Anda di halaman 1dari 30

PEGAS

Amiruddin, M.arifuddin Aswar , Sri wahyuni,


Jurusan Fisika FMIPA UNM Tahun 2013

ABSTRAK

Telah di lakukan percobaan mengenai Pegas. Pegas merupakan benda yang elastis. Kegitan ini
bertujuan untuk mempelajaran hubungan antara pegas dengan pertabahan panjang pegas, menentukan
besar konstanta pertambahn panjang pegas, serta menyelisiki pengaruh massa(m) terhadap periode
ayunan suatu getaran pegas sederhana. Pada percobaan ini alat alat yang di gunakan yaitu stopwach,
neraca ohauss 311 , beban dan penggantung, pegas, statif/klem mistar 100 cm satu buah. Pada
percobaan ini kami melakukan 3 kegiatan yaitu kegiatan 1, menetukan hubungan gaya pegas dengan
pertambahan panjang pegas dengan mengukur panjang massa awal pegas yaitu 46,5 cm. Kegiatan 2
yaitu menentukan hubungan gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas, pada kegiatan ini
terdapat 2 susunan yang di pakai yaitu susunan seri dan susunan paralel, pada susuna seri panjang
awal pegas yang di gunakan yaitu 99,4 cm dan panjang awal pegas pada susunan paralel yaitu 31,1
cm. Pada kegiatan ke 3 menentukan periode getaran dari sistem pegas , dengan simpangan yang di
pakai yaitu 2 cm dan jumlah getaran yang dibutuhkan sebanyak 5 kali. Dari ketiga kegiatan tersebut
massa yang di gunakan sama.

KATA KUNCI : Elastisitas, gaya pegas, dan periode.

PENDAHULUAN
Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Dengan melakukan percobaan atau
eksperimen ini kami dapat mengetahui hubungan antara gaya pegas dengan pertamahan
panjang pegas, dapat menentukan konstanta elastisitas dan sistem pegas serta kami mampu
menyelidiki pengaruh massa (m) terhadap periode ayunan suatu getaran pegas sederhana.
Pada percobaan ini terdapat 3 kegiatan .Pada kegiatan 1 kami di tuntut untuk menentukan
hubungan gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas. Kami mengukur bessar massa
kemudian di gantungkan pada pegas, kemudian ukur panajng awal pegas. Pada kegiatan 2
yaitu kami menentukan konstanta pegas yang di susun secara seri dan paralalel. Langkah
kerjanya sama dengan kegiatan 1 hanya saja ada yang di susun dengan susunan seri paralel
dan susunan seri dengan menggunakan massa yang sama. Dan pada kegiatan 3 kami harus
menentukan getaran dari sistem pegas, pada kegiatan ini sebuah beban di gantungkan pada
penggantung beban kemudian tarik secara perlahan sejauh 2 cm kemudian biarkan sisitem
bergerak lalu ukur waktu yang di gunakan untuk5 kali getaran. Pada kegiatan ini kami Cuma
mengambil 4 massa beban. Pegas di katakan sebagai benda yang elastisitas atau elastis
adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan
pada sebuah benda tersebut di hilangkan. Jika sebuah gaya yang di berikan pada benda yang
elastis. Maka benda tersebut berubah. Untuk pegas yang di maksudkan dengan perubahan
bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu kita ketahui bahwa gaya yang di berikan juga
memiliki batas batas elastisitas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang di
beriakan sangat besar, melewati batas elastisitasnya. Demikian pula pada sebuah pegas, tidak
akan kembali kebentuk semula jika direnggangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi
benda benda elastitas tersebut memiliki batas elastis. Setiap pegas memiliki panjang alami.
Jika pada pegas tersebut tidak di berikan gaya. Pada keadaan ini benda yang di kaitkan pada
ujung pegas berada dalam posisi setimbang. Dalam kehidupan sehari-hari pegas memiliki
peranan penting. Sebagai contoh, pegas dapat kita jumpai pada sepeda motor. Dimana
pegas pada sepeda motor sering disebut atau dikenal dengan nama shuck breaker. Dengan
adanya shuck breaker ini maka kita merasa nyaman ketika mengendarai sepeda motor. Hal
ini terjadi karena shuck breaker tersebut memiliki sifat elastisitas (kembali ke bentuk
semula) seperti sifat pegas pada umumnya. Pegas tidak hanya dimanfaatkan pada sepeda
motor, tetapi pada semua kendaraan yang selalu kita gunakan.






TEORI
Tinjau sebuah pegas tergantung vertikal yang digantungi beban massa pada
ujung bagian bawah seperti pada Gambar 4.1 berikut.




Gambar


Posisi pegas sebelum ditarik atau ditekan oleh beban massa berada pada titik
kesetimbangan. Apabila pegas ditarik ke bawah dengan simpangan sebesar x
kemudian dilepaskan, maka pegas akan bergerak naik turun di sekitar titik
kesetimbangannya secara berulang (periodik) selama simpangan tidak terlalu besar.
Dengan kata lain, pegas melakukan getaran. Getaran ini disebut gerak harmonis
sederhana. Pegas dapat melakukan gerak harmonik sederhana karena adanya gaya
pegas yang berfungsi sebagai gaya pemulih yang selalu melawan arah simpangan.
Besarnya gaya pemulih ini dinyatakan sebagai hukum Hooke :
F = - k x
[4.1]
Periode T adalah waktu yang diperlukan beban massa untuk melakukan satu
kali getaran atau osilasi penuh yang dapat dinyatakan sebagai berikut.
k
m
T 2
[4.2]
dengan :
T = Periode getaran (s)
m = Massa beban massa (kg)
k = Konstanta elastisitas pegas (N/m)

Posisi
kesetimbanga
n
x
x
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan berubah. Semakin
besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pertambahan panjang pegas tersebut. Ketika
gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan semula. Jika beberapa pegas ditarik
dengan gaya yang sama, pertambahan panjang setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini
disebabkan oleh karakteristik setiap pegas. Karateristik suatu pegas dinyatakan dengan
konstanta pegas (k).
Hukum Hooke menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka pegas
tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besar gaya yang bekerja padanya. Secara
matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan pertambahan panjang pegas
dapat dituliskan sebagai berikut:
F = k x
Keterangan :
F = gaya yang bekerja (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = perubahan panjang pegas
Pegas ada yang disusun secara tunggal, ada juga yang disusun seri atau paralel.
Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah masing-
masing pertambahan panjang pegas . Sehingga pertambahan total x adalah: x = x1 + x2.
Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel, pertambahan panjang masing-masing pegas
sama. Yaitu: x1 = x2 = x3. dengan demikian: Kp = k1 + k2
Perlu selalu di ingat bahwa hukum Hook hanya berlaku untuk daerah elastik, tidak
berlaku untuk daerah plastik maupun benda-benda plastik. Menurut Hooke, regangan
sebanding dengan tegangannya, dimana yang dimaksud dengan regangan adalah persentase
perubahan dimensi. Tegangan adalah gaya yang menegangkan per satuan luas penampang
yang dikenainya.
Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku sepanjang
daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum Hooke. Jika benda
diberikan gaya hingga melewati batas hukum Hooke dan mencapai batas elastisitas, maka
panjang benda akan kembali seperti semula. Jika gaya yang diberikan tidak melewati batas
elastisitas. Tapi hukum Hooke tidak berlaku pada daerah antara batas hukum Hooke dan
batas elastisitas. Jika benda diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas
elastisitas, maka benda tersebut akan memasuki daerah plastis dan ketika gaya dihilangkan,
panjang benda tidak akan kembali seperti semula, benda tersebut akan berubah bentuk secara
tetap. Jika pertambahan panjang benda mencapai titik patah, maka benda tersebut akan
patah.
Berdasarkan persamaan hukum Hooke di atas, pertambahan panjang (L) suatu benda
bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F) dan materi penyusun dan dimensi benda
(dinyatakan dalam konstanta k). Benda yang dibentuk oleh materi yang berbeda akan
memiliki pertambahan panjang yang berbeda walaupun diberikan gaya yang sama, misalnya
tulang dan besi.
Demikian juga, walaupun sebuah benda terbuat dari materi yang sama (misalnya
besi), tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda maka benda tersebut akan
mengalami pertambahan panjang yang berbeda sekalipun diberikan gaya yang sama. Jika
kita membandingkan batang yang terbuat dari materi yang sama tetapi memiliki panjang dan
luas penampang yang berbeda, ketika diberikan gaya yang sama, besar pertambahan panjang
sebanding dengan panjang benda mula-mula dan berbanding terbalik dengan luas
penampang. Makin panjang suatu benda, makin besar pertambahan panjangnya, sebaliknya
semakin tebal benda, semakin kecil pertambahan panjangnya.

METODOLOGI EKSPERIMEN

Pada percobaan ini terdapat beberapa kegitan yaitu :
Kegiatan 1. Menentukan hubungan antara gaya pegas dengan pertamhan panjang pegas.
Untuk melekukan percobaan ini kami harus merakit statif, kemudian pasang
balok pendukung pada batang statif, lalu jepitkan penahan pada balo pendukung, kemudian
gantungkan satu pegas spiral. Ukur massa beban terlebih dahulu kemudian gantungkan satu
beban pada pegas. Tambah kan 1 beban dan ukur kembali panjang pegas kemudian catat
pada tabel pengamatan.
Kegiatan 2. Menentukan konstanta pegas dari sistem pegas
Pada kegiatan ini terdapat 2 cara yaitu secara susunan paralel dan susunan seri
Pada susunan seri, untuk melakukan percobaan ini rakit statif kemudian susun dua
pegas yang identik dengan susunan seri kemudian pasangkan pada statif , lalu ukur
panjang pegas awal, gantungkan satu beban pada ujung pegas dan ukur panjang
pegas. Tambahkan beban kemudian ukur pertambahan panjangnya minimal 5 kali
kemudian catat pada tabel pengamtan
Pada susunan paralel untuk melakukan percobaan ini raakit statif lalu susun pegas
yang identik dengan susunan paralel kemudian pasangkan pada statif lalu ukur
panjang awal pegas, gantungkan satu beban pada ujung pegas dan ukur panjang
pegas lalu catat hasilnya pada tabel.

Kegaiatan 3. Menentukan periode getaran dari sistem pegas
Untuk melakukan percobaan ini pertama- tama gantungkan sebuah beban
massa pada penggantung beban lalu tarik beban pada massa ke bawah sejauh 2 cm
dari titik keseimbangan, lepaskan beban dan biarkan sistem pegas massa bergerak
naik turun beberapa saat lalu ambil satu posisi(maksimum ke atas atau ke bawah )
untuk menjalankan stopwach dan ukur waktu yang di butuhkan untuk 5 kali getaran.
Tambahkan satu per satu pada beban sebelumnya. Terakhir lakukan pngukuran
dengan pengukuran beban massa satu persatu.

Pada percobaan ini redapat beberapa alat dan bahan yang di gunakan yaitu srbagai
berikut
1. Stopwach sebanyak 1 buah
2. Neraca ohauss 311 gram 1 buah
3. Beban + penggantung (beban 5 buah + penggantung 1 )
4. Pegas sebanyak 2
5. Statif dan klem
6. Mistar 100 cm, satu buah

Identivikasi Variabel
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel Manipulasi: Massa
2. Variabel Respon: panjang akhir
3. Variabel Control: Panjang Awal
Kegiatan 2
1. Variabel Manipulasi: Massa
2. Variabel Respon: panjang akhir
3. Variabel Control: Panjang Awal
Kegiatan 3
1. Variabel Manipulasi: Massa
2. Variabel Respon: Panjang akhir
3. Variabel Control: Simpangan
Jumlah Getaran



Definisi Operasional Variabel
Kegiatan 1
1. Massa adalah hubungan antara berat benda (W) dengan percepatan gravitasi
(g)disekitar benda tersebut, dan dapat dinyatakan dalam bentuk , atau
dengan kata lain

.
2. Pajang akhir adalah panjang pegas setelah diberi massa,.
3. Panjang awal adalah panjang pegas sebelum diberikan beban massa awal.
Kegiatan 2
1. Massa adalah hubungan antara berat benda (W) dengan percepatan gravitasi
(g)disekitar benda tersebut, dan dapat dinyatakan dalam bentuk , atau
dengan kata lain

.
2. Pajang akhir adalah panjang pegas setelah diberi massa,.
3. Panjang awal adalah panjang pegas sebelum diberikan beban massa awal.
Kegiatan 3
1. Massa adalah hubungan antara berat benda (W) dengan percepatan gravitasi
(g)disekitar benda tersebut, dan dapat dinyatakan dalam bentuk , atau
dengan kata lain

.
2. Pajang akhir adalah panjang pegas setelah diberi massa.
3. a) Simpangan adalah jarak benda atau pegas dari titik keseimbangan.
b) Jumlah getaran adalah banyaknya getaran yang terjadi pada pegas.


HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
HasilPengamatan
NST neraca ohauss 311 = 0,01 cm

Kegiatan 1 . Menentukan Hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas
Panjang pegas awal : 46,5 cm
Tabel hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas

No. Massa Beban ( Gram ) Panjang Akhir ( cm )
1.
| |


| |
2.
| |


| |
3.
| |


| |
4.
| |


| |
5.
| |


| |

Kegiatan 2 . Menentukan hubungan gaya pegas dengan pertaambahan panjang pegas
Susunan seri
Panjang pegas awal : 99,4 cm
Tabel hasil pengamatan hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang
pegas

N0. Massa beban ( gram ) Panjang akhir ( cm )

1.

| |


| |

2.

| |


| |

3.

| |


| |

4.

| |


| |

5.

| |


| |

Susunan Paralel
Panjang pegas awal : 31,1
Tabel hasil pengukuran hubungan antar pegas dengan pertambahan panjang pegas

No. Massa Beban ( Gram ) Panjang Akhir ( cm )
1.
| |


| |
2.
| |


| |
3.
| |


| |
4.
| |


| |
5.
| |

| |

Kegiatan 3 . Menentukan periode getaran dari sistem pegas
Simpangan : 2 cm
Jumlah getaran : : 5 kali
Tabel periode getaran pegas

No. Massa beban ( gram ) Waktu (s) Periode (s)
1.
| |


| |

1,24
2.
| |


| |

1,44
3.
| |


| |

1,66
4.
| |

| |

1,80



Analisis data
Untuk menentukan gaya (f) maka kita dapat mencari dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut


Namun pada percobaan kita akan menentukan besar kostanta elastisitas pegas maka kita
menggunakan persamaan sebagai berikut


1) Untuk menetukan konstanta pegas berdasarkan hubungan antara gaya F dengan
pertambahan panjang pegas
a.untuk kegiatan 1
l1 =L1 L0
=58,9 cm -46,5 cm
=12,4 cm
L2 =L2 L0
=65 cm 46,5 cm
=18.5 cm
L3 =L3 - L0
=71,4 cm 46,5 cm
=24,9 cm
L4 =L4 L0
=77,1 cm -46,5 cm
=30,6 cm
L5 =L5 L0
=83,8 cm -46,5 cm
=37,3 cm

|

|

||
=||

Analisis Tabel
Tabel 1 perhitungan gaya dan selisih pertambahan panjang
F(N)



| |


| |


| |


| |


| |


| |


| |


| |


| |

| |



Garafik hubungan antara gaya dan pertambahan panjang


=
=

=
=

=
=
PF = | |
=| |

Analisis perhitungan


=
k
1
= |

| |

|
k
1
= |

| |

|
y = 3.9468x + 0.0039
R = 0.9996
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
g
a
y
a

pertambahan panjang
k
1
= |

| |

= |

| |

|
k
1
= ||

| |

|| k
1

|

| + |

|
|| + ||
||


=
DK =
=
=
PF = | |
=| |



=
k
2
= |

| |

|
k
2
= |

| |

|
k
2
= |

| |

= |

| |

|
k
2
= ||

| |

|| k
1

| + |

|
|| + ||
||


=
=
PF = | |
=| |


=
k
3
= |

| |

|
k
3
= |

| |

|
k
3
= |

| |

= |

| |

|
k
3
= ||

| |

|| k
3

| + |

|
|| + ||
||


=
=0,2033 %
PF = | |
=| |


=
k
4
= |

| |

|
k
4
= |

| |

|
k
4
= |

| |

= |

| |

|
k
4
= ||

| |

|| k
4

| + |

|
|| + ||
||


=
=
PF = | |
=| |


=
k
5
= |

| |

|
k
5
= |

| |

|
k
5
= |

| |

= |

| |

|
k
5
= ||

| |

|| k
1

| + |

|
|| + ||
||


=
=0,13571
PF = | |
=| |

b.untuk kegiatan 2
1. Untuk susunan seri
L1 =L1 L0
=124,3 cm -99,4 cm
=24,9 cm
L2 =L2 L0
=135,9 cm -99,4 cm
=36,5 cm
L3 =L3 L0
=149,2 cm -99,4 cm
=49 ,8 cm
L4 =L4 L0
=161,5 cm -99,4 cm
= 62,1 cm
L5 =L5 L0
=173,9 cm 99,4 cm
=74.5 cm

Tebel 2. Perhitungan selisih antara gaya dan pertambahan panjang

F ( N )

(m)

| |


| |


| |


| |

| |


| |

| |


| |

| |


| |




Grafik hubungan antara gaya dan pertambahan panjang untuk susunan seri
Analisis data





=


=

=
=
PF= |

|
= | |

Analisis perhitungan



=
k
1
= |

| |

|
k
1
= |

| |

|
y = 3.9468x + 0.0039
R = 0.9996
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
g
a
y
a


pertambahan panjang
k
1
= |

| |

= |

| |

|
k
1
= ||

| |

|| k
1

| + |

|
|| + ||
||


=
=0,20584 %
PF = | |
=| |



=
k
2
= |

| |

|
k
2
= |

| |

|
k
2
= |

| |

= |

| |

|
k
2
= ||

| |

|| k
1

| + |

|
|| + ||
||


=
=0,14032 %
PF = | |
=| |


=
k
3
= |

| |

|
k
3
= |

| |

|
k
3
= |

| |

= |

| |

|
k
3
= ||

| |

|| k
3

| + |

|
|| + ||
||


=
=0,1029 %
PF = | |
=| |


=
k
4
= |

| |

|
k
4
= |

| |

|
k
4
= |

| |

= |

| |

|
k
4
= ||

| |

|| k
4

| + |

|
|| + ||
||


=
=
PF = | |
=| |


=
k
5
= |

| |

|
k
5
= |

| |

|
k
5
= |

| |

= |

| |

|
k
5
= ||

| |

|| k
5

| + |

|
|| + ||
||


=
=0,06877
PF = | |
=| |
2.untuk susunan paralel
L1 =L1 L0
=33,5 cm -31,1 cm
=2,4 cm
L2 =L2 L0
=35,7 cm -31,1 cm
=4,6 cm
L3 =L3 L0
=38,4 cm -31,1 cm
=7,3 cm
L4 =L4 L0
=41,3 cm -31,1 cm
=10,2 cm
L5 =L5 L0
=44,9 cm 31,1 cm
=13,8 cm
Analisis Tabel
Tabel 1 perhitungan gaya dan selisih pertambahan panjang
F(N)



| |


| |


| |


| |


| |


| |


| |


| |


| |


| |


Analisis grafik

Garafik hasil perhitungan hubungan antara gaya dengan pertambahan
panjang

Analisis data





=


=

=
=
PF= |

|
= | |

Analisis perhitungan



=
k
1
= |

| |

|
k
1
= |

| |

|
y = 17.208x + 0.6418
R = 0.9917
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
g
a
y
a

pertambahan panjang
k
1
= |

| |

= |

| |

|
k
1
= ||

| |

|| k
1

| + |

|
|| + ||
||


=
=2,08 %
PF = | |
=| |



=
k
2
= |

| |

|
k
2
= |

| |

|
k
2
= |

| |

= |

| |

|
k
2
= ||

| |

|| k
2

| + |

|
|| +
||


=
=1,09 %
PF = | |
=| |


=
k
3
= |

| |

|
k
3
= |

| |

|
k
3
= |

| |

= |

| |

|
k
3
= ||

| |

|| k
3

| + |

|
|| + ||
||


=
=0,68743 %
PF = | |
=| |


=
k
4
= |

| |

|
k
4
= |

| |

|
k
4
= |

| |

= |

| |

|
k
4
= ||

| |

|| k
4

| + |

|
|| + ||
||


=
=
PF = | |
=| |


=
k
5
= |

| |

|
k
5
= |

| |

|
k
5
= |

| |

= |

| |

|
k
5
= ||

| |

|| k
5

| + |

|
|| + ||
||


=
=0,36398
PF = | |
=| |
Kegiatan 3. Menentukan getaran dari sistem pegas
Tabel 3 Hasil perhitungan antara mssa dengan periode
Massa



| |


| |


| |


| |


| |


| |


| |


| |


Analisis grafik

Grafik hubungan antara massa dan periode
Analisis data


=3,4778
DK =


y = 11.343x + 0.3917
R = 0.9985
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
T


massa
=
=99,8 %
KR =
=
=
=
=
=
PF =| |
=| |
k
1
=



= 0,02484152 N/m
k
1
=


k
1
=|

| |

|
= |

| |

= |

| |

|
k
1
= ||

| |

||


k
1
= ||

| |

||
= ||| |||
=0,000209414 N/m
KR =





= 0,84 %
PF =|

|
= | |N/m
k
1
=



= 0,02484152 N/m
Analisis perhitungan
k
1
=


=2,5444129 N/m
k
1
=


k
1
=|

| |

|
= |

| |

= |

| |

|
k
1
= ||

| |

||


k
1
= ||

| |

||
= ||| |||
=|| 2,5444129 N/m
=0,2053229 N/m
KR =



= 0,0806966x 100 %
= 8,06 %
PF =|

|
= | |N/m

K
2
=



= 2,8528936 N/m
K
2
=


k
2
=|

| |

|
= |

| |

= |

| |

|
k
2
= ||

| |

||


k
2
= ||


| |

||
= ||| |||
=||
=0,1982125 N/m
KR =





=
=
PF =|

|
= | |N/m
K
3
=



= 2,8648514 N/m
K
3
=


k
3
=|

| |

|
= |

| |

= |

| |

|
k
3
= ||

| |

||


k
3
= ||

| |

||
= || | |||
=||
=0,172653 N/m
KR =





=
= 6,0266 %
PF =|

|
= | |N/m
K
4
=


=|

|
=|

|

= 3,0430864 N/m
K
4
=


k
4
=|

| |

|
= |

| |

= |

| |

|
k
4
= ||

| |

||


k
4
= ||

| |

||
= ||| |||
=||
=0,1691214N/m
KR =





=
= 5,55756 %
PF =|

|
= | |N/m

PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan mengenai Pegas, kita melakukan tiga kali
kegiatan, dimana dalam kegiatan pertama, yang mencari hasil dari Perhitungan gaya dan
selisih pertambahan panjang, didapatkan hasil,didapatkan hasil dari analisis grafik yaitu
sebesar k= 7,957 N/m. Dari hasil tersebut, maka diperoleh hasil untuk pelaporan fisika (PF)
sebesar | | N. Diperoleh ,pada saat pengambilan data, kita
menemukan kesalahan mutlak. Sedangkan untuk analisis perhitungannya, diperoleh hasil
k
1
=7,840N/m dan k
2
= 7,94 N/m. Dari hasil tersebut, maka diperoleh hasil untuk pelaporan
fisika k
1
sebesar PF= | | N/m dan untuk k
2
sebesar PF= | |.
Sementara itu, untuk hasil dari k
3,
k
4,
k
5,
masing-masing bernilai k
3
= 7,87N/m,
k
4
=8,006N/m, dan k
5
= 7,89 N/m. Sehingga diperoleh PF yang masing-masing sebesar
PF=| |, PF = | |, dan PF= = | |.
Kemudian pada percobaan yang kedua, yaitu Perhitungan gaya dan selisih
pertambahan panjang pegas pada susunan seri, didapatkan hasil dari analisis grafik, yaitu
k= N/m., sehingga diperoleh hasil PF = | |N/m. Sedangkan pada analisis
perhitungannya, diperoleh hasil k
1
= /m, dengan PF==| |N/m;
k
2
= N/m, dengan PF=| |; k
3
= N/m, dengan
PF=| | ;k
4
= N/m, dengan PF== | |; dan
untuk k
5
= N/m, dengan PF= | |. Sementara itu, masih dikegiatan
kedua, namun yang dicari disin adalah Hubungan antara gaya pegas dan pertambahan
panjang pegas pada susunan parallel, diperoleh hasil untuk analisis grafik k= N/m, dan
memperoleh hasil PF== | |N/m. Sedangkan untuk hasil analisis
perhitungannya, diperoleh hasil k
1
= N/m, dengan PF= | | N/m; k
2
=
N/m, dengan PF=| |; k
3
= N/m, dengan PF=
| |; k
4
= N/m, dengan PF | |; dan
untuk k
5
= N/m, dengan PF=| |.
Untuk kegiatan ketiga, yang kita ingin tentukan adalah periode getaran dari
system pegas. Kita memperoleh hasil, untuk analisis grafik k=


=3,4778
dan memperoleh PF sebesar | |. Sedangkan untuk analisis perhitungan
pada kegiatan ketiga, kita memperoleh hasil k
1
= k
1
=

=
0,02484152 N/m; dengan PF= | |N/mN/m.
SIMPULAN DAN DISKUSI
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah kami lakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa pada kegiatan pertama maupun kegiatan kedua, baik itu pegas
yang disusun secara seri maupun paralel, semakin besar gaya yang diberikan, maka
semakin bertambah pula pertambahan panjang akhir pegas, sedangkan untuk
kegiatan ketiga, dapat diambil kesimpulan bahwa semakin besar massa beban yang
digunakan, maka semakin besar banyak pula waktu yang digunakan, dan periodenya
juga akan semakin banyak.
1. Setiap bahan memiliki konstanta pegas yang berbeda.
2. apabila sebuah pegas diberi gaya dan dilepaskan maka pegas tersebut akan kembali ke
bentuk awalnya.
3. besarnya konstanta pegas dan x mempengaruhi besarnya energi potensial pegas.
4. Semakin besar nilai konstanta, maka nilai energi potensial yang didapat juga semakin
besar. Sebaliknya semakin kecil nilai konstanta, maka semakin besar nilai energi potensial.
5. Sifat elastis adalah sifat bahan yang selalu berusaha menghambat perubahan
bentuknya dan cenderung mengenbalikanyya ke bentuk semula. Benda yang memiliki sifat
ini dinamakan dengan benda elastis.
6. Perubahan panjang suatu pegas berbanding lurus (linier) dengan gaya tarik atau gaya
tekan yang diberikan pada pegas tersebut.
7. semakin berat beban yang digunakan semakin besar pula konstanta pegasnya.
8. konstanta pegas berbanding lurus dengan massa dan gravitasi bumi serta berbanding
terbalik dengan x.
9. jika sebuah pegas ditarik oleh gaya yang besarnya tidak melebihi batas elastisitas pegas,
pegas tersebut bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang maka
mempengaruhi pegas tersebut.
10. jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas
berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknyak.
Saran
Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di dalam praktikum telah tersedia
secara lengkap, sehingga waktu praktikum tidah habis untuk menyiapkan alat-alat
praktikum. Dan paraktikum lebig teliti dalam menggambil data agar tidak banyak keslahan
yang di dpatkan .
DAFTAR RUJUKAN
Penuntun Praktikum Fisika Dasar
Kompetensi Fisika untuk SMA/MA kelas XI oleh Siswanto dan Sukaryadi

Anda mungkin juga menyukai