaan makin meluas zatnya. Obat nyamuk bakar, lem dll. bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia, berakibat mempengaruhi tubuh, terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental, emosional & perilaku pada pengguna dan menyebabkan ketergantungan pd zat tsb Narkotika. (Zat/obat yang berasal dari tanaman/bukan baik sintesis maupun semisintesis yg dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran,hilangnya rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan)
1. Golongan I ( sering disalahgunakan ) Heroin Kokain Ganja 2. Golongan II Morfin Petidin 3. Golongan III Kodein UU No.22 tahun 1997 Semula digunakan sbg obat, penyedap makanan, ritual agama. aceh, amerika selatan, india Thn 2700 SM, china dan Mesir menggunakan untuk obat. 1680 Thomas sydenham mencampur candu dalam minuman 1805 di extrak menjadi bubuk morfin 1850 dipakai meluas di tentara untuk pengurang sakit korban perang sipil dan kemerdekaan amerika. 1874 dimurnikan lagi disebut heroin diduga tidak adiktif tetapi sama saja. 1923. UU pertama Amerika melarang narkoba. Di Indonesia Thn 679 Sriwijaya membuat UU tentang madat. DI Indonesia tercatat thn 1969 kasus kecanduan pertama di rawat di sanatorium Bogor. Survey depkes 1999 menunjukkan bahwa 135.000 orang terjerat kasus napza. Diperkirakan 1,35 juta lainnya terkena. Tiap 12 jam seorang meninggal krn OD di jakarta Baru 1200 orang tertangani. 2006 : BNN : 3,2 juta orang Indonesia pernah memakai narkoba
Pengklasifikasian Zat Psikoaktif Stimulans (perangsang)
Depressant (depresan)
Hallucinogen (Halosinogen) Stimulants (Perangsang) meningkatkan kegiatan pada sistem saraf pusat dan otonom mempercepat proses mental, membuat kita lebih awas dan bersemangat Mengurangi kantuk dan kerut wajah karena kelelahan Mengurangi makan dan tidur (insomnia) Mempercepat detak jantung dan pernapasan Mengerutkan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, membesarkan pupil mata contoh: kafein, nikotin, amfetamin dan kokain Depresasants (Depresan) menurunkan kegiatan pada sistem saraf pusat membuat pemakaian lebih rileks dan kurang sadar terhadap sekelilingnya contoh: analgesik, alkohol, benzodiazepin, heroin, morfin, dan metadon Hallucinogens (Halusinogen) mengubah persepsi dan pandangan kita terhadap waktu dan tempat membuat pemakainya melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada, atau melihat atau mendengar sesuai dengan persepsi yang berbeda termasuk dalam kelompok ini: LSD, jamur ajaib, meskalin, datura dan ganja UPPERS Uppers adalah stimulant system pusat syaraf.
Ini semua membuat pengguna menjadi lebih waspada, sadar, aktif, gelisah, dan kurang istirahat; stimulasi yang lebih dari normal dialami. Klasifikasi Umum Uppers Stimulant Alamiah Contohnya: daun koka, daun tembakau, daun khat, biji kopi.
Stimulan Sintetis Contohnya: amphetamine, pil diet, dan lainnya yang serupa. Contoh Drugs J enis UPPERS DOWNERS Downers adalah depresant system pusat syaraf.
Depressant mempunyai efek menekan rata-rata fungsi dari system syaraf pusat,relaksasi otot, mengantuk, dan bahkan koma (bila digunakan berlebihan). Contoh Drugs J enis DOWNERS ALL AROUNDERS All Arounders (psychedelics) dapat bertindak sebagai stimulant atau depressant, tetapi pada umumnya mereka mengganggu pandangan tentang dunia, dan menciptakan sebuah dunia dimana logika diletakkan dibelakang untuk mengintensifkan sensasi.
Effek Umum All Arounders Efek fisik kebanyakan zat halusinogen menstimulasi system syaraf symphatetic. Kekacauan atau gangguan dari pusat penglihatan dan pendengaran dapat menyebabkan efek yang berkisar dari lampu-lampu yang berkelap-kelip sampai tembok yang meleleh
Efek emosional Zat zat psychedelic memiliki efek yang sangat kuat pada mood seseorang dengan cara mempengaruhi pusat emosional (system limbic). Efek yang ditimbulkan berupa ilusi, delusi dan halusinasi Klasifikasi Umum All Arounders Dengan LSD dan zat-zat psychedelic, ilusi dan delusi adalah pengalaman yang pertama atau kerap terjadi.
Halusinasi terjadi jika menggunakan mescaline dan PCP. Perasaan senang Ramah Berperilaku diluar karakter Berperilaku lucu = Mariyuana / Cannabis
Daun Ganja Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Daun Ganja (Bunga) Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Daun Ganja Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Alat Hisap Ganja (Pipa) Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Komposisi spesifik : 1. MDMA (3,4-methylenedioxymethamphetamine)= Ecstasy 2. MDEA (3,4-methylenedioxyethamphetamine)= Eve 3. 2 CB (4-bromo-2,5-methoxyphenylethylamine) 4. Bromo-DMA (4-bromo-2,5-dimethoxyamphetamine) = Bromo STP = DOB
Nama populer umum (street name) : DOB : Golden eagle, LSD 25, Tile, 100X, Bromo STP MDA : Harmony, Love drug, Speed for lovers MDMA : Adam, Ecstasy, Essence 2 CB : Eve, Spectrum
Range of toxicity untuk MDMA : 50 - 150 mg Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI Sediaan Amphetamin Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Sedian Ekstasi Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Deksamphetamin Sulfat Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Methylamphetamine Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Suatu derivat morfin dengan kekuatan 3 - 5 kali morfin Dalam waktu 5 menit setelah suntikan dirubah menjadi morfin Dalam waktu 40 menit konsentrasinya (morfin) melebihi heroin Heroin mudah masuk ke cerebral / serebri = otak mudah intoksikasi ( diacetyl morphine ) Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI PUTAUW Alat Hisap Opiat (Pipa Rokok) Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Morfin Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Heroin Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) = Coke Charlie Snow Euphoria = perasaan senang yang berlebihan Stress / gelisah hilang Aktif / atraktif Membangkitkan gairah Alat Hisap Ganja (Pipa) Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Alat Hisap Cocaine (Pipa) Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Bubuk cocaine Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Daun Cocaine Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement) Pneumonia HCV / HIV PEMAKAI SEHAT Kelompok risiko tinggi Emergensi KERACUNAN KRONIS ALKOHOL : BUTA, HEPATITIS, UBAH MENTAL SOSIAL PERILAKU TIDAK SEHAT. PEMAKAI YG MASIH SEHAT Kelompok risiko tinggi KEMATIAN AKUT ALKOHOL
DAYA KERJA NEUROTRANSMITER JARINGAN OTAK (squele) EFEK TARGET SLRH TUBUH. EFEK ADAPTAS I EFEK ADIKSI EFEK PUTUS OBAT
Mekanisme Kerja Opiat di Otak pada Pengguna Nalokson Endorphin (endogen morfin) 1 2 Reseptor Opiat Morfin Mekanisme Kerja Endorphin di Otak dalam keadaan Normal Endorphin (endogen morfin) 1 2 Reseptor Opiat MEKANISME KERJA Norepineprin
Ectasy pelepasan biogenik amin Dopamin
Seretonin Dopamin
Aktv gerak stereotip
Disko terus gedeg terus
Eforia gembira luar biasa Seretonin
gangguan presepsi
timbul ilusi
Ilusi suara ilusi warna
tripping segalanya tampak indah Norepineprin
Pemecahan pemecahan glikogen trigliserida
Glukosa darah asam lemak darah
sumber energi tdk mudah lelah Norepineprin Seretonin
menghambat merangsang Pusat lapar pusat kenyang
Tidak merasa lapar kenyang terus
nafsu makan
terapi kegemukan Bahaya ecstacy
Pelepasan N.E
Voso kons kontraksi jantung disko terus
Tek darah frek denyut jantung
Stroke aritmia E S PASCA MINUM
1. Kehabisan energi kelelahan hebat 2. Release (pelepasan) amina biogenik biasa dipacu tidak minum tidak release
konsentrasi amina biogenik di sinaps SSP rendah
tidak bisa mikir koplo depresi tidak bisa konstr 3. Mimpi menyeramkan EFEK TERHADAP TUBUH INHIBISI NAFSU MAKAN HILANG RASA LEMAH HALUSINASI ILUSI PERUBAHAN PERSEPSI WAHAM PSIKOTIK/NEUROTIK
ALKOHOL Alkohol berasal dari fermentasi buah-buahan dan sayuran, beberapa orang mengusahakan untuk membuat minuman beralkohol dan mencoba merasakannya, mereka belajar untuk terus mengembangkannya. Efek Alkohol Merasa senang, enak dan santai Hilang rasa malu Memiliki rasa percaya diri Pusing dan kehilangan keseimbangan Berbicara tidak jelas Bingung Marah Muntah Teler Berhenti bernafas Mabuk (pusing, mual, gemetar dsb) Efek Jangka Panjang Ketergantungan Pola makan yang tidak teratur Peradangan serta pendarahan pada usus serta mag Penurunan sistem kekebalan tubuh sering terkena infeksi Gangguan penyakit kulit kemerahan, berkeringat, membiru Kerusakan otak hilang daya ingat, bingung, halusinasi Hati pembengkakan dan peradangan keras (hepatitis), cirrhosis, kanker hati Sistem syaraf hilangnya sensasi, tangan dan kaki gemetar Jantung tekanan darah tinggi, denyut nadi tidak beraturan, pembesaran jantung Pankreas peradangan, nyeri Paru-paru lebih mudah terkena infeksi Masalah seksualitas GANJ A Tanaman Mariyuana/Cannabis /Hemp Plant adalah narkotika yang berasal dari bunga bagian atas, biji, atau getah dari tanaman
Menghasilkan serabut yang biasanya untuk membuat tali, kertas, biji-bijian yang bisa dimakan, minyak, dan pengobatan Efek Ganja Santai dan tertawa-tawa Lebih inspiratif, percaya diri dan nafsu makan bertambah Hilang ingatan untuk sementara Distorsi terhadap persepsi waktu dan ruang Dehidrasi Detak jantung sangat cepat Cemas dan panik Paranoid Dalam 20 menit menghisap, mariyuana dapat memberikan (tergantung pada kekuatannya) efek sadatin merasa sedikit kebingungan dan pemisahan secara mental dari lingkungan (dj vu) padahal sebenarnya tidak. Hal ini juga menyebabkan pemisahan, luapan perasaan, perasaan mengantuk, dan sulit berkonsentrasi.
Varietas yang lebih kuat dari mariyuana dapat menyebabkan atau memberikan pukulan, stimulasi dengan penurunan kewaspadaan, mengalami distorsi, dan persepsi tentang waktu, warna, dan suara.
Pada dosis yang sangat tinggi dapat memberikan sensasi dari bergerak dengan satu kaki dan delusi visual. Efek Yang Ditimbulkan Pengaruh Jangka Panjang Ketergantungan Hilang ingatan untuk sementara Sulit melakukan seleksi dan pemusatan perhatian Peningkatan resiko terhadap komplikasi pernapasan Penurunan sistem kekebalan tubuh Gairah seksual rendah Sulit tidur Motivasi berubah-ubah Masalah keuangan, sosial, hukum, karir dan studi
Pills (Barbiturate) Barbituric acid pertama kali disintesiskan pada tahun 1868 Secara kimia dimodifikasi untuk memasuki system syaraf pusat, dan kemudian menjadi psychoactive Efek Bereaksi dengan lambat, bertahan hingga 12 sampai 24 jam dan paling sering digunakan sebagai obat penenang harian atau untuk mengontrol serangan epilepsy Efek Barbiturate yang bereaksi dengan amat singkat seperti pentothal, digunakan paling sering untuk mematikan rasa/pembiusan, dapat menyebabkan ketidaksadaran dengan cepat. Potensi yang sangat tinggi dari barbiturate ini dapat menyebabkan mereka menjadi sangat berbahaya bila disalahgunakan Ekstasi nama kimia: 3,4 methylenedioxymethamphetamine atau disingkat MDMA Ekstasi Diklasifikasikan sebagai hallucinogen amphetamine atau amfetamin yang dapat menimbulkan efek halusinasi Bereaksi dari 4 sampai 6 jam Dapat ditelan atau disuntikkan, seperti halnya amphetamine walaupun biasanya dijual didalam bentuk kapsul dan tablet Efek Amfetamin Rasa senang Mual dan cemas Peningkatan rasa percaya diri (rasa hebat) Lebih mudah bersosialisasi Pupil mata membesar Hilang nafsu makan Berkeringat Peningkatan tekanan darah dan denyut nadi Rahang mengatup dan gigi geraham mengunyah Sakit kepala, gemetar, gelisah dan kulit pucat Nafas tidak beraturan dan detak jantung yang sangat cepat dan tidak beraturan Diare Efek Jangka Panjang Terjadinya toleransi tubuh Ketergantungan Kekurangan gizi Lemah Depresi Penurunan daya tahan terhadap infeksi Speed psychosis (halusinasi, paranoid dan perilaku kekerasan tak terkendali) Efek Heroin Rasa senang Hilangnya rasa sakit Mual dan muntah Ngantuk dan pusing Pupil mata mengecil Nafas pendek Tekanan darah dan denyut nadi turun drastis Tidak sadarkan diri Overdosis Kematian
Pengaruh Jangka Panjang Ketergantungan Gejala putus heroin / Craving (gelisah, keram pada perut/ kaki, muntah-muntah, merinding dsb) Sembelit Menstruasi tidak teratur Infertilitas pada perempuan dan kehilangan gairah seksual pada laki-laki Infeksi HIV dan virus lain lewat darah (karena berbagi jarum suntik) Kekurangan gizi Rentan terhadap masalah hukum, keuangan dan sosial Efek inhalan/ solvent Lebih berani Pusing Gembira Ngantuk Gejala seperti flu (bersin, batuk, mata merah, pilek dsb) Sakit diare Sakit kepala Hidung berdarah dan perih disekitar mulut dan hidung Gelisah Kehilangan keseimbangan Distorsi penglihatan Kehilangan kesadaran Pengaruh Jangka Panjang Gemetar Kehilangan berat badan Lelah Kerusakan otak dan organ penting lainnya Iritasi dan depresi Koma Kejang PENJUAL
PEMBOHONG
PENCURI
KRIMINAL
MORAL DEKADENSI
PELACURAN
AKIBAT EKONOMI BNN MENCATAT LEBIH DARI 11,3 TRILYUN (11.366.000.000 RUPIAH) DLM KELUARGA ? STUDI TENTANG BIAYA EKONOMI & SOSIAL AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA PD 10 KOTA BESAR DI INDONESIA (HSL LIT BNN & PUSLITKES-UI, 2004) 11,366,030 314,141 410,949 263,696 1396827 4,364,855 372557 0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 Biaya pembelian narkoba Biaya penanganan overdosis Biaya Rehabilitasi Biaya pengobatan sendiri Loss earning productivity Premature death Biaya pengobatan terkait penyakit tertentu Biaya Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba. untuk Pembelian/Konsumsi Narkoba (Rp 11,3 Triliun) (dalam jutaan rupiah) AKIBAT PENDIDIKAN SULIT BELAJAR MALAS BLJR PRESTASI JATUH KELUAR SURAM KISAH SEJOLI CH DAN AY
PN 1% WS 8% WPS 7% NON-JOB 27% PS 31% NAPI 11% PROF 1% PELAJAR 14% DAMPAK KESEHATAN TRAUMA LUKA, ABSES. INFEKSI HIV /AIDS, HEPATITIS, INFEKSI UMUM INFEKSI KRN HUB UNGAN SEX BEBAS GGN METABOLISME OVER DOSIS, GAGAL JANTUNG, PARU GGN FUNGSI OTAK, KANKER, IMPOTENSI, JANTUNG DLL ROKOK, ALKOHOL KEMATIAN
Gambaran NAPZA di RSCM 41998 : 62 kasus overdosis 41999 : 203 kasus overdosis = Overdosis putaw (opiat) 166 (82%) = Overdosis shabu-shabu (amfetamin) 37 (18%) = Laki-laki 172. Perempuan 31 = Meninggal 11 orang Dari catatan medik Unit Gawat Darurat (Dr. Nanang Sukmana,dkk) RS. IM = 743 (dari 1997 - 1999) RS. AG = 1120 (Oktober 1997 - 1999) RS.MMA = 251 (selama 1 tahun) RS. TH = 286 (Jan.1999 - Des.1999) Pengguna NAPZA yang dirawat di berbagai RS. Swasta O P I A T , S E D A T I V E, O R E T H A N O L I N T O X I C A T I O N Koma Depresi pernapasan MIOSIS Hipotensi Bradikardi Hipotermi Edema pulmoner Bising usus menurun Hiporefleksi Kejang (kasus berat)
_Narkotik _Barbituirat _Benzodiazepin _Meprobamat _Etanol _Klonidin Opiat : morpin, pethidin, heroin, dan kodein Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI Jenis obat opium, dosis fatal, dan dosis pengobatan Jenis Obat
*) Antagonis narkotika. Dosis s/d 5 mg tidak menyebabkan kematian. Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI
Status Imunologi Putus Obat Overdosis Adiksi HIV Pneumonia drug abuse Endokarditis Infektif Kel. hematologi HCV Infeksi : Kulit SSP Kehamilan Kognitif Dispepsia Emboli paru Miopati HIV 12 (75%) dari 16 orang ( IGD RSCM ) tahun 1999 19 orang dari POKDISUS tahun 2000 11 (45,8%) dari 24 orang (RS. Sulianti Saroso Jakarta) 2150 Kasus HIV AIDS di Indonesia (23 Propinsi) 258 telah meninggal (YPI)
HIV / AIDS Cara penularan yang penting saat ini di Indonesia, yaitu di kalangan pecandu narkotika karena kebiasaan memakai jarum suntik bersama dan jarum yang tidak steril HCV 57,7% dari 898 orang (data Dr. Nanang. S ) RS. Swasta (Sep 1997-Mei 1999) Sekarang 80 % 15 (78,9%) dari 19 orang (IGD RSCM) tahun 1999 Hepatitis C ditularkan terutama melalui darah dan produk darah Penularan melalui ibu hamil dapat terjadi 5% kecuali pada keadaan ibu yang mempunyai jumlah virus dalam darah (viral load) yang tinggi Peningkatan Hepatitis C seiring dengan penggunaan narkoba dengan suntikan Pengobatan Hepatitis C dengan pemberian interveron dan ribavirin selama 6-8 bulan
Hepatitis C Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI Upaya - Upaya Pada Penderita Hepatitis C Cukup istirahat Hindari konsumsi alkohol, narkoba Hindari pemakaian obat-obat yang tidak diperlukan (obat pusing, dll) Makan makanan yang bergizi Konsultasi rutin dengan dokter
Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI Terjadinya : a. Aspirasi b. Multiple, Cavitary lung lesion associated with pulmonary emboli c. Community acquired bronchopneumonia d. Pulmonary abcesses e. TBC Pneumonia Drug Abuse (Infeksi Paru oleh karena Opiat) Pneumonia Drug Abuse Cardiovascular infection Berhubungan dengan IDU Bakteri berasal dari kulit & pelarut Staphylococcus aureus (50 %) Streptococcus Enterococcus Pseudomonas Klebsiella Serratia Candida Cellulitis abscesses Skin ulcers Septic thrombophlebitis Necrotizing fascitis & myositis Skin Infection OHematologi : Trombositopenia ( Yang berfluktuasi )
OThrombosis ACA 1. CVD 2. DVT OProtozoa Adverse effect of Mood-Altering on pregnancy and the newborn Drug
Amphetamines Barbiturates Sedative Tranquilizers
Spontaneous Abortion
Premature Delivery
+
+ Perinatal Mortability
+
+ Neonatal Withdrawal
+
+ Fetal Distress
+
+ Congenital Abnormality
+ + + + + + + Heroin
NARKOBA DAN HIV/AIDS MENJADI PENULAR HIV/AIDS UTAMA IDU Klien, aids, datang dengan naas makin sesak. Tampak adanya efusi bilateral. Ciri khas SK dan TB. Biosi bisa memastikan Klien, aids,makin sesak. 6 mg sbelumnya selesaikan program penucitis carinii dan menderita SK kulit. Pd carina lesi kemerahan, khas pada SK. Sesak karena inflitrat dan desakan tumornya MULUT LIDAH Sarkoma kaposii lidah. Tampak menyebar. Tak usah diterapi khusus bila hanya lidah krn radiologi tak sesuai. Sistemik tak bagus. Pada SK tubuh, kemoterapi umum mengurangi penampakannya. OTAK Klien aids. Mengalami kemunduran intelektual, perubahan perilaku dan hilang ingatan jangka pendek. Gambaran CT scan 9 bulan lalu dan sekarang. Jaingan otak lesi progresif shg ventrikel mbesar. Ensefalopathy hiv. arv
ESOFAGUS
GENITAL
Indonesia 80 000 120.000 Joint United Nation Programme on HIV/AIDS UNAIDS UNICEF UNDP UNFPA UNDCP UNESCO WHO WORLD BANK Worl Health Organization Adults and children estimated to be living with HIV/AIDS as of end 2005 Western Europe 540 000 North Africa & Middle East 400 000 Sub-Saharan Africa 25.3 million Eastern Europe & Central Asia 700 000 South & South-East Asia 5.8 million Australia & New Zealand 15 000 North America 920 000 Caribbean 390 000 Latin America 1.4 million Total: 53.6 million East Asia & Pacific 640 000 Kematian hiv global dari 1990 - 2007 1990 : 200 2000 : 1.600 1991 : 300 2001 : 1.700 1992 : 400 2002 : 1.900 1993 : 500 2003 : 2.100 1994 : 700 2004 : 2.200 1995 : 750 2005 : 2.200 1996 : 800 2006 : 2.100 1997 : 1000 2007 : 2.000 (Dlm ribuan) 1998 : 1.200 1999 : 1.400 TOTAL : 23.000.000
Global summary of the AIDS epidemic, December 2007
Total 33 million [30 36 million] Adults 30.8 million [28.2 34.0 million] Women 15.5 million [14.2 16.9 million] Children under 15 years 2.0 million [1.9 2.3 million] Total 2.7 million [2.2 3.2 million] Adults 2.3 million [1.9 2.8 million] Children under 15 years 370 000 [330 000 410 000] Total 2.0 million [1.8 2.3 million] Adults 1.8 million [1.6 2.1 million] Children under 15 years 270 000 [250 000 290 000] Number of people living with HIV in 2007 People newly infected with HIV in 2007 AIDS deaths in 2007 Global estimates for adults and children, 2007 People living with HIV 33 million [30 36 million] New HIV infections in 2007 2.7 million [2.2 3.2 million] Deaths due to AIDS in 2007 2.0 million [1.8 2.3 million] CUMMULATIVE CASE 56 MILLION TOTAL DEATH 23 MILLION. Changes in population structure: Ghana and Lesotho 2.12 1950 2007 Ghana 1950 2007 Lesotho 10 5 0 5 10 10 5 0 5 10 Percentage Percentage A g e
Male Female Male Female 100+ 80 60 40 20 0 A g e
10 5 0 5 10 10 5 0 5 10 Percentage Percentage Male Female Male Female 100+ 80 60 40 20 0 Source: Population Division of the Department of Economic and Social Affairs of the United Nations Secretariat, World Population Prospects: The 2006 Revision, http://esa.un.org/unpp JATENG DNG ESTIMASI WHO, MAKA JATENG BISA SEKITAR 16.000 ORANG HIV SEROSURVEY 1993 - 2003: 191 HIV/AIDS, 2005: 407 PREVALENSI REAKTIF PMI : 830/BLN TOTAL PREVALENSI REAKTIF : 1,1 1,4%o SEMARANG: 4000 AN HIV/AIDS, (PREDIKSI STATISTIK EPIDEMIOLOGI DARI ESTIMASI WHO). SEROSURVEY: PERCENTASI PSK HIV ? DOMINAN WANITA, DILAPANGAN: LAKI 1 WANITA PSK : 4 - 9 LAKI LAKI. Jarum Suntik bersama-sama . Odha IDU yang ngeseks? Putaw Suntik 6 tahun AIDS Std 3 TBC dan Paru2 Basah Hepatitis Jamur Mulut Jantung Foto ini tanggal 13 Agustus 2004 Meninggal 15 agustus 2004 KORBAN PENGGUNA NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA LIDAH MEMUTIH Odha IDU Hamil? ODHA IDU Hamil 7 Bulan Gambar diambil 22 Juli 2004 Meninggal 27 Juli 2004
1 PSK HI V MAMPU MENULARKAN 5 Or X 25HrX12Bln = 1500 ORANG PERTAHUN. Estimasi HIV di Semarang (IJIN TAYANG DINKES KOTA SMG) 0 200 400 600 800 1,000 1,200 Estimasi penderita HIV Kota Semarang Tahun 2003 (1.789 orang) Series1 1,106 369 191 28 26 22 19 11 11 6 0 0 IDU Pasang an IDU Pelangg an Gay NAPI Waria Pasang an WPS Pasang an Pelangg an Anak jalanan PPS Pemeriksaan Pertama HIV di PMI Kota Semarang Jmlh Pemeriksaan Hasil % ase 2001 32.987 20 0,06 2002 37.643 21 0,06 2003 43.321 58 0,13 S/d Sept 2004 38972 44 0,001 Prevalensi HIV di kalangan IDU di beberapa Tempat
57 17 53 93 48 76,2 24,5 6,4 7,3 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 YAKEBA (BALI) YAYASAN KITA (Bogor) LP Krobogan Bali Kampung Bali RSKO Kios Atma Jaya LP Cipinang LP Pondok Bambu Rutan Salemba Perilaku seks? 54.8 15.7 25.7 20.5 3.8 53.3 3.8 2.4 4.8 0.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 Pernah berhubungan seks Seks dengan isteri Seks dengan pacar Seks dengan WPS Seks anal dengan pria/waria Seks dengan lebih dari satu pasangan; pada seksual aktif P e r s e n Selalu pakai kondom Tidak pakai kondom Kaitan IDUs dengan HIV/AIDS Anak PHS LAIN KRN FREE SEX DAN EKSES NARKOBA
GO (kencing nanah) GO (kencing nanah) IMS Umum Klamidia IMS Umum Herpes Sifilis (raja singa) Sifilis (raja singa) IMS Umum J engger Ayam IMS Umum HI V/AI DS IMS Umum ASPEK HUKUM NAPZA
A. GRAFIK KASUS TP NARKOBA 5 THN TERAKHIR (2001-2005) + Pengungkapan kasus per-tahun-nya meningkat rata-rata 36,8%. + Setelah BKNN diubah menjadi BNN yg lebih bersifat operasional (2002) dgn dukungan masyarakat serta gencarnya aktivitas yg dilakukan POLRI, jumlah kasus yg dapat diungkap meningkat 17,8% (8.409 kss) pd th. 2004 & 72,6% (14.514 kss) pd th. 2005. 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 2001 2002 2003 2004 2005 Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif B. GRAFIK USIA TERSANGKA 5 THN TERAKHIR (2001- 2005) + Jumlah tersangka tindak kejahatan narkoba meningkat dari 3.617 orang (2001) menjadi 14.514 orang (2005) atau meningkat rata-rata 36,9% per tahun 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 2001 2002 2003 2004 2005 Umur 8 - 15 Umur 16 - 19 Umur 21 - 24 Umur 25 - 29 Umur > 30 Sejak thn 2001-2005, Barang sitaan Psikotropika jenis ATS, antara lain : Ekstasi (864.681 tbl) & Shabu (327.036,12 gr) C.2. GRAFIK BB PSIKOTROPIKA YG DISITA 5 THN TERAKHIR (2001-2005) 0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 2001 2002 2003 2004 2005 Ecstasy (tbl) Shabu (gr) Psikotropika lain (tbl) Responden (pelajar & Mhsiswa) penyalahguna narkoba dalam 1 thn terakhir terdeteksi sebesar 3,9% atau 4 dr 100 orang responden adalah penyalahguna narkoba (dari 13.710 responden terdapat 535 sebagai penyalahguna narkoba) . 94.2 0.9 3 1.9 penyalahguna tetap penyalahguna baru dalam setahun terakhir Berhenti sejak setahun yang lalu Tidak pernah 5,8% 3,9% PREVALENSI PENYALAHGUNA NARKOBA DI INDONESIA (HSL LIT BNN & PUSLIT PRANATA UI THN 2003) STUDI TENTANG BIAYA EKONOMI & SOSIAL AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA PD 10 KOTA BESAR DI INDONESIA (HSL LIT BNN & PUSLITKES-UI, 2004) Jml Penduduk Jml Penyalahguna Prevalensi Jumlah Penyalahguna Narkoba Catatan : Estimasi UNODC prevalensi Lahgun Narkoba di Indonesia 1% 1,5% (3,2 jt) 98,5% TERORISM ARM SMUGGLING WOMEN AND CHILD TRAFFICKING SEA PIRACY CYBER CRIME INTERNATIONAL ECONOMIC CRIME MONEY LAUNDERING DRUG ANG KIEM SOEI al. TOMMY WIJAYA Ditangkap 6 April 2002 PABRIK ECSTASY HEROIN DISISIPKAN DALAM BUKU TEBAL NARKOBA DISAMARKAN DALAM BUAH KELAPA NARKOBA DISAMARKAN DALAM KARPET HEROIN DISISIPKAN DALAM HAK SEPATU HEROIN DITEMPEL DALAM TUBUH (Body Wrapping) BODY WRAPPING DITELAN KEDALAM LAMBUNG/SWALLEN
PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA Rasa ingin tahu/ penasaran Agar diterima/ dihargai Tidak bisa menolak Mudah mendapatkan narkoba Cara berpikir yang salah Pelarian dari masalah dan rasa bosan Trend/ gaya hidup Agar dianggap dewasa dan hebat
DETERMINAN PERGAULAN DEKADENSI KELUARGA ROKOK EKONOMI EKSTRIM PENCEGAHAN KURANGI FAKTOR DETERMINAN ROKOK DAN OBAT IDENTIK DNG : IMPOTENSI DAN KETIDAK SEHATAN TAK TOLERAN, TAK HARGAI DIRI APALAGI ORANG LAIN MIKIRIN DIRI SENDIRI, TAK URUS ORANG LAIN TIDAK JANTAN SAMA SEKALI, PSIKOLOGIS DEPENDENT /`LEMAH, PENGKHAYAL MADESU, KEBODOHAN KENYATAAN MASA DEPAN DEMAND REDUCTION PENYULUHAN / LESSON LEARN KASUS SUPPLY REDUCTION TUGAS POLISI, JAKSA DAN HAKIM HARM REDUCTION TUGAS KITA SEMUA, DOKTER, ANDA SEMUA ASPEK PSIKOSOSIAL PENYALAHGUNAAN NAPZA Zat tertentu mempunyai gejala khas, secara umum terdapat gejala-gejala berikut : Pola tidur berubah Prestasi menurun Napsu makan berkurang Menghindar Berlama-lama dalam kamar Sikap lebih kasar Bekas suntikan pada lengan/kaki Lekas tersinggung atau marah Uang/barang sering hilang Curiga Mabuk MENJADI ORTU PANUTAN ORTU MENJADI TEMAN DISKUSI ORTU MENJADI TEMPAT BERTANYA MAMPU MEMBUAT ATURAN SECARA KONSITEN, KONTINYU, DAN KONSEKUEN MAMPU MENGEMBANGKAN TRADISI KELUARGA DAN NILAI2 AGAMA ORTU BERPERAN SBG PEMBIMBING ANAK MENGGALI POTENSI ANAK UNTUK DIKEMBANGKAN MELL BERBAGAI KEGIATAN ORTU PERLU MENGONTROL KEGIATAN ANAK ORTU PERLU MENGENAL TEMAN-TEMAN ANAK ORTU PERLU MENUMBUHKAN KESADARAN ANAK : MISAL TTG NAPZA, NILAI AGAMA, DIRINYA MELIBATKAN ANAK UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA KELUARGA
Tahap Penggunaan Narkoba USER = Pemakai ditandai dengan pemakaian sekali-sekali, coba-coba, tanpa masalah berarti. Semua aspek kehidupan normal-normal saja.
ABUSER = Penyalahguna ditandai dengan pemakaian agak bermasalah, menggunakan cukup rutin. Sebagian aspek kehidupan mulai/amat terganggu.
ADDICT = Pecandu ditandai dengan pemakaian bermasalah, menggunakan sangat rutin hingga setiap hari. Segala aspek kehidupan rusak. Seolah mereka hidup untuk pakaw dan pakaw untuk hidup. Motivasi yang ada yang dapat mendorong orang untuk menggunakan obat obatan untuk pertama kalinya :
Rasa ingin diterima oleh kelompok Pernyataan atas keinginan untuk mendapat perhatian lebih (baik dengan target yang jelas maupun tidak) Rasa ingin tahu Tuntutan pekerjaan
Beberapa faktor yang memicu seseorang untuk menggunakan Narkoba lagi: Rasa ingin merasakan kenikmatan / efeknya kembali Rasa ingin tetap diterima dalam kelompok dan tidak ingin kehilangan kelompok yang telah menjadi identitasnya Rasa ingin tahu (terpengaruh oleh mitos yang ada) Tuntutan lingkungan Mempunyai tujuan tertentu senang-senang senang-senang tetapi masalah mulai muncul hanya ada masalah saja Kapan Bermasalah? 1. Bila penggunaan berulang, yang berakibat pada kegagalan memenuhi tanggung jawab di tempat kerja, sekolah atau rumah. 2. Penggunaan berulang bahkan dalam situasi- situasi yang berbahaya secara fisik. 3. Penggunaannya berakibat pada masalah berulang terkait hukum. 4. Terus menggunakan narkoba meskipun banyak permasalahan sosial atau interpersonal yang timbul sebagai dampak langsung pemakaiannya. Bayang-bayang Gelap Dunia Adiksi Telur Adiksi: Drugs, Sex, Money, Violence, Crime , Virus Jadi inilah paket kehidupan seorang penyalahguna dan pecandu narkoba !! Si Telur Masalah NAZA SEKS, IMS UANG KRIMINALITAS KEKERASAN HIV / AIDS / HCV
Telur Masalah & Dunia Adiksi
Narkoba Bersifat adiktif Mengganggu pemikiran nalar Budaya kontra, menggambarkan kebebasan Menciptakan dunia menarik dalam alam pikiran Membuat orang merasa nyaman dengan diri sendiri Jenis drugs tertentu akan menarik orang-orang tertentu.
Seks
Sex, Drugs & Rock n Roll: budaya yang menarik kaum khusus ini yang terutama adalah kaum muda Kehidupan diwarnai promiskuitas seks, perdagangan seks dan masalah yang terkait seks lainnya (aborsi, kawin kecelakaan, infeksi menular seksual) Money (uang) Untuk menggunakan drugs dan hal-hal yang menyenangkan seperti melakukan perilaku seks bebas, sudah tentu dibutuhkan uang untuk dapat merealisasikan hal tersebut. Dan uangpun bisa membuat orang teradiksi dan mempunyai masalah dalam kehidupannya Violence (kekerasan) Akibat penggunaan drugs, pecandu seringkali melakukan tindakan kekerasan untuk mendapatkan apa yang di inginkannya Crime (kejahatan) Karena kesulitan untuk mencari uang dengan cara yang legal, untuk menutupi kebutuhan pemakaian drugs, pecandu cenderung berani melakukan tindakan kriminalitas. Seperti mencuri, merampok dan lain sebagainya Kriminal Adalah suatu perubahan yang negatif yang melanggar hukum. Bagi pecandu Kriminal disebut juga perang kompleks (complex war) di dalam diri sendiri, perang dalam diri kita antara kebutuhan dan hati nurani Virus HIV/AIDS dan Hepatitis C Pemakaian kian beresiko dengan semakin lamanya pemakaian toleransi menyuntik (khususnya heroin). Penggunaan suntikan bersama Seks tanpa pemikiran panjang di bawah pengaruh narkoba sering terjadi Penggunaan kondom rendah Mereka yang Paling Beresiko Pengguna Narkoba Jarum Suntik Penjaja Seks RESIKO LANGSUNG Pasangan Pengguna Jarum Suntik Pasangan Penjaja Seks Bayi RESIKO TDK LANGSUNG Mengapa Penularan Tinggi? Apakah Teknik Menyuntik Anda Aman? Ya= 50 38% Tidak= 81 62% Peralatan suntik meliputi: jarum suntik, semprit, sendok, saringan, air, gelas, torniket dan permukaan meja Asumsi waktu kita pertama kali menggunakan drugs Daya penolakan menurun (dan sedikit demi sedikit mulai ada perubahan) Pola tingkah laku menjadi tidak baik/tidak bermoral (akan terus dan terus) Merupakan yang akhirnya menjadi suatu kriminal Menjadi suatu kejahatan yang hebat / besar Kehidupan Pecandu Sebelum Sesudah & Cara Berpikir Pecandu Kehidupan Pecandu Menggantungkan dirinya pada obat -obatan, baik itu dengan ketergantungan secara fisologis ataupun tidak Dalam kehidupan aktif seorang pecandu, pertumbuhan mereka secara mental, emosional dan spiritual terhambat pada umur pertama kali mereka menggunakan obat-obatan. Seringkali kita melihat seorang pecandu, bahkan dalam keadaan bersih sekalipun, bertingkah laku tidak seperti umur yang seharusnya
Beberapa Tanda Di Sekolah Nilai sekolah menurun Motivasi sekolah menurun, malas sekolah, malas buat PR Sering membolos Sering keluar kelas dan tidak kembali ke sekolah Mengantuk, sering bosan dan tidak memperhatikan guru Sering dipanggil karena tidak disiplin Meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dulu digemarinya). Mengeluh karena menganggap orang rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, atau menganggap orang rumah terlalu menegakkan kedisiplinan.
Tanda Di Rumah Barang-barang berharga miliknya atau milik keluarga yang dipinjamnya (mis. kamera, dll.) hilang. Seringkali tidak dilaporkan sampai ditanyakan. Atau dilaporkan dipinjam teman, atau dicuri orang
Sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, dan ini sering tidak diketahui. Hilangnya uang orang di rumah sehingga pembantu atau orang lain di rumah segera dicurigai.
Sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan (pandai-pandailah mengecek apakah uang yang dimintanya untuk bayar ini dan itu di sekolah, betul-betul diminta oleh sekolah dan betul- betul dibayarkan.)
Sering bercerita kepada keluarga yang mau mendengarkan dan mereka yang bersimpati akan jadi korban atau tempat pinjam uang (nenek dan kakek harus hati-hati!)
Tanda Di Rumah Waktunya di rumah banyak dihabiskan di WC Selalu meminta kebebasan lebih Jarang mau makan bersama keluarga, lebih memilih makan di kamar atau setelah orang lain selesai Malas makan, sering makan sembarangan Sering menginap di rumah teman Malas mengurus diri (tidak mau membereskan tempat tidur, malas mandi, sering tidur, malas menggosok gigi, kamar berantakan, malas membantu. Mungkin sering batuk-batuk atau pilek yang berkepanjangan Sering berkelahi, luka-luka akibat berkelahi, terlibat kecelakaan mobil, dll. Tak mau peduli kebutuhan keluarganya Sering pusing. Sering tersinggung dan mudah marah Menarik diri dan sering di kamar, dan mengunci kamar
Cara Berpikir Pecandu Menginginkan apa yang diinginkan dan selalu harus di penuhi Cara berpikir yang instan, Tidak peduli dengan orang sekitarnya, dan masih banyak lainnya Pikiran pecandu pada waktu masih aktif juga dipenuhi dengan khayalan-khayalan yang dia pikir akan terwujud dengan tidak mengerjakan apa-apa untuk mencapai yang dia inginkan
Pola pokir pecandu Pecandu (aktif) hanya memikirkan bagaimana dia harus memakai dan terpenuhi kebutuhan obat-obatannya (drugs), dan kebanyakan dari pecandu (aktif) mengalami yang dinamakan Frozen Feeling atau tidak dapat merasakan apa yang sedang dirasakanya
Cara-cara sebagai berikut akan membina para pecandu utk pulih dan menjalani hidup yg lebih baik: Mengikuti program pemulihan / rehabilitasi Bagi pecandu yg sudah pulih, selalu berhubungan dgn komunitasnya walaupun sudah berada di masyarakat. Menjalankan prinsip-prinsip spiritual (Kejujuran, Keterbukaan pikiran dan Kesediaan) Keinginan kuat utk tidak memakai drugs kembali dan taat beragama Mengikuti norma-norma dan aturan yg ada di masyarakat Aktif dalam kegiatan Narcotics Anonymous di manapun (meeting, seminar, convention)
Ganja, shabu dan ecstasy tidak menyebabkan ketagihan Semua jenis narkoba menyebabkan ketergantungan secara fisik dan psikologis Pakai sesekali tidak akan menyebabkan ketagihan Dari sekali akan timbul dua kali, tiga kali dan seterusnya Sekali kita tahu enaknya, kita tidak akan perduli tentang efek negatifnya
Mencoba-coba tidaklah berbahaya Semua jenis narkoba mengganggu jantung, liver, ginjal, paru-paru, otak dll Merokok saja berbahaya, apalagi narkoba Narkoba yang beredar sangat berbahaya karena telah dicampur bermacam-macam zat; obat nyamuk, racun tikus dsb
Tidak semua jenis narkoba berbahaya/ aman untuk dikonsumsi Narkoba menyebabkan kerusakan fisik bagi penggunanya dan psikologis bagi pengguna dan orang disekitarnya Tidak ada cara yang aman untuk mengkonsumsi narkoba Semua narkoba berbahaya! Narkoba membantu menikmati hidup Seorang pecandu tidak dapat berfungsi dan hidup normal dalam kehidupan sosial Narkoba akan mengacaukan perasaan, pikiran dan tindakan si pecandu dan orang disekitarnya Narkoba membantu menghilangkan masalah Narkoba membantu melupakan masalah untuk sesaat Narkoba menambah masalah Orang disekitar pecandu banyak mendapat masalah dari tingkah laku pecandu Mengkonsumsi narkoba dapat membawa si pecandu kepada penjara, rumah sakit, rehabilitasi narkoba dan kematian Narkoba membuat saya menjadi jagoan Orang yang melihat orang mabuk, menganggap bahwa hal itu konyol Orang mabuk tidak menjadi jagoan, hanya merasa seperti jagoan. Sekali pukul akan jatuh! Narkoba membuat tidak bisa mengendalikan perbuatan, tidak bisa mengkordinasi gerakan dan tidak bisa fokus Efek napza PSIKIATRIS PERSEPSI DAN PERILAKU PATOLOGIS ADISKI CHEMICAL DAN PSIKOLOGIS (STATE DEPENDENT LEARNING) FISIK KOMPLIKASI FISIK SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI
TATA LAKSANA KASUS NAPZA HOLISTIK MENGELOLA KLIEN SEBAGAI MANUSIA SEUTUHNYA DAN MENGOBATI DENGAN SEMUA ASPEK YANG BERPOTENSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN LATAR BELAKANG SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA KLIEN/ KELUARGANYA. PELAYANAN RASIONAL YANG BISA DIPERTANGGUNG JAWABKAN YANG BERTUJUAN SEBESARNYA BAGI KESEMBUHAN KLIEN. COBA COBA/ MUSIMAN PENGGUNA SEHAT - ADIKSI ringan - HIV 1 - 2 - HpV ringan PENGGUNA SAKIT - SAKAW - Pneumonia - Hp Berat - HIV 3-4 - dual diagnosis PENGGUNA KRIMINAL R E H A B I L I T A S I H O S P I T A L I T
I H O M E
C A R E
F A M I L Y
R E H A B I L I T A SI Pokdisus, dokter internis, Neurolog, Psikiatris, psikolog, konselor, L
S
M
P
E
D
U
L
I Kelompok : Pengguna sakit
Pengguna sehat
Risiko Tinggi
HIV HCV Pneumonia,dll Adiksi Craving Putus obat / withdrawal Kultural Persepsi Bahaya Narkotika Knowledge Attitude Motivation Supportive Relationship Informasi Obat Psikiatri Psikiater Psikolog Guru (BP) Orang tua (POMG) OSIS Continue/pengendali program Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI HIV HCV Pneumonia drug abuse Infected Carditis Kelainan neurologi Kelainan Psikiatri (withdrawal / putus obat) Pokdisus AIDS Interna Paru Interna Neurologi Psikiatri Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI Medical Oriented Religi Oriented Traditional Oriented Menyatukan dalam pengawasan Pengontrol Program
Dr.Nanang Sukmana, SpPD. KAI TANTANGAN DI DEPAN FATWA MA YANG MENYARANKAN BAGI PENGGUNA UNTUK DI REHAB WAJIB. BELUM DISERTAI DENGAN ATURAN PEMBIAYAAN BELUM DISERTAI DNG KESIAPAN PANTI MASIH ADANYA DISPARITAS MEDIS DAN NON MEDIS DALAM PENGELOLAAN NAPZA PERIJINAN PANTI YG SULIT. PROSES PENYEMBUHAN YG BELUM DIPAHAMI SAMA OLEH PENGOBAT NON MEDIS. TIDAK ADANYA PROGRAM EMPOWERING ILMU PADA PENGOBAT PANTI TRADISIONAL.
BUDI HUSADA HARM REDUCTI ON BHARED - YWBS VISI. MISI DAN AKSI VISI: MENJADI SAHABAT BAGI SEMUA MENCEGAH HIV / AIDS TRTM KARENA NARKOBA. MISI : MENCARI & MEMBINA KORBAN NARKOBA AGAR BERPERILAKU LEBIH SEHAT MENGAYOMI KORBAN NARKOBA DARI STIGMA MASYARAKAT MELAYANI MASYARAKAT UNTUK MEMAHAMI DAN BERSIKAP SEHAT THD HIV/AIDS MOTO : CALL ME OR LET CALL YOU. COME TO ME OR LET ME COME TO YOU. FREE FOR YOU. NO TIP, NO THANKS.
AKSI 12 PROGRAM GENERIK HARM REDUCTION DIADOPSI DENGAN BIJAK DAN BERWAWASAN BUDAYA LOKAL. PROMOSI SISTEM : ADVOKASI, NEGOSIASI, KOMUNIKASI. PENYULUHAN : KELOMPOK, RISTI (LAPAS), UMUM ADVOKASI DAN INFORMASI PENYULUHAN PREVENSI: PENDAMPINGAN VCT PERUBAHAN PERILAKU (HEALTHIER BEHAVIOUR CHANGE) BLEACHING NEP DNG PENGAWASAN DOKTER KONDOM VCT, OUT REACH, PEER EDUC KURATIF ARV PENGOBATAN INFEKSI SPESIFIK PENGOBATAN DASAR OVER DOSIS TREATMENT DETOKSIKASI RUJUKAN DAN AFTER CARE HOSPITAL PELAYANAN MEDIS REHABILITATIF LAPAS EMPOWERMENT PENDAMPINGAN DAN PENYULUHAN NAPI VOCASIONAL NAPI KETRAMPILAN, KEWIRAUSAHAAN, INKUBATORING PAGUYUBAN MANTAN WARGA BINAAN COMMUNITY BASED CARE NARKOBA PANTI OSC HOLISTIK (MEDIS DAN SUPRANATURAL)
KEGIATAN DLM POTO H TERIMA KASIH
KLINIK VCT KONSELING CURHAT PROBLEM Jl. R. Patah 275 7077 - 9010 7024 - 5413
Pengertian Adiksi ADI KSI = KETERGANTUNGAN Adiksi adalah suatu penyakit yang menyerang: Fisik : Sakaw Mental : Instan Emosional : Frozen Feeling Spiritual : Tidak Punya Semangat Hidup Disertai dengan Obsesive Kompulsive PENGERTI AN Sakaw : efek gejala putus obat Krakaw : rasa sakit secara mental dan emotional, stress, penderitaan, lapar, dan membutuhkan/merindukan yg timbul dalam pikiran seorang pecandu ketika harus menghadapi sakaw.
SAKAW Sakaw timbul pada waktu seorang pecandu belum memakai obat-obatannya, selama beberapa jam (kadang berhari-hari) tidak bisa mendapatkan obat mereka atau mulai berusaha utk menyudahi pengunaan zat kimia mereka.
Hal yang ditimbulkan saat sakaw: Rasa sakit nyeri dan kram otot yg berlebihan Sakit terasa seperti tertusuk-tusuk tetapi di dalam tulang (sumsum) Kombinasi antara panas/dingin pada badan mereka Badan gemetar dan pandangan mata yg kosong Mudah terserang penyakit dan pusing Muntah-muntah dan sakit perut (diare) Hidung dan mata yg terus-menerus berair Mulut menguap-nguap Sering terasa lelah dan badan merinding Ingin mengakhiri hidup karena sakaw yg kronik karena ketidakberdayaan mereka dan daya tahan tubuh yg menurun drastis. Tidak bisa berpikir atau fokus dalam hal apapun, apa yg mereka dengar dan apa yg mereka lihat biasanya sewaktu sakaw mereka tidak akan ingat. Rasa bingung, khawatir dan gelisah, rasa membenci diri sendiri dan merasa tidak berguna, ditambah rasa frustrasi. Emosi yg tidak terkontrol apabila mereka dihadapkan pada realita, biasanya ditanyakan oleh keluarga yg saat itu antara tega/tdk tega melihat anaknya sakaw. Hal yang mempengaruhi saat sakaw: KRAKAW Krakaw/sugesti pada suatu zat/obat seringkali timbul tenggelam dalam pikiran pecandu pada saat: Emptyness and Lonelyness (kekosongan dan kesepian) frozen feeling karena drugs yang digunakan
Problems (masalah-masalah) dahulu junkie menghadapi masalah dengan drugs, setelah recovery mereka dituntut untuk menghadapi masalah/realita dengan sadar
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis