Anda di halaman 1dari 19

Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

1
ASMA
.
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 2
Patologis
Penyakit Asma (Asthma)
adalah suatu penyakit
kronik (menahun) yang
menyerang saluran
pernafasan (bronchiale)
pada paru dimana terdapat
peradangan (inflamasi)
dinding rongga bronchiale
sehingga mengakibatkan
penyempitan saluran nafas
yang akhirnya seseorang
mengalami sesak nafas.
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 3
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 4
Epidemiologi
Prevalensi :
Pada golongan usia dan jenis kelamin
<5 tahun : sering pada laki-laki
5-9 tahun : wanita sama dengan laki-laki
10-60 tahun : wanita lebih besar dari laki-laki
>60 tahun : laki-laki > wanita



Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 5
The Respiratory System
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 6
Mekanisme timbulnya asma
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 7
Pencegahan Asma
Pencegahan Primer
ditujukan untuk mencegah sensitisasi pada bayi,terutama bayi
dengan risiko asma (orangtua asma), dengan cara
menghindari asap rokok dan polutan lain selama masa
kehamilan dan masa perkembangan bayi/anak, diet
hipoalergenik ibu hamil dan menyusui, ASI ekslusif selama 6
bulan
Pencegahan Sekunder
ditujukan untuk mencegah inflamasi pada anak yang telah
tersensitisasi dengan cara menghindari pajanan rokok, serta
allergen dalam ruangan terutama tungau debu rumah
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 8
Pencegahan Asma
Pencegahan Tersier
ditujukan untuk mencegah manifestasi asma
pada anak yang telah menunjukkan manifestasi
penyakit alergi
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 9


Penyebab Penyakit Asma
pada penderita asma saluran
pernapasannya memiliki sifat yang khas
yaitu sangat peka terhadap berbagai
rangsangan (bronchial hyperreactivity =
hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi
udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari,
udara dingin, makanan, hewan berbulu,
tekanan jiwa, bau/aroma menyengat
(misalnya;parfum) dan olahraga.
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 10
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 11
Tanda dan Gejala Penyakit
Asma
Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat
mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita
asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua
orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita
asma!
Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran
bronki (bronchiale).
Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak
dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur
pernafasan.
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 12
Pathology of Asthma
Merck Pharmaceuticals
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 13
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 14
Cara Menghindari Serangan
Asma
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk
menghindari serangan asma adalah menjauhi
faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya
serangan asma itu sendiri. Setiap penderita
umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-
hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

Setelah terjadinya serangan asma, apabila
penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan
tetapi disarankan untuk meneruskan
pengobatannya sesuai obat dan dosis yang
diberikan oleh dokter.

Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 15
Asma dan Penanggananya
Asma dapat diterapi dengan 2 macam
cara:
Cara pertama merupakan terapi non-
obat, dapat dilakukan dengan
menghindari pemicunya, atau dengan
terapi napas (senam asma).
Cara kedua dengan melibatkan obat-
obat asma
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 16
Obat-Obat untuk Asma
Turunan xantin (bronkodilatasi), ex:
aminophilyn, theofillyn.
Kortikosteroid (anti inflamasi)
ex:prednison, metilprednisolon
Imunosupresan (obat yang menekan reaksi
AgAb juga sebagai anti inflamasi)
ex:metotreksat
Garam-garam kromolin (profilaksis, untuk
mencegah keluarnya AH=anti histamin)
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 17
Terapi melibatkan obat-obat asma yang
digolongkan menjadi 2 melibatkan obat-obat asma
yang digolongkan menjadi 2
untuk penggunaan jangka panjang
yang berguna mengontrol gejala asma
dan sebagai terapi untuk mencegah
kekambuhan (long-term prevention)
obat asma untuk penggunaan jangka
pendek yang merupakan pengobatan
cepat untuk mengatasi serangan asma
akut (short-term relief).
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 18
Terapi Jangka Panjang
Obat jangka panjang memberikan pencegahan
jangka panjang terhadap gejala asma, menekan,
mengontrol, dan menyembuhkan inflamasi jika
digunakan teratur namun tidak efektif untuk
mengatasi serangan akut. Beberapa obat jangka
panjang antara lain kortikosteroid inhalasi yang
merupakan obat paling efektif, beta-2 agonis aksi
panjang dan metil ksantin (teofilin) untuk mengatasi
gejala asma pada malam hari (gejala nocturnal),
kromolin dan nedokromil sebagai antiinflamasi
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT. 19
Terapi Jangka Pendek
sedangkan untuk jangka pendek, berupa
obat-obat bronkodilator (salbutamol,
terbutalin, dan ipratropium) dan
kortikosteroid oral ketika serangannya
sedang sampai berat.
Untuk jangka panjang dan pendek, dapat
digunakan obat-obat sistemik (prednisolon,
prednison, metilprednisolon).

Anda mungkin juga menyukai