Anda di halaman 1dari 101

PAPER PATOLOGI MANUSIA

MENGENAI
KANKER
Penyusun :
KELOMPOK 7
Agustina Dwi Nuryanti : P2!"!"#"!##"
Lut$%iana Larasati : P2!"!"#"!#"7
D!&2A
POLITEKNIK KESE'ATAN KEMENKES (AKARTA II
KANKER
A D)*inisi +an+)r
Kanker berasal dari kata yunani karkinos yang berarti udang karang dan
merupakan istilah umum untuk ratusan tumor ganas yang masing2 sangat berbeda
satu sama lain. Kanker adalah suatu kondisi dimana sel tunggal yang tumbuh tidak
normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat
menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Sel-sel kanker akan
berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri,
selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya in!asi!e" dan terus menyebar melalui
jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syara# tulang
belakang. $alam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan
membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi
penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut
mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang
ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di
setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. %ila kanker terjadi di bagian
permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. &amun bila terjadi didalam
tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang - kadang tidak memiliki gejala.
Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus
sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
'umbuh tidak terkendali pembelahan sel melebihi batas normal"
menyerang jaringan biologis di dekatnya.
bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau
sistem lim#atik, disebut metastasis.
, Kara+t)risti+ S)- Kan+)r
a (ro)th Signal *utonomy
Sel kanker mampu memproduksi (ro)th +actors dan (ro)th +actor
receptors sendiri untuk pertumbuhan dan pembelahan. %ahkan dalam
pembelahannya, sel kanker tidak tergantung pada sinyal pertumbuhan
normal.
. ,!asion (ro)th -nhibitory Signals
Sel kanker tidak mengenal dan tidak merespon sinyal penghambatan
pertumbuhan untuk .istirahat..
/ ,!asion o# *poptosis Signals
Sel kanker tidak peka terhadap sinyal apoptosismekanisme pengurangan
jumlah sel yang mengalami kerusakan $&* yang tidak bisa direparasi".
0 /nlimited 0eplicati!e Potential
Sel kanker memiliki mekanisme tertentu untuk tetap menjaga telomere tetap
panjang, hingga memungkinkan untuk tetap membelah diri.
) *ngiogenesis +ormation o# blood 1essels"
Sel kanker mampu menginduksi angiogenesis, yaitu pertumbuhan pembuluh
darah baru di sekitar jaringan kanker. Pembentukan pembuluh darah baru ini
diperlukan untuk sur!i!al sel kanker dan ekspansi ke bagian lain dari tubuh
metastase".
* -n!asion and 2etastatis
Perpindahan sel kanker dari lokasi primernya ke lokasi sekunder atau tertier
merupakan #aktor utama adanya kematian yang disebabkan oleh kanker.
1 K-asi*i+asi +an+)r
- Kanker ganas terdiri dari :
Karsinoma
3aitu kanker yang bermula dari sel eptitel membentuk lapisan luar dari
kulit dan selaput lendir. Selaput lendir adalah lapisan dalam yang
menutupi semua struktur saluran didalam tubuh, kecuali pembuluh darah
dan lim#e. 2isalnya jaringan seperti sel kulit, prostat , o!arium, kelenjar
mucus, paru-paru, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum,
lambung, hati, pancreas, dan eso#agus.
4im#oma
3aitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah,
misalnya jaringan lim#e, lacteal, lim#a, berbagai kelenjar lim#e, timus,
dan sumsum tulang. 4im#oma spesi#ik antara lain adalah penyakit
5odgkin kanker kelenjar lim#e dan lim#a".
Sarkoma
3aitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan
tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan
tulang.
- Kanker jinak terdiri dari :
4ipoma jaringan lemak"
3aitu tumor jinak yang tumbuh di ba)ah kulit dan merupakan endapan
lemak. 'umor ini jarang berubah menjadi tumor ganas. 4ipoma lebih
sering ditemukan pada )anita dan lebih sering tumbuh di lengan, batang
tubuh dan leher bagian belakang.
+ibroma jaringan ikat"
+ibroma atau #ibroid tumor atau #ibroid" adalah tumor jinak yang terdiri
dari jaringan berserat atau ikat. 2ereka bisa tumbuh di semua organ yang
berasal dari jaringan mesenkim. -stilah 6#ibroblastik6 atau 6#ibromatous6
digunakan untuk menggambarkan tumor dari jaringan ikat #ibrosa.
&eurinoma jaringan sara#"
Kanker pada jaringan sara#.
Pembengkakan kutil kulit"
Kutil dalam istilah medis disebut Papilloma. Papilloma itu sebenarnya
sejenis tumor jinak pada kulit, berasal dari penebalan lapisan luar kulit
yang berlebihan. %entuk kutil ini bisa bermacam-macam. %isa besar-
besar atau bisa juga kecil-kecil. %iasanya memang kalau dipegang tidak
sakit, dan kalau sudah sangat besar, bisa saja berdarah kalau lecet. %ila
sudah besar biasanya bentuknya seperti bunga kol. Kutil disebabkan oleh
5uman Papilloma 1irus 5P1". 1irus ini memang menyerang kulit dan
salah satu jenis penyakitnya yaitu menimbulkan kutil kecil-kecil di
telapak tangan.
D ETIOLOGI KANKER
Kanker merupakan penyakit yang timbul karena teroksidasinya sel tubuh pada
bagian tubuh atau organ yang terkena penyakit ini. Sehingga organ yang terkena sel
kanker akan mengalami kerusakan dan dis#ungsi organ sehingga dapat
mengakibatkan kematian pada penderitanya. Penyebab kanker juga dapat
merupakan gabungan dari sekumpulan #aktor, genetik dan lingkungan. &amun ada
beberapa #aktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai
berikut :
" +aktor Keturunan
+aktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih
tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga
lainnya. 7enis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah
kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar.
Sebagai contoh, risiko )anita untuk menderita kanker meningkat 8,9 s:d ;
kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.
2 +aktor 4ingkungan
2erokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru,
mulut, laring pita suara", dan kandung kemih.
! Sinar /ltra!iolet dari matahari.
0adiasi ionisasi yang merupakan karsinogenik" digunakan dalam
sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan
bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. <ontoh, orang
yang selamat dari bom atom di 5iroshima dan &agasaki pada Perang $unia
--, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti 4eukemia.
2 +aktor 2akanan
Kanker akan tumbuh dan berkembang dengan subur apabila
mendapatkan asupan =at-=at yang didapat dari makanan atau kegiatan
seperti berikut ini :
a. 'erlalu banyak minum kopi, coklat dan teh yang memiliki kandungan
ka#ein tinggi. 2inuman berkadar ka#ein tinggi tersebut dapat diganti
dengan minum teh hijau yang memerangi kanker atau minum air
putih : air mineral saja.
b. 3ang manis-manis seperti gula dan pemanis buatan disukai oleh
kanker serta dapat merusak kesehatan bila dikonsumsi tidak sesuai
dengan batasan. Sebaiknya dalam kehidupan sehari-hari tidak usah
banyak konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula.
(ula dapat diganti dengan madu murni atau molases.
c. 5indari menggunakan garam meja untuk makanan dan minuman kita
dan sebaiknya gunakan saja garam laut dan pastikan juga garam laut
yang kita pakai mengandung yodium serta bersih dan higienis
memiliki kualitas yang baik.
d. 5ati-hati dengan minum susu he)ani yang dapat menghasilkan =at
mukus yang sangat disenangi kanker sehingga alangkah baik
mengganti konsumsi susu he)an dengan susu nabati yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan seperti susu kedelai. >alaupun rasanya
mungkin bagi anda tidak enak, namun susu kedele tersebut sangat
kaya akan gi=i nutrisi bagi tubuh kita.
e. %agi anda yang menggemari makan daging merah sebaiknya mulai
dibatasi karena mengandung kadar asam yang cukup tinggi yang
sangat disukai oleh sel kanker. 'erkadang daging yang kita konsumsi
juga dapat mengandung hal berbahaya seperti hormon tambahan,
residu antibiotik, parasit dan lain sebagainya yang merugikan
kesehatan tubuh kita.
1irus
1irus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
1irus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin genitalis" agaknya
merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada )anita.
1irus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi kanker sistem pembuluh
darah yang ditandai oleh lesi kulit ber)arna merah".
1irus 5epatitis % dapat menyebabkan kanker hati.
1irus ,pstein - %ar di *#rika" menyebabkan 4im#oma %urkitt, sedangkan
di <hina !irus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. -ni terjadi
karena #aktor lingkungan dan genetik.
1irus 0etro pada manusia misalnya !irus 5-1 menyebabkan lim#oma dan
kanker darah lainnya.
-n#eksi
Parasit Schistosoma bilhar=ia" dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena
terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. &amun penyebab iritasi menahun
lainnya tidak menyebabkan kanker. -n#eksi oleh <lonorchis yang menyebabkan
kanker pankreas dan saluran empedu. 5elicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang
mungkin merupakan penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini
menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan
kecepatan siklus sel.
+aktor perilaku
Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung lemak dan daging yang dia)etkan juga peminum minuman
beralkohol.
Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti
ganti pasangan.
(angguan keseimbangan hormonal
5ormon estrogen ber#ungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung
mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya
pertumbuhan sel yang berlebihan. - *da kecenderungan bah)a kelebihan hormon
estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker
payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah =akar pada
pria.
+aktor keji)aan, emosional
Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh.
Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi
hiperakti# dan berubah si#at menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
0adikal bebas
0adikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai
electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber
radikal bebas yaitu :
8. 0adikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses
metabolisme.
2. 0adikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimia)i
dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultra!iolet dari
matahari.
;. 0adikal bebas diproduksi secara berlebihan pada )aktu kita makan
berlebihan berdampak pada proses metabolisme" atau bila kita dalam
keadaan stress berlebihan, baik stress secara #isik, psikologis,maupun
biologis.
(ejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh
yang terserang yaitu :
&yeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syara# dan pembuluh
darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang
sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak )ajar, misalnya ludah, batuk
atau muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu
yang mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah diantara
menstruasi:menopause" darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
Perubahan kebiasaan buang air besar
Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein
kaheksia"
%enjolan pada payudara
(angguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
'uli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
4uka yang tidak sembuh ? sembuh
Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok
'umor terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. 'umor jinak adalah
pertumbuhan sel abnormal yang tidak mele)ati batas jaringan. Sedang tumor ganas
yang umumnya merupakan penyebab kanker adalah pertumbuhan sel abnormal
yang meluas keluar jaringan asal itulah yang disebut kanker.
Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai
akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang
hidup, baik melalui konsumsi, maupun in#eksi. Karsinogenesis pada dasarnya
dibagi menjadi dua tahap utama yaitu inisiasi dan promosi, namun beberapa
literatur menambahkan bah)a tahap promosi kanker diikuti oleh proli#erasi,
metastasis dan neoangiogenesis.
'ahap inisiasi ialah tahap dimana agen karsinogenik =at yang dapat
menimbulkan kanker" mulai bekerja mengubah susunan $&* #ungsional atau yang
lebih populer dengan nama (,& sehingga gen itu menjadi berbeda dengan
semestinya atau terjadi mutasi. %iasanya gen yang berubah susunannya adalah gen
yang ber#ungsi untuk menekan pertumbuhan tumor tumor suppressor gene",
misalnya saja gen p9;.
*gen karsinogenik banyak sekali macamnya dan secara umum sangat
berkaitan dengan pola makan dan pola hidup manusia, seperti paparan sinar ultra
!iolet, radiasi sinar gamma, asbestos, merkuri, asap kendaraan bermotor, asap
rokok, bahan penga)et makanan seperti natrium ben=oat, pe)arna makanan
misalnya rhodamin, tak ketinggalan pula bumbu masakan sintesis penyedap
masakan" yaitu 2S( 2onosodium:2ononatrium (lutamat" yang makin hari
makin beragam dan makin banyak digunakan karena harganya yang relati# murah
dan tersedia dalam berbagai rasa buatan. $itambah dengan cara pemakaian yang
jauh lebih praktis daripada bumbu dapur alami, makin lengkaplah alasan
kebanyakan konsumen saat ini untuk menggunakan bumbu sintetis itu.
Selain itu, a#latoksin yang merupakan senya)a yang dihasilkan oleh jamur
*spergillus #la!us dan terdapat pada makanan-makanan ikan, kacang-kacangan
serta serealia" yang hampir basi, ternyata diketahui juga menjadi salah satu dari
penyebab terjadinya kanker terutama kanker hati atau hepatokarsinoma.
E EPIDOMOLOGI KANKER
Sejak beberapa dasa)arsa terakhir, kanker menjadi penyakit yang paling
menakutkan di dunia. (anasnya penyakit, ditambah dengan ketidaksadaran masyarakat
terhadap keberadaan penyakit itu di dalam tubuh mereka, membuat kanker menempati
urutan pertama sebagai mesin pembunuh manusia. Kebanyakan penderita baru menyadari
kehadiran penyakit tersebut setelah mencapai stadium lanjut.
2enurut data %adan Kesehatan $unia atau >orld 5ealth @rganisation >5@" pada
2AAB, setiap 88 menit ada satu penduduk dunia yang meninggal karena kanker. Selain itu,
tercatat setiap tiga menit terdapat tiga penderita kanker baru. Pada 2A;A, para ahli
memprediksi jumlah penderita kanker di seluruh dunia akan mencapai C9 juta orang.
$i dunia, diperkirakan C,Djuta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2AA9
>5@,2AA9" dan EF juta orang akan meninggal hingga 8A tahun ke depan. Kanker
merupakan penyebab kematian no.D di -ndonesia depkes,2AA;", dan diperkirakan terdapat
8AA penderita kanker baru untuk setiap 8AA.AAA penduduk per tahunnya.
$i -ndonesia, kondisinya tidak jauh berbeda. Sekitar enam persen atau 8;,2 juta
dari 22A juta penduduk menderita penyakit kanker dari berbagai jenis. $ata Kementerian
Kesehatan 2AA8 menyebutkan sekarang ini kanker menjadi penyakit penyebab kematian
nomor 9 di -ndonesia.
2enurut ahli kanker yang juga spesialis anak dari 0umah Sakit Kanker $harmais,
7akarta, 5ardini -ntan S 2ahdi, meningkatnya penyakit kanker disebabkan oleh beberapa
#aktor. +aktor-#aktor itu antara lain genetika, bahan kimia, obat-obatan, in#eksi, radiasi,
dan makanan.
3 PATOGENESA 4 PATO3ISIOLOGI KANKER
Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Setiap hal yang
bereplikasi memiliki kemungkinan cacat mutasi". Kecuali jika pencegahan dan perbaikan
kecacatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin di)ariskan ke
sel anang daughter cell". %iasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan
berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu beberapa polimerase $&*",
penuaan senescence", dan lain-lain. &amun, metoda koreksi kecatatan ini sering kali
gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk
muncul dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan
yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala #isik, panas, dan lain-
lain", atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena
itu, kanker adalah penyakit progresi#, dan berbagai kecacatan progresi# ini perlahan
berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan #ungsi seharusnya di dalam
organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya
sendiri sel#-ampli#ying", pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial.
Sebagai contohnya :
2utasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel
anangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat.
2utasi dalam perlengkapan pembuat sinyal endokrin" bias mengirimkan sinyal
penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya.
2utasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi dan dan
merusak sel yang lebih sehat.
2utasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal immortal", lihat telomeres, membuat
sel rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya.
8" -nduksi : ada perubahan sel displasia".
2" Kanker in situ : pertumbuhan kanker terbatas pada jaringan tempat asalnya tumbuh.
;" Kanker in!asi# : sel kanker telah menembus membran basal dan masuk ke jaringan atau
organ sekitar yang berdekatan.
F" 2etastasis : Penyebaran kanker ke kelenjar getah bening dan atau organ lain yang
letaknya jauh misal kanker usus besar menyebar ke hati". Penyebaran ini dapat melalui
aliran darah, aliran getah bening, atau langsung dari tumor
G PEM,ENTUKAN SEL KANKER
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker
adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. 5iperplasia adalah keadaan saat sel normal
dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. $isplasia merupakan kondisi
ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada
nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus ber!ariasi, akti!itas mitosis meningkat, dan
tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan di#erensiasi sel pada jaringan.
&eoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproli#erasi secara tidak
normal dan memiliki si#at in!asi#.
Sel kanker dapat lepas dari sel kanker asal primary cancer atau kanker primer"
melalui aliran darah atau saluran lim#atik dan menyebar ke bagian tubuh lain. *pabila sel
tersebut mencapai bagian lain menyebar" dari tubuh dan berkembang membentuk tumor
baru di bagian itu disebut tumor sekunder secondary tumor" atau metastasis.
Kadang-kadang sel-sel induk darah di sumsum tulang juga dapat memperbanyak
diri secara tidak )ajar, dan dikenal sebagai kanker darah leukemia", myeloma multipel
dan lim#oma malignum.
Penyebaran kanker dari satu organ tubuh ke organ tubuh lainnya:
2enyebar 2elalui 0ongga 'ubuh, kanker dapat menembus organ berongga pada
tubuh misalnya usus, o!arium, dan lainnya" dengan mengadakan in!asi dan
kemudian tertanam pada tempat yang baru.
2elalui *liran 4im#e, kanker merusak sistem pertahanan tubuh. bila pertahanan
tubuh rusak, maka kelenjar menjadi satu media yang membantu penyebaran kanker.
2elalui *liran darah, penyebaran melalui pembuluh darah merupakan hal yang
paling ditakuti karena dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh lain, baik dekat atau
jauh.
' TUMOR
-stilah tumor digunakan untuk setiap bengkak akibat pembelahan sel, baik kanker
ganas" atau bukan kanker jinak". 'erkadang kata tumor digunakan bagi pembengkakan
yang bukan disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal, seperti radang atau kista.
Suatu tumor ganas tumbuh ke jaringan sekitarnya tanpa mempedulikan batas.
'erkadang tumor tersebut tumbuh seperti sungut menjulai dengan cabang-cabangnya
menyerbu jaringan di sekitarnya, bagaikan pasukan musuh yang merebut suatu daerah.
7aringan sehat yang utuh dirusaknya.
Selain itu tumor cenderung meluas le)at tebaran. Sel-sel kanker tumbuh mele)ati
dinding pembuluh darah dan lim#e, kemudian terlepas dan memaksa masuk ke tempat-
tempat lain di dalam tubuh, di situ sel-sel dapat berasarang dan tumbuh. Sel-sel itu disebut
semaian, suatu nama yang terlalu enteng. $i dalam ilmu kedokteran kita menyebutnya
secara netral sebagai metastasis perpindahan". $i dalam bahasa indonesia, metastasis
lebih tepat disebut anak sebar yang setidaknya melukiskan keganasan orisinal dan
mendasar. Kanker membunuh secara ganas, destrukti#, merusak, dan maligna.
Kejinakan
%erla)anan dengan tumor ganas, tumor jinak mempunyai dinding yang disebut
kapsul. 'umor ini dapat tumbuh ekspansi# dengan menekan ke lingkungannya. -ni terjadi
tanpa in!asi atau in#iltrasi ke dalam jaringan dan organ-organ sekitarnya. &amun tumor ini
dapat amat besar dan karena tekanan pada lingkungannya dan ruang yang tempatinya dapat
menyebabkan masalah serius dan menyebabkan keluhan. 'umor jinak tidak menyebar.
Si#atnya jinak dan disebut benigna.
Kebanyakan kanker bermula dari sel-sel epitel. Kanker-kanker ini disebut
karsinoma. Selain itu, jauh lebih jarang terjadi adalah sarkoma yang bermula dari jaringan
otot. 7aringan lunak lain, dan tulang. Karena jaringan-jaringan ini tidak memiliki sistem
lim#e, seperti organ-organ sel epitel, sarkoma ini tidak menyebabkan penyebaran ke
kelenjar lim#e. &amun, karena penyebarannya le)at darah. 2etastasis sarkoma dapat
terjadi dimana-mana di dalam tubuh khusunya di paru-paru.
4im#oma ganas terjadi di jaringan lim#e, terutama dikelenjar lim#e yang dapat
ditemukan di hampir seluruh tubuh. Proses ganas ini meluas nyaris hanya ke jaringan lim#e
saja. skema 8". Pertumbuhan ganas sel-sel darah meluas di pembuluh saluran darah
sebagai kanker darah. Paling banyak terdapat aneka bentuk leukimia yang berasal dari
berbagai sel darah putih.
Stadium
/ntuk menetukan stadium, umumnya suatu kanker diklasi#ikasikan dulu menurut
sistem '&2 'umor, &ode, 2etastase" :
'umor : besar atau luas tumor asal 'is G tumor belum menyebar ke jaringan
sekitarH '8-F G ukuran tumor"
&ode : penyebaran kanker ke kelenjar getah bening &A G tidak menyebar ke
kelenjar getah beningH &8-; G derajat penyebaran"
2etastase : ada : tidaknya penyebaran ke organ jauh 2A G tidak ada : 28 G ada"
'ujuan klasi#ikasi '&2 adalah untuk perencanaan pengobatan, menentukan prognosis
perkiraan kemungkinan membaik:sembuh", e!aluasi hasil pengobatan, dan juga untuk
pertukaran in#ormasi antar pusat pengobatan kanker untuk rujukan".
Staging stadium" bisa dilakukan dengan menggunakan :
8" Pemindaian:scanning misalnya pemindaian hati atau tulang"
2" Pe)arnaan terhadap jaringan sehingga bila ada kanker jaringan patologis dapat
diketahui.
;" <' <omputed 'omography" atau 20- 2agnetic 0esonance -maging"
F" 2ediastinoskopi
9" %iopsi sumsum tulang.
'erkadang perlu dilakukan pembedahan untuk menentukan stadium kanker. 2isalnya,
suatu laparatomi pembedahan perut" memungkinkan ahli bedah untuk mengangkat atau
mengobati kanker usus besar sambil menentukan penyebaran kanker ke kelenjar getah
bening terdekat.
Sehingga terdapat stadium kanker -, --, --- dan -1, stadium - dan -- disebut juga
stadium dini, sedangkan stadium -----1 disebut juga lokal lanjut atau stadium -1 disebut
juga stadium lanjut atau telah bermetastasis.
I PEMERIKSAAN LA,ORATURIUM KANKER
Pemeriksaan selalu di dahului dengan mencatat ri)ayat penyakit, dilanjutkan
dengan pemeriksaan badan, baru setelah itu akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.
*namnesa
2enanyakan ri)ayat penyakit disebut anamnesa. 7adi anamnesa merupakan suatu
percakapan antara penderita dan dokter, ada baiknya bila hadir orang ketiga atau
keempat, orang yang dipercaya, pasangan, atau anggota keluarga. 'ujuan anamnesa
pertama-tama mengumpulkan keterangan yang berkaitan dengan penyakitnya dan yang
dapat menjadi dasar penentuan diagnosis. 2encatat ri)ayat penyakit, sejak gejala
pertama dan kemudian perkembangan gejala serta keluhan, sangatlah penting.
Perjalanan penyakit hampir selalu khas untuk setiap penyakit yang bersangkutan. Pada
keadaan ini sebaiknya penderita dan dokter saling belajar mengenal. $isini pembicara,
pendengar, penja)ab dan penanya menyeleksi dan mengingat secara sengaja maupun
tidak menginterpretasi semua yang terucapkan dan terjadi selama percakapa itu. @leh
karena itu, kehadiran orang ketiga adalah peting misalnya penderita bersama
pasangannya atau orang kepercayaannya.
Pemeriksaan badan
Pemeriksaan badan harus lengkap dan saksama. 5al ini berarti, mencari dari atas
sampai ba)ah, selalu )aspada terhadap hal-hal khusus yang mungkin ada, sehubungan
dengan kemungkinan adanya proses keganasan.
Pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium , terutama diperiksa tinja, urin, dan darah. *da
banyak pemeriksaan laboratorium guna mengetahui adanya jumlah en=im, hormon,
produk buangan dari pertukaran =at dan mineral. Pemeriksaan ini memberi keterangan
mengenai berbagai proses didalam tubuh atau keadaan organ-organ tertentu.
Pemeriksaan laboratorium biasa disebut dengan tes penanda kanker tumor sering
juga disebut dengan tes tumor marker. Penanda tumor adalah suatu substansi yang
dihasilkan oleh sel kanker atau substansi dari sel tubuh yang bereaksi terhadap sel
kanker tersebut . Penanda tumor ini dapat dideteksi pada jaringan kanker tersebut juga
pada sirkulasi dalam cairan tubuh seperti darah,cairan otak, ludah, air kemih dll. Pada
kesempatan ini kita membahas penanda kanker tumor secara spesi#ik yang dilepaskan
kesirkulasi darah sehingga substansi ini pada dasarnya dapat ditemukan dalam darah
melalui suatu prosedur pemeriksaan laboratorium khusus. 'etapi masalahnya adalah
penanda kanker tumor ini tidaklah selalu spesi#ik untuk satu jenis kanker tertentu saja,
ini artinya satu penanda tumor dapat dilepaskan oleh berbagai jenis kanker yang
berbeda. $emikian juga dalam kenyataannya bah)a pada stadium dini suatu kanker
biasanya belum ada penanda kanker tumor dilepaskan ke dalam darah. 2eningkatnya
kadar suatu penanda tumor atau kanker ,maka dokter dapat mempunyai dugaan lebih
kuat atau dugaan a)al bah)a seseorang patut di)aspadai menderita suatu kanker atau
tumor tertentu. $alam penelitian juga ternyata bah)a berbagai kelainan bersi#at jinak
,ternyata dapat meningkatkan kadar penanda kanker tumor dalam peredaran darahnya
penanda kanker ini dapat digunakan sebagai pendugaan a)al saja sehingga harus
dilakukan pemeriksaan lain yang dapat membuktikan adanya kanker atau tumor. 7adi
dokter akan melakukan pemeriksaan #isik secara lebih mendalam, pemeriksaan
penunjang yang diperlukan seperti #oto 0adiologi rontgen , <' Scan, /S( atau 20-
dll.
Sinar rontgen adalah dan tetap merupakan sinar penion , yaitu ada radio akti#itas
jadi mempunyai e#ek emnimbulkan kanker . @leh karena itu, e#ek berman#aat selalu
harus dibandingkan dengan akbiat ganasnya . 7adi sinar rontgen sebaiknya digunakan
sedikit mungkin.
2acam-macam penanda tumor:
<ancer *ntigen <*-829": penanda tumor ini dihasilkan oleh berbagai sel, tapi
terutama oleh sel kanker indung telur. <*-829 kurang terbukti untuk digunakan
sebagai deteksi dini kanker indung telur tapi dapat digunakan untuk memonitor
apakah anda terkena kanker kembali.
<ancer *ntigen <* 89-;" atau <* 2C-2B atau 'ruIuant 0-*: penanda tumor
ini biasanya tinggi pada kanker payudara. Penanda ini digunakan untuk melihat
keberhasilan terapi kanker payudara yang sudah metastase dan adanya kanker
ulangan pada kanker payudara stadium 2 dan stadium ;. Karena <* 89-; dan
<* 2C-2B dapat dilepaskan oleh berbagai sel kanker lainnya, maka tidak dapat
digunakan sebagai deteksi kanker payudara.
<alcitonin: ini merupakan satu-satuya penanda tumor yang dapat digunakan
untuk mendeteksi dini kanker kelenjar gondok tiroid" jenis medullary.
<hromogranin * <g*": ini merupakan penanda tumor yang dapat mambantu
diagnosa kanker neuroendokrin misalnya kanker paru dan neuroblastoma
kanker pada mata".
Prostate-Spesi#ic *ntigen PS*": penanda tumor ini meninggi baik dalam
kondisi tumor jinak maupun tumor ganas pada prostat. PS* berguna dalam
menilai keberhasilan terapi bedah ataupun radiasi pada kanker prostat.
5uman <horionic (onadtropin 5<(": penanda tumor ini meninggi pada
kanker testis, kanker indung telur, dll. 5<( dapat digunakan untuk menilai
keberhasilan terapi pada kanker tersebut. 'api 5<( dapat digunakan sebagai
deteksi kanker choriocarcinoma kanker pada rahim" pada kehamilan anggur
dan menilai keberhasilannya tercapai.
<arcinoembryonic *ntigen <,*": penanda tumor ini meninggi pada kanker
kolon usus besar", pankreas, lambung dan rektum. <,* digunakan untuk
menilai apakah terjadi penyebaran sel kanker metastase" pada kanker kolon-
rektum dan menilai keberhasilan terapi.
*lpha-#etaprotein *+P": penanda tumor ini meninggi pada kanker hati
hepatoseluler" dan kanker indung telur dan testis jenis germ cell". *+P
dilakukan untuk mendiagnosa dan memonitor kanker hati hepatoma".
%eta-2-microglobulin %22": penanda tumor ini meninggi pada multiple
myeloma, kanker darah leukimia lim#ositik kronik" dan lim#oma. %22
berguna untuk menentukan tingkat keparahan kanker, semakin tinggi maka
semakin jelek peluang kedepannya. %22 juga digunakan untuk menilai
keberhasilan terapi multiple myeloma.
'es laboratorium lain:
'es alkaline phospatase atau disingkat *4P", yaitu suatu tes laboratorium di
mana kadar *4P yang tinggi menunjukkan adanya sumbatan empedu atau
kanker yang telah bermetastasis ke arah hati atau tulang.
%lood /rea &itrogen atau disingkat %/&", yaitu tes yang digunakan untuk
menge!aluasi #ungsi ginjal dalam spektrum yang luas, membantu mendiagnosis
kelainan pada ginjal, dan memantau pasien dengan kelainan:kegagalan ginjal
yang akut:kronik
<omplete %lood <ount atau disingkat <%<", merupakan tes menganalisis
darah secara keseluruhan, meliputi sel darah merah, sel darah putih,
hemoglobin, dan hematokrit. 'ujuannya adalah untuk membantu diagnosis
mengenai penyakit-penyakit darah, termasuk di antaranya kanker darah.
+ecal @ccult %lood 'est atau disingkat +@%'", yaitu tes untuk mendeteksi
dini adanya kanker kolon. Selain itu juga dapat digunakan untuk mendeteksi
tanda-tanda dari penyakit anemia.
/rinalisis, yaitu alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi substansi
asing:material sel yang terdapat pada urin terkait dengan abnormalitas
metabolik atau kelainan ginjal.
( DIAGNOSA
$iagnosis kanker masih menyisakan sekurang-kurangnya enam pertanyaan jenis
kanker apaJ, peluasan sampai stadium berapa , beapaderajat keganasan tumornya,
pemeriksaan apa yang diperlukan untuk semua iniJ Penangan mana yang terbaik dan
sementara itu J keadaan penderita kanker ini J dan juga bagaimana dengan keluarganya J
Pada kanker perlu ditentukan nama dan luas penyakit. Selain itu, kita harus memerlukan
gambaran saksama mengenai keadaan pasien dan berbagai organnya. 2engenai nama, ada
banyak jenis kanker yang berbeda, namun kita harus mengetahui juga terdiri atas jenis sel
apa, dan seberapa ganasnya sel-sel ini. /ntuk kanker derajat keganasan sangat
penting.harapan akan keberhasilan penanganan, untuk sebagian besar keadaan bergantung
pada derajat keganasannya. 5al itu menentukan pilihan penanganan: operasi, penyinaran,
kemoterapi atau kombinasi dari metode-metode ini. Kedua, diperiksa meluasnya proses
ganas. $an akhirnya memikirkan masalah penanganan hal tersebut.
$iagnosis kanker de#inti# ditetapkan atas dasar pemeriksaan mikroskopik dari
jaringan atau sel, secara berurutan disebut pemeriksaan histologi dan sitologi.
Pemeriksan histologi
7aringan diperoleh le)at, selain pemriksaan jaringan secara mikroskopis, berbagai
pemeriksaan tambahan dilakukan untuk menetapkan aneka si#at dan kekhususan khas
dari tumor. Kebanyakan pemeriksaan makan )aktu sekitar seminggu. %iopsi, jaringan
yang diambil berupa biakan. Pada pemeriksaan kanker secara ilmiah , memang
digunakan biakan dari sel-ssel kanker, 2isalnya pada pemeriksaan obat-obatanH jadi,
hal itu tidak ada hubungannya dengan diagnosisnya.
Pemeriksaan sitologi
sel dapat diperoleh tanpa operasi, misalnya dengan menyedot menggunakan jarum
halus yang disebut bioksi#ungsi atau bioksi jarum halus. Seperti setiap pemeriksaan
lain, mungkin juga terjadi yang sebaliknya, yaitu hasil negati# palsu. $alam hal ini
tidak ditemukan penyimpangan yang menunjuk kek kanker. 7aidi hasilnya menjadi
tidak ada tanda-tnda keganasan sementara dari perjalanannya penykitnya ternyata ada
kanker.pada keadaan ini bioksi atau#ungsi tidak sampai mencapai daerah tumor
ganasnya.
Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala tampak atau melalui
screening. Kedua metode ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang biasanya
membutuhkan sebuah biopsi. %eberapa kanker ditemukan secara tidak sengaja pada saat
e!aluasi medis dari masalah yang tak berhubungan.
Karena kanker juga dapat disebabkan adanya metilasi pada promotor gen tertentu,
maka deteksi dini dapat dilakukan dengan menguji gen yang menjadi biomarker untuk
kanker. %eberapa jenis kanker telah diketahui status metilasi biomarker-nya. 2isalnya
untuk kanker payudara dapat digunakan biomarker %0<*, sedangkan untuk kanker
kolorektal dapat menggunakan biomarker SoK8C.
Pemeriksaan histopatologik, untuk menentukan jenis kanker serta metastasis
kanker, dan pengukuran derajat kanker, meliputi grading dan staging.
8. (rading merupakan penilaian terhadap seberapa besar perkembangan di#erensiasi"
dari tumor atau neoplasma, jumlah mitosis di dalam tumor, serta derajat perbedaan
antara sel kanker dan sel normal. (rading disimbolkan (" membagi di#erensiasi
sel kanker sebagai berikut:
(-L 'idak bisa dinilai
(-8 (rade rendah $i#erensiasi baik
(-2 (rade menengah $i#erensiasi menengah
(-; (rade tinggi $i#erensasi buruk
(-F *naplastik *naplastik
2. Staging merupakan suatu penilaian yang mampu mendeskripsikan seberapa jauh
kanker telah menyebar. 5al-hal yang menjadi pertimbangan dalam staging adalah
ukuran tumor:lesi primer, seberapa dalam penetrasi tumor tersebut, in!asi terhadap
organ di sekitarnya, luas penyebaran ke kelenjar getah bening regional, serta organ
yang berada jauh dari tumor primer namun ikut terkena kanker apabila ada". Pada
umumnya staging menggunakan dua metode, yaitu metode '&2 'umors, &odes,
2etastases" dan metode *7< *merican 7oint <ommittee".
a. Pada metode '&2, ' menjelaskan ukuran tumor, & menjelaskan keterlibatan
kelenjar getah bening regional, dan 2 menjelaskan ada tidaknya metastasis.
'8, '2, ';, dan 'F menunjukkan ukuran lesi primer yang semakin besar. &A,
&8, &2, dan &; menunjukkan keterlibatan progresi# kelenjar getah bening,
sedangkan 2A dan 28 menunjukkan ada dan tidak adanya metastasis.
b. Pada metode *7<, kanker dibagi menjadi stadium A sampai -1,
menggabungkan ukuran lesi primer, keterlibatan kelenjar getah bening, dan
metastasis.
$eteksi dini ini sangat penting. Pada beberapa kanker seperti kanker kolorektal
apabila diketahui sejak dini peluang untuk sembuh lebih besar. Selain itu, deteksi dini
dapat memudahkan dokter untuk memberikan pengobatan yang sesuai.
K KOMLPIKASI
Kanker, pada a)alnya biasanya hanya berupa massa kecil yang tidak memberi
gejala apapun, 2asalah baru mulai terasa ketika kanker mulai mempengaruhi jaringan di
sekitarnya dengan tumbuh ke dalam atau sampai mendorong jaringan di sekitarnya
sehingga menyebabkan iritasi atau tekanan pada organ-organ itu. Karena si#atnya yang
cenderung mengalahkan jaringan disekitarnya itulah, maka timbul komplikasi kanker.
%erikut ini adalah macam-macam komplikasi kanker yang biasanya muncul:
8. <ardiac 'amponade. Komplikasi jantung yang ini terjadi ketikaada cairan yang
menumpuk di dalam struktur berbentuk seperti kantung, misalnya kantung yang
mengelilingi jantung. <airan ini membuat tekanan pada jantung dan mengganggu
kemampuannya untuk memompa darah.
2. Pleural ,##usion. 'erjadi karena penumpukan cairan dalam struktur kantung di
sekitar paru-paru, yang menyebabkan na#as menjadi pendek.
;. Superior 1ena <a!a Syndrome. 'erjadi ketika sebagian kanker atau seluruhnya
menyumbat pembuluh pembuluh ca!a superior" yang mengeringkan darah dari
bagian atas pembuluh ca!a superior sehingga menyebabkan pembuluh di bagian
atas dada dan leher menjadi bengkak, >ajah, leher dan bagian atas dada bisa
menjadi bengkak karenanya.
F. Spinal <ord <ompression. 'erjadi ketika kanker menekan tulang belakang atau
sara# tulang belakang, menyebabkan rasa sakit dan kehilangan #ungsi seperti
berkemih.
9. %rain $ys#unction. 'erjadi ketika #ungsi otak tidak berjalan normal karena kanker
yang berkembang di dalamnya, baik jika itu kanker otak primer atau lainnya.
(ejala yang muncul pada kasus seperti ini bisa beragam, seperti pusing,
mengantuk, sakit kepala, penglihatan tidak normal, perasaan tidak nyaman yang
tidak jelas, lemah, mual, muntah, dan kejang.
D. Pendarahan. Ketika kanker berkembang ke dalam dan mengikis pembuluh darah di
sekitarnya, maka pembuluh darah itu menjadi rentan untuk terluka, meradang, atau
sobek. Pendarahan bisa terjadi pada daerah yang mengandung banyak pembuluh
darah besar, seperti leher dan dada. Kanker bisa berdarah karena selnya tidak
menempel dengan baik dan pembuluh darahnya rapuh. Pendarahan ini bisa ringan
maupun berat. *)alnya hanya bisa dideteksi dengan tes. Seperti pada kasus kanker
usus tahap pertama. Pada kanker tahap lanjut, pendarahan bisa sangat parah
sehingga mengancam nya)a.
C. &yeri. %iasanya kanker tidak menyakitkan. (ejala a)alnya seringkali penderita
merasa tidak nyaman. &amun kemudian rasa nyeri menjadi tidak tertahankan.
'etapi tidak semua jenis kanker menyebabkan rasa nyeri yang hebat.
E. Kehilangan %erat badan dan 0asa 4elah. /mumnya, penderita kanker akan
kehilangan berat badannya dan merasakan perasaan selalu lelah yang akan semakin
buruk seiring dengan berkembangnya kanker. *palagi jika sampai terjadi anemia.
B. Pembengkakan Kelenjar (etah %ening. Ketika kanker mulai terbentuk, organ
pertama yang langsung memberikan reaksi adalah kelenjar getah bening. %iasanya
kelenjar getah bening akan membengkak, tidak terasa sakit, tapi kelenjar ini
menjadi keras seperti karet.
8A. $epresi. Kenyataan bah)a kanker merupakan penyakit yang relati# sangat sulit
disembuhkan, maka penderitanya menjadi sangat mudah terserang depresi. $epresi
ini biasanya berkait dengan rasa sakit dan terutama ketakutan pada kematian.
L PEN1EGA'AN KANKER
Pre!ensi dapat dilakukan dalam tiga tara#: primer, sekunder dan tersier. Pada
pre!ensi primer, diupayakan untuk mencegah penyakitnyaH pada pre!ensi sekunder,
tujuannya adalah untuk meningkatkan kemungkinan penyembuhan dengan penanganan
pada stadium pendahuluan atau stadium dini dan pada pre!ensi tersier, diupayakn untuk
menyembuhkan secara lebih cepat dan lebih baik serta mencegah timbulnya residi#
kekambuhan".
Pre!ensi primer berarti pencegahan kontak terhadap =at-=at yang menyebabkan
kanker atau keadaan yang meningkatkan resiko, seperti asap rokok, pola makan yang tidak
bijaksana, sinar yang membahayakan dan in#eksi !irus tertentu. Kemungkinan ini ada pada
lebih dari separuh dari semua kasus kanker.
Pergi ke dokter apabila ada keraguan atau keluhan termasuk pre!ensi primer. %ila
tidak untuk mencegah bertambah buruknya keadaan. >5@ sudah lama mengeluarkan
da#tar gejala yang merupakan pertanda bagi kanker sehingga perghi ke dokter jelas perlu.
%eberapa diantaranya adalah suara serak atau batuk yang berkepanjangan, borok yang
tidak sembuh-sembuh, benjol-benjol dan bengkak kulit, kesulitan menelan, perdarahan,
berubahnya pola buang air, dan kehilangan berat badan.
Sebagaimana halnya dengan kasus-kasus lain, bagaimana bila kanker tidak dapat
dihindari dan dicegah dengan peraturan atau cara sederhana, seperti tidak merokok,
menghindari penyinaran, makanan ber!ariasi, hidup bijaksana dan melindungi diri
terhadap !irusJ 7a)abannya adalah pre!ensi primer berhenti disini. *pabila tidak
diketahui apa yang menjadi peresiko atau penyebabnya, hal tersebut tentu tidak dapat
disingkirkan atau dihindari. $alam hal ini, semua peraturan, larangan, instruksi atau cara
hiup yang dianjurkan tidaklah berguna.
Pada pre!ensi sekunder diupayakan untuk secara dini mencari dan menetapkan
adanya stadium pendahuluan kanker #ase praganas" atau mendiagnosis kanker, sebelum
ada keluhan atau gejala-gejala stadium praklinis". 2aksudnya adalah menetapkan
diagnosis pada suatu stadium, saat belum ada kanker atau mengusutnya pada stadium
begitu dini, sehingga kankernya dapat disembuhkan dengan penanganan relati# sederhana.
&amun hanya pada jenis-jenis kanker tertentu ada kemungkinan untuk menentukan
stadium pendahuluan kanker. *pabila kemungkinan ini ada, dengan penanganan,
berkembagnya kanker dapat dicegah.
Pada pre!ensi tersier, diupayakan untuk mencegah memburuknya keadaan. 5al ini
mencakup pemberian atau meminum obat-oatan tertentu yang menghalangi atau
menghambat perkembangan kanker yag sudah ada. $i sini juga termasuk perubahan gaya
hidup, karena gaya hidup dan pola makan tertentu memudahkan terjadinya kanker. $i sini
yang jelas penting adalah mengatur, menyesuaikan, dan mengoreksi hal tersebut.
5ubungan karsinogen langsung antara bahan makanan tertentu dan jenis kanker tertentu
belum terbukti.bahan makan yang menyembhkan kanker juga tidak di kenal. &amun
konsumsi sayuran dan buah-buahan secara teratur dapat mengurangi resiko.
8. $iet
$iet )arna makanan, terutama sayur dan buah-buahan, sangat baik untuk
kesehatan, terutama dalam mencegah kanker. (agasan diet ini adalah bah)a pada
makanan dengan )arna spesi#ik, terdapat =at gi=i spesi#ik pula. Semakin kuat
)arna sayur dan buah, kandungan =at gi=inya juga semakin banyak.
-nilah beberapa diet dasar dalam sistem kode )arna 5eber:
2erah. Sayur dan buah ber)arna merah kaya likopen, yang mampu
mengurangi risiko kanker. <ontohnya tomat dan semangka.
7ingga. 2akanan jenis ini mengandung al#a dan betakaroten, yang baik untuk
menghambat terjadinya kanker. <ontohnya )ortel dan mangga.
7ingga atau kuning. >arna jingga atau kuning ini mengindikasikan adanya
kandungan !itamin < yang baik untuk melindungi sel tubuh. Selain itu juga
mengandung betacryptoKanthin, salah satu dari banyak komponen karotenoid.
Mat gi=i jenis ini bisa didapat dari jeruk, pepaya, dan nektar.
Kuning atau hijau. Sayur ber)arna hijau tinggi karotenoid, lutein, dan
=eaKanthin yang berkontribusi bagi kesehatan mata. Mat gi=i ini terkandung
pada bayam dan sayuran ber)arna hijau lainnya, kacang hijau, dan alpukat.
5ijau. Sayuran jenis ini mengandung sul#oraphane, isothiocyanate, dan
indoles, yang menurut 5eber dapat merangsang le!er untuk membuat
komponen yang dapat memecah kimia)i penyebab kanker. <ontohnya
brokoli, kubis, bok choi, serta kubis brussel.
Putih atau hijau. 2akanan ini mengandung #la!onoid yang dapat melindungi
membran sel. Sumber pangan yang bisa diman#aatkan adalah ba)ang putih,
ba)ang bombai, seledri, dan pir.
2. 1itamin dapat mencagah
Penelitian yang dilakukan $r $a!id +eldman dari uni!ersitas <ali#ornia pada
mencit. Penelitian itu membuktikan bah)a !itamin $ dalam dosis biasa dapat
memperlambat, bahkan dapat menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker prostat. 5asil
penelitian tersebut mendukung bukti epidemiologis yang menunjukkan bah)a pria
dengan cadangasel-sel prostatn !itamin $ dalam tubuh rendah beresiko lebih besar
terjangkit kanker prostat.
Percobaan-percobaan terdahulu menunjukkan bah)a sel-sel prostat , baik yang
normal maupun sel tumor, mempunyai reseptor terhadap !itamin $ yang
memungkinkan sel-sel itu memberi respon atau mengikat !itamin tersebut. 7ika
!itamin $ tertangkap oleh reseptor itu, maka sel-sel tidak lagi dapat membelah diri
terus-menerus secara abnormal, sehingga tumor tidak terbentuk, kata $r +eldman.
%eberapa penelitian sebelumya segaris dengan penelitian +eldman. Salah satu
diantaranya adalah penelitian di /ni!ersitas $uke di $urham, yang menyimpulkan
bah)a tingkat kandungan !itamin $ dalam tubuh dapat dipakai untuk memperkirakan
risiko seorang pria terjangkit kanker prostat. Kandungan !itamin $ dalam darah pada
hampir 2AA pria yang didiagnosa mengidap kanker prostat memang lenbih rendah
secara signi#gikan dibanding pada pria-pria berusia sama yang tidak meiliki kanker
prostat.
Percobaan lain menunjukkan bah)a kaum pria yang kurang terpapar radiasi
ulatra!iolet /1", beresiko lebih besar terjangkit kanker protat. 0adiasi /1 adalah
sumber utama !itamin $. kenyataan ini mendukung hipotesis bah)a kadar !itamin $
yang rendah membuat pria rentan terhadap kanker di sistem reproduksi ini.
%erdasarkan penelitian diatas dapat kita simpulkan bah)a !iatamin $ dapat
mencegah terjadinya kanker prostat.
;. Pengobatan Pencegahan
F. 1aksinasi
9. /ji (enetik
D. Penyaringan Screening"
Kanker lebih sering terjadi pada kelompok usia yang lebih tua, skrining kanker
biasanya disarankan untuk orang yang berusia di atas FA tahun. @rang yang termasuk
dalam kelompok berisiko tinggi, misalnya yang memiliki ri)ayat keluarga dengan
kanker, harus mempertimbangkan untuk memulai skrining di usia ;A-an.
'es skrining ber!ariasi, mulai dari penentuan tanda-tanda tumor dalam darah, sinar
L dan metode endoskopi inter!ensi. Klik di sini untuk membaca in#ormasi lebih lanjut
tentang 'es Skrining untuk %erbagai 7enis Kanker yang /mum.
/saha lainnya untuk menghindari kanker:
8. 5indari stres, sedih, pesimis, depresi, dan lain-lain yang bersi#at negati# dan ubah
konsisi mental anda menjadi positi# seperti bebas stres, optimis, senang hati,
proakti#, dan lain-lain. Sikat batin negati# dapat meningkatkan kadar asam tubuh
yang disukai kanker.
2. 7alankan pola diet yang sehat dengan menjaga berat badan yang ideal di mana
terjadi kesesuaian antara berat badan dengan tinggi badan. %ila perlu jalani saja
pola diet !egetarian yaitu diet yang mengandalkan asupan nutrisi alami nabati
seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayur-sayuran dan buah-buahan.
;. Perhatikan makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum setiap hari.
2akanan minuman berserat tinggi, mengandung sayuran hijau, bebas bahan kimia
serta sedikit mengandung lemak he)ani akan membantu kita untuk memberantas
dan mencegah sel kanker yang membahayakan kita.
F. 2akanan yang diolah dengan cara dibakar dan diasapi mengandung banyak =at
radikal bebas yang memicu kanker. Sebaiknya perbanyak mengolah makanan
dengan cara direbus. /ntuk sayuran sebaiknya tidak dimasak terlalu lama agar
kandungan nutrisi tidak banyak yang rusak karena suhu panas.
9. %atasi pemakaian gula dan garam pada makanan dan minuman kita karena pada
dasarnya sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. /bah selera kita dari rasa hambar :
ta)ar, asin dan manis menjadi pahit dan asam. 7angan pula banyak-banyak
mencampur bahan kimia pada makanan kita.
D. Konsumsilah =at yang mampu mencegah atau mela)an kanker yang baik untuk
tubuh kita seperti !itamin *, 1itamin <, teh hijau, dan lain sebagainya yang
mengandung =at antioksidan. 'erlalu banyak !itamin dan =at lain pun tidak baik
untuk badan kita, sehingga kita harus terus memperhatikan batasan kandungan gi=i
kita agar tidak kekurangan atau kelebihan.
C. /bah pola hidup kita menjadi lebih baik dengan tidak menggunakan narkoba, tidak
merokok, tidak minum minuman keras mengandung alkohol yang merusak
kesehatan. (anti saja kebiasaan buruk tersebut dengan yang baik seperti makan
sayur atau buah segar dan bersih.
E. $engan olah raga yang teratur maka tubuh kita akan kaya akan oksigen yang sangat
tidak disukai kanker karena kangker sangat menyukai inang yang tidak banyak
oksigennya.
B. 7aga kondisi lingkungan kita dari masalah-masalah yang memicu kanker seperti
polusi udara yang penuh polusi dapat menimbun =at radikal bebas seperti asap dan
debu. Polusi lainnya pun dapat membuat kita stress yang juga memicu
pertumbuhan sel kanker.
M TERAPI KANKER
Pengobatan Kon!ensional
N Pengobatan dengan Kemoterapi
'erapi ini menggunakan obat-obatan misalnya saja golongan siklo#os#amid,
methotreksat, dan 9-#lurorasil. Kemoterapi bisa diberikan secara tunggal satu
macam obat saja" atau kombinasi, dengan harapan bah)a sel-sel yang resisten
terhadap obat tertentu juga bisa merespon obat yang lain sehingga bisa diperoleh
hasil yang lebih baik. Prinsip kerja pengobatan ini adalah dengan meracuni atau
membunuh sel - sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan
pertumbuhannya agar tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-gejala yang
disebabkan oleh kanker. Kemoterapi terkadang merupakan pilihan pertama untuk
menangani kanker. Kemoterapi bersi#at sistematik, berbeda dengan radiasi atau
pembedahan yang bersi#at setempat, karenanya kemoterapi dapat menjangkau sel-
sel kanker yang mungkin sudah menjalar dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Penggunaan kemoterapi berbeda-beda pada setiap pasien, kadang-kadang sebagai
pengobatan utama, pada kasus lain dilakukan sebelum atau setelah operasi dan
radiasi. 'ingkat keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung jenis
kankernya. Kemoterapi biasa dilakukan di rumah sakit, klinik s)asta, tempat
praktek dokter, ruang operasi )alaupun jarang dilakukan" dan juga di rumah oleh
pera)at, penderita sendiri, atau anggota keluarga lainnya".
,#ek samping kemoterapi adalah terjadi penurunan jumlah sel-sel darah
akan kembali normal sekitar seminggu kemudian", in#eksi ditandai dengan panas ,
sakit tenggorokan, rasa panas saat kencing, menggigil dan luka yang memerah,
bengkak, dan rasa hangat", anemia, pendarahan seperti mimisan, rambut rontok,
kadang ada keluhan seperti kulit yang gatal dan kering, mual dan muntah, dehidrasi
dan tekanan darah rendah, sembelit:konstipasi, diare, gangguan sistem syara#.
N Pengobatan dengan 'erapi Penyinaran 0adiasi: 0adioterapi"
'erapi ini menggunakan sinar-L dengan dosis tertentu sehingga dapat
merusak $&*. 'erapi radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi
untuk mengecilkan tumor. 0adiasi dilakukan dalam usaha menghancurkan jaringan-
jaringan yang sudah terkena kanker.
,#ek samping penyinaran adalah mual dan muntah, penurunan jumlah sel
darah putih, in#eksi:peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar matahari,
rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan dapat menyebabkan
kebotakan.
N Pengobatan dengan pembedahan
Pembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang paling tua.
%eberapa kanker sering dapat disembuhkan hanya dengan pembedahan jika
dilakukan pada stadium dini.
N Pengobatan dengan terapi kombinasi
/ntuk beberapa kanker, pengobatan terbaik merupakan kombinasi dari
pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi. Pembedahan atau penyinaran mengobati
kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi bertujuan membunuh sel-
sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan maupun penyinaran.
'erkadang penyinaran atau kemoterapi dilakukan sebelum pembedahan untuk
memperkecil ukuran tumor atau setelah pembedahan untuk menghancurkan sisa-
sisa sel kanker yang mungkin tersisa.
N 'erapi Proton
'erapi proton seperti halnya radioterapi, bekerja dengan cara mengarahkan
partikel ion energetik yakni proton menuju tumor sasaran. Partikel proton ini
merusak $&* sel sehingga menyebabkan kematian sel tumor. Karena laju
pembelahan sel yang tinggi serta kemampuannya menjadi berkurang untuk
memperbaiki kerusakan $&*, sel kanker peka terhadap serangan partikel proton
ini pada $&* sel kanker.
N -munoterapi
'erapi kanker dengan meggunakan imun berlandaskan pemeriksaan imun,
yakni #ungsi #isiologi sistem imun untuk mengenali dan menghancurkan klonal sel
yang telah berubah si#at sebelum sel tersebut tumbuh menjadi tumor serta
membunuh sel tumor jika sel tumor tersebut telah terbentuk.
Sistem imun tersusun dari berbagai tipe sel, diantaranya, sel dendrit yang
disebut sebagai sel penghadir antigen yang bekerja menangkap antigen dan
menunjukkan mereka ke sel-sel lain yang disebut sel e#ektor misal, lim#osit '
sitotoksik". 7ika molekul yang hadir dilabeli sebagai bahaya, maka sistem imun
menyusun respon spesi#ik untuk menghilangkan bahaya tersebut.
N 'hera<-2 &imotu=umab"
'hera<-2 &imotu=umab" merupakan pengobatan kanker terbaru. 'arget
'hera<-2 &imotu=umab" yakni suatu antibodi monoclonal reseptor epidermal
gro)th #actor ,(+0 G ,pidermal (ro)th +actor 0eceptor". ,+(0 ini adalah pintu
pembelahan pada sel kanker. *danya ,(+0 ini pada jaringan tubuh pasien kanker
dalam jumlah berlebih menjadi penanda bah)a penyakit kanker pasien menjadi
lebih cepat memburuk. %ila ,(+0 pada tubuh pasien penderita kanker ini ditutup,
maka pertumbuhan sel kanker pun akan berhenti
'erapi ini menjadikan =at yang membuat pertumbuhan kanker sebagai
target pengobatan. *rtinya, terapi ini membuat =at-=at perangsang bertumbuhnya
kanker sebagai target. 'erapi target ini menggunakan obat yang diinjeksikan ke
dalam tubuh pasien. $itemukannya terapi target terhadap ,(+0 ini membuka
peluang lebih berhasilnya terapi kanker disertai peningkatan harapan dan kualitas
hidup pasien. 'erapi ini tidak membutuhkan sistem imun pasien untuk bersikap
akti# mela)an kanker
Pengobatan 5erbal
Pengobatan herbal adalah suatu pengobatan menggunakan berbagai macam ekstrak
dari tumbuh-tumbuhan tanaman obat", contohnya, ekstrak dari keladi tikus ,Ktract
'yphonium +lagelli#orme" yang dikombinasikan dengan bahan alami lainnya yang
diolah secara modern, yang dapat membantu detoKi#ikasi jaringan darah dan
menstimulasi system kekebalan tubuh untuk bersama-sama memberantas sel kanker.
Pengobatan herbal adalah salah satu alternati# pengobatan yang telah banyak terbukti
keampuhannya selain pengobatan yang dilakukan secara modern:kon!ensional.
Penggunaan herbal untuk mengobati kanker tidak muncul begitu saja. *da beberapa
pendekatan yang mendasari pengobatan dengan bahan baku tersebut, yaitu sebabagi
berikut:
1) Konsep dari hasil penelitian bah)a kanker bersi#at re!ersible bisa normal kembali"
2" Konsep menghambat pertumbuhan kanker. Kanker tumbuh karena karsinogen dan
lingkungan yang mendukung mutasi genetis pertumbuhan. 7ika karsinogen dan
lingkungan tersebut ditiadakan, pertumbuhan kanker akan terhambat.
;" Konsep penuaan sel kanker. 7ika pertumbuhannya dihambat, maka sel kanker
tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang, kemudian tua dan mati.
F" Konsep memperkuat sel lain di sekitar kanker. Kanker berkembang dengan cara
menyerang sel yang ada disekitarnya, sehingga dengan memperkuat sel sehat di
sekitarnya akan terbentuk pertahanan sel yang dapat menahan sel kanker.
N KANKER DAN GI5I
Pada penderita kanker, kebutuhan gi=i meningkat karena:
<edera pada sel serta jaringan yang berhubungan dengan terapi seperti
pembedahan, radioterapi atau kemoterapi
Komplikasi terapi seperti in#eksi
Keadaan hipermetabolik pada proses malignitas yang lanjutH dan
Penggunaan nutrien yang tidak e#ekti#.
Peningkatan kandungan protein dalam makanan diperlukan untuk perbaikan
jaringan akibat luka pembedahanH pembentukan jaringan guna menggantikan populasi sel
berproli#erasi cepat yang rusak karena kemoterapi, seperti sel mukosa gastrointestinal serta
sel sumsum tulangH dan untuk pencegahan katabolisme simpanan protein !iseral serta
rangka. Peningkatan kebutuhan kalori dalam bentuk karbohidrat dan lemak diperlukan
untuk menghasilkan kalori siap 8C pakai sebagai bahan bakar guna memenuhi kebutuhan
energi bagi pemulihan sesudah pembedahan, seperti untuk perna#asan dalam dan batuk.
*supan kalori akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk mempertahankan simpanan
proteinnya sehingga protein tubuh tidak dikatabolisasi (ail 2. >ilkes, 2AAA: 2D".
O PATO3ISIOLOGI MALNUTRISI PADA KANKER
Kanker dapat menyebabkan e#ek merugikan yang berat bagi status gi=i. 'idak
hanya sel kanker yang mengambil =at gi=i dari tubuh pasien, tapi pengobatan dan akibat
#isiologis dari kanker dapat mengganggu dalam mempertahankan kecukupan gi=i.
%eberapa e#ek potensial dari kanker terhadap gi=i 2ary <ourtney 2oore, 8BBC: 898"
meliputi:
Kehilangan berat badan akibat:
%erkurangnya makanan yang masuk, mungkin diinduksi oleh perubahan kadar
neotransmiter serotin" pada susunan sara# pusatH peningkatan kadar asam laktat
yang diproduksi oleh metabolisme anaerob, metode metabolisme yang disenangi
oleh tumorH stres psikologis, disguesia perubahan dalam pengecapan"H dan tidak
suka terhadap makanan tertentu. Sekitar CAO dari indi!idu dengan kanker
mengalami keengganan atau tidak suka pada makanan tertentu, rupanya karena
perubahan ambang pengecapan terhadap beberapa komponen bau dan rasa.
2eningkatnya kecepatan metabolisme basal.
2eningkatnya glukoneogenesis produksi glukosa dengan pecahan glikogen,
lemak, dan protein tubuh" yang disebabkan oleh ketergantungan tumor pada
metabolisme anaerob.
Penurunan sintesis protein tubuh
Kakeksia kanker adalah bentuk malnutrisi berat yang ditandai dengan anoreksia,
cepat kenyang, penurunan berat badan, anemia, lemah, kehilangan otot. >alaupun
dukungan gi=i yang adekuat dapat membantu mencegah kehilangan otot dan berat badan,
hanya terapi kanker yang sukses yang dapat memperbaiki:mengembalikan sindrom
kakeksia kanker ini.
KANKER PROSTAT
"" Pr6stat
""" Anat67i
Prostat adalah organ genital yang hanya di temukan pada pria karena
merupakan penghasil cairan semen yang hanya dihasilkan oleh pria.
Prostat berbentuk piramid, tersusun atas jaringan fibromuskular yang
mengandung kelenjar. Prostat pada umumnya memiliki ukuran dengan
panjang 8,29 inchi atau kira ? kira ; cm, mengelilingi uretra pria. (ambar
2.8"
Keterangan :
Urinary bladder G Kandung kemih
Seminal vesicle G 1esikula seminalis
Prostate G Prostat
Opening of ejaculatory duct G muara duktus ejakulatorius
Urogenital diaphragm G dia#ragma urogenital
Bulbourethtral (Copwers gland G kelenjar bulborethral
!ectovesical ("enonvilliers fasciaG lapisan $enon!illiers
Sumber : K. @5, >illiam 2AAA"
(ambar 2.8. @rgan prostat pada pria
$alam hubungannya dengan organ lain, batas atas prostat bersambung
dengan leher bladder atau kandung kemih. $i dalam prostat didapati uretra.
Sedangkan batas ba)ah prostat yakni ujung prostat bermuara ke
eksternal spinkter bladder yang terbentang diantara lapisan peritoneal. Pada
bagian depannya terdapat simfisis pubis yang dipisahkan oleh lapisan
ekstraperitoneal. 4apisan tersebut dinamakan cave of !et#ius atau ruangan
retropubik. %agian belakangnya dekat dengan rectum, dipisahkan oleh
fascia "enonvillier$
Prostat memiliki lapisan pembungkus yang di sebut dengan kapsul.
Kapsul ini terdiri dari 2 lapisan yaitu :
8. %rue capsule : lapisan fibrosa tipis pada bagian luar prostat
2. &alse capsule : lapisan ekstraperitoneal yang saling bersambung
menyelimuti bladder atau kandung kemih. Sedangkan
&ascia "enonvilliers berada pada bagian belakang.
""2 'ist6-6gi
Prostat merupakan suatu kumpulan kelanjar yang terdiri dari ;A - 9A
kelenjar tubuloalveolar, dibentuk dari epitel bertingkat silindris atau kuboid
yang bercabang. "uktusnya bermuara ke dalam uretra pars prostatika,
menembus prostat. Secara histologi, prostat memiliki ; =ona yang berbeda
yaitu gambar 2.2" :
8. Mona sentral
2. Mona peri#er
;. Mona transisional
(ambar 2.2. Mona prostat secara histologi
"2 Kan+)r Pr6stat
Kanker prostat adalah keganasan pada prostat yang diderita pria berusia
lanjut dengan kejadian puncak pada usai D9-C9 tahun. Penyebab kanker
prostat tidak diketahui secara tepat, meskipun beberapa penelitian telah
menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan
kadar hormon testosteron. Pada bagian lain, 0indiastuti 2AAC"
menyimpulkan bah)a usia lanjut mengalami penurunan beberapa unsur
esensial tubuh seperti kalsium dan !itamin $. Penurunan kandungan kalsium
tubuh mengakibatkan berbagai penyakit, diantaranya adalah osteoporosis,
sehingga timbul paradigma bah)a pada usia lanjut untuk mengkonsumsi
kalsium dalam jumlah banyak. 'etapi pola makan dengan kalsium tinggi
secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker prostat pada usia lanjut.
4ebih.dari B9 O kanker prostat bersi#at adenokarsinoma. Selebihnya
didominasi transisional sel karsinoma. Presti, 7. <, 2AAE". Penelitian
menunjukkan bah)a DA - CAO kasus kanker prostat terjadi pada =ona perifer
sehingga dapat diraba sebagai nodul ? nodul keras irregular. +enomena ini
nyata pada saat pemeriksaan rectum dengan jari "igital !ectal
'(amination. &odul ? nodul ini memperkecil kemungkinan terjadinya
obstruksi saluran kemih atau uretra yang berjalan tepat di tengah prostat.
Sebanyak 8A ? 2A O kanker prostat terjadi pada =ona transisional, dan 9 ? 8A
O terjadi pada =ona sentral.
"2" Eti6-6gi 0an 3a+t6r R)si+6 Kan+)r Pr6stat
$ari berbagai penelitian dan sur!ei, disimpulkan bah)a etiologi dan
#aktor resiko kanker prostat adalah sebagai berikut.
8. /sia
0esiko menderita kanker prostat dimulai saat usia 9A tahun pada pria
kulit putih, dengan tidak ada ri)ayat keluarga menderita kanker prostat.
Sedangkan pada pria kulit hitam pada usia FA tahun dengan ri)ayat
keluarga satu generasi sebelumnya menderita kanker prostat. $ata
yang diperoleh melaui autopsi di berbagai negara menunjukkan sekitar
89 ? ;AO pria berusia 9A tahun menderita kanker prostat secara samar.
Pada usia EA tahun sebanyak DA ? CAO pria memiliki gambaran histologi
kanker prostat. K. @5, >illiam et al, 2AAA".
2. 0as dan tempat tinggal
Penderita prostat tertinggi ditemukan pada pria dengan ras *#rika ?
*merika.Pria kulit hitam memiliki resiko 8,D kali lebih besar untuk
menderita kanker prostat dibandingkan dengan pria kulit putih 2oul, 7.
>., et al, 2AA9".
;. 0i)ayat keluarga
<arter dkk menunjukkan bah)a kanker prostat didiagnosa pada 89O
pria yang memiliki ayah atau saudara lelaki yang menderita kanker
prostat, bila dibandingkan dengan EO populasi kontrol yang tidak
memiliki kerabat yang terkena kanker prostat 5aas, (. P dan >ael *. S.,
8BBC". Pria yang satu generasi sebelumnya menderita kanker prostat
memiliki resiko 2 - ; kali lipat lebih besar menderita kanker prostat
dibandingkan dengan populasi umum. Sedangkan untuk pria yang 2
generasi sebelumnya menderita kanker prostat memiliki resiko B - 8A kali
lipat lebih besar menderita kanker prostat.
F. +aktor hormonal
'estosteron adalah hormon pada pria yang dihasilkan oleh sel )eydig
pada testis yang akan ditukar menjadi bentuk metabolit, berupa
dihidrotestosteron $5'" di organ prostat oleh en=im 9 - P reduktase.
%eberapa teori menyimpulkan bah)a kanker prostat terjadi karena adanya
peningkatan kadar testosteron pada pria, tetapi hal ini belum dapat
dibuktikan secara ilmiah. %eberapa penelitian menemukan terjadinya
penurunan kadar testosteron pada penderita kanker prostat. Selain itu,
juga ditemukan peningkatan kadar $5' pada penderita prostat, tanpa
diikuti dengan meningkatnya kadar testosteron. 5aas, (. P dan >ael *.
S., 8BBC".
9. Pola makan
Pola makan diduga memiliki pengaruh dalam perkembangan berbagai
jenis kanker atau keganasan. Pengaruh makanan dalam terjadinya kanker
prostat belum dapat dijelaskan secara rinci karena adanya perbedaan
konsumsi makanan pada rasa atau suku yang berbeda, bangsa, tempat
tinggal, status ekonomi dan lain sebagainya.
"22 G)8a-a K-inis Kan+)r Pr6stat
Secara medik, kanker prostat umumnya tidak menunjukkan gejala
khas. Karena itu, sering terjadi keterlambatan diagnosa. (ejala yang ada
umumnya sama dengan gejala pembesaran prostat jinak, yaitu buang air kecil
tersendat atau tidak lancar. Keluhan dapat juga berupa nyeri tulang dan
gangguan sara#. $ua keluhan itu muncul bila sudah ada penyebaran ke tulang
belakang.
'ahap a)al early stage" yang mengalami kanker prostat umumnya
tidak menunjukkan gejala klinis atau asimptomatik. Pada tahap berikutnya
locally advanced" didapati obstruksi sebagai gejala yang paling sering
ditemukan. %iasanya ditemukan juga hematuria yakni urin yang mengandung
darah, in#eksi saluran kemih, serta rasa nyeri saat berkemih. Pada tahap lanjut
advanced" penderita yang telah mengalami metastase di tulang sering
mengeluh sakit tulang dan sangat jarang menhgalami kelemahan tungkai
maupun kelumpuhan tungkai karena kompresi korda spinalis.
"2! P)7)ri+saan Kan+)r Pr6stat
$iagnosa kanker prostat dapat dilakukan atas kecurigaan pada saat
pemeriksaan colok dubur yang abnormal atau peningkatan Prostate Specific
*ntigen PS*". Kecurigaan ini kemudian dikon#irmasi dengan biposi,dibantu
oleh trans rectal ultrasound scanning '0/SS". *da 9AO lebih lesi yang
dicurigai pada saat colok dubur yang terbukti suatu kanker prostat. &ilai
prediksi colok dubur untuk mendeteksi kanker prostat 28,9;O. Sensiti#itas
colok dubur tidak memadai untuk mendeteksi kanker prostat tapi
spesi#isitasnya tinggi,namun bila didapatkan tanda ganas pada colok dubur
maka hampir semua kasus memang terbukti kanker prostat karena nilai
predikti#nya EAO /mar dan *goes, 2AA2".
a" Digital Rectal Examination
Pemeriksaan rutin prostat yang di perlukan adalah pemeriksaan
rektum dengan jari atau digital rectal e(amination. Pemeriksaan ini
menggunakan jari telunjuk yang dimasukkan ke dalam rektum untuk meraba
prostat. Penemuan prostat abnormal pada $0, berupa nodul atau
indurasi hanya 89 ? 29 O kasus yang mengarah ke kanker prostat 2oul,
7. >., et al, 2AA9".
b" P)7)ri+saan +a0ar Pr6stat S9)si*i+ Antig)n
Prostat Spesi#ik *ntigen PS*" adalah en=im proteolitik yang
dihasilkan oleh epitel prostat dan dikeluarkan bersamaan dengan cairan
semen dalam jumlah yang banyak. Prostat Spesi#ik *ntigen memiliki nilai
normaQl Fng:ml. Pemeriksaan PS* sangat baik digunakan bersamaan
dengan pemeriksaan $0, dan '0/SS dengan biopsy. Peningkatan
kadar PS* bias terjadi pada keadaan Benign Prostate +yperplasya
%P5", in#eksi saluran kemih dan kanker prostat sehingga dilakukan
penyempurnaan dalam interpretasi nilai PS* yaitu PS* velocity atau
perubahan laju nilai PS*, densitas PS* dan nilai rata ? rata PS*, yang
nilainya bergantung kepada umur penderita
'abel 2.8. 0ata-rata nilai normal Prostat Spesifik *ntigen menurut umur
/mur tahun" 0ata ? 0ata
&ilai &ormal PS*
ng:m4"
FA ? FB A.A ? 2.9
9A ? 9B A.A ? ;.9
DA ? DB A.A ? F.9
CA ? CB A.A ? D.9
Sumber : <hoen, 7. 7 dan $ouglas 2. $ 2AAE".
Pasien yang memiliki kadar PS* lebih dari 8A ng:m4 biasanya
menderita kanker prostat. $alam sebuah penelitian ditemukan bah)a
hanya 2O laki ? laki yang menderita %P5 yang memiliki kadar PS*
lebih dari 8A ng:m4. Sedangkan dari 8A; pasien dengan semua stadium
kanker prostat, FFO memiliki kadar PS* lebih dari 8A ng:m4 . $imana
;A9 nya dapat ditemukan pada pasien dengan stadium kanker '8 ? 2,
&L, 2A. $engan demikian jelaslah bah)a ada hubungan antara
peningkatan PS* dengan stadium kanker prostat K. @5, >illiam, et al,.
2AAA".
c" ,i69si 9r6stat
%iopsi prostat merupakan gold standart untuk menegakkan diagnose
kanker prostat. 7e##erson, K dan &atasha 7., 2AAB". Pemeriksaan biopsi
prostat menggunakan panduan transurectal ultrasound scanning '0/SS"
sebagai sebuah biopsi standar. &amun seringnya penemuan mikroskopis
kanker prostat ini terjadi secara insidentil dari hasil '/0P atau pemotongan
prostat pada penyakit %P5.
Pemeriksaan biopsi prostat dilakukan apabila ditemukan peningkatan
kadar PS* serum pasien atau ada kelainan pada saat pemeriksaan $0, atau
kombinasi keduanya yaitu ditemukannya peningkatan kadar PS* serum dan
kelainan pada $0,. Pada pemeriksaan mikroskopis ini sebagian besar
karsinoma prostat adalah jenis adenokarsinoma dengan derajat di#erensiasi
berbeda ? beda. CAO adenokarsinoma prostat terletak di =ona peri#er, 2AO di
=ona transisional dan 8AO di =ona sentral 2oul, 7udd >, et al, 2AA9".
&amun penelitian lain menyatakan bah)a CAO kanker prostat berkembang
dari =ona peri#er, 29O =ona sentral dan =ona transisional dan beberapa
daerah periuretral duct adalah tempat ? tempat yang khusus untuk beningn
prostate hyperplasia %P5" Seit=, 2., et al, 2AAB". Pada hasil biopsi
prostat, sebagian besar kanker prostat adalah adenokarsinoma dengan derajat
yang berbeda ? beda. Kelenjar pada kanker prostat in!asi# sering
mengandung #okus atipia sel atau -eoplasia .nteraepitel Prostat P-&"
yang diduga merupakan prekusor kanker prostat.
d" P)n/itraan
$alam melakukan pencitraan, ada beberapa jenis pencitraan yang
biasa di pakai dalam mendiagnosis kanker prostat diantaranya yaitu :
8" %ransrectal Ultrasound Scanning '0/SS"
%ransrectal Ultrasound Scanning '0/SS" adalah pemeriksaan
yang digunakan untuk menentukan lokasi kanker prostat yang lebih
akurat dibandingkan dengan $0,, juga merupakan panduan
klinisi untuk melakukan biopsi prostat sehingga '0/SS juga sering
dikatakan sebagai a biopsy / guidence. Selain untuk panduan biopsi,
'0/SS juga digunakan untuk mengukur besarnya !olume prostat yang
diduga terkena kanker. %ransrectal Ultrasound juga digunakan dalam
tindakan cryosurgery dan brachytherapy. /ntuk temuan $0, yang
normal namun ada peningkatan kadar PS* biasanya lebih dari F"
dapat juga digunakan '0/SS untuk melihat apakah ada
kemungkinan terjadi keganasan pada prostat ,!idence %ased
(uideline 'ransrectal /ltrasound %lue<ross %lueShield o# &orth
<arolina, 8BBF"
2" 'ndorectal 0agnetic !esonance .maging 20-"
;" *(ial .maging <' ? 20-"
Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat apakah pasien penderita
kanker prostat menderita metastase ke tulang pel!is atau kelenjar lim#e
sehingga klinisi bias menetukan terapi yang tepat bagi pasien. &amun
perlu diingat juga bah)a penncitraan ini cukup memakan biaya dan
sensiti!itasnya juga terbatas hanya sekitar ;A ? FAO.
"22 Grading 0an Staging Kan+)r Pr6stat
Kanker prostat biasanya mengalami metastase ke kelenjar lim#e
pel!is kemudian metastase berlanjut ke tulang ? tulang pel!is R !ertebra
lumbalis R #emur R !ertebra torakal R kosta. 4esi yang sering terjadi pada
metastase di tulang adalah lesi osteolitik destrukti#", lebih sering
osteoblastik membentuk tulang". *danya metastasis osteoblastik merupakan
isyarat yang kuat bah)a kanker prostat berada pada tahap lanjut.
/ntuk menentukan grading, yang paling umum di gunakan di *merika
adalah sistem (leason Presti, 7. <., 2AAE". Skor untuk sistem ini adalah 8 ? 9
berdasarkan pola secara pemeriksaan spesimen prostat di laboratorium
Patologi *natomi 'abel 2.2". *da 2 skor yang harus dilihat dalam sistem
(leason yaitu :
8" Skor primer adalah penilaian yang diberikan berdasarkan
gambaran mikroskopik yang paling dominan pada spesimen yang
diperiksa.
2" Skor sekunder adalah gambaran mikroskopik berikutnya yang
paling dominan setelah yang pertama.
'otal skor untuk (leason adalah jumlah dari skor primer dan skor
sekunder dimana masing ? masing rentang nilai untuk skor primer dan
sekunder adalah 8 - 9 dan totalnya 2 ? 8A. %ila total skor (leason 2 ? F,
maka specimen dikelompokkan kedalam kategori well / differentiated,
sedangkan bila skor (leason 9 ? D dikategorikan sebagai moderate
differentiated dan skor (leason E ? 8A dikelompokkan sebagai poor
differentiated. 'idak jarang skor (leason bernilai C sesekali di masukkan
ke dalam kategori moderate differentiated, namun bisa dimasukkan kedalam
kategori poor differentiated. Kerancuan ini diatasi dengan cara sebagai
berikut :
a. %ila skor primer (leason adalah ; dan skor sekunder F, maka di
masukkan ke dalam kategori moderate differentiated.
b. %ila skor primer (leason F dan skor sekunder ; maka di masukkan ke
dalam kategori poor differentiated, karena memiliki prognosis yang
lebih buruk daripada yang memiliki skor primer (leason ; Presti, 7. <.,
2AAE".
'abel 2.2. Skor 1rading menurut (leason
Skor (leason (ambaran mikroskopik
8 ? 2 Kelenjar kecil dan uni#orm, menyatu dekat
dengan sedikit stroma
; Cribiform pattern
F .ncomplete gland formation
9 'idak ada kelenjar terbentuk atau
penampakan lumen
Sedangkan Staging '&2 di gunakan untuk melihat hasil dari $0, dan '0/S
bukan dari hasl biopsy.
'abel 2.;. 4uas 'umor Primer '"
Klasi#ikasi '&2 'emuan anatomi
'8 4esi tidak teraba
'8a Q 9O jaringan yang direseksi untuk %P5 memiliki
kanker dengan $0, normal
'8b S 9O jaringan yang direseksi untuk %P5 memiliki
kanker dengan $0, normal
'8c Kanker di temukan pada biopsi jarum
'2 Kanker teraba atau terlihat terbatas di prostat
'2a Keterlibatan Q9AO dari satu lobus
'2b Keterlibatan S 9AO dari satu lobus tapi unilateral
'2c Keterlibatan kedua lobus
'; Perluasan ektraprostat lokal
' ;a /ni la t e r a l
';b %ilateral
';c -n!asi ke !esika seminalis
'F -n!asi ke organ dan:atau struktur penunjang di
jaringan sekitar
'Fa -n!asi ke leher kandung kemih, rectum atau s#ingter eksternal
' Fb - n!as i ke otot le !at or anus at au dasar panggu l
'abel 2.F. Status kelenjar getah bening regional &"
Klasi#ikasi '&2 'emuan anatomi
&A 'idak ada metastase ke kelenjar regional
&8 Satu kelenjar regional garis tengah Q 2 cm
&2 Satu kelenjar regional denagn garis tengah 2 ? 9
cm atau banyak kelenjar dengan garis tengah T 9 cm
&; Kelenjar regional dengan garis tengah S 9 cm
'abel 2.9. 2etastasis jauh 2"
Klasi#ikasi '&2 'emuan anatomik
2A 'idak ada metastasis jauh
28 'erdapat metastasis jauh
28a 2etastasis ke kelenjar getah bening jauh
28b 2etastasis ke tulang
28c 2etastasis jauh lainnya
Sumber : %uku *jar Patologi 0obin ,disi C 1olume 2 2AAC"
"2: P)nanganan Kan+)r Pr6stat
Sebelum dilakukan penanganan terhadap kanker prostat, perlu
diperhatikan #aktor ? #aktor yang berhubungan dengan prognosis kanker
prostat yang dibagi kedalam dua kelompok yaitu #aktor ? #aktor prognostik
klinis dan patologis kanker prostat. +aktor prognostik klinis adalah #aktor ?
#aktor yang dapat dinilai melalui pemeriksaan #isik, tes darah, pemeriksaan
radiologi dan biopsi prostat. +aktor klinis ini sangat penting karena akan
menjadi acuan untuk mengidenti#ikasi karakteristik kanker sebelum
dilakukan pengobatan yang sesuai. Sedangkan #aktor patologis adalah
#aktor ? #aktor yang yang memerlukan pemeriksaan, pengangkatan dan
e!aluasi kesuruhan prostat. %uhmeida, * ., et al, 2AAD". +aktor ? prognostik
antara lain :
a. /sia pasien
b. 1olume tumor
c. 1rading atau 1leason score
d. ,kstrakapsular ekstensi
e. -n!asi ke kelenjar !esikula seminalis
#. Mona asal kanker prostat
g. +aktor biologis seperti serum PS*, -(+, p9; gen penekan
tumor
dan lain- lain.
Penangangan kanker prostat di tentukan berdasarkan penyakitnya
apakah kanker prostat tersebut terlokalisasi, penyakit kekambuhan atau
sudah mengalami metastase. Selain itu juga perlu diperhatikan #aktor ?
#aktor prognostik diatas yang sangat penting untuk melakukan terapi kanker
prostat.
/ntuk penyakit yang masih terlokalisasi langkah pertama yang
dilakukan adalah melakukan )atch#ull )aiting atau memantau
perkembangan penyakit. 2atchfull waiting merupakan pilihan yang tepat
untuk pria yang memiliki harapan hidup kurang dari 8A tahun atau memiliki
skor (leason ; U ; dengan !olume tumor yang kecil yang memiliki
kemungkinan metastase dalam kurun )aktu 8A tahun apabila tidak
diobati <hoen, 7. 7. dan $ouglas 2. $., 2AAE". Sumber lain menuliskan
bah)a watchfull waiting dilakukan bila pasien memiliki skor (leason 2 ? D
dengan tidak adanya nilai F dan 9 pada nilai primer dan sekunder karena
memiliki resiko yang rendah untuk berkembang Presti, 7. <, 2AAE".
Sekarang ini, pria yang memiliki resiko sangat rendah very low risk"
terhadap kanker prostat dan memilih untuk tidak melakukan pengobatan,
tetapo tetap dilakukan monitoring. 2enurut $r. 7onathan ,pstein, seorang
ahli patologi dari 0umah Sakit 7ohns 5opkins ,pstein, 7., 2A88"
mengemukakan beberapa kriteria yang termasuk kedalam golongan resiko
rendah terhadap kanker prostat very low risk" :
8" 'idak teraba kanker pada pemeriksaan $0, staging %3c"
2" $ensitas PS* jumlah serum PS* dibagi dengan !olume prostat" kurang
dari A,89
;" Skor (leason kurang atau sama dengan D dengan tidak ditemukannya
pola yang bernilai F atau 9
F" Pusat kanker tidak lebih dari 2 atau kanker tidak melebihi 9AO dari
bagian yang di biopsi.
0adikal prostatektomi adalah prosedur bedah standar yang
mengangkat prostat dan !esika seminalis. Prognosis pasien yang melakukan
radikal prostatektomi tergantung dengan gambaran patologis spesimen
prostat.
KANKER TESTIS
2" D)*inisi
Kanker 'estis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis buah
=akar", yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya
benjolan di dalam skrotum kantung =akar".
Kanker testikuler, yang menempati peringkat pertama dalam kematian
akibat kanker diantara pria dalam kelompok umur 2A sampai ;9 tahun, adalah
kanker yang paling umum pada pria yang berusia 89 tahun hingga ;9 tahun
dan merupakan malignansi yang paling umum kedua pada kelompok usia ;9
tahun hingga ;B tahun.
Kanker yang demikian diklasi#ikasikan sebagai germinal atau
nongerminal.'umor germinal timbul dari sel-sel germinal testis seminoma,
terakokarsinoma, dan karsinoma embrional"H tumor nongerminal timbul dari
epithelium.
Klasi#ikasi patologik tumor testis menurut >5@:
8. 'umor sel bening:
*. 'umor dengan satu pola histologik:
8" Seminoma
2" Seminoma spermatositik
;" Karsinoma embrional
F" 3olk sac tumor Karsinoma embrional tipe in#antile"
9" 'eratoma:
a. 2atur
b. -matur
c. $engan trans#ormasi maligna
%. 'umor dengan lebih dari satu pola histoligik:
8" Karsinoma embrional plus teratoma teratokarsinoma"
2" Kariokarsinoma dan tipe lain apapun perinci tipe-tipenya"
;" Kombinasi lain perinci"
2. 'umor stromal-'ali kelamin:
*. %entuk berdi#erensiasi baik:
8" 'umor sel leydig
2" 'umor sel sertoli
;" 'umor sel granulose
%. %entuk campuran perinci"
<. %entuk berdi#erensiasi tidak lengkap
Sebagian besar neoplasma adalah germinal, dengan sekitar FAO adalah
seminoma.Seminoma cenderung untuk tetap setempat, sementara tumor
nonseminomas tumbuh cepat.Penyebab tumor testikuler tidak diketahui, tetapi
kriptokhidisme, in#eksi, dan #aktor-#aktor genetic dan endokrin tampak
berperan dalam terjadinya tumor tersebut.
0isiko kanker testikuler adalah ;9 kali lebih tinggi pada pria dengan
segala tipe testis ya-ng tidak turun ke dalam skrotum dibanding dengan
populasi umum.'umor testis biasanya malig-nan dan cenderung untuk
bermetastasis lebih dini, menyebar dari testis ke dalam nodus lim#e dalam
retroperineum dan ke paru-paru.
2.2 E9i0)76-6gi
Kanker testis adalah salah satu dari sedikit neoplasma yang dapat
didiagnosis secara akurat melalui pemeriksaan penanda tumor tumor marker"
pada serum tersangka penderita yaitu pemeriksaan human chorionic
gonadotropin bh<(" dan P-#etoprotein *+P".
-nsiden kanker testis memperlihatkan angka yang berbeda-beda di tiap
negara, begitu pula pada setiap ras dan tingkat sosioekonomi. $i negara
skandina!ia dilaporkan D,C kasus baru dari 8AA.AAA laki-laki tiap tahunnya
sedangkan di 7epang didapatkan A,E dari 8AA.AAA penduduk laki-laki. $i
*merika Serikat ditemuan DBAA kasus baru kanker testis setiap tahunnya.
Kemungkinan seorang laki-laki kulit putih untuk terkena kanker testis
sepanjang hidupnya di *merika Serikat adalah A,2O. Saat ini angka sur!i!al
pasien dengan tumor testis meningkat, hal ini memperlihatkan perkembangan
dan perbaikan dalam pengobatan dengan kombinasi kemoterapi yang e#ekti#.
Secara keseluruhan 9-years sur!i!al rate mengalami peningkatan dari CEO
pada 8BCF-8BCD menjadi B8O pada 8BEA ? 8BE9. Puncak insiden kasus tumor
testis terjadi pada usia-usia akhir remaja sampai usia a)al de)asa 2A-FA
tahun ", pada akhir usia de)asa 4ebih dari DA tahun " dan pada anak A-8A
tahun ". Secara keseluruhan insiden tertinggi kasus tumor testis terjadi pada
pria de)asa muda, hal ini membuat tumor ini menjadi noeplasma tersering
mengenai pria usia 2A-;F tahun dan tumor tersring kedua pada pria usia ;9-FA
tahun di *merika Serikat dan -nggris 0aya.
Kanker testis sedikt lebih sering terjadi pada testis kanan dibanding testis
kiri, ini berh-bungan dengan lebih tingginya insidensi kriptoidosme pada testis
kanan dibanding testis kiri.Pada tumor primer testis 2-; O adalah tumor testis
bilateral dan kira-kira 9AO terjadi pada pria de-ngan ri)ayat kriptokidsme
unilateral ataupun bilateral. 7ika tumor testis sekunder dising-kirkan maka
insiden tumor testis primer bilateral 8 ? 2,E O dari seluruh kasus tumor sel
germinal testis. 'umor primer testis bilateral dapat terjadi secara berbarengan
ataupun tidak, tetapi cende-rung memiliki kesamaan jenis histilogisnya. $ari
penelitian oleh %ach dkk 8BE; " di dapatkan semi-noma merupakan tumor
primer testis bilateral tersering FEO" sedangkan lim#oma malig-nan adalah
tumor testis sekunder bilateral tersering.
2! Eti6-6gi
Kebanyakan kanker testis terjadi pada usia di ba)ah FA tahun.
Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa #aktor yang
menunjang terjadinya kanker testis:
8. 'estis undesensus testis yang tidak turun ke dalam
skrotum"
2. Perkembangan testis yang abnormal.
;. Sindroma Kline#elter suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai
dengan rendahnya kadar hormon pria, kemandulan, pembesaran payudara
ginekomastia" dan testis yang kecil".
F. +aktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis
tetapi masih dalam tara# penelitian adalah pemaparan bahan kimia tertentu
dan in#eksi oleh 5-1. 7ika di dalam keluarga ada ri)ayat kanker testis,
maka resikonya akan meningkat. 8O dari semua kanker pada pria
merupakan kanker testis.Kanker testis merupakan kanker yang paling
sering ditemukan pada pria berusia 89-FA tahun. Kanker testis
dikelompokkan menjadi:
8" Seminoma : ;A-FAO dari semua jenis tumor testis. %iasanya ditemukan
pada pria berusia ;A-FA tahun dan terbatas pada testis.
2" &on-seminoma: merupakan DAO dari semua jenis tumor testis. $ibagi
menjadi subkategori:
a. Karsinoma embrional: sekitar 2AO dari kanker testis, terjadi pada usia 2A-
;A tahun dan sangat ganas. Pertumbuhannya sangat cepat dan menyebar
ke paru-paru dan hati.'umor yolk sac: sekitar DAO dari semua jenis
kanker testis pada anak laki-laki.
b. 'eratoma: sekitar CO dari kanker testis pada pria de)asa dan FAO pada
anak laki-laki. - Koriokarsinoma.
c. 'umor sel stroma: tumor yang terdiri dari sel-sel 4eydig, sel sertoli dan
sel granu-losa. 'umor ini merupakan ;-FO dari seluruh jenis tumor
testis.'umor bisa me-nghasilkan hormon estradiol, yang bisa
menyebabkan salah satu gejala kanker tes-tis, yaitu ginekomastia.
22 Tan0a Dan G)8a-a
7ika anda memiliki salah satu tanda-tanda ini atau gejala, lihat dokter anda
tanpa penundaan.%anyak dari gejala ini lebih mungkin disebabkan oleh
sesuatu selain kanker testis.'etapi jika tumor yang menjadi penyebab, semakin
cepat itu ditemukan, semakin cepat anda bisa memulai pengobatan dan lebih
e#ekti#.
8. 'estis membesar atau teraba aneh tidak seperti biasanya"
2. %enjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
;. &yeri tumpul di punggung atau perut bagian ba)ah ? (inekomastia
F. 0asa tidak nyaman:rasa nyeri di testis atau skrotum terasa berat.
%enjolan atau pembengkakan di testis paling sering, gejala pertama
kanker testis adalah benjolan pada testis, atau testis menjadi bengkak atau
lebih besar.itu normal untuk satu testis menjadi sedikit lebih besar daripada
yang lain, dan untuk satu untuk menggantung lebih rendah dari yang lain".
%eberapa tumor testis bisa menyebabkan rasa sakit, namun kadang juga
tidak.Pria dengan kanker testis juga bisa memiliki perasaan berat atau sakit di
bagian perut bagian ba)ah atau skrotum.
Pertumbuhan payudara atau nyeri. 5al ini dalam kasus yang jarang, sel
germ tumor dapat menyebabkan payudara untuk tumbuh atau menjadi
sakit.5al ini terjadi karena beberapa jenis sel germ tumor mengeluarkan
tingkat tinggi dari hormon yang disebut human chorionic gonadotropin hcg ",
yang merangsang payudara pembangunan.%eberapa leydig sel tumor bisa
membuat estrogens hormon seK )anita ", yang dapat menyebabkan
pertumbuhan payudara atau kehilangan hasrat seksual.
2: Mani*)stasi K-inis
(ejala berupa :
"; 'estis membesar atau teraba aneh tidak seperti biasanya"
2; %enjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
!; &yeri tumpul di punggung atau perut bagian ba)ah ? (inekomastia
2; 0asa tidak nyaman:rasa nyeri di testis atau skrotum terasa berat.
'etapi mungkin juga tidak ditemukan gejala sama sekali. (ejala timbul
dengan sangat bertahap dengan massa atau benjolan pada testis yang tidak
nyeri. Pasien dapat mengeluh rasa sesak pada skrotum, area inguinal, atau
abdomen dalam.Sakit pinggang akibat perluasan nodus retroperineal", nyeri
pada abdomen, penurunan berat badan, dan kelemahan umum dapat
diakibatkan oleh metastasis.Pembesaran testis tanpa nyeri adalah temuan
diagnostik yang signi#ikan.
Satu-satunya metode deteksi dini yang e#ekti# adalah pemeriksaan testis
mandiri.Suatu bagian penting dari promosi kesehatan untuk pria harus
mencakup pameriksaan mandiri.Pengajaran tentang pemeriksaan mandiri
adalah inter!ensi penting untuk deteksi dini penyakit ini.
2< Diagn6sa
$iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan #isik.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
8. /S( skrotum
2. Pemeriksaan darah untuk petanda tumor *+P al#a #etoprotein", 5<(
human chorionic gonadotrophin" dan 4$5 lactic dehydrogenase".
5ampir E9O kanker non-seminoma menunjukkan peningkatan kadar
*+P atau beta 5<(.
;. 0ontgen dada untuk mengetahui penyebaran kanker ke paru-paru"
F. <' scan perut untuk mengetahui penyebaran kanker ke organ perut"
9. %iopsi jaringan
5uman chorionic gonadotropin dan P-#etoprotein adalah penanda tumor yang
mungkin meningkat pada pasien kanker testis.Penanda tumor adalah substansi yang
disintesis oleh sel-sel tumor dan dilepaskan ke dalam sirkulasi dalam jumlah yang
abnormal".
'ehnik imunositokimia yang terbaru dapat membantu mengidenti#ikasi sel-sel
yang tampaknya menghasilkan penanda ini.Kadar penanda tumor dalam darah
digunakan untuk mendiagnosis, menggolongkan, dan memantau respon terhadap
pengobatan. /ji diagnostic lainnya mencakup urogra#i intra!ena untuk mendeteksi
segala bentuk penyimpangan uretral yang disebabkan oleh massa tumorH
lim#angiogra#i untuk mengkaji keluasan penyebaran tumor ke sistem lim#atikH dan
pemindai <' dada dan abdomen untuk menentukan keluasan penyakit dalam paru-
paru dan retroperineum.
27 P)nata-a+sanaan
Pengobatan tergantung kepada jenis, stadium dan beratnya penyakit.
Setelah kanker ditemukan, langkah pertama yang dilakukan adalah
menentukan jenis sel kankernya, selanjutnya ditentukan stadiumnya:
8. Stadium -: kanker belum menyebar ke luar testis
2. Stadium --: kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di perut
;. Stadium ---: kanker telah menyebar ke luar kelenjar getah bening, bisa
sampai ke hati atau paru-paru.
*da 4 macam pengobatan yang bisa digunakan5
1. Pembedahan: pengangkatan testis orkiektomi" dan pengangkatan kelenjar
getah bening lim#adenektomi".
2. 'erapi penyinaran: menggunakan sinar L dosis tinggi atau sinar energi
tinggi
lainnya, seringkali dilakukan setelah lim#adenektomi pada tumor non
seminoma. 7uga digunakan sebagai pengobatan utama pada seminoma,
terutama pada stadium a)al.
;. Kemoterapi: digunakan obat-obatan misalnya cisplastin, bleomycin dan
etoposid" untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi telah meningkatkan
angka harapan hidup penderita tumor non-seminoma.
F. Pencangkokan sumsum tulang: dilakukan jika kemoterapi telah
menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang penderita.
%umor seminoma
8. Stadium - diobati dengan orkiektomi dan penyinaran kelenjar getah bening
perut
2. Stadium -- diobati dengan orkiektomi, penyinaran kelenjar getah bening
dan kemoterapi dengan sisplastin
;. Stadium --- diobati dengan orkiektomi dan kemoterapi multi-obat.
%umor non6seminoma5
8. Stadium - diobati dengan orkiektomi dan kemungkinan dilakukan
lim#adenektomi perut.
2. Stadium -- diobati dengan orkiektomi dan lim#adenektomi perut,
kemungkinan diikuti dengan kemoterapi.
;. Stadium --- diobati dengan kemoterapi dan orkiektomi.
7ika kankernya merupakan kekambuhan dari kanker testis sebelumnya, diberikan
kemoterapi beberapa obat i#os#amide, cisplastin dan etoposid atau !inblastin".
Kanker testikuler adalah salah satu tumor padat yang dapat disembuhkan.'ujuan
penatalaksanaan adalah untuk menyingkirkan penyakit dan mencapai
penyembuhan.Pemilihan pengobatan tergantung pada tipe sel dan keluasan anatomi
penyakit.'estis diangkat dengan orkhioektomi melalui suatu insisi inguinal dengan
ligasi tinggi korda spermatikus.Prosthesis yang terisi dengan jel dapat ditanamkan
untuk mengisi testis yang hilang.setelah orkhioektomi unilateral untuk kanker testis,
sebagian besar pasien tidak mengalami #ungsi endokrin. &amun demikian, pasien
lainnya mengalami penurunan kadar hormonal, yang menandakan bah)a testis yang
sehat tidak ber#ungsi pada tingkat yang normal. $iseksi nodus lim#e retroperineal
0P4&$" untuk mencegah penyebaran kanker melalui jalur lim#atik mungkin
dilakukan setelah orkhioektomi.2eskipun libido dan orgasme normal tidak
mengalami gangguan setelah 0P4&$, pasien mungkin dapat mengalami dis#ungsi
ejakulasi dengan akibat in#ertilitas.2enyimpan sperma di bank sperma sebelum
operasi mungkin menjadi pertimbangan.
-radiasi nodus lim#e pascaoperasi dari diag#ragma sampai region iliaka
digunakan untuk mengatasi seminoma dan hanya diberikan pada tempat tumor
saja.'estis lainnya dilindungi dari radiasi untuk menyelamatkan #ertilitas.0adiasi
juga digunakan untuk pasien yang tidak menunjukkan respon terhadap kemoterapi
atau bagi mereka yang tidak direkomendasikan untuk dilakukan pembedahan nodus
lim#e.
Karsinoma testis sangat responsi!e terhadap terapi medikasi.Kemoterapi
multiple dengan sisplantin dan preparat lainnya seperti !inblastin, bleomisin,
daktinomisin, dan siklo#os#amid memberikan persentase remisi yang tinggi.5asil
yang baik dapat dicapai dengan mengkombinasi tipe pengobatan yang berbeda,
termasuk pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi.%ahkan kanker testikuler
diseminata sekalipun, prognosisnya masih baik, dan penyakit kemungkinan dapat
disembuhkan karena kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan.
2= Pr6gn6sis
Prognosis umumnya memuaskan, kecuali pada penderita dengan
metastasis banyak di paru atau bila terdapat kekambuhan dengan kadar
petanda tumor yang tinggi. Prognosis tumor testis bukan hanya bergantung
kepada si#at histologiknya, melainkan terutama pada stadium tumor.
Ketahanan hidup 9 tahun adalah sebagai berikut
F,C
:
Seminoma, stadium - dan -- : B9O
Seminoma, stadium -----1 : CA-BAO
&on-seminoma, stadium - : BBO
&on-seminoma, tumor sedikit : CA-BAO
&on-seminoma, tumor banyak : FA-CAO
Pada tumor testis follow up harus dijalankan sebagai berikut : tahun ke-8
tiap 8 bulan H tanuh ke-2 tiap 2 bulan H tahun ke-; tiap ; bulan H tahun ke-F dan
9 tiap D bulan H tahun ke-D hingga 8A tiap tahun. Pada )aktu kontrol harus
diperhatikan khusus =at-=at penanda tumor, pemeriksaan abdomen
<' scan retroperitoneum", dan testis sisi lainnya, deteksi lim#oma
suprakla!ikuler, pemeriksaan paru #oto thorak dan <'" dan keadaan umum
penderita.
C
KANKER PA>UDARA
!" D)*inisi
$alam istilah kedokteran, semua benjolan disebut tumor. %enjolan atau
ada yang jinak dan ada yang ganas, tumor yang ganas itulah yang disebut
kanker. Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar
payudara. 'ermasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya
$ar)ito, 2AAB". Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan
yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma
mammae adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari
parenchyma$ Penyakit ini oleh 2ord +ealth Organi#ation >5@" dimasukkan
ke dalam .nternational Classification of "iseases -<$".
!2 Eti6-6gi
Kanker payudara berasal dari unit sekretorius payudara, yaitu unit duktus-
lobulus terminal. %eberapa #aktor risiko kanker payudara telah diketahui saat
ini antara lain #aktor genetik 9-CO", ri)ayat keluarga menderita kanker
payudara, ri)ayat pernah menderita kanker payudara sebelumya, #aktor
menstruasi dan reproduksi, paparan radiasi, penggunaan terapi sulih hormon,
alkohol dan diet tinggi lemak. 2eskipun telah banyak diketahui #aktor risiko,
ternyata C9O kanker payudara tidak ada hubungan dengan #aktor risiko yang
ada.
+aktor-#aktor etiologi tersebut secara garis besar bisa dikelompokka
menjadi tiga, yaitu :
a. +aktor genetik
Setiap kanker bisa dipandang sebagai proses genetik karena kanker
terjadi dari perubahan genetik atau mutasi. 5anya sebagian kecil kanker
herediter sisanya adalah sporadik dan berhubungan dengan mutasi
somatik yang didapatkan selama hidup. -ndi!idu yang memba)a mutasi
genetik, lahir satu langkah lebih dekat dengan timbulnya tumor dan
mempunyai kecenderungan menderita kanker pada usia muda. Pada
kanker payudara, proses ini bisa berlangsung mulai dari mutasi genetik,
hiperplasia, karsinoma in situ, kemusian kanker metastastik. Pada
kanker payudara herediter, terjadi pertama kali adalah mutasi yang
berhubungan dengan repair $&* dan apoptosis.
b. +aktor hormonal
5ormon estrogen merupakan hormon utama pemicu timbulnya
kanker payudara. Pada )anita dengan kadar estrogen yang tinggi seperti
nuliparitas, menarche a)al, usia paparan estrogen lama, tidak laktasi,
dan terapi sulih hormon pada menopause akan mempunyai risiko lebih
tinggi terkena kanker payudara. ,strogen dan progesteron memengaruhi
perkembangan dan perubahan dari kelenjar payudara yang memiliki
berbagai macam reseptor hormon. Paparan estrogen akan meningkatkan
#aktor-#aktor proli#erasi sel dan bila tidak terkendali secara biologis akan
berkembang menjadi kanker mengikuti tahapan-tahapannya.
Kelebihan hormon estrogen endogen atau lebih tepatnya
ketidakseimbangan hormon terlihat sangat jelas pada kanker payudara.
%anyak #aktor risiko yang dapat disebutkan seperti masa reproduksi
yang lama, nulipara, dan usia tua saat mempunyai anak pertama akan
meningkatkan estrogen pada siklus menstruasi. >anita pasca menopause
dengan tumor o!arium #ungsional dapat terkena kanker payudara karena
adanya hormon estrogen yang berlebihan. Suatu penelitian menyebutkan
bah)a kelebihan jumlah estrogen di urine, #rekuensi o!ulasi, dan umur
saat menstruasi dihubungkan dengan meningkatnya resiko terkena
kanker payudara. ,pitel payudara normal memiliki reseptor estrogen dan
progesteron. Kedua reseptor ditemukan pada sebagian besar kanker
payudara. %erbagai bentuk gro)th promoters tran#orming gro)th
dactor-alpha:epitehlial gro)th #actor, platelet-deri!ed gro)th #actor",
#ibroblast gro)th #actor dan gro)th inhibitor disekresi oleh sel kanker
payudara manusia. %anyak penelitian menyatakan bah)a gro)th
promoters terlibat dalam mekanisme autokrin dari tumor. Produksi (+
autokrin merangsang sel tumor menjadi lebih progresi#.
c. +aktor lingkungan
Paparan agen karsinogenis dari lingkungan dapat berupa =at kimia,
=at makanan, in#eksi, dan #aktor #isik seperti radiasi radioakti#, dan
trauma. %eberapa #aktor lingkungan seperti bahan kimia organoklorin,
lapangan elektromagnetik, merokok akti# dan pasi#, dan penggunaan
implan silikon sampai saat ini belum terbukti menaikkan risiko
terjadinya kanker payudara.
!! Pat6g)n)sis
Patogenesis terjadinya kanker payudara juga disebut karsinogenesis. Pada
tahun 8B9A diketahui bah)a hormon steroid memegang peranan penting untuk
terjadinya kanker payudara. 'ahun 8BEA mulai terbuka pengetahuan tentang
adanya beberapa onkogen dan gen suprespor, keduanya memegang peranan
penting untuk progresi tumor, adesi antar sel dan #aktor pertumbuhan. *bad
2A, mulailah diketahui tentang siklus sel serta perbaikan $&* dan kematian
sel apoptosis" serta regulasinya. Kemudian abad 28 ini mulai berkembang
pengetahuan yang menguak tentang kegagalan terapi kanker. 'entang
mekanisme resistensi terhadap kemoterapi, antiestrogen, radiasi dan
pengetahuan tentang proses in!asi, angiogenesis dan metastasi. Pada tahun
8BC8 +olkman mengetengahkan bah)a pertumbuhan tumor tergantung pada
angiogenesis dimana tumor akan mengakti#kan endothelial sel dalam kondisi
dorman untuk berproli#erasi dengan mengeluarkan isyarat kimia. 5ipotesis
+olkman ini memperlihatkan bah)a tumor sangat memerlukan angiogenesis
untuk dapat tumbuh di atas ukuran 8-2 milimeter. *ngiogenesis ini diatur
secara ketat, melalui proses tahapan yang rumit dan hanya pada keadaan
tertentu seperti proses penyembuhan luka serta proli#erasi sel kanker.
Penghambatan angiogenesis menjadi target terapi yang mempunyai harapan
dimasa depan. Pembelahan sel tumor yang dipacu oleh angiogenic stimulatory
peptides akan menyebabkan tumor menjadi cepat tumbuh serta akan mudah
in!asi ke jaringan sekitar, dan metastase. Sebaliknya, pembelahan sel tumor
yang diberikan inhibitors angiogenesis akan menghambat pertumbuhan
tumnor, in!asi dan mencegah metastase. %eberapa penelitian melaporkan
baha)a terdapat hubungan terbalik antara eKpresi gen 1,(+ dan overall
survival. Sel tumor dengan o!ereKpresi 1,(+ akan mempunyai prognose
yang buruk, serta semakin pendek o!erall sur!i!alnya. ,Kpresi 1,(+ juga
berhubungan dengan respon yang kurang baik terhadap terapi hormonal
maupun kemoterapi $ar)ito, 2AAB".
Sta0iu7 " Pada stadium ini, benjolan kanker tidak melebihi dari 2 cm
dan tidak menyebar keluar dari payudara. Pera)atan sistematis akan diberikan
pada kanker stadium ini, tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat
menyebar dan tidak berlanjutan. Pada stadium ini, kemungkinan sembuh total
untuk pasien adalah sebanyak CAO.
Sta0iu7 2 %iasanya besarnya benjolan kanker sudah lebih dari 2
hingga 9 cm dan tingkat penyebarannya pun sudah sampai daerah kelenjar
getah bening ketiak. *tau juga belum menyebar kemana-mana. $ilakukan
operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian
penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak
ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal. Pada stadium ini, kemungkinan
sembuh total untuk pasien adalah sebanyak ;A-FAO
Sta0iu7 !A %erdasarkan data dari $epkes, ECO kanker payudara
ditemukan pada stadium ini. %enjolan kanker sudah berukuran lebih dari 9 cm
dan sudah menyebar ke kelenjar lim#a disertai perlengketan satu sama lain
atau perlengketan ke struktur lainya.
Sta0iu7 !, Kanker sudah menyusup keluar dari bagian payudara,
yaitu ke kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada. Penatalaksanaan yang
dilakukan pada stadium ini adalah pengangkatan payudara.
Sta0iu7 2 Sel-sel kanker sudah mulai menyerang bagian tubuh
lainnya, seperti tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar lim#a yang ada di
dalam batang leher. 'indakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan
payudara 0onald, 2AAE".
!2 E9i0)7i6-6gi Kan+)r Payu0ara
Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relati#
tinggi, yaitu 2AO dari seluruh keganasan 'jahjadi, 8BB9". $ari DAA.AAA
kasus kanker payudara baru yang yang didiagnosis setiap tahunnya,
sebanyak ;9A.AAA di antaranya ditemukan di negara maju, sedangkan
29A.AAA di negara yang sedang berkembang 2oningkey, 2AAA".
Kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker leher
rahim di -ndonesia 'jindarbumi, 8BB9". Sejak 8BEE sampai 8BB2,
keganasan tersering di -ndonesia tidak banyak berubah. Kanker leher rahim
dan kanker payudara tetap menduduki tempat teratas. Selain jumlah kasus
yang banyak, lebih dari CAO penderita kanker payudara ditemukan pada
stadium lanjut 2oningkey, 2AAA". $ata dari $irektorat 7enderal Pelayanan
2edik $epartemen Kesehatan menunjukkan bah)a Case &atality !ate
<+0" akibat kanker payudara menurut golongan penyebab penyakit
menunjukkan peningkatan dari tahun 8BB2-8BB;, yaitu dari ;,B menjadi C,E
*mbarsari, 8BBE"
!: 3a+t6r R)si+6 Kan+)r Payu0ara
3ang paling beresiko terserang kanker payudara ialah )anita yang berumur
diatas ;A tahun sekarang, diba)ah 2A tahun juga sudah ditemukan kanker
payudara".
0i)ayat dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara ini juga
tidak mutlak karena tanpa ada ri)ayat keluarga juga bisa terkena" juga
menjadi #aktor resiko. 2ereka yang punya ri)ayat tumor juga mempunyai
resiko tinggi menderita kanker payudara.
5aid terlalu muda atau menopause diatas umur 9A tahun,
'idak menikah atau tidak menyusui dan melahirkan anak pertama diatas
usia ;9 tahun.
2ereka yang sering terkena radiasi bisa dari sering melakukan
pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan alat K-ray" juga mempunyai
kemungkinan menderita kanker payudara.
Pola makan dengan konsumsi lemak berlebihan, kegemukan dan konsumsi
alkohol berlebihan juga merupakan #aktor resiko.
2ereka yang sudah mendapatkan terapi hormonal dalam jangka panjang
harus lebih ber)aspada karena mereka mempunyai resiko mendapat kanker
payudara. Stres dan #aktor genetik %0<*8:%0<*2" juga dikatakan
tergolong dalam #aktor resiko kanker payudara. 2utasi gen %0<*8 pada
kromosom 8C dan %0<*2 pada kromosom 8; dapat meningkatkan resiko
kanker payudara sampai E9O.
$ari #aktor resiko tersebut di atas, ri)ayat keluarga serta usia menjadi #aktor
terpenting. 0i)ayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudara
meningkatkan resiko berkembangnya penyakit ini. Para peneliti juga menemukan
bah)a kerusakan dua gen yaitu %0<*8 dan %0<*2 dapat meningkatkan resiko
)anita terkena kanker sampai E9O. 5al yang menarik, #aktor genetik hanya
berdampak 9-8AO dari terjadinya kanker payudara dan ini menunjukkan bah)a
#aktor resiko lainnya memainkan peranan penting. Pentingnya #aktor usia sebagai
#aktor resiko diperkuat oleh data bah)a CEO kanker payudara terjadi pada pasien
yang berusia lebih dari 9A tahun dan hanya DO pada pasien yang kurang dari FA
tahun. 0ata-rata usia pada saat ditemukannya kanker adalah DF tahun. Studi juga
menge!aluasi peranan #aktor gaya hidup dalam perkembangan kanker payudara
yang meliputi pestisida, konsumsi alkohol, kegemukan, asupan lemak serta
kurangnya olahraga #isik $ar)ito, 2AAB".
!< G)8a-a K-inis Kan+)r Payu0ara
*da bejolan yang keras di payudara
Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam retraksi", be)arna merah
muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi odema hingga kulit kelihatan
seperti kulit jeruk, mengkerut, atau timbul borok pada payudara.
*da perubahan pada kulit payudara diantara berkerut, iritasi, seperti kulit
jeruk.
*danya benjolan-benjolan kecil
*da luka di payudara yang sulit sembuh
Payudara terasa panas, memerah, dan bengkak
'erasa sakit atau nyeri bisa juga ini bukan sakit karena kanker, tetapi tetap
harus di)aspadai"
'erasa sangat gatal di daerah sekitar puting
%enjolan yang keras itu tidak bergerak ter#iksasi" dan biasanya pada a)al
tidak terasa sakit
*pabila benjolan itu kanker, a)alnya biasanya hanya pada satu payudara.
kulit payudara terasa seperti terbakar,
payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, tanpa menyusui.
'anda kanker payudara yang paling jelas adalah adanya borok ulkus" pada
payudara. Seiring dengan berjalannya )aktu, borok ini akan menjadi
semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh
payudara. (ejala lainnya adalah payudara sering berbau busuk dan mudah
berdarah Pane, 2., 8BBA".
!7 P)nata-a+sanaan Kan+)r Payu0ara
Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkain pengobatan
meliputi :
Pembedahaan
'umor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur
pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada
tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum.
Kemoterapi
@bat kemoterapi digunakan baik pada tahap a)al ataupun tahap lanjut
penyakit tidak dapat lagi dilakukan pembedahan". @bat kemoterapi dapat
digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya
Capecitabine dari 0oche, obat anti kanker oral yang diakti!asi oleh en=im yang
ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja
'erapi radiasi
'erapi radiasi dilakukan dengan sinar-L dengan intensitas tinggi untuk
membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.
'erapi imunologi antibodi".
Sekitar 89-29O tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu
pertumbuhan atau 5,02 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini,
trastu#umab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang 5,02
dan menghambat pertumbuhan tumor, dapat menjadi pilihan terapi. Pasien
sebaiknya juga menjalani tes 5,02 untuk menentukan kelayakan terapi dengan
trastu#umab
/ntuk meningkatan harapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi
tambahan :
0adiasi,
5ormone,
Kemoterapi.
!= Strat)gi P)n/)ga%an Kan+)r Payu0ara
Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk
promosi kesehtan karena dilakukan pada orang yang sehat melalui upaya
menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai #aktor resiko dan
melaksanakan pola hidup.
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap indi!idu yang memiliki resiko
untuk terkena kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan
melakukan diteksi dini.
8. >anita yang sudah mencapai usia FA tahun dianjurkan melakukan cancer
assessement sur!ey
2. Pada )anita dengan #aktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan
mammogra#i setiap tahun
;. >anita normal mendapat rujukan mammogra#i setiap 2 tahun sampai
mencapai usia 9A tahun
Pencegahan 'ersier
Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada indi!idu yang telah positi#
menderita kanker payudara. Penangana yang tepat penderta kanker payudara
sesuai dengan stadiumnya akan dapta mengurangi kecacatan dan
memperpanjang harapan hidup penderita.
!? P)7)ri+saan
Pemeriksaan a)al dapat dilakukan dengan memeriksa payudara sendiri
S*$*0-" dan pemeriksaan klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.
%ila dibutuhkan, akan dilakukan #oto rontgen payudara yang disebut mammogra#i
dan pemeriksaan ultrasonogra#i /S(". Pemeriksaan payudara yang dilakukan
sendiri dengan belajar melihat dan memeriksa perubahan payudara setiap bulan.
$engan melakukan pemeriksaan secara teratur akan diketahui adanya benjolah atau
masalah lain sejak dini )alaupun masih berukuran kecil sehingga lebih e#ekti# untuk
diobati. Sebaiknya peeriksaan payudara dilakukan pada hari ke C-8A yang dihitung
sejak hari ke-8 mulai haid saat payudara sudah tidak mengeras dan nyeri" atau bagi
yang telah menopause pemeriksaan dilakukan dengan memilih tanggal yang sama
setiap bulannya. Sebaiknya pemeriksaan payudara sendiri S*$*0-" dilakukan oleh
setiap perempuan tiap bulan dimulai pada usia 2A tahun atau sejak menikah.
Pemeriksaan klinis oleh petuga kesehatan terlatih sebaiknya dilakukan oleh
perempuam berusia ;A-9A tahun setiap ; tahun sekali, kecuali bagi mereka yang
memiliki #aktor risiko, pemeriksaan mammogra#i dilakukan 8 tahun sekali setelah
berusi diatas FA tahun dan dilakukan pemeriksaan /S( 8 tahun sekali diba)ah FA
tahun.
!"# Diagn6sa
8. 2elakukan pemeriksaan ke dokter: -ni adalah salah satu cara untuk
mendeteksi kanker payudara. 2elalui perabaan, dokter ahli yang
berpengalaman dapat menemukan ada tidaknya benjolan, tekstur benjolan,
ukuran dan pergerakan benjolan tersebut.
2. Pemeriksaan /S(: /S( merupakan salah satu cara penting dalam
pemeriksaan kanker payudara. Pemeriksaan /S( dapat melihat bentuk,
si#at, ukuran, dan lokasi benjolan, dan dapat menjadi dasar dalam
penentuan ganas atau tidaknya benjolan tersebut.
;. 2etode pemeriksaan biokimia dan imunologi: 2elalui deteksi kuantitati#
metode biokimia dan imunologi kuantitati#, dapat meningkatkan nilai
pendiagnosaan kanker payudara.
F. Pemeriksaan 2amogra#i dan L-0ay: Pemeriksaan tersebut merupakan
metode pemeriksaan yang umum digunakan. (ambar dari hasil
pemeriksaan terlihat sangat rinci, tetapi pemeriksaan ini kurang bisa
mendeteksi tumor dengan ukuran kecil.
9. P,' Scan dan <' Scan: 2erupakan program skrinning kanker payudara
yang paling canggih, nyaman, dan akurat saat ini. 2endeteksi kanker
dengan resolusi dan sensiti!itas yang tinggi, termasuk lesi dengan ukuran
sedang sampai kecil dan mendeteksi lesi yang berpotensi menjadi kanker,
serta merupakan cara yang tepat dalam menentukan stadium.
D. %iopsi: >alaupun saat ini sudah banyak metode pemeriksaan baru dalam
mendeteksi kanker payudara, namun sejauh ini pemeriksaan biopsi masih
menjadi satu-satunya pemeriksaan yang dapat dijadikan dasar dalam
pendiagnosaan. 7enis-jenis permeriksaan di atas masih belum dapat
membedakan antara benjolan tumor atau abses, yang secara tidak langsung
masih memerlukan biopsi untuk memperjelas si#at dari diagnosa.
!"" Pr6gn6sis @%ara9an %i0u9;
Prognosis kanker payudara sangat tergantung pada stadium kanker saat
terdiagnosis. 2akin dini terdeteksi makin tinggi angka harapan hidup five
year survival rate", dengan komplikasi dan cacat yang makin minimal.
Sta0iu7
+an+)r
3i$) y)ar sur$i$a-
rat)
- EE O
-- C9 ? EA O
--- 9A ? CA O
-1 T 89 O
!"2 K679-i+asi
Kebanyakan komplikasi timbul akibat operasi, radiasi dan kemoterapi,
atau penggunaan obat tamoKi#en , yang e#ekti# dalam pencegahan agar kanker
tidak kembali lagi recurrence", tetapi dapat meningkatkan resiko )anita
tersebut untuk mendapat kanker endometrium rahim" dan penyakit thrombo-
embolik. Komplikasi-komplikasi tersebut antara lain:
'erbatasnya pergerakan bahu
Peningkatan besar parut operasi
-n#lamasi peradangan" jaringan ikat pada lengan yang terlibat
'umor maligna ganas" pada pembuluh-pembuluh lim#e di daerah lengan
yang terlibat
Penumpukan cairan dalam payudaraH pembengkakan jaringan di lengan
Perobahan )arna pada kulit akibat radiasi atau timbulnya bercak-bercak
merah-hitam
-n#amlasi peradangan" paru akibat radiasi
Kematian sel-sel lemak diba)ah jaringan payudara.
Kanker tumbuh lagi recurrence".
KANKER SERAIKS
2" Kan+)r S)r$i+s
2"" P)ng)rtian Kan+)r s)r$i+s 0an P)ny).a.nya
Kanker ser!iks adalah tumor ganas primer yang berasal dari
metaplasia epitel di daerah skuamokolumner junction yaitu daerah
peralihan mukosa !agina dan mukosa kanalis ser!ikalis. Kanker ser!iks
merupakan kanker yang terjadi pada ser!iks atau leher rahim, suatu daerah
pada organ reproduksi )anita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim,
letaknya antara rahim uterus" dan liang senggama atau !agina. Kanker
leher rahim biasanya menyerang )anita berusia ;9-99 tahun. Sebanyak
BAO dari kanker leher rahim berasal dari sel skuamosa yang melapisi
ser!iks dan 8AO sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada
saluran ser!ikal yang menuju ke rahim.
Kanker se!iks uteri adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel
epitel skuamosa. Sebelum terjadinya kanker, akan didahului oleh keadaan
yang disebut lesi prakanker atau neoplasia intraepitel ser!iks &-S".
Penyebab utama kanker leher rahim adalah in#eksi 5uman Papilloma
1irus 5P1". Saat ini terdapat 8;E jenis 5P1 yang sudah dapat
teridenti#ikasi yang FA di antaranya dapat ditularkan le)at hubungan
seksual. %eberapa tipe 5P1 !irus risiko rendah jarang menimbulkan
kanker, sedangkan tipe yang lain bersi#at !irus risiko tinggi. %aik tipe
risiko tinggi maupun tipe risiko rendah dapat menyebabkan pertumbuhan
abnormal pada sel tetapi pada umumnya hanya 5P1 tipe risiko tinggi
yang dapat memicu kanker. 1irus 5P1 risiko tinggi yang dapat
ditularkan melalui hubungan seksual adalah tipe C,8D, 8E, ;8, ;;, ;9, ;B,
F9, 98, 92, 9D, 9E, 9B, DE, DB, dan mungkin masih terdapat beberapa tipe
yang lain. %eberapa penelitian mengemukakan bah)a lebih dari BAO
kanker leher rahim disebabkan oleh tipe 8D dan 8E. 3ang membedakan
antara 5P1 risiko tinggi dengan 5P1 risiko rendah adalah satu asam
amino saja. *sam amino tersebut adalah aspartat pada 5P1 risiko tinggi
dan glisin pada 5P1 risiko rendah dan sedang (astout et al, 8BBD". $ari
kedua tipe ini 5P1 8D sendiri menyebabkan lebih dari 9AO kanker leher
rahim. Seseorang yang sudah terkena in#eksi 5P1 8D memiliki resiko
kemungkinan terkena kanker leher rahim sebesar 9O. $inyatakan pula
bah)a tidak terdapat perbedaan probabilitas terjadinya kanker ser!iks
pada in#eksi 5P1-8D dan in#eksi 5P1-8E baik secara sendiri-sendiri
maupun bersamaan %osch et al, 2AA2". *kan tetapi si#at onkogenik
5P1-8E lebih tinggi daripada 5P1-8D yang dibuktikan pada sel kultur
dimana trans#ormasi 5P1-8E adalah 9 kali lebih besar dibandingkan
dengan 5P1-8D.
Selain itu, didapatkan pula bah)a respon imun pada 5P1-8E dapat
meningkatkan !irulensi !irus dimana mekanismenya belum jelas. 5P1-8D
berhubungan dengan skuamous cell carcinoma ser!iks sedangkan 5P1-8E
berhubungan dengan adenocarcinoma ser!iks. Prognosis dari
adenocarcinoma kanker ser!iks lebih buruk dibandingkan sIuamous cell
carcinoma. Peran in#eksi 5P1 sebagai #aktor risiko mayor kanker ser!iks
telah mendekati kesepakatan, tanpa mengecilkan arti #aktor risiko minor
seperti umur, paritas, akti!itas seksual dini:prilaku seksual, dan meroko,
pil kontrasepsi, genetik, in#eksi !irus lain dan beberapa in#eksi kronis lain
pada ser!iks seperti klamidia trakomatis dan 5S1-2 5acker, 2AAA".
2"2 3a+t6r&*a+t6r r)si+6
2enurut $iananda 2AAC", #aktor yang mempengaruhi kanker
ser!iks yaitu :
/sia S ;9 tahun mempunyai risiko tinggi terhadap kanker leher
rahim. Semakin tua usia seseorang, maka semakin meningkat risiko
terjadinya kanker laher rahim. 2eningkatnya risiko kanker leher
rahim pada usia lanjut merupakan gabungan dari meningkatnya dan
bertambah lamanya )aktu pemaparan terhadap karsinogen serta
makin melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat usia.
/sia pertama kali menikah. 2enikah pada usia kurang 2A tahun
dianggap terlalu muda untuk melakukan hubungan seksual dan
berisiko terkena kanker leher rahim 8A-82 kali lebih besar daripada
mereka yang menikah pada usia S 2A tahun. 5ubungan seks
idealnya dilakukan setelah seorang )anita benar-benar matang.
/kuran kematangan bukan hanya dilihat dari sudah menstruasi atau
belum.Kematangan juga bergantung pada sel-sel mukosa yang
terdapat di selaput kulit bagian dalam rongga tubuh. /mumnya sel-
sel mukosa baru matang setelah )anita berusia 2A tahun ke atas.
7adi, seorang )anita yang menjalin hubungan seks pada usia
remaja, paling ra)an bila dilakukan di ba)ah usia 8D tahun. 5al ini
berkaitan dengan kematangan sel-sel mukosa pada ser!iks. Pada
usia muda, sel sel mukosa pada ser!iks belum matang. *rtinya,
masih rentan terhadap rangsangan sehingga tidak siap menerima
rangsangan dari luar termasuk =at-=at kimia yang diba)a sperma.
Karena masih rentan, sel-sel mukosa bisa berubah si#at menjadi
kanker. Si#at sel kanker selalu berubah setiap saat yaitu mati dan
tumbuh lagi. $engan adanya rangsangan, sel bisa tumbuh lebih
banyak dari sel yang mati, sehingga perubahannya tidak seimbang
lagi. Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah si#at menjadi sel
kanker. 4ain halnya bila hubungan seks dilakukan pada usia di atas
2A tahun, dimana sel-sel mukosa tidak lagi terlalu rentan
terhadap perubahan.
>anita dengan akti!itas seksual yang tinggi, dan sering berganti-
ganti pasangan. %erganti- ganti pasangan akan memungkinkan
tertularnya penyakit kelamin, salah satunya 5uman Papilloma
1irus 5P1"$ 1irus ini akan mengubah sel-sel di permukaan
mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak sehingga tidak
terkendali sehingga menjadi kanker.
Penggunaan antiseptik. Kebiasaan pencucian !agina dengan
menggunakan obat obatan antiseptik maupun deodoran akan
mengakibatkan iritasi di ser!iks yang merangsang terjadinya
kanker.
>anita yang merokok. >anita perokok memiliki risiko 2 kali lebih
besar terkena kanker ser!iks dibandingkan dengan )anita yang
tidak merokok. Penelitian menunjukkan, lendir ser!iks pada )anita
perokok mengandung nikotin dan =at-=at lainnya yang ada di dalam
rokok. Mat-=at tersebut akan menurunkan daya tahan ser!iks di
samping meropakan ko- karsinogen in#eksi !irus. &ikotin,
mempermudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau
menjadi terangsang, baik pada mukosa tenggorokan, paru-paru
maupun ser!iks. &amun tidak diketahui dengan pasti berapa banyak
jumlah nikotin yang dikonsumsi yang bisa menyebabkan kanker
leher rahim.
0i)ayat penyakit kelamin seperti kutil genitalia. >anita yang
terkena penyakit akibat hubungan seksual berisiko terkena !irus
5P1, karena !irus 5P1 diduga sebagai penyebab utama terjadinya
kanker leher rahim sehingga )anita yang mempunyai ri)ayat
penyakit kelamin berisiko terkena kanker leher rahim.
Paritas jumlah kelahiran". Semakin tinggi risiko pada )anita
dengan banyak anak, apalagi dengan jarak persalinan yang terlalu
pendek. $ari berbagai literatur yang ada, seorang perempuan yang
sering melahirkan banyak anak" termasuk golongan risiko tinggi
untuk terkena penyakit kanker leher rahim. $engan seringnya
seorang ibu melahirkan, maka akan berdampak pada seringnya
terjadi perlukaan di organ reproduksinya yang akhirnya dampak dari
luka tersebut akan memudahkan timbulnya 5uman Papilloma 1irus
5P1" sebagai penyebab terjadinya penyakit kanker leher rahim.
Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka )aktu lama. Penggunaan
kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka lama yaitu lebih dari F
tahun dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim 8,9-2,9 kali.
Kontrasepsi oral mungkin dapat meningkatkan risiko kanker leher
rahim karena jaringan leher rahim merupakan salah satu sasaran
yang disukai oleh hormon steroid perempuan. 5ingga tahun 2AAF,
telah dilakukan studi epidemiologis tentang hubungan antara kanker
leher rahim dan penggunaan kontrasepsi oral. 2eskipun demikian,
e#ek penggunaan kontrasepsi oral terhadap risiko kanker leher
rahim masih kontro!ersional. Sebagai contoh, penelitian yang
dilakukan oleh Khasbiyah 2AAF" dengan menggunakan studi kasus
kontrol. 5asil studi tidak menemukan adanya peningkatan risiko
pada perempuan pengguna atau mantan pengguna kontrasepsi oral
karena hasil penelitian tidak memperlihatkan hubungan dengan nilai
pSA,A9.
2"! K-asi*i+asi sta0iu7 +an+)r s)r$i+s
Penentuan tahapan klinis penting dalam memperkirakan penyebaran
penyakit, membantu prognosis rencana tindakan, dan memberikan arti
perbandingan dari metode terapi. 'ahapan stadium klinis yang dipakai
sekarang ialah pembagian yang ditentukan oleh 'he -nternational +ederation
@# (ynecologi *nd @bstetric +-(@" tahun 8BCD. Pembagian ini didasarkan
atas pemeriksaan klinik, radiologi, suktase endoser!iks dan biopsi. 'ahapan ?
tahapan tersebut yaitu :
a. Karsinoma pre in!asi!e
b. Karsinoma in-situ, karsinoma intraepitel
c. Kasinoma in!asi!e
'abel 2.8. Stadium kanker ser!iks menurut klasi#ikasi +-(@ >iknyosastro
8BBC"
2"2 ()nis %ist69at6-6gis 9a0a +an+)r s)r$i+s
7enis skuamosa merupakan jenis yang paling sering ditemukan, yaitu V
BAO merupakan karsinoma sel skuamosa KSS", adenokarsinoma 9O dan
jenis lain sebanyak 9O. Karsinoma skuamosa terlihat sebagai jalinan
kelompok sel-sel yang berasal dari skuamosa dengan pertandukan atau tidak,
dan kadang-kadang tumor itu sendiri berdi#erensiasi buruk atau dari sel- sel
yang disebut small cell, berbentuk kumparan atau kecil serta bulat seta
mempunyai batas tumor stroma tidak jelas. Sel ini berasal dari sel basal atau
reser!ed cell$ Sedang adenokarsinoma terlihat sebagai sel-sel yang berasal dari
epitel torak endoser!iks, atau dari kelenjar endoser!iks yang mengeluarkan
mucus &otodiharjo, 2AA2". Klasi#ikasi histologik kanker ser!iks ada
beberapa, di antaranya :
8. Skuamous carcinoma
a. Keratini=ing
b. 4arge cell non keratini=ing
c. Small cell non keratini=ing
d. 1errucous
2. *deno carcinoma
,ndocer!ical
,ndometroid adenocanthoma"
<lear cell ? paramesonephric
<lear cell ? mesonephric
Serous
-ntestinal
;. 2iKed carcinoma
*denosIuamous
2ucoepidermoid
(lossy cell
*denoid cystic
F. /ndi##erentiated carcinoma
9. <arcinoma tumor
D. 2alignant melanoma
C. 2aliganant non-epithelial tumors
Sarcoma : miKed mullerian, leiomysarcoma, rhabdomyosarcoma
4ymphoma
2": Pat6*isi6-6gi +an+)r s)r$i+s
Karsinoma ser!iks adalah penyakit yang progresi#, mulai dengan
intraepitel, berubah menjadi neoplastik, dan akhirnya menjadi kanker ser!iks
setelah 8A tahun atau lebih. Secara histopatologi lesi pre in!asi# biasanya
berkembang melalui beberapa stadium displasia ringan, sedang dan berat"
menjadi karsinoma insitu dan akhirnya in!asi#. %erdasarkan karsinogenesis
umum, proses perubahan menjadi kanker diakibatkan oleh adanya mutasi gen
pengendali siklus sel. (en pengendali tersebut adalah onkogen, tumor
supresor gene, dan repair genes. @nkogen dan tumor supresor gen
mempunyai e#ek yang berla)anan dalam karsinogenesis, dimana onkogen
memperantarai timbulnya trans#ormasi maligna, sedangkan tumor supresor
gen akan menghambat perkembangan tumor yang diatur oleh gen yang terlibat
dalam pertumbuhan sel. 2eskipun kanker in!asi!e berkembang melalui
perubahan intraepitel, tidak semua perubahan ini progress menjadi in!asi#.
4esi prein!asi# akan mengalami regresi secara spontan sebanyak ; - ;9O.
%entuk ringan displasia ringan dan sedang" mempunyai angka regresi
yang tinggi. >aktu yang diperlukan dari displasia menjadi karsinoma insitu
K-S" berkisar antara 8 ? C tahun, sedangkan )aktu yang diperlukan dari
karsinoma insitu menjadi in!asi!e adalah ; ? 2A tahun '-2 +K/-, 8BB2".
Proses perkembangan kanker ser!iks berlangsung lambat, dia)ali adanya
perubahan displasia yang perlahan-lahan menjadi progresi#. $isplasia ini
dapat muncul bila ada akti!itas regenerasi epitel yang meningkat misalnya
akibat trauma mekanik atau kimia)i, in#eksi !irus atau bakteri dan gangguan
keseimbangan hormon. $alam jangka )aktu C ? 8A tahun perkembangan
tersebut menjadi bentuk prein!asi# berkembang menjadi in!asi# pada
stroma ser!iks dengan adanya proses keganasan. Perluasan lesi di ser!iks
dapat menimbulkan luka, pertumbuhan yang ekso#itik atau dapat berin#iltrasi
ke kanalis ser!iks. 4esi dapat meluas ke #orniks, jaringan pada ser!iks,
parametria dan akhirnya dapat mengin!asi ke rektum dan atau !esika urinaria.
1irus $&* ini menyerang epitel permukaan ser!iks pada sel basal =ona
trans#ormasi, dibantu oleh #aktor risiko lain mengakibatkan perubahan gen
pada molekul !ital yang tidak dapat diperbaiki, menetap, dan kehilangan si#at
serta kontrol pertumbuhan sel normal sehingga terjadi keganasan
Suryohudoyo, 8BBEH $ebbie, 8BBE". %erbagai jenis protein diekspresikan oleh
5P1 yang pada dasarnya merupakan pendukung siklus hidup alami !irus
tersebut. Protein tersebut adalah ,8, ,2, ,F, ,9, ,D, dan ,C yang merupakan
segmen open reading #rame @0+". $i tingkat seluler, in#eksi 5P1 pada #ase
laten bersi#at epigenetic.
Pada in#eksi #ase laten, terjadi terjadi ekspresi ,8 dan ,2 yang
menstimulus ekspresi terutama terutama 48 selain 42 yang ber#ungsi pada
replikasi dan perakitan !irus baru. 1irus baru tersebut mengin#eksi kembali sel
epitel ser!iks. $i samping itu, pada in#eksi #ase laten ini muncul reaksi imun
tipe lambat dengan terbentuknya antibodi ,8 dan ,2 yang mengakibatkan
penurunan ekspresi ,8 dan ,2. Penurunan ekspresi ,8 dan ,2 dan jumlah
5P1 lebih dari V 9A.AAA !irion per sel dapat mendorong terjadinya integrasi
antara $&* !irus dengan $&* sel penjamu untuk kemudian in#eksi 5P1
memasuki #ase akti# $joerban, 2AAA". ,kspresi ,8 dan ,2 rendah hilang
pada pos integrasi ini menstimulus ekspresi onkoprotein ,D dan ,C. Selain itu,
dalam karsinogenesis kanker ser!iks terin#eksi 5P1, protein 9; p9;" sebagai
supresor tumor diduga paling banyak berperan. +ungsi p9; )ild type sebagai
negati!e control cell cycle dan guardian o# genom mengalami degradasi
karena membentuk kompleks p9;-,D atau mutasi p9;. Kompleks p9;-,D dan
p9; mutan adalah stabil, sedangkan p9; )ild type adalah labil dan hanya
bertahan 2A-;A menit.
*pabila terjadi degradasi #ungsi p9; maka proses karsinogenesis berjalan
tanpa kontrol oleh p9;. @leh karena itu, p9; juga dapat dipakai sebagai
indikator prognosis molekuler untuk menilai baik perkembangan lesi pre-
kanker maupun keberhasilan terapi kanker ser!iks Kau#man et al, 2AAA".
$engan demikian dapatlah diasumsikan bah)a pada kanker ser!iks terin#eksi
5P1 terjadi peningkatan kompleks p9;-,D. $engan pernyataan lain, terjadi
penurunan p9; pada kanker ser!iks terin#eksi 5P1. $an seharusnya p9; dapat
dipakai indikator molekuler untuk menentukan prognosis kanker ser!iks. %ila
pembuluh lim#e terkena in!asi, kanker dapat menyebar ke pembuluh getah
bening pada ser!ikal dan parametria, kelenjar getah bening obtupator, iliaka
eksterna dan kelenjar getah bening hipogastrika. $ari sini tumor menyebar ke
kelenjar getah bening iliaka komunis dan pada aorta. Secara hematogen,
tempat penyebaran terutama adalah paru-paru, kelenjar getah bening
mediastinum dan supra!esikuler, tulang, hepar, empedu, pankreas dan otak
Prayetni, 8BBC".
2"< G)8a-a +-inis +an+)r s)r$i+s
2enurut $alimartha 2AAF", gejala kanker ser!iks pada kondisi pra-
kanker ditandai dengan +luor albus keputihan" merupakan gejala yang sering
ditemukan getah yang keluar dari !agina ini makin lama akan berbau busuk akibat
in#eksi dan nekrosis jaringan. $alam hal demikian, pertumbuhan tumor menjadi
ulserati#. Perdarahan yang dialami segera setelah bersenggama disebut sebagai
perdarahan kontak" merupakan gejala karsinoma ser!iks C9 - EAO". Pada tahap
a)al, terjadinya kanker ser!iks tidak ada gejala gejala khusus. %iasanya timbul
gejala berupa ketidak teraturannya siklus haid, amenorhea, hipermenorhea,
dan penyaluran sekret !agina yang sering atau perdarahan intermenstrual, post
koitus serta latihan berat. Perdarahan yang khas terjadi pada penyakit ini yaitu
darah yang keluar berbentuk mukoid.
&yeri dirasakan dapat menjalar ke ekstermitas bagian ba)ah dari daerah
lumbal. Pada tahap lanjut, gejala yang mungkin dan biasa timbul lebih ber!ariasi,
sekret dari !agina ber)arna kuning, berbau dan terjadinya iritasi !agina serta
mukosa !ul!a. Perdarahan per!agina akan makin sering terjadi dan nyeri makin
progresi#. 2enurut %aird 8BB8" tidak ada tanda-tanda khusus yang terjadi pada
klien kanker ser!iks. Perdarahan setelah koitus atau pemeriksaan dalam !aginal
toussea" merupakan gejala yang sering terjadi. Karakteristik darah yang keluar
ber)arna merah terang dapat ber!ariasi dari yang cair sampai menggumpal. (ejala
lebih lanjut meliput i nyeri yang menjalar sampai kaki, hematuria dan gagal ginjal
dapat terjadi karena obstruksi ureter. Perdarahan rektum dapat terjadi karena
penyebaran sel kanker yang juga merupakan gejala penyakit lanjut. Pada
pemeriksaan Pap Smear ditemukannya sel-sel abnormal di bagian ba)ah ser!iks
yang dapat dideteksi melalui, atau yang baru-baru ini disosialisasikan yaitu dengan
-nspeksi 1isual dengan *sam *setat. Sering kali kanker ser!iks tidak
menimbulkan gejala. &amun bila sudah berkembang menjadi kanker ser!iks,
barulah muncul gejala-gejala seperti pendarahan serta keputihan pada !agina yang
tidak normal, sakit saat buang air kecil dan rasa sakit saat berhubungan seksual
>iknjosastro, 8BBC".
2"7 Diagn6sis +an+)r s)r$i+s
Stadium klinik seharusnya tidak berubah setelah beberapa kali pemeriksaan.
*pabila ada keraguan pada stadiumnya maka stadium yang lebih dini dianjurkan.
Pemeriksaan berikut dianjurkan untuk membantu penegakkan diagnosis seperti
palpasi, inspeksi, kolposkopi, kuretase endoser!iks, histeroskopi, sistoskopi,
proktoskopi, intravenous urography, dan pemeriksaan L- ray untuk paru-paru dan
tulang. Kecurigaan in#iltrasi pada kandung kemih dan saluran pencernaan sebaiknya
dipastikan dengan biopsi. Konisasi dan amputasi ser!iks dapat dilakukan untuk
pemeriksaan klinis. -nterpretasi dari lim#angogra#i, arteriogra#i, !enogra#i,
laparoskopi, ultrasonogra#i, <' scan dan 20- sampai saat ini belum dapat
digunakan secara baik untuk staging karsinoma atau deteksi penyebaran karsinoma
karena hasilnya yang sangat subyekti#. $iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan sebagai berikut Suharto, 2AAC" :
8. Pemeriksaan pap smea
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi sel kanker lebih a)al pada
pasien yang tidak memberikan keluhan. Sel kanker dapat diketahui pada sekret
yang diambil dari porsi ser!iks. Pemeriksaan ini harus mulai dilakukan pada )anita
usia 8E tahun atau ketika telah melakukan akti!itas seksual sebelum itu. Setelah tiga
kali hasil pemeriksaan pap smear setiap tiga tahun sekali sampai usia D9 tahun. Pap
smear dapat mendeteksi sampai BAO kasus kanker leher rahim secara akurat dan
dengan biaya yang tidak mahal, akibatnya angka kematian akibat kanker leher
rahim pun menurun sampai lebih dari 9AO. Setiap )anita yang telah akti# secara
seksual sebaiknya menjalani pap smear secara teratur yaitu 8 kali setiap tahun.
*pabila selama ; kali berturut-turut menunjukkan hasil pemeriksaan yang normal,
maka pemeriksaan pap smear bisa dilakukan setiap 2 atau ; tahun sekali. 5asil
pemeriksaan pap smear adalah sebagai berikut Prayetni,8BBB":
a. &ormal
b. $isplasia ringan perubahan dini yang belum bersi#at ganas"
c. $isplasia berat perubahan lanjut yang belum bersi#at ganas"
d. Karsinoma in situ kanker terbatas pada lapisan ser!iks paling luar"
e. Kanker in!asi# kanker telah menyebar ke lapisan ser!iks yang lebih dalam
atau ke organ tubuh lainnya".
'abel 2.2. Kategorisasi diagnosis deskripti# Pap smear berdasarkan sistem
%ethesda
2. Pemeriksaan $&* 5P1
Pemeriksaan ini dimasukkan pada skrining bersama-sama dengan PapWs
smear untuk )anita dengan usia di atas ;A tahun. Penelitian dalam skala besar
mendapatkan bah)a PapWs smear negati# disertai $&* 5P1 yang negati#
mengindikasikan tidak akan ada <-& ; sebanyak hampir 8AAO. Kombinasi
pemeriksaan ini dianjurkan untuk )anita dengan umur diatas ;A tahun karena
pre!alensi in#eksi 5P1 menurun sejalan dengan )aktu. -n#eksi 5P1 pada usia 2B
tahun atau lebih dengan *S</S hanya ;8,2O sementara in#eksi ini meningkat
sampai D9O pada usia 2E tahun atau lebih muda. >alaupun in#eksi ini sangat
sering pada )anita muda yang akti# secara seksual tetapi nantinya akan mereda
seiring dengan )aktu. Sehingga, deteksi $&* 5P1 yang positi# yang ditentukan
kemudian lebih dianggap sebagai 5P1 yang persisten. *pabila hal ini dialami pada
)anita dengan usia yang lebih tua maka akan terjadi peningkatan risiko kanker
ser!iks.
;. %iopsi
%iopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan
atau luka pada ser!iks, atau jika hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan
suatu abnormalitas atau kanker. %iopsi ini dilakukan untuk melengkapi hasil pap
smear. 'eknik yang biasa dilakukan adalah punch biopsy yang tidak memerlukan
anestesi dan teknik cone biopsy yang menggunakan anestesi. %iopsi dilakukan
untuk mengetahui kelainan yang ada pada ser!iks. 7aringan yang diambil dari daerah
ba)ah kanal ser!ikal. 5asil biopsi akan memperjelas apakah yang terjadi itu kanker
in!asi!e atau hanya tumor saja Prayetni, 8BBC".
F. Kolposkopi pemeriksaan ser!iks dengan lensa pembesar"
Kolposkopi dilakukan untuk melihat daerah yang terkena proses metaplasia.
Pemeriksaan ini kurang e#isien dibandingkan dengan pap smear, karena kolposkopi
memerlukan keterampilan dan kemampuan kolposkopis dalam mengetes darah yang
abnormal Prayetni, 8BBC".
9. 'es Schiller
Pada pemeriksaan ini ser!iks diolesi dengan larutan yodium. Pada ser!iks
normal akan membentuk bayangan yang terjadi pada sel epitel ser!iks karena
adanya glikogen. Sedangkan pada sel epitel ser!iks yang mengandung kanker akan
menunjukkan )arna yang tidak berubah karena tidak ada glikogen Prayetni, 8BBC".
D. 0adiologi
- Pel!ik limphangiogra#i, yang dapat menunjukkan adanya gangguan pada
saluran pel!ik atau peroartik lim#e.
- Pemeriksaan intra!ena urogra#i, yang dilakukan pada kanker ser!iks tahap
lanjut, yang dapat menunjukkan adanya obstruksi pada ureter terminal.
Pemeriksaan radiologi direkomendasikan untuk menge!aluasi kandung kemih
dan rektum yang meliputi sitoskopi, pielogram intra!ena -1P", enema
barium, dan sigmoidoskopi. 2agnetic 0esonance -maging 20-" atau scan
<' abdomen : pel!is digunakan untuk menilai penyebaran lokal dari tumor dan
: atau terkenanya nodus limpa regional (ale X charette, 8BBB".
2"= P)n/)ga%an +an+)r s)r$i+s
Sebagian besar kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat dan
menghindari #aktor- #aktor penyebab kanker meliputi $alimartha, 2AAF" :
8" 2enghindari berbagai #aktor risiko, yaitu hubungan seks pada usia muda,
pernikahan pada usia muda, dan berganti-ganti pasangan seks. >anita yang
berhubungan seksual diba)ah usia 2A tahun serta sering berganti pasangan
beresiko tinggi terkena in#eksi. &amun hal ini tak menutup kemungkinan
akan terjadi pada )anita yang telah setia pada satu pasangan saja.
2" >anita usia di atas 29 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak
perlu melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali atau menurut
petunjuk dokter. P)7)ri+saan Pa9 s7)ar a0a-a% /ara untu+ 7)n0)t)+si
0ini +an+)r s)r$i+s P)7)ri+saan ini 0i-a+u+an 0)ngan /)9atB ti0a+
sa+it 0)ngan .iaya yang r)-ati* t)r8ang+au 0an %asi-nya a+urat
$isarankan untuk melakukan tes Pap setelah usia 29 tahun atau setelah
akti# berhubungan seksual dengan #rekuensi dua kali dalam setahun. %ila
dua kali tes Pap berturut-turut menghasilkan negati#, maka tes Pap dapat
dilakukan sekali setahun. 7ika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini
ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang
dinamakan teknologi 5ybrid <apture -- System 5<--".
;" Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti dia#ragma dan
kondom, karena dapat memberi perlindungan terhadap kanker leher rahim.
F" 2emperbanyak makan sayur dan buah segar. +aktor nutrisi juga dapat
mengatasi masalah kanker mulut rahim. Penelitian mendapatkan
hubungan yang terbalik antara konsumsi sayuran ber)arna hijau tua dan
kuning banyak mengandung beta karoten atau !itamin *, !itamin < dan
!itamin ," dengan kejadian neoplasia intra epithelial juga kanker ser!iks.
*rtinya semakin banyak makan sayuran ber)arna hijau tua dan kuning,
maka akan semakin kecil risiko untuk kena penyakit kanker mulut rahim.
9" Pada pertengahan tahun 2AAD telah beredar !aksin pencegah in#eksi 5P1
tipe 8D dan 8E yang menjadi penyebab kanker ser!iks. 1aksin ini bekerja
dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap !irus sebelum
memasuki sel sel ser!iks. Selain membentengi dari penyakit kanker
ser!iks, !aksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman
5P1 tipe D dan 88 yang menyebabkan kutil kelamin.3ang perlu ditekankan
adalah, !aksinasi ini baru e#ekti# apabila diberikan pada perempuan yang
berusia B sampai 2D tahun yang belum akti# secara seksual. 1aksin
diberikan sebanyak ; kali dalam jangka )aktu tertentu. $engan !aksinasi,
risiko terkena kanker ser!iks bisa menurun hingga C9O.
2"? P)ng6.atan +an+)r s)r$i+s
'erapi karsinoma ser!iks dilakukan bila mana diagnosis telah dipastikan
secara histologik dan sesudah dikerjakan perencanaan yang matang oleh tim yang
sanggup melakukan rehabilitasi dan pengamatan la njutan tim kanker : tim
onkologi". Pemilihan pengobatan kanker leher rahim tergantung pada lokasi dan
ukuran tumor, stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita, dan rencana
penderita untuk hamil lagi. 4esi tingkat rendah biasanya tidak memerlukan
pengobatan lebih lanjut, terutama jika daerah yang abnormal seluruhnya telah
diangkat pada )aktu pemeriksaan biopsi. Pengobatan pada lesi prekanker bisa
berupa kriosurgeri pembekuan", kauterisasi pembakaran, juga disebut diatermi",
pembedahan laser untuk menghancurkan sel-sel yang abnormal tanpa melukai
jaringan yang sehat di sekitarnya dan 4,,P loop electrosurgical eKcision
procedure" atau konisasi >iknjosastro, 8BBC".
a" Pembedahan
Pada karsinoma in situ kanker yang terbatas pada lapisan ser!iks paling luar",
seluruh kanker sering kali dapat diangkat dengan bantuan pisau bedah ataupun
melalui 4,,P loop electrosurgical eKcision procedure" atau konisasi. $engan
pengobatan tersebut, penderita masih bisa memiliki anak. Karena kanker bisa
kembali kambuh, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang dan Pap smear
setiap ; bulan selama 8 tahun pertama dan selanjutnya setiap D bulan. 7ika penderita
tidak memiliki rencana untuk hamil lagi, dianjurkan untuk menjalani histerektomi.
Pembedahan merupakan salah satu terapi yang bersi#at kurati# maupun paliati#.
Kurati# adalah tindakan yang langsung menghilangkan penyebabnya sehingga
mani#estasi klinik yang ditimbulkan dapat dihilangkan. Sedangkan tindakan paliati#
adalah tindakan yang berarti memperbaiki keadaan penderita. 5isterektomi adalah
suatu tindakan pembedahan yang bertujuan untuk mengangkat uterus dan
ser!iks total" ataupun salah satunya subtotal". %iasanya dilakukan pada stadium
klinik -* sampai --* klasi#ikasi +-(@". /mur pasien sebaiknya sebelum
menopause, atau bila keadaan umum baik, dapat juga pada pasien yang berumur
kurang dari D9 tahun. Pasien juga harus bebas dari penyakit umum resiko tinggi"
seperti penyakit jantung, ginjal dan hepar.
b" 'erapi penyinaran radioterapi"
'erapi radiasi bertujuan untuk merusak sel tumor pada ser!iks serta
mematikan parametrial dan nodus limpa pada pel!ik. Kanker ser!iks stadium -- %,
---, -1 sebaiknya diobati dengan radiasi. 2etoda radioterapi disesuaikan dengan
tujuannya yaitu tujuan pengobatan kurati# atau paliati#. Pengobatan kurati# ialah
mematikan sel kanker serta sel yang telah menjalar ke sekitarnya atau
bermetastasis ke kelenjar getah bening panggul, dengan tetap mempertahankan
sebanyak mungkin kebutuhan jaringan sehat di sekitar seperti rektum, !esika
urinaria, usus halus, ureter. 0adioterapi dengan dosis kurati# hanya akan diberikan
pada stadium - sampai --- %. *pabila sel kanker sudah keluar ke rongga panggul,
maka radioterapi hanya bersi#at paliati# yang diberikan secara selekti# pada stadium
-1 *. 'erapi penyinaran e#ekti# untuk mengobati kanker in!asi# yang masih terbatas
pada daerah panggul. Pada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk
merusak sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya. *da dua jenis
radioterapi yaitu radiasi eksternal yaitu sinar berasal dari sebuah mesin besar dan
penderita tidak perlu dira)at di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan
sebanyak 9 hari:minggu selama 9-D minggu. Keduannya adalah melalui radiasi
internal yaitu =at radioakti# terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan langsung
ke dalam ser!iks. Kapsul ini dibiarkan selama 8-; hari dan selama itu penderita
dira)at di rumah sakit. Pengobatan ini bisa diulang beberapa kali selama 8-2
minggu. ,#ek samping dari terapi penyinaran adalah iritasi rektum dan !agina,
kerusakan kandung kemih dan rektum dan o!arium berhenti ber#ungsi (ale X
<harette, 2AAA".
c" Kemoterapi
Kemoterapi adalah penatalaksanaan kanker dengan pemberian obat melalui
in#us, tablet, atau intramuskuler. @bat kemoterapi digunakan utamanya untuk
membunuh sel kanker dan menghambat perkembangannya. 'ujuan pengobatan
kemoterapi tegantung pada jenis kanker dan #asenya saat didiag nosis %eberapa
kanker mempunyai penyembuhan yang dapat diperkirakan atau dapat sembuh
dengan pengobatan kemoterapi. $alam hal lain, pengobatan mungkin hanya
diberikan untuk mencegah kanker yang kambuh, ini disebut pengobatan
adju!ant. $alam beberapa kasus, kemoterapi diberikan untuk mengontrol
penyakit dalam periode )aktu yang lama )alaupun tidak mungkin sembuh. 7ika
kanker menyebar luas dan dalam #ase akhir, kemoterapi digunakan sebagai paliati#
untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik. Kemoterapi secara kombinasi
telah digunakan untuk penyakit metastase karena terapi dengan agen-agen dosis
tunggal belum memberikan keuntungan yang memuaskan. <ontoh obat yang
digunakan pada kasus kanker ser!iks antara lain <*P <yclophopamide *drem
ycin Platamin", P1% Platamin 1eble %leomycin" dan lain ?lain Prayetni, 8BBC".
2""# Pr6gn6sis +an+)r s)r$i+s
Prognosis kanker ser!iks adalah buruk. Prognosis yang buruk tersebut
dihubungkan dengan E9-BA O kanker ser!iks terdiagnosis pada stadium in!asi#,
stadium lanjut, bahkan stadium terminal Su)iyoga, 2AAAH &ugroho, 2AAA".
Selama ini, beberapa cara dipakai menentukan #aktor prognosis adalah
berdasarkan klinis dan histopatologis seperti keadaan umum, stadium, besar
tumor primer, jenis sel, derajat di#erensiasi %roders. Prognosis kanker ser!iks
tergantung dari stadium penyakit. /mumnya, 76years survival rate untuk stadium -
lebih dari BAO, untuk stadium -- DA EAO, stadium --- kira - kira 9AO, dan untuk
stadium -1 kurang dari ;AO (eene,8BBEH Kenneth, 2AAA".
-. Stadium A
8AA O penderita dalam stadium ini akan sembuh.
--. Stadium 8
Kanker ser!iks stadium - sering dibagi menjadi -* dan -%. $ari
semua )anita yang terdiagnosis pada stadium -* memiliki 76years
survival rate sebesar B9O. /ntuk stadium -% 76years survival rate sebesar
CA sampai BAO. -ni tidak termasuk )anita dengan kanker pada lim#onodi
mereka.
---. Stadium 2
Kanker ser!iks stadium 2 dibagi menjadi 2, 2* dan 2%. $ari semua
)anita yang terdiagnosis pada stadium 2* memiliki 76years survival rate
sebesar CA-BAO. /ntuk stadium 2% 76years survival rate sebesar DA sampai
D9O.
-1. Stadium ;
Pada stadium ini 96years survival rate6nya sebesar ;A-9AO.
1. Stadium F
Pada stadium ini 9-years survival rate6nya sebesar 2A-;AO.
1-. Stadium 9
Pada stadium ini 76years survival rate-nya sebesar 9-8AO.
KANKER KOLOREKTAL
:" P)ng)rtian Kan+)r K6-6r)+ta-
Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon sampai ke dubur.
Sebagian besar kanker kolorektal berasal dari adenokarsinoma. *denokarsinorna
adalah neoplasma ganas epitelial dengan sel-sel penyusunnya identik struktural
bahkan kadang-kadang #ungsional, dengan sel-sel epitel kelenjar normal pasangannya
apokrin, ekrin, endokrin, dan kelenjar parenkim 89. @leh >5@ kanker rektum
dirnasukkan ke dalam -nternational <lassi#ication o# $iseases l<$ " dengan kode <
nomor 2A dan kanker kolon dengan kode < nomor 8E.
:2 Anat67i K6-6n Dan R)+tu7
:2" K6i6D
Kolon rnerupakan suatu saluran tertutup, panjang 8,9 m yang terdiri dari D
bagian yaitu sekum, kolon asenden, kolon trans!ersum, kolon desenden, kolon
sigmoid, dan rekturn, dengan katup ileosekal pada ujung kranialnya, untuk mencegah
re#luks dan linea dentata dari anus pada ujung kaudal. Kolon tras!ersurn selalu
rnempunyai rnesentriurn, kolon asenden yang rnernpunyai mesentrium hanya terdapat
pada 82 O orang dan kolon desenden pada 22 O orang. Kolon sigmoid juga
mernpunyai mesentrium dan kadang-kadang panjangnya lebih dari biasa 8D.
4apisan otot longitudinal kolon rnembentuk ; buah pita yang disebut tenia yang
lebih pendek dari kolon itu sendiri sehingga kolon berlipat-lipat dan berbentuk seperti
sakulus kantung kecil" yang disebut haustra bejana". %atas antara kolon dan rekturn
tampak jelas karena pada rektum ketiga tenia tidak tampak lagi. %atas ini terletak di
ba)ah promontoriurn, kira-kira 89 cm dari anus 8C.
Sekum, kolon asendens dan bagian kanan kolon trans!ersurn didarahi oleh
cabang arteri mesentrika superior yaitu arteri ileokolika, arteri kolika dekstra dan
arteri kolika media. Kolon trans!ersum bagian kiri, kolon desenden, kolon sigmoid
dan sebagian besar rektum didarahi oleh arteri mesenterika in#erior melalui arteri
kolika sinistra, arteri sigmoid dan arteri hemoroidalis superior 8C.
Pembuluh !ena kolon berjalan pararel dengan arterinya. *liran darah !ena
disalurkan melalui !ena mesentrika superior untuk kolon asendens dan kolon
trans!ersum dan melalui !ena mesenterika in#erior untuk kolon desendens, sigmoid
dan rektum. Keduanya bermuara ke dalam !ena !orta tetapi !ena mesenterika in#erior
melalui !ena lienalis. *liran !ena dari kanalis analis menuju ke !ena ka#a in#erior.
Pada batas rektum dan anus terdapat banyak kolateral arteri dan !ena melalui
peredaran hemoroidal antara sistim pembuluh saYuran cerna dan sistim arteri dan !ena
iliaka 8C.
*liran lirn#e kolon sejalan dengan aliran darabnya. 5al ini penting diketahui
sehubungan dengan penyebaran keganasan dan kepentingannya dalam reseksi
keganasan kolon. Surnber aliran lim#e terdapat pada muskularis mukosa. 7adi selama
suatu keganasan kolon belurn mencapai lapisan muskularis mukosa kemungkinan
besar belum ada metastasis. 2etastasis dari kolon sigmoid ditemukan di kelenjar
regional mesenterium dan retroperitoneal pada arteri kolika sinistra, sedangkan dari
anus ditemukan di kelenjar regional di regio inguinalis 8C.
Kolon dipersara#i oleh serabut simpatis yang berasal dari ner!us
splanknikus dan pleksus presakralis serta serabut parasimpatis yang berasal dari
ner!us !agus. Karena distribusi persara#an usus tengah dan usus belakang, nyeri alih
pada kedua bagian kolon kiri dan kanan berbeda. 4esi pada kolon bagian kanan yang
berasal dari usus tengah terasa mula-mula pada epigastrium atau di atas pusat. &yeri
dari lesi pada kolon desendens atau sigmoid yang berasal dari usus belakang terasa
mula-mula di hipogastrium atau di ba)ah pusat 8C.
:22 R)+tu7
0ektum, seluruhnya terbungkus dalam serat otot longitudinal, kemudian
dilanjutkan oleh kanalis analis, dimana s#ingter ekstema dari otot !olunter
memberikan selubung tambahan. @tot le!ator ani membentuk sudut DAZ-8A9Z pada
orang normal dari sambungan rektoanal depan, sara#nya tnensuplai sisi atasnya dan
oleh karena itu dapat rusak akibat peregangan otot yang luas misalnya pada )aktu
persalinan 8D .
Kolorektum dilapisi oleh epitel kolumnar sejauh linea dentate pada pertengahan
kanalis analis, kemudian dilanjutkan oleh epitel skuamosa sensiti!e yang berlanjut
dari perineum. Kelenjar submukosa analis dapat meluas secara dalam ke s#ingter
danjika terin#eksi maka dapat mengakibatkan abses perianal dan #istula 8D.
:! 3ungsi K6-6n Dan R)+tu7
+ungsi dari kolon ialah menyerap air, !itamin dan elektrolit, eksresi mukus
lendir" serta menyimpan #eses dan kemudian mendorongnya ke luar. *bsorpsi
terhadap air dan elektrolit terutama dilakukan di kolon sebelah kanan yaitu di sekum
dan kolon asenden dan sebagian kecil dibagikan kolon lainnya 8E.
*ir, elektrolit dan beberapa metabolit dipindabkan oleh membran
mukosa melalui isi lumen dengan kontraksi dinding usus lokal maupun total.
2akin banyak gerakan makin besar absorpsi cairan, pada banyak kasus tidak
adanya #eses berhubungan dengan inakti!itas relati# dinding otot dan
konstipasi oleh kontraksi yang berlebihan 8E.
Pleksus sara# intrinsik pada dasamya bertanggung ja)ab terhadap kontraksi
kolorektal. Pleksus intrinsik di ba)ah pengaruh hormon usus dan hormon
lain misalnya, kolesitokinin, motilin, peptida intestinal !asoakti# dan
katekolamin yang konsentrasi sirkulasinya ber!ariasi secara bermakna
mempengaruhi akti!itas kontraksi. 2aka sesudah makan rnotilitas rneningkat
dengan jelas, rnungkin karena akti!itas kolcsistokinin sementara itu pleksus sara#
ekstrinsik juga mcmberi e#ek yang nyata. 'idur menurunkan akti!itas kolon
cukup besar yang segera meningkat pada )aktu bangun. Stres mental
meningkatkan kontraktilitas. 2akanan yang mengandung banyak serat
membantu mempertahankan air dan meningkatkan massa #eses sehingga
membantu de#ekasi 8E.
0ektum normalnya kosong dan ketika seseorang bangun tidur dan
makan pagi rnenimbulkan motilitas kolon kiri, #eses mernasuki rektum dan
orang tersebut rnerasa ingin de#ekasi. $uduk di )e membantu mengeeilkan
sudut anorektal dan #eses rnernasuki kanalis analis. Kanalis analis sedikit
lebih pendek pada )anita dibandingkan pada pria rata-rata ;-C em !ersus
F-D em ". +eses dikeluarkan bila jalan keluar tidak rnenghentikannya secara
!olunter . +eses yang terletak lebih jauh sejauh #leksura splenikus mungkin juga
keluar, !olume rata-rata setiap hari adalah 89A rnl. 8D Pengeluaran #eses dapat
ditunda karena rekturn dapat memberikan tekanan secara pasi# sampai FAA ml,
mempertahankan tekanan rektal yang rendah dan #eses bahkan dapat didorong
kembali ke dalam kolon sigmoid 8E. /ntuk menentukan kelainan dari kolon secara
rutin harus diperiksa #eses.
+eses yang normal biasanya berbentuk memanjang, )ama coklat muda, tak
ber-endir dan berdarah. %ila terlihat mengandung darah, lendir atau bemanah sudah
pasti ada kelainan di rekturn atau di kolon sendiri . Selain perlu memperhatikan
)arna, bentuk padat atau cair" per-u juga diperhatikan bau #eses yang abnormal
anyir, busuk , lemak busuk dll" 8E.
:2 E9i0)7i6-6gi
:2" Distri.usi Dan 3r)+u)nsi
Kanker kolorektal adalah keganasan yang urnum ditemukan. 2erupakan
penyakit yang terutama ditemukan pada orang yang lebih tua meskipun
dapat terjadi pada semua umur. Kurang dari 9 O pasien di ba)ah umur FA
tahun dan lebih dari 9AO di atas DA tahun, dengan puncak insiden pada orang
yang berumur CA-EA tahun
'erdapat sekitar 29.AAA kasus bam setiap tahunnya di -nggris dan
menduduki urutan kedua setelah kanker bronkus sebagai penyebab kematian,
dengan kematian tahunan sekitar 8B.AAA. 'idak terlihat adanya
perbedaan jenis kelamin, pada perempuan kejadiannya lebihjarang
dibandingkan dengan kanker payudara 8D.
+rekuensi kanker kolorektal merupakan yang terbanyak dari seluruh
kanker 8C,F O" di *merika Serikat. -nsiden kanker kolon ;2,B untuk laki-
-aki dan 2B,F untuk perempuan per 8AA.AAA penduduk dan kanker rektum
8C,9 dan 8A,9 masing- masing pada laki-laki dan perempuan. -nsiden pada
kulit ber)ama sedikit lebih rendah dibanding dengan kulit putih. $i
*ustralia dan ,ropa, kanker kolorektal merupakan penyebab kematian
terbanyak sesudah kanker paru pada laki--aki dan kanker payudara pada
perempuan. *kan tetapi di 7epang, <olombia, -ndia dan *#rika /tara kanker
kolon jarang, sedang di 7epang insiden kanker rektum tidak jauh berbeda
dengan *merika Serikat. $i *#rika sebagian besar kanker kolon dijumpai
pada rektum dan kejadiaanya sering pada umur yang relati# muda.
Penderita terbanyak berumur di atas FA tahun namun umur muda bahkan
pada anak-anak pemah dilaporkan C.
%erdasarkan catatan di -nggris 8B9F dinyatakan bah)a FACF laki--aki
dan 9EE8 perempuan meninggal karena kanker kolon dan pada tahun yang
sama pula ;;;F8aki--aki dan 2FCF perempuan telah meninggal karena
kanker di rektum. Selama F tahun yaitu 8B9;-8B9D dari <entral 2iddleseK
5ospital ditemukan 2BC penderita dengan kanker kolon yang terdiri dari 88F
laki-laki dan 8E; perempuan. Sedang 8CC penderita kanker rektum terdiri
dari 8AF laki--aki dan C; perempuan. 7adi kanker di kolon lebih banyak
dijumpai pada perempuan, sebaliknya kanker rektum lebih banyak pada
laki-laki. $an sebagian besar penderita kanker tersebut pada umur FA-CA
tahun 8E. Sementara insidens kanker kolorektal di -ndonesia cukup tinggi,
demikian juga angka kematiannya. -nsidens pada laki-laki sebanding dengan
perempuan dan lebih banyak pada orang muda. Sekitar C9 O ditemukan di
rektosigmoid. $i negara %arat perbandingan insidens laki--aki dan
perempuan ; banding 8 dan kurang dari 9A O ditemukan di rektosigmoid
dan merupakan penyakit usia lanjut 8E. $i *merika Serikat data tahun 8BB2
melaporkan bah)a sekitar 9D.AAA kasus kanker baru adalah kanker
kolorektal 89 O dari seluruh kasus kanker bam" dan penyebab kematian
sekitar DA.AAA orang per tahunnya. Sedangkan di -nggris data tahun 8BBA
dilaporkan kematian oleh kanker kolorektal sebanyak 8C.22; orang.
-nsiden tinggi FA-9A per 8AA.AAA populasi terdapat di ,ropa %arat dan
*merika /tara, insiden 2A-FA per 8AA.AAA populasi terdapat di ,ropa
'imur, sedangkan insiden yang lebih keeil dari 2A per 8AA.AAA populasi
terdapat di *sia, *#rika dan *merika 4atin. $ata dari %adan 0egistrasi
Kanker -ndonesia tahun 8BEB yang didapat dari laboratorium patologi
anatomi, bah)a kanker kolorektal menempati urutan kelima B,B9 O ". $i
*merika Serikat seK ratio laki-laki dan perempuan adalah E: C untuk
kanker kolon dan B: 9 untuk kanker rektum . Sedangkan di -nggris seK ratio
2: ; untuk kanker kolon dan E: C untuk kanker rectum. $i $enpasar
didapatkan seK ratio kanker kolorektal adalah 8,DF:8 E.
:22 D)t)r7inan
Penyebab belum jelas diketahui. %erbagai polip kolon dapat
berdegenerasi maligna dan setiap polip kolon hams dicurigai, 0adang
kronik kolon seperti kolitis ulserosa juga berisiko tinggi. +aktor genetik
pun kadang berperan )alau jarang 8D.
Sembilan puluh persen dari kanker kolorektal terdiri dari
adenokarsinoma . 0esiko meningkat sesuai dengan bertambah besamya
ukuran adenoma dan adenoma !ilosa lebih besar resikonya untuk berubah
menjadi ganas daripada adenoma tubular. 'umorigenesis kolorektal
diyakini merupakan proses yang terdiri dari beberapa tahap mencakup
hiperproli#erati# mukosa , adenoma dan karsinoma 8E.
Para penyidik berpendapat juga komposisi makanan merupakan
#aktor penting dalam kejadian adenokarsinoma kolon dan rektum.
2akanan daging he)ani dengan kadar kolesterol yang tinggi, kurang
makanan yang mengandung serat dan interaksi antara bakteri di dalam
kolon dengan asam empedu dan makanan, diduga memproduksi bahan
karsinogenik dan ko-karsinogenik C,8B.
:22" 3a+t6r&3a+t6r R)si+6
A P6-i96sis 3a7i-ia-
Poliposis +amilial ini dilaporkan pertama kali oleh 4ockhart
2ummeny pada tahun 8B29. Penyakit ini penting mengingat gejala-gejala
yang diberikan adalah berat dan biasanya mengalami degenerasi maligna .
2enurut catatan dari 2organ 8B99" kurang lebih CA O dari poliposis akan
mengalami degenerasi maligna. %ila telah berubah menjadi maligna maka
tumor tumbuh menjadi besar dan ber)arna lebih gelap dan mungkin
mengalami ulserasi 8E.
%entuk polip ini biasanya mirip dengan polip adenomatosum
bertangkai atau berupa polip sesil, akan tetapi multipel tersebar pada
mukosa kolon. $alam jangka )aktu 8A-2A tahun dapat mengalami
degenerasi menjadi kanker kolon. *danya kanker kolon pada umur muda
kemungkinan berasal dari pertumbuhan poliposis.
Sebagian dari poliposis ini asimtomatik dan sebagian disertai keluhan
sakit di abdomen, diare, sekresi -endir yang meningkat dan perdarahan
keci- yang menganggu penderita C.
, P6-i9 A0)n67at6su7
%iasanya berukuran kecil, kurang dari 8 ern terdiri dari ;
bagian yaitu puncak, badan dan tangkai. 2asing-masing bagian dibentuk
dari sedikit kelenjar sel goblet dilapisi epitel selinder dan jaringan ikat
stroma. Pada kondisi polip demikian jarang ditemukan kanker. *kan
tetapi semakin bertambah ukuran polip, risiko perubahan sel epitel
mulai dari derajat atipik sampai anaplasia semakin tinggi. Pada polip
dengan ukuran 8,2 em atau lebih dapat dieurigai adanya kanker.
Semakin besar diameter polip semakin besar kecurigaan keganasan.
Perubahan dimulai di bagian puneak polip, baik pada epitel pelapis
mukosa maupun pada epitel kelenjar, meluas ke bagian badan dan
basis tangkai polip C.
1 A0)n67a Ai-6su7
'erbanyak dijumpai di daerah rektosigmoid dan biasanya berupa
massa papiler, soliter, tidak bertangkai dan diameter puncak tidak jauh
berbeda dengan ukuran basis polip. Pada kelainan ini risiko terhadap
terjadinya kanker lebih sering dibanding dengan polip adenomatosum.
Pada lebih kurang ;A O adenoma !ilosum ditemukan area kanker.
*denoma dengan diameter lebih dari 2 em, risiko menjadi kanker adalah
F9 O. Semakin besar diameter semakin tinggi pula insiden kanker. Seperti
juga pada polip adenomatosum perubahan dimulai di daerah permukaan,
meluas pada daerah basis dan in!asi pada submukosa kolon ataupun
rektum. %iasanya adenoma !ilosum memproduksi lendir yang mengandung
banyak elektrolit terutama kalium, mengakibatkan kemungkinan terjadi
hipokalemi. &eoplasma ini ditemukan biasanya karena banyak
mengeluarkan lendir dengan atau tanpa darah C.
D K6-itis U-s)r6sa
Kolitis ulserati!a senng 7uga menyebabkan tcrjadinya kanker
kolon dan paling banyak terdapat di segmen proksimal dari kolon. $imulai
dengan mikroabses pada kripta mukosa kolon dan beberapa abses
bersatu membentuk ulkus. Pada stadium lanjut timbul pseudopolip yaitu
penonjolan mukosa kolon yang ada diantara ulkus. Perjalanan penyakit
yang sudah lama, berulang-ulang dan lesi luas disertai adanya pseudopolip
merupakan risiko tinggi terhadap kanker C.
E K).iasaan Ma+an Tinggi L)7a+ 0an R)n0a% S)rat
*da !ariasi yang bermakna di dunia dalam insiden kanker
kolorektal. 'ampak terutama timbul di negara yang sudah berkembang,
sejauh ini terdapat angka yang tinggi di -nggris, *merika Serikat,
*ustralia dan ,ropa %arat, tetapi di *#rika dan *sia insidensnya rendah.
1ariasi geogra#i telah banyak digambarkan berdasarkan perbedaan
makanan *)alnya diet berserat rendah diduga sebagai #aktor penyebab
dan kemudian kelebihan lemak he)ani atau protein. 'etapi bukti
epidemiologi masih kontradiksi. 2asalahnya adalah karena banyaknya
perbedaan makanan antara kelompok etnik yang berbeda sehingga sulit
diketahui komponen-komponen mana yang dianggap bertanggung ja)ab.
Paradoks ini digambarkan orang ,skimo yang makanannya berserat
rendah, berlemak tinggi dan mempunyai insiden kanker kolorektal yang
sangat rendah. 'etapi bagaimanapun juga #aktor makanan tampaknya
memegang peranan, karena jika orang *#rika makan makanan %arat yang
berlemak tinggi dan rendah serat maka insiden kanker kolorektal terlihat
meningkat secara progresi# 8D.
2akanan rendah serat menyebabkan kurangnya 2assa #eses sehingga
menyebabkan transit time lamanya makanan di usus sampai dikeluarkan"
lama dan terjadi perubahan bakteri usus. %akteri tertentu diketahui dapat
memecahkan garam empedu untuk membentuk karsinogen. 2akanan
dengan tinggi lemak menyebabkan sistesis kolesterol dan asam bilirubin
oleh hati dan kemudian menjadi karsinogen oleh bakteri usus C.
$alam salah satu laporan study group pada tahun 8BBA >5@
menjelaskan hubungan antara komponen diet dengan angka kejadian
kanker kolorektal sbb:
Sementara dari 7akarta data yang ada menunjukkan terbanyak
antara umur ;A sampai CA tahun dan di 3ogyakarta #rekuensi tertinggi
pada umur F8-DA tahun dengan umur terendah 8E tahun dan umur
tertinggi B8 tahun tC.8;,8F,6i2".
:: Ga7.aran K-inis
'idak ada gambaran yang khas dari kanker kolorektal. (ejala-gejalanya
bermacam-macam berlainan pada penderita yang satu dengan yang
lainnya bergantung kepada lokalisasinya.
i Kanker di sekum.
%iasanya tanpa keluhan untuk )aktu yang lama. 2ungkin ada
keluhan rasa tak enak di perut kanan ba)ah untuk )aktu yang
lama. 'iba-tiba penderita jatuh dalam keadaan anemia, berat
badan menurun dan ada massa di perut kanan ba)ah.
ii Kanker di kolon asendens.
%iasauya mempunyai keluban, misalnya mengeluh karena rasa
nyeri. 2ula mula timbul sindroma dispepsi gangguan
pencernaan", rasa tak enak pada perut kanan atas timbul, yang
kemudian disertai rasa penub di perut, anoreksia, nausea.
Kadang-kadang badan menjadi lemas. 'umor makin nyata. %erat
badan mulai menurun dan makin anemis yang mungkin karena
adanya perdarahan. $arah biasanya bercampur dengan isi kolon.
iii Kanker di kolon trans!ersum.
7arang memberi keluhan, demikian pula #ungsi kolon tak
terganggu, )alaupun adanya melena yang periodik. Kalau ada
keluhan biasanya telah mengalami metastase, misalnya metastase
ke paru-paru dan hepar.
i$ Kanker kolon desendens.
Keluhan nyeri di perut sering mendahului dan sering diajukan.
Selain dari itu ada perubahan kebiasaan de#ekasi, dengan
konstipasi atau diare atau keduanya. %iasanya #eses disertai
darah. @bstruksi komplet agak sering terjadi atau adanya
penyempitan.
$ Kanker di kolon sigmoid.
(ejala-geja7a yang sering yaitu timbu7nya perubahan
kebiasaan de#ekasi, dengan konstipasi atau diare atau keduanya,
dimana bentuk #eses berlendir dan berdarah. 0asa nyeri timbul,
sering dengan kolik mulas mendadak" terutama di abdomen
kiri ba)ah. Sering terjadi obstruksi penyumbatan"
$i Kanker rectum
Sering terjadi ganguan de#ekasi, misalnya konstipasi atau diare.
Sering terjadi perdarahan yang segar dan sering bercampur
dengan lendir. %erat badan menurun. Periu diketahui bah)a rasa
nyeri tidak biasa pada kanker rektum. Kadang-kadang timbul
tenesmi keinginan de#ekasi disertai rasa sakit" dan bahkan sering
merupakan gejala utama 8E.
:< Diagn6sis
:<" Ana7n)sis
Sebagian besar penderita datang dengan keluhan habit bo)el
perubahan kebiasaan de#ekasi" yaitu diare atau obstipasi, sakit perut tak
menentu, sering mau de#ekasi namun #eses sedikit. Perdarahan campur
lendir . Kadang-kadang simptom mirip dengan sindroma disentri. Penyakit
yang diduga disentri, setelah mendapat pengobatan tidak ada perubahan
perlu dipertimbangkan kemungkinan kanker kolorektal terutama penderita
umur de)asa dan umur lanjut. *noreksia, berat badan semakin menurun
merupakan salah satu simptom kanker kolorektal tingkat lanjut.
:<2 P)7)ri+saan (as7ani- 3isi+
Perlu diperhatikan hal-hal seperti gi=i, anemia, tonjolan di abdomen,
nyeri tekan, kelenjar lim#e yang membesar, pembesaran hati. Palpasi
pemeriksaan dengan cara meraba" rekturn atau !agina dilakukan pada
pasien dengan pendarahan atau pun simptom lainnya. Pada tingkat
pertumbuhan lanjut, palpasi dinding abdomen kadang-kadang teraba
massa di daerah kolon kanan dan kiri. Palpasi rektum merupakan
sarana diagnostik sederhana namun mempunyai nilai tinggi dalam
diagnosis kanker di rektum dimana kira-kira 9A O kanker kolorektal
ditemukan dengan ujung jari.
:<! P)7)ri+saan La.6rat6riu7
Pemeriksaan 5b, darah, elektrolit dan #eses merupakan pemeriksan
rutin. *nemia dan hipokalemi kemungkinan ditemukan karena perdarahan
keeil. Perdarahan tersembunyi dapat dilihat dari pemeriksaan #eses. <,*
<arcinoma ,mbrionic *ntigen" merupakan pertanda marker" serum
terhadap adanya kanker kolorektal. Pemeriksaan <,* sangat bennan#aat,
selain untuk diagnosis juga untuk memantau hasil pengobatan dan mendeteksi
kemungkinan recurrent panyakit kambuh".
:<2 P)7)ri+saan Ra0i6-6gi
Pada pemeriksaan #luoroskopi kontras barium enema usus besar dapat
dilihat peristaltik yang kaku dan dinding tak teratur. Kelainan tampak
seperti 2assa polipoid, akan tetapi sulit menentukan lesi jinak atau maligna.
Kanker in#iltrati!e.
:<: M)tastasis
Pada umumnya in!asi kanker dapat dikenal di ba)ah mikroskop
pada kanker berdiameter 2,9 atau lebih. Kanker menyebar melalui
pembuluh getah bening dan pembuluh darah . Pembengkakan kelenjar
getah bening di daerah mesentrium sering terjadi pada )aktu pertama
ka8i kanker ditemukan, kemudian meluas ke aorta dan teraba pada
supralda!ikuler. Penyebaran ke hati biasanya terjadi mela-ui sistim !ena
porta pada )aktu kanker ditemukan pertama kali kira-kira FA O
ditemukan in!asi ke dalam !ena dan kira-kira 8A-2A O deposit ke hati.
2etastasis ke organ jauh seperti ke paru, ginjal dan tulang dapat terjadi
pada stadium lanjut C.
:<< L6+a-isasi
Kanker dapat tumbuh pada tiap bagian dari kolon, mungkin akan
tumbuh lebih dari satu tempat. Sekitar CA-C9 O kanker kolorektal terletak
pada rektum dan sigmoid. Keadaan ini sesuai dengan lokasi polip kolitis
ulserosa 8C .
L)ta+ P)rs)ntas)
Sekum dan kolon asendens 8A
Kolon trans!ersum termasuk #leksura hepar dan lien 8A
Kolon desendens 9
0ektosigmoid C9
2enurut laporan 2uir 8BFC" yang mengumpulkan C8F kasus
kanker kolorektal temyata bah)a 89 O terdapat di kolon asendens, 8A O di kolon
desendens, 8D O di sigmoid dan 9E O terdapat di rektum. $an %ockus
memberikan catatan bah)a F ,C O di rektum, 2A,F O di sigmoid, 88,F9 O ill
kolon desendens, 9,9 O di #leksura ienalis, 9,D O di kolon trans!ersum, 2,F
O ill #leksura hepatis, 9,C O ill kolon asendens dan E,; di soekum. 7adi
#rekuensi terbanyak di rektum kemudian menyusul di daerah kolon sigmoid
kemudian pada daerah kolon lain dengan urutan sekum dan kolon asendens,
kolon trans!ersum, kolon desendens, #leksura hepatika, #leksura lienalis 8E.
:<7 K-asi*i+asi
%erdasarkan besamya di#erensiasi sel maka %roder 8B2A"
membuat klasi#ikasi dalam F tingkat yaitu :
(rade - :Sel-sel anaplastik tak akan melebihi 29 O
(rade -- : Sel-sel anaplastik terdapat antara 29-9A O
(rade --- : Sel-sel anaplastik terdapat antara 9A-C9 O
(rade -1: Sel-sel anaplastik terdapat lebih dari C9 O 8E .
$i samping klasi#ikasi yang berdasar atas di#erensiasi sel maka
dikenal juga klasi#ikasi yang diajukan oleh <uthbert $ukes yang
dibagi atas penyebaran sel kanker yaitu :
"; $ukes * : in!asi ke dalam dinding usus, belum menembus
Prognosis hidup setelah 9 tahun BC O
2; $ukes %: in!asi menembus dingding usus tanpa metastasis di
kelenjar -im#e
Prognosis hidup setelah 9 tahun EA O
!; $ukes < : metastasis ke kelenjar lirn#e
<8 : beberapa kelenjar lim#e dekat tumor primer
Prognosis hidup setelah 9 tahun D9 O
<2 : dalam kelenjar lim#e jauh
Prognosis hidup setelah 9 tahun ;9 O
2; $ukes $ : ditemukan metastasis hati
Prognosis hidup setelah 9 tahun T 9 O 8C,8B,28
:7 Tin0a+an P)n/)ga%an 0an P)ng6.atan
:7" P)n/)ga%an
Penelitian di *merika Serikat, 7erman, -nggris telah menekankan
bah)a penyaringan dari kelompok besar dapat membantu peneegahan atau
diagnosis dini kanker kolorektal. 2etode yang digunakan adalah meneari
darah dalam #eses dan meneliti subjek hasil tes yang positip. *da beberapa
tes sederhana, biasanya berdasarkan pada strip impregnasi guayak dimana
terjadi perubahan )arna bila ada darah haemoeeult #aeeotest". 'etapi
masalahnya adalah jika tes sangat sensiti# maka memberikan hasil positip
palsu dalam jumlah besar, sedangkan jika tes mempunyai sensiti!itas yang
rendah maka akan didapatkan hasil negati# palsu 8D.
$i samping itu peneegahan dari segi makanan juga perlu. 2akan
makanan yang berserat tinggi seperti agar-agar berperan dalam upaya
peneegahan terjadinya kanker kolon. Kandungan seratnya meneapai E8,2B O
mempunyai daya serap yang tinggi terhadap =at eair dan asam empedu
hingga kadar asam empedu menjadi rendah. $engan demikian timbulnya
kanker kolon dapat dicegah. 2enurut penyelidikan 5ill asam empedu
memang dapat bekerja sebagai co-karsinogen dan asupan yang eukup
mengandung scrat dapat mcnurunkan konscntrasi asam crnpcdu dalam
#escs 28.
Sedang dalam penyelidikan yang berbeda, Stalder menemukan
suatu hubungan yang jelas antara konsentrasi asam empedu di dalam
#eses dengan terjadinya kanker kolon. Pakar lain bemama $oll dan Peto
menuturkan kematian kanker di *merika dapat dikurangi sebanyak ;9 O
dengan mengubah dietnya .%urkitt dkk 8BC2 dan 8BCF" juga
mengungkapkan peranan #iber serat" sebagai modulator terjadinya
kanker selain komsumsi lemak dan menurut 0eddy 8BE8 " asam
empedu dan deri!atnya merupakan promoter terjadinya proses
karsinogen.
$ari basil percobaan %urkit tersebut didapatkan bab)a bulk
#iber dapat mengbambat proses karsinogenesis bahkan sangat e#ekti#
dalam menetralisir asam empedu dan deri!atnya dalam kolon. 5al
ini dapat dijelaskan dengan keadaan dimana penduduk +inlandia dan
&e) 3ork mengkomsumsi lemak yang hampir sama tetapi berbeda
dalam komsumsi #ibemya, insidens terjadinya kanker kolon akan
berbeda. @rang +inlandia menderita kanker kolon lebib kecil daripada
orang &e) 3ork2;.
2engkomsumsi susu juga temyata mampu mencegah kanker
kolon. 5al ini ditegaskan (arland dati uni!ersitas <ali#ornia yang
meneliti 2AAA laki--aki yang minum susu teratur dalam dietnya selama
2A tabun. 5asilnya kondisi kolon laki-laki yang minum susu lebih baik
dibanding dengan kelompok yang tidak mengkomsumsi susu. 7uga telah
dilakukan penelitian pembanding dengan kelompok yang tidak
mengkomsumsi susu tetapi makan basil olahannya seperti keju,
mentega maka basinya kelompok yang tidak minum susu tapi
mengkomsumsi basil olahannya memiliki sepertiga kemungkinan
terkena kanker kolon. 2enurut laporan <arper pada the #oood pharmacy
tahun 8BDC pernab dilakukan penelitian pada orang *ustralia. $ari
penelitian itu diperoleb kenyataan baik laki-laki maupun perempuan
yang mengkomsumsi susu sangat sedikit cenderung terkena kanker
kolorektal. Sementara itu pusat penelitian kanker di &e) 3ork
menemukan #aktor bah)a kalsium bisa menghambat sel kanker pada
kolon 2F.
:72 P)ng6.atan
Satu-satunya kemungkinan terapi kurati# adalah tindak bedah.
'ujuannya adalah untuk memperlancar saluran cerna. %ila sudah ada
metastasis jauh, kanker primer akan direseksi juga dengan maksud
mencegah obstruksi, pendarahan, anemia, inkontinensia, #istel dan nyeri.
%edah kurati# dilakukan bila tidak ditemukan gejala penyebaran baik
lokal maupun jauh. 'ehnik pembedahan yang dipilih tergantung letaknya.
Pada kanker sekum atau kolon asendens dilakukan hernikolektomi kanan
kemudian anastomosis ujung ke ujung. Pada kanker di #leksura hepatika
dilakukan juga hemikolektomi. Pada kanker kolon trans!ersum dilakukan
reseksi kolon trans!ersum kemudian anastomosis ujung ke ujung
sedangkan pada kanker kolon desendens dilakukan hemkolektomi kiri.
Pada kanker sigmoid dilakukan reseksi sigmoid dan pada kanker rektum
sepertiga proksimal dilakukan reseksi anterior. Pada kanker rektum
sepertiga tengah di-akukan reseksi dengan mempertahankan s#ingter anus,
sedangkan pada kanker sepertiga distal dilakukan amputasi rektum melalui
reseksi abdominoperineal [uenu 2iles. Pada operasi ini anus turut
dikeluarkan 8C.
Pada kebanyakan pusat medis mortalitas operasi untuk pembedahan
adalah kurang dari 9 O dan pada beberapa pusat medis lain kurang dari 2
O. 2ortalitas operasi lebih tinggi jika operasi dilakukan untuk obstruksi
atau per#orasi. Penyebab kematian adalah terjadinya secara bersamaan
masalah kardiorespirasi pada pasien lanjut usia dan kebocoran anastomosis
intestinal 8D.
KANKER PANKREAS
<" D)*inisi
Karsinoma pankreas adalah penyebab utama keempat kematian akibat
kanker di *merika Serikatdan terjadi paling sering pada kehidupan usia enam
puluhan dan tujuh puluhan. +aktor-#aktor risiko termasuk pemajanan terhadap
industri kimia atau toksin yang terdapat di lingkungan, diit tinggi lemak, dan
perokok kretek. 0isiko juga meningkat pada indi!idu yang mengalami
pankreatitis secara herediter, diabetes melitus, dan pankreatitis kronis. Knker
mungkin timbul pada bagian mana saja dari pankreas, menghasilkan gejala-
gejala yang ber!ariasi, tergantung pada letak dan lesi dan apakah melibatkan
sel-sel pulau langerhans pankreas yang ber#ungsi mensekresi insulin atau tidak.
'umor yang berasal kaput pankreas adalah tipe yang paling umumH tumor sel
islet yang ber#ungsi mensekresi insulin bertanggung ja)ab terhadap sindrom
hiperinsulinisme. Pankreas dapat juga merupakan tempat metastasis dari tumor
lain. Karsinoma pankreas mempunyai angka bertahan hidup kurang dari 9 tahun
dari DA kasus kanker yang diamati.
<2 Eti6-6gi
Penyebab sebenarnya kanker pankreas masih belum jelas. Penelitian
epidemiologic menunjukkan adanya hubungan kanker pankreas dengan
beberapa #actor eksogen lingkungan" dan #aktor endogen pasien. ,t\ologi
kanker pankreas merupakan interaksi kompleks antara #aktor endogen pasien
dan #actor lingkungan.
+aktor ,ksogen 4ingkungan"
'elah diteliti beberapa #aktor resiko eksogen yang dihubungkan
dengan kanker pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi
lemak, alcohol, kopi, dan =at karsinogen industry. +actor resiko yang
paling konsisten adalah merokok.
+actor ,ndogen Pasien"
*da ; hal penting sebagai #aktor resiko endogen yaitu : usia,
penyakit pancreas pankreastitis kronik dan diabetes militus" dan mutasi
genetik.
+aktor (enetik
Pada masa kini peran #aktor genetik pada kanker pancreas makin
banyak diketahui. Sekitar 8AO pasien kanker pancreas mempunyai
predisposisi genitik yang diturunkan. Proses karsinogenesis kanker
pankreas diduga merupakan akumulasi dari banyak kejadian mutasi
genetik.
Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki beberapa tumor lainnya
yang berkelompok didalam atau didekat pancreas. 9AO kasus merupakan
suatu kegansan. Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian dari suatu
kelainan ba)aan yaitu neoplasia endokrin multiple. &eoplasia ini
merupakan sumber yang berasal dari sel-sel pada kelenjar endokrin yang
berlainan seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada pancreas.
Penyebab karsinoma pankreas sampai saat ini tidak diketahui, tetapi
adenokarsinoma pancreas 2-; kali lebih sering terjadi pada perokok
berat.

/sia lanjut adalah #aktor risiko paling kuat bagi kanker pankreas,
dengan insiden tertinggi setelah usia DA tahun. *da juga beberapa
sindrom genetik yang telah dikaitkan dengan peningkatan kejadian kanker
pankreas, yaitu antara lain jika ada kanker kolorektal dan kanker
payudara, juga ri)ayat kanker pankreas dalam keluarga.

0isiko
terjadinya adenokarsinoma pankreas meningkat pada penderita
pankreatitis kronis.
<! E9i0)7i6-6gi
Karsinoma pankreas sering terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering
menyerang orang kulit hitam. Karsinoma ini jarang terjadi sebelum usia 9A
tahun dan rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada penderita yang berumur 99
tahun.
;
Pada usia ;A-FA tahun, insiden karsinoma pankreas relati# rendah,
setelah 9A tahun meningkat pesat, terutama pada D9-EA tahun sering ditemukan.
0atio pria dan )anita dalam laporan literature sebelumnya adalah 8,C:8,
sedangkan dalam literature belakangan adalah 8,;:8, ratio insiden pria dan
)anita menurun sejalan dengan pertambahan usia.
2ortalitas kanker pankreas memiliki !ariasi etnis yang menonjol.
2ortalitas kalangan kulit hitam *merika Serikat lebih tinggi dari etnis lainnya,
juga lebih tinggi dari orang kulit hitam di *#rika, berarti #aktor lingkungan
tertentu berperanan dalam !ariasi etnis tersebut. Karsinoma pankreas
merupakan penyebab utama ke 9 kematian terkait kanker di *merika Serikat,
dengan sekitar ;;.;CA kematian disebabkan oleh penyakit ini pada tahun
2AAC. Sedang di -ndonesia sendiri, karsinoma pankreas merupakan karsinoma
gastrointestinal yang terbanyak ke ; setelah karsinoma kolon dan rektum
dan karsinoma lambung.
-nsiden kanker pankreas di dunia cenderung meningkat, de)asa ini telah
menjadi salah satu tumor ganas sistem pencernaan yang sering ditemukan. 'api
berbeda dengan kanker lain, didunia belum ditemukan adanya area insiden
tinggi pankreas, insiden diberbagai daerah sekitar 82,E:8AA.AAA hingga
;:8AA.AAA. >alaupun kanker pankreas tidak termasuk kanker sistem
pencernaan berinsiden tinggi, tapi peningkatan insidennya belakangan ini cepat
sekali.
<2 G)8a-a
8" Sakit pada bagian ba)ah perut dan mual yang tidak dapat dijelaskan,
kadang-kadang ringan kadang-kadang berat, kadang-kadang muncul
kadang-kadang tidak ada, terasa pada )aktu malam.
2" 2uncul penyakit kuning tetapi tidak ada batu ginjal dan penyakit lainnya.
;" %erat badan menurun. Penderita sakit maag karena penyerapan pencernaan
kurang lancar disertai berat badan menurun, tetapi tidak sejelas kanker
pankreas.
F" %elakangan terdapat minyak pada %*% atau diabetes tiba-tiba bertambah
parah.
Kanker pankreas stadium dini dengan operasi pemotongan, tingkat
kelangsungan hidup dalam 9 tahun mencapai CA-8AAO, dibandingkan dengan
kanker pankreas stadium lanjut hasil kedua pengobatan memiliki perbedaan
yang besar. @leh karena itu, se)aktu muncul gejala sebaiknya langsung
menjalani diagnosis pengobatan yang terperinci.
<: Pat6g)n)sa
Semua sel tubuh manusia berasal dari satu sel tunggal yaitu sel tunggal
yang telah dibuahi. @leh karena itu semua sel tubuh memba)a sinyal genetik
yang sama. 'elur yang telah dibuahi bermultipikasi dan berdi#erensiasi
membentuk embrio, akhirnya berkembang menjadi indi!idu baru. Semua
proses itu menyangkut ekspresi keseluruhan kelompok kromosom secara
selekti# dan terkoordinasi.
Ketika timbul kanker, kelompok gen tertentu yang berperan penting dalam
regulasi akti!itas sel mengalami mutasi atau akti!itas abnormal, proses regulasi
normal sel mengalami kerusakan, replikasi, di#erensiasi, dan apoptosis sel
kehilangan keseimbangan, hingga terjadi tumor. $e)asa ini sudah diketahui 2
jenis gen yang langsung terlibat dalam terjadinya tumor, yaitu onkogen dan
supresor onkogen. Produk ekspresi dari onkogen bersi#at regulasi posoti#
terhadap multipikasi sel. %ila mereka mengalami mutasi atau ekspresi
berlebihan, dapat menyebabkan hyperplasia sel. Sebaliknya, produk ekspresi
supresi onkogen bersi#at inhibisi terhadap multipikasi sel. %ila supresi onkogen
mengalami perubahan struktur dan #ungsinya atau supresor onkogen hilang,
maka hilang pula regulasi negati! terhadap multipikasi sel, juga dapat timbul
sinyal yang menyebabkan hyperplasia sel.

%egitu tumor terbentuk, pertumbuhannya bersi#at otonom, karakteristik
tumor diturunkan ke generasi sel berikutnya, pertumbuhannya relati# tidak
dapat dikendalikan tubuh, akti# dan tidak terbatas. Pertumbuhan yang in!asi#,
kelainan metabolisme dan #ungsinya merupakan ancaman bagi tubuh. 7aringan
tumor dalam intensitas berlainan kehilangan kemampuan berdi#erensiasi
sehingga mor#ologinya berbeda dari jaringan normal. Kelainan mor#ologi
tumor merupakan dasar bagi diagnosis patologik tumor, termasuk pada
karsinoma pankreas.

<< Mani*)stasi K-inis
8. Penurunan berat badan, nyeri abdomen, dan ikterik merupakan tanda-tanda
klasik dan dapat berkembang hanya jika penyakitnya sudah tahap lanjut.
2. Penurunan berat badan yang cepat, banyak, dan progresi#.
;. &yeri abdomen atau nyeri abdomen bagian atas yang tidak jelas asalnya
atau rasa tak nyaman yang tidak berhubungan dengan #ungsi
gastrointestinal manapunH menjalar sebagai nyeri boring pada punggung
bagian tengahH akan lebih menghebat pada malam hariH pembentukkan
asites adalah hal yang umum.
F. *)itan gejala-gejala dari de#isiensi insulinH glukosuria, hiperglikemia, dan
toleransi glukosa abnormalH diabetes mungkin merupakan tanda dini dari
karsinoma.
<7 E$a-uasi Diagn6sti+
8" /S(: menampilkan struktur pankreas internal, dan saluran empedu apakah
terdapat obstruksi.
2" <': <'-scan dapat menunjukkan ukuran lesi, lokasi, tapi tidak dapat
diagnosis secara kualitati# akurat, scan kontras lebih mampu untuk
menunjukkan hubungan antara ukuran tumor pankreas, lokasi, bentuk,
struktur internal dan struktur sekitarnya. <' dapat lebih akurat menentukan
apakah terdapat metastasis hati dan kelenjar getah bening.
;" Pemeriksaan 20- dan 20<P : ketika ada beberapa lesi yang sulit untuk
dikarakterisasi, boleh melakukan pemeriksaan 20- sebagai pelengkap <'-
scan.
F" ,ndoskopi 0etrograd Kolangiopankreatogra#i ,0<P"
<= P)nata-a+sanaan
8. Prosedur pembedahan adalah ekstensi# untuk mengangkat tumor setempat
yang dapat direseki.
2. Pengobatan biasanya terbatas pada tindakan paliati#. ,ksisi total pada lesi
sering tidak dapat terlihat karena pertumbuhan ekstensi# ketika lesi
terdiagnosa dan kemungkinan telah bermetasis dengan luas, terutama ke
hepar, paru-paru, dan tulang.
;. 2ungkin dilakukan radiasi dan kemoterapiH terapi radiasi intraoperati#
-@0'" dilakukan untuk menghilangkan nyeri.
<? P)n/)ga%an
>alaupun tidak selalu mungkin untuk mencegah kanker pankreas, gaya
hidup dapat membantu mengurangi resiko *nda:
%erhenti merokok. *sap rokok mengandung karsinogen yang dapat
merusak $&* yang mengatur perkembangan sel.
7aga berat badan sehat *nda. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan
resiko terkena kanker pankreas. &amun, tetap jaga pengurangan berat
tersebut agar tidak kehilangan berat secara drastis dalam )aktu yang
singkat. 4akukan perlahan-lahan dengan ;A menit atau lebih olahraga
aerobik, seperti berjalan, jogging, atau bersepeda.
%erolahragalah secara teratur. Para ahli percaya bah)a melakukan olahraga
yang cukup setiap minggu dapat mengurangi resiko *nda terkena kanker
pankreas.
2akan makanan yang sehat. Pola makan yang kaya akan buah-buahan dan
sayur-sayuran dan rendah lemak he)ani dapat mengurangi resiko *nda
terkena kanker pankreas.
<"# K679-i+asi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah :
8. 2asalah dengan metabolisme glukosa
'umor dapat mempengaruhi kemampuan pankreas untuk memproduksi
insulin sehingga dapat mendorong permasalahan di metabolisme glukosa,
termasuk diabetes.
2. 7aundice
terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. 2enguningnya kulit dan
bagian putih mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran
empedu,yaitu semacam pipa tipis yang memba)a empedu dari li!er ke
usus dua belas jari. >arna kuning berasal dari kelebihan bilirubin. *sam
empedu dapat menyebabkan rasa gatal jika kelebihan bilirubin tersebut
mengendap di kulit
;. &yeri.
'umor pankreas yang besar akan menekan lingkungan sekitar sara#,
menimbulkan rasa sakit di punggung atau perut yang terkadang bisa
menjadi hebat
F. 2etastasis.
2etastasis. -ni adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor
ganas pankreas. Pankreas *nda dikelilingi oleh sejumlah organ !ital,
termasuk juga perut *nda, limpa kecil, li!er, paru-paru dan usus. Karena
kanker pankreas jarang terdeteksi pada stadium a)al, kanker ini
seringkali menyebar ke organ-organ tersebut atau ke dekat ujung limpa.
9. Selain itu dapat pula mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan
lainnya seperti: kanker pancreas, $2 type 2, kolelitiasis, kolesistitis
<"" Pr6gn6sis
Pada penderita tumor pankreas biasanya ditemukan pada saaat terdignosis
stadium lanjut dan tidak dapat direseksi ketika tumor tesebut ditemukan
pertama kali kenyataannya karsinoma pankreas memiliki keberhasilan angka
hidup kurang dari 9 tahun paling rendah bila dibandingkan pada DA lokasi
kanker lainnya.
<"2 P)7.agian sta0iu7 +an+)r 9an+r)as
8" Stadium -: tumor hanya berada di dalam pankreas, tingkat
kelangsungan hidup dalam 9 tahun sekitar ;AO.
2" Stadium --: tumor mengin!asi pada jaringan terdekat, seperti dinding
usus 82 jari, dengan tingkat kelangsungan hidup 9 tahun sekitar 8AO.
;" Stadium ---: telah ada penyebaran pada kelenjar getah bening, dengan
rata-rata tingkat kelangsungan hidup E-82 bulan.
F" Stadium -1 : telah ada metastasis pada hati dan bagian lain, dengan
rata-rata tingkat kelangsungan hidup ;-D bulan.
$*+'*0 P/S'*K*
http:::emir=anur)icaksono.blog.unissula.ac.id:2A8;:AF:8C:kanker-pankreas:
asiancancer.com
,prints.undip.ac.id:2B8;F:;:bab]2.pd#
,prints.undip.ac.id:;828D:;:bab]2.pd#
*merican cancer society
0epository.usu.ac.id:bitstream:82;F9DCEB:2;8D2:F:chapterO2A88.pd#
http:::repository.usu.ac.id:bitstream:82;F9DCEB:;882E:F:<hapterO2A--.pd#
http:::repository.usu.ac.id:bitstream:82;F9DCEB:2899C:F:<hapterO2A--.pd#
http:::repository.usu.ac.id:bitstream:82;F9DCEB:;FEBD:F:<hapterO2A--.pd#

Anda mungkin juga menyukai