Penggunaan beberapa ruas jalan umum untuk angkutan batubara yang berlangsung sampai saat ini jelas-jelas telah menggangu kepentingan masyarakat banyak. Aktivitas ini sangat menggangu pengguna jalan lainnya, menimbulkan banyak kecelakaan, kerusakan jalan dan jembatan yang tentunya akan meningkatkan biaya pemeliharaan jalan dan jembatan, bahkan debunya telah mencemari lingkungan sekitar sepanjang jalan yang dilewati. isamping kerugian-kerugian yang dapat secara langsung kita rasakan, juga terselip bahaya yang ditimbulkan !leh debu batubara yang dihasilkan pada saat batubara tersebut diangkut !leh truk-truk tersebut ketika melintas di jalan-jalan umum, adapun bahaya tersebut antara lain " Penyakit inpeksi saluran pernapasan #$%PA&, dan dalam jangka panjang akan berakibat pada kanker #baik itu kanker paru, lambung, darah& sampai nantinya adanya kemungkinan banyak bayi yang lahir cacat. 'ebijakan yang memb!lehkan angkutan batubara lewat jalan umum ini juga telah melanggar ketentuan perundangan (!m!r 11 tahun 1)*+ tentang 'etentuan-'etentuan P!k!k Pertambangan yang mewajibkan perusahaan tambang memiliki sarana dan prasarana sendiri termasuk jalan. 'epadatan angkutan batubara mencapai ,.-+. unit per hari di 'ab. /apin, belum ditambah angkutan dari kabupaten lainnya #0p!st, ,112&, sedangkan berdasarkan pengamatan 3A45$ 'alsel di 'abupaten 0anjar dan 0anjarbaru tingkat kepadatan angkutan batubara perharinya tidak kurang dari 1..11 truck. 0isa dibayangkan, kepadatan arus lalu lintas di jalan negara yang juga diperuntukkan untuk angkutan umum dan jenis angkutan pribadi lainnya. 0elum lagi, keluhan masyarakat sekitar yang sudah merasa terganggu dengan aktivitas angkutan tersebut. Adanya akses jalan umum bagi angkutan batubara ini sangat membuka kesempatan yang sangat lebar bagi berlangsungnya aktivitas pertambangan illegal karena mereka dapat dengan mudah mengangkut hasil b!ngkaran batubara yang dilakukan dari tempat manapun tanpa mampu dik!ntr!l dengan baik !leh pemerintah. 0atubara yang diambil dari berbagai l!kasi yang illegal terus mendapatkan 6d!kumen legal7 dari berbagai k!perasi dan kuasa pertambangan, seterusnya kemudian diangkut ke berbagai st!ckfile yang dimiliki penambang legal atau langsung dijual kepada para trader. 5ampir bisa dipastikan bahwa sebagian besar batubara yang diangkut lewat jalan umum8negara adalah hasil dari penambangan batubara yang tidak menggunakan standar pengel!laan lingkungan yang baik dan banyak yang illegal. %ehingga dengan menghentikan angkutan batubara lewat jalan umum8negara maka asumsinya juga akan menghentikan sebagian besar aktivitas penambangan yang destruktif dan illegal. ,. Konflik Lahan dan Permasalahan Sosial lainnya Adanya kebijakan sepihak dari pemerintah yang memberikan k!nsesi lahan kepada perusahaan besar seperti P/. Arutmin dan P/. Adar! $nd!nesia memunculkan berbagai k!nflik lahan dengan masyarakat baik para pemilik lahan maupun masyarakat pemanfaat kawasan8 lahan tersebut. Perusahaan dengan ar!gan mengusur lahan-lahan masyarakat sebelum adanya kesepakatan bersama antara masyarakat pemilik dan pengguna lahan dengan perusahaan mengenai pembebasan lahan. Pembebasan tanah masyarakat yang terkena areal tambang sangat tidak adil dengan hasil yang mereka tambang berupa kandungan batubaranya. 9isalnya P/. Arutmin hanya memberikan ganti rugi sebesar :p.121 ; :p.1111 permeter yang ditentukan berdasarkan ketentuan sepihak #standar pemerintah berdasarkan (<=P&. 0elum lagi muncul k!nflik h!ri>!ntal antara masyarakat karena klaim perebutan lahan akibat ketidakberesan perusaahaan dalam pr!ses pembebasan lahan tersebut. %ejak dibukanya areal tambang, masyarakat l!kal berharap bisa mendapatkan pekerjaan terutama para pemuda dan kaum laki-lakinya. 9ereka merasakan perusahaan bersikap tidak adil karena may!ritas karyawan perusahaan berasal dari luar daerah 'alsel. 'alau pun ada penerimaan tenaga kerja l!kal, itu pun mesti didahului dengan aksi tuntutan dari masyarakat dan hanya menempati p!sisi sebagai satpam8wakar, cheker, tenaga survey dan sedikit sekali sebagai !perat!r apalagi staf kant!r dan manajemen. Padahal dalam ketentuan A9A4 dikatakan perusahaan sebagian besar akan merekrut tenaga kerja l!kal. i beberapa l!kasi ikatan kekerabatan diantara warga terlihat merenggang. %ebagai c!nt!h terjadinya kecemburuan s!sial khususnya yang berkaitan dengan permasalahan k!perasi masyarakat yang keberadaannya difasilitasi !leh perusahaan seperti P/. Arutmin melalui pr!gram ?!mmunity evel!pment #?& dan pers!alan rekruitmen tenaga kerja l!kal sebagai satpam dan cheker #yang direkrut !leh P/ /hiess&. '!nflik lahan tidak hanya terjadi antara perusahaan pertambangan dengan masyarakat tetapi juga terjadi dengan perusahaan sekt!r lainnya seperti perkebunan kelapa sawit dan 5P585/$. 5al ini diakibatkan !leh buruknya k!!rdinasi antar sekt!r #instansi& di pemerintah. /umpang tindih lahan ini mencerminkan betapa buruknya penataan ruang !leh pemerintah dan jelas berdampak pada semakin tidak tertata dan terkel!lanya lingkungan secara baik dan benar. 9asyarakat yang sebelumnya merasa dirugikan dan tidak mendapatkan keuntungan dari adanya ekspl!itasi pertambangan ini di beberapa daerah membuat p!rtal-p!rtal untuk melakukan pungutan bagi para penambang yang menggunakan jalan umum untuk angkutan batubara. P!rtal atau p!s pungutan tersebut ada yang dikel!la !leh desa #melalui aparat desa atau kesepakan kampung& dan ada juga yang dikel!la !leh kel!mp!k tertentu. /idak jarang hal ini menimbulkan k!nflik antara para s!pir angkutan batubara dengan para penarik pungutan tersebut. /erjadinya pergeseran s!sial dan budaya masyarakat. ulunya petani pemilik dan nelayan sekarang menjadi buruh pekerja di perusahaan. Pergeseran p!la hidup yang lebih k!nsumtif, penggunaan nark!tika dan minuman keras !leh para anak remaja dan adanya praktek pr!stitusi, dan lain sebagainya sebagai akibat dari adanya perusahaan pertambangan batubara yang telah mengabaikan hak, nilai-nilai dan budaya masyarakat l!kal .. Penghancuran, Pengrusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup %eperti halnya aktivitas pertambangan lainnya di $nd!nesia, pertambangan batubara di 'alsel juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah. Payahnya lagi pemerintah dan perusahaan tambang tidak cukup serius untuk melakukan upaya-upaya penanggulanganya. '!ndisi ini juga tidak dibarengi dengan adanya penegakan hukum yang tegas dan adil, bahkan cenderung kebanyakan kasusnya ditutup-tutupi. 4ubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali -apalagi dilakukan reklamasi- telah mengakibatkan terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi. 5asil penelitian 0apedalda /abal!ng #,111& menyebutkan bahwa air yang berada pada lubang bekas galian batubara tersebut mengandung beberapa unsur kimia, yaitu : @e, 9n, %=-, 5g dan Pb. %eperti kita ketahui @e dan 9n bersifat racun bagi tanaman dan mengakibatkan tanaman tidak dapat berkembang dengan baik. %=- merupakan >at asam yang berpengaruh terhadap p5 tanah dan tingkat kesuburan tanah. %edangkan 5g dan Pb adalah l!gam berat yang bisa menimbulkan penyakit kulit pada manusia. %elain air kubangan, limbah yang dihasilkan dari pr!ses pencucian juga mencemari tanah dan mematikan berbagai jenis tumbuhan yang hidup diatasnya. Pembiaran lubang-lubang bekas galian batubara yang ditinggalkan begitu saja dan pencemaran lingkungan akibat aktivitas pertambangan tersebut seperti debu, rembesan air asam tambang dan limbah pencuciannya terjadi dihampir semua l!kasi pertambangan dan bahkan mencemari air8sungai yang dimanfaatkan !leh warga. i '!tabaru misalnya #,11.& ratusan warga esa A!s!ng Panjang 'ec. Pulau 4aut 0arat mempers!alkan pencemaran debu batubara yang ditimbulkan !leh kegiatan P/ $nd!nesia 0ulk /erminal #P/. $0/&. 9asyarakat minta tinjau ulang batas aman 2,) meter hasil penelitian PP45 Bnlam. 'asus terbaru terjadi, %ekitar 21 warga perwakilan masyarakat 'ecamatan 4ampih!ng, 'abupaten 0alangan, mendatangi kant!r P: setempat guna menuntut ganti rugi tanah pertanian dan perkebunan yang tidak lagi pr!duktif, akibat tercemar limbah batu bara P/ Adar! $nd!nesia, masyarakat mengungkapkan, sejak ladang dan persawahan mereka dijadikan sebagai saluran pembuangan limbah, tanaman yang mereka tanam diatasnya tidak ada yang hidup #0p!st, 11 Pebruari ,112&. Pendangkalan sungai Asam-Asam Pelaihari akibat aktivitas penambangan batubara yang dilakukan !leh P/ <!r!ng 0arutama Arest!n. i esa 0atu 4aki 'ec. Padang 0etung 'andangan sejumlah warga mengeluh karena selama ini limbah bekas batubara yang turun ke %ungai Pangkulan mencemari sungai tersebut dan menyebabkan air menjadi keruh dan terasa asam dan kalat. Pencemaran air laut dan pantai di sekitar l!kasi tambang perusahaan P/ <!r!ng 0arutama Arenst!n sebagai akibat dari adanya aktivitas b!ngkar-muat dan t!ngkang angkut batubara. -. Penghancuran SumberSumber Kehidupan !akyat 9encari kayu, r!tan, damar, berladang, dan bertani merupakan mata pencaharian utama masyarakat sekitar tambang. /etapi karena jumlah kayu mulai menurun, damar sudah tidak ditemukan lagi, lahan-lahan pertanian sudah dibebaskan !leh perusahaan, praktis masyarakat kehilangan mata pencahariannya sebaimana yang terjadi pada masyarakat %impang Empat %ump!l %ungai anau kabupaten /anah 0umbu dan 3arukin kabupaten 0alangan dan Pulau %ebuku. 5al ini sebagai akibat dari adanya perluasan tambang dengan cara membuka areal hutan, lahan dan kebun masyarakat sehingga mempersempit lahan usaha masyarakat tanpa melakukan perundingan yang setara terlebih dahulu. 9asyarakat yang dulunya berkebun dan bertani sekarang sudah tidak bisa melakukan aktivitasnya lagi karena lahannya ditambang begitu pula masyarakat yang menggantungkan kehidupan mereka kepada hutan. 0ukan itu saja, aktivitas pertambangan batubara juga telah merusak sumber-sumber mata air dan sungai yang digunakan masyarakat bagi kebutuhan sehari-hari. 'awasan hutan dan rawa yang selama ini menjadi wilayah kel!la rakyat sebagai sumber matapencaharian mereka telah disulap menjadi areal yang gersang, tandus dan kubangan-kubangan bekas galian batubara. i Pulau %ebuku sebagian besar kebun- kebun mereka sudah tergusur secara paksa tanpa k!mpensasi yang layak dan bahkan ada yang tidak mendapatkan k!mpensasi sama sekali !leh akibat adanya pertambangan batubara P/. 0ahari ?akrawala %ebuku. %elain itu juga aktivitas pertambangan menyebabkan rusaknya beberapa kawasan hutan mangr!ve dan rawa, hutan nipah dan wilayah tangkapan ikan dan udang sebagai salah satu sumber kehidupan masyarakat serta menyebabkan matinya puluhan ek!r ternak kerbau. '!ndisi seperti ini sebenarnya terjadi di hampir semua l!kasi tambang yang ada di 'alsel. 2. Bencana Ban"ir Akibat aktivitas pertambangan batubara yang tidak memenuhi kaedah lingkungan menjadikan banyak kawasan daerah tangkapan air menjadi rusak dan menyebabkan k!ndisinya mejadi rawan bencana termasuk banjir. /ercatat mulai awal tahun ,11-, dua kabupaten meliputi 'ab. 0anjar yang menelan k!rban lima !rang telah meninggal, ,2.*** !rang di dua kecamatan yaitu 'ec. %ungai /abuk dan %impang Empat telah menjadi k!rban, selain itu kerugian materi berupa 22.+-1 buah rumah telah terendam banjir, 111 5a lahan pertanian rusak berat dan 'ab. /anah 0umbu telah dilanda banjir yang menelah banyak k!rban materiil. 'urang lebih ,.1-+ 5a lahan pertanian hancur dan *21 buah rumah penduduk rusak berat terjadi di 'ab. 0anjar. 'erugian materi lain di 'ab. /anah 0umbu meliputi 1..*1 5a sawah dan +2 buah rumah penduduk mengalami kerusakan berat. $ni bukti dari terjadinya kerusakan hutan di wilayah hulu yang mestinya berfungsi sebagai kawasan penyangga dan resapan air. 5al ini diperparah dengan buruknya tata drainase dan rusaknya kawasan hilir seperti hutan rawa yang mestinya dapat berfungsi sebagai tand!n air yang dapat menyerap air di musim hujan dan mengeluarkannya secara perlahan di musim kemarau.