Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, inayah serta
nikmat yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul komunikasi dalam pelayanan kesehatan dan organisasi profesi menyadari bahwa
tanpa bantuan dari semua pihak penulisan makalah ini tidak akan berjalan dengan baik. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan hingga terselesainya makalah ini, khususnya kepada dosen
pembimbing.

Penulis berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan makalah ini semaksimal
mungkin, akan tetapi kami juga tidak mengelak bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
dari berbagai pihak senantiasa kami harapkan untuk menyempurnakan pembuatan makalah
ini dimasa mendatang.

Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridhaNya sehingga
makalah ini .dapat bermanfaat bagi semua pihak umumnya dan yang menulis khususnya.

Palembng,September 2014

Penulis










DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .. i
KATA PENGANTAR . ii
DAFTAR ISI iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .. iV
1.2 Rumusan masalah iV
1.3 Tujuan penelitian . IV
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian komunikasi .. V
2.2 Prinsip-prinsip komunikasi . V
2.3 Komponen-komponen dalam komunikasi .. Vi
2.4 Faktor yang mempengaruhi komunikasi Vi
2.5 Pentingnya komunikasi dalam pelayanan kesehatan Vii
2.6 Organisasi profesi .. XV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan XXi
3.2 Saran .. XXi
DAFTAR PUSTAKA XXii






BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan
memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya.
Nursalam (2007) menyatakan, komunikasi juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun
dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti
dan menerima maksud dan tujuan pemberi pesan Menurut Potter dan Perry (1993),
komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik. Makalah
ini difokuskan pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal
adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil,
terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan
penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal.
Keperawatan sangat berhubungan dengan komunikasi. komunikasi merupakan proses
kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan
orang lain dan dunia sekitarnya. Maka komunikasi sangat penting bagi perawat.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi?
2. Apa prinsip-prinsip komunikasi?
3. Apa komponen-komponen dalam komunikasi?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi?
5. Apa pentingnya komunikasi dalam pelayanan kesehatan?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian komunikasi
Untuk mengetahui prinsip-prinsip komunikasi
Untuk mengetahui komponen-komponen dalam komunikasi
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi komunikasi
Untuk mengetahui bagaimana pentingnya komunikasi dalam pelayanan kesehatan
Untuk mengetahui organisasi profesi itu apa




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan
memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya.
Nursalam (2007) menyatakan, komunikasi juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun
dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti
dan menerima maksud dan tujuan pemberi pesan Menurut Potter dan Perry (1993),
komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik. Makalah
ini difokuskan pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal
adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil,
terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan
penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal.
2.2 Prinsip-prinsip Komunikasi
Adapun prinsip-prinsip komunikasi terapeutik menurut Carl Rogers yaitu :
Perawat harus mengenal dirinya sendiri
Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima,percaya,dan menghargai
Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien
Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik maupun mental
Perawat harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi pasien
Kejujuran dan terbuka
Mampu sebagai role model
Bertanggung jawab
2.3 Komponen-komponen dalam Komunikasi
a) Sender (pemberi pesan): individu yang bertugas mengirimkan pesan.
b) Receiver (penerima pesan): seseorang yang menerima pesan. Bisa berbentuk pesan
yang diterima maupun pesan yang sudah diinterpretasikan.
c) Pesan : informasi yang diterima, bisa berupa kata, ide atau perasaan. Pesan akan
efektif bila jelas dan terorganisir yang diekspresikan oleh si pengirim pesan.
d) Media: metode yang digunakan dalam pesan yaitu kata, bisa dengan cara ditulis,
diucapkan, diraba, dicium. Contoh: catatan atau surat adalah kata; bau badan atau
cium parfum adalah penciuman (dicium), dan lain-lain.
e) Umpan balik: penerima pesan memberikan informasi/ pesan kembali kepada pengirim
pesan dalam bentuk komunikasi yang efektif. Umpan balik merupakan proses yang
kontinue karena memberikan respons pesan dan mengirimkan pesan berupa stimulus
yang baru kepada pengirim pesan.
2.4Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
a.Situasi/suasana
Situasi/suasana yang hiruk pikuk atau penuh kebisangan akan mempengaruhi
baik/tidaknya pesan diterima oleh komunikan, suara bising yang diterima komunikan saat
proses komunikasi berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur, bahkan sulit diterima. Oleh
karena itu, sebelum proses komunikasi dilaksanakan, lingkungan harus diciptakan
sedemikian rupa supaya tenang dan nyaman. Komunikasi yang berlangsung dan dilakukan
pada waktu yang kurang tepat mungkin diterima dengan kurang tepat pula. Misalnya, apabila
perawat memberikan penjelasan kepada orang tua tentang cara menjaga kesterilan luka pada
saat orang tua sedang sedih, tentu saja pesan tersebut kurang diterima dengan baik oleh orang
tua karena perhatian orang tua tidak berfokus pada pesan yang disampaikan perawat,
melainkan pada perasaan sedihnya.
b.Kejelasan pesan
Kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi keefektifan komunikasi. Pesan yang
kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan sehingga antara komunikan dan
komunikator dapat berbeda persepsi tentang pesan yang disampaikan. Hal ini akan sangat
mempengaruhi pencapaian tujuan komunikasi yang dijalankan. Oleh karena itu, komunikator
harus memahami pesan sebelum menyampaikannya pada komunikan, dapat dimengerti
komunikan dan menggunakan artikulasi dan kalimat yang jelas.
2.5 Pentingnya Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam
menjalankan dan mengembangkan kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan terjalin
bila setiap individu melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan kenyamanan
serta rasa aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial dengan orang lain
merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur terpenting
dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sebagai bagian dari sistem sosial.
Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang
sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok. Komunikasi yang
terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar individu atau kelompok.
Tatanan klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai salah satu sistem dari kelompok
sosial mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur komunikasi.
Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen
dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal an konsumen eksternal.
Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja Komunikasi di
lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga
menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal an konsumen eksternal. Konsumen internal
melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah sakit, baik hubungan secara
horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim multidisplin
termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sebagai provider
merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Sedangkan konsumen eksternal lebih
mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara individual, kelompok,
keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit.Seringkali hubungan buruk yang
terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem komunikasi
antar individu yang terlibat dalam sistem tersebut.
Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau menjadi sumber stres, pada
umumnya yang ditunjuk sebagai penyebabnya adalah komunikasi yang buruk.Keperawatan
yang menjadi unsur terpenting dalam memberikan pelayanan dalam hal ini perawat berperan
sebagai provider. Fokus perhatian terhadap buruknya komunikasi juga terjadi pada tim
keperawatan.
Hal ini terjadi karena beberapa sebab diantaranya adalah:
1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara terapeutik saat melakukan
intraksi dengan klien.
2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi dua arah
secara terapeutik.
3)

Anda mungkin juga menyukai