Anda di halaman 1dari 6

1.

PENDAPAT WAJAR TANPA PENGECUALIAN



No.109/100/IRDN.0310
Yth. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
PT Dirga Dharma

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT. Dirga Dharma tanggal 31 Desember 1999 dan 1998
serta laporan Rugi/Laba, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk laporan yang berakhir
pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksankan audit berdasarkan standard auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi
Indonesia. Standard tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
kami memperoleh keyakinan, bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit
meliputi pemerikasaan, atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara kesuluruhan.
Kami yakin, bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar dalam
semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT. Dirga Dharma tanggal 31 Desember 1999
dan 1998 dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Dani Sudarsono
No. Izin Akuntan Publik:00.1.0728
Nn. Izin UsahaKAP:KEP-305/KM5/2005
Jakarta,19 Maret 2001
Opini : Laporan Audit tsb. Wajar tanpa pengecualian dimana pengauditan dapat dilaksanakan
dengan baik tanpa halangan dan dengan standar akuntansi yang berlaku umum.


2. PENDAPAT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN BAHASA PENJELASAN YANG
DITAMBAHKAN DALAM LAPORAN AUDIT.

No.109/100/IRDN.0310
Yth. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
PT Dirga Dharma

kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT. Dirga Dharma dan anak perusahaannya tgl 31
desember 1999 dan 1998 serta laporan rugi/laba, laporan laba yang ditahan dan laporan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab managemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat
atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit PT. Jasa Raharja, suatu anak
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Dirga Dharma yang laporan keuangannya menyajikan
total aktiva sebesar Rp. 525.000.000 dan Rp. 465.000.000 berturut-turut pada tanggal 31 desember
1999 dan 1998 dan total pendapatan sebesar Rp. 180.000.000 dan Rp. 120.000.000 untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh auditor
independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan
kepada kami dan pendapat kami sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk perusahaan PT
Jasa Raharja, sematamata hanya berdasar atas laporan auditor independen tersebut. Kami
melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang telah ditetepkan ikatan akuntan indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit pemeriksaaan bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang buat oleh managemen perusahaan serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen yang lain diatas,
laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar dalam semua hal
yang material, posisi keuangan perusahaan PT.Dirga Dharma tanggal 31 desember 1999 dan 1998,
hasil usaha, laba yang ditahan, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Dani Sudarsono
No. Izin Akuntan Publik:00.1.0728
Nn. Izin UsahaKAP:KEP-305/KM5/2005
Jakarta,19 Maret 2001
Opini : Laporan Audit tsb. Wajar dimana pengaudit dapat dilaksanakan dengan baik tanpa halangan
dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, namun dalam laporan tsb. Adanya penambahan
pendapat yang didasarkan atas laporan auditor independen lain.


3. PENDAPAT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN

No.109/100/IRDN.0310
Yth. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
PT Dirga Dharma

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT. Dirga Dharma tanggal 31 Desember 1999 dan 1998
serta laporan Rugi/Laba, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk laporan yang berakhir
pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
kecuali seperti diuraikan dalam paragraf berikut, kami melaksanakan audit berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan oleh IAI. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan
melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas
dari salah saji material. Audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam llaporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
managemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin
bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Kami tidak dapat memperoleh laporan keuangan auditan yang diaudit oleh auditor independen lain
yang mendukung investasi perusahaan dalam anak perusahaan di luar negeri sebesar
Rp.150.000.000 dan Rp.80.000.000 berturut-turut pada tanggal 31 desember 1999 dan 1998 atau
atas laba anak perusahaan sebesar Rp.65.000.000 dan sebesar Rp55.000.000 yang dicantumkan
dalam laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diatas seperti dijelaskan dalam
cacatan PT.Dirga Dharma dalam cacatan atas laporan keuangan. Kami juga tidak dapat memperoleh
keyakinan atas nilai investasi dalam anak perusahaan diluar negeri tersebut beserta hak atas labanya
dengan prosedur audit kami.
Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut jika ada yang mungkin perlu
dilakukan jika kami memeriksa bukti tentang investasi diluar negeri dan labanya tersebut, laporan
keuangan yang kami sebut dalam paragraf pertama diatas menyajikan secara wajar dalam semua hal
yang material, posisi keuangan perusahaan PT.Dirga Dharma tanggal 31 desember 1999 dan 1998,
hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Dani Sudarsono
No. Izin Akuntan Publik:00.1.0728
Nn. Izin UsahaKAP:KEP-305/KM5/2005
Jakarta,19 Maret 2001
Opini : Laporan Audit tsb . wajar dimana auditor dapat dilaksanakan dengan baik dan juga auditor
dapat memberikan dasar memadai untuk menyertakan pendapatnya yang sesuai dengan standar
berlaku umum ,namun dengan pengecualian tertentu yang ditambahkan auditor dalam penyertaan
pendapatnya.


4. PENDAPAT TIDAK WAJAR

No.109/100/IRDN.0310
Yth. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
PT Dirga Dharma

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT. Dirga Dharma tanggal 31 Desember 1999 dan 1998
serta laporan Rugi/Laba, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk laporan yang berakhir
pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksankan audit berdasarkan standard auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi
Indonesia. Standard tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
kami memperoleh keyakinan, bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit
meliputi pemerikasaan, atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara kesuluruhan.
sebagaimana telah dijelaskan dalam cacatan PT.Dirga Dharma atas laporan keuangan perusahaan
mencantumkan akun pabrik dan equipmen pada nilai appraisal dan menghitung depresiasinya
berdasarkan nilai tersebut. Prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan penyajian aktiva
tetap pada jumlah yang tidak melebihi costnya dikurangi dengan depresiasi yang dihitung
berdasarkan cost tersebut.
Karena peyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum seperti yang diuraikan di atas, pada
tanggal 31 desember 1999 dan 1998, saldo persediaan lebih tinggi sebesar Rp.585.000.000 dan
Rp.475.000.000 dengan diperhitungkannya biaya depresiasi ke dalam biaya overhead pabrik
berdasarkan nilai revaluasi aktiva yang lebih tinggi/besar dari harga pokok aktiva tetap dan aktiva
tetap dikurangi akumulasi depresiasinya disajikan lebih tinggi Rp.125.000.000 dan Rp.165.000.000
dibandingkan atas dasar harga pokoknya (at cost)
Menurut pendapat kami, karena dampak hal yang kami kemukakan dalam faragraf diatas, laporan
keuangan yang kami sebut diatas tidak menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum, posisi keuangan perusahaan PT Dhirga Darma tanggal 31 desember 1999 dan
1998 atau hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Dani Sudarsono
No. Izin Akuntan Publik:00.1.0728
Nn. Izin UsahaKAP:KEP-305/KM5/2005
Jakarta,19 Maret 2001
Opini : Laporan audit tsb. tidak wajar dimana terdapat penyimpangan yang tidak sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.

5. PERNYATAAN TIDAK MEMBERIKAN PENDAPAT

No.109/100/IRDN.0310
Yth. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
PT Dirga Dharma

kami telah ditugasi untuk mengaudit neraca PT Dirga Dharma tanggal 31 desember 1999 serta
laporan laba/rugi, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan
keuangan adalah tanggung jawa managemen perusahaan.Tanggung jawab kami terletak pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Perusahaan tidak melakukan perhitungan fisik persediaan dalam tahun 1999 dan 1998 yang
dicantumkan dalam laporan keuangan sebesar Rp.525.000.000 pada tanggal 31 desember 1999
tidak lagi tersedia dalam arsip perusahaan. Cacatan perusahaan tidak memungkinkan
dilaksanakannya penerapan prosedur audit lain terhadap persediaan dan aktiva tetap.
Karena perusahaan tidak melaksanakan perhitungan fisik persediaan, dan kami tidak dapat
menerapkan prosedur audit untuk menyakinkan kami atas kuantitas persediaan dan harga
perolehan aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup untuk memungkinkan kami menyatakan
pendapat dan kami tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

Dani Sudarsono
No. Izin Akuntan Publik:00.1.0728
Nn. Izin UsahaKAP:KEP-305/KM5/2005
Jakarta,19 Maret 2001

Opini : dalam laporan audit tsb. Auditor tidak dapat memberikan penyertaan pendapat yang
dikarenakan adanya kekurangan dalam catatan perusahaan tsb yang berdampak penerapan
prosedur audit tidak mungkin dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai