Anda di halaman 1dari 43

ANALYSIS

Aditya Rinus P, 0806466414


Kenny Lischer, 0806340095
Merisa Bestari F, 0806340126
Rainer Christian, 0806340196

SURFAKTAN
Apa itu Surfaktan?
Karakteristik
Cara Analisis
Kegunaan
Produk Surfaktan dalam kehidupan
sehari-hari
Sabun
Detergen
Pasta gigi
Disinfektan
Mouth Wash
Kosmetik
Surfaktan
Surfactant (Surfactive Active Agent) adalah
suatu senyawa organik yang bersifat amphifilik
Gugus Alkil Gugus
Fungsi
Gugus
Alkali
Struktur dari setiap Surfaktan
Karakteristik Surfaktan
Jenis-jenis Surfaktan
IONIK
AMFOTERIK
Anion
Nonionik
Kationik
Can be anionic or cationic depends on pH
Kegunaan Surfaktan
Surfaktan biasa digunakan sebagai emulsifier




Sebagai dispersan
ANALISIS SURFAKTAN
Metode Biasa, dan Metode Analisis Kualitatif
Cara Biasa Mengetahui Keberadaan
Surfaktan
Terbentuknya busa
Kebasahan (lapisan tipis) pada dinding dari
suatu wadah
Terjadi emulsi
Bagaimana cara mengetahui jenis surfaktan yang dipakai
dan berapa kadarnya?
Cara mengetahui Senyawa surfaktan
secara spesifik
Parameter Metode Analisa
Panjang rantai Alkil GC
Distribusi rantai Alkil GC, HPLC
Gugus-gugus fungsional Spektroskopi IR, NMR, UV, Vis, UV-Vis
Senyawa-senyawa yang terlibat Potensiometri, ELSD, Spektroskopi UV
Berat Molekul Gravimetri, GC
Kesimpulan Kromatografi dan Spektroskopi adalah analisa yang paling umum
digunakan karena sensitivitas dan selektifitas yang besar
Prosedur Umum Analisa Surfaktan
Sampel Surfaktan
HPLC
Anion Kation Nonion Amfoter
[Separasi, Identifikasi, dan Estimasi]
Spektroskopi IR dan MS
(Untuk mengetahui struktur dari surfaktan)
Ada beberapa struktur yang tidak
dapat diidentifikasi oleh
Spektroskopi UV. Oleh sebab itu
digunakan ELSD untuk mengetahui
secara menyeluruh, baru kemudia
dikromatografi untuk mengetahui
kadar
ANALISA SURFAKTAN ANION
Surfaktan Anion
Surfaktan anion adalah surfaktan yang memiliki muatan
negatif
Surfaktan anion paling banyak digunakan.
Sangat efektif sebagai pengilang partikulat tanah.
Mudah sekali mengering dan baik digunakan sebagai detergen
Gugus fungsi pada surfaktan anion Sulfonat, Sulfat,
Phospate, dan karboksilat
Macam-macam Surfaktan Anion
Metode Analisa Surfaktan Anion
Parameter Metode Analisa
Pengujian Kadar Logam Titrasi Potensiometri
Berat Molekul Liquid Chromatography
Gugus Alkil Spektroskopi UV, Vis, UV-Vis,
IR, NMR
Gugus fungsi (sulfonat, sulfat) HPLC dan spektroskopi
Hasil Analisis dengan menggunakan HPLC
ANALISA SURFAKTAN NONIONIK
Nonionik surfaktan
- surfaktan yang tidak mengandung ion
- Nonionic merupakan 40% dari penggunaaan
surfactant
- Nonionic lebih umum dijumpai pada industry
dibandingkan anionic.
- Gugus noionic dari surfaktan antara lain ester,
eter, amina, alkil ester, alkanol amina, alkil poli
glikosida


Cont
- Nonionic secara umum lebih tolerant
dibanding anionic di air keras
- nonionic lebih efektif dibanding surfaktan lain
untuk menghilangkan minyak tanak dari kain
sintetik

Cont
hampir semuan non ionic menghasilkan
rendah busa,dan dapat digunakan dan larut
pada air dingin.

Sedangkan.

Surfaktan mempunyai daya pembentukkan
busa yang tinggi, terutama surfaktan anionik
yang mempunyai rantai alkyl C
12
-C
14.

Cont
- Sedangkan produk-produk dari surfaktan
nonionic mempunyai daya busa yang relatife
rendah. Pada surfaktan nonionik, efek suhu
ternyata menurunkan foaming,

- hal ini kemungkinan disebabkan menurunnya
konsentrasi surfaktan di permukaan karena
meningkatnya pembentukan misel.

Cont
Ester poly hidroksi compound
Alkil polyglykoside
Contoh- contoh nonionik surfaktan
Ethoxilate alcohol




etoksilat alkil fenol




PEGS ester (etoksilate acid)




Parameter Metode test
Oxyethylene content titration; infrared spectroscopy;
NMR spectrometry
Berat molekul HPLC, GC, or SFC; GPC
Unethoxylated alcohol Gas chromatography; column chromatography

Rantai hidrofob
NMr spektofotometry
Residual alkylphenol and phenol HPLC
Ester
Gas chromatography; TLC
Free fatty acid Titration in isopropanol
Isomer content
TLC, HPLC
Glukosa
NMR
Degree of polymerisasi
NMR dan GC
METODE ANALISIS NON IONIK
SURFAKTAN

Contoh contoh nonionik surfaktan

Alkylamino
Acids
Alkylamido
betaines
lecitin
Metode analisisnya
ANALISA SURFAKTAN AMFOTERIK
Surfaktan Amfoterik
Dapat bersifat sebagai anion dan kation
Sifatnya tergantung dari kadar pH (ion zwitter)
Apabila pH<7 maka surfaktan bersifat anion.
Apabila pH>7 maka surfaktan bersifat kation.
Gugus fungsional Amina oksida, alkil
betain, dan Imidazolinium betain.

Metode Analisis Surfaktan Amfoter
Parameter Metode Analisis
Kadar logam Potensiometri
Asam Basa Titrasi potensiometri
Gugus Alkil Spektroskopi UV, Vis, UV-Vis, IR, NMR
Gugus Fungsional Spektroskopi, GC
ANALISA SURFAKTAN KATIONIK
Surfaktan Kationik
Surfaktan kationik adalah surfaktan yang
memiliki muatan positif.
Surfaktan kationik banyak digunakan sebagai
penghambat korosi, agen antimikroba, dll.
Gugus fungsi : Amina, ammonium, heterosiklik
Macam-Macam Surfaktan Kationik
Metode Analisa Surfaktan Kationik
PARAMETER METODE ANALISIS
Alkil GC atau HPLC
Residual solvent Gas Chromatography
Parameter lain Warna, bau, pH, ikatan
rangkap (ketidakjenuhan),
spektrometri
Contoh Analisis Surfaktan Kationik
dengan Metode Laser Thermal Lens
Spectrometry (LTLS)
LASER THERMAL LENS SPECTROMETRY
LTLS dikembangkan berdasarkan reaksi antara 1-hidroksi-2-(5-
nitro-2-piridizalo)-8-aminonaftalena-3,6-asam disulfonik (5-NO-
PAH) dengan surfaktan kationik seperti setilpiridinium bromida
(CPB) dan setiltrimetilamonium bromida (CTAMB) yang memiliki
ikatan ion yang lemah dalam larutan medium dasar (pH 9,44).
Contoh Analisis
Probe beam
Excitation beam
Larutan sampel
Thermal Lens
Filter
Detector
Laser Ar
+

Laser Ar
+

5-NO-PAH
CPB/CTAMB
larutan buffer boraks (pH 9,4)
sinyal
Contoh Analisis Surfaktan Kationik
dengan Metode High Performance
Liquid Chromatography (HPLC)
Contoh Analisis
1. Larutan sampel
difiltrasi
2. Dilewatkan pada
kolom ekstraksi fase
padat
3. Analisis menggunakan
HPLC


Sekian dan Terima Kasih
Please dont hesitate to make
question


HPLC
Gas Chromatography
SFC
Thin Chromatography
Capillary Electrophoresis
UV and Vis Spectroscopy
IR Spectroscopy
NMR Spectroscopy
Mass Spectrometer
Titration Surfactants
Polarography
Gravimetric
Flow Injection Analysis
ELISA
Surface Tension
Microbial Sensor
Foam Measurement
X-Ray Fluorescene
AAS
Fluorometry
Chemiluminescene
Optrode Methods
But we just explain the general analysis methods

Anda mungkin juga menyukai