Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Angka prevalensi TB di Indonesia masih tinggi, meskipun penyakit ini telah dikenal
sejak lama dan telah ditemukan obat-obat antituberkulosis yang poten hingga saat ini TB
masih merupakan masalah yang menonjol. Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung
yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis),
Menurut WHO (2012) dalam laporan Global Report 2011 bahwa prevalensi
tuberculosis diperkirakan sebesar 289 kasus per 100.000 penduduk, insidensi tuberculosis
sebesar 189 kasus per 100.000 penduduk, dan angka kematian sebesar 27 kasus per 100.000
penduduk. di Indonesia prevalensi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh tenaga
kesehatan tahun 2013 adalah 0.4 persen, tidak berbeda dengan 2007. Proporsi penduduk
dengan gejala TB paru batuk 2 minggu sebesar 3,9 persen dan batuk darah 2.8 persen.
Berdasarkan karakteristik penduduk, prevalensi TB paru cenderung meningkat dengan
bertambahnya umur, pada pendidikan rendah, tidak bekerja. Prevalensi TB paru terendah
pada kuintil teratas.
Di Jawa Timur memiliki prevalensi sebesar 0,2 % dari total prevalensi Nasional dan
di Surabaya pada tahun 2013 mencapai angka 17,758 dari keseluruhan jumlah kasus 10 besar
penyakit terbanyak di Surabaya. Masalah yang dihadapi saat ini adalah meningkatnya kasus
TB dengan pesat selain karena peningkatan kasus penyakit HIV/AIDS juga meningkatnya
kasus multidrug resistence-TB (MDR-TB), hasil penelitian di Jakarta mendapatkan >4% dari
kasus baru. Masalah lain adalah peran vaksinasi BCG dalam pencegahan infeksi dan penyakit
TB yang masih kontroversial. Berbagai penelitian melaporkan proteksi dari vaksinasi BCG
untuk pencegahan penyakit TB berkisar antara 0-80%, secara umum diperkirakan daya
proteksi BCG hanya 50%, dan vaksinasi BCG hanya mencegah terjadinya TB berat, seperti
milier dan meningitis TB. Daya proteksi BCG terhadap meningitis TB 64%, dan milier TB
78% pada anak yang mendapat vaksinasi (Kartasasmita, 2009).


Data penemuan Penderita TB ( CDR ) di Puskesmas Sememi Kecamatan Benowo


Upaya Penemuan
Penderita

Tahun

Nilai Normatif
2011 2012 2013 Rata-rata
pencapaian
Hasil Capaian 75,97% 50,93% 42,37% 56,42%


Dari data tabel diatas dapat diketahui masalah yang ada adalah menurunnya capaian
penemuan penderita TB dari 75,97% menjadi 42,37% dari tahun 2011 hingga tahu 2013 .

1.2. Kajian Masalah
Menurunnya capaian penemuan penderita TB (CDR) di Puskesmas Sememi dari
75,97% menjadi 42,37% dari tahun 2011 hingga tahun 2013.












Faktor Individu
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Kompetensi
4. Komitmen
5.
Faktor Lingkungan
1. Budaya
2. Jarak Fas Kes
3. Peran serta
Masyarakat
4. Alat transportasi

Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
1. Sarana dan prasarana
2. Kebijakan yang ada
3. Anggaran


Genetik


Menurunnya capaian
penemuan penderita TB
(CDR) di Puskesmas
Sememi dari 75,97%
menjadi 42,37% dari
tahun 2011 hingga tahun
2013.

Anda mungkin juga menyukai