Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAHASISWA 3

(PRESENTASI JURNAL)
Oleh:
MADE EDWIN SRIDANA
0902005028

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN
ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN (IKK-IKP)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
RISIKO PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE 2
DI KALANGAN PEMINUM KOPI DI
KOTAMADYA PALEMBANG TAHUN 2006-2007
R. M. Suryadi Tjekyan

Makara, Kesehatan, Vol. 11, No. 2,
Desember 2007: 54-60
LATAR BELAKANG
Diabetes melitus tipe-2 adalah kelompok DM akibat
kurangnya sensitifitas jaringan sasaran (otot, jaringan
adiposa dan hepar) berespon terhadap insulin
Para peneliti menyatakan komponen pada kopi dapat
membantu metabolisme gula di dalam tubuh dan
dapat mengurangi risiko terserang penyakit diabetes
Namun para peneliti belum mengetahui benar
kandungan kopi yang mana dapat mempengaruhi
proses metabolisme gula secara rinci dan bagaimana
cara kerjanya dalam melawan diabetes
TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah meneliti apakah
konsumsi kopi dapat menurunkan resiko
kejadian diabetes tipe 2

METODOLOGI
Penelitian menggunakan rancangan studi kasus control dengan
sampel 482 kelompok diabetes Tipe 2 dengan kriteria gula darah
sewaktu 200 mg% atau gula darah puasa 125 mg% dan
kelompok kontrol non DM tipe 2 diambil secara acak dengan
penyepadanan kelompok umur dengan batasan usia subjek
penelitian lebih dari 45 tahun
Data Primer diperoleh melalui wawancara langsung atau tanya
jawab kepada responden sesuai dengan daftar pertanyaan
(kuesioner) yang sudah disiapkan sebelumnya sedangkan data
sekunder diperoleh dari data penduduk di kantor kecamatan
seluruh Palembang dan data penderita diabetes tipe 2 di Puskesmas
dan Rumah Sakit diseluruh Kota Palembang
Data yang terkumpul dianalisa secara deskriptif dan inferensial
terutama dihitung odd ratio masing masing variabel terhadap
kejadian DM tipe 2 dengan mengontrol variabel perancu lainnya

HASIL PENELITIAN
Proporsi DM tipe 2 yang tidak minum kopi 25.1% dan proporsi yang
minum kopi 24.9% sedangkan pada kelompok non diabetes tipe 2
proporsi yang tidak minum kopi 15.4% dan proporsi yang minum
kopi 34.6%
Kelompok non diabetes tipe 2 lebih banyak minum kopi murni
dengan odd ratio = 0.75 dapat disimpulkan kopi murni merupakan
faktor proteksi diabetes tipe 2 dan bermakna 2=4.61, p=0.036
Takaran 1-3 sendok makan dibandingkan dengan kelompok yang
tidak minum kopi didapatkan odd ratio=0.65, p=0.001036
Secara keseluruhan lamanya minum kopi didapatkan odd ratio
rerata = 0.863 dan spearman korelasi bermakna pada p < 0.01
Secara keseluruhan didapatkan odd ratio = 0.758 antara jumlah kopi
yang diminum perhari dengan kejadian diabetes tipe 2, disimpulkan
jumlah kopi yang diminum berperan menurunkan angka kejadian
diabetes tipe 2. dengan korelasi spearman =- 0.121

KESIMPULAN
Terdapat hubungan terbalik antara intake kopi
reguler dan resiko kejadian diabetes tipe 2
baik pada wanita maupun lelaki dan
hubungan ini tidak dipengaruhi oleh faktor
resiko lainnya

MATERNAL OBESITY AND RISK OF
GESTATIONAL DIABETES MELLITUS
Susan Y. et al.

Diabetes Care, Volume 30, Nomer 8,
August 2007: 2070-2076
LATAR BELAKANG
Gestational diabetes mellitus (GDM)
didefinisikan sebagai suatu intolerasi glukosa
yang terjadi atau pertama kali ditemukan pada
saat kehamilan
Sejumlah penelitian telah melaporkan
peningkatan resiko gestasional diabetes
mellitus pada wanita yang kelebihan berat
badan atau obesitas dibandingkan dengan
wanita kurus atau berat badan normal
TUJUAN
Meta-analisis ini dilakukan untuk meneliti
hubungan antara obesitas maternal dan resiko
gestational diabetes mellitus
METODOLOGI
Identifikasi studi yang dimasukkan dalam analisis
menggunakan tiga sumber:
PubMed dari Januari 1980 sampai Januari 2006 dengan
menggunakan kriteria berikut: (kelebihan berat badan atau
obesitas atau BMI atau indeks massa tubuh atau berat badan)
DAN (kehamilan atau sebelum kehamilan) DAN (risiko atau efek
atau komplikasi)
Me-review secara manual daftar referensi dari publikasi yang
diambil sebelumnya dan memperoleh seluruh teks studi yang
berpotensi dapat dimasukkan dalam meta-analisis
Memperoleh artikel review tentang obesitas dan outcome pada
ibu yang diterbitkan antara Januari 2000 dan Januari 2006 dan
mencari daftar referensinya untuk studi potensial tambahan

Studi yang dianggap berpotensi memenuhi syarat
kemudian disaring untuk dimasukkan dalam analisis
jika memenuhi kriteria berikut:
penilaian obesitas (berat badan ibu, persen berat badan
ideal, dan BMI) sebelum peningkatan berat badan yang
signifikan selama kehamilan (diukur atau dilaporkan
sebelum hamil atau selama trimester pertama atau
kunjungan prenatal pertama)
ada kelompok pembanding yaitu perempuan hamil dengan
berat badan normal
data yang disajikan dalam tabel, gambar, atau teks yang
memungkinkan untuk pengukuran kuantitatif dari obesitas
dan risiko GDM
HASIL PENELITIAN
Diperoleh crude OR untuk GDM masing-masing
adalah 2,14 (95% CI 1,82-2,53); 3,56 (3,05-4,21);
dan 8,56 (5,07-16,04) untuk kategori overweight,
obese dan severely obese, dibandingkan dengan
wanita hamil dengan berat badan normal
Hasil analisis meta regresi menunjukkan tidak ada
satupun kovariat (tahun studi [<2000, 2000-2003,
atau 2004-2005], desain studi [prospektif atau
retrospektif], lokasi geografis [U.S., non U.S.],
atau rate GDM dalam populasi studi) yang
menunjukkan hasil yang signifikan
KESIMPULAN
Resiko untuk berkembangnya gestational
diabetes mellitus lebih tinggi pada wanita
hamil dengan faktor risiko overweight, obese,
dan severely obese dibandingkan dengan
wanita hamil dengan berat badan normal
APPRAISAL OF RISK FACTORS FOR DIABETES
MELLITUS TYPE 2 IN CENTRAL INDIAN
POPULATION:
A CASE CONTROL STUDY
Lakshmi, Rama. et al.

Antrocom Online Journal of
Anthropology, Vol. 7, No. 1, 2007
LATAR BELAKANG
Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 merupakan
penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah, onset penyakit yang lambat, dan
dikaitkan dengan komplikasi yang serius
Diketahui adanya peranan genetik dan lingkungan
sebagai faktor resiko timbulnya DM Tipe 2
Pentingnya penjelasan mengenai faktor resiko ini
di populasi diharapkan akan dapat bermanfaat
dalam mencapai tujuan yang optimal dalam
pemberian terapi dengan pendekatan perorangan
TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh dari faktor resiko seperti Indeks
Massa Tubuh, Lingkar Pinggang, dan
Perbandingan Pinggang dan Panggul pada
penderita Diabetes
METODOLOGI
Penelitian ini termasuk jenis penelitian case control yang
menyangkut pengukuran IMT, lingkar pinggang,
perbandingan pinggang dan panggul, glukosa puasa,
tekanan darah (sistolik and diastolik), dan ketebalan lipatan
kulit dalam pengaruhnya terhadap insiden DM Tipe 2
Kelompok kasus dalam penelitian ini adalah pasien rawat
jalan di Poliklinik Pemerintah Pusat , Kota Nagpur,
Maharashtra, India yang tercatat memiliki riwayat DM.
adapun kelompok kontrol adalah individu yang bersedia
menjadi subjek peneletian dengan kadar glukosa darah
puasa normal. Kelompok kasus berjumlah 92 orang (48
laki-laki dan 44 perempuan) dan kelompok kontrol
berjumlah 123 orang (74 laki-laki dan 49 perempuan)

Pengumpulan data diperoleh dari pengukuran
antropometri yang meliputi tinggi badan,
berat badan, ketebalan lipatan kulit, IMT, dan
lingkar panggul. Selain itu juga dilakukan
pengukuran tekanan darah dan gula darah.
Analisis data secara statistik menggunakan
preangkat lunak SPSS versi 16.0

HASIL PENELITIAN
Glukosa darah, kolesterol HDL, dan perbandingan pinggang
dan panggul secara signifikan bermakna jika dibandingkan
antara kelompok kasus dan kelompok kontrol, dimana
sudah dilakukan penyetaraan usia dan jenis kelamin
Untuk variabel gula darah nilai rata-rata pada kelompok
kasus adalah 165.0146.33, sedangkan pada kelompok
kontrol adalah 97.1115.36, p value 0,001
Untuk variabel kolesterol HDL, mean pada kelompok kasus
38.8610.97, mean pada kelompok kontrol 42.3014.42, p
value 0,035
Pada variabel perbandingan pinggang dan panggul, mean
pada kelompok kasus 0.940.08 dan pada kelompok kontrol
0.910.09, p value 0,021
KESIMPULAN
Perbandingan antara kelompok penderita DM
Tipe 2 dan kelompok kontrol menunjukkan
bahwa obesitas sentral yang diukur dengan
perbandingan pinggang dan panggul dan
kolesterol HDL merupakan faktor resiko yang
penting dalam insiden DM Tipe 2 dalam
penelitian di populasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai