Anda di halaman 1dari 26

Larutan

kelompok:Nama
Azharul
Dentri
Melwinda
Widya Wirandika
PENGANTAR :
Larutan adalah campuran homogen
atau serba sama antara dua zat atau
lebih.
Zat yang jumlahnya banyak disebut
pelarut dan zat yang jumlahnya sedikit
disebut zat terlarut.
Larutan = pelarut + zat terlarut
Pelarut : biasanya air, jumlahnya
banyak
Zat terlarut : jumlahnya lebih sedikit.
2
MATERI POKOK BAHASAN :
A. Macam Macam Konsentrasi
Larutan
B. Konsentrasi
C. Elektrolit dan Non Elektrolit
D. Sifat Koligatif Larutan
E. pH
3
Macam Macam Konsentrasi Larutan
1. FRAKSI MOL
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumlah mol
suatu komponen dengan jumlah mol seluruh
komponen yang terdapat dalam larutan.
Fraksi mol dilambangkan dengan X.
Contoh:
Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A den 7
mol zat terlarut B. maka:
XA = nA / (nA + nB) = 3 (3 + 7) = 0.3
XB = nB /(nA + nB) = 7 (3 + 7) = 0.7
* XA + XB = 1
4
2. PERSEN BERAT
Persen berat menyatakan gram
berat zat terlarut dalam 100 gram
larutan.
contoh:
Larutan gula 5% dalam air, artinya:
dalam 100 gram larutan terdapat :
- gula = 5 100 x 100 = 5 gram
- air = 100 5 = 95 gram
5
3. MOLALITAS (m)
Molalitas menyatakan mol zat terlarut
dalam 1000 gram pelarut.
Contoh:
Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr =
40) dalam 500 gram air ?
- molalitas NaOH = (4 40) 500 gram
air = (0.1 x 2 mol) 1000 gram air = 0,2
m
6
4. MOLARITAS (M)

Molaritas menyatakan jumlah mol
zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Contoh:
Berapakah molaritas 9.8 gram
H
2
SO
4
(Mr= 98) dalam 250 ml
larutan?
- molaritas H
2
SO
4
= (9.8 98) mol
0.25 liter = (0.1 x 4) mol / liter =
0.4 M

7
5. NORMALITAS (N)
Normalitas menyatakan jumlah mol
ekivalen zat terlarut dalam 1 liter
larutan.
Untuk asam, 1 mol ekivalennya
sebanding dengan 1 mol ion H
+
.
Untuk basa, 1 mol ekivalennya
sebanding dengan 1 mol ion OH
-
.
Antara Normalitas dan Molaritas
terdapat hubungan :
N = M x valensi
8
RUMUS RUMUS :
% = gram zat terlarut x 100 %
gram larutan

X = mol suatu zat
mol seluruh zat

M = mol liter
= mmol : ml

m = (1000 : p) X (gram : BM)

N = ekivalen zat terlarut : liter
9
B. KONSENTRASI
Perhitungan jumlah zat terlarut:
Mol zat terlarut = liter x M
Pengenceran Larutan:
V
1
M
1
= V
2
M
2
Pencampuran konsentrasi yang
berbeda:
M
camp
= V
1
M
1
+ V
2
M
2
V
1
+ V
2
10
C. ELEKTROLIT
Definisi : zat yang jika dilarutkan ke
dalam air akan terurai menjadi ion-ion
(terionisasi), sehingga dapat
menghantarkan listrik.
Elektrolit kuat : zat yang dalam air
akan terurai seluruhnya menjadi ion-
ion (terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : zat yang dalam air
tidak seluruhnya terurai menjadi ion-
ion (terionisasi sebagian)
11
ELEKTROLIT KUAT : ELEKTROLIT LEMAH :
1.Asam-asam kuat ( asam
halogen, HNO
3
, H
2
SO
4
)
2.Basa-basa kuat ( Basa
alkali, Sr(OH)
2
, Ba(OH)
2
)
3.Hampir semua garam
adalah elektrolit kuat
4.Reaksinya berkesudahan
(berlangsung sempurna
ke arah kanan)
1.Asam asam lainnya
adalah asam-asam lemah.
2.Basa-basa lainnya adalah
basa-basa lemah.
3.Garam yang tergolong
elektrolit lemah adalah
garam merkuri (II)
4.Reaksinya kesetimbangan
(elektrolit hanya terionisasi
sebagian).
12
Besaran lain untuk menentukan
kekuatan elektrolit adalah
DERAJAD IONISASI ( )
= mol zat yang terionisasi dibagi
mol zat yang dilarutkan.
Elektrolit kuat : = 1
Elektrolit lemah : 0 < < 1
Non Elektrolit : = 0
13
NON ELEKTROLIT
Larutan Nonelektrolit
Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik disebut larutan non elektrolit. Uji elektrolit
pada larutan gula, ternyata tidak muncul
gelembung gas dan lampu tidak menyala. Dengan
demikian larutan gula tidak menghantarkan arus
listrik.
Pada larutan non elektrolit molekul-molekulnya
tidak terionisasi dalam larutan , sehingga tidak ada
ion-ion yang bermuatan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Contoh larutan non
elektrolit : Air murni, urea dan glukosa.
14
D. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Definisi : sifat yang ditentukan oleh konsentrasi.
Ada 4 hal yaitu :
1. Kenaikan titik didih ( Td)
2. Penurunan titik beku ( Tb)
3. Tekanan osmotik ( )
4. Penurunan tekanan uap (p)
Keempatnya ditentukan oleh konsentrasi atau
banyaknya partikel zat terlarut. Makin besar
konsentrasi makin besar pula sifat koligatifnya.
15
E. PH
H
2
O memiliki sedikit sifat elektrolit,
artinya air dapat terionisasi
menghasilkan ion H
+
dan ion OH
-
Jika air dilarutkan asam, maka asam
akan melepaskan ion H
+
Jika air dilarutkan basa, maka basa
akan melepaskan ion OH
-
Jadi besarnya [H
+
] dalam larutan
dapat digunakan untuk menyatakan
larutan basa, asam atau netral.
16
Ingat :




Makin rendah harga pH larutan makin
bersifat asam dan sebaliknya makin
tinggi bersifat basa.
Larutan netral : pH =7
Larutan asam : pH < 7
Larutan basa : pH > 7
17
KESIMPULAN :
Dalam suatu industri fungsi suatu
larutan sangat penting, baik yang
berfungsi sebagai pelarut maupun
zat terlarut.

Air merupakan pelarut yang paling
murah, paling mudah dan paling
banyak digunakan sebagai pelarut
dalam banyak industri.
18
Pertanyaan
Rahmat hidayat
Pertanyaan : Contoh larutan elektrolit kuat dan lemah ?
Jawaban : Untuk menentukan larutan elektrolt kuat
atau lemah dapat dilihat dengan percobaan
menggunakan batang magnet yang beraliran listrik yang
di celupkan ke suatu larutan (misalnya : larutan
CH3COOH dan NaCl ). Bila batang magnet tersebut
mengalami buih pada permukaannya, maka larutan
tersebut dikategorikan sebagai larutan elektrolit kuat
(dalam hal ini NaCl sebagai larutan elektrolit kuat). Dan
bila hanya terdapat sedikit buih pada permukaan batang
magnet, maka larutan tersebut dikategorikan sebagai
larutan elektrolit lemah (dalam hal ini CH3COOH
sebagai larutan elektrolit lemah).
M. Fachry reza
Pertantaan : Bagaimana menentukan sifat kekoligatifan suatu
larutan untuk larutan elektrolit dan non elektrolit ?
Jawaban : Untuk menentukan sifat kekologatifan larutan
elektrolit kuat dan elektrolit lemah dapat dicari dengan
menggunakan rumus berikut :
Penurunan tekanan uap jenuh ( P)

Untuk larutn elektrolit Untuk larutan non elektrolit

Kenaikan titik didih ( Tb )
larutan elektrolit larutan non elektrolit

Kenaikan titik beku ( Tf )
larutan elektrolit larutan non elektrolit



Tekanan osmosis ( )
larutan elektrolit larutan non elektrolit
M. Ganta khaitami
Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan larutan ideal ?
Jawaban : larutan ideal adalah suatu interaksi
antarmolekul komponen komponen larutan sama
besar dengan interaksi antarmolekul komponen
komponen tersebut pada keadaan murni, hingga
terbentuklah suatu hidealisasi. Memiliki ciri-ciri larutan
ideal yaitu volumenya merupakan penjumlahan tepat
volume komponen komponen penyusunnya.
Contoh larutan yang dianggap ideal adalah
campuran antara benzena dan toluena
Daniel frendi
Pertanyaan : apa yang dimaksud dengan derajat
ionisasi dan berikan contohnya ?
Jawaban : derajat ionisasi merupakan berbandingan
banyaknya molekul zat yang terurai dengan banyaknya
molekul mula- mula

Hellen ghea maharani
Pertanyaan : apa hubungan larutan elektrolit dengan derajat
ionisasi ?
Jajjawaban :Kekauatan larutan elektrolit erat kaitannya dengan
derajat ionisasi/disosiasi . Derajat ionisasi/disosiasi adalah
perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat
mula-mula. Dapat dirumuskan sebagai berikut:






Derajat ionisasi memiliki rentang antara 0 sampai 1.

Jika derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 1 atau sama dengan
1, ini mengindikasikan bahwa zat tersebut tergolong larutan
elektrolit kuat. Artinya adalah sebagian besar/semua zat tersebut
terionisasi membentuk ion positif dan ion negative. Hanya
sebagian kecil/tidak ada zat tersebut dalam bentuk molekul netral.
Apakah ada yang ingin bertanya???

Anda mungkin juga menyukai