4 PROSES PEMBENTUKAN URINE Filtrasi plasma darah Glomerulus Reabsorbsi Tubulus proximal Sekresi ekskresi Tubulus proximal & distal serta tubulus kolligens. Ketiga proses ini terjadi di nefron. Ginjal: Pengaturan homeostasis tubuh
5
6 STRUKTUR NEFRON Unit anatomi melakukan 3 proses pembentukan urine. Setiap ginjal 1 juta nefron Glomerulus jaringan kapiler yang menyerupai jumbai terdapat unit penyaring jumbai glomerulus berada dalam Capsula Bowman. Capsula Bowman Tubulus Kontortus Proksimal terdiri dari: Tub. Rectus Proksimal dan lengkung Henle (Hansa Henle) Lengkung Henle : - Pars. Descendens - Pars. Ascendens tipis - Pars. Ascendens tebal 7 9
10 KOMPOSISI URINE Bervariasi tergantung makanan, keadaan tubuh, metabolisme, perubahan fungsi organ Sifat urine Volume Normal 600-2500 ml/hari Berat jenis Normal 1,003-1,030 g/ml Reaksi urine biasanya asam pH <6,0 Normal 4,7-8. Warna kuning pucat atau hambar Bau: Urine segar beraroma, baunya dapat berubah oleh zat makanan. 11 UNSUR-UNSUR NORMAL DALAM URINE Zat Organik. Urea Amonia Kreatinin Asam Urat Asam-asam amino Allantoin Zat Anorganik: Cl, SO 4 , Na, K, Ca, Mg Vitamin, hormon dan enzim. 12 UNSUR-UNSUR ABNORMAL DALAM URINE Protein (Proteinuria, Albuminuria) Glukosa (Glukosuria) Badan-badan keton Bilirubin Darah Porfirin 13 ZAT AMBANG Zat-zat tertentu bila konsentrasinya dalam plasma dalam batas normal diserap seluruhnya oleh kerja tubulus. Tetapi bila konsentrasinya dalam plasma dilampaui akan terdapat dalam urine (tidak diserap kembali seluruhnya). Ini disebut zatzat ambang. Zat ambang rendah diserap kembali dalam jumlah kecil atau tidak sama sekali (kreatinin, urea, asam urat) Zat ambang tinggi diserap kembali secara efisien (zat yang diperlukan tubuh, glukosa, asam- asam amino).
14 FILTRASI Merupakan langkah awal pembentukan urine Filtrasi plasma darah 1L/ mnt mengalir melalui ginjal difiltrasi oleh 2 juta nefron ginjal. Laju filtrasi Jumlah aljabar dari selisih tekanan hidrostatik dengan tekanan onkotik transkapiler Persamaan Starling SGNFR = Kf x a{(Pg- Pt)- (TTg-TTt) } SGNFR : Laju filtrasi Kf : Koefisien permeabilitas a : Luas membran Pg : Tekanan hidrostatik dalam 15 Proximal convoluted tubule Capsule space Efferent arteriole Pedicel Podocyte Endothelium of glomerulus Afferent arteriole Juxtaglomerular cell Parietal layer of glomerular capsule Structure of the Bowmans (glomerular) capsule 16 PERSAMAAN STARLING Kapiler glomerulus. Pt : Tekanan pada ruang capsula bowman TTg : Daya onkotik dalam kapiler glomerulus. TTt : Daya dalam ruang capsula bowman. Tekanan darah yang adekuat: langkah penting bagi proses filtrasi. Filtrat glomerulus: cairan ekstra sel yang bebas protein dan filtrat seluruh darah yang bebas protein dan sel
17 18 AUTOREGULASI Aliran darah ke glomerulus relatif konstan karena penyesuaian tonus arteriole afferen. System syaraf intrinsik / faktorfaktor humoral intrinsik. Angiotensin II vasokonstriktor pengeluaran Renin oleh juxtaglomerulus. Prostaglandin vasodilator yang poten. Vasopresin vasodilator yang aktif di juxta glomerulus. Shock (TD 50 60 mmHg), daya filtrasi tidak berarti filtrasi terhenti anuria. 19 FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI FILTRASI Obstruksi jalan arteri ke glomerulus. Kenaikan tekanan interstitial proses peradangan. Kenaikan resistensi untuk mengalir dalam sistem tubulus Kerusakan membran glomerulus. 20 REABSORBSI 6080 % intra filtrat glomerulus direabsorbsi di tubulus proksimal. Yang direabsorbsi filtrat glomerulus: air, glukosa, elektrolit. Diatur oleh ADH (Anti Diuretik Hormon). Reaksi tubulus terhadap ADH Mekanisme homeostatik paling sensitif dari ginjal. 22 23 MEKANISME PENGATURAN SENTRAL/SEKRESI ADH Verney: Mekanisme reabsorbsi melalui ADH hipofisis diatur osmoreseptor (anterior hipotalamus) Bila darah diencerkan osmolaritas darah osmoreseptor menghantar rangsang ke hipofisis posterior penghambatan sekresi ADH hipofisis ADH ekskresi air ke tubulus distal dan kolligens urine encer dan banyak. 24 PROSES SEKRESI Di tubulus Proksimal dan distal serta tubulus kolligens. Sekresi zat oleh tubulus dari darah ke lumen tubulus Ekskresi ke dalam urine Zat yang diekskresi seperti urea, kreatinin, asam urat dll (normal dijumpai dalam urine). Fungsi utama nefron distal untuk menyerap kembali air bebas dalam batas yang diperlukan. Ginjal dapat menghasilkan urine yang bersifat basa melalui proses penghentian sekresi ion H dan meng-ekskresi-kan ion K. 25 PENGASAMAN URINE pH darah dipertahankan normal Ruang ekstra sel dan intra sel mengandung banyak sistem buffer. Dalam cairan ekstra sel satu pasang buffer khusus yaitu sistem karbondioksidbikarbonat yang konjugat asamnya (H 2 CO 3 ) diatur oleh pusat pernafasan dan paru-paru(CO 2 ) dan basanya (HCO3 - ) oleh ginjal.
27 GINJAL MENGATUR KONSENTRASI BIKARBONAT PLASMA Melalui 2 proses: Bikarbonat yang difiltrasi diserap kembali oleh tubulus. Bikarbonat dibentuk lagi di tubulus distal untuk menggantikan bikarbonat yang digunakan oleh asam-asam yang tidak menguap (HCl, H 3 PO 4 , H 2 SO 4 dan asam-asam organik dalam cairan ekstrasel). Pada saat urin tiba pada akhir tubulus proksimal 80 85 % bikarbonat yang difiltrasi diserap kembali.
29 Dalam sel CO 2 dan H 2 0 bereaksi dengan adanya enzim Carbonat Anhidrase Asam Karbonat berdisosiasi H + dan HCO 3 - . Ion H + akan dieksresi ke lumen tubulus (ditukar dengan Na) bereaksi dengan HCO 3 -
membentuk H 2 CO 3 dengan adanya enzim karbonat anhidrase. Hanya sedikit HCO 3 tersisa yang dibawa ke nefron distal berdisosiasi menjadi CO 2 dan H 2 O. Na + dan HCO3 - akan diserap kembali GINJAL MENGATUR KONSENTRASI BIKARBONAT PLASMA 30 31 Semua bikarbonat diserap kembali. Sekresi ion H berlangsung melawan Na 2 HPO 4
Pertukaran ion Na dan ion H yang disekresi mengubah Na 2 HPO 4 menjadi NaH 2 PO 4
pengasaman urine Penurunan pH dicegah dengan : sekresi amonia dan kerja dapar ion HPO 4 2- filtrat
GINJAL MENGATUR KONSENTRASI BIKARBONAT PLASMA 32 33 34 KONSEP PEMBERSIHAN PLASMA (Clearance) Kemampuan ginjal membersihkan plasma dari zat yang tidak diperlukan . Yang dibersihkan urea, creatinin, asam urat, dan ion Na, K, Cl, H yang cenderung bertumpuk dalam tubuh dalam jumlah yang berlebihan. Test fungsi ginjal Test klierens Test pemekatan Tubular Sekretory maksimum. METABOLISME AIR
Dr. M. Syahputra, M.Kes METABOLISME AIR Air merupakan produk akhir dari metabolisme oksidatif. Berfungsi sebagai reaktan dan juga produk dalam banyak reaksi metabolik. Homeostasis pemeliharaan komposisi lingkungan internal yang essensial bagi kesehatan distribusi air dalam tubuh, pH dan konsentrasi elektrolit.
AIR TUBUH Terbagi dalam 2 ruangan utama : intrasel dan ekstrasel Kalium merupakan kation utama dan fosfat merupakan anion utama dalam cairan intrasel. Natrium merupakan kation utama dan klorida anion utama dalam cairan ekstrasel. Konsentarsi protein intrasel lebih tinggi dari pada plasma darah
KEHILANGAN AIR Air dibutuhkan untuk menggantikan cairan yang hilang melalui kulit, paru-paru, saluran cerna kehilangan obligatorik. Tergantung keadaan iklim,tingkat aktivitas, tingkat kesehatan, dan makanan. Suhu tinggi, iklim kering, kerja fisik yang berat dapat menambah kehilangan air dari kulit dan paru- paru KESEIMBANGAN AIR Pengaturannya tergantung pada mekanisme hipotalamus, sekresi ADH dan aktivitas ginjal. Keadaan kekurangan cairan dan kelebihan cairan berhubungan dengan kekurangan dan kelebihan Na.
Penyebab kekurangan cairan : - Penurunan masukan (koma). - Peningkatan kehilangan cairan (poliuri pada DM, pengeluaran yang berlebihan pada keadaan diaforesis berat dan kehilangan cairan lewat tr.gastrointestinal) KESEIMBANGAN AIR KESEIMBANGAN AIR Penyebab kelebihan cairan : - Masukan yang meningkat (pemberian infus cairan yang berlebihan). - Penurunan ekskresi.
Air merupakan pelarut biologik yang ideal Molekul tetrahidral dengan bentuk agak miring. Molekul air membentuk molekul bipolar. Gaya multipel menstabilkan molekul biologik.
Molekul air membentuk ikatan hidrogen Ikatan hidrogen menentukan struktur makromolekular. Ikatan hidrogen memudahkan pengikatan molekul air bipolar dalam susunan yang teratur. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang lemah. Ikatan hidrogen menstabilkan protein dan asam nukleat.
Gaya nonkovalen tambahan menstabilkan biomolekul Interaksi Elektrostatik. Interaksi hidrofobik. Gaya van der Waals Molekul air mempunyai kecendrungan berdisosiasi Dapat bekerja secara asam atau basa. Membentuk ion hidronium (H 3 O + ) dan ion hidroksida (OH - ). H 2 O + H 2 O H 3 O + + OH - . K = [H + ] [OH - ] = [10 -7 ] [10 -7 ] [H 2 O] [55,56] =0,018 x 10 -14 = 1,8 x 10 -16 mol/L
Metabolisme Mineral Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia. Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari. Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada 100 mg/hari. Makromineral yang Essensial Kalsium. Fosfor. Natrium. Kalium. Klorida. Magnesium. KALSIUM. Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi, dan pengaturan fungsi saraf dan otot. Metabolisme: absorbsi memerlukan protein pengikat kalsium yang diatur oleh vitamin D, hormon paratiroid dan kalsitonin. Penyakit: rakitis, osteomalasia dan osteoporosis Gejala toksisitas: terjadi absorbsi yang berlebihan akibat hivervitaminosi D atau hiperkalsemia atau hiperparatiroid. Sumber: produk olahan susu, kacang- kacangan dan sayuran berbentuk daun. FOSFOR Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi, ATP intermediat metabolik terfosforilasi, asam nukleat. Metabolisme: Kontrol absorpsinya tidak diketahui (vitamin D?). Kadar serum diatur oleh reabsorpsi ginjal. Penyakit: Anak-anak; rakitis. Dewasa; osteomalasia FOSFOR Gejala toksisitas: rasio serum Ca 2+ : P, yang rendah menstimulasi hipertiroidism sekunder; dapat menyebabkan hilangnya tulang. Sumber: Zat tambahan makanan mengandung fosfat
NATRIUM Fungsi: Kation utama didalam cairan ekstrasel. Mengatur volume plasma, keseimbangan asam-basa, fungsi saraf dan otot, Na + / K + -ATPase Metabolisme: Diatur oleh aldosteron Penyakit: tidak diketahui ada pada diet normal; terjadi sekunder karena cedera atau sakit
NATRIUM Gejala toksisitas: Hipertensi pada individu yang rentan Sumber: garam meja; garam yang ditambahkan pada makanan jadi KALIUM Fungsi: Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na + /K + - ATPase Metabolisme: Juga diatur oleh aldosteron Penyakit: Terjadi sekunder karena sakit, cedera atau terapi diuretik; kelemahan otot, paralisis, kekacauan mental
KALIUM Gejala toksisitas: Henti jantung, ulkus usus halus Sumber: Sayuran, buah, kacang- kacangan KLORIDA Fungsi: Keseimbangan cairan dan elektrolit; getah lambung, pergeseran klorida pada transpor HCO 3 - didalam eritrosit Penyakit: Bayi yang mendapat susu formula bebas garam. Terjadi sekunder karena vomitus, terapi diuretik, penyakit ginjal Sumber: Garam meja MAGNESIUM Fungsi: Unsur pembentuk tulang, gigi, kofaktor enzim (kinase, dll). Penyakit: Terjadi sekunder karena malabsorpsi atau diare, alkoholisme. Gejala tosisitas: Penekanan refleks tendo profunda dan depresi respirasi Sumber: Sayuran hijau berbentuk daun (mengandung klorofil) 58 59 Thank you..?! See..You..Hiii..Hiii