2. M. Abdul Ghani 3. Bazlina Balqis Klasisfikasi & Karateristik Limbah Teh Peraturan Tentang Limbah Minuman Parameter dan Metode Pengukuran Pengolahan Limbah Teh Klasisfikasi & Karateristik Limbah Teh Gas hasil pemanasan/ perebusan air untuk menyeduh dauh teh Berupa Karbon dioksida dan uap air yang tidak berbahaya Limbah Gas Dihasilkan dari air yang digunakan untuk pencucian dan sterilisasi botol kemasan Mengandung detergen, bersifat basa ph 10- 12, BOD 500 mg.l, COD 1250 mg/l, suhu 60-70 derajat C Limbah Cair Dihasilkan setelah proses penyeduhan teh dan pemisahan daun teh yang memenuhi syarat mutu. Berupa ampas rebusan teh, batang dan tangkai daun serta sisa kemasan yang rusak Limbah Padat Peraturan Tentang Limbah Minuman Parameter Kadar Maksimum (mg/l) TSS Cl 2 tersisa Cu Pb Zn Cr. Total Ni 2,5 0,5 1 0,8 1 0,5 1,2 pH 6-9 BERDASARKAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR (NOMOR 45 TAHUN 2002)
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MINUMAN RINGAN Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk Dengan Pencucian Botol dan Pembuatan Sirup : 3,5 m 3 /m 3 produk Dengan Pencucian Botol tanpa Pembuatan Sirup : 2,8m 3 /m 3 produk Tanpa Pencucian Botol tetapi Pembuatan Sirup : 1,7m 3 /m 3 produk Tanpa Pencucian Botol tanpa Pembuatan Sirup : 1,2m 3 /m 3 produk Berikut ini merupakan parameter yang digunakan untuk pengukuran limbah cair dari Industri teh : Suhu SV (Sludge Volume) pH DO (kadar oksigen yang terlarut/Demand Oxygen) COD (Chemical Oxygen Demand) BOD (Biological Oxygen Demand)
Parameter dan Metode Pengukuran PARAMETER YANG DIGUNAKAN PT SINAR SOSRO pH Suhu DO COD 7,5 29,2 1,3 99 Metode Pengukuran COD dan BOD yang digunakan oleh PT SINAR SOSRO
Parameter dan Metode Pengukuran Metode titrasi COD Titrasi dengan cara Winkler Pengukuran Elektrokimia BOD GAS Karbon dioksida dan uap air dari hasil perebusan air untuk oenyeduhan teh merupakan gas tidak berbahaya Tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut CAIR Metode aerob dengan activated sludge Metode anaerob dengan wetland PADAT Pembuatan pupuk kompos dari ampas teh Pembuatan effervescent dari CTC Tea Waste Pengolahan Limbah Teh Langkah Pengolahan limbah cair Teh yang berupa air sisa cucian botol dan peralatan pendukung : 1. Proses aerob : proses ini dibutuhkan beberapa bak yang melengkapi proses kelengkapan limbah meliputi : bak equalisasi, bak penampungan sementara, bak aerator, bak clarifier, bak pengendapan, dan bak kolam ikan yang masing masing memiliki fungsi yang berbeda 2. Proses anaerob : merupakan pengolahan yang tidak membutuhkan oksigen di dalamnya. Pengolahan secara anaerobic banyak disukai di industri karena dapat mengurangi beban organik yang tinggi dan menghasilkan biomassa yang lebih sedikit dari pada pengolahan aerob. Setelah pengolahan secara anaerob limbah akan dialirkan ke wetland. Prinsip wetland adalah dengan memanfaatkan tumbuhan.
Pengolahan Limbah Teh Pengolahan limbah padat teh : 1. Pembuatan kompos dari ampas teh Pembuatan pupuk kompos melalui dua cara yaitu : vermikompos dan termofil. Proses termofil dilakukan dengan penjemuran ampas teh yang ditutupi terpal di bawah sinar matahari hingga teh terurai dengan sendirinya selama sekitar 1,5. Proses vermikompos merupakan pengolahan ampas teh menjadi pupuk kompos dengan media cacing sebagai pengurai. Cacing yang digunakan adalah Paratina dan Eisenia fetida. Cacing tersebut akan memakan zat organic pada ampas teh dan diberikan dedak sebagai nutrisi tambahan bagi cacing.
Pengolahan Limbah Teh 2. Pembuatan Effervescent dari CTC Tea Waste : Limbah pada teh berupa batang dan sisa tangkai daun teh diolah menjadi bentuk effervescent teh yaitu tablet yang bisa diseduh tanpa pengadukan. Prinsip pembuatan effervescent ini adalah pencampuran bahan berupa tangkai dan tulang daun yang telah dihancurkan asam sitrat, dekstrin, natrium bikarbonat, dan gula halus Peralatan yang dibutuhkan berupa kain saring atau ayakan, blender, timbangan, pengering cabinet, vacuum rotary evaporator, press sealer tablet, Loyang, mixer, pisau, dan baskom.