Anda di halaman 1dari 16

Makalah KMB I

PENYAKIT ALZHEIMER

OLEH
KELOMPOK III
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2004
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demensia ( demensia senil, sindroma otak kronis ) lebih merupakan gejala dan
bukanlah suatu kondisi penyakit yang jelas. Biasanya bersifat progesif dan ireersibel dan
bukan merupakan bagian normal dari proses penuaan. Ditandai dengan penurunan umum
umum fungsi intelektual yang bisa meliputi kehilangan ingatan, kemampuan penalaran
abstrak, pertimbangan dan bahasa, terjadi perubahan keperibadian dan kemampuan
menjalankan aktifitas hidup sehari!hari semakin memburuk.
"ejala biasanya tidak jelas pada saat a#itan dan kemudian berkembang se$ara perlahan
sampai akhirnya menjadi sangat jelas dan mengganggu. %iga jenis demensia nonreersibel
yang paling sering adalah penyakit &l'heimer, demensia multi infark, dan $ampuran penyakit
&l'heimer dan demensia multi infark.
(enyakit &l'heimer adalah suatu penyakit progesif yang ditandai oleh kematian luas
neuron!neuron otak terutama didaerah otak yang disebut nukleus basalis. )araf!saraf dari
daerah ini biasanya berproyeksi melalui kemusfer serebrum ke daerah!daerah otak yang
bertanggung ja#ab untuk ingatan dan pengenalan. )araf!saraf ini mengeluarkan asetikolin,
yang penting peranannya dalam membentuk ingatan jangka pendek di tingkat biokimia#i.
(enyakit &l'heimer kadang disebut sebagai demensia degeneratif primer atau
demensia senil jenis &l'heimer, dibandingkanmerekan yang meninggal akibat sebab!sebab
*
lain, pada otak pasien yang meninggal akibat penyakit &l'heimer terjadi penurunan sampai
+0, kadar en'im yang berperan dalam pembentukan asetikolin, kolin asetiltransferase.
Dengan demikian, dengan tidak adanya asetilkolin paling tidak ikut berperan menyebabkan
penyakit &l'heimer seperti - mudah lupa dan mengalami penurunan fungsi kognitif. (ada para
pengiap penyakit ini, neurotransmitter lain juga tampaknya berkurang.
(enyakit &l'heimer biasanya timbul pada usia setelah ./ tahun dan menimbulkan
demensia senilis. 0amun penyakit ini dapat mun$ul lebih dini dan menyebabkan demensia
prasenilis. %ampaknya terdapat predisposisi genetik untuk penyakit ini, terutama pada penyakit
a#itan dini. (ada *, sampai *0, kasus, biasanya diderita 0 , bayi, angka prealensi
berhubungan erat dengan usia. Bagi indiidu diatas ./ tahun penderita dapat men$apai *0,,
sedang usia 1/ tahun angka ini meningkat men$apai 23,4,. Dengan meningkatnya populasi
lansia, maka penyakit &l'heimer menjadi penyakit yang bertambah banyak.
)ampai sekarang belum diketahui se$ara pasti penyebab terjadinya penyakit ini, tetapi
ada 5 teori utama mengenai penyebabnya - irus lambat, proses otoimun, dan kera$unan
aluminium. &khir!akhir ini teori yang paling populer (meskipun belum terbukti) adalah yang
berkaitan dengan irus lambat. 6irus!irus ini mempunya masa intubasi 4 7 50 tahun8
sehingga transmisinya sulit dibuktikan. %eori otoimun berdasarkan pada adanya peningkatan
kadar antibodi!antibodi reaksi terhadap otak pada penderita penyakit &l'heimer. %eori
kera$unan aluminium menyatakan bah#a karena aluminium bersifat neuro toksik, maka dapat
menyebabkan perubahan neurofibrilar pada otak. Deposit aluminium telah di identifikasi
menyertai penyakit ini berbeda dengan yang terlihat pada ker$unan aluminium.
4
B. Perumusan Masalah
Dalam makalah ini, kelompok III men$oba merumuskan masalah sebagai berikut -
&. (engertian &l'heimer
B. 9tiologi
:. (atofisiologi
D. Manifestasi Klinik
9. (enatalaksanaan dan
;. (roses Kepera#atan ( menurut "ordon )
5
BAB II
II
A. Pengert!an Al"he!mer
(enyakit &l'heimer adalah suatu penyakit degeneratif otak yang progresif, dimana sel!
sel otak rusak dan mati sehingga mengakibatkan gangguan mental berupa kepikunan
(demensia) yaitu terganggunya fungsi!fungsi memori (daya ingat), berbahasa, berpikir dan
berperilaku. )ebagian besar demensia disebabkan oleh penyakit &l'heimer (.0,). Demensia
adalah suatu penyakit yang dapat ditatalaksana, dan demensia bukan merupakan bagian
normal dari proses penuaan.
B. Et!#l#g!.
<sia dan ri#ayat keluarga adalah faktor resiko yang sudah terbukti untuk penyakit
&l'heimer. Bila anggota keluarga ada yang menderita penyakit ini, maka diklasifikasikan
sebagai familiar. Komponen familiar yang non spesifik meliputi pen$etus lingkungan dan
determinan genetik. (enyakit &l'heimer yang timbul tanpa diketahui ada ri#ayat familiarnya
disebut sporadik. <saha penelitian intensif saat ini sedang dilakukan untuk mengidentifikasi
kromosom dan gen tertentu yang merupakan predisposisi seseorang yang mengalami
penyakit ini.
2
$. Pat#%!s!#l#g!
%anda dini dari penyakit al'heimer adalah terakumulasinya plak!plak amyloid ( "ambar
4 ) diantara sel!sel saraf otak. &myloid merupakan bentuk umum dari serpihan protein yang
dihasilkan se$ara normal oleh tubuh, pada otak yang sehat amyloid ini akan dihan$urkan dan
dieliminasi oleh Beta!&myloid atau amyloid pre$ursor protein (&((). 0amun pada penderita
al'heimer amyloid ini akan terakumulasi menjadi padat dan keras sehingga tidak dapat larut.
)elain terakumulasinya amyloid, pada penderita al'heimer terjadi penyusutan dan
kekusutan pada sel!sel otak sehingga terbentuk rongga!rongga ( "ambar * ) yang berisi
$airan $erebrospinal dalam otak hal ini akan mengakibatkan otak kehilangan kempuan
memorinya, lambat laun rongga ini akan membesar sehingga kerusakan otak menjadi lebih
parah bahkan mengakibatkan kematian bagi penderita al'heimer.
/
D. Man!%estas! kl!n!k
Taha& a'al
%idak ingat akan kejadian yang belum lama terjadi
%idak dapat mengenali sesuatu=benda yang sebenarnya sudah pernah tahu
>ilang ingatan
"angguan emosi seperti depresi, ketakutan
?esu, tidak a$uh pada aktiitas sekitarnya.
Taha& akh!r
%idak dapat mengenali saudaranya sendiri
Berangan!angan
)ukar berjalan, lama kelamaan berjalan dengan menyeretkan kaki
Mengalami serangan tiba!tiba (sei'ures) pada beberapa penderita.
E. Penatalaksanaan
- (endidikan terhadap pasien dan keluarganya mengenai alat!alat bantu
ingatan, diet dan tindakan!tindakan pengamanan mungkin dapat memperlambat
perkembangan gejala.
- (emberian obat $ogne@ untuk memperlambat atau mengembalikan gejala!
gejala dini penyakit &l'heimer.
(. Pr#ses Ke&era'atan
). Pengka*!an
a. (engkajian fisik didasarkan pada pengkajian neurologis menunjukkan
kemunduran yang progesif dari kondisi fisik dan mental. Keluarga atau orang
.
terdekat melaporkan pasien memperlihatkan penurunan daya ingat ringan,
tidak tertarik pada lingkungan, kurangnya perhatian. Bila penyakit menjadi
berat, kehilangan daya ingat terhadap hal!hal yang telah lama menjadi tetap
masih baik, kepribadian mengalami kemunduran gangguan motorik seperti
aproksia menjadi tampak. (ada tahap akhir koordinasi antara tangan dan
mata lemah. :ontrol terhadap defekasi dan berkemih hilang, tidak mengenali
keluarga lagi, sering terjadi inkoherensi pada bi$aranya, langkaah jalannya
menjadi atoksis terjadi perubahan emosional se$ara menonjol. (enurunan
berat badan terjadi saat pasien lupa makan, agitasi meningkatkan dan
menolak makan.
b. Kaji respon keluarga dan orang terdekat terhadap kondisi pasien dan
dampaknya terhadap lingkungan rumah.
+. D!agn#sa Ke&era'atan
*. (erubahan proses berfikir yang berhubungan dengan neuron dan
demensia progesif.
4. Aesiko tinggi terhadap $edera yang berhubungan dengan perilaku
impulsie, kerusakan pertimbangan, kurang penglihatan dan disfungsi
perilaku.
5. &nsietas yang berhubungan dengan kehilangan kognitif dan
penurunan daalam konsep diri.
2. Kerusakan komunikasi erbal yang berhubungan denga kehilangan
kognitif.
3
/. Defisit pera#atan diri yang berhubbungan dengan konfusi,
kehilangan kognitif dan perilaku disfungsi.
.. "angguan pola tidur berhubungan dengan ansietas, kelambatan
berpikir dan tidak keseimbangan aktiitas.
,. Inter-ens! Ke&era'atan
a. Mendukung ;ungsi Kognitif
Karena kemampuan kognitif pasien menurun, maka pera#at harus memberikan
lingkungan yang kalem dan mudah dikenali yang membantu pasien menginterprtasi
lingkungan sekitar dan aktiitasnya. )timulus lingkungan harus dibatasi dan rutinitas
yang biasa diteruskan. :ara berbi$ara yang tenang, menyenangkan dan dengan
memberikan penjelasan jelas dan sederhana, ditambah dengan penggunaan alat
Bantu dan isyarat ingatan akan membantu meminimalkann kebingungan dan
disorientasi serta memberikan rasa aman kepada pasien.
b. (eningkatan Keamanan ;isik
?ingkungan yang aman akan memungkinkan seseorang bergerak bebas dan
meenghilangkan kekha#atiran keluarga yang men$emaskan mengenai keamanan.
<ntuk menghindari jatuh atau ke$elakaan lain, semua sumber berbahaya yang jelas
harus dihilangkan. Masukan medikasi dan makanann pasien harus dipantau.
?ingkungan yang bebas bahaya memungkinkan pasien mandiri se$ara maksimal
dan memiliki rasa otonomi.
$. Mengurangi &nsietas
1
Meskipun kehilangan kognitifnya $ukup parah, namun ada saat dimana pasien
sadar akan $epat menghilangkan segala kemampuannya. (asien menjadi sangat
membutuhkan dukungan emosional yang dapat memperkuat $itra diri yang positif.
d. Meningkatkan Komunikasi
<ntuk memperbaiki interprtasi pasien terhadap pesan, pera#at harus tetap tidak
terburu!buru dan mengurangi kebisingan dan distraksi. Kalimat yang jelas dan
sudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan pesan karena arti suatu kata
seringkali telah lupa atau ada kesulitan mengorganisasi dan mengapresiasikan
pikiran. Instrukssi yang berurutan dan sederhana dapat dipakai untuk mengingatkan
pasien dan sering sangat membantu. Kadang pasien dapat menunjuk suatu objek
atau menggunakan bahasa non erbal untuk berkomunikasi.
e. Meningkaatkan Kemandirian dalam aktiitas pera#atan diri.
(erubahan patofisiologi pada korteks serebri mengakibatkan pasien yang
mengalami defisit pera#atan diri men$apai kemandirian fisik. <paya ditujukan untuk
membantu pasien memelihara fungsi kemandirian selama mungkin. Memelihara
martabat dan otonomi pribadi penting bagi penderita &l'heimer. Dia haarus
didorong menentukan pilihan bila diperlukan dan berpartisipasi dalam aktiitas
pera#atan diri sebanyak mungkin.
f. Meningkatkan &ktiitas Dan Istirahat Bang )eimbang
+
Kebanyakan pasien &l'heimer menunjukkaan gangguan tidur dan perilaku
melamun. (erilaku tersebut terjadi bila pasien merasa bosan, tidak bisa diam,
agitasi atau disorientasi, terutama pada suasanan baru dan biasanya pada malam
hari. (asien yang melamun diluar rumah kadang tidak bisa pulang lagi, sehingga
beresiko mengalami ke$elakaann dan $edera. Bila terjadi gangguan tidur dan
pasien tidak bisa tidur maka daapat dibantu dengan musik susu hangat atau
garukan punggung dapat membantu pasien agar rileks.
.. E-aluas!
*. Mempertahankan fungsi ingatan yang optimal
4. Memperlihatkan penurunan dalam perilaku yang bingung
5. Dapat bergerak bebas dan mandiri disekitar rumah
2. Mengungkapkan rasa keamanan dan terlindung
/. Mengungkapkan perasaan ketenangan dan kepuasan diri
.. Menunjukan peningkatan kemempuan untuk memahami pesan
3. Menunjukkan kemampuan untuk mengekpresikan diri se$ara erbal
1. Dapat melakukan aktiitas kehidupan sehari!hari pada tingkat yang
diperkirakan.
+. Mengunngkapkan kesadaran tentang maartabat dan otonomi
*0. %etapkan pola tidur dan istirahat pada jad#al teratur
**. Mengurangi perilaku melamun pada malam hari
*4. Menetapkan pola aktiitas pada jad#al yang ditetapkan
*0
/. )) P#la (ungs! menurut 0#r1#n 2erka!tan 1engan Pen3ak!t Al"he!mer
*. (ersepsi kesehatan, penatalaksanaan kesehatan
"ejala - (erlu bantuan=tergntung pada orang lain
%anda - %idak mampu mempertahankan penampilan, kebiasaan personal yang
kurang, kebiasaan pembersihan buruk.
?upa untuk pergi ke kamar mandi, lupa langkah!langkah yang perlu dilakukan untuk
buang air atau tidak dapat menemukan kamar mandi.
Kurang berminat atau lupa tentang #aktu makan8 ketergantungan pada orang lain
untuk memasak makanan dan menyiapkannya di meja, makan dan menggunakan alat
makan.
4. 0utrisi, (ola metabolisme
"ejala - Ai#ayat episode hipoglikemia ( merupakan faktor predisposisi ).
(erubahan dalam penge$apan, napsu makan, mengingkari terhadap rasa
lapar=kebutuhan untuk makan.
Kehilangan berat badan
%anda - Kehilangan kemampuan untuk mengunyah
Menghindari atau menolak makan ( mungkin men$oba menyembunyikan
keterampilan ).
%ampak semakin kurus ( tahap lanjut )
5. %idur, pola istirahat
"ejala - merasa lelah
%anda - siang malam gelisah, tidak berdaya, gangguan pola tidur.
**
?etargi- penurunan minat=perhatian pada aktiitas yang biasa, hobi, ketidakmampuan
untuk menyebutkan kembali apa yang diba$a=mengikuti a$ara program teleisi
2. Kognitif, pola perseptual
"ejala - (engingkaran terhadap gejala yang ada terutam perubahan kognitif, dan
atau gambaran yang kabur, diare, pusing atau kadang!kadang sakit kepala.
&danya keluhan dalam penurunan kognitif, mengambil keputusan, mengingat yang
baru berlalu, penurunan tingkah laku.
%anda - Kerusakan komunikasi- afasia dan disfasia8 kesuliatan dalam menemukan
kata!kata yang benar ( terutam kata benda )8 bertanya berulang!ulang atau
per$akapan dengan subtansi kata yang tidak memiliki arti8 terpenggal!penggal, atau
bi$aranya tidak terdengar.
/. (ersepsi diri, (ola konsep diri
"ejala - :uriga atau takut terhadap situasi atau orang khayalan.
%anda - menyembunyikan ketidakmampuan ( banyak alasan tidak mampu untuk
melakukan ke#ajiban mungkin juga tangan membuka buku tanpa memba$anya ).
Duduk dan menonton yang lain
&ktiitas utama mungkin menumpuk benda tidak bergerak, gerakan berulang
( melipat!membuka liputan!melipat kembali kain ), menyembunyikan barang!barang,
atau berjalan!jalan.
9mosi labil - mudah menangis, terta#a tidak pada tempatnya8 perubahan alam
perasaan (apatis, letargi, gelisah, lapang pandang sempit, peka rangsang)8 marah
*4
yang tiba!tiba diungkapkan (reaksi katastrofik)8depresif yang kuat delusi8 paranoia
lengket pada orang.
.. (eran, pola berhubungan
"ejala - Merasa kehilangan kekuatan
;aktor psikososial sebelumnya8 pengaruh personal dan indiidu yang mun$ul
mengubah pola tingkah laku.
%anda - kehilangan kontrol sosial, perilaku tidak tepat.
3. (ola eliminasi.
"ejala - dorongan berkemih (dapat mengindikasikan kehilangan tonus otot)
%anda - Inkontinensia urine=feses8 $enderung kostipasi=impaksi dengan diare.
1. &ktiitas (ola latihan
(ada siang hari penderita diberi kesempatan sebanyak mungkin untuk berpartisipasi
dalam aktiitas olah raga, karena pola aktiitas dan istirahat yang teratur akan
memperbaiki tidur malam.
+. )eksual, pola reproduksi
"ejala - Kelainan seksual dalam keadaan kebingungan dan kesepian
%anda - dapat merasakan kenyamanan dan kepuasan dengan bunyi dengkur
berirama, basahnya lidah he#an peliharaan
(enyakit al'heimer tidak menghilangkan kebutuhan akan keintiman.
*0. Koping, (ola toleransi stres
"ejala - &danya ri#ayat trauma kepala yang serius (mungkin menjadi faktor
prediosposisi=faktor akselerasi)
*5
%rauma ke$elakaan (jatuh, luka bakar, dan sebagainya)
%anda - 9kimosis, laserasi.
Aasa bermusuhan=menyerang orang lain.
**. Keper$ayaan dan Keyakinan
"ejala - kepikunan atau kemunduran dalam berfikir merupakan hal yang #ajar yang
dialami oleh mereka yang memasuki usia lanjut.
%anda - membiarkan orang lanjut usia dengan keadan demikian ( pikun )
BAB III
PENUTUP
A. Kes!m&ulan
*2
(enyakit &l'heimer adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan kelumpuhan yang
terutama menyerang orang yang berusia diatas ./ tahun tapi tidak menutup kemungkinan
dapat juga menyerang anak!anak, bahkan bayi.
(asien dengan penyakit &l'heimer mengalami banyak kehilangan neuron!neuron
hipokarpus dan korteks tanpa disertai kehilangan parenkim otak, juga terdapat kekusutan
neuro fibrilar.
)ampai sekarang penyebab penyakit ini belum diketahui se$ara pasti.
(engkajian kepera#atan yang dimaksudkan oleh "ordon yaitu ** pola fungsi men$akup
keseluruhannya dari penyakit &l'heimer ini.
B. aran
Belum banyaknya kajian tentang (enyakit &l'heimer di
Indonesia mengakibatkan minimnya sumber mengenai jumlah pasti masyarakat
indonesia yang menderita penyakit &l'heimer.
Mengajak semua pihak yang menggeluti bidang kesehatan
untuk lebih mensosialisasikan penyakit &l'heimer agar pen$egahan dini dapat
dilakukan.
*/

Anda mungkin juga menyukai