Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap manusia mempunyai hak-hak universal yang harus dijaga dan
dihormati oleh satu sama lain. Untuk melindungi hak-hak universal yang dimiliki
oleh setiap manusia ini, akhirnya disepakati untuk didirikan sebuah aturan yang
berhubungan dengannya. Pada abad 17-an ham mulai dideklarasikan di inggris.
Dan sejak itu pula ham mulai menjadi tema yang menarik untuk diperbincangkan.
Sampai sekarangpun perbincangan-perbincangan mengenai tema itu masih kerap
kita temukan.
Memang dalam pandangan sebagian orang pembahasan ham merupakan
suatu hal yang sudah basi dan kurang menarik lagi. Kendati demikian, pada
kenyataan yang kita temui masih banyak informasi-informasi yang mengabarkan
tentang tema ini. Kenyataan hidup yang menunjukan adanya banyak pelanggaran
ham yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompoklah yang menjadikan
pembahasan ini masih tetap hangat untuk diinformasikan.
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sangat berfariasi mulai dari
pelecehan secara individu sampai pada perampasan hak asasi orang lain. Hal ini
bisa disebabkan karena adanya unsure kesengajaan maupun adanya kurang
fahamnya masyarakat tentang hal ini. Di belahan dunia barat yang didominasi
oleh bangsa eropa, juga kerap terjadi pelanggaran-pelanggaran dalam masalah ini.
Pada hal jika kita kembali pada sejarah, deklarasi berkenaan dengan ham ini,
pertama dideklarasikan adalah di daerah inggris.



2

Tema-tema mengenai hal ini sangatlah perlu dipelajari pada tingkatan
perguruan tinggi, mengingat pembahasan pada masyarakat yang tidak ada henti-
hentinya. Dalam setiap kehidupan manusia pastinya sangat berhubungan erat
dengan yang namanya ham. Dalam perjalanan hidup mereka menyandang hak-hak
kodrati yang tidak dapat diganggu gugat.dalam makalah ini akan lebih
dikonsentrasikan pada masalh kontradiktif.

1.2 Rumusan Masalah
Hal-hal yang akan dibahas dalam pemaparan dapat terlihat dari rumusan
masalah yang difadirkan. Semakin banyak rumusan masalah, semakin panjang
pula penjelasannya. Adapun latar belakang yang disajikan dalam makalah ini
adalah:
1. Apakah yang dinamakan HAM itu?
2. Bagaimanakah sejarah HAM di barat?
3. Bagaimanakah keadaam HAM di barat saat ini?

1.3 Tujuan
Dalam setiap penelitian pastilah mempumyai segala sesuatu yang dituju.
Tujuan yang kami ingin capai dari pemaparan bahasan ini adalah:
1. Memahami makna dan apa itu HAM.
2. Mengetahui sejarah HAM di barat.
3. Memahami perkembangan HAM saat ini.


3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM
Untuk membuka pemahaman tentang segala sesuatu pestinya kita harus
memahami terlebih dahulu pengrtian dari sesuatu yang kita pelajari tersebut.
Begitu juga ketika kita ingin mempelajari tentang ham maka kita juga harus
mempelajari dan mendalami apakah yang dinamakan dengan ham tersebut.
Hak asasi manusia adalah sesuatu yang dimiliki oleh setiap manusia dalam
kehidupannya. Tuhanlah yang menghadiahkannya pada setiap manusia yang ada.
Sesuatu tersebut bersifat kodrati dan tidak dapat dirubah-rubah apalagi ditiadakan,
karena itu merupakan hak perorangan yang tidak dapat diganggu gugat. Pendapat
ini bersesuaian dengan beberapa pendapat yang telah disampaikan oleh beberapa
ilmuan yang telah ada.
Menurut reching human right yang diterbitkan oleh perserikatan bangsa-
bangsa (pbb) , hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada setiap menusia,
yang tanpanya manusia mustahil untuk hidup sebagai manusia, dalam kehidupan
ini tuhan telah membekai kita dengan segala sesuatu yang tanpa adanya hal itu
kita tidak dapat dinyatakan hidup. Hal ini meliputi hak untuk hidup, berbicara dan
lain-lian.
John locke yang merupakan salah seorang pemikir khususnya dalam
bidang sosial dan kemasyarakatan juga sependapat dengan pendapat yang
peretama tadi. Menurut beliau, ham merupakan sesuatu yang diberika langsung
oleh tuhan kepada manusia sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Oleh sebab itu
tidak ada kekuasaan yang dapat mengambil hak tersebut. Dari pengertian tersebut
akhirnya mengerucut memjadi sebuah pengertian bahwa ham adalah hak dasar
setiap manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anughar dari yang maha kuasa
bukan dari lembaga ataupun penguasa yang ada.
4

2.2 Sejarah Ham Barat
Manusia telah mempunyai hak asasi mereka mulai sejak mereka dilahirkan
ke dunia. Kendati demikian ham secara resmi tidak serta merta ada dan diakui
oleh pemerintah. Dalam kehidupan kemanusiaan yang ada di barat. Hak asasi
manusia baru diresmikan pada abat ke 17-an di inggris. Adapun runtutan
sejarahnya adalah sebagai berikut =
Sebelum deklarasi universal.
a. Magna charta
Pada praktek dalam dunia nyata ham sudah ada dan dipakai dalam
kehidupan masyarakat eropa. Para ahli hampun tidak memungkiri dengan
adanya hal tersebut. Ham telah populer di masa kejayaan. Secara resmi,
pembahasan ham mulai banyak diperbincangkan dan banyak di bahas secara
mendalam dimulai dengan lahirnya magna carta. Magna cartalah yang
membatasi antara kekuasaan absolut para penguasa atau raja-raja.
Kekuasaan absolute raja, seperti menciptakan hokum tetapi tidak
terikat dengan peraturan penguasa yang ada, menjadi dibatasi dan kekuasaan
mereka harus dipertanggung jawabkan secara hokum. Sejak lahirnya magna
carta pada tahun 1215, raja yang melanggar aturan kekuasaan harus diadili
yang mempertanggungjawabkan kebijakan pemerintahannya di hadapan
parlemen. Sekalipun kekuasaan para raja masih sangat dominan dalam hal
pembuatan undang-undang, magna charta telah manyulut ide tentang
keterikatan penguasa pada hokum dan pertanggung jawaban kekuasaan
mereka kepada rakyat.
Lahirnya magna charta merupakan cikal bakal lahirnya monarki
konstitusional. Ketrikatan penguasa dengan hokum dapat dilihat pada pasal 21
magna charta yang menyatakan bahwa para pangeran dan baron dihukum
atau didenda berdasarkan atas kesamaan, dan sesuai dengan pelanggaran yang
dilakukannya. Sedangkan pada pasal 40 diregaskan bahwa tak
5

seorangpun menghendaki kita mengingkari atau menunda tegaknya hak atau
keadilan.
b. Lahirnya undang-undang hak asasi manusia
Untuk mengplikasikan adanya hak-hak yang dimiliki oleh setiap
manusia yang ada di dunia ini, sangat perlu untuk diadakannya persamaan
kedudukan di depan hokum. Dengan adanya persamaan ini maka, hak-hak
yang dimiliki oleh perorangan akan mendapatkan porsi hokum yang sama dan
tidak ada deskriminasi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini mulai
terpikirkan setelah selang sekitar empat abad dari terjadinya magna charta,
yaitu pada tahun 1689.
Pada tahun ini lahir undang-undang resmi yang membahas tentang hak
asasi manusia di inggris dan ejak itulah muncul istilah equality before the
low, kesetaraan manusia dimuka hokum. Dan akhirnya memunculkan juga
istilah-istilah dan teori sosial yang identik dengan perkembangan dan karakter
masyarakat eropa, yang dilanjutkan oleh amerika: kontrak sosial(j.j roesseau),
trias politika (montesquieu), teori hokum kodrati (john locke), dan hak-hak
dasar kesamaan dan kebebasan (thomas jefferson). Istilah-istilah ini akan
dijelaskan pada subab yang berikutnya.
c. Deklarasi prancis
Penangkapan dan penahanan secara semena-mena akhirnya
mendapatkan perhatian khusus pada masa ini. Sehingga pada tahun 1789, lahir
deklarasi prancis yang mamuat aturan hokum yang menjamin kebebasan
manusia dalam proses hokum, seperti larangan menangkap seseorang dengan
cara sewenang-wenang tanpa ada alas an yang pasti dalam ketentuan hokum.
Yang kemudian menghasilkan sebuah perinsip yang sangat didukung dengan
hak asasi manusia yang ada. Prinsip ini adalah prinsip presumption of
innocent. Prinsip ini menyatakan bahwa orang-orang yang dianggap tidak
6

bersalah sampai ada keputusan dari pengadilan yang berkekuatan hokum yang
sah telah menyatakan bahwa ia adalah bersalah.
Perkembangan ham pada saat ini ditandai dengan munculnya empat
hak kebebasan manusia di amerika serikat pada 6 januari 1941. Keempat hak
itu adalah =
1. Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah sesuai
dengan ajaran yang ia peluk.
2. Hak bebas dari kemiskinan.
3. Hak bebas berbicara dan menyatakan pendapat.
4. Hak bebas dari rasa takut.
d. Deklarasi HAM
Setelah beranjak tiga tahun deklarasi ham dihasilkan pada suatu
konfrensi buruh internasional yang diselenggarakan di philadelphia, amerika
serikat. Deklarasi pada tahun 1944 ini memuat pentingnya menciptakan
perdamaian dunia berdasarkan pada keadilan sosial dan perlindungan seluruh
manusia yangv tidak pandang ras, kepercayaan dan jenis kelaminnya.
Deklarasi ini juga memuat prinsip ham yang merupakan jaminan setiap orang
yang untuk mengejar pemenuhan kebuthan material dan spiritual secara bebas
dan bermartabat serta jaminan keamanan ekonomi dan kesempatan yang sama.
Hak-hak tersebut kemudian dijadikan dasar perumusan deklarasi universal
ham (duham) yang dikukuhkan oleh pbb pada tahun 1948.
Menurut duham terdapat lima jenis hak asasi yang dimiliki oleh
individu yaitu hak personal (hak jaminan kebutuhan pribadi), hak legal (hak
jaminan perlindungan hukum), hak sipil dan politik, hak subsistensi (hak
jaminan adanya sumberdaya untuk menunjang kehidupan), dan hak ekonomi,
sosial serta budaya.


7

2.3 Keadaan HAM di Barat Saat Ini
Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia baratlah yang sudah dengan resmi
mempelopori adanya undang-undang yang mangatur hak asasi manusia secara
resmi dan sah. Dengan adanya deklarasi-deklarasi yang dilakukan oleh bangsa
barat ini secara otomatis mempengaruhi negara-negara yang lainnya. Apalagi
hal ini sudah disahkan oleh pbb yang notabenenya adalah naungan banyak
bangsa dan negara berpengaruh di dunia.
amun jika kita telah lebih dalam hal ini tidak menghalangi negara-
negara barat untuk tidak melanggar apa yang sudah mereka susun sendiri.
Banyak dari tingkah laku mereka yang secara sadar atau tidak telah melanggar
norma-norma ham yang telah dukukuhkan. Dengan semena-mena
mengadakan genjadan senjata dimana-mana, walaupun ketika dilihat secara
sepintas akan ada hal-hal yang memaklumkan hal tersebut.
Telah dengan lebih dalam akan mengetahui apa sebab musabab
terjadinya genjatan-genjatan senjata yang dapat mengakibatkan banyak hak-
hak asasi manusia terabaikan. Hal ini tak menutup kemungkinan adanya
sekandal-sekandal orang-orang dalam dalam melakukan semua pembaikotan-
pembaikotan ham yang ada. Sehingga orang-orang luar yang tidak begitu
faham akan hal itu akan diam saja tanpa adanya pemikiran tentang
pelanggaran ham.






8

BAB III
ANALISI

3.1 Study Kasus
Berbicara seputar ham, memang baratlah yang mencetuskan semua teori-
teori ini. Namun, sebenarnya di barat tidak mengedapankan esensi dari hal itu
sendiri. Di satu sisi mereka ingin mengekspor ide ham, dan disisi yang lain
mereka menginjak-injak ide-ide yang tertuang dalamnya. Di negara amerika
serikat sendiri, disana tetap ada yang namanya deskriminasi. Hingga kini, di
negara tersebut perlakuan kepada ras kulit hitan tidak akan sama denghan
perlakuan pada ras kulit putih. Sampai pada saat obama yang merupakan ras kulit
hitam bisa memenangkan pemilu, hal ini agaknya mengundang sedikit polemic
yang ada dalam masyarakat.

3.2 Solusi
Dalam pengamalan undang-undang yang berlaku, perlu diadakannya
tinjauan ulang pada setiap praktek dalam kehidupan nyata. Banyak yang dikira
sudah baik ternyata pada hakikatnya masih banyak penyimpangan-penyimpangan
yang ada. Tinjauan ini bertujuan untuk dapat diadakannya evaluasi-evaluasi lebih
lanjut sehingga akan lebih mudah dalam menindak lanjutinya.
Adanya hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku
dalam hak asasi manusia, sudah sepantasnyalah untuk ditangani secara cepat dan
tepat oleh pemerinatah. Dengan adanya aturan-aturan seharusnya hidup ini akan
lebih terarah. Jika ada suatu hal yang dianggap menyalahi aturan akan tetapi hal
itu tetap dibiarkan maka akan merambah pada sektor-sektor yang lain. Dan akibat
akhirnya banyak peraturan yang telah dibuat akan dilanggar secara semena-mena
tanpa adanya tindak lanjut dari semuanya.
9

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Ham adalah segala sesuatu yang di anugrahkan dari tuhan kepada
manusia, dimana hal tersebut bersifat kodrati dan tidak dapat diganggu
gugat oleh pihak manapun.
2. Dalam perjalanan ham mulai berdirinya sampai pada saat ini, terdapat
beberapa sejarah yang berharga. Meliputi magna carta dan deklarasi-
deklarasi yang lainnya.
3. Keadaan ham pada saat ini masih jauh dari harapan . Banyak
pembenahan-pembenahan yang harus dilakukan.

4.2 Saran
Dalam menghdapi perbadaan-perbedaan yang sangat urgen dalam
masyarakat barat, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan perkembangan
konflik ham yang tengah terjadi dalam masyarakat. Perbedaan-perbedaan ini
mempunyai posisi yang sangat mengancam kelangsungan perdamaian.






10

DAFTAR PUSTAKA

Ubaedillah dkk. 2009. Demokrasi hak asasi manusia dan masyarakat
madani.
Jakarta: perdana media group
Khodafi dkk. 2012. Civic education.
Surabaya: iain sunan ampel press
Naming, ramdlon. 1983. Citra dan citra hak asasi manusia.
Yogyakarta: liberty
Konvensi eropa tentang hak asasi manusia













i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah
HAM tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas
tanpa adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para
pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak terdapat
banyak kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun
sangat penulis butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang
lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua. Amin.

Kisaran, September 2014
Penulis,






ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II ISI ....................................................................................................... 3
2.1 Pengertian HAM ............................................................................. 3
a. Sejarah Ham Barat ..................................................................... 3
b. Magna charta ............................................................................. 4
c. Lahirnya undang-undang hak asasi manusia ............................. 4
d. Deklarasi prancis ....................................................................... 5
2.2 Deklarasi ham .................................................................................. 6
2.3 Keadaan HAM di Barat Saat Ini ..................................................... 6
BAB III ANALISIS ........................................................................................ 8
3.1 Study Kasus ..................................................................................... 8
3.2 Solusi ............................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 9
4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 9
4.2 Saran ................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10


iii

MAKALAH
HAK ASASI MANUSIA (HAM)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : SUCI MASTURA
KELAS : X MIA 7










SMA NEGERI 2 KISARAN
T.A 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai