Anda di halaman 1dari 2

DISTOSIA BAHU

Pendahuluan
Distosia berarti persalinan yang sulit dan ditandai oleh lambatnya kemajuan persalinan.
Secara umum persalinan normal sering terjadi apabila terdapat disporposi antara bagian
presentasi janin dan jalan lahir. Distosia dapat disebabkan oleh empat kelainan yang muncul
secara tunggal ataupun dapat bersamaan.
(1)
Kelainan itu antara lain :
1. Kelainan pada kekuatan yang melibatkan kontraksi uterus yang tidak adekuat dan
upaya ekspulsif ibu yang tidak maksimal.
2. Kelainan pada presentasi bayi, posisi atau perkembangan janin.
3. Kelainan pada tulang pelvis ibu.
4. Kelainan pada pembentukan jaringan lunak organ reproduksi yang dapat
menyebabkan gangguan dalam penurunan bayi
(1)
.
Secara garis besar, penyebab terjadinya distosia dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu
kelainan pada kekuatan kontraksi dan kekuatan ekspulsif ibu (power), kelainan yang
melibatkan janin (passenger), dan kelainan yang melibatkan jalan lahir (passage)
(1)
.
Berdasarkan data dari American College of Obstetricians and Gynecologists (2003),
sekitar enam puluh persen persalinan yang dilakukan secara sesar di Amerika disebabkan
oleh distosia. Sekitar 68% operasi sesar yang tidak direncanakan dengan presentasi kepala
disebabkan oleh distosia .
(1)

Distosia Bahu
Distosia bahu merupakan keadaan diperlukannya tambahan manuver obstetrik oleh
karena dengan tarikan biasa ke arah belakang kepala bayi tidak berhasil untuk melahirkan
bayi. Pada persalinan dengan presentasi belakang kepala, setelah kepala lahir, bahu tidak
dapat dilahirkan dengan cara pertolongan biasa dan tidak didapatkan sebab lain dari kesulitan
tersebut.
(2)

Insidensi distosia bahu bervariasi antara 0,2 dan 1,4 persen yang bergantung pada kriteria
yang digunakan, dengan insidensi lebih rendah jika diagnosis tidak memerlukan penerapan
berbagai perasat untuk mengatasi distosia. Meskipun risiko distosia bahu berkaitan dengan
ukuran bayi, namun banyak kasus terjadi pada bayi yang ukurannya tidak dianggap
berlebihan. Terdapat bukti bahwa insidensi distosia bahu telah meningkat seiring waktu
karena peningkatan berat badan lahir.
(3)

Pada mekanisme persalinan normal, ketika kepala dilahirkan, maka bahu memasuki
panggul dalam posisi oblik. Bahu psoterior memasuki panggul lebih dahulu sebelum bahu
anterior. Ketika kepala melakukan putaran paksi luar, bahu posterior berada dicekungan
tulang sakrum atau sekitar spina isiadika, dan memberikan ruang yang cukup bagi bahu
anterior untuk memasuki panggul melalui belakang tulang pubis atau berotasi dari foramen
obturator. Apabila bahu berada dalam posisi anteroposterior ketika hendak memasuki pintu
atas panggul, maka bahu posterior dapat tertahan promontorium dan bahu anterior tertahan
tulang pubis. Dalam keadaan demikian, kepala yang sudah dilahirkan akan tidak dapat
melakukan putar paksi luar, dan tertahan akibat adanya tarikan yang terjadi antara bahu
posterior dengan kepala ( disebut dengan turtle sign ).
(2)

Hingga 25 persen distosia bahu dilaporkan berkaitan dengan morbiditas janin yang
signifikan dan pada beberapa kasus mortalitas. Sebagian besar penyebabnya adalah cedera
pleksus brakialis transien tanpa gejala sisa.
(3)
Selain itu juga, komplikasi yang didapatkan
pada janin akibat

Anda mungkin juga menyukai