Anda di halaman 1dari 1

Diagnosis hiponatremi ditegakkan bila kadar natrium < 135 mmol/L.

Berdasarkan klinis, hal


yang penting kita tentukan adalah hiponatremia akut yang ditandai dengan gejala kesadaran
yang menurun dan kejang. Sedangkan hiponateremia kronik ditandai dengan mengantuk dan
lemas saja, bahkan tanpa gejala. Pada pasien ini kadar natrium dalam darah adalah 113
mmol/L dan pasien mengalami kejang dan kesadaran menurun, hal ini mendukung ke arah
hiponatremi akut. Pemberian infus NS 3% digunakan untuk mengkoreksi keadaan
hiponatremi pada pasien. Prinsip penatalaksanan hiponatremia adalah dengan mengatasi
penyakit dasar dan menghentikan setiap obat yang ikut menyebabkan hiponatremia. Sebelum
memberikan terapi sebaiknya ditentukan apakah hiponatremia merupakan hiponatremia
hipoosmolalitas. Untuk hiponatremia hiperosmolalitas, koreksi yang diberikan hanya berupa
air saja. Larutan pengganti yang diberikan adalah natrium hipertonik, bisa berupa NaCl 3%
atau 5% NaCl. Pada sediaan NaCl 3% yang biasa dipakai, terdapat 513 mmol dalam 1 liter
larutan. Koreksi pada hiponatremia kronik yang tanpa gejala, dapat diberikan sediaan oral,
yaitu berupa tablet garam.
Diagnosis hiperkalemia ditegakkan berdasarkan nilai kalium serum diatas 5,1 mmol/L
dengan manifestasi klinis kelemahan otot sampai paralisis, sehingga pasien merasa sesak
nafas. Pada pasien ini nilai kaliumnya adalah 6.0 mmol/L. Pemeriksaan EKG mutlak
dilakukan untuk melihat adanya gelombang T yang tinggi dan runcing (T tall), AV Blok,
QRS melebar atau aritmia ventrikel. Untuk mengatasi hiperkalemia dalam membran sel,
diberikan kalsium intravena, yang diberikan dalam bentuk kalsium glukonat melalui
intravena dengan sediaan 10 ml larutan 10% selama 10 menit. Hal ini berguna untuk
menstabilkan miokard dan sistem konduksi jantung. Ini bisa diulang dengan interval 5 menit
jika tidak ada respon. Pemberian 10 unit insulin dalam 50 ml glukosa 10% secara bolus
intravena dapat memacu kalium kembali dari ekstrasel ke intrasel. Pemberian natrium
bikarbonat yang dapat meningkatkan pH sistemik yang akan merangsang ion H keluar dari
dalam sel dan menyebabkan ion K masuk ke dalam sel. Bikarbonat diberikan sebanyak 50
mEq intravena selama 10 menit.
Pemberian dobutamin digunakan untuk meningkatkan cardiac output karena dapat
meningkatkan kontraktilitas jantung.

Anda mungkin juga menyukai