Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN 6

A. Hukum Definisi
Menjelaskan makna yang terkandung di dalam kata.
Menjelaskan pengertian kata agar tidak terjadi kesimpangsiuran pemahaman dan
penggunaannya.
Menganalisis jenis (genre) dan sifat pembeda (differentia) yang terkandung
dalam sebuah kata.
Oleh karena itu, kata yang tidak dapat ditemukan jenisnya (genrenya) seperti kata
wujud dan waktu misalnya, atau sifat pembedanya(differentianya) seperti kata marah, benci,
atau kata-kata kuning, hijau, halus, kasar, wangi, akan sulit diberikan definisinya. Atau
mungkin pada kata itu dapat ditemukan genrenya tapi belum tentu ditemukan differentianya,
sehingga tetap pada kata-kata tsb tidak bisa diberikan definisinya.

B. Pengertian Definisi
Kata-kata tugas (function words) juga tidak bisa diberikan definisinya, seperti kata atau,
yang, daripada, meskipun, dsb.
Term-term seperti negara, ilmu ekonomi, pantun, drama, sastra, linguistik, filsafat, dsb,
lebih mudah didefinisikan karena lebih mudah dikenali genre dan differentianya daripada
term melati, kunci, gergaji, dsb.
Setiap definisi memiliki 2 unsur kategoris, yaitu:
1. Definiendum
Simbol yang harus diberi penjelasan batasannya atau penjabaran makna yang
terkandung di dalamnya.
2. Definiens
Sebuah frase atau anak kalimat yang memberikan uraian penjelasan bagi
definiendum.
Contoh:
Segitiga adalah sebuah bidang datar yang dikelilingi atau dibatasi oleh tiga buah
potongan garis lurus yang ketiganya bertemu pada tiga buah sudut.
Penjelasan:
Definiendum Term segitiga.
Definiens Frase sebuah bidang datar yang dikelilingi atau dibatasi oleh
tiga buah potongan garis lurus yang ketiganya bertemu pada tiga buah sudut.

C. Jenis-jenis Definisi
1. Definisi Nominal
Definisi yang semata-mata menjelaskan term sebagaimana disebutkan apa
adanya, tanpa melihat objek atau benda yang dikenai term tersebut.
Definisi ini biasanya digunakan pada saat mengawali diskusi untuk
membentuk kesepakatan terminologis di antara para pembicara.
Ada 2 macam cara untuk menyusun definisi nominal, yaitu:
a. Definisi etimologis:
Definisi dengan menelusuri asal usul kata atau term, kata-kata turunannya,
sampai dengan akar katanya.
Contoh:
Philadelphia = cinta persaudaraan dari bahasa Yunani
philos = cinta
Delphos = saudara
b. Definisi Biverbal:
Definisi yang didasarkan atas sinonim atau melalui upaya mencarikan padanan
kata atau terjemahannya.
Contoh:
piawai = ahli dan terampil
expert = pakar

2. Definisi Konotatif
Definisi yang menjabarkan kualitas atau ciri-ciri hakiki yang secara umum
pasti terdapat pada masing-masing individu hal atau objek yang disebut dengan
sebuah term.
Contoh:
Logika adalam ilmu pengetahuan untuk berfikir lurus.
Hukum adalah perintah akal budi yang dimaksudkan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, disusun dan diundangkan oleh seseorang atau
mereka yang memiliki wewenang yuridiksi dan bertugas untuk membina
masyarakat.

3. Definisi Denotatif
Definisi yang menerangkan makna sebuah term dengan cara menunjukkan
contoh-contoh objek referennya.
Contoh:
Apa arti ballpoint? Jawabannya diberikan dengan menunjukkan benda yang
dimaksud, yaitu ballpoint.

4. Definisi Deskriptif
Definisi yang menggunakan penjabaran sejumlah keterangan yang meliputi
ciri-ciri hakiki maupun ciri-ciri yang tidak hakiki yang terdapat pada objek
referent.
Ada 2 macam teknik penyusunan definisi ini, yaitu:
a. Dengan menyebut semua ciri yang melekat pada objek referent.
Contoh:
Manusia adalah animal rationale, yaitu makhluk yang memiliki
kemampuan untuk berbicara dan berfikir, serta memiliki perasaan dan
emosi.
b. Dengan menyebutkan causa efficiens dan causa finalis.
Contoh:
Lukisan adalah sebuah gambar yang diciptakan oleh seorang seniman
lukis. (causa efficiens).

Pesawat telepon adalah alat elektronik yang digunakan sebagai sarana untuk berbicara
jarak jauh. (causa finalis)

D. Hukum/Patokan Membuat Definisi
1. Definiendum tidak boleh masuk ke dalam definiens
Artinya, yang didefinisikan tidak boleh dalam jabaran keterangannya.
Contoh:
Alat tulis adalah alat untuk menulis.
Merdeka adalah dalam keadaan bebas.
2. Definiens harus ekuivalen dengan definiendum
Artinya, yang penjabaran keterangan tidak lebih luas atau lebih sempit
pengertiannya daripada yang didefinisikan. Dengan kata lain, posisi definiens dan
definiendum harus dapat dibolak-balik atau dua arah.
Contoh:
Manusia adalah animal rationale.
(maka term animal rationale hanya untuk menjabarkan pengertian tentang term
manusia)

3. Definisi konotatif harus dinyatakan dalam bahasa yang sederhana, jelas, dan
univok
Artinya, definiens tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang kabur seperti pada
bahasa metaforis dan figuratif.
Contoh:
Cinta adalah emosi yang bagaikan harumnya bunga mawar. (definisi metaforis)
Logika adalah mercusuar pemahaman. (definisi figuratif)

Anda mungkin juga menyukai