dengan melawan efek aldosteron pada tubulus koligen renalis kortikal dan bagian akhir distal. Mekanisme kerja dapat melalui inhibisi langsung terhadap reseptor mineralokortikoid. Senyawa mineralokortikoid menyebabkan retensi garam dan air serta meningkatkan ekskresi dari K + dan H + dengan cara berikatan dengan reseptor mineralokortikoid tertentu. Spironolakton memiliki kemampuan diuretik terbatas jika digunakan secara tunggal. Hal ini dikarenakan dibagian distal tempat mereka bekerja hanya bisa mereabsorpsi filtrat Na +
sebanyak 2% (Hardman JG, 2010). Spironolakton diabsorpsi dengan baik di usus. Awitan dan durasi kerja spironolakton ditentukan oleh kinetik respons aldosteron di jaringan sasaran. Waktu paruh spironolakton dalam plasma hanya 10 menit, akan tetapi bentuk metabolit aktifnya, canrenone memiliki waktu paruh 16 jam. Spironolakton sebagian besar di inaktivasi di hati. Secara keseluruhan, awitan kerja spironolakton agak lambat, dibutuhkan beberapa hari sebelum efek terapi penuh dicapai (Hardman JG, 2010).
Daftar Pustaka Hardman JG, Limbird LE, Gilman AG. 2010. Drugs Affecting Renal and Cardiovaskular Function. 11th Edition. California : McGraw-Hill. p. 735-62