Anda di halaman 1dari 6

PERMANGANOMETRI

I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk membuat dan pembakuan larutan
kalium permangananat 0,1 N serta menentukan kadar kalsium (Ca
2+
) dalam CaCO3.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium
permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas
titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Kalium permanganat telah digunakan sebagai
pengoksida secara meluas lebih dari 100 tahun. Reagensia ini mudah diperoleh, murah
dan tidak memerlukan indikator kecuali bila digunakan larutan yang sangat encer.
Permanganat bereaksi secara beraneka, karena mangan dapat memiliki keadaan oksidasi
+2, +3, +4, +6, dan +7 (Day, 1999).
Dalam suasana asam atau [H
+
] 0,1 N, ion permanganat mengalami reduksi menjadi
ion mangan (II) sesuai reaksi :
MnO4
-
+ 8H
+
+ 5e
-
Mn
2+
+ 4H2O E
o
= 1,51 Volt
Dalam suasana netral, ion permanganat mengalami reduksi menjadi mangan dioksida
seperti reaksi berikut :
MnO4
-
+ 4H
+
+ 3e
-
MnO2 + 2H2O E
o
= 1,70 Volt
Dan dalam suasana basa atau [OH
-
] 0,1 N, ion permanganat akan mengalami reduksi
sebagai berikut:
MnO4
-
+ e
-
MnO4
2-
E
o
= 0,56 Volt
(Svehla, 1995).
Asam sulfat adalah asam yang paling sesuai, karena tidak bereaksi terhadap
permanganat dalam larutan encer. Dengan asam klorida, ada kemungkinan terjadi reaksi :
2MnO4
-
+ 10Cl
-
+ 16H
+
2Mn
2+
+ 5Cl2 + 8H2O
dan sedikit permanganat dapat terpakai dalam pembentukan klor. Reaksi ini terutama
berkemungkinan akan terjadi dengan garam-garam besi, kecuali jika tindakan-tindakan
pencegahan yang khusus diambil. Dengan asam bebas yang sedikit berlebih, larutan yang
sangat encer, temperatur yang rendah, dan titrasi yang lambat sambil mengocok terus-
menerus, bahaya dari penyebab ini telah dikurangi sampai minimal. Pereaksi kalium
permanganat bukan merupakan larutan baku primer dan karenanya perlu dibakukan
terlebih dahulu. Pada percobaan ini untuk membakukan kalium permanganat ini dapat
digunakan natrium oksalat yang merupakan standar primer yang baik untuk permanganat
dalam larutan asam (Basset, 1994).
Untuk pengasaman sebaiknya dipakai asam sulfat, karena asam ini tidak
menghasilkan reaksi samping. Sebaliknya jika dipakai asam klorida dapat terjadi
kemungkinan teroksidasinya ion klorida menjadi gas klor dan reaksi ini mengakibatkan
dipakainya larutan permanganat dalam jumlah berlebih. Meskipun untuk beberapa reaksi
dengan arsen (II) oksida, antimoni (II) dan hidrogen peroksida, karena pemakaian asam
sulfat justru akan menghasilkan beberapa tambahan kesulitan. Kalium pemanganat adalah
oksidator kuat, oleh karena itu jika berada dalam HCl akan mengoksidasi ion Cl
-
yang
menyebabkan terbentuknya gas klor dan kestabilan ion ini juga terbatas. Biasanya
digunakan pada medium asam 0,1 N. Namun, beberapa zat memerlukan pemanasan atau
katalis untuk mempercepat reaksi. Seandainya banyak reaksi itu tidak lambat, akan
dijumpai lebih banyak kesulitan dalam menggunakan reagensia ini (Svehla, 1995).
MnO4
-
+ 8H
+
+ 5e Mn
2+
+ 4H2O E
0
= 1,51V
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah neraca analitik, statif, buret,
sudip, botol semprot, erlenmeyer 250 ml, corong, gelas beker 200 ml, labu ukur 100 ml,
krus porselin, eksikator, oven, dan pipet tetes.
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan KMnO40,1 N,
aquades, larutan H2SO4 0,75 N, larutan sampel nitrit, padatan CaCO3, indikator metil
merah, garam NH4 oksalat, larutan Na2C2O4, larutan H2SO4 1:8.
IV. PROSEDUR KERJA
A. Pembakuan Larutan Kalium Permanganat
1. Diambil 10 ml larutan Na2C2O4 dengan menggunakan pipet volum 10 ml. Dititrasi dengan
larutan KMnO4 0,1 N. Dilakukan duplo.
B. Penentuan Kalsium (Ca
2+
) dalam CaCO3
1. Ditimbang 0,1 gram padatan CaCO3 dengan menggunakan neraca analitik. Dimasukkan
ke dalam beaker glass 400 ml.
2. Aquades ditambahkan sampai volume menjadi 100 ml. Ditambahkan beberapa tetes
indikator metil merah ke dalam larutan. Dipanaskan larutan tersebut sampai mendidih.
3. Ditambahkan larutan dari 0,75 gram NH4 oksalat dalam 12,5 ml aquades secara
perlahan-lahan. Dipanaskan pada temperatur 70-80C selama 15 menit.
4. 3 tetes larutan amonia (1:1) ditambahkan sambil diaduk secara perlahan. Dibiarkan
larutan dalam keadaan panas selama 1 jam. Disaring endapan dengan menggunakan
kertas saring Whatman No.540.
5. Dicuci endapan dengan aquades hingga bebas dari oksalat. Dilubangi kertas saring
dengan menggunakan pengaduk.
6. Dibilas endapan dengan larutan asam sulfat (1:8) ke dalam erlenmeyer yang lain. Dicuci
kertas saring dengan aquades panas sampai volume 50 ml. Dititrasi dengan larutan
KMnO4 0,1 N setelah semua endapan larut.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil dan Perhitungan
1. Hasil
No Langkah Percobaan Hasil Percobaan
1.
2.
pembakuan larutan kalium permanganat
- ditimbang 0,3 gr Na-oksalat + akuades
- + 12,5 ml H2SO4 pekat
- diencerkan sampai 250 ml
- dipanaskan
- dititrasi seluruh larutan dengan KMnO4sampai
warna larutan menjadi merah muda
Penentuan kalsium (Ca
2+
) dalam CaCO3
- ditimbang 0,2 gr CaCO3
- + akuades 200 ml
- + indikator metil orange
- dipanaskan
- Na-oksalat
- diaduk hingga terjadi endapan
- dipanaskan 70-80
o
C
- disaring Ca-oksalat dengan kertas
saringWhatmann no. 52
- dicuci endapan dengan akuades dan dibilas
dengan H2SO4 (1:8)
- setelah semua endapan larut dilakukan titrasi
Larutan menjadi panas
V Na-oksalat = 250 ml
V titrasi rata-rata = 1,25 ml
Keruh
Terdapat endapan putih
V titrasi rata-rata = 1,35 ml
2. Perhitungan
A. Pembakuan Larutan Kalium Permanganat
Diketahui : m Na2S2O4 = 0,06 gram
BM Na2S2O4 = 133,998 gram/mol
V Na2S2O4 = 50 ml = 0,05 l
e Na2S2O4 = 2
V KMnO4 = 1,25 ml
Ditanya : N KMnO4 = ?
Jawab :
N Na2C2O4 =
=
= 0,01791 N
(N x V) Na2C2O4 = (N x V) KMnO4
N KMnO4 =
=
= 0,7164 N
B. Penentuan kadar air kristal
Diketahui : m CaCO3 = 0,1 gram
N KMnO4 = 0,7164 N
V KMnO4 = 1,35 ml
V filtrat = 50 ml
BA Ca
2+
= 40,8 gram/mol
e CaCO3 = 2
Ditanya : Kadar Cu
2+
= ?
Jawab:
Reaksi yang terjadi :
2MnO4 + 5H2C2O4 + 6H
+
2Mn
2+
+ 10CO2 + 8H2O
Dari reaksi :
mgrek H2C2O4 = 2/5 (N x V) KMnO4
= 2/5 0,7164 x (1,355)
= 1,9343 mmol
mmol H2C2O4 =
=
= 0,9672 mmol
= 9,672 x 10
-4
mol
Reaksi yang terjadi :
CaC2O4 + H2SO4 CaSO4 + H2C2O4
CaC2O4 Ca
2+
+ C2O4
2-

Mol Ca
2+
= mol H2C2O4
Mol Ca
2+
= 9,672 x 10
-4
mol
Massa Ca
2+
= mol Ca
2+
x BA Ca
2+

= 9,672 x 10
-4
mol x 40,8 gram/mol
= 0,03946 gram
Kadar Ca
2+
dalam CaCO3 :
Kadar Ca
2+
=
=
= 39,46 %
Jadi, kadar Ca
2+
dalam CaCO3 adalah sebesar 39,46%.
B. Pembahasan
1. Pembakuan Larutan Kalium Permanganat
Titrasi permanganometri digunakan untuk menetapkan kadar reduktor dalam
suasana asam sulfat encer dengan menggunakan kalium permanganat sebagai titran.
Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah akan terbentuk endapan coklat
MnO2 yang menggangu.
MnO4
-
+ 8H
+
+ 5e Mn
2+
+ 4H2O (dalam sulfat encer)
MnO4
-
+ 4H
+
+ 3e MnO2 + 2H2O (dalam asam lemah)
MnO4
-
+ 2H2O

+ 3e MnO2 + 4OH
-
(dalam basa lemah)
Kalium permanganat merupakan zat pengoksidasi yang sangat kuat. Pereaksi ini
dapat dipakai tanpa penambahan indikator, karena mampu bertindak sebagai indikator.
Oleh karena itu pada larutan ini tidak ditambahkan indikator apapun dan langsung dititrasi
dengan larutan Natrium oksalat merupakan standar yang baik untuk standarisasi
permangnat dalam suasana asam. Larutan ini mudah diperoleh dengan derajat kemurnian
yang tinggi. Reaksi ini berjalan lambat pada temperatur kamar dan biasanya diperlukan
pemanasan hingga 60C. Bahkan bila pada temperatur yang lebih tinggi reaksi akan
berjalan makin lambat dan bertambah cepat setelah terbentuknya ion mangan (II). Pada
penambahan tetesan titrasi selanjutnya warna merah hilang semakin cepat karena ion
mangan (II) yang terjadi berfungsi sebagai katalis, katalis untuk mempercepat reaksi. Dari
hasil perhitungan maka didapatkan nilai normalitas dari KMnO4 adalah sebesar 0,7164
N. Pada standarisasi larutan KMnO4 dengan menggunakan larutan standar
Na2S2O4 berlangsung reaksi sebagai berikut:
2Na
+
+ C2O4
-
+ 2H
+
H2C2O4 + 2Na
+

2MnO4 + 5H2C2O4 + 6H
+
2Mn
2+
+ 10CO2 + 8H2O
2. Penentuan kalsium (Ca
2+
) dalam CaCO3
Penentuan kadar Ca
2+
dalam CaCO3 dilakukan dengan pembuatan larutan terlebih
dahulu. Larutan kemudian dipanaskan untuk menghilangkan adanya ion-ion pengganggu
atau pengotor yang dapat mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Kemudian
CaCO3 direaksikan dengan ammonium oksalat menurut persamaan reaksi sebagai berikut:
CaCO3 + (NH4)2C2O4 CaC2O4 + (NH4)2CO3
Penambahan ammonium oksalat ini karena ammonium oksalat digunakan sebagai bahan
pengendap kalsium langsung yang memberikan ion C2O4
2-
, karena mengion. Cara ini
disebut dengan homogenus presipitasi, yaitu cara pembentukan endapan dengan
menambahkan bahan pengendap tidak dalam bentuk jadi, melainkan sebagai suatu
senyawa yang dapat menghasilkan pengendapan tersebut. Penambahan ammonium
oksalat merupakan penambahan ion sejenis pada larutan, sehingga ia akan memperbesar
peluang terbentuknya endapan kalsium oksalat. Penambahan ammonia dengan
perbandingan 1:1 digunakan untuk membuat suasana reaksi menjadi lebih alkalis. Hal ini
terlihat dari warna larutan yang menjadi kekuningan. Endapan yang terbentuk setelah
larutan yang telah dipanaskan didiamkan dipisahkan dari filtratnya. Filtrat yang dipisahkan
harus benar-benar bebas dari Ca-oksalat, karena itu endapan diuji dengan ammonium
oksalat di mana apabila penambahan ammonium oksalat tidak menyebabkan terbentuknya
endapan, maka filtrat bebas dari endapan Ca-oksalat.
Endapan yang diperoleh kemudian dibilas dengan akuades untuk menghilangkan ion
oksalat dan kemudian ke dalamnya ditambahkan asam sulfat panas (1:8) untuk memberi
suasana asam dan larutan diencerkan dengan air panas sampai 100 ml. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
CaC2O4 + H2SO4 H2C2O4 + CaSO4
Asam oksalat yang terbentuk inilah yang kemudian bereaksi dengan ion permanganat dari
titrasi dengan KMnO4. Titrasi dilakukan sampai warna larutan yang semula bening menjadi
berwarna merah muda. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
2MnO4
-
+ 5H2C2O4

+ 6H
+
2Mn
2+
+ 10CO2 + 8H2O
Volume titrasi KMnO4 yang digunakan untuk menentukan kadar Ca
2+
dalam CaCO3.adalah
1,35 ml. Sehingga dari hasil perhitungan diperoleh kadar Ca
2+
sebesar 39,46%.
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Permanganometri merupakan titrasi oksidasi reduksi dengan mempergunakan larutan
baku kalium permanganat (KMnO4).
2. Dari hasil perhitungan maka didapatkan nilai normalitas dari KMnO4 adalah sebesar
0,7164 N.
3. Kadar Ca
2+
dalam CaCO3 adalah 39,46%.
4. Tujuan dari pencucian endapan adalah agar larutan induk dan zat pengotor yang
melarut pada endapan dapat dihilangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Basset. J etc. 1994. Buku Ajar Vogel, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Day, R. A. Dan Underwood, A. L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Svehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro.Kalman
Media Pustaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • 10.naskah Publikasi
    10.naskah Publikasi
    Dokumen14 halaman
    10.naskah Publikasi
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Tugas Judul Proposal
    Tugas Judul Proposal
    Dokumen2 halaman
    Tugas Judul Proposal
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Ka An Fisik
    Ka An Fisik
    Dokumen20 halaman
    Ka An Fisik
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Test Excel
    Test Excel
    Dokumen2 halaman
    Test Excel
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Hipotesis
    Hipotesis
    Dokumen1 halaman
    Hipotesis
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Ibu Mengajar Kelas Berapa
    Ibu Mengajar Kelas Berapa
    Dokumen1 halaman
    Ibu Mengajar Kelas Berapa
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kompetensi Dasar
    Tugas Kompetensi Dasar
    Dokumen1 halaman
    Tugas Kompetensi Dasar
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Sap 1
    Sap 1
    Dokumen19 halaman
    Sap 1
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Contoh Surat Lamaran UMUM
    Contoh Surat Lamaran UMUM
    Dokumen1 halaman
    Contoh Surat Lamaran UMUM
    Arifin Yusuf
    Belum ada peringkat
  • ASAM BASA KERAS DAN LUNAK
    ASAM BASA KERAS DAN LUNAK
    Dokumen15 halaman
    ASAM BASA KERAS DAN LUNAK
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Ibu Mengajar Kelas Berapa
    Ibu Mengajar Kelas Berapa
    Dokumen1 halaman
    Ibu Mengajar Kelas Berapa
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • RPP XI Kimia
    RPP XI Kimia
    Dokumen31 halaman
    RPP XI Kimia
    Furyanto Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Dokumen2 halaman
    Latar Belakang
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Karbohidrat
    Karbohidrat
    Dokumen18 halaman
    Karbohidrat
    Anike Merliza
    Belum ada peringkat
  • Redoks
    Redoks
    Dokumen3 halaman
    Redoks
    Muhammad Iman Hadyan Ramdhani
    Belum ada peringkat
  • Asam dan Basa Larutan
    Asam dan Basa Larutan
    Dokumen9 halaman
    Asam dan Basa Larutan
    hifzani nurwanti
    Belum ada peringkat
  • Tugas Perencanaan Pembelajaran Silabus
    Tugas Perencanaan Pembelajaran Silabus
    Dokumen1 halaman
    Tugas Perencanaan Pembelajaran Silabus
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • BUKU Menjadi GURU
    BUKU Menjadi GURU
    Dokumen60 halaman
    BUKU Menjadi GURU
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Do Cod Bod TSS
    Do Cod Bod TSS
    Dokumen6 halaman
    Do Cod Bod TSS
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Bifunsional
    Bifunsional
    Dokumen5 halaman
    Bifunsional
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen7 halaman
    Makalah
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Uji Protein
    Uji Protein
    Dokumen3 halaman
    Uji Protein
    Anike Merliza
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Do Cod Bod TSS
    Do Cod Bod TSS
    Dokumen6 halaman
    Do Cod Bod TSS
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Lap Permanganometry
    Lap Permanganometry
    Dokumen7 halaman
    Lap Permanganometry
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Tgas Remidi
    Tgas Remidi
    Dokumen14 halaman
    Tgas Remidi
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Bab 8
    Bab 8
    Dokumen15 halaman
    Bab 8
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Makalah 2
    Makalah 2
    Dokumen18 halaman
    Makalah 2
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen7 halaman
    Makalah
    WarsitoIbrahim
    Belum ada peringkat