Anda di halaman 1dari 26

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Farmakalogi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang setiap waktunya. Standar
peringatan untuk keselamatan harus terus dipatuhi tetapi dengan adanya tambahan riset dan
pengalaman klinis yang memperluas pengetahuan kita, maka perubahan-perubahan dalam
pengobatan dan terapi obat menjadi penting atau tepat.
Pengkajian terkait dengan respon klien terhadap terapi obat merupakan tanggung jawab
keperawatan yang tidak ada hentinya. Untuk dapat mengkaji, merencanakan, memberikan
intervensi, dan mengevaluasi efek-efek obat dengan tepat, maka seorang perawat harus
memiliki pengetahuan tentang farmasetik, farmakokinetik, dan fase-fase farmakodinamik dari
kerja obat
Selain untuk dapat memahami ketiga fase dari kerja obat, proses keperawatan, dan
penyuluhan klien, penreapan prinsip-prinsip pemberian obat dan penghitungan dosis
merupakan fungsi yang penting dalam praktik keperawatan.
Pada makalah ini kami menampilkan salah satu topic yaitu farmakoterapi dan proses
keperawatan pada pasien dengan miokard infark, yang mana di dahului dengan kasus
kemudian penatalaksanaan farmakologi dan proses keperawatan yang seuai dengan kondisi
pasien.
B. Tujuan
dapun tujuan dalam makalah ini antara lain:
!. "ahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang terkait dengan "#
$. "embuat rencana farmakoterapi sesuai dengan masalah yang ada
%. "empu untuk membuat suatu rencana keperawatan berdasarkan pada masalah yang
ada dan sesuai terapi yang diberikan
&. "ampu membuat suatu rancangan pengelolaan pasien setelah di rawat ditempat
perawatan
STUDI KASUS
1
Ibu N, seorang wanita 66 tahun yang sedang menjalani pyelogram
intravena, mengeluh nyeri dada substernal yang parah menjalar ke leher
dan lengan, sesak napas, dan diaforesis. EKG menunjukkan elevasi
segmen ! lebih dari " mm di lead #$ ke #6, menggambarkan %I dinding
anterior akut.
&asien ini diketahui memiliki riwayat penyakit arteri koroner, hipertensi,
diabetes tipe $ dan hiperlidemia '()( tinggi dan *)( rendah+. ,apaknya
meninggal dengan kasus %iokard infark sebelum umur -- tahun
%anajemen akut diarahkan pada agen yang mengurangi kebutuhan
oksigen 'mor.n, nitrogliserin, /0blo1kers, dan inhibitor 23E+ dan
meningkatkan suplai oksigen 'trombolitik, aspirin, dan heparin+.
Ketika terapi trombolitik tidak berhasil, pasien di lakukan tindakan
penyelamatan dengan tindakan per1utaneous tansluminal 1oronary
angioplasty '&!32+ dengan stent pla1ement. &asien mendapatkan terapi
medikasi yang kompleks yang memerlukan pendidikan kesehatan.
A. IDENTIFIKASI MASALAH:
1. Data yang Diteukan Pa!a Pa"ien yang Men!ukung Terja!inya In#ark Mi$kar!
'erdasarkan pada perjalanan kasus diatas #bu ( sedang menjalani pemeriksaan
Pyelogram intravena untuk mengetahui kemungkinan adanya ganguan pada sistem
perkemihannya, kemudian #bu ( mengeluh ada nyeri dada substernal parah yang
menjalar ke leher dan lengan, sesak napas, dan diaforesis. )*+ menunjukkan elevasi
segmen S, lebih dari % mm di lead -$ ke -., menggambarkan "# dinding anterior
akut.
%. Fakt$r re"ik$ untuk &erke'angan Coronary Arterial Desease ()AD*
'eberapa resiko yang ada pada ibu ( yang mengarah kepada perkembangan
penyakit arteri koroner, resiko di bagi menjadi yang tidak dapat di ubah dan yang
dapat diubah, antara lain/
A. +e"ik$ yang ti!ak !a&at !iu'a,
1. U"ia
0esiko penyakit jantung koroner meningkat sesuai dengan bertambahnya usia.
Peningkatan usia menyebabkan perubahan anatomik dan fisiologik pada jantung
dan pembuluh darah bahkan di seluruh organ tubuh manusia. Perubahan anatomi
tersebut meliputi perubahan dinding media aorta, penurunan jumlah inti sel
jaringan fibrosa stroma katup, penumpukan lipid, perubahan miokardium akibat
proses penuaan, penurunan berat jantung dan timbulnya lesi fibrotik diantara serat
miokardium. Sedangkan perubahan fisiologik diantaranya berupa denyut jantung
2
maksimum latihan berkurang, isi semenit jantung 1cardiac output2 dan daya
cadangan jantung menurun.
Pada pembuluh darah koroner ditemukan adanya penonjolan yang diikuti garis
lemak (fatty streak) pada intima pembuluh yang timbul sejak umur dibawah !3
tahun. +aris lemak ini mula-mula timbul pada aorta dan arteri koroner. Pada usia
$3 tahun keatas garis lemak ini dapat ditemukan pada hampir setiap orang. Saat
mencapai usia %3 tahunan, garis lemak ini tumbuh lebih progresif menjadi fibrous
plaque, yaitu suatu penonjolan jaringan kolagen dan sel-sel nekrosis dan dikenal
dengan sebutan ateroma. Pada usia &3 tahun kemudian timbul lesi yang lebih
kompleks dan timbul konsekuensi klinis suatu penyakit jantung koroner.
4asil penelitian yang dilaporkan oleh American Heart Association pada tahun
!55& mengenai hubungan antara jenis kelamin dan umur sebagai faktor resiko
penyakit kardiovaskuler yang dikaitkan dengan penyakit jantung koroner
diungkapkan bahwa pada kedua kelompok jenis kelamin, peningkatan resiko
penyakit jantung koroner makin bertambah seiring pertambahan usia seseorang.
*eadaan ini dihubungakan dengan adanya peningkatan kadar kolesterol total
seiring dengan pertambahan usia baik pada pria maupun pada wanita. Semakin
bertambahnya umur maka angka kematian akibat P6* akan semakin besar pula dan
%!7 risiko meninggal dari penyakit arteri koroner.
%. -eni" kelain
'erdasarkan P6* menurut jenis kelamin, didapatkan bahwa proporsi pada laki-
laki lebih besar 18972 dibandingkan perempuan 1$972. Prevalensi dari :;
diantara wanita-wanita adalah lebih rendah sebelum menopause, risiko dari :;
meningkat pada wanita-wanita setelah menopause.
Pria memiliki resiko lebih besar terkena penyakit jantung dibandingkan wanita
pra-menopause. (amun, setelah melewati masa menopause, risiko seorang wanita
yang mirip dengan manusia 1www.world-heart-federation.org<cardiovascular-
health<cardiovascular-disease-risk-factors2
;i antara orang yang lanjut usia, penyakit jantung koroner adalah $ sampai 9
kali lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita. 1-artiainen. 6, =
Puska, ,, !5552. ;alam sebuah studi yang dilakukan oleh >rganisasi *esehatan
;unia, se? memberikan kontribusi sekitar &37 dari variasi dalam rasio jenis
kelamin dari mortalitas penyakit jantung koroner 16ackson 0 et all,!5552. Studi lain
melaporkan hasil yang sama bahwa perbedaan jenis kelamin menjelaskan hampir
setengah dari risiko yang terkait dengan penyakit jantung. Salah satu penjelasan
yang diusulkan untuk perbedaan jenis kelamin dalam penyakit kardiovaskular ialah
3
perbedaan hormonal. ;i antara perempuan., estrogen adalah hormon seks utama.
)strogen mungkin memiliki efek protektif melalui metabolisme glukosa dan sistem
hemostatik, dan mungkin memiliki efek langsung pada peningkatan fungsi sel
endotel. Produksi estrogen menurun setelah menopause, dan dapat mengubah
metabolisme lipid wanita terhadap bentuk yang lebih aterogenik dengan
mengurangi tingkat kolesterol 4;@ dan dengan meningkatkan tingkat dan jumlah
kolesterol @;@ 1-artiainen. 6, = Puska, ,, !5552. Aanita yang mengalami
menopause dini, baik secara alami atau karena mereka telah menjalani
histerektomi, dua kali lebih mungkin untuk berkembangnya menjadi penyakit
jantung dibandingkan perempuan dari kelompok usia yang sama yang belum
melewati masa menopause.
)strogen diduga menjadi agen-agen vasoprotektif alami. 0eseptor estrogen
telah terdeteksi pada sel-sel otot polos arteri koroner dan sel-sel endometrium pada
berbagai tempat. )strogen menyebabkan vasodilatasi jangka pendek dengan
meningkatkan pembentukan dan pelepasan nitrat oksida dan prostasiklin pada sel-
sel endotelial. 6uga menurunkan tonus otot-otot polos vaskuler dengan pembukaan
saluran kalsium spesifik melalui mekanisme yang tergantung pada siklik guanosin
monofosfat. Peranan protektif estrogen melawan aterosklerosis didukung dengan
penemuan bahwa pengobatan estrogen menurunkan progresi aterosklerosis arteri
koroner pada monyet-monyet yang telah diooforektomi. 'agaimanapun juga, tidak
ada efek pada keberadaan awal plak-plak. Pada tingkat seluler, estrogen
menghambat apoptosis sel-sel endotelial dan mempromosikan aktivitas
angiogenisnya in vitro 1+uyton, !55&)
Aalaupun penemuan ini ada, salah satu dari pertanyaan penting pada
kesehatan wanita- apakah pengobatan estrogen pada periode postmenopause
mencegah aterosklerosis- masih kontroversial. Penemuan yang dapat membantu
dari studi-studi epidemiologis harus diseimbangkan dengan lemahnya keuntungan
estrogen untuk proteksi sekunder melawan penya kit kardiovaskuler pada jantung
1:unningham et all, !5592
.. Fakt$r keturunan/genetik
Faktor +enetik dapat menularkan resiko penyakit kardiovaskuler, dapat
mempengaruhi kondisi tekanan darah tinggi serta tingkat kolesterol dalam darah
pada suatu turunan keluarga. Faktor kebiasaan pada gaya hidup yang buruk, seperti
merokok atau pola makan yang kurang baik yang diwariskan dari satu generasi ke
4
generasi berikutnya dalam suatu kebiasaan hidup di suatu keluarga turut berperan
serta dalam peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler.
Aarisan genetik ini tidak hanya digunakan untuk meramal resiko penderita,
tetapi dapat juga dipakai untuk memastikan kehadiran penyakit tersebut. Seseorang
dianggap memiliki resiko dari riwayat keluarga jika ada anggota keluarga lingkaran
pertama 1ayah, ibu, atau saudara kandung2 yang menderita jantung koroner pada
usia kurang dari 99 tah un untuk laki-laki dan kurang dari .9 tahun untuk
perempuan. Semakin banyak anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit
jantung, maka akan semakin tinggi penyakti jantung yang akan di wariskan.
4asil penelitian topol dkk menemukan kerusakan gen pada kromosom !9 yang
disebut ")F$. kerusakan pada gen ini menyebabkan pembuluh koroner menjadi
rapuh. *emudian penelitan lain terus melanjutkan pencarian dengan melakukan
studi dengan populasi yang lebih luas, meraka dapat mengidentifikasi gen F@P
yang bertanggungjawab melipatgandakan resiko terkena penyakit jantung. +en
yang memicu peradangan pembuluh darah ini menyumbang %37 terhadap resiko
serangan jantung. Selanjutkan sebuah tim dari universitas of Utah berhasil
mengidentifikasi lebih dari %33 varian gen yang mempengaruhi reseptor @;@ 1low
density lipoprotein2. Satu dari 933 orang diprediksi memiliki varian gen yang
memproduksi reseptor berkualitas buruk sehingga menimbulkan lonjakan kadar
@;@. Seseorang yang lahir dari dua orangtua dengan gen cacat ini akan beresiko
mengalami serangan jantung pada usia muda 1FauBi, $3!32
B. Fakt$r re"ik$ yang !a&at !iu'a,
Faktor resiko yang dapat di buah terdiri dari penyakit arteri koroner, diabetes
tipe $, hiperlipidemia, riwayat jantug koroner. Factor-faktor ini dapat dicegah sedini
mungkin dan dapat di modifikasi sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan
pada infakr miokard.
1. +i0ayat &enyakit arteri k$r$ner
Pada pasien dengan riwayat atau diduga menderita penyakit arteri koroner-
cardiac artery disease 1:;2, angka kejadian iskemik miokard perioperatif
dilaporkan sangat bervariasi yaitu berkisar antara $3-.37. Pada pasien dengan
:;, iskemik miokard paska operatif lebih sering terjadi dibanding preoperatif
dan intraoperatif 1masing masing sekitar %/! dan 9/!2. ngka kejadian P"#
dilaporkan juga bervariasi antara !7 hingga &3 7.
Pada penyakit arteri koroner, adanya halangan pada lumen arteri koroner,
sangat membatasi aliran oksigen yang membawa darah ke miokardium. #ndividu
5
dengan tingkat penyakit arteri koroner ini biasanya menderita dari satu atau lebih
infark infarctions 1serangan jantung2.
danya sumbatan pada arteri koroner akan menghambat aliran darah ke
jantung, sumbatan yang berlangsung terus menerus yang tidak ditangani dengan
baik akan mengakibatkan kebutuhan oksigen jaringan otot jantung mengalami
permasalahan dan apabila ini berlangsung lama akan mengganggu kerja otot
jantung serta dapat mengakibatkan kematian otot jantung 1miokard2
%. Dia'ete" Mellitu" ti&e %
;iabetes jangka panjang memberikan dampak yang parah pada sistem
kardiovaskuler. ,erjadinya kerusakan mikrovaskuler diarteriol kecil, kapiler, dan
venula. *erusakan makrovaskuler terjadi diarteri besar dan sedang. *omplikasi
mikrovaskuler terjadi akibat penebalan membran basal pembuluh-pembuluh kecil
menyebabkan iskemik dan penurunan penyaluran oksigen dan Bat giBi ke jaringan.
*ekurangan oksigen akan mengakibatkan terjadinya hipoksia jaringan. 4ipoksia
dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan darah di karenakan jantung
berusaha untuk meningkatkan curah jantung sebagai usaha menyalurkan lebih
banyak oksigen ke jaringan yang iskemik. *omplikasi makrovaskular terutama
terjadi akibat aterosklerosis. *omplikasi makrovaskular ikut berperan
menyebabkan gangguan aliran darah.
Pada diabetes terjadi kerusakan pada lapisan endotel arteri dan dapat
disebabkan secara langsung oleh tingginya kadar gula dalam darah, metabolic
glukosa, atau tingginya kadar asam lemak dalam darah. kibat kerusakan tersebut,
permeabilitas sel endotel meningkat sehingga molekul yang mengandung lemak
masuk ke arteri. *erusakan sel-sel endotel akan mencetus reaksi imun dan inflmasi
sehingga akhirnya terjadi pengendapan trombosit, makrofag, dan jaringan febrosis.
Pasien diabetic yang menderita infark miokard memiliki prognosis yang buruk di
bandingkan tanpa diabetes 1:orwin, $3352
.. Hi&erli&i!eia
4iperlipidemia adalah suatu penyakit yang mengakibatkan kadar lemak
1kolesterol, trigliserida, atau keduanya2 dalam darah meningka sebagai manivestasi
kelainan metabolisme atau transportasi lemak<lipid. @ipid atau lemak adalah Bat
yang kaya akan energi, yang berfungsi sebagai sumber utama dalam proses
metabolism
1. Hi&erten"i
6
danya peningkatan dari tekanan darah akan memperparah keadaan infark
miokardnya. 6antung akan meningkatkan kerjanya yang selanjutkan akan
meningkatkan beban dan kebutuhan oksigen dari jantung itu sendiri.
4ipertensi mempercepat proses aterogenesis dan menyebabkan perubahan
struktural, yang menambahkan potensi terjadinya diseksi aorta serta perdarahan
serebrovaskular. Sementara itu, hipertensi memiliki korelasi dengan
arteriosklerosis yang terutama mengenai arteriol dan pembuluh arterial kecil
khususnya dalam ginjal
2. A&a Tujuan Farak$tera&i
,ujuan dari theraphy<tindakan penanganan pada infrak miokard adalah
menghentikan perkembangan serangan jantung, menurunkan beban kerja jantung
1memberikan kesempatan untuk penyembuhan2 dan mencegah komplikasi lebih lanjut
dan memperkecil kerusakan jantung sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya
komplikasi. "enjaga keseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan oksigen,
mengembalikan iskemia miokard, membatasi luasnya infark dan menurunkian
kematian. Semakin cepat dilakukan reperfusi akan menghaslkan penurunan resiko
kematian dan kerusakan miokard.
3. Ber!a"arkan Pa!a +i0ayat !an K$n!i"i Pa"ien. Tera&i $'at a&a yang !i in!ika"ikan
'erdasarkan pada riwayat penyakit dan keluhan yang dirasakan oleh pasien obat-
obatan yang dapat digunakan pasien dengan S,)"# antara lain/
1* Tera&i Farak$l$gi
a. Analgetik
Pemberian analgetik intarvena 1#-2 "ophin &-C mg dengan tambahan dosis $ mg
pada interval 9-!9 menit sampai rasa sakit lega. )fek samping termasuk mual dan
muntah, hipotensi dengan bradikardia, dan depresi pernafasan. ntiemetik 1mis.
"etoclopramide 9-!3 mg iv2 dapat diberikan bersamaan dengan opioid 1morfin2.
4al ini juga mengurangi preload dan afterload, yang menurunkan beban kerja dari
bronkiolus jantung dan melemaskan untuk meningkatkan oksigenasi. 0espon
kardiovaskular dengan morfin dipantau hati-hati, terutama tekanan darah, yang dapat
menurunkan, dan tingkat pernapasan, yang dapat ditekan.
b. Vasodilator / Untuk mengurangi nyeri jantung diberi nitrogliserin, kerjanya dengan
menyebabkan dilatasi arteri dan vena
Nitrogliserin
Untuk mengurangi nyeri jantung diberi nitrogliserin 1(,+2 intravena. (itrogliserin
menyebabkan dilatasi arteri dan vena yang mengakibatkan pengumpulan darah di
perifer, sehingga menurunkan jumlah darah yang kembali ke jantung dan
7
mengurangi beban kerja jantung. >bat ini lebih baik diberikan dengan sublingual.
>bat ini juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah sistemik. ;osis
ditentukan berdasar berat badan dan diukur berdasarkan miligram per kilogram berat
badan.
Dosis: 3,& mg S@, diulang setiap 9 menit D % dosis 9-!3 mcg < menit #- infus
dititrasi hingga $33 mcg < menit sampai menghilangkan gejala atau membatasi efek
samping 1sakit kepala2
c. Aspirin
,erapi antilplatelet essensial untuk semua pasien kardivaskular untuk mengurangi
resiko koreoner.
Dosis: !.$-%$9 mg oral sekali pada hari pertama rumah sakit 89-!.$ mg sekali
sehari oral memulai hari keduavdan terus menerus di pasien yang tidak menerima
stent intrakoroner
d. Terapi Fibrinolisis
Untuk terap fibrinolisis yang omsetnya kurang dari !$ jam, ada dua pilihan dalam
penatalaksanaannya yaituE
1. ,erapi ,rombolisis
>bat anti trombolisis yang biasa digunakan ialah streptokinase. Streptokinase
1sP2 mengaktifkan plasminogen melalui mekanisme yang bergantung pada
fibrin. Streptokinase memperoleh khasiat pengaktif khasiat plasminogen dengan
membentuk kompleks bersama plasminogen sirkulasi. :ara kerja streptokinase
dalam mengatasi penggumpalan darah adalah dengan berfungsi
sebagai aktivator plasminogen dan protease serin. Plasminogen merupakan
suatu Bimogen 1calon enBim2 yang akan menjadi enBim aktif 1disebut plasmin2
apabila diaktifkan oleh suatu molekul aktivator tertentu. :ara mengaktifkan
plasminogen menjadi plasmin adalah dengan memotong ikatan peptida pada
plasminogen. pabila plasmin telah aktif maka enBim plasmin tersebut dengan
mendegradasi menghancurkan protein pembeku atau penggumpal darah.
Streptokinase telah digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit akibat
pembekuan atau penggumpalan darah dalam tubuh, seperti infark miokardium.
Dosis : #nfus #-/ !33.333 #U<jam selama $&-8$ jam
#ntrakoroner 1;ewasa2/ $3.333 #U bolus dilanjutkan dengan $333 #U<menit infuse
selama .3 menit
2. ,indakan ercutaneous !oronary "nter#ention (!")
#ntervensi koroner perkutan, biasanya angioplasti dan<atau stenting tanpa
didahului fibrinolisis disebut P:# primer. P:# ini efektif dalam mengembalikan
8
perfusi pada S,)"# jika dilakukan dalam beberapa jam pertama #". P:#
primer lebih efektif daripada fibrinolisis dalam membuka arteri koroner yang
tersumbat dan dikaitkan dengan outcome klinis jangka pendek dan panjang yang
lebih baik. ;ibandingkan fibrinolisis, P:# lebih dipilih jika terdapat syok
kardiogenik 1terutama pasien F89 tahun2, risiko perdarahan meningkat, atau
gejala sudah ada minimal $ atau % jam jika bekuan darah lebih matur dan kurang
mudah hancur dengan obat fibrinolisis.
e. Antikoagulan/ Untuk memperpanjang waktu bekuan darah , sehingga dapat
menurunkan kemungkinan pembentukan thrombus
Heparin
4eparin dapat di gunakan untuk mengurangi adanya bekuan darah. 4eparin tidak
diserap dengan baik di saluran cerna. 4eparin diberikan sebagai infuse intravena
terus menerus atau intravena bolus dan sebagai obat injeksi subkutan. ,erjadi omset
dengan segera ketika heparin diberikan secara intravena dan terdapat penundaan %3-
.3 menit ketika diberikan secara subkutan.
Pasien pada fibrinolitik/ #- bolus .3 unit<kg 1maksimal/ &333 unit2, kemudian !$
unit<kg<hari 1maksimal !333 unit<hari2 sebagai lanjutan #- infuse
f. Beta Blocker
>bat ini dapat menurunkan beban kerja jantung. 'isa juga untuk mengurangi nyeri
dada atau ketidaknyamanan dan juga mencegah serangan jantung tambahan. 6ika
morfin tidak berhasil mengurangi nyeri dada, pemberian penyekat beta #-, selain
nitrat mungkin efektif. 0egimen yang biasa diberikan adalah metropolol 9 mg setiap
$-9 menit sampai total % dosis, dengan syarat frekuensi jantung G .3 menit., tekanan
darah sistolik G!33 mm4g, interval P0 F3,$& detik dan ronchii tidak lebih dari !3
cm dari diafragma. @ima belas menit setelah dosis #- terakhir dilanjutkan !33 mg
tiap !$ jam. "anfaat penyekat beta pada pasien infark miokard dibagi menjadi
manfaat yang muncul segera ketika obat diberikan dan manfaat yang muncul dalam
jangka panjang ketika obat diberikan untuk pencegahan sekunder setelah terjadinya
infark indeks. ,erapi penyekat beta setelah infark miokard berguna untuk pasien
kecuali pada pasien yang berkontraindikasi dengan penyekat beta 1pasien dengan
gagal jantung atau gangguan serius pada fungsi ventrikel kiri, blok jantung,
hipotensi ortostatik atau riwayat asma2
g. Angiotensin-Converting Eny!e "ACE# $n%ibitor/
9
#nhibitors obat ini menurunkan tekanan darah dan mengurangi cedera pada otot
jantung. :) inhibitor mesti diresepkan dalam waktu $& jam kepada seluruh pasien
infark miokard. :)i mulai diberikan dalam $&-&C jam pasca-"# pada pasien yang
telah stabil, dengan atau tanpa gejala gagal jantung. :)i menurunkan afterload
ventrikel kiri karena inhibisi system rennin-angiotensin, menurunkan dilatasi
ventrikel. :)i harus dimulai dengan dosis rendah dan dititrasi naik sampai dosis
tertinggi yang dapat ditoleransi. *ontraindikasinya hipotensi, gangguan ginjal,
stenosis arteri ginjal bilateral, dan alergi :)i. )lekrolit serum, fungsi ginjal dan
tekanan darah harus dicek sebelum mulai terapi dan setelah $ minggu
4. Bagaiana "e,aru"nya tera&i yang !i anjurkan !i&antau untuk ke'er,a"ilan !an
e#ek "a&ingnya
>bat yang digunakan pada S,)"# memiliki resiko terjadinya beberapa efek samping
antara lain/
Anal$etik (%orfin)/ "orfin di gunakan untuk mengurangi beban kerja jantung dalam
bekerja, menghilangkan rasa sakit serta memperlebar pembuluh vena pasien. 0espon
kardiavaskular terhadap morpin di monitor dengan baik yang mana akan mempengaruhi
tekanan darah dan depresi pernapasan, selain itu juga juga ada keluhan pusing, perasaan
mengambang, mula dan muntah. Untuk respon kardivaskular yang mana mempengaruhi
dari tekanan darah, pasien di periksa tekanan darah dan memantau pernapasaan secara
ketat kemudian pasien di istirahatkan<bedress setelah pemberian morfin ini. Untuk respon
mual dan muntah setelah pemberian morfin, pemberian sebaiknya di atur waktu
pemberiannya jangan sampai bersamaan dengan makan karena jika ada muntah tidak
terjadi aspirasi makanan yang justru akan dapat mengakibatkan bahaya bagian pasien
tersebut 1sekitar $ jam setelah makan2
&utro$liserin dalam pemberiaanya harus diperhatikan karena akan mempengaruhi
pada tekanan darah. >leh karena itu pemantuan yang ketat terhadap tekanan darah harus
dilakukan. *emudian hipersensitivitas, pusing, kelemahan, gelisah, mual dan muntah,
nyeri abdomen, penglihatan kabur. pemberian obat nitrogliserin peroral 1P>2 sebaiknya #
jam sebelum makan atau $ jam setelah makan dengan segelas air untuk mempercepat
absorbsi 1jangan di gerus, dibelah atau dikunyah2 karena efekstifitas obat akan berkurang.
Untuk cara pemberian sublingual 1S@2 tablet harus ditahan dibawah lidah sampai larut.
6angan makan atau minum sampai dengan obat larut. *emudian setelah pemberian obat
pasien tidak boleh beraktifitas berat, harus istirahat dan tidak beloh berkendara karena bias
10
mengakibatkan efek samping dari obat tersebut meningkat. Selain itu juga harus diketahui
bahwa apakah pasien ada riwayat alergi terhadap obat-obat tertentu
Aspirin memiliki reaksi yang merugikan dan efek samping yaitu dapat
mengakibatkan kehilangan pendengaran, dyspepsia, nyeri epigastrik, mual dan muntah.
Untuk dapat meminimalkan efek samping tersebut, maka yang harus dilakukan ialah
berikan obat setelah makan atau bersama-sama makanan atau antacid untuk mengurangi
iritasi lambung. "akanan akan memperlambat tetapi tidak mengubah jumlah total yang di
absorbsi. 6angan menggerus atau mengunyah tablet salut enteric. 6angan meminum
antacid !-$ jam setelah meminum tablet salut enteric. ,ablet kunyah boleh di kunyah,
dilarutkan dalam cairan atau ditelan utuh.
'eta bloker namun harus menjadi perhatian bahwa beta bloker memiliki
kontraindikasi jika diberikan pada penderita yang mengalami hipotensi karena akan
menjadikan tekanan darahnya semakin turun 1F!33 mm4g2, bradikardia F93 denyut
permenit, adanya heart block dan riwayat penyakit saluran napas reversible, umur G83
tahun. Pemberian dimulai dari dosis yang terkecil dan dititrasi naik sesuai dengan interval
yang disarankan sampai tercapai dosis maksimum yang dapat ditoleransi.
Streptokinase selain memiliki efek trombolitik juga memiliki efek samping yang
cukup membahayakan yaitu terjadinya perdarahan, dan hipotensi. "emantau dengan
cermat tanda-tanda vital termasuk suhu selama terapi, kaji dengan cermat untuk adanya
perdarahan setiap !9 menit selama jam pertama terapi, setiap !9-%3 menit selama C jam
kemudian, dan sedikitnya tiap & jam selama terapi. Perdarahan nyata dapat terjadi dari
tempat yang mendaptkan perlakuan infasif. Perdarahan internal juga dapat terjadi
1penurunan status neurologic, nyeri abdomen disertai dengan muntah seperti bubuk kopi
atau feses seperti ter, nyeri sendi2. 'ila terjadi perdarahan, hentikan obat dan segera beri
tahu dokternya. *emudian pantau )*+ secara kontinyu, amati apakah terjadi aritmia,
beritahu dokter apabila terjadi aritmia. Pemeriksaan labolatorium seperti hematokrit,
hemoglobin, jumlah trombosit, masa protrombin 1P,2 dan masa tromboplastin pasrtial
teraktivasi 1P,,2 harus dievaluasi sebelum dan dengan sering selama terapi. "asa
perdarahan dapat dikaji sebelum terapi bila pasien mandapat enhibitor agregasi trombosit.
'ila terjadi perdarahan local, beri tekanan pada tempat tersebut. 'ila terjadi perdarahan
internal atau perdarahan yang parah, hentikan infuse. Factor pembekuan dan<atau volume
darah harus dipertahankan melalui infuse darah murni, sel darah merah, plasma segar beku
An$iotensin(!on#ertin$ )n*yme (A!)) "n+ibitor dapat menurunkan afterload
ventrikel kiri karena inhibisi sistem rennin angiotensin, menurunkan dilatasi ventrikel.
:)i mesti diresepkan dalam waktu $& jam kepada seluruh pasien infark. :)i mesti
11
dihentikan apabila pasien mengalami gagal jantung dan adanya penurunan fungsi ventrikel
kiri secara global atau kelainan gerak dinding ventrikel atau pada pasien yang
hypersensitive
Heparin sebagai obat antikoagulan yang memiliki efek mengancerkan darah,
mencegah thrombosis dan emboli. (amun harus diperhatikan bahwa salah satu efek
samping yang bisa muncul adalah adanya perdarahan, trombositopenia. "engkaji pasien
dengan adanya perdarahan, memantau pasien adanya reaksi hipersensitivitas 1menggigil,
demam, urtikuria2. Pemeriksaan P,, dan hematokrit harus dipantau sebelum dan secara
periodic selama terapi. 'ila menggunkan terapi #- intermiten. Periksa tingkat P,, %3
menit sebelum dosis berikutnya. Selama pemberian infuse kontinyu, tingkat P,, dapat
diperiksa !.9-$ jam setelah permulaan terapi heparin. "emantau jumlah trombosit setiap
$-% hari selama terapi dan dapat mengakibatkan terjadinya trombositopenia ringan, yang
muncul pada hari keempat dan membaik dengan sendirnya meskipun terapi heparin
diteruskan
P+5SES KEPE+A6ATAN
1. Hal7,al yang &erlu !i&er,atikan "e'elu &e'erian tera&i
12
a. Pemeriksaan tanda-tanda vital
'eberapa obat akan mempengaruhi terhadap tekanan darah antara lain pemberian
nitrat, beta bloker, streptokinase, :)i dapat mengakibatkan terjadinya penurunan
tekanan darah dan bradikardia. >leh karena itu pemeriksaan tekanan darah sebelum
dan selama pemberian harus dipantau dengan ketat
b. *aji karakteristik nyeri pasien
"engkaji karakteristik nyeri yang dirasakan oleh pasien, nyeri iskemik, infark atau
nyeri karena sebab yang lain. ,ermasuk kapan dan pada saat apa serangan datang,
lokasi, durasi, kualiatas, waktu. (yeri spesifik akan dilihatkan pada pasien dengan
infark
c. *aji riwayat gangguan gasntrointestinal
danya gangguan terhadap gastrointestinal akan menjadi pertmbangan dalam
pemberian obat terutama aspirin yang efeknya mengganggu pencernaan
d. ,anyakan pada pasien kapan terakhir mengkonsumsi makanan
4al ini untuk mengetahui kapan obat dapat diberikan untuk mencegah terjadinya
refluks makanan yang akan membahayakan pasien itu sendiri
e. *aji adanya riwayat alergi obat terutama penggunaan obat aspirin
Untuk mengetahui riwayat pasien mengkonsumsi tertentu, mencari obat pengganti
yang tidak alergi
f. *aji dan curigai adanya tanda-tanda perdarahan seperti bintik-bintik merah pada
permukaan kulit pasien, anjurkan pasien untuk melaporkan jika menemukan tanda-
tanda tersebut pada dirinya
g. Pemeriksaan +ula darah.
Pasien di ketahui memiliki riwayat diabetes mellitus tipe $, pemeriksaan secara teratur
gula darah diperlukan untuk dapat mengontrol gula darah dalam rentang normal. +ula
darah yang tinggi akan memperburuk prognosisnya
h. Pemeriksaan kadar lemak 1kolesterol2.
Pasien memiliki riwayat hiperlipidemia
i. Pemeriksaan )*+
Pemeriksaan )*+ di merupakan landasan dalam menentukan terapi karena bukti kuat
menunjukkan gambaran elevasi S, dapat mengidentifikasi pasien yang bermanfaat
untuk dilakukan terapi reperfusi. 6ika )*+ awal tidak diagnostik untuk S,)"# tapi
pasien tetap simtomatik dan terdapat kecurigaan kuat S,)"#, )*+ serial dengan
interval 9-!3 menit atau pemantauan )*+ !$ sandapan secara kontinu harus
dilakukan untuk mendeteksi potensi perkembangan elevasi segmen S,. Pada pasien
dengan S,)"# inferior, )*+ sisi kanan harus diambil untuk mendeteksi
kemungkinan infark pada ventrikel kanan.
*. ,aboratorium
Perik"a la'$lat$riu
13
- Partial tromboplastin time 1P,,2, protrombin time 1P,2 dan P,,. 4asil yang
diharapkan P, dan P,, akan menjadi !.$9 sampai $.9 kali nilai normal
- Pemeriksaan ini dilakukan sebelum, selama pemberian terapi trombolitik dan
antikoagulan, untuk mengetahui bahwa berapa dosis yang harus disesuaikan
!engan ,a"il &eerik"aan !an einialkan re"ik$ k$&lika"i yaitu
&er!ara,an
Peerik"aan en8i jantung
Petanda 1biomarker2 kerusakan jantung. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah
creatinine kinase 1:*2"' dan cardiac specific troponin 1c,n2 , atau c,n # dan
dilakukan secara serial. c,n harus digunakan sebagai penanda optimal untuk pasien
S,)"# yang disertai kerusakan otot skeletal, karena pada keadaan ini juga akan
diikuti peningkatan :*"'. Pada pasien dengan elevasi S, dan gejala #", terapi
reperfusi diberikan sesegera mungkin dan tidak tergantung pemeriksaan biomarker.
Peningkatan enBim dua kali di atas nilai batas atas normal menunjukkan ada nekrosis
jantung 1infark miokard2.
:*"'/ meningkat setelah % jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak
dalam !3-$& jam dan kembali normal dalam $-& hari. >perasi jantung, miokarditis
dan kardioversi elektrik dapat meningkatkan :*"'
c,n/ ada $ jenis yaitu c,n , dan c,n #. enBim ini meningkat setelah $ jam bila
infark miokard dan mencapai puncak dalam !3-$& jam dan c,n , masih dapat
dideteksi setelah 9-!& hari, sedangkan c,n # setelah 9-!3 hari
Pemeriksaan lainnya/ mioglobin, creatinine kinase 1:*2 dan lactic de+idro$enase
1@;42
0eaksi nonspesifik terhadap lesi miokard adalah leukositosis P"( yang dapat
terjadi dalam beberapa jam setelah onset nyeri dan menetap selama %-8 hari.
@eukosit dapat mencapai !$.333-!9.333<u@.
%. Buat 'e'era&a inter9en"i &eng$'atan yang $&tial &a!a &a"ien ini !an 'erikan
ala"annya
14
'erdasarkan pada logartima dan keluhan yang di alami oleh pasien obat-obatan yang
diberikan pada pasien ini antara lain/
a. Berikan 5k"igen "e'anyak %71 liter/enit
-asional
Suplemen oksigen harus diberikan pada pasien dengan saturasi oksigen arteri F537.
Pada semua pasien S,)"# tanpa komplikasi dapat diberikan oksigen selama . jam
pertama.
'. Tera&i Farak$l$gi
!. 'erikan &itro$liserin (&./) dengan dosis 3,& mg sublingual 1S@2, diulang setiap
9 menit D % kali. *emudian intravena (itrogliserin juga dapat diberikan dengan
dosis 9-!3 mcg<min di titrasi sampai dengan $33 mcg<min sampai dengan
hilangnya gejala atau ada tanda-tanda penurunan tekanan darah F 53 "m4g
-asional: >bat ini dapat diabsorbsi dengan baik setelah pemberian secara
sublingual. "etabolismenya cepat dan hampir sempurna di hati. 6uga
dimetabolisme oleh enBim pada aliran darah. Aaktu paruhnya !-& menit
$. 'erikan Aspirin dengan dosis !.$H%$9 mg peroral 1P>2 perhari pada hari pertama
di rumah sakit kemudian 89H!.$ mg peroral perhari yang di mulai pada hari
kedua dirumah sakit and terus dilanjutkan sehari sekali
-asional: >bat ini diabsorbsi dengan baik dari usus halus bagian atas, terdistribusi
secara cepat dan luas. "enembus plasenta dan S#. Sebagian besar dimetabolisme
oleh hati. Aaktu paruh obat ini $-% jam untuk dosis rendah 1sampai !9-%3 jam
untuk dosis besar2
%. ,erapi reperfusi jika >mset F !$ jam
15
a. Fibronolisis
'erikan Streptokinase dengan dosis #nfus #-/ !33.333 #U<jam selama $&-8$
jam. #ntrakoroner 1;ewasa2/ $3.333 #U bolus dilanjutkan dengan $333
#U<menit infuse selama .3 menit.
-asional: >bat ini diabsorbsi secara #- atau langsung kedalam arteri koroner
atau kanula. ;ibersihkan dengan cepat dari sirkulasi oleh antibodi dan sistem
retikuloendotelial dari sirkulasi setelah pemberian #-. Aaktu paruh $% menit
dapat bertahan sampai C$ menit
b. Percutaneous coronary intervention 1P:#2 primer
6ika tidak menggunakan terapi fibrinolisis maka dilakukan P:# primer. P:#
primer adalah memasukkan kateter kedalam arteri koroner. Sebelum dilakukan
P:# primer platelet harus dihambat sepenuhnya, dimaksudkan untuk
mengurangi resiko thrombosis periprosedur yang disebabkan lepasnya plak
atau thrombosis pada stent. >bat yang dapat diberikan ialah !lopido$rel,
diberikan kepada semua pasien yang akan dilakukan P:#. ;osis %33 mg
diberikan . jam sebelumnya. ;alam keadaan darurat tanpa persiapan
dianjurkan diberikan .33 mg dilanjutkan dengan dosis 89 mg per hari.;engan
dosis .33 mg diharapkan efek anti platelet yang maksimal sudah tercapai
dalam $-% jam.
-asional/ Setelah diulang 89-mg dosis oral clopidogrel 1dasar2, konsentrasi
plasma dari senyawa induk, yang tidak memiliki efek menghambat platelet,
sangat rendah dan umumnya di bawah batas kuantifikasi 13,333$9C mg < @2
lebih dari dua jam setelah pemberian dosis. :lopidogrel adalah obat pro-aktif
dalam hati oleh enBim sitokrom P&93, termasuk :IP$:!5. "etabolit aktif
memiliki waktu paruh eliminasi sekitar delapan jam dan bertindak dengan
membentuk jembatan disulfida dengan reseptor ;P platelet.
Setelah dosis oral !&: clopidogrel-label pada manusia, sekitar 937
diekskresikan dalam urin dan sekitar &.7 dalam tinja dalam lima hari setelah
pemberian dosis. Pengaruh "akanan/ dministrasi bisulfat clopidogrel dengan
makanan tidak secara signifikan mengubah bioavailabilitas clopidogrel
sebagaimana dinilai oleh farmakokinetik dari metabolit beredar utama.
:epat diserap setelah pemberian oral dosis berulang clopidogrel 89 mg 1base2,
dengan kadar plasma puncak 1app?. % mg < @2 dari metabolit sirkulasi utama
yang terjadi sekitar satu jam setelah pemberian dosis. Farmakokinetik dari
metabolit beredar utama adalah linear 1konsentrasi plasma meningkat
sebanding dengan dosis2 dalam kisaran dosis 93 sampai !93 mg clopidogrel.
16
Penyerapan minimal 937 didasarkan pada ekskresi urin clopidogrel-terkait
metabolit. :lopidogrel dan mengikat metabolit utama beredar reversibel in
vitro untuk protein plasma manusia 15C7 dan 5&7, masing-masing2.
&. 'erikan Heparin dengan dosis untuk S,)"#, .3 unit < kg #- bolus 1maksimal
&333 unit2 diikuti dengan infus konstan #- pada !$ unit < kg < jam 1maksimum
!333 unit < jam2. 6ika menggunakan infuse pump dapat menggunakan rumus
berikut ini.
Sedian : 1 0lacon12ial 3 24555 unit 3 4 cc
6adi 1 cc 3 4555 unit
0umus Pemberian
Dosis di!inta
&u!la% pengenceran
!onto+ : 'erikan 455 unit17am +eparin den$an sediaan +eparin 25555 unit dalam 45
cc &acl 8
!ara : 6umla+ en$enceran 3 25555 unit 3 955 ui1cc
45 cc
6adi : 455 unit17am 3 1,24 cc17am
955 unit1cc
-asional: 4eparin tidak diabsorbsi dengan baik oleh mukosa gastrointestinal dan
banyak yang dihancurkan oleh heparinase, suatu enBim hepar. "aka dari itu heparin
diberikan secara parenteral, baik subkutan maupun secara intravena 1bolus atau
infus2 . Aaktu paruh heparin tergantung pada dosis. 6ika dosisnya tinggi maka waktu
paruhnya panjang. Penyakit ginjal dan hepar memperpanjang waktu paruh heparin.
4eparin di metabolisme menjadi metabolit inaktif yang dikeluarkan melalui ginjal
dan empedu.4eparin tidak melewati sawar plasenta. 4eparin intravena memiliki
kerja yang cepat, puncaknya tercapai dalam beberapa menit, dan lama kerjanya
singkat. 4eparin subkutan diabsorbsi lebih lambat melalui pembuluh darah kedalam
jaringan lemak. Aaktu paruh !-$ jam 1meningkat sesuai peningkatan dosis2
9. 'erikan 'eta 'locker seperti %etoprolol 9 mg #- dengan lambat 1lebih dari !-$
menit2, diulang setiap 9 menit untuk total !9 mg diikuti dalam !9-%3 menit dengan
$9-93 mg melalui oral 1P>2 setiap . jam, jika rejimen yang sangat konservatif yang
diinginkan, awal dosis dapat dikurangi menjadi !-$ mg
6enis yang lainnya yang dapat diberikan ialah ropranolol dengan dosis 3,9-! mg #-
dosis diikuti dalam !-$ jam dengan &3-C3 mg melalui oral 1P>2 setiap .-C jam.
17
-asional: %etaprolol: diabsorbsi dengan baik disaluran pencernaan setelah
pemberian oral sebagia besar dimetabolisme dihati. Aaktu paruh %-8 jam.
ropranolol: diabsorbsi dengan baik di saluran pencernaan dan dimetabolisme di
hati dan waktu paruhnya berkisar %-. jam
.. 'erikan An$iotensin(!on#ertin$ )n*yme (A!)) "n+ibitor/ seperti :aptropil dengan
dosis ..$9-!$.9 mg oral. Pemberian mencapai 93 mg perhari dengan pemberian $ kali
sampai dengan % kali sehari
-asional: Setelah pemberian secara oral captopril secara cepat diabsorpsi dan adanya
makanan dalam saluran gastrointestinal berkurang %3-&37. ;alam periode $& jam
lebih dari 597 dosis yang diabsorpsi dieliminasi ke dalam urin dan &3-937 nya
dalam bentuk tidak berubah. *urang dari separuh dari satu dosis oral captropil
diekskresi dalam bentuk tidak berubah pada urin. :aptropil didistribusi pada sebaagi
besar jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat. Aaktu paruh captropil kurang
dari % jam. *adar dalam darah hanya sedikit berkaitan dengan respon klinisnya.
8. 'erikan statin seperti sim#astatin dengan dosis peroral 9-!3 mg 1rentang 9-&3
mg<hari2 sekali sehari di sore hari
-asional: C97 diabsorbsi setelah pemberian secara oral, tetapi dimetabolisme dengan
cepat. "etabolism sepenuhnya dilakukan dihati yang juga merupakan tempat
kerjanya. $37 di ekskresikan melalui urin dan 837 di feses. Aaktu paruhnya belum
diketahu dengan pasti
C. *ontrol obat antidiabetes diberikan apabila hasil gula darah menunjukkan rentang atau
diatas !C3-$33 mg<dl. Pemberian insulin dapat diberikan & kali sehari secara subkutan,
pertimbangan dosis didasarkan pada hasil pemeriksaan gula darah
-asional: ;iabsorbsi dengan cepat dari tempat pemberian S:. *ecepatan absorbsinya
ditentukan oleh jenis insulin, tempat injeksi dan factor lainnya, terdistribusi secara luas,
dimetabolisme dihati, ginjal dan otot. Aaktu paruhnya 5 menit
.. Ber!a"arkan &a!a inter9en"i !iata": in#$ra"i &eng$'atan a&a yang !i'erikan
&a"ien ketika &ulang
Nitr$gli"erin
- #ntruksikan pasien untuk meminum obat secara teratur, sekalipun telah baik. 6ika ada
satu dosis yang t erlewat, konsumsi segera disaat ingat kecuali dosis berikutnya
dijadwalkan dalam $ jam. 6angan menggandakan dosis. 6angan menghentikan obat
secara mendadak. Pengurangan dosis secara bertahap mungkin diperlukan untuk
mencegah angina pantulan.
- njurkan pasien untuk menghindari penggunaan alhokol.
18
)fek penggunaan alkohol sangat merugikan pada jantung. Selain itu efek dari
meminum alkohol akan mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat kesadaran yang
akan membahayakan jika bersamaan efeknya dengan obat jantung yang diminum
- 'eritahu pasien bahwa sakit kepala merupakan efek samping biasa yang akan
berkurang saat terapi berlanjut. spirin atau asetaminofen dapat diinstruksikan untuk
mengobati sakit kepala. 'eritahu pasien segera melaporkan jika sakit kepalanya
menetap dan semakin parah
- *etika serangan angina akut datang, anjurkan pasien duduk dan mengkonsumsi obat
pada tanda pertama serangan. Pemulihan biasanya terjadi 9 menit. ;osis dapat diulang
jika nyeri tidak reda dalam 9-!3 menit. 4ubungi dokter atau unit gawat darurat terdekat
jika nyeri angina tidak mereda dengan % tablet dalam !9 menit
- 'eritahu pasien bahwa tablet harus di simpan di dalam kaca. ,ablet akan kehilangan
potensinya pada wadah plastic. Pajanan udara, panas dan lembab juga dapat
menghilangkan potensi. #nstruksikan pasien untuk tidak sering membuka wadah,
memegang tablet. 'eritahu pasien bahwa tablet harus diganti . bulan setelah dibuka
untuk mempertahankan potensi
)#aluasi
)fektiviitas terapi ditunjukkan dengan berkurangnya frekuensi dan keparahan serangan
angina, meningkatkan toleransi aktivitas
A"&irin
- #nstruksikan pasien untuk menelan aspirin dengan segelas air dan tetap dalam posisi
tegak selama !9-%3 menit setelah pemberian. 4al ini bertujuan untuk mencegah
/astroesop+a$eal reflu: disease 1+)0;2. spirin dapat menyebabkan tukak lambung,
+)0; atau meningkatkan keparahan gejala pada orang yang sudah memiliki +)0;.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pengguna (S#; jangka panjang dua kali lebih
mungkin untuk memiliki gejala +)0; sebagai pengguna non-(S#;.
- njurkan pasien untuk melaporkan apabila ada tanda tinnitus, perdarahan gusi yang
tidak wajar atau demam dalam tiga hari
- jarkan klien untuk menjalani diet rendah natrium untuk menghindari tablet
effer#escent atau sedian buffered aspirin penyangga
)#aluasi
- 4ilangnya rasa tidak nyaman ringan dan sedang
- "eningkatkan kemudahan gerakan sendi
- Pencegahan serangan iskemik transien
- Pencegahan infark miokard
Beta Bl$ker
- #nstruksikan pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran.
Penghentian mendadak dapat mengakibatkan aritmia, hipertensi atau iskemik jantung
yang mengancam kehidupan.
19
- Peringatkan bahwa obat ini dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas terhadap
dingin
- njurkan pasien untuk tidak berkendara setelah mengkonsumsi obat
- njurkan pasien untuk tidak mengkonsumsi obat luar<bebas sebelum konsultasi dengan
tim medis
- njurkan pasien untuk konsultasi ke dokter jika tidak ada kemajuan dalam pengobatan
)#aluasi
)fektivitas terapi ditunjukkan dengan berkurangnya frekuensi serangan angina, aritmia
terkendali, tidak terjadi infark kambuhan, tidak terjadi sakit kepala migraine,
berkurangnya tremor, penurunan tekanan intraokuler
Angi$ten"in7)$n9erting En8ye (A)E* In,i'it$r
- njurkan pasien untuk mengontrol tekanan darahnya secara teratur
- njrukan pasien istirahat setelah konsumsi obat
- ,ekankan pentingnya pemeriksaan tindak lanjut untuk memantau kemajuan
- Peringatkan pasien untuk menghindari pengganti garam atau makanan tinggi kalium
atau natrium kecuali jika diperintahkan oleh dokter
- 'eritahu pasien bahwa obat ini dapat menyebabkan gangguan pengecapan yang akan
kembali dengan sendirinya setelah C-!$ minggu, sekalipun terapi dilanjutkan
- ;apat menyebabkan pusing, anjurkan untuk tidak mengemudi kendaraan karena akan
sangat berbahaya
- ,ekankan pentingnya pemeriksaan tindak lanjut untuk memantau kemajuan
)#aluasi
- Penurunan tekanan darah tanpa memperlihatkan efek samping
- 'erkurangnya tanda dan gejala gangguan jantung
1. Fakt$r re"ik$ yang !a&at !i $!i#ika"i
a. "engatur pola dan jenis makanan. 6enis makanan yang baik untuk jantung antara lain
;atmeal. "ulai pagi anda dengan semangkuk oatmeal. Selain tinggi serat, oatmeal
mengandung asam lemak omega %, folate, potasium. >atmeal juga mampu
menekan kadar @;@ atau kolesterol buruk dan membantu membersihkan
pembuluh darah jantung.
Alpukat. 'uah ini mampu memperlambat penyerapan karotenoid, khususnya
betakaroten dan likopen, yang sangat penting untuk kesehatan jantung. lpukat
mampu menurunkan kadar @;@ atau kolesterol buruk, sambil terus bekerja
menaikkan kadar 4;@ dalam tubuh.
<acan$(kacan$an. Aalnut karena mengandung asam lemak omega %. lmond dan
macadamia juga mengandung lemak mono dan polyunsaturated. *acang sangat
kaya akan serat membuat diet nda semakin sempurna. lmond mengandung
vitamin ) dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
20
=o$+urt. "engandung vitamin ;, protein, kalsium, bakteri baik yang bermanfaat
untuk pencernaan. Untungnya yoghurt bisa dimakan kapan saja dan mudah
didapatkan, cara cepat untuk sehat.
'erries. pa pun jenis beri yang nda suka -- blueberry, raspberry, atau stroberi --
tidak masalah karena semuanya mengandung antiperadangan dan menurunkan
risiko serangan jantung dan kanker. Semua jenis beri itu memperbaiki kesehatan
vaskuler.
'ayam. "engandung Bat-Bat yang baik untuk jantung seperti lutein, potasium,
serat, dan folat. "enambah jumlah asupan sayur-sayuran sangat membantu
meningkatkan kesehatan jantung. Penelitian ,he PhysicianJs 4ealth Study terhadap
!9 ribu laki-laki tanpa Penyakit jantung selama !$ tahun terakhir membuktikan,
pemakan sayur-sayuran termasuk bayam, mampu menurunkan risiko terkena
Penyakit jantung hingga $9 persen dibanding yang jarang mengonsumsi sayuran.
<edelai. ,idak hanya rendah kolesterol, tapi juga mengandung lemak jenuh yang
sangat rendah, dan sumber protein yang baik untuk jantung. Produk olahan kedelai
macam tempe, tahu, susu kedelai juga sangat baik untuk untuk dimasukan dalam
menu harian. :ampuran susu kedelai dalam oatmeal juga membuat khasiat cukup
untuk jantung baik. ,api hati-hati dengan produk olahan yang sudah terlalu tinggi
garam, karena justru akan membuat tubuh nda terkontaminasi sodium. *onsumsi
garam yang berlebihan membuat tekanan darah lebih mudah naik.
Aspara$us dan ubi 7alar makanan yang mengandung Bat yang baik untuk tubuh
karena mengandung fitonutrien yang mampu membantuk melindungi dan
memperbaiki sel tubuh yang rusak. #tu yang membuat lancar peredaran darah,
menekan gula darah agar tetap normal, dan efektif menjauhkan nda dari Penyakit
jantung.
.una. "engandung Bat yang baik untuk kesehatan jantung seperti asam lemak
omega %, folat, dan niasin. "asukkan tuna dalam campuran salad, camilan ringan.
&asi mera+. "engandung vitamin ' kompleks, serat, niasin, magnesium, dan
serat. ;engan memakan beras merah nda lebih mudah mengendalikan kadar gula
dalam darah, yang otomatis mempemudah kerja jantung. 'eras merah juga sama
besar manfaatnya dalam olahan kue beras.
dapun buah-buahan yang dapat di konsumsi antara lain/
21
Berry
Para ilmuwan baru-baru ini mengumumkan blueberry dan stroberi mengandung tingkat
tinggi senyawa alami yang disebut flavonoid, yang melawan penumpukan plak dan
memberikan manfaat kardiovaskular lainnya. "enurut sebuah artikel dalam
!irculation: 6ournal of American Heart Association, para peneliti memelajari wanita
dan menemukan bahwa mereka yang makan setidaknya tiga porsi blueberry dan
stroberi per minggu memiliki risiko serangan jantung lebih sedikit.
Apel
Satu buah apel sehari bisa membuat jantung nda lebih sehat. Sebuah studi terbaru dari
.ufts >ni#ersity menunjukkan kolesterol turun hingga &3 persen pada partisipan yang
mengonsumsi satu apel per hari. pel yang dikemas dengan kandungan polifenol,
dipercaya membantu untuk pengurangan kolesterol jahat
To!at
Sebuah riset menemukan hubungan antara lycopene, sebuah fitokimia pada buah tomat,
dan penyakit kardiovaskular. 4asil serupa terlihat dalam studi yang dilakukan pada
gaBpacho, sup sayuran dengan bahan utama tomat. Para peneliti menemukan gaBpacho
yang dikonsumsi secara teratur dikaitkan dengan penurunan tekanan darah tinggi
'isang
*aya potasium, kaya serat, dan mampu membantu pediet yang membutuhkan kalsium,
karbohidrat, dan protein.
b. Program rehabilitasi tersebut antara lain
1. ,ati+an -e+abilitasi 0ase " (0ase -a?at)
,ujuannya adalah mempersiapkan pasien agar dapat melakukan kegiatan sehari-hari
secara mandiri di rumah setelah keluar dari rumah sakit @atihan ini dilakukan
secepatnya 1hari ke-$ sampai ke.-%2 jika kondisi penderita sudah stabil, tanpa
keluhan yang membahayakan berupa latihan-latihan ringan dengan dibantu
instruktur. @atihan ini disebut latihan pasif. Setelah itu, akan dilanjutkan secara aktif
oleh penderita sendiri yang berupa kegiatan senam di tempat tidur sambil dipantau
reaksi latihannya. Selanjutanya, jika tetap tidak ada keluhan, latihan ditingkatkan
sambil duduk di tempat tidur. ,ujuannya adalah untuk mencegah kekakuan akibat
posisi tidur yang terlalu lama, serta untuk mempertahankan kelenturan dan gerakan
ruang lingkup sendi. #nstruktur mengukur tekanan darah dan nadi baik sebelum dan
sesudah latihan, serta mencatat keluhan apabila ada.
2. ,ati+an -e+abilitasi 0ase "" (0ase era?atan)
22
,ujuan dari Fase ## ini adalah mempersiapkan pasien untuk kembali bekerja atau
kembali pada aktivitas semula. Program latihan ini dilaksanakan secara bertahap,
berpedoman pada uji latih jantung sebelum pulang. @atihan ini lebih bervariasi dan
beban latihann lebih ditingkatkan, dapat berupa latihan senam, berjalan, naik tangga
atau latihan dengan alat seperti sepeda, dayung, tongkat, dumble, treadmill dan lain
sebagainya. Setelah $ bulan dilakukan penelitian ulang termasuk uji latih jantung
guna menyusun program selanjutnya apabila diperoleh hasil yang baik, maka
penderita dapat melanjutkan ke program latihan fase ###.
@. ,ati+an -e+abilitasi 0ase """ (0ase asca emeli+araan)
Pada Fase ### ini bertujuan untuk mempertahankan kondisi yang telah dicapai
sekarang dan mencegah terjadinya serangan berulang. Pada fase ini merupakan fase
pemeliharaan agar hasil yang dicapai tidak turun lagi. @atihan ini dapt dilakukan di
tempat rehabilitasi atau bergabung dengan *lub 6antung Sehat yang ada di sekitar
lingkungan kita. @atihan ini ditingkatkan sesuai kemajuan yang lebih longgar. 6ika
oleh dokter disarankan berolahraga di luar tempat rehabilitasi, maka ikuti pedoman
dan petunjuk dari dokter. Sebelum berlatih yang perlu diperhatikan adalah
1!2 mengukur denyut nadi tertinggi saat tes uji latih jantung terakhir,
1$2 denyut nadi latihan yang dianjurkan, dan saat berlatih,
1%2 dapat mengukur denyut nadi sendiri,
1&2 apakah ada obat yang harus diminum dan kapan diminum.
Program latihan pertama adalah jalan kaki, biasanya sejauh $,9 H % km dalam waktu
%3 menit dengan nadi latihan kira-kira !!3 per menit. Program latihan ini dilakukan
secara teratur dan ditingkatkan secara bertahap sampai dapat mencapai 9-. km yang
sebelumnya dimulai dengan latihan pernafasan. :atat denyut nadi waktu pernafasan,
latihan inti dan pendinginan. :atat segala keluhan 1jika ada2, misalnya sesak nafas,
nyeri dada, pusing dan sebagainya. Sampaikan kepada dokter yang merawat.
Usahakan denyut latihan ini tercapai pada saat melakukan latihan inti yang
berlangsung antara $3 dan &3 menit. Sebelumnya lakukan pemanasan dahulu selama
9 menit. 6ika timbul gejala yang membahayakan jantung, segera hentikan latihan.
Setiap latihan harus diakhiri dengan latihan pendinginan selama 9 menit.
Lati,an ;ang Baik Untuk Menye,atkan -antung
6enis latihan yang baik untuk penderita jantung adalah latihan aerobic, seperti
senam, jalan, lari, naik sepeda, melakukan pekerjaan rumah tangga dan sebagainya.
(amun demikian setiap olahraga memerlukan format atau aturan. Sebelum latihan
diwali dengan pemanasan dan diakhirai dengan pendingianan. ;i bawah ini ada
contoh bentuk latihan program jalan kaki yang dimodifikasi oleh dr. *nneth :ooper
23
yang telah dipakai oleh *lub 6antung Sehat sejak !58C. Setidaknya mereka yang
melakukannya dapat mempertahankan tingkat kebugaran jasmaninya dengan
melakukan program latihan ini.
!. 6alan kaki, .,& km dalam waktu 99 H .3 menit, & ? seminggu.
$. 6ogging, &,C km dalam waktu $C H %3 menit, $ -% ? seminggu.
%. @ari $,& km dalam waktu !$ -!9 menit, $ ? seminggu.
Secara garis besar format olahraga yang harus dipenuhi yaitu F#,. *ata F#, berarti
segar atau bugar, disamping merupakan singkatan dari / F-Frekuensai, ##ntensitas
dan ,-,empo. Iang dimaksud frekuensi adalah berapa kali seminggu olahraga
dilakukan agar memberi efek latihan. "enurut penelitian menunjukkan frekuensi
latihan minimal % kali seminggu pada hari yang bergantian artinya selang hari. #ni
dikarenakan bahwa tubuh memerlukan pemulihan selesai berolahaga sehingga otot
dan persendian diberi kesempatan untuk memulihkan diri. #ntensitas mengandung
arti berat beban latihan yang diberikan tidak mengakibtkan efek yang
membahayakan. 0eaksi denyut jantung yang timbul dapat dipakai sebagai
cermindari reaksi pembebanan. 'eban yang dapat diterima oleh jantung berkisar
antara .3-C3 7 dari kekuatan maksimal jantung. 'eban seberat itu bias dijabarkan
dengan denyut jantung antara 83-C9 7 dari denyut nadi maksimal. ,empo latihan
mengandung arti jangka waktu atau lamanya latihan yang diberikan agar
memberikan manfaat. @ama latihan antara $3-%3 menit sudah cukup memberikan
kenaikan kemampuan sebanyak %9 7 bila dilakukan % kali dalam seminggu dalam
jangka waktu satu setengah bulan. "aka latihan-latihan yang serupa selama . bulan
akan menghasilkan peningkatan kemampuan sampai optimal.
c. Pengaturan berat badan
"enilai '"# dan lingkar pinggang pada setiap kunjungan dan mendorong
pemeliharaan berat badan atau pengurangan melalui keseimbangan aktivitas fisik,
asupan kalori, dan program perilaku bila diindikasikan
"anajeman diabetes
"emulai untuk memodifikasi gaya hidup pengobatan untuk mengontrol gula
darahnya
"ulai untuk memodifikasi factor-faktor resiko 1aktivitas fisik, pengaturan berat
badan, kontrol tekanan darah, dan kontrol lemak
24
2. Pa"ien ke'ali ke klinik kar!i$l$gi 3 inggu "etela,nya untuk enge<ek ke'ali
k$n!i"inya. Dia ela&$rkan 'a,0a k$n!i"inya 'aik. A&a yang an!a
rek$en!a"ikan atau "arankan "ekarang.
da beberapa hal yang harus diperhatikan pada pasien ini, karena serangan berulang
akan terjadi apabila faktor-faktor pencetusnya tidak dikontrol dengan baik. dapun
intervensi yang dapat dilakukan jika kondisi pasien sudah lebih baik antara lain/
a. #ngatkan pasien untuk selalu mengontrol terkait dengan pengguanaan obat dalam
jangka waktu yang lama. Untuk mengetahui apakah obat yang di konsumsi dapat
dilanjutkan atau dikurangi dosisnya. Pasien diingatkan untuk tidak menghentikan
sendiri obat yang diberikan sebelum dikonsultasikan terlebih dahulu
b. "enganjurkan pasien untuk segera melaporkan apabila ada tanda perdarahan seperti
bintik-bintik merah 1petikie2 pada kulitnya, luka yang mengakibatkan terjadinya
perdarahan yang sulit berhenti, feses yang disertai dengan darah kemudian efek
samping mual, muntah, palpitasi, dan pusing juga dilaporkan
c. "engatur pola hidup. "engatur makanan yang dikonsumsi terutama yang
menyehatkan jantung dan olahraga teratur sesuai dengan kondisi dan secara bertahap
DAFTA+ PUSTAKA
'runner = Suddart. $33$. 'uku A7ar <epera?atan %edikal 'eda+. )disi C. -ol $. 6akarta/
)+:.
:hairperson, et all. $33C. %ana$ement of acute myocardial infarction in patients presentin$
?it+ persistent S.(se$ment ele#ation. )uropean 4eart 6ournal
:unningham F+, "ac ;onald P:, +ant (F. !559. Ailliams obstetri. )disi ke-!C. 6akarta/
)+:
;eglin = -allerand. $339. edoman obat untuk pera?at. 6akartaE )+:
;ipiro, ,albert, Iee. $33C. +armacot+erapy a patop+ysiolo$is Approac+.se#ent edition.
(ew Iork / "c +raw 4ill "edical
+uyton . !55&. 0isiolo$i kedokteran. )disi ke-8. 6akarta/ )+:
25
+ruber :6, ,schugguei A, Schneebeger :, 4uber 6:. $33$. roduction and action of
estro$ens. ( )ngl 6 "ed
4ayes )0 = *ee 6l. !559. 0armakolo$i endekatan roses <epera?atan. 6akartaE)+C
6ackson 0, :hambles @, 4iggins ", *uulasmaa *, Aijnberg @, Ailliams ;. !555. 1A4>
">(#: Project, and 0#: Study.2 Se: difference in isc+aemic +eart disease
mortality and risk factors in 9B communities: an ecolo$ic analysis. !ardio#asc -isk
0actors.E 8/&%-9&.
"angano ;,. !553. erioperati#e cardiac morbidity. Anest+esiolo$yE 8$/!9%-C&.
"alley ', Straat :. Ien 6affe. !55!. -eproducti#e endocrinolo$y, %th ed, Philadelpia/ A'
Saunders :ompany
(amara 6". $33&. erioperati#e manan$ement of cardio#ascular disease. @ondon
Scherer. :; = +reen @. $335. ::<4 +uideline Update for the "anagement of S,-
Segment )levation "yocardial #nfarction
Syamsudin. $3!!. 'uku A7ar 0armakoterapi <ardio#askular dan -enal. 6akartaE Penerbit
Salemba "edika
Iahya, F. $3!3. %enaklukan pembunu+ no.1. mence$a+ dan men$atasi penyakit 7antun$E
'andungE Penerbit Kanita
26

Anda mungkin juga menyukai